Review Jurnal
Review Jurnal
Review Jurnal
Disusun Oleh :
Maya Sembiring
NIM. 15061104255
Penulis
2
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................................... 4
BAB II Ringkasan Jurnal ........................................................................................................................ 6
A. Indentitas Jurnal.................................................................................................................. 6
B. Ringkasan Jurnal ..................................................................................................................... 6
I. PENDAHULUAN ................................................................................................................ 6
II. KAJIAN TEORI .................................................................................................................... 7
III. METODELOGI PENELITIAN ........................................................................................... 9
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................................... 11
V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................................... 13
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................................... 14
A. Relevansi antara topik jurnal dengan karya-karya penulis ......................................... 14
B. Pokok-pokok Argumentasi dalam Pendahuluan .............................................................. 14
C. Pemilihan Serta Cakupan Kajian Teori ............................................................................... 15
A. Akuntansi Pajak .................................................................................................................... 15
B. Fungi Akuntansi Pajak .......................................................................................................... 15
C. Pajak...................................................................................................................................... 16
D. Fungsi Pajak .......................................................................................................................... 16
E. Pajak Penghasilan ................................................................................................................. 16
F. PPh. Pasal 21......................................................................................................................... 17
G. Tarif PPh.Pasal 21 ................................................................................................................. 17
D. Metodelogi Penelitian yang Digunakan dan Relevansinya ......................................... 17
E. Tentang Kesimpulan dan Saran Yang Diajukan Penulis Serta Impilkasinya pada
Penelitian Berikutnya .................................................................................................................... 19
F. Memuat Persetujuan Kritik Sanggahan Uraian Penjelasan Serta Posisi Penulisan
Jurnal Riview .................................................................................................................................. 19
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................................. 20
A. KESIMPULAN ........................................................................................................................ 20
B. SARAN .................................................................................................................................... 20
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara umum, berdasarkan subyeknya, ruang lingkup PPh Pasal 21 yang menjadi
tanggung jawab bendahara pemerintah dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu:
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang terutang harus disetorkan ke kas negara dan
penyetoran Pajak Penghasilan Pasal 21 harus menggunakan dokumen yang
diperlukan untuk diserahkan ke kantor pajak. Dalam penyetoran Pajak Penghasilan
4
Pasal 21 atas gaji pegawai tetap terdapat mekanisme yang harus dipatuhi. Perlu
adanya pembahasan yang menunjukan mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 21 atas
pegawai tetap yang selama ini terjadi apakah telahsesuai dengan Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2015, sehingga perlu adanya penelitian mengenai
kesesuaian penghitungan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan pajak penghasilan
Peraturan Pemerintah No.80 tanggal 20 Desember 2010 pasal 4 ayat 1 yaitu tentang
mengatur mengenai pemotongan PPh.Pasal 21 atas penghasilan berupa honor atau
imbalan lain yang dibebankan kepada APBN/APBD, dipotong oleh bendahara
pemerintah yang membayarkan honorarium atau imbalan lain tersebut. Honor atau
imbalan lain yang dimaksud dalam pengenaan PPh tersebut salah satunya seperti
uang makan pegawai, honor kegiatan, serta tunjangan kerja. Dinas Sosial Provinsi
Sulut adalah satuan kerja perangkat daerah yang menangani pembangunan di bidang
kesejahteraan sosial. PNS yang bekerja di pemerintahan juga dikenakan PPh.Pasal 21
atas penghasilan yang diterima, termasuk penghasilan yang diterima oleh PNS yang
bekerja di Dinas Sosial Provinsi Sulut.
5
BAB II Ringkasan Jurnal
A. Indentitas Jurnal
Judul Jurnal : EVALUASI PERHITUNGAN PPH PASAL 21
PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS SOSIAL
PROVINSI SULAWESI UTARA
Penulis : 1. 𝐀𝐥𝐟𝐫𝐲𝐨 𝐓𝐨𝐚𝐫 𝐋𝐮𝐦𝐢𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠
2. 𝐉𝐚𝐧𝐭𝐣𝐞 𝐉.𝐓𝐢𝐧𝐚𝐧𝐠𝐨𝐧
3. 𝐈𝐧𝐠𝐠𝐫𝐢𝐚𝐧𝐢 𝐄𝐥𝐢𝐦
Lembaga Penerbit : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi
Universitas Samratulangi
B. Ringkasan Jurnal
I. PENDAHULUAN
Pajak yang ditetapkan pemerintah diantaranya adalah Pajak
Penghasilan (PPh) pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas
penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak atau
dapat pula dikenakan pajak atas penghasilan dalam bagian tahun pajak.
Dari tahun ke tahun PPh masih menjadi nomor satu dalam penerimaan
negara dan dalam meningkatkan penerimaan PPh ini terus dilakukan
langkah-langkah penyempurnaan terhadap peraturan perpajakan,
kebijakan perpajakan dan sistem administrasi perpajakan agar potensi
pajak yang tersedia dapat dipungut secara optimal. Oleh karena itu,
peraturan-peraturan perpajakan yang adapun bisa berubah-ubah
seiring dengan penyesuaian kebutuhan perpajakan. Perubahan yang
terus menerus ini terkadang diimbangi pengetahuan wajib pajak dalam
menghitung pajak terutangnya. Sehingga dalam pelaksanaan
perhitungan PPh.Pasal 21 masih banyak ditemukan wajib pajak yang
tidak mengetahui cara perhitungan yang baik dan yang benar.
Pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan
dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun
sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang
dilakukan oleh orang pribadi Subjek Pajak dalam negeri, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21 UU No.36 Tahun 2008 Tentang PPh. Apabila
orang pribadi Subjek Pajak dalam negeri memperoleh penghasilan dan
dikenakan PPh.Pasal 21, maka menjadi wajib pajak orang pribadi dalam
negeri. Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2010
tentang tata cara pemotongan PPh.Pasal 21 bagi pejabat negara, PNS,
Anggota TNI, Anggota Polri dan Pensiunannya atas penghasilan yang
menjadi beban anggaran pendapatan dan belanja negara atau anggaran
pendapatan dan belanja daerah. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai
salah satu Wajib Pajak, wajib membayarkan pajak dari penghasilan
yang diterima
6
Peraturan Pemerintah No.80 tanggal 20 Desember 2010 pasal 4
ayat 1 yaitu tentang mengatur mengenai pemotongan PPh.Pasal 21 atas
penghasilan berupa honor atau imbalan lain yang dibebankan kepada
APBN/APBD, dipotong oleh bendahara pemerintah yang
membayarkan honorarium atau imbalan lain tersebut. Honor atau
imbalan lain yang dimaksud dalam pengenaan PPh tersebut salah
satunya seperti uang makan pegawai, honor kegiatan, serta tunjangan
kerja. Dinas Sosial Provinsi Sulut adalah satuan kerja perangkat daerah
yang menangani pembangunan di bidang kesejahteraan sosial. PNS
yang bekerja di pemerintahan juga dikenakan PPh.Pasal 21 atas
penghasilan yang diterima, termasuk penghasilan yang diterima oleh
PNS yang bekerja di Dinas Sosial Provinsi Sulut
7
c. Pajak
Nurmantu (2008:12) pajak adalah iuran kepada negara
(yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak
mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan
yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang
menyelenggarakan pemerintah. Barata (2011:2) Pajak adalah
salah satu sumber penerimaan yang memberikan kontribusi
cukup besar terhadap penerimaan Negara.
d. Fungsi Pajak
Mardiasmo (2011:1) menuliskan bahwa fungsi pajak
terbagi dua, yaitu: 1. Fungsi Budgetair yaitu pajak sebagai
sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaranpengeluarannya, 2. Fungsi Mengatur (Regulerend)
yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
Fungsi Budgetair, pajak berfungsi sebagai salah satu sumber
penerimaan negara yang hasilnya digunakan untuk membiayai
pengeluaran negara baik pengeluaran rutin maupun
pengeluaran untuk pembangunan. Upaya pemerintah untuk
mengoptimalkan pemasukan dana ke kas negara melalui cara
ekstensifikasi maupun intensifikasi pemungutan pajak dengan
penyempurnaan peraturan berbagai jenis pajak. Pajak
mempunyai fungsi regulerend artinya pajak sebagai alat yang
digunakan pemerintah untuk mengatur atau melaksanakan
kebijakan pemerintah dibidang sosial dan ekonomi maupun
tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan, serta dapat
mengendalikan kegiatan masyarakat agar sejalan dengan
rencana dan keinginan pemerintah.
e. Pajak Penghasilan
Mardiasmo (2011:135) menyatakan bahwa sesuai dengan
sebutannya PPh itu dikenakan atas penghasilan. PPh merupakan
salah satu jenis pajak pusat yang objeknya adalah penghasilan.
PPh dikenakan terhadap wajib pajak yaitu apabila telah
terpenuhi syarat subyektif dan syarat obyektif sebagaimana
ditentukan oleh PPh.
8
f. PPh. Pasal 21
Direktorat Jendral Pajak (2013) UU No.36 Tahun 2008
mengatur tentang PPh. Pasal 21 adalah penghasilan yang
diperoleh Wajib Pajak orang pribadi berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun
atau imbalan yang diterima sehubungan dengan pekerjaan atau
jabatan, jasa dan kegiatan. Mardiasmo (2011:168) menjelaskan
PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan
dalam bentuk apapun sehubungan pekerjaan atau jabatan, jasa
dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi
g. Tarif PPh.Pasal 21
Tabel 1. Tarif PPh.Pasal 21
lAPISAN PENGHASILAN KENA PAJAK TARIF PAJAK
sampai dengan Rp 50.000.000,00 5%
di atas Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 15%
di atas Rp 250.000.000,00 - Rp 500.000.000 25%
di atas Rp 500.000.000 30%
9
pengguna data, dalam hal ini berupa daftar pembayaran gaji,
sejarah kantor dan struktur organisasi
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian lapangan dilakukan dengan cara peninjauan langsung
di kantor Dinas Sosial Provinsi Sulut yang terletak di Kecamata
Tikala, Jl.Pingkan Matindas No.125 Manado. Adapun kegiatan
penelitian/pencarian datanya dilakukan selama bulan Juni 2013
sampai dengan Juli 2013.
Prosedur Penelitian Prosedur yang dilakukan oleh penulis adalah
sebagai berikut:
1. Mengumpuklan dokumen-dokumen dan mempelajarinya untuk
digunakan dalam perhitungan PPh.Pasal 21.
2. Menganalisa serta membandingkan perhitungan PPh.Pasal 21
pegawai-pegawai sesuai atau tidak dengan perhitungan menurut
ketentuan UU Perpajakan yang terkait.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah PNS yang bekerja pada
Dinas Sosial Provinsi Sulut, dengan jumlah pegawai 107 orang
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 orang
PNS masing-masing terdiri dari 7 orang PNS Golongan II, 17
orang PNS Golongan III dan 6 orang PNS Golongan IV yang
bekerja di Dinas Sosial Provinsi Sulut.
Metode Pengumpulan Data
1. Observasi (Observation) yaitu mengadakan pengamatan secara
langsung terhadap objek penelitian tentang pelaksanaan dari
kegiatan operasional. Dalam teknik ini pengamatan dilakukan
terhadap Pegawai Dinas Sosial Provinsi Sulut.
2. Wawancara (Interview) yaitu teknik pengumpulan data dengan
cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak
yang berwenang untuk mendapatkan data-data sebagai bahan
penelitian. Pihak yang diwawancarai adalah pegawai Dinas
Sosial Provinsi Sulut.
3. Studi Kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan cara
mempelajari dan mendalami serta mengutip teori-teori atau
konsep dari sebuah literatur baik buku ataupun karya tulis
lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang akan penulis
angkat dan teliti.
Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan untuk membahas permasalahan
adalah metode analisis deskriptif yaitu suatu metode pembahasan
permasalahan yang sifatnya menguraikan, menggambarkan suatu
keadaan atau data serta melukiskan dan menerapkan suatu keadaan
10
sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk
menjawab permasalahan yang ada
11
Tunjangan jabatan fungsional merupakan salah satu dari
unsur gaji.
5. Tunjangan Umum Bagi PNS yang tidak mendapatkan tunjangan
struktural maupun tunjangan fungsional mendapat tunjangan
fungsional umum yang besarnya sebagai berikut:
Golongan IV sebesar Rp 190.000,00
Golongan III sebesar Rp 185.000,00
Golongan II sebesar Rp 180.000,00
6. Tunjangan Pajak Tunjangan PPh.Pasal 21 yang terutang atas
penghasilan tetap dan teratur setiap bulan yang menjadi beban
APBN atau APBD ditanggung oleh pemerintah selaku pemberi
kerja.
12
Sulut dengan perhitungan yang diperoleh penulis, sehingga
diperoleh perhitungan PPh. Pasal 21 yang benar dan sesuai
dengan peraturan UU Perpajakan. Karinda (2011) melakukan
penelitian penerapan PPh.Pasal 21 yang dilakukan Dinas
Kehutanan Provinsi Sulut, dalam penelitian tersebut tidak
terdapat selisih. Terlihat bahwa Penerapan PPh. Pasal 21 Dinas
Kehutanan Provinsi Sulut juga telah sesuai dengan Akuntansi
Satuan Pemerintahan. Perhitungan PPh. Pasal 21 dihitung
dengan tarif pajak yang berlaku, sesuai dengan penelitian
Mongan (2011) yang menyatakan aktiva pajak kini untuk periode
berjalan dan periode sebelumnya diakui sebagai pajak terutang
dan dihitung dengan tarif pajak yang sedang berlaku, hasil
penelitian
13
BAB III PEMBAHASAN
A. Akuntansi Pajak
Nordiawan (2008:1) menyatakan Akuntansi adalah proses mengenali,
mengukur, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh
pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang
bersangkutan. Sugiri & Riyono (2008:1) Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa
yang fungsinya adalah untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama
yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomik. Muljono (2010:2) akuntansi
pajak adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan perhitungan
perpajakan, yang mengacu pada peraturan, UU dan aturan pelaksanaan
perpajakan.
15
maka akuntansi harus memenuhi tujuan kualitatif. Adapun fungsi akuntansi
perpajakan adalah mengolah data kuantitatif yang akan digunakan untuk
menyajikan laporan keuangan yang memuat perhitungan perpajakan. Tujuan
kualitatif akuntansi perpajakan antara lain sebagai berikut:
1. Relevan
2. Dapat dimengerti
3. Daya uji / Verifiability
4. Netral
5. Tepat waktu
6. Daya banding / Comparability
7. Lengkap
C. Pajak
Nurmantu (2008:12) pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-
peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat
ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang
menyelenggarakan pemerintah. Barata (2011:2) Pajak adalah salah satu sumber
penerimaan yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap penerimaan
Negara.
D. Fungsi Pajak
Mardiasmo (2011:1) menuliskan bahwa fungsi pajak terbagi dua, yaitu:
Fungsi Budgetair yaitu pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk
membiayai pengeluaranpengeluarannya. Fungsi Mengatur (Regulerend) yaitu
pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Fungsi Budgetair, pajak
berfungsi sebagai salah satu sumber penerimaan negara yang hasilnya
digunakan untuk membiayai pengeluaran negara baik pengeluaran rutin
maupun pengeluaran untuk pembangunan. Upaya pemerintah untuk
mengoptimalkan pemasukan dana ke kas negara melalui cara ekstensifikasi
maupun intensifikasi pemungutan pajak dengan penyempurnaan peraturan
berbagai jenis pajak. Pajak mempunyai fungsi regulerend artinya pajak sebagai
alat yang digunakan pemerintah untuk mengatur atau melaksanakan
kebijakan pemerintah dibidang sosial dan ekonomi maupun tujuan-tujuan
tertentu di luar bidang keuangan, serta dapat mengendalikan kegiatan
masyarakat agar sejalan dengan rencana dan keinginan pemerintah.
E. Pajak Penghasilan
Mardiasmo (2011:135) menyatakan bahwa sesuai dengan sebutannya
PPh itu dikenakan atas penghasilan. PPh merupakan salah satu jenis pajak
pusat yang objeknya adalah penghasilan. PPh dikenakan terhadap wajib pajak
16
yaitu apabila telah terpenuhi syarat subyektif dan syarat obyektif sebagaimana
ditentukan oleh PPh.
F. PPh. Pasal 21
Direktorat Jendral Pajak (2013) UU No.36 Tahun 2008 mengatur tentang
PPh. Pasal 21 adalah penghasilan yang diperoleh Wajib Pajak orang pribadi
berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, komisi, bonus, gratifikasi, uang
pensiun atau imbalan yang diterima sehubungan dengan pekerjaan atau
jabatan, jasa dan kegiatan. Mardiasmo (2011:168) menjelaskan PPh Pasal 21
adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan
pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan
pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi
G. Tarif PPh.Pasal 21
Tabel 1. Tarif PPh.Pasal 21
lAPISAN PENGHASILAN KENA PAJAK TARIF PAJAK
sampai dengan Rp 50.000.000,00 5%
di atas Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 15%
di atas Rp 250.000.000,00 - Rp 500.000.000 25%
di atas Rp 500.000.000 30%
17
bagian keuangan Dinas Sosial Provinsi Sulut. Data sekunder adalah data
yang biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga data dan dipublikasikan
kepada masyarakat pengguna data, dalam hal ini berupa daftar
pembayaran gaji, sejarah kantor dan struktur organisasi.
3. Tempat dan Waktu
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian lapangan dilakukan dengan
cara peninjauan langsung di kantor Dinas Sosial Provinsi Sulut yang
terletak di Kecamata Tikala, Jl.Pingkan Matindas No.125 Manado. Adapun
kegiatan penelitian/pencarian datanya dilakukan selama bulan Juni 2013
sampai dengan Juli 2013.
4. Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian Prosedur yang dilakukan oleh penulis adalah
sebagai berikut: 1. Mengumpuklan dokumen-dokumen dan
mempelajarinya untuk digunakan dalam perhitungan PPh.Pasal 21. 2.
Menganalisa serta membandingkan perhitungan PPh.Pasal 21 pegawai-
pegawai sesuai atau tidak dengan perhitungan menurut ketentuan UU
Perpajakan yang terkait.
5. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah PNS yang bekerja
pada Dinas Sosial Provinsi Sulut, dengan jumlah pegawai 107 orang.
Sampel adalah sebagian untuk diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Teknik penentuan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel random.
Prosedur yang cukup akurat untuk pengambilan sampel secara acak
adalah dengan menggunakan tabel angka acak disamping itu dapat
pula dilakukan dengan cara mengundi. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 30 orang PNS masing-masing terdiri dari 7 orang
PNS Golongan II, 17 orang PNS Golongan III dan 6 orang PNS Golongan
IV yang bekerja di Dinas Sosial Provinsi Sulut
6. Metode Pengumpulan Data
Ada 3 metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
Observasi (Observation) yaitu mengadakan pengamatan secara
langsung terhadap objek penelitian tentang pelaksanaan dari kegiatan
operasional. Dalam teknik ini pengamatan dilakukan terhadap Pegawai
Dinas Sosial Provinsi Sulut.
Wawancara (Interview) yaitu teknik pengumpulan data dengan cara
melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berwenang
untuk mendapatkan data-data sebagai bahan penelitian. Pihak yang
diwawancarai adalah pegawai Dinas Sosial Provinsi Sulut.
18
Studi Kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan cara
mempelajari dan mendalami serta mengutip teori-teori atau konsep dari
sebuah literatur baik buku ataupun karya tulis lainnya yang berkaitan
dengan permasalahan yang akan penulis angkat dan teliti
7. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan untuk membahas permasalahan
adalah metode analisis deskriptif yaitu suatu metode pembahasan
permasalahan yang sifatnya menguraikan, menggambarkan suatu keadaan
atau data serta melukiskan dan menerapkan suatu keadaan sedemikian
rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan
yang ada
19
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini adalah
Perhitungan PPh.Pasal 21 gaji PNS pada Dinas Sosial Provinsi Sulut
telah dilakukan dengan benar sesuai dengan ketentuan Undang- Undang
Perpajakan No.36 Tahun 2008. Dinas Sosial Provinsi Sulut telah
mengunakan PTKP yang baru sesuai dengan PMK-162/PMK.011/2012
dalam perhitungan PPh.Pasal 21. PPh.Pasal 21 dikenakan atas pegawai
Dinas Sosial Provinsi Sulut berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan
istri/suami, tunjangan anak, tunjangan jabatan, tunjangan pangan,
tunjangan umum
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan sebagai masukan kepada pimpinan dan
karyawan Dinas Sosial Provinsi Sulut.Perlu adanya rincian perhitungan
PPh.Pasal 21 dari Dinas Sosial Provinsi Sulut agar mempermudah
masingmasing pegawai untuk mengetahui kebenaran dari jumlah
PPh.Pasal 21 sendiri. Dan Penulisan tunjangan istri yang terdapat di
nomenklatur daftar gaji harus diperbaiki menjadi Tunjangan Suami atau
Tunjangan Istri sesuai dengan siapa diantara keduanya yang memiliki Gaji
Pokok lebih tinggi
Saya berharap bagi penulis untuk mencantumkan kritik dan saran
dalam Bab III agar jika pembaca membaca artikel ini dapat memberikan
pendapat kritis ataupun saran dalam jurnal ini
20
Daftar Pustaka
21