Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Hubungan Perawatan Gigi Dengan Kejadian Karies Gigi Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar Padang TAHUN 2016 Reska Handayani, Mitra Safitri

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.2, Oktober 2016, (Hal.

193-200)

HUBUNGAN PERAWATAN GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR TAWAR PADANG
TAHUN 2016

Reska Handayania, Mitra Safitri b


Dosen STIKES YPAK Padang , Mahasiswa STIKES YPAK Padang
Jln S.Parman No 120 Lolong Padang
e-mail: handayanireska@ymail.com

Abstract

Dental Caries is an infectious diseases that damage tooth structure about 72,1% of Indonesia
population in 2007 experienced cavities and motivation to patch the cavities only about 1,6 % and
about 46 % of patients have not been handled. The purpose of this research at Puskesmas Air
Tawar Padang is too know the relationship of dental care with dental caries event. This research
was conducted in January to June 2016. The population in this research was all patient whoo
visited the dental pole with a population of 106 people ant this number of sampel 51 people. The
sampling technique in this research is accidental sampling. Types of analytical survey research
with cross sectional study approach. The adat were analyzed univariate with frequency distribution
and bivariate with chi- square statistic test. Data collection trough questionnaires with
questionnaires to respondents.The result obtained were suffering dental caries (54,9%) and those
who did not dental treatment (51,0%). The result of chi-square test shows that there is a significant
correlation (P=0,000) between dental treatment and dental caries occureence in work area of
Tawar Puskesmas public halth center in 2016. It is suggested trough the leader of Puskesmas Air
Tawar Padamg to increase the action in prevention of dental caries, helath workers in order to
improve cooperation in order to control dental caries.

Keyword : tooth care, tooth karies

Abstrak

Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang merusak struktur gigi, sekitar 72,1 % penduduk
Indonesia tahun 2007 mengalami gigi berlubang dan motivasi untuk menambal gigi berlubang
hanya sekitar 1,6% serta sekitar 46% penderita belum tertangani. Tujuan penelitian ini Di
Puskesmas Air Tawar Padang mengetahui hubungan perawatan gigi dengan kejadian karies gigi.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari s/d Juni 2016.. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pasien yang berkunjung ke poli gigi dengan jumlah populasi 106 orang dan jumlah sampel
51 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Jenis
Penelitian Survey Analitik dengan Pendekatan Cross Sectional Study.,. Data yang diperoleh
dianalisa secara univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji statistic Chi-Square.
Pengumpulan data melalui kuisioner dengan penyebaran angket kepada responden. Hasil
penelitian di dapatkan yang menderita karies gigi (54,9%), dan yang tidak perawatan gigi
(51,0%). Hasil temuan uji chi-square terdapat hubungan yang bermakna (p=0,000) antara
perawatan gigi dengan kejadian karies gigi di Wilayah kerja Puskesmas Air Tawar Padang tahun
2016. Disarankan melalui Pimpinan Puskesmas Air Tawar Padang untuk dapat meningkatkan
tindakan dalam pencegahan karies gigi, dan kepada petugas kesehatan agar dapat meningkatkan
kerjasama dalam rangka penanggulangan karies gigi

Kata kunci : Perawatan gigi, karies gigi

PENDAHULUAN sendiri sehubungan dengan


Kekuatan terbesar untuk kesehatannya yaitu perilaku sehat.
memperbaiki derajat kesehatan Pendidikan kesehatan adalah salah
masyarakat terletak pada tindakan satu intervensi perilaku agar perilaku
yang dilakukan oleh masyarakat itu masyarakat kondusif dalam

Reska Handayani, dkk., Hubungan Perawatan Gigi .. 193


NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.2, Oktober 2016, (Hal.193-200)

pencapaian status kesehatan mereka dimulai dengan adanya plak di


secara optimal, (Riskesdas, 2013). permukaan gigi (Riskesdas, 2013).
Program Pembangunan Kebersihan gigi dan mulut
Kesehatan Indonesia bertujuan untuk yang tidak diperhatikan, akan
meningkatkan kesadaran, kemauan, menimbulkan masalah salah satunya
dan kemampuan hidup sehat bagi kerusakan pada gigi seperti karies
setiap orang agar terwujud derajat atau gigi berlubang. Karies gigi
kesehatan yang optimal ditandai oleh bersifat kronis dan dalam
penduduknya yang hidup dengan perkembangannya membutuhkan
berperilaku dan dalam lingkungan waktu yang lama, sehingga sebagian
yang sehat, memiliki kemampuan besar penderita mempunyai potensi
untuk menjangkau pelayanan mengalami gangguan seumur hidup.
kesehatan yang bermutu adil dan Penyakit ini sering tidak mendapat
merata (Depkes RI, 2009) perhatian dari masyarakat dan
Pembangunan di bidang kesehatan perencana program kesehatan,
gigi merupakan bagian integral dari karena jarang membahayakan jiwa,(
pembangunan kesehatan secara (Erwanal, 2013). Pada manusia
umum. Penyakit gigi dan mulut modern yang hidup dalam
merupakan penyakit yang tersebar masyarakat industri yang sudah
luas di masyarakat Indonesia. Faktor maju, karies merupakan hal yang
penyebab dari penyakit gigi dan sudah biasa, tetapi frekuensi karies
mulut dipengaruhi oleh faktor berbeda ditiap negeri dan diantara
lingkungan, perilaku dan pelayanan individu dalam negeri itu sendiri,
kesehatan gigi dan mulut (Depkes , faktor-faktor di bawah ini mungkin
2006 ). penting utuk di pertimbangkan yaitu,
Kesehatan gigi dan mulut meningkatkan pemakaian pasta gigi,
merupakan bagian dari kesehatan berubahnya pola konsumsi gula,
tubuh yang dapat mempengaruhi karena karies bergantung pada gula
kesehatan tubuh keseluruhan. Gigi (Bechal, 2012).
merupakan bagian tubuh yang Sebagai bagian tubuh yang
berfungsi untuk mengunyah, langsung bersinggungan dengan
berbicara dan mempertahankan makanan dan minuman yang masuk
bentuk muka, sehingga penting untuk ke dalam tubuh, rongga mulut
menjaga kesehatan gigi sedini termasuk gigi dan ludah rentan
mungkin agar dapat bertahan lama terserang penyakit, Padahal
dalam rongga mulut (Riskesdas. kesehatan gigi dan mulut sangat
2013). Masalah terbesar yang berpengaruh terhadap kesehatan
dihadapi penduduk Indonesia seperti organ tubuh lain (Pratiwi, 2013).
juga di negara berkembang lainnya Karies gigi merupakan sebuah
dibidang kesehatan gigi dan mulut penyakit infeksi yang merusak
yaitu karies gigi. Karies Gigi struktur gigi. Penyakit ini
merupakan suatu penyakit pada menyebabkan gigi berlubang. Jika
jaringan keras gigi, yaitui email tidak ditangani, penyakit ini dapat
dentin dan sementum yang menyebabkan nyeri, penanggalan
disebabkan aktivitas jasa drenik yang gigi, dan infeksi, Karies menjadi
ada dalam suatu karbohidrat yang salah satu bukti tidak terawatnya
diragikan. Proses terjadinya karies kondisi gigi dan mulut masyarakat
Indonesia. Menggosok gigi

Reska Handayani, dkk., Hubungan Perawatan Gigi .. 194


NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.2, Oktober 2016, (Hal.193-200)

merupakan masalah yang sering Hasil survey kesehatan rumah


diabaikan oleh masyarakat Malik, tangga (SKRT) yang dilakukan oleh
2008). Penyebab karies salah satunya Departemen Kesehatan menyebutkan
karena sisa makanan yang menempel prevalensi karies gigi di Indonesia
pada permukaan gigi. Upaya yang adalah 90,05%% (Zatnika, 2010),
dapat dilakukan salah satunya dan di Jakarta, 90% anak mengalami
dengan menggosok gigi secara masalah gigi berlubang dan 80%
teratur dan benar, antara lain menderita penyakit gusi. Angka ini
dilakukan setelah makan atau saat diduga akan lebih parah lagi di
akan tidur malam (Pratiwi, 2013). daerah-daerah, serta anak-anak dari
Karies gigi bersifat kronis dan golongan ekonomi menengah ke
dalam perkembangannya bawah (Astoeti, 2010).
membutuhkan waktu yang lama, Berdasarkan data Dinas
sehingga sebagian besar penderita Kesehatan Kota Padang tahun 2015,
mempunyai potensi mengalami mengenai kejadian karies gigi
gangguan seumur hidup. Penyakit ini diketahui bahwa dari 22 Puskesmas
sering tidak mendapat perhatian dari yang ada di Kota Padang, Puskesmas
masyarakat dan perencana program Air Tawar yang mengalami masalah
kesehatan, karena jarang karies gigi pada peringkat pertama
membahayakan jiwa (Bechal, 2012). yaitu tahun 2015 sebanyak 106
Target dan indikator yang orang dengan kunjungan pasien
ditetapkan World Health dengan karies gigi dan tahun 2014
Organization (WHO) tahun (2009) sebanyak 68 orang pasien dengan
adalah 90% anak umur 5 tahun bebas karies gigi.
karies, anak umur 12 tahun Perawatan gigi merupakan
mempunyai tingkat keparahan upaya yang dilakukan agar gigi tetap
kerusakan gigi berdasarkan indicator sehat dan dapat menjalankan
status kesehatan gigi dengan angka fungsinya. Gigi yang sehat adalah
Decay Missing Filled(DMF-T = 1) gigi yang bersih tanpa adanya
gigi, penduduk umur 18 tahun bebas lubang, Namun tidak hanya itu, gigi
gigi yang dicabut karena karies. yang sehat juga akan memancarkan
Berdasarkan data riset energi positif sehingga Pemiliknya
kesehatan dasar (2007), sekitar 72,1 menjadi sangat menarik, Begitu
% penduduk Indonesia mengalami pentingnya gigi bagi manusia
gigi berlubang. Dengan demikian sehingga gigi perlu dirawat dengan
yang memiliki motivasi untuk benar, pentingnya gigi dirawat
menambal gigi berlubang hanya adalah salah satu organ penting
sekitar 1,6% dan ada sekitar 46% untuk pencernaan, mengunyah
penderita belum tertangani. Dengan makanan sebelum masuk ke saluran
kata lain, angka ini memperlihatkan pencernaan. Jika gigi mengalami
masih rendahnya tingkat kesadaran gangguan, akan terganggu pula
masyarakat untuk menjaga kesehatan proses pencernaan, dapat
gigi dan mulut. Masalah gigi dan mengganggu aktivitas sehari-hari,
mulut jangan dianggap sepele. sebab, Sisa makanan yang masih ada di gigi
mulut dan gigi merupakan pintu menyebabkan aktivitas bakteri
masuknya penyakit berbahaya bagi berlebihan sehingga mulut
organ dalam manusia (Erwanal, mengeluarkan bau yang kurang
2013). sedap. Gigi juga berfungsi sebagai

Reska Handayani, dkk., Hubungan Perawatan Gigi .. 195


NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.2, Oktober 2016, (Hal.193-200)

keindahan, komponen lain dalam mengetahui hubungan perawatan gigi


kecantikan selain kulit tubuh, kulit dengan kejadian karies gigi
wajah, mata, bibir (Malik, 2008). mengunakan uji chi-square melalui
Merawat gigi perlu dilakukan komputerisasi dengan SPSS dengan
sedini mungkin seperti Gosok gigi derajat kepercayaan 95% (0,50) ada
minimal 2 kali sehari. Ganti sikat hubungan bermakna apabila p ≤ 0,05
gigi 3-4 bulan sekali, Hindari dan jika p > 0,05 maka hasil
makanan yang banyak mengandung perhitungan statistik tidak bermakna.
gula dan manis, seperti sirup,
permen, dan cokelat. Setelah makan HASIL PENELITIAN
Biasakanlah untuk makan buah-
buahan segar, Selain baik untuk 1. Data Umum
kesehatan, seratnya dapat membantu Tabel 1. Distribusi Frekuensi
menghilangkan kotoran yang ada di Responden Di Wilayah Kerja
gigi dan Gunakan makanan yang Puskesmas Air Tawar Padang
seimbang dan kaya kalsium, seperti Tahun 2016
susu, keju, telur, teri, bayam, katuk, No Karakteristik Frekuensi Persentasi
sawi, dan agar-agar (Malik, 2008). Umur
Penelitian ini bertujuan untuk 1 15 - 29 27 53 %
mengetahui hubungan perawatan gigi 2 30 – 39 15 29,5%
dengan kejadian karies gigi di 3 40 – 59 8 15,5%
wilayah kerja Puskesmas Air Tawar 4 >60 1 2%
Total 51 100 %
tahun 2016.
Pendidikan
1 SMP 32 62,7%
METODE PENELITIAN 2 SMA 19 37,3 %
Jenis Penelitian Survey Analitik Total 51 100%
dengan Pendekatan Cross Sectional
Study Penelitian ini dilaksanakan Berdasarkan tabel 1 dapat
pada bulan Januari s/d Juni 2016. diketahui responden mayoritas
Populasi dalam penelitian ini adalah berumur 15- 29 tahun (53%) dan
seluruh pasien yang berkunjung ke sebagian besar tingkat
poli gigi dengan jumlah populasi pendidikan responden SMP
106 orang dan jumlah sampel 51 sebesar ( 62,7% )
orang dengan criteria sampel
bersedia menjadi responden dan 2. Analisis Univariat
merupakan kunjungan pertama kali Tabel 2. Distribusi Frekuensi
di Puskesmas Air Tawar. Teknik Kejadian Karies Gigi Di
pengambilan sampel dalam Wilayah Kerja Puskesmas Air
penelitian ini adalah accidental Tawar Padang Tahun 2016
sampling.. Pengumpulan data No Karies gigi Frekuensi Persentasi
melalui kuisioner dengan penyebaran 1 Ya 28 54,9%
angket kepada responden. Teknik 2 Tidak 23 45,1 %
pengolahan data dimulai dari editing, Total 51 100%
coding, entry,cleaning dan Berdasarkan Tabel 2 dapat
tabulating. Hasil penelitian berupa diketahui lebih dari separuh
analisa univariat untuk mendapatkan (54,9%) Responden yang
distribusi frekuensi masing – masing menderita karies gigi.
variable dan analisa bivariat untuk

Reska Handayani, dkk., Hubungan Perawatan Gigi .. 196


NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.2, Oktober 2016, (Hal.193-200)

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Kerja Puskesmas Air Tawar


Perawatan Gigi Di Wilayah Padang tahun 2016.
Kerja Puskesmas Air Tawar Hasil penelitian yang
Padang Tahun 2016 dilakukan oleh Ainasti (2013),
No Perawatan Frekuensi Persentasi Tentang hubungan tingkat
gigi pengetahuan dan sikap keluarga
1 Ya 25 49,0 % dengan tindakan pengobatan
2 Tidak 26 51,0 % karies, dari penelitian yang
Total 51 100% dilakukan didapatkan tidak
Berdasarkan Tabel 3 dapat melakukan pengobatan (56,1%),
diketahui lebih dari separuh (51,0 pengetahuan (58,5%), sikap
%) Responden yang tidak negatif (51,2%).
melakukan perawatan gigi . Menurut Bechal 2012
kebersihan gigi dan mulut yang
3. Analisis Bivariat tidak diperhatikan, akan
Tabel 4 Hubungan Perawatan menimbulkan masalah salah
Gigi dengan kejadian karies satunya kerusakan pada gigi
gigi Di Wilayah Kerja seperti karies atau gigi berlubang.
Puskesmas Air Tawar Padang karies gigi bersifat kronis dan
Tahun 2016 dalam perkembangannya
Perawa Kejadian karies membutuhkan waktu yang lama,
tan gigi gigi sehingga sebagian besar
Ya tidak Jumlah penderita mempunyai potensi
f % f % N % mengalami gangguan seumur
Tidak 10 38,5 16 61,5 26 100
hidup.
Ya 13 52 12 48,0 28 100
Jumlah 23 45,1 28 54,9 51 100 Menurut Pratiwi 2013
karies gigi merupakan sebuah
P : 0,000
penyakit infeksi yang merusak
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui
struktur gigi. penyakit ini
dari proporsi perawatan gigi,
menyebabkan gigi berlubang.
responden melakukan perawatan gigi
maka tidak terjadi karies (48 ,0%) jika tidak ditangani, penyakit ini
dapat menyebabkan nyeri,
sedangkan responden tidak
penanggalan gigi, dan infeksi,
melakukan perawatan gigi maka
karies menjadi salah satu bukti
terjadi karies (61,5%). hasil uji
tidak terawatnya kondisi gigi dan
statistic menggunakan uji chi-square
mulut masyarakat Indonesia.
didapatkan nilai p=0,000 (p ≤ 0,05)
menggosok gigi merupakan
artinya terdapat hubungan yang
masalah yang sering diabaikan
bermakna antara perawatan gigi
oleh masyarakat, penyebab karies
dengan kejadian karies gigi.
salah satunya karena sisa
makanan yang menempel pada
PEMBAHASAN
permukaan gigi.
1. Kejadian Karies Gigi
Menurut peneliti masih
Hasil penelitian yang
tingginya angka kejadian karies
dilakukan pada 51 responden
gigi di wilayah kerja Puskesmas
dapat dilihat bahwa lebih dari
Air Tawar dikarenakan
separuh (54,9%) responden yang
responden penelitian sebagian
menderita karies gigi di Wilayah
besar ( 53 % ) berumur 15-29

Reska Handayani, dkk., Hubungan Perawatan Gigi .. 197


NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.2, Oktober 2016, (Hal.193-200)

tahun merupakan kategori remaja 2. Perawatan Gigi


dan dewasa, dapat diketahui pola Berdasarkan hasil
makan usia remaja cendrung penelitian yang dilakukan pada
makanan cepat siap saji yang 51 responden dapat dilihat bahwa
banyak mengandung zat adiktif lebih dari separuh (51,0%)
dan makanan yang banyak responden yang tidak melakukan
mengandung karbohidrat yang perawatan gigi di wilayah kerja
bisa menyebabkan timbulnya puskesmas air tawar padang
karies gigi. Proses karies terjadi Tahun 2016.
melalui interaksi empat faktor Penelitian Setiawan
yaitu gigi, mikroorganisme, menunjukkan bahwa 88,3%
subtrat dan waktu. Dari keempat responden mempunyai status
faktor tersebut subtrat dan waktu kebersihan gigi dan mulut pada
sangat ditentukan oleh kebiasaan kategori tidak bersih, hanya
seseorang artinya dengan 11,7% responden yang
kebiasaan memakan makanan mempunyai status kebersihan
yang mengandung karbohidrat gigi pada kategori bersih. Hal ini
terutama jenis sukrosa dan tidak merupakan masalah yang perlu
membiasakan menyikat gigi atau ditanggulangi mengingat bahwa
berkumurkumur setelah makan, kebersihan gigi dan mulut
maka sisa makanan yang tinggal merupakan faktor yang sangat
pada permukaan gigi terutama menentukan dalam proses
jenis sukrosa akan pemeliharaan kesehatan gigi dan
difermentasikan mulut.
olehmikroorganisme dalam plak Menurut Malik, 2008
menjadi asam sehingga dapat perawatan gigi merupakan upaya
melarutkan email dan yang dilakukan agar gigi tetap
mempercepat proses sehat dan dapat menjalankan
perkembangan karies (Sundoro, fungsinya. gigi yang sehat adalah
2005 ).Tingkat pendidikan gigi yang bersih tanpa adanya
responden sebanyak 62,7 % lubang, Begitu pentingnya gigi
merupakan tamatan Sekolah bagi manusia sehingga gigi perlu
Menengah Pertama (SMP), hal dirawat dengan benar,
ini dapat diketahui merupakan pentingnya gigi dirawat adalah
jenjang pendidikan yang rendah. salah satu organ penting untuk
Tingkat pendidikan merupakan pencernaan, mengunyah
salah satu tolak ukur terhadap makanan sebelum masuk ke
pengetahuan seseorang. saluran pencernaan. jika gigi
Upaya yang dilakukan mengalami gangguan, akan
untuk mencegah terjadinya karies terganggu pula proses
gigi adalah dengan memberikan pencernaan, dapat mengganggu
informasi melalui penyuluhan aktivitas sehari-hari.
yang berisi tentang apa itu karies, Hasil penyebaran kuisioner
apa penyebabnya dan bagaimana di dapatkan bahwa sebanyak
cara penanganannya. 60% responden yang tidak
memeriksa kesehatan gigi setiap
enam bulan sekali. responden
yang tidak setuju mengenai

Reska Handayani, dkk., Hubungan Perawatan Gigi .. 198


NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.2, Oktober 2016, (Hal.193-200)

pencabutan gigi jika mengalami masyarakat untuk menjaga


kerusakan sebanyak (49%), kesehatan gigi dan mulut.
kebiasaan tidak menjaga masalah gigi dan mulut jangan
kesehatan gigi dan mulut dianggap sepele. sebab, mulut
mnyebabkan bau mulut serta m dan gigi merupakan pintu
akanan yang mudah melekat pada masuknya penyakit berbahaya
permukaan gigi dapat bagi organ dalam manusia
mempercepat terjadinya karies (Erwanal, 2013).
dan perkembangan karies sangat Analisa peneliti maka dapat
dipengaruhi oleh sisa makanan disimpulkan bahwa terdapat
yang tertinggal di dalam mulut hubungan antara perawatan gigi
dalam waktu yang lama( dengan kejadian karies gigi, hal
Sundoro, 2005 ). ini disebabkan oleh semakin
banyak masyarakat yang tidak
3. Hubungan Perawatan gigi melakukan perawatan gigi maka
dengan kejadian karies gigi semakin banyak yang menderita
Hasil penelitian dapat karies gigi, tetapi sebaliknya jika
dilihat dari proporsi perawatan masyarakat melakukan perawatan
gigi ,jika responden melakukan gigi maka masyarakat sudah bisa
perawatan gigi maka tidak terjadi menjaga kesehatan gigi dan
karies (48,0%) sedangakan jika mulut, hal ini juga di pengaruhi
responden tidak melakukan oleh pengalaman atau
perawatan gigi maka terjadi pengetahuan yang di miliki oleh
karies (61,5%). hasil uji statistic masyarakat, sehingga dalam
menggunakan uji chi-square melakukan perawatan gigi dapat
didapatkan nilai p=0,000 (p ≤ dilakukan dengan baik, tetapi
0,05) artinya terdapat hubungan umur, pekerjaan pendidikan juga
yang bermakna antara perawatan dapat mempengaruhi dalam
gigi dengan kejadian karies gigi merawat kesehatan gigi.
di Wilayah kerja Puskesmas Air Rendahnya pendidikan yang
Tawar Padang tahun 2016. dimiliki responden maka
Penelitian yang dilakukan kurangnya pengalaman atau
oleh horos jhon piter sihite pemahaman tentang perawatan
(2006) menyatakan bahwa ada kesehatan gigi dan mulut, maka
hubungan antara waktu menyikat dari itu di harapkan bagi
gigi dengan pengalaman karies masyarakat agar dapat
gigi di kabupaten kepulauan meningkatkan dan menjaga
riau. kesehatan dengan baik dan sesuai
Sekitar 72,1 % penduduk dengan prosedur.
indonesia mengalami gigi
berlubang. dengan demikian KESIMPULAN
yang memiliki motivasi untuk Berdasarkan hasil penelitian
menambal gigi berlubang hanya yang telah dilakukan dapat diambil
sekitar 1,6% dan ada sekitar 46% kesimpulan untuk menjawab tujuan
penderita belum tertangani. umum dan tujuan khusus untuk
Dengan kata lain, angka ini mengetahui hubungan perawatan gigi
memperlihatkan masih dengan kejadian karies gigi di
rendahnya tingkat kesadaran wilayah kerja Puskesmas Air Tawar

Reska Handayani, dkk., Hubungan Perawatan Gigi .. 199


NERS JURNAL KEPERAWATAN,Volume 12, No.2, Oktober 2016, (Hal.193-200)

Padang tahun 2016. Lebih dari Departemen Kesehatan.(2009) Profil


separuh (54,9%) responden yang Kesehatan Indonesia, Jakarta.
menderita karies gigi . Lebih dari Departemen Kesehatan.(2006)
separuh (51,0%) responden yang Pedoman Penyelenggaraan
tidak melakukan perawatan gigi Pelayanan Kedokteran Gigi
.Terdapat hubungan yang bermakana Keluarga. Jakarta : Dirjen
antara perawatan gigi dengan Yanmed.
kejadian karies gigi dengan nilai p Erwanal, Ferry. (2013) . Kesehatan
0,000. gigi dan mulut. Jakarta: EGC.
Malik, Isnaniah. (20080. Kesehatan
SARAN Gigi dan Mulut. Jakarta: EGC
Diharapkan melalui pimpinan Pratiwi, Erlita. (2013). Masalah dan
puskesmas untuk dapat melakukan solusi penyakit gigi dan
penyuluhan yang berhubungan mulut. Jakarta: EGC
dengan kesehatan gigi dan mulut di Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Puskesmas Air Tawar Padang.. .(2007). Peningkatan Jumlah
Diharapkan bagi institusi pendidikan Kerusakan Gigi, Jakarta
agar dapat menjadikan hasil Riskesdas (2007). Riset Kesehatan
penelitian ini sebagai data dasar Dasar, Laporan Nasional
sekaligus sebagai tambahan bacaan Setiawan, Ma‘Ruf Mt, Syahrul D,
di perpustakaan. Diharapkan hasil Triadnya P (2000) . Tingkat
penelitian ini bisa dijadikan bahan Kebersihan Mulut Dan Karies
masukan atau bahan pembanding Di Sumba Barat, Ceril VII,
untuk penelitian selanjutnya. Yogyakarta : FKG UGM,
Sundoro S (2005) . Karies Dan
DAFTAR PUSTAKA Pencegahannya, Jakarta: :
Ainasti, Rahma. (2013). Hubungan Menara Agung.
Tingkat Pengetahuan dan Tarigan, Sinta. (2010). Karies Gigi.
Sikap Keluarga dengan Jakarta: Hipokrates.
Tindakan Pengobatan Karies Yundali, Siti. (2012). Kesehatan Gigi
Gigi. Skripsi . Padang : Dan Mulut. Bandung,: Pustaka
STIkes YPAK Padang Reka Cipta.
Aryani, Ratna. (2010). Kesehatan
Remaja Problem dan
Solusinya. Jakarta: Salemba
Medika.
Astoeti, T E. (2010). Lakukan
Perawatan Gigi Menyeluruh.
Diakses dari
http://www.pdgi-online.com
Bechal, S.J. (2012). Dasar-dasar
karies (penyakit dan
penanggulangannya). Jakarta
: EGC.
Diah, (2011). Tindakan Pengobatan .
Karies Gigi. Jakarta : EGC.

Reska Handayani, dkk., Hubungan Perawatan Gigi .. 200

You might also like