Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Analisis Strategi Bisnis Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Pengembangan Usaha UD. Mete Mubaraq Lombe Kota Kendari

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Vol. 4 No. 2. pp. 209-220. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019.

Faculty
of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia.
ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.

Analisis Strategi Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah


(UMKM) dalam Pengembangan Usaha UD. Mete Mubaraq
Lombe Kota Kendari

Herlina, Ninik Endang Purwati dan Liwaul


1
Mahasiswa dan 2,3Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara, Indonesia
(herlinanhur@gmail.com)

ABSTRACT

This research is a qualitative descriptive study conducted at UD. Cashew


Mubaraq Lome Kendari. This study aims to describe the business strategy used so
that this business can develop. The business strategy includes marketing strategy,
production strategy, human resources strategy, and financial strategy. The
informants of this research are the Manager, Head of the Marketing Division, and
the Head of the Production Division. Data were collected using interview,
observation, and documentation techniques.
Based on the results and research discussions obtained, it can be seen that
the business strategy in marketing is to provide various types of products.
Products manufactured by UD. Kendari Mubaraq Lombe Cashew and the
products of 31 Small and Medium Enterprises (UKM) in Southeast Sulawesi
Province. The strategy in the field of production is to pay attention to the
production process properly and pay attention to the quality of raw materials,
especially cashew. The strategy in the field of human resources, this business
employs 15 permanent employees and 10 daily employees. Daily employees aim
to facilitate the cashew production process, which is employed when producing
cashew with a wholesale system. In UD financial management. Cashew Mubaraq
Lombe Kendari is still simple, which records the accounting for all company
revenues and expenses. In organizing the financial section is governed by the
owner's wife and does not have other workers.

Keywords: Business Strategy in Marketing; Human Resources, and Finance;


Production,

PENDAHULUAN

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan perilaku bisnis yang
bergerak pada berbagai bidang usaha, yang menyentuh kepentingan masyarakat.
Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil, memenuhi
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang.
Di Indonesia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), baik skala Mikro,
Kecil, dan juga Menengah, telah memiliki peranan penting dalam kehidupan
masyarakat, istilah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lebih populer dengan

209
Vol. 4 No. 2. pp. 209-220. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty
of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia.
ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.

sebutan usaha informal, disebut berperan penting karena jumlah UMKM begitu
banyak (berarti menyerap tenaga kerja yang banyak pula), dan lebih tahan
terhadap situasi Negara. Ketika terjadi krisis moneter pada tahun 1999, sejumlah
konglomerat berguguran, tetapi tidak demikian bagi pengusaha kecil. Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah mempunyai strategi tersendiri, dengan
cara membuat produk khusus dan unik agar tidak bersaing dengan perusahaan
besar bahkan berperan sebagai partner perusahaan besar.
Selain itu, UMKM dikelola perseorangan dengan mengabaikan prinsip
organisasi, gaya hidupnya tidak ilmiah, dan enggan mengeluarkan biaya untuk
promosi dan penelitian, serta melakukan aktivitas yang tidak berhubungan dengan
usahanya. Ringkasnya, UMKM yang gagal disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu: (a) Mengatur struktur organisasi dan personalia, (b) Pengendalian jumlah
produksi, (c) Sistem administrasi dan pembukuan (d) Mengelola keuangan serta
menghitung laba perusahaan (e) Pemasaran dan promosi, serta (f) Perluasan dan
alih generasi pada pengelolaan UKM (Jati dan Priyambodo, 2015: 316).
Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga sering dikaitkan
dengan upaya pemerintah untuk mengurangi kemiskinan, dan pemerataan
pendapatan. Perubahan perekonomian penting lainnya adalah kecenderungan pada
perekonomian global, yang memberikan bentuk kompetisi baru dan juga
membuka peluang bisnis. Meskipun perusahaan besar adalah pelaku utama dalam
bisnis Internasional, kehadiran Perusahaan Kecil yang terus bertambah dalam
pasar global telah memodifikasi penampilan tradisionalnya yang pada hakikatnya
hanya berusaha di daerahnya. Walaupun perusahaan berskala kecil tersebut biasa
ditempatkan di satu lokasi, banyak dari mereka sekarang ini mengekspor atau
mengimpor produk melewati batas antar negara. Kesempatan bisnis seperti ini
terus berkembang.
Kota Kendari merupakan salah satu pusat perekonomian yang di dalamnya
terdapat kegiatan pemasaran jambu mete oleh kelompok usaha mandiri. Masing-
masing kelompok melakukan kegiatan strategi pemasaran yang dimilikinya.
Produk yang dipasarkan mencakup makanan dalam kemasan yaitu jambu mete.
Produk jambu mete bersumber dari hasil perkebunan yang dikelola oleh kelompok
usaha dalam masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan. Produk jambu
mete diolah, dikemas dan dibagi dalam berbagai satuan gram untuk dapat dibeli
oleh konsumen.
Pemasaran jambu mete di Kota Kendari tidak lepas dari persaingan bisnis
yang membuat usaha pemasaran produk tersebut semakin berkembang.
Permasalahan yang terjadi dalam pemasaran jambu mete adalah ketika harga
tinggi, jumlah produk produk yang dibeli berkurang, tetapi ketika permintaan
produk jambu mete meningkat, maka harga tidak diperhitungkan, bahkan kualitas
produk diabaikan karena percaya kepada kemasan jambu mete yang digunakan.
UD. Mete Mubaraq Lome Kendari merupakan salah satu UMKM yang ada di
Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya Kota Kendari. UD. Mete Mubaraq Lome
Kendari adalah salah satu usaha dagang yang menyediakan jajanan khas Sulawesi
Tenggara. Usaha ini dirintis pada tahun 2007 oleh bapak La Ode Mane beserta
istri Wa Hiynu. Jenis kegiatan yang dilakukan oleh UD. Mete Mubaraq Lome
Kendari adalah mengolah jambu mete menjadi mete mentah, mete goreng (rasa
asin dan rasa manis), dan tenteng mete. Selain olahan jambu mete yang di
produksi sendiri, ada juga produk yang di produksi oleh Usaha Kecil dan

210
Vol. 4 No. 2. pp. 209-220. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty
of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia.
ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.

Menengah (UKM) yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Sebanyak 31 Usaha


Kecil Menengah (UKM) yang menjadi supplier bagi UD. Mete Mubaraq Lome
Kendari dengan jumlah produk sekitar 80 jenis.

Tabel 1.1 Pendapatan UD. Mete Mubaraq Lombe Kendari


Tahun 2015-2017:
No Omzet Pertahun
Tahun
(Rp)
1 2015 2.275.000.000
2 2016 2.837.000.000
3 2017 2.998.000.000
Sumber: UD. Mete Mubaraq Lombe Kendari, 2019

Dari data diatas dapat diketahui bahwa pendapatan UD. Mete Mubaraq
Lombe Kendari setiap tahunnya mengalami peningkatan yaitu pada Tahun 2015
mencapai Rp. 2.275.000.000, Tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp
562.000.000, Tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar Rp 161.000.000.
UD. Mete Mubaraq Lombe Kendari tergolong ke dalam Usaha Menengah.
Usaha ini tidak lepas dari kendala, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
terdapat dua kendala yang dihadapi yaitu adanya kompetitor dan terbatasnya
persediaan bahan baku jambu mete. Namun usaha ini cukup berkembang, hal
tersebut dapat dilihat dari penghasilan yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

KAJIAN PUSTAKA
A. Strategi Bisnis
1. Definisi Strategi Bisnis
Menurut Rangkuti (2002: 13) strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut,
serta prioritas alokasi sumber daya. Sedangkan menurut David (2006: 18) strategi
adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi
akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan
bersaing.
Menurut Muljono (2012: 24) Strategi bisnis adalah arah atau jalan yang akan
ditempuh suatu organisasi dalam rangka menjalankan misi bisnis guna mencapai
visi bisnisnya. Merumuskan strategi bisnis melibatkan pengambilan keputusan
pada tingkat unit bisnis. Disini hanya ditunjukkan bagaimana cara bersaing.
Sedangkan menurut Cravend dalam Tripomo (2005: 37), strategi bisnis
merupakan sarana organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuannya. Strategi
mengimplikasikan konsep manajemen dari lingkup bisnis, misi, maksud dan
tujuan. Pengembangan strategi untuk mempertahankan keunggulan daya saing,
mengimplikasikannya dan mengganti strategi untuk menanggapi perubahan baru
yang terjadi pada lingkungan merupakan suatu proses yang berkesinambungan.

2. Tipe-tipe Strategi
Menurut Rangkuti (2016: 3-7) strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga
tipe strategi, yaitu :
a. Strategi manajemen

211
Vol. 4 No. 2. pp. 209-220. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty
of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia.
ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.

Strategi manajamen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh


manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara mikro.
b. Strategi investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.
c. Strategi bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional,
karena strategi berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen.
Strategi bisnis disebut juga strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada
level divisi, dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk
barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang
dilayani oleh divisi tersebut.
B. Strategi Fungsional
Strategi fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi-fungsi
manajemen (secara tradisional terdiri dari atas riset dan pengembangan, keuangan,
produksi dan operasi, pemasaran, personalia/sumber daya manusia) yang dapat
mendukung strategi level unit bisnis. Strategi fungsional umumnya lebih
terperinci dan memiliki jangka waktu yang lebih pendek daripada strategi
organisasi. Tujuan pengembangan strategi fungsional adalah untuk
mengkomunikasikan tujuan jangka pendek, menentukan tindakan-tindakan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan jangka pendek, dan untuk menciptakan
lingkungan yang kondusif bagi pencapaian tujuan tersebut. Strategi fungsional
perlu dikoordinasikan satu sama lain untuk menghindari terjadinya konflik
kepentingan dalam organisasi. (Tjiptono, 2002:5).

1. Strategi Dibidang Pemasaran


Menurut Assauri (2007: 168-169) Strategi Pemasaran adalah serangkai tujuan
dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberikan arahan kepada uasaha-usaha
pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuhan serta
alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi
lingkungan dan keadaan yang selalu berubah. Strategi pemasaran harus
didasarkan atas analisis lingkungan dan internal perusahaan melalui analisis
keunggulan dankelemahan perusahaan, serta analisis kesempatan dan ancaman
yang dihadapi perusahaan dari lingkungan.
Menurut Assauri (2007: 198-269) Salah satu unsur dalam strategi pemasaran
terpadu adalah startegi Bauran Pemasaran atau Marketing Mix, yang merupakan
strategi yang dijalankan perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen
pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarnya. Sedangkan menurut Kotler
(2008: 62) bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali
produk, harga, tempat, dan promosi yang diperlukan perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran
semakin lama semakin berkembang terutama dalam bidang jasa, tidak hanya
meliputi Product, Price, Promotion, dan place namun juga meninjau dari segi
People, Procesa, dan Physical Evidence yang dikenal dengan istilah 7P.
2. Strategi Dibidang Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 2008: 35).

212
Vol. 4 No. 2. pp. 209-220. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty
of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia.
ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.

Menurut Ahyari (2002: 3) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun
teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor
produksi yang ada.
Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses
produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja,
mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Persediaan menurut Assauri (2008: 237) adalah suatu aktiva yang meliputi
barang-barang milik perusahaan yang dimaksud untuk dijual dalam satu periode
usaha yang normal atau persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya
dalam suatu proses produksi.

3. Strategi di Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia


Menurut Husein (2005: 331) manajemen sumber daya manusia didefinisikan
sebagai perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan atas
pengadaan, pengembangan, konpensasi, pengintegrasian, memeliharaan, dan
pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi
perusahaan secara terpadu.
Menurut Hanafi (2003: 260-278) Manajemen sumber daya manusia menjadi
sangat penting dalam suatu organisasi, peran yang sangat penting itu disebabkan
oleh antara lain karena perubahan terhadap karyawan.
a. Penarikan Tenaga Kerja
b. Seleksi
c. Pelatihan dan Pengembangan
d. Evaluasi Prestasi

4. Strategi di Bidang Keuangan


Menurut Husein (2005: 328-330), strategi dibidang keuangan merupakan
bagian dari perusahaan yang fungsinya adalah mengorganisasikan perolehan dana,
menggunakan dana dan sekaligus mengendalikan dana tersebut dalam rangka
memaksimalkan nilai perusahaan. Dana dapat diperoleh dari berbagai sumber,
yaitu dari sumber internal dan eksternal. Selanjutnya dana tersebut akan
diinvestasikan baik untuk investasi jangka panjang maupun jangka pendek untuk
memperoleh laba.
Menurut Siagian (2008) Strategi di bidang keuangan yang sifatnya
menentukan bagi perusahaan dan berbagai satuan bisnis di dalamnya berkisar
pada tiga hal:
a. Perolehan modal
b. Alokasi capital
c. Pembagian keuntungan dan manajemen modal kerja

C. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)


1. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) definisi UMKM adalah sebagai berikut:
a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan/ badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.

213
Vol. 4 No. 2. pp. 209-220. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty
of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia.
ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.

b. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

2. Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)


a. Usaha Mikro memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000
(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000
(tiga ratus juta rupiah).
b. Usaha Kecil memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000 (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000 (tiga ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000 (dua miliar
lima ratus juta rupiah).
c. Usaha Menengah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000
(sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000 (dua miliar
lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000
(lima puluh miliar rupiah).

D. Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha tergantung pada kemampuan pengusaha dan
pengelolanya dalam usahanya setiap hari. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan.
Pengembangan merupakan usaha yang terencana dari organisasi untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pegawai.
Pengembangan lebih di tekankan pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan
pekerjaan pada masa yang akan datang, yang dilakukan melalui pendekatan yang
terintergrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.

214
Vol. 4 No. 2. pp. 209-220. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty
of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia.
ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.

E. Kerangka Pikir

Pemasaran

Produksi
Strategi Bisnis
Pengembangan
(Siagian, 1995:
Usaha
206)
SDM

Keuangan

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penellitian
deskriptif kualitatif dimana peneliti menggambarkan dan menjelaskan situasi serta
kondisi yang terjadi, setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tentang Strategi Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah
dalam pengembangn usaha yaitu pada UD. Mete Mubaraq Lombe yang berada di
Jl. Bunga Kumala No. 42 Bypass Kota Kendari. Usaha ini merupakan salah satu
UMKM yang ada di Kota Kendari.

C. Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini sebanyak 3 orang yaitu Manajer, Kepala Divisi
pemasaran, dan Kepala Divisi Produksi.

D. Jenis Data
Jenis Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua
macam jenis data yaitu :
1. Data primer
2. Data Sekunder

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Observasi (pengamatan)
2. Wawancara
3. Dokumentasi

F. Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif digunakan analisa data yang telah dikembangkan
oleh (Miles dan Huberman, 1992: 18-20), dengan menggunakan Analisa Model
Interaktif melalui empat prosedur yaitu :
1. Pengumpulan data

215
Vol. 4 No. 2. pp. 209-220. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty
of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia.
ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.

2. Reduksi data
3. Penyajian data
4. Verifikasi atau menarik kesimpulan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum UD. Mete Mubaraq Lombe Kendari


1. Sejarah UD. Mete Mubaraq Lombe Kendari
UD. Mete Mubaraq Lombe adalah salah satu usaha dagang yang
menyediakan berbagai jenis jajanan khas daerah Sulawesi Tenggara yang
berbahan baku jambu mete. UD. Mete Mubaraq Lombe dirintis oleh Bapak La
Ode Mane dan istrinya Wa Hiynu sekitar 15 tahun yang lalu. Pada mulanya
mereka menjual melalui sistem door to door. Pada tahun 2007 mereka membuka
kios, sekarang dikenal dengan UD. Mete Mubarak Lombe. Jenis kegiatan yang
dilakukan oleh UD. Mete Mubaraq Lombe adalah usaha pengolahan jambu mete
yaitu mete mentah, mete goreng (rasa asin dan manis) dan tenteng mete. Pada
Tahun 2008, UD. Mete Mubaraq Lombe menjadi distributor bagi UKM yang ada
di provinsi Sulawesi Tenggara beruba produk oleh-oleh Khas Kota Kendari.
Selama menjalankan usaha ini, Bapak La Ode Mane telah mengikuti berbagai
jenis kegiatan, baik tingkat Daerah maupun tingkat Nasional. Prestasi dan kursus
yang pernah diraih dan diikuti tersebut tidak terlepas dari komitmen Bapak La
Ode Mane untuk membesarkan usaha ini, serta tidak terlepas dari peran keluarga,
masyarakat dan dukungan dari pemerintah atau instansi tertentu. Dalam
mengembangkan UD. Mete Mubaraq Lombe, Bapak La Ode Mane tidak terlepas
dari hambatan dan tantangan. UD. Mete Mubaraq Lombe memiliki badan hukum
dengan No. 03/PMH/IX/2007/014 Tanggal 4 September 2007. Memiliki SITU,
SIUP, TDP, NPWP, Sertifikat Halal dari MUI, P-IRT, serta Sertifikasi
Pengawasan Mutu dari Badan POM.

a. Lokasi UD. Mete Mubaraq Lombe


UD. Mete Mubaraq Lombe adalah salah satu usaha dagang yang
menyediakan berbagai jajanan khas daerah Sulawesi Tenggara yang
berbahan baku jambu mete, yang beralamat di Jalan Bunga Kumala
Bypass No.42 Kec Kendari Barat, Kota Kendari Sulawesi Tenggara.
Maksud awal dari usaha ini yaitu untuk menambah penghasilan keluarga
serta ingin memberdayakan masyarakat dengan penghasilan tambahan,
saat ini UD. Mete Mubaraq Lombe dapat mempekerjakan karyawan
sebanyak 15 orang karyawan tetap dan 10 orang karyawan harian.
b. Visi, Misi dan Komitmen UD. Mete Mubaraq Lombe
1) Visi
Meningkatkan perekonomian masyarakat di pedesaan dan perkotaan
melalui pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
2) Misi
Terciptanya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menjadi
penggerak pengembangan UKM di tingkat pedesaan dan perkotaan.
3) Komitmen
Mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) secara
bertahap dan berkesinambungan.

216
Vol. 4 No. 2. pp. 209-220. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty
of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia.
ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.

B. Hasil Dan Pembahasan


1. Strategi di Bidang Pemasaran
Menurut Assauri (2007: 168-169) Strategi Pemasaran adalah serangkai tujuan
dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberikan arahan kepadauasaha-usaha
pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuhan serta
alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi
lingkungan dan keadaan yang selalu berubah.
Startegi yang digunakan oleh UD. Mete Mubaraq Lombe Kendari dibidang
pemasaran adalah menyediakan berbagai jenis produk. Dimana produk yang
tersedia sekitar 80 jenis produk. Selain dari hasil produksi sendiri, UD. Mete
Mubaraq Lombe Kendari menampung produk dari Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Sebanyak 31 Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) yang bekerja sama dengan UD. Mete Mubaraq Lombe Kendari
untuk memasarkan produknya. Produk tersebut berupa oleh-oleh khas daerah
Sulawei Tenggara. UD. Mete Mubaraq Lombe Kendari memperoleh keuntungan
dengan menaikkan harga. Banyaknya produk yang tersedia maka dapat
memberikan pilihan bagi konsumen.

2. Strategi dibidang Produksi


a. Persediaan Bahan Baku
Menurut Assauri (2008: 237) persediaan adalah suatu aktiva yang
meliputi barang-barang milik perusahaan yang dimaksud untuk dijual
dalam satu periode usaha yang normal atau persediaan barang baku yang
menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
b. Proses Produksi
Menurut Ahyari (2002: 3) proses produksi adalah suatu cara, metode
ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan
menggunakan faktor produksi yang ada.
Strategi yang digunakan oleh UD. Mete Mubaraq Lombe Kendari dalam
bidang produksi adalah memperhatikan proses produksi dengan benar serta
memperhatikan kualitas bahan baku terutama jambu mete. Dalam pemilihan
bahan baku UD. Mete Mubaraq Lombe Kendari memiliki tim khusus sebagai
Quality Control berdasarkan pengalaman.

3. Strategi dibidang Sumber Daya Manusia


Strategi sumber daya manusia berkaitan erat dengan tenaga kerja, peran
tenaga kerja sangat membantu untuk kelangsungan dan kelancaran proses
produksi suatu barang atau jasa. Tenaga kerja sangat dibutuhkan dalam proses
produksi sampai pada produk di pasarkan.
Strategi dibidang sumber daya manusia, UD. Mete Mubaraq Lombe Kendari
mempekerjakan 15 orang karyawan tetap dan 10 orang karyawan harian.
Karyawan harian bertujuan untuk mempermudah dalam proses produksi jambu
mete, yang dipekerjakan saat akan memproduksi jambu mete dengan sistem
borongan. karyawan UD. Mete Mubaraq Lombe Kendari tidak terlalu
memperhatikan prosedur dalam perekrutan karyawan. Karena karyawan
merupakan keluarga dari pemilik UD. Mete Mubaraq Lombe Kendari.

217
Vol. 4 No. 2. pp. 209-220. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty
of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia.
ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.

4. Strategi dibidang Keuangan


Menurut Husein (2005: 328-330), strategi dibidang keuangan merupakan
bagian dari perusahaan yang fungsinya adalah mengorganisasikan perolehan dana,
menggunakan dana dan sekaligus mengendalikan dana tersebut dalam rangka
memaksimalkan nilai perusahaan. Dana dapat diperoleh dari berbagai sumber,
yaitu dari sumber internal dan eksternal. Selanjutnya dana tersebut akan
diinvestasikan baik untuk investasi jangka panjang maupun jangka pendek untuk
memperoleh laba.
Dalam pengelolaan keuangan UD. Mete Mubaraq Lombe Kendari masih
sederhana yaitu mencatat pada pembukuan untuk semua pemasukan dan
pengeluaran perusahaan. Dalam pengorganisasian, bagian keuangan keuangan
perusahaan diatur oleh isteri pemilik dan tidak memiliki pekerja lain. Proses kerja
keuangan diatur sendiri dengan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran yang
terjadi di perusahaan.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Strategi bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah UD. Mete Mubaraq
Lombe Kendari sudah menunjukan strategi yang baik, meliputi dimensi
pemasaran, produksi dan keuangan.
2. Namun terdapat hasil yang kurang baik baik yaitu strategi dibidang
sumber daya manusia, karena dalam perekrutan karyawan tidak
menggunakan perekrutan maupun seleksi karyawan, usaha ini masih
menggunakan sistem kekeluargaan.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan kepada UD. Mete
Mubaraq Lombe Kendari agar:
1. Guna menjaga kelangsungan hidup usaha, pemilik seharusnya lebih teliti
dan merekrut karyawan yang berpengalaman di dalam bidang masing-
masing.
2. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti dengan metode yang
berbeda dan dengan subyek atau obyek yang berbeda pula untuk
menambah referensi untuk lembga yaitu dengan metode kuantitatif.

DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus. 2002. Manajemen ProduksiPerencanaan Sistem Produksi, Edisis
Empat. Yogyakarta: BPFE.

Assauri, Sofjan. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT.Raja Grafindo


Persada.
. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
David, Fred R. 2006. Manajemen Strategi. Buku 1, Edisi kesepuluh. Jakarta :
Salemba Empat.

218
Vol. 4 No. 2. pp. 209-220. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty
of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia.
ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.

Hanafi, Mamduh M. (2003). Manajemen Edisi Revisi. Yogyakarta: Unit Penerbit


dan Percetakan Akademik Manajemen Perusahaan YKPN.
Husein, Umar. 2005. Stategic Managemen in Action: Konsep, Teori dan Teknik
Menganalisis Manajemen Strategis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Kotler, Philip. 2009. Manajemen pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. dan G, Amstrong. 2013. Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi ke-12.
Penerbit Erlangga.
Miles, Matthew B, dan Huberman, A Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif.
Jakarta: Universitas Indonesia Press
Moleong, Lexy, J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung
: PT. Remaja Rosda Karya.
Muljono, Djoko. 2012. Buku Pintar Strategi Bisnis Koperasi Simpan Pinjam.
Yogyakarta: CV Andi Offset.
ND, Mukti Fajar. 2016. UMKM Di Indonesia Perspektif Hukum Ekonomi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Payne, A. 2008. Service marketing pemasaran jasa. Yogyakarta.
Perreault, C. Jr. W. D., & McCarthy, E. J. 2004. Model persamaan structural:
Konsep dan aplikasi. New Jersey: Prentice Hall.
Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT.
GramediaPustakaUtama.
. 2016. Analisis SWOT (Teknik Membedah Kasus Bisnis).
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Strategik. Jakarta: Bumi Aksara.
Stanton, William J. 2012. Prinsip Pemasaran. Ahli Bahasa Yohanes Lamarto.
Jakarta: Erlangga.
Sunarto. 2005. MSDM Strategik. Yogyakarta: AMUS Yogyakarta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
Swastha, B. 2009. Manajemen penjualan. Yogyakarta: BPFE.
Tjiptono, Fandy . 2005. Manajamen pemasaran. Jakarta : PT. Indeks. (2011).
Pemasaran jasa. Malang: Bayumedia
. 2007. Manajemen Penjualan Produk. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Tripomo, Tedjo dan Udan. 2005. Manajemen Strategi. Bandung: Rekayasa Sains.
Umar, Husein. Strategic Manajemen In Action. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Zeithaml, Bitner, dan Gremler. 2006. Service marketing.
Skripsi :
Agustriani, Wa Ode. 2018. Strategi Pengembangan Usaha Home Industri Jambu
Mete Dalam Meningkatkan Omzet Prnjualan (Studi Pada CV. Husakasari
Semesta Di Desa Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna).
Kendari: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo .
Hidayati, Nurul. 2011. Strategi Bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm)
Dalam Mengembangankan Usahanya (Study pada Industri Ikat Tenun di

219
Vol. 4 No. 2. pp. 209-220. Jurnal BUSINESS UHO: Jurnal Administras Bisnis. July 2019. Faculty
of Social and Political Sciences, Halu Oleo University Kendari. Southeast Sulawesi. Indonesia.
ISSN 2503-1406. Open Access At. Ojs.uho.ac.id/index.php.BUSINESSUHO.

Parengan Kecamatan Maduran-lamongan). Surabaya: Universitas


Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Marcelina, Jesse dan Tantra B, Billy. Pengaruh Marketing Mix (7p) Terhadap
Keputusan Pembelihan Pada Guest House Di Surabaya. Surabaya:
Program Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen
Petra.
Oktaviani, Lia. 2014. Strategi Bisnis Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm)
Dalam Mengembangkan Usahanya (Studi Kasus pada CV PLAN>net
Desain di Surabaya). Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
Pondia, Siti. 2018. Strategi Bisnis Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)
(Studi pada Usaha Kecil Grubi Langgeng Sari Desa Kediri Kec.
Karanglewas, Kab. Banyumas). Purwokerto: Institut Agama Islam Negeri.
Waluyo, Fitria. 2018. Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
(Studi Kasus: Perkampungan Industri Karanganyar Pesawaran). Bandar
Lampung: Universitas Lampung.
Jurnal :
Hafsah, M.J 2004. Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Jurnal Infokop Nomor 25 Tahun XX.
Januarwati, Rita dan Poernomo, Eddy. 2014. Analisis Strategi Bisnis Usaha Mikro
Kecil Menengah Toko Bunga “Cindy” Di Jl. Kayoon Utara No.12
Gentengkali – Surabaya. Jurnal Bisnis Indonesia Vol.5 No. 2 Oktober.
Selang, Christian A.D. 2013. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya
Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado.
Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 71-80
Sitepu, Sri Nathasya Br. 2017. Pengaruh Faktor Internal Terhadap Keberhasilan
Start-Up Bisnis Di Kota Surabaya. Jurnal Manajemen Teori Dan
Terapan. Tahun 10. No. 1.
Undang-Undang
Undang-undang No.20 Tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

220

You might also like