Pengelolaan Sampah Di Kota Pekanbaru: Ernawaty, Zulkarnain, Yusni Ikhwan Siregar, Bahruddin
Pengelolaan Sampah Di Kota Pekanbaru: Ernawaty, Zulkarnain, Yusni Ikhwan Siregar, Bahruddin
Pengelolaan Sampah Di Kota Pekanbaru: Ernawaty, Zulkarnain, Yusni Ikhwan Siregar, Bahruddin
Indonesia 81 2
6, Nomor
p-ISSN 2356-2226
e-ISSN 2655-8114
Abstract : Waste is a wasted or intentionally disposed material derived from the results of
human and natural activities that do not have economic value. Pekanbaru city is one of the
city that does not escape from garbage problem. The waste management of Pekanbaru City
includes the final collection, collection, transportation, processing and disposal. Current
waste management has not solved the problem optimally. The concept of waste management
conducted by urban community Pekanbaru at this time mostly only tn the conte.xt of
transporting waste from waste sources to landfills (FPA) which then will have an impact on
the environment and health around the TPS are supported also with the behavior of people
who are still mixing between dry waste and wet garbage. Type of research is done by
qualitative approach with descriptive method Based on field facts with data collection
techniques include observation, interviews, docwnentation studies related to research
objectives. This research uses Hartono theory which mentions 5 stages of the applied process,
namely prevent, reuse, recycle, capture energy and waste. The informant of this research is
the administrative staff of Garbage Management Sector Pekanbaru City, Section Head of
Solid Waste Management of Domestic Riau Province, and Chairman of Swadaya Masyarakat
"Tarai Mandiri". For the purpose of this research is to analyze the waste management of
Pekanbaru City and to know the factors - factors that influence waste management
Pekanbaru City. The results of research conducted by researchers can be concluded that
waste management Pekanbaru not yet maximal, this is based on the concept of waste
management that is still not running optimally to change the old waste management concept
to the new management concept using 3R concept (reduce, reuse and recycle) conducted by
the government. This is influenced by the lack of public awareness and kuranngnya
infrastructure facilities as a tool in the process of waste management.
Key Words: Waste, Waste Management, Integrated Management
Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang sedangkan dampak tidak langsungnya
atau sengaja dibuang yang berasal dan hasil diantaranya adalah bahaya banjir yang
aktifitas manusia maupun alam yang belum disebabkan oleh terhambatnya arus air di sungai
memiliki nilai ekonomis. Pada dasamya sampah karena terhalang timbunan sampah yang
sering kali dijumpai di semua tempat di dibuang ke sungai.
perkotaan, baik itu sampah yang bersumber dari Pengurnpulan sampah pada Iokasi
Rumah Tangga, Pertanian, Perkantoran, timbunan sampahmerupakanhal sclanjutnya
Perusahaan, Rumah Sakit, Pasar, dll. Sampah yang perlu ditangani. Permasalahan pada
dapat menimbulkan berbagai dampak negatif kegiatan pengumpulan sampah seperti
pada lingkungan dan kesehatan. Besamya banyaknya timbunan sampah yang terkumpul
timbunan sampah yang tidak dapat ditangani tapi tidak tertangani (diangkutlditanam)
akan menyebabkan berbagai permasalahan baik sehingga pada saat sampah tersebut menjadi
langsung maupun tidak langsung bagi penduduk terdekomposisi dan menimbulkanbau yang akan
kota. Dampak langsung dari penanganan mengganggu pernafasan dan mengundang lalat
sampah yang kurangbijaksana diantaranya yang merupakan pembawa dari berbagai jenis
adalah berbagai penyakit menular maupun penyakit. Pengelolaan sampah sementara ini
penyakit kulit serta gangguan pemafasan,
Dinamika Lingkungan Indonesia 127
dipandang hanya sebagai tanggung jawab masalah yang sedang diteliti. Adapun yang
pemerintah. menjadi key informan dalam penelitian ini
adalah Staff Adrninistrasi Bidang Pengolahan
BAHAN DAN METODE Sampah Kota Pekanbaru, Kepala Seksi Bidang
Pengololaan Limbah Padat Domestik Provinsi
Pelaksanaan penelitian ini untuk pengumpulan Riau, dan Ketua Swadaya Masyarakat "Tarai
data primer maupun data sekunder Mandiri' Teknik penunjukkan informan adalah
menggunakan metode kualitatif untuk dengan menggunakan Teknik Purposif
menggambarkan dan menjelaskan tentang Sampling di mana peneliti menentukan yang
Pengelolaan Sampah Kota Pekanbaru. Adapun menjadi informan adalah orang mewakili
yang menjadi alasan pemilihan metode kualitatif karakteristik - karakteristik populasi untuk
adalah untuk menganalisis dan mendapatkan memperoleh data ten tang Pengelolaan Sampah
pembenaran terhadap keadaan dan praktek- Kota Pekanbaru.
praktek yang sedang berlangsung, melakukan
verifikasi untuk kemudian didapat hasil guna Jenis dan Sumber Data
pembuatan rencana pada masa yang akan Data yang dikumpulkan kemudian
datang. Melalui wawancara dan observasi dianalisa terdiri dari data primer dan data
diharapkan hasil penelitian dapat sekunder, terkait dengan tujuan penelitian yakni
mengungkapkan apa saja faktor - faktor yang data yang terkait dengan Pengelolaan Sampah
mempengaruhi pengelolaan sampah kota Kota Pekanbaru.
pekanbaru, sehingga pengelolaan sampah Data Primer. Data primer merupakan
tersebut dapat efektif dan efisien. data yang dikumpulkan langsung dari informan
penelitian, berupa kata¬kata dan tindakan yang
Lokasi Penelitian berhubungan dengan persepsi atau opiru
Penelitian ini akan dilaksanakan di Jalan mengenai tentang Pengelolaan Sampah Kota
Datuk Setia Maharaja NO.4 Simpang Tiga, Pekanbaru. Data primer ini diperoleh melalui
Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau. Lembaga wawancara dengan informan dan pihak-pihak
yang terkait pada permasalahan yang penulis lain yang berhubungan dengan tujuan
angkat adalah Dinas Lingkungan Hidup dan penelitian.
Kebersihan Kota Pekanbaru. Pemilihan lokasi Data Sekunder . Data sekunder adalah
penelitian ini didasarkan ada pertimbangan data yang diperoleh melalui sumber kedua atau
bahwa adanya hak otonomi kota dalam secara tidak langsung melalui dokumen
menyelenggarakan kebersihan, adanya teknis program, laporan-laporan, dan data Jainnya
kebersihan kota yang ditangani oleh Dinas yang relevan dengan penelitian.
Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota
Pekanbaru. Analisis Data
Setelah data diperoleh terkumpul, lalu
lnforman Penelitian disusun dan diklasifikasikan berdasarkan tema
lnforman penelitian adalah orang-orang dan fokus penelitiannya. Penganalisaan data
yang diamati dan memberikan data beserta dalam Penelitian ini peneliti menggunakan
informasi semata. Masyarakat lebih berperan metode deskriptif kualitatif yaitu
hanya sebagai pihak yang dilayani, karena menggambarkan teori dengan kondisi objektif
mereka merasa sudah cukup hanya dengan yang ditemui dilapangan. Hal ini dilakukan
membayar uang retribusi sampah sehingga dengan langkah - langkah dan tahapan-tahapan
penanganan selanjutnya adalah menjadi tertentu yaitu mengurnpulkan data yang
tanggung jawab pemerintah. Padahal saat ini diperlukan, kemudian digolongkan menurut
sudah ada sistem yang lebih baik dan efisien jenis dan spesifikasinya. Selanjutnya dianalisis
dan dianggap modern yaitu konsep Zero Waste, secara kualitatif dengan uraian serta penjelasan
dengan menerapka pengelolaan sampah secara yang mendukung. Setelah itu dari hasil analisa
terpadu, mengurangi volume sampah dari ditarik kesimpulan yang merupakan hasil
sumbernya dengan cara daur ulang dan terakhir dari penelitian.
pengkomposan, serta mengetahui dan mengerti
Dinamika Lingkungan Indonesia 128
Namun, secara dominasinya pewadahan yang dilakukan dengan petugas mendatangi satu per
ditemui diantaranya adalah berupa tempat satu rumah untuk mengambil sampah yang telah
sampah beton atau tembok, kemudian drum di letakkan di dalam plastik besar atau di wadah
bekas, dan kantong plastik/ kresek. lainnya. Nantinya masyarakat akan membayar
Pengumpulan. Pengumpulan sampah sekitar Rp. 10.000 Rp.15.000 untuk
adalah cara atau proses pengambilan sampah pengangkutan sampah tersebut oleh petugas
mulai dari tern pat pewadahan/penampungan kebersihan. Pengumpulan sampah cukup
sampah dari sumber timbulan sampah sampai ke bervariasi, ada yang dilakukan setiap hari
tempat pengumpulan sementara atau sakaligus biasanya dilakukan pagi hari, ada juga yang
ke tempat pembuangan akhir (TPA). dilakukan kurang lebih 2 - 3 kali dalam 1
Pengumpulan umumnya dilaksanakan oleh minggu.
petugas kebersihan kota atau swadaya Pada tahapan pengumpulan ini, dengan
masyarakat (sumber sampah, badan swasta atau melihat potensi yang ada di Kota Pekanbaru.
RTIRW). Pengikutsertaan masyarakat dalam Baiknya pemerintah melakukan kerjasama yang
pengelolaan sampah banyak ditentukan oleh jelas dengan melibatkan pemulung secara aktif
tingkat kemampuan pihak kota dalam memikul untuk terlibat dalam pengumpulan sampah ini.
beban masalah persampahan kotanya. Untuk mendapatkan hasil yang terorganisir,
Pengumpulan sampah dapat dilakukan adapun yang dapat di terapkan untuk tahap
satu kali dalam sehari karena pasar merupakan pengumpulan sampah di Kota Pekanbaru yaitu
penghasil sampah yang jumlahnya banyak pengumpulan sampah dilakukan dari rumah ke
khususnya sampah organik, dimana dapat rumah "door to door" dengan mengikutsertakan
menimbulkan bau yang busuk dan pemulung secara legal menjadi petugas khusus
perkembangbiakan lalat dan tikus. Pengumpulan dalam konteks pengumpulan sampah yang ada
sampah dapat dilakukan sebagai berikut: 1). di Kota Pekanbaru
Perorangan yaitu orang mengumpulkan sampah Pengangkutan. Pengangkutan sampah
untuk dibuang pada tempat pembuangan adalah pemindahan sampah dari tempat
sampah sementara. 2). Pemerintah yaitu petugas pembuangan sementara ke tempat pembuangan
kebersihan yang mengumpulkan dengan akhir yang relatif besar. Pengangkutan,
menggunakan truk atau gerobak sampah. 3). dimaksudkan sebagai kegiatan operasi yang
Swasta yaitu hanya mengambil sampah¬sampah dimulai dari titik pengumpulan terakhir dari
tertentu sebagai bahan baku perusahaan, seperti suatu siklus pengumpulan sampai ke TPA pada
pembuatan kertas, karton dan plastik. pengumpulao dengan pola individual langsung,
Dalam hal pengumpulan sampah di Kota atau dari tempat pemiodahao (Trasfer Depo,
Pekanbaru masih dilakukan oleh petugas Trasfer Station), penampungan semeotara (TPS,
kebersihan yang ditugaskan oleh dinas TPSS, LPS) atau tempat penampungan komunal
kebersihan maupun pihak swasta untuk sampai ke tempat peogolahanJpembuangan
melakukan pekerjaan ini. Di Kota Pekanbaru, akhir.
pengumpulan dilakukan oleh petugas Berdasarkan hasil observasi penulis,
menggunakan beberapa pendekatan, diantaranya pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru
Dilakukan dari rumah ke rurnah dilakukan deogan menggunakan dump truck
menggunakan gerobak oleh petugas kebersihan oleh petugas kebersihan. Waktu yang dipilih
baik dari pemerintah maupun swasta dengan yaitu setiap pagi sekitar jam 7, truk pengaogkut
mekanisme dilakukan pengkoletifan sampah mulai mengambil sampah di TPS (Tempat
kemudian setelah itu di kumpulkan di TPS Peogumpulan Sementara) yang ada di
terdekat. kecamatan - kecamatan di Kota Pekanbaru
Dilakukan dengan mengumpulkan sampah untuk kemudian di bawa ke TPA Muara Fajar
di TPS menggunakan gerobak, truk maupun yang berada di Kecamatan Rumbai Pesisir.
motor. Sebagai upaya mengefisiensikan
Dari hasil observasi penulis, Pengumpulan pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru, ada
sampah dari rumah tangga pada umumnya beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
dilakukan dengan menggunakan gerobak membuat pengangkutan ini mengintegrasikan
ataupun becak motor. Dimana pengumpulannya hal yang telah di lakukan pada tahapan
Dinamika Lingkungan Indonesia 130
(reuse) dan memperbaiki barang yang sudah dijadikan tempat buangan sampah. TPA Muara
rusak. fajar mempunyai 1 (satu) unit timbangan yang
Kegiatan Penggunaan ulang yang dapat dapat digunakan untuk mengetahui jumlah
dilakukan dengan cara sabagai berikut: 1). sampah yang masuk ke TP A Muara Fajar.
Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat Selain berfungsi sebagai tempat untuk
digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. menampung sampah, di dalam TPA Muara
Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada Fajar juga terdapat unit pengolahan kompos.
menggunakan tissu, rnenggunakan baterai yang Sampah yang masuk ke TPA Muara Fajar,
dapat di charge kembali. 2). Gunakan kembali awalnya dilakukan pemilahan dulu untuk
wadah atau kemasan yang telah kosong untuk sampah organiknya kemudian dilakukan
fungsi yang sarna atau fungsi lainnya. Misalnya pengkomposan. Namun, proses pengkomposan
botol bekas minuman digunakan kembali belum berjalan dengan optimal karena sarana
menjadi tempat minyak goreng. 3). Gunakan dan prasarana penunjang yang ada di TP A
alat-alat penyirnpan elektronik yang dapat Muara Fajar untuk unit kompos kondisinya
dihapus dan ditulis kembali. 4). Gunakan sisi cukup memprihatinkan. Dijelaskan pula dalam
kertas yang masih kosong untuk menulis. 5). hasil wawancara diatas, mengenai teknik
Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pengolahan sampah di TPA Muara fajar yang
pihak yang memerlukan Dari hasil observasi dulunya menggunakan teknik open dumping
peneliti pada dasarnya pengetahuan masyarakat menjadi Sanitary Landfill. Open Dumping
terhadap penggunaan ulang (reuse) barang yang adalah sistem pembuangan sampah terbuka di
dapat rnenjadi sampah ini dapat dikatakan TP A yang hanya dibiarkan menggunung tanpa
cukup mengetahui akan tetapi tidak banyak ada upaya pengolahan lebih 1 anj ut sedangkan
masyarakat yang menerapkan hal tersebut Sanitary Landfill merupakan metode
dikarenakan sebagian besar masyarakat memilih pembuangan akhir sampah yang dilakukan
untuk tidak perduli terhadap hal hal tersebut dan dengan cara sampah ditimbun dan dipadatkan,
lebih memilih hal yang praktis dan cepat. kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan
Daur Ulang (recycle) . Daur Ulang dalam penutup. Dampak Positif dari Sanitary landfill
Pengelolaan Sampah Mengolah barang yang yaitu: 1). Sampah tidak berserakan, 2). Tidak
tidak terpakai menjadi barang baru. Upaya ini menimbulkan bau, 3). Tidak menjadi sumber
mernerlukan carnpur tangan produsen dalam penyakit, 4). Meninggikan tempat rendah
praktiknya. Namun, beberapa sampah dapat (TPA), 5). Kandungan air sampahnya rendah,
didaur ulang secara langsung oleh masyarakat. 6). Bau berkurang dan terjauh dari lingkungan
Pengomposan, pembuatan batako, briket masyarakat
merupakan contoh produk hasilnya. Dari hasil Obsevasi penulis, terlihat jelas
Tidak semua barang bisa didaur ulang memang sampah jumlah sampah yang masuk ke
namun saat ini sudah banyak industri formal TPA sangat banyak dan masih dalam jurnlah
yang memanfaatkan sampah menjadi barang besar dan semua jenis sampah dicampur
lain. Sampah anorganik yang masih memiliki menjadi satu.Pengelolaan sampah di TPA masih
nilai ekonomis yang dapat didaur ulang belum dapat dikatakan sudah sepenuhnya
(misalnya : kertas, plastik, gel as, kaleng, botol, menggunakan sistem yang seharusnya
sisa kain), dilakukan pengepakan kemudian dilakukan.Ada beberapa truk yang membongkar
dijual kepada pengepul sampah sedangkan sampah jauh dipinggiran penampungan akhir
sampah anorganik yang tidak dapat yang kemudian dibiarkan juga terdapat sisa -
dimanfaatkan lagi dibuang ke TPA. sisa dari sampah yang lalu. Dengan banyaknya
Lokasi tempat pembuangan akhir sampah jumlah sampah yang masuk ke TPA, Peneliti
Kota Pekanbaru terletak di Kelurahan Muara melihat hanya ada 1 unit exacavator dan 1 unit
Fajar, Kecamatan Rumbai Pesisir yang berjarak Bulldozer yang bekerja dalam proses akhir
lebih kurang 18,5 km dari pusat Kota Pekanbaru pengelolaan sehingga tidak memungkinkan
dan kurang lebih 1,2 km dari Kelurahan Muara untuk dapat mengangkut seluruh sampah perhari
Fajar serta sekitar 300 m dari rumah penduduk untuk ditirnbun.
(RT.IIRW.III). Lokasi ini mempunyai luas
keseluruhan 8,6 Ha dan sebagian besar telah
Dinamika Lingkungan Indonesia 133
tidak jarang pula TPS illegal yang dijadikan ada di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
masyarakat sebagai tempat pembuangan sampah Kota Pekanbaru, Armada yang dikelola oleh
tersebut berada di pinggir / di bahu jalan. Bidang Pengelolaan sarnpah tersebar di bidang -
Untuk menunjang seluruh kegiatan yang bidang pada Dinas Lingkungan Hidup dan
dilakukan oleh bidang pengelolaan sampah yang Keberdihan Kota Pekanbaru.
Tabel 3. Daftar Armada yang dikelola Oleh Bidang Pengelolaan Sampah Kota Pekanbaru