1698 9104 1 PB
1698 9104 1 PB
1698 9104 1 PB
Abstract
Character education is a necessity for schools to be developed, because
character education can shape the personality or character of students for the
better. This study aims to reveal the development of character education in
Roudlotun Nasyiin Islamic High School Mojokerto. This study has used a
qualitative descriptive approach to reveal and explain the development of
character education that has been implemented in Roudlotun Nasyiin Islamic
High School. The main data source of this research is primary data obtained
directly from informants, namely the principal, vice principal, teacher, and
students. The data collection instrument used interviews. Data validity uses
source triangulation. Data analysis is carried out through data reduction, data
presentation, and drawing conclusions. The results showed that Roudlotun
Nasyiin Islamic High School had developed character education for students.
The development of character education is carried out based on the vision and
mission set by the school. So that the development of character education is part
of efforts to achieve the school's vision and mission. The development of
character education is applied using the method of habituation and exemplary.
Habituation is carried out in the form of routine, spontaneous, and programmed
activities. The development of character education that has been carried out has
a positive impact on students, among them students become more understanding
of religious values.
PENDAHULUAN
Pendidikan karakter sampai saat ini menjadi bagian penting bagi pengembangan
pendidikan di sekolah. Bahkan pendidikan karakter dapat juga disebut sebagai bagian dalam
upaya mencapai tujuan pendidikan nasional, sekaligus pendidikan karakter tersebut bagian
dari tujuan pendidikan itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari tujuan pendidikan nasional yang
tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 menyebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional
38
Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 15, No. 1, Juni 2021
adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Beriman dan
bertakwa serta berakhlak mulia merupakan karakter yang baik berdasarkan nilai-nilai agama,
budaya, dan sosial yang berkembang di Indonesia. Menjadikan semua siswa mempunyai
karakter yang baik merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pendidikan nasional. Hal ini
juga didukung oleh Julaiha (2014) yang menyebutkan bahwa pendidikan karakter pada
intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia,
bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, dinamis, berorientasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan
berdasarkan Pancasila.
Samani & Hariyanto (2012) mengungkapkan bahwa karakter sebagai ciri khas dari
setiap individu dalam berfkir dan berprilaku untuk hidup dan bekerja sama dalam kehidupan
sehari-hari. Selanjutnya pendidikan karakter merupakan pendidikan yang berorientasi pada
pembentukan kepribadian melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam
tindakan nyata seseorang (Lickona, 2009). Julaiha (2014) juga menyebutkan bahwa
pendidikan karakter merupakan proses pemberian tuntunan kepada seseorang agar menjadi
manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga serta rasa, dan karsa,
sehingga manusia tersebut mempunyai kepribadian utuh yang mencerminkan keselarasan
dan keharmonisan dari olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa.
Selanjutnya hal yang sama juga diungkapkan oleh Kesuma et al. (2011) bahwa
pendidikan karakter merupakan pengembangan kemampuan seseorang agar dapat
berperilaku baik yang ditandai dengan perbaikan berbagai kemampuan. Pendidikan karakter
juga dapat dikatakan sebagai transformasi nilai-nilai kebajikan yang dikembangkan dalam
diri seseorang, sehingga membentuk sebuah kepribadian, tabiat, maupun kebiasaan dalam
bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari (Fadlillah & Khorida, 2013). Selain itu
pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan
nilai-nilai tersebut, sehingga pengembangan pendidikan karakter tidak hanya berorietasi
pada peningkatan kemampuan kognitif, tetapi juga melalui internalisasi dan pengamalan
nyata dalam kehidupan sehari-hari (Amri et al., 2011).
Pengembangan karakter dapat dilakukan melalui pendidikan yang dilaksanakan di
lembaga pendidikan seperti di sekolah. Sekolah mempunyai peranan yang penting dalam
pembiasaan yang dilakukan secara konsisten (Abidin, 2018; Hendriana & Jacobus, 2016;
Koesoema, 2007; Nurbaiti et al., 2020; Rosyad, 2019).
Berkaitan dengan strategi pembiasaan, ada beberapa pendapat yang menyebutkan
bahwa pengembangan pendidikan karakter melalui pembiasaan dapat dilaksanakan dalam
kegiatan sehari-hari secara terprogram dan tidak terprogram (Mulyasa, 2013), melalui
program yang bersifat rutin, insidental maupun yang terprogram (Akbar, 2011), melalui
pembiasaan yang dilaksanakan secara terprogram, pembiasaan rutin, dan pembiasaan
spontan (Nuryanti, 2019). Dengan demikian pengembangan pendidikan karakter melalui
kegiatan pembiasaan dapat meningkatan mutu sekolah (Andiarini et al., 2018).
Namun demikian yang terpenting dalam pengembangan pendidikan karakter di
sekolah adalah bagaimana pengembangan karakter sesuai, sejalan, dan selaras dengan visi
dan misi yang telah ditetapkan oleh sekolah. Visi dan misi sekolah harus memayungi seluruh
program yang ada di sekolah termasuk pengembangan pendidikan karakter. Visi dan misi
sekolah harus mampu menjadi acuan untuk mengembangkan pendidikan karakter di sekolah.
Sekolah harus mampu melihat dengar cermat dalam menentukan metode atau strategi dalam
mengembangkan pendidikan karakter sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter terkadang belum menyesuaikan
dengan visi dan misi sekolah, bahkan strategi yang diterapkan kurang sesuai atau tidak
sejalan dengan visi misi sekolah, maka keadaan tersebut dapat menghambat pengembangan
pendidikan karakter sebagai upaya untuk mencapai visi dan misi sekolah. Keadaan inilah
yang dapat menjadi masalah dalam mengembangkan program pendidikan karakter di
sekolah.
METODE
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini
dilaksanakan di SMA Islam Roudlotun Nasyiin Kec. Kemlagi Kab. Mojokerto. Sumber data
utama penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
informan, yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan siswa. teknik dan instrument
pengumpulan data menggunakan wawancara. Validitas data menggunakan triangulasi
sumber yang dilakukan dengan membandingkan data dari berbagai sumber yang menjadi
informan penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
membuang sampah pada tempatnya, membiasakan antri, menata sepatu dengan rapi,
menuntun sepeda ketika masuk pintu gerbang, minta izin masuk/keluar kelas atau ruangan,
membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di sekolah seperti majalah
dinding dan kotak saran, membiasakan konsultasi kepada guru sesuai kebutuhan, dan
menjenguk teman yang sakit atau terkena musibah dan lain-lain. Kegiatan tersebut secara
spontan dilakukan oleh siswa, sehingga perilaku tersebut menjadi kebiasaan. Kebiasaan
tersebut penting bagi siswa dalam membentuk karakter. Sedangkan keteladanan yag
diterapkan di sekolah ini berkaitan dengan perilaku guru dan siswa selama di sekolah
misalnya berkaitan dengan cara berpakaian; datang tepat waktu; menggunakan bahasa
dengan baik (baik penggunaan bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa) ketika berbicara; dan
bersikap ramah terhadap siapa saja”.
Selanjutnya pengembangan pendidikan karakter yang selama ini diterapkan di SMA
Islam Roudlotun Nasyiin telah memberikan dampak bagi peningkatan karakter yang baik
bagi siswa. Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah yang menyebutkan bahwa
“penerapan pembiasaan untuk menumbuhkan karakter bagi siswa-siswi telah memberikan
dampak perubahan kepada siswa. Pendidikan karakter yang ditanamkan kepada siswa
memberikan perubahan pada karakter yang lebih baik, diantaranya siswa menjadi lebih
memahami nilai-nilai religius, disiplin, kreatif, gemar membaca, peduli sosial dan
bertanggung jawab. Selain berdampak kepada siswa, pengembangan pendidikan karakter
yang selama ini dilakukan juga telah memberikan dampak bagi sekolah. Sekolah kami
mendapatkan penilaian dan kesan yang baik dikalangan masyarakat. Sehingga lulusan
(output) siswa-siswi dari sekolah kami mempunyai perilaku dan karakter yang baik”.
Pernyataan yang disampaikan oleh kepala sekolah tersebut juga sesuai dengan yang
disampaikan oleh siswa. Siswa mengungkapkan bahwa “pembiasaan yang dilakukan di
sekolah membawa dampak positif bagi saya, misalnya saya lebih aktif dalam sholat
berjamaah dan mengaji Alqur’an setiap hari, sehingga saya bisa berubah menjadi siswa yang
lebih mendalami agama”. Siswa lainnya juga mengungkapkan bahwa “Pembiasaan di
sekolah bisa membuat saya menjadi lebih baik, seperti lebih menghargai waktu, disiplin, dan
lebih taat pada agama”.
Pembahasan
Berdasarkan paparan hasil penelitian yang telah diungkapkan menunjukkan bahwa
pendidikan karakter telah dikembangkan oleh SMA Islam Roudlotun Nasyiin. Pendidikan
karakter yang dikembangkan dilatarbelakangi oleh adanya visi dan misi yang telah ditetapkan
oleh sekolah. Semua program pengembangan pendidikan karakter yang ditetapkan sekolah sesuai
dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Visi dan misi sekolah menjadi arah pencapaian
pendidikan karakter bagi siswa yang sekolah di SMA Islam Roudlotun Nasyiin. Visi dan misi
yang ditetapkan oleh sekolah menjadi acuan bagi pengembangan pendidikan karakter di SMA
Islam Roudlotun Nasyiin. Seperti diketahui visi dan misi merupakan cita-cita atau tujuan yang
ingin dicapai oleh suatu organisasi termasuk lembaga pendidikan.
Visi dan misi sekolah menjadi pegangan bagi pihak pengambil kebijakan untuk
menetapkan berbagai strategi dalam mengembangkan pendidikan karakter. Upaya pencapaian
visi dan misi dilakukan dengan mengerahkan sumber daya untuk mencapai visi dan misi tersebut,
termasuk melalui pengembangan pendidikan karakter bagi siswa. Pengembangan pendidikan
karakter di SMA Islam Roudlotun Nasyiin menunjukkan sebagai upaya pencapaian visi dan misi
sekolah. Sehingga berdasarkan temuan tersebut menunjukkan bahwa untuk mencapai visi dan
misi sekolah yang telah ditetapkan, maka salah satu program yang dilakukan adalah melalui
pengembangan pendidikan karakter. Temuan penelitian ini sekaligus menegaskan bahwa
program pengembangan pendidikan karakter harus sejalan dengan visi dan misi yang telah
ditetapkan oleh sekolah. Dengan demikian visi dan misi yang telah ditetapkan oleh SMA Islam
Roudlotun Nasyiin memayungi semua program kegiatan yang ada di sekolah, termasuk
pengembangan pendidikan karakter bagi siswa.
Selain itu, pengembangan pendidikan karakter di SMA Islam Roudlotun Nasyiin sangat
terkait dengan model pendidikan yang dilaksanakan di pondok pesantren. Hal ini terjadi karena
sekolah berada pada naungan yayasan pondok pesantren. Sehingga semua aktivitas kegiatan yang
ada di sekolah berorientasi pada kegiatan yang berkaitan dengan model pendidikan seperti di
pesantren. Sekolah yang berbasis pada pesantren biasanya kegiatan yang dilakukan mempuyai
ciri khas tersendiri yang sangat berkaitan dengan keagamaan Islam, disamping mengadopsi
kegiatan sekolah pada umumnya. Kegiatan yang berorientasi pada keagamaan selalu
mengajarkan karakter yang baik kepada siswa. Sehingga pengembangan pendidikan karakter di
sekolah dapat lebih efektif untuk diimplementasikan.
Selanjutnya SMA Islam Roudlotun Nasyiin menerapkan metode pembiasaan keteladanan
dalam mengembangkan pendidikan karakter. Pembiasaan yang diterapkan di sekolah berkaitan
dengan kegiatan yang baik dalam kehidupan melalui aktivitas yang ada di sekolah, yaitu melalui
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran maupun kegiatan ekstrakurikuler. Melalui penerapan
pembiasaan ini, dapat muncul dalam diri siswa tentang kesadaran dan pemahaman yang tinggi,
serta komitmen untuk menerapkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Membiasakan
perilaku yang baik di sekolah dapat memuculkan perilaku yang positif dalam kehidupan sehari-
hari siswa. Dengan demikian, penerapan pembiasaan dalam pengembangan pendidikan karakter
di SMA Islam Roudlotun Nasyiin merupakan cara yang tepat untuk mencapai visi dan misi yang
telah ditetapkan oleh sekolah. Dengan demikian, penerapan pendidikan karakter melalui
pembiasaan di SMA Islam Roudlotun Nasyiin telah membawa dampak yang positif bagi siswa.
Disamping itu pengembangan karakter yang diterapkan oleh sekolah juga memberikan
dampak positif bagi sekolah secara keseluruhan. Dampak positif bagi sekolah diantaranya
meningkatkan kepercayaan, serta penilaian dan kesan yang baik dari masyarakat, yang
ditunjukkan dengan tetap mampu menarik minat calon siswa baru yang cukup banyak untuk
mengenyam pendidikan di SMA Islam Roudlotun Nasyiin. Keadaan ini dapat menjadi
keunggulan bagi sekolah swasta. Keunggulan dalam pengembangkan pendidikan karakter harus
dapat dijadikan sebagai bahan promosi sekolah untuk mendapatkan siswa baru ditengah-tengah
persaingan sekolah untuk mendapatkan siswa baru. Dengan menerapkan pengembangan
pendidikan karakter melalui berbagai strategi seperti pembiasaan dan keteladanan, maka karakter
siswa menjadi semakin baik.
metode pengembangan pendidikan karakter yang sesuai dengan ciri khas yang dimiliki oleh
sekolah, sehingga dapat meningkatkan efektifitas pelaksaaan pengembangan pendidikan
karakter di sekolah. Disamping itu setiap manajemen sekolah dalam mengembangkan
pendidikan karakter agar berorientasi pada pencapaian visi dan misi sekolah. sehingga antara
pengembangan karakter dan metode yang digunakan tidak bertentangan dengan visi dan misi
sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, A. M. (2018). Penerapan Pendidikan Karakter Pada Kegiatan Ekstrakurikuler
Melalui Metode Pembiasaan. Didaktika Jurnal Kependidikan, 12(2), 183–196.
Akbar, S. (2011). Revitalisasi Pendidikan Karakter Sekolah Dasar. http://library.um.ac.id
Amri, S., Jauhari, A., & Elisah, T. (2011). Implementasi Pendidikan Karakter dalam
Pembelajaran. PT. Prestasi Pustakaraya.
Andiarini, S. E., Arifin, I., & Nurabadi, A. (2018). Implementasi Program Penguatan
Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pembiasaan dalam Peningkatan Mutu Sekolah.
JAMP: Jurnal Adminitrasi Dan Manajemen Pendidikan, 1(2), 238–244.
Budi, A. M. S., & Apud, A. (2019). Peran Kurikulum Kulliyatul Mu’allimin al-Islamiyah
(KMI) Gontor 9 dan Disiplin Pondok dalam Menumbuhkembangkan Karakter Santri.
Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 5(01), 1–10.
Fadlillah, M., & Khorida, L. M. (2013). Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Ar-Ruzz
Media.
Hasibuan, A. Z., Syah, D., & Marzuki, M. (2018). Manajemen Pendidikan Karakter di
SMA (Studi pada SMAN dan MAN di Jakarta). Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen
Pendidikan, 4(02), 191–212.
Hendriana, E. C., & Jacobus, A. (2016). Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah
Melalui Keteladanan dan Pembiasaan. Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 1(2), 25 –
29.
Hidayat, A. S. (2012). Manajemen Sekolah Berbasis Karakter. Jurnal Inovasi Dan
Kewirausahaan, 1(1), 8–22.
Julaiha, S. (2014). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran. Dinamika Ilmu,
14(2), 226-238.
Kesuma, D., Triatna, C., & Permana, J. (2011). Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan
Praktik di Sekolah. Remaja Rosdakarya.
Koesoema, D. (2007). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global.
Grasindo.
Lickona, T. (2009). Educating For Character: How Our School Can Teach Respect and
Responsibility. Bantam Books.
Mulyasa, E. (2013). Manajemen Pendidikan Karakter. Bumi Aksara.
Nurbaiti, A., Alwy, S., & Taulabi, I. (2020). Pembentukan Karakter Religius Siswa Melalui
Pembiasaan Aktivitas Keagamaan. El Bidayah: Journal of Islamic Elementary
Education, 2(1), 55–65.
Nuryanti. (2019, September 28). Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Pembiasaan di
Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Tentang Penguatan Karakter Berbasis
Literasi Ajaran Taman Siswa Menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Panoyo, P., Riyanto, Y., & Handayaningrum, W. (2019). Manajemen Penguatan Pendidikan
Karakter Pada Sekolah Menengah Atas. Halaqa: Islamic Education Journal, 3(2), 111–
117.
Ramdhani, M. A. (2014). Lingkungan Pendidikan dalam Implementasi Pendidikan Karakter.
Jurnal Pendidikan Universitas Garut, 8(1), 28–37.
Rosyad, A. M. (2019). Implementasi Pendidikan Karakter melalui Kegiatan Pembelajaran
di Lingkungan Sekolah. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 5(02),
173–190.
Samani, M., & Hariyanto. (2012). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. PT. Remaja
Rosdakarya.
Wiyani, A. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasinya di
Sekolah. Pedagogia.