Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
Alvin Qodri L A Z U A R D Y (alfuwisdoms)
  • Jalan Kiayi Maja No.4 Rt. 07 Rw. 02 Kec. Margadana Kel. Sumurpanggang Tegal.

    Domisili Now: Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan
  • 085851179595
The main purpose of human creation is to worship Allah. However, in the implementation of life on this earth, humans have a mandate from God, namely to become the khalifah fi al-ardh who looks after everything on earth, including the... more
The main purpose of human creation is to worship Allah. However, in the implementation of life on this earth, humans have a mandate from God, namely to become the khalifah fi al-ardh who looks after everything on earth, including the environment. In this paper, the author uses the concept of ihsan as the basis for loving the surrounding environment. This study uses qualitative research with data collection from the library (library research), the writing technique is descriptive and analytical methods. The results of this research are as follows, ihsan to the environment is very much needed now, because of the amount of damage on earth. Steps that show kindness to the earth include not doing damage, not polluting river-sea water, maintaining cleanliness, always paying attention to ethics in the environment, maintaining personal hygiene, and doing reforestation by planting crops to create a green environment. Of all the steps described are contained in the Qur'an and al-Hadith. T...
The main purpose of human creation is to worship Allah. However, in the implementation of life on this earth, humans have a mandate from God, namely to become the khalifah fi al-ardh who looks after everything on earth, including the... more
The main purpose of human creation is to worship Allah. However, in the implementation of life on this earth, humans have a mandate from God, namely to become the khalifah fi al-ardh who looks after everything on earth, including the environment. In this paper, the author uses the concept of ihsan as the basis for loving the surrounding environment. This study uses qualitative research with data collection from the library (library research), the writing technique is descriptive and analytical methods. The results of this research are as follows, ihsan to the environment is very much needed now, because of the amount of damage on earth. Steps that show kindness to the earth include not doing damage, not polluting river-sea water, maintaining cleanliness, always paying attention to ethics in the environment, maintaining personal hygiene, and doing reforestation by planting crops to create a green environment. Of all the steps described are contained in the Qur'an and al-Hadith.
Artikel ini berkaitan dengan permasalahan yang diungkapkan oleh Prof. Naquib al-Attas yaitu "loss of adab" yang mana dalam implikasinya telah memunculkan kebingungan terhadap faham Ilmu Pengetahuan. Kebingunan dalam... more
Artikel ini berkaitan dengan permasalahan yang diungkapkan oleh Prof. Naquib al-Attas yaitu "loss of adab" yang mana dalam implikasinya telah memunculkan kebingungan terhadap faham Ilmu Pengetahuan. Kebingunan dalam meneroka makna dan faham Ilmu yang sesungguhnya menimbulkan ketidakadilan dalam memandang Ilmu itu sendiri. Seperti yang terjadi sekarang ini, dimana Ilmu Pengetahuan dan sains tidak menjadikan adab sebagai landasan dalam melihat objek pengamatan dan fenomena alam semesta. Hingga pada akhirnya Ilmu Pengetahuan dan sains tidak hanya memberikan kemaslahatan namun juga tragedi kerusakan. Melihat masalah diatas, penulis ingin memaparkan adab dalam memahami Ilmu dan adab dalam mempelajari Sains yang mana akan dikaitkan dengan adab dalam pengajaran Sains. Pengajaran sains dalam Islam sangatlah penting namun ada hal lebih penting dari sekedar pengajaran sains itu sendiri, yaitu adab sesuai dengan landasan Islam agar nantinya tidak terjadi kesalahfahaman dalam mempelajari sains. Pemaparan tulisan ini didukung dengan beberapa referensi yang otoritatif dan sesuai dengan pembahasan tema. Urgensi penulisan artikel ini yaitu berkaitan pentingnya pendidikan adab dalam proses pengamatan atau penelitian Ilmu Pengetahuan dan sains terhadap suatu objek penelitian. Dimana dalam pendidikan sains, adab harusnya meletakkan fenomena alam semesta sesuai pada tempatnya sebagai ayat-ayat Allah, memberikan pemahaman bahwa segala sesuatu yang terjadi tidak lepas dari Sunnatullah, dan memberikan kemaslahatan kepada seluruh manusia.
ABSTRAK Pluralisme Agama adalah paham yang menyakini tidak ada agama yang yang paling benar, semuanya sama karena setiap Agama menuju Tuhan yang Maha Esa. Permasalahan dalam kemajemukan Agama terkadang menjadi konflik pertumpahan darah.... more
ABSTRAK Pluralisme Agama adalah paham yang menyakini tidak ada agama yang yang paling benar, semuanya sama karena setiap Agama menuju Tuhan yang Maha Esa. Permasalahan dalam kemajemukan Agama terkadang menjadi konflik pertumpahan darah. Agama dituduh sebagai penyebab utama dalam konflik. Dikarenakan Agama mempunyai konsep yang berbeda-beda. Kemudian didukung dengan situasi kehidupan di Indonesia sangat majemuk. Maka diusunglah gagasan tersebut menjadi proyek besar dalam gerakan Postmodernisme. Dalam pandangan Islam paham Pluralisme Agama adalah paham merusak Aqidah, Syariah dan Akhlak Islam. Berangkat dari masalah ini, Peneliti bertujuan untuk mengetahui Inti dari paham Pluralisme Agama dalam konteks Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan Teologis, Filosofis dari kedua pendekatan merupakan bagian dari kajian pustaka. Kemudian peneliti menggunakan Metode Deskriptif untuk mengetahui tentang Pluralisme, makna Agama, sejarah perkembangannya dan pengaruhnya dalam masyarakat Indonesia. Dan penelitian menggunakan metode analisis dan kritik untuk menganalisa paham tersebut pandangan para tokoh Islam.Dari pembahasan ini, peneliti memfokuskan pada pemikiran Djohan Effendi tentang Pluralisme Agama. Dalam pemikiranya ia mengusung ide Teologi Kerukunan yang didalamnya pertemuan titik-titk temu Agama, memaknai Agama hanyalah hasil dari lingkungan dan bersifat nisbi, meyakini manusia tidak akan pernah mencapai pengertian Agama sesunguhnya, menafsirkan ayat-ayat Alquran sebagai landasan Pluralisme Agama seperti kebebasan beragama.
Abstrak. Tulisan ini berusaha membahas mengenai wacana dualisme dalam pendidikan. Pada pemahaman dualisme pasti dikaitkan dengan dikotomi yang diartikan sebagai pemisahan antara pendidikan umum dari pendidikan agama. Akan tetapi pada... more
Abstrak. Tulisan ini berusaha membahas mengenai wacana dualisme dalam pendidikan. Pada pemahaman dualisme pasti dikaitkan dengan dikotomi yang diartikan sebagai pemisahan antara pendidikan umum dari pendidikan agama. Akan tetapi pada prinsip ada yang membedakannya, jika dikotomi itu berkaitan dengan isi atau konten materi, sedangkan dualisme lebih ditujukan pada sistem pengelolaannya. Dikotomi selalu melahirkan pandangan pembedaaan di satu sisi dan penyamaaan di sisi yang lain. Dengan demikian penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dan kritik, untuk mengkaji problem di dalam dualism. Pandangan dikotomis pada hakikatnya mengabaikan esensi atau nilai sprit pendidikan. Jika dimaknai pada tataran permukaan dengan jelas merusak nilai spirit dari pendidikan Islam. Dualisme dan dikotomi bukan hanya pada tataran pemilahan, namun telah masuk pada wilayah pemisahan yang dalam operasionalnya memisahkan mata pelajaran umum dari mata pelajaran agama, sekolah umum dan madrasah yang pengelolaannya berjalan terpisah-pisah. Problematika tersebut muncul disebakan kurangnnya nilai-nilai keagamaan segi pengajaran baik dari metode ataupun kurikulum. Hal tersebut berdampak kepada Ilmu pengetahuan, menjadi sempit karena pengotak-kotakan ilmu umum dan agama. Sebagai solusi Integrasi ilmu pengetahuan berbasis Islam perlu dilakukan, yaitu menggunakan pandangan Islam yang syarat akan makna nilai-nilai keislaman, yang telah banyak dikaji oleh cendekiawan muslim. Kata Kunci: Dualisme; Dikotomi; Pendidikan; Islam PENDAHULUAN Problem keilmuan yang berasal dari masuknya konsep-konsep, ide-ide dan paham-paham asing, secara internal uamay Islam juga memiliki problem yang tidak kalah seriusnya. Problem yang paling utama lemahnya taradisi pengkajian ilmu-ilmu pengetahuan doctrinal maupun pengetahuan spekualatif. Kelemahan ini mengakibatkan miskinnya konsep-konsep baru yang rasional sehingga isu-isu yang dibawa oleh kelompok modernis ataupun rasionalis yang sebenarnya tidak berasal dari tradisi intelektual Islam dianggap sebagai sesuatu yang baru dianggap menyegarkan (Zarkasy, 2015). Salah satu masalah penting di dalam pendidikan dengan munculnya paham dikotomi dan dualisme pendidikan dalam dunia Islam, paham tersebut tidak hanya melahirkan dikotomi ilmu agama dan ilmu umum atau pendidikan agama dan pendidikan umum, akan tetapi akses istilah ini melahirkan kesenjangan, kemunduran dan keterpurukan umat Islam. Hal tersebut berdampak terjadinya krisis nilai pada peradaban manusia yang menganggap ilmu bebas nilai. Dampak dari dualisme pendidikan adalah lembaga pendidikan Islam yang tidak menekankan penguasaan ilmu empiric terpuruk, walaupun secara moralitas dapat mempertahankan sistem nilai dan disiplin ilmu-ilmu klasik. Sedangkan lembaga pendidikan umum yang menekankan pengetahuan empirik sangat rapuh dalam pengetahuan agama. Adanya hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengkritisi atas paham dualisme yang telah meracuni pendidikan. Pendidikan yang baik akan lebih baik jika diimbangi dengan khazanah Islam, namun tetap memasukkan nilai-nilai modern. Disebabkan jika pendidikan itu baik akan menghasilkan generasi yang baik pula. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kajian literature. Penulis menggunakan beberapa buku yang digunakan sebagai sumber informasi dalam penulisan karya ini. PEMBAHASAN Makna Dualisme Definisi, dualisme dapat dipahami sebagai pandangan filosofis yang menegaskan eksistensi dari dua bidang (dunia) yang terpisah, tidak dapat direduksi dan unik. Contoh: antara dikodrati atau kodrati, Allah dan alam semesta, roh atau materi, jiwa atau badan, dunia yang kelihatan dan dunia yang tidak kelihatan, dunia inderawi atau dunia intelektual, realitas actual atau realitas kemungkinan, dunia noumenal atau dunia fenomenal, kekuatan kebaikan atau kekuatan kejahatan, dan lain sebagainya (Bagus, 2002). Secara makna "dualisme" adalah gabungan dua perkataan yang berasal dari bahasa Latin yaitu "dualis" atau "duo" dan "ismus" atau "isme". "Duo" memberi arti kata dua sedangkan "ismus" berfungsi membentuk kata nama bagi satu kata kerja. Dualisme adalah dua
Dalam artikel ini penulis akan mencoba memaparkan pendidikan yang sakral didalamnya terdapat unsur-unsur Ilahiyah nilai keislaman kemudian mencoba menganalisa dan membandingkan dengan konsep pendidikan pondok modern gontor. Dalam... more
Dalam artikel ini penulis akan mencoba memaparkan pendidikan yang sakral didalamnya
terdapat unsur-unsur Ilahiyah nilai keislaman kemudian mencoba menganalisa dan membandingkan
dengan konsep pendidikan pondok modern gontor. Dalam penulisan artikel ini penulis menggunakan teori
adab sebagai intepretasi kesakralan dan menemukan hasil bahwa pendidikan sakral adalah pendidikan
yang mengembalikan nilai ilahiyah bertujuan membentuk manusia beradaab, hal ini selaras dengan
pendidikan gontor yang bertujuan mencetak manusia bermanfaat di masyarakat berakhlaqulkarimah dan
bertakwa kepada Allah SWT. Karena pertemuan dua titik tujuan yang sama, maka dapat dikatan bahwa
pendidikan gontor dapat dijadikan penunjang pendidikan yang sakral.
Kata Kunci: Adab, Akhlaqulkarimah Gontor, Ilahiyah, Manusia, Pendidikan, Sakral, Takwa
Artikel ini berisi rangkuman tentang Islamisasi Sains terbitan INSISTS karya Dr. Budi Hadrianto M.Pd
Konsep pemikiran Imam al-Ghazali tentang manusia sangat komprehensif. Menurutnya pengenalan hakikat diri adalah dasar untuk mengenal Tuhan. Imam Al Ghazali merupakan salah satu ulama sekaligus pemikir besar Muslim yang karya-karyanya... more
Konsep pemikiran Imam al-Ghazali tentang manusia sangat komprehensif. Menurutnya pengenalan hakikat diri adalah dasar untuk mengenal Tuhan. Imam Al Ghazali merupakan salah satu ulama sekaligus pemikir besar Muslim yang karya-karyanya banyak menyinggung masalah manusia. Islam memiliki konsep yang begitu Paripurna tentang manusia sederhananya siklus manusia di dunia dirumuskan dalam satu kalimat innalillahi wa inna ilaihi rojiun, sesungguhnya kita adalah milik Allah dan pasti akan kembali kepadaNya. Secara umum Islam menjelaskan bahwa manusia terdiri dari dua unsur, yaitu materi dan nonmateri atau jasmani dan rohani. Allah meniupkan ruh ke dalam jasad manusia setelah sempurna proses penciptaannya. Menurut Imam al-Ghazali, maksud dari kata sempurna adalah ketika sel benih telah memenuhi persyaratan untuk menerima roh atau nafs. Tubuh manusia berasal dari tanah dan ini termasuk materi. Akan tetapi manusia juga mempunyai ruh atau jiwa yang termasuk daripada non materi di alam ghaib. Tubuh pada akhirnya akan kembali menjadi tanah dan jiwa akan pulang ke alam ghaib. Menurut Yusuf al-Qardhawi, unsur materi dan nonmateri dalam diri manusia harus seimbang. Maksudnya adalah seseorang tidak boleh mengurangi hak-hak tubuh untuk memenuhi hak ruh Begitupun sebaliknya.
Sebelum memasuki pembahasan tentang worldview Islam, alangkah baiknya memulai pembahan ini dengan beberapa pertanyaan agar memberi kemudahan dan pembatasan dalam pembahasan kali ini. apa definisi worldview, bagaimana proses worldview itu... more
Sebelum memasuki pembahasan tentang worldview Islam, alangkah baiknya memulai pembahan ini dengan beberapa pertanyaan agar memberi kemudahan dan pembatasan dalam pembahasan kali ini. apa definisi worldview, bagaimana proses worldview itu lahir, apa definisi Islam, apa definisi worldview Islam dan bagaimana proses worldview Islam itu lahir. Dari beberapa pertanyaan diatas sudah memberikan sedikit gambaran apa yang akan dibahas berikut ini. Dalam pembahasan penulis akan menguraikan satu persatu disetiap variabel judul yaitu worldview dan Islam serta bagaimana kedua variabel itu lahir kemudian disatukan dalam satu kalimat worldview Islam. Worldview Sebagai Pandangan Hidup Worldview dalam kata lain yaitu weltanschauung/weltanzincht (bahasa Jerman) yang berarti pandangan Hidup. Worldviewdalam Islam memiliki dimensi makna sepadang dengan Al-mabda' Al-Islamiy, atau at-tashawwur al-Islamiy, atau ru'yatu-l-Islamiy, atau bahkan nazharaat al-Islamiyyah. Berdasarkan terminologi-terminologi tersebut, dapat kita pahami secara bahasa nampaknya Worldview merujuk kepada sebuah sistem pandangan hidup. Menurut Ninian Smart, Worldview adalah kepercayaan, perasaan dan apa-apa yang terdapat dalam pikiran orang yang berfungsi sebagai motor bagi keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral[1]. Worldview, jadinya adalah segala sesuatu di dalam diri manusia yang difungsikan sebagai penggerak atau pengendali dalam kehidupan mereka dalam berbagai
Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang murni asli Indonesia dan jenis kearifan lokal dari Nusantara, KH. Imam Zarkasyi menyebutnya Indegenous pure National. Kemudian beliau menegaskan kembali bahwa pondok itulah pemdidikan... more
Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang murni asli Indonesia dan jenis kearifan lokal dari Nusantara, KH. Imam Zarkasyi menyebutnya Indegenous pure National. Kemudian beliau menegaskan kembali bahwa pondok itulah pemdidikan nasional, sejati, tulen pure National. Dasar dari pernyataan diatas adalah bahwa pesantren sudah eksis dan mapan dari jauh-jauh hari sebelum munculnya sekolah-sekolah pendidikan berbasis negeri maupun swasta dan telah terbukti mempunyai peran besar terhadap penyebaran Islam, pendidikan keagamaan, transmisi kelilmuan, pemeliharaan tradisi keislaman, penyiapan kader Ulama dan pejuang masyarakat. Ki Hajar Dewantara dan Dr. Soetomo mengakui keunggulan dari sistem pendidikan pesantren itu sendiri, beberapa aspek diantaranya adalah : pendidikan pesantren bersifat intregatif dan komprehensif, kesepaduan kognitif, afektif dan psikomotorik. Salah satu pondasi utama eksisnya pesantren adalah karena memegang teguh jiwa, spirit, visi, misi, prinsip, nilai-nilai dan orientasi perjuangannya. Setidaknya ada mekanisme dasar yang mengatur kehidupan dalam pesantren yaitu sistem catur pusat pendidikan yaitu pendidikan keluarga, sekolah, masyarakat dan masjid sebagai pusat miliu yang menjiwainya. Singkatnya, K.H Imam Zarkasyi memberikan definisi pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam dengan sistem asrama, Kyai sebagai sentral figurnya, masjid sebagai titik pusat yang menjiwainya. Pondok Modern Darussalam Gontor adalah lembaga pendidikan Islam yang berbentuk dan berjiwa pesantren. Pendidikan diartikan dan diaplikasikan sebagai politik tertinggi. Sistem pesantren Gontor berusaha membina kehidupan bukan hanya sekadar fasilitator santri untuk belajar, tetapi lebih dari itu yaitu mendinamisir kehidupan dengan sengaja dibentuk secara Integral-Mutakamil. Ada empat sintesa yang menginspirasi Gontor dalam membina kehidupan santrinya, yaitu meniru al-Azhar karena wakafnya dan keabadianya, kemudian Alighar kemodernan Islamnya, Syanggit karena kedermawaanya dan Santiniketan karena kedaimaian dan kesejukanya. Dalam catur pusat pendidikan ini, PMDG memiliki lima spirit baku dan pakem ialah spirit Panca Jiwa. Adapun kelima panca jiwa tersebut adalah, pertama keikhlasan, Ikhlas dalam beribadah, seperti yang terkandung dalam Q.S.al-Bayyinah:5, Q.S.al-An'am:162, Q.S.Yaasin:21, dan juga ikhlas dalam belajar dan semua gerak aktifitas kehidupan. Kedua ialah kesederhanaan Q.S.al-Isra:16, sederhana dalam kehidupan gaya hidup, harmonis dan survive dalam menghadapi kesulitan. Ketiga adalah kemandirian, santri hidup mandiri dalam mengatur
Kami atas nama panitia mengucapkan selamat datang di UIN Sunan Kalijaga dalam acara Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam Sains II. Konferensi ini adalah konferensi rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains Teknologi UIN... more
Kami atas nama panitia mengucapkan selamat datang di UIN Sunan Kalijaga dalam acara Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam Sains II. Konferensi ini adalah konferensi rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Konferensi ini memiliki arti penting disebabkan akhir-akhir ini muncul berbagai isu-isu tentang radikalisme agama, liberalisme, kapitalisme, kompetensi mahasiswa, kualitas pendidikan tinggi, relasi agama dan sains, dan lain-lain. Dalam perspektif ini, agama dan sains (ataupun ilmu pengetahuan pada umumnya) secara inheren memiliki potensi untuk menghadapi tantangan zaman. Integrasi Interkoneksi Islam Sains merupakan salah satu visi UIN sejak masa pendiriannya pada tahun 2005. Karakter ini menjadi ciri khas UIN sekaligus merupakan tantangan dalam interpretasi dan penerapannya. Konferensi ini dihadiri oleh 148 peserta pemakalah dan 135 peserta pasif dari berbagai institusi di seluruh Indonesia. Kira-kira 70% peserta berasal dari luar Institusi UIN Sunan Kalijaga. Kami atas nama panitia menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya pada seluruh peserta, pembicara utama, panitia, pejabat di lingkungan UIN, dan semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam konferensi ini. Kami memohon maaf jika dalam penyelenggaraan ini banyak kekurangan. Akhirnya kami menyampaikan selamat berkonferensi. Semoga majlis ilmu ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Wassalamualaikum Wr. Wb. Ketua panitia Dr. M. Ja'far Luthfi, M.Si.
bisa dikategorikan kedalam dua bentuk. Pertama adalah perjuangan melalui fisik dan kedua, adalah perjuangan dalam pemikiran. Perjuangan dalam bentuk fisilk adalah perjuangan yang diikuti dengan perlawanan senjata. Adapun perjuangan dalam... more
bisa dikategorikan kedalam dua bentuk. Pertama adalah perjuangan melalui fisik dan kedua, adalah perjuangan dalam pemikiran. Perjuangan dalam bentuk fisilk adalah perjuangan yang diikuti dengan perlawanan senjata. Adapun perjuangan dalam bentuk pemikiran adalah perjuangan dengan cara mencari alternatif-alternatif baru untuk mewujudkan tegaknya sebuah masyarakat yang menjamin aspirasi-aspirasi umat Islam 1. Dalam pembahasan ini pemakalah ingin mengungkap secara singkat dan padat tentang dinamika potilik indonesia pasca kemerdekaan Indonesia. Ada beberapa pembahasan dalam makalah ini diantaranya; Islam di Era Modern, gerakan modern Islam, Organisasi sosial Islam, Politik Islam pasca kemerdekaan dan peradaban Islam di Indonesia. Berikutnya akan difokuskan dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan dibahas di rumusan masalah. B. Rumusan Masalah Dalam rumusan masalah, pemakalah setidaknya akan mefokuskan pada tiga perntanyaan besar yang akan dijawab dalam bab selanjutnya, berikut ini pertanyaanya;pertama, bagaimana peran dan posisi Islam di era modern?, kemudian siapakah tokoh-tokoh dalam gerakan modern Islam? dan apa tujuan mereka mendirikan Organisasi Sosial Islam Dari pernyaan-pertanyaan diatas pemakalah akan melanjutkan penulisan ini dalam bab selanjutnya yaitu bab pembahasan.
Dalam panggung sejarah Politik Islam di Indonesia, perjuangan umat Islam bisa dikategorikan kedalam dua bentuk. Pertama adalah perjuangan melalui fisik dan kedua, adalah perjuangan dalam pemikiran. Perjuangan dalam bentuk fisilk adalah... more
Dalam panggung sejarah Politik Islam di Indonesia, perjuangan umat Islam bisa dikategorikan kedalam dua bentuk. Pertama adalah perjuangan melalui fisik dan kedua, adalah perjuangan dalam pemikiran. Perjuangan dalam bentuk fisilk adalah perjuangan yang diikuti dengan perlawanan senjata. Adapun perjuangan dalam bentuk pemikiran adalah perjuangan dengan cara mencari alternatif-alternatif baru untuk mewujudkan tegaknya sebuah masyarakat yang menjamin aspirasi-aspirasi umat Islam .
Dalam pembahasan ini pemakalah ingin mengungkap secara singkat dan padat tentang dinamika potilik indonesia pasca kemerdekaan Indonesia. Ada beberapa pembahasan dalam makalah ini diantaranya; Islam di Era Modern, gerakan modern Islam, Organisasi sosial Islam, Politik Islam pasca kemerdekaan dan peradaban Islam di Indonesia.
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hnari akhir, hendaknya ia muliakan tetangganya” (HR. Bukhari 5589, Muslim 70)
Agama mempunyai definisi ialah prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan aturan-aturan syariat tertentu[1]. Dalam penjabarannya ialah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata... more
Agama mempunyai definisi ialah prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan aturan-aturan syariat tertentu[1]. Dalam penjabarannya ialah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah Yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta manusia dengan lingkungannya. Banyaknya ragam definisi tentang Agama dalam perkembangan zaman ini seakan-akan mempunyai makna yang beragam sehingga terkadang mengaburkan makna dari agama tersebut[2]. Tetapi Agama mempunyai substansi yang sama pada titik temunya yaitu "menghamba,menyerah dan patuh", tetapi makna agama sendiri bisa berbeda karena mempunyai beberapa faktor diantaranya seperti pendapat Mukti Ali yang dikutip oleh Dr.Adon Nasrullah Jamaluddin dalam bukunya Agama dan Konflk Sosial. Pertama pengalaman dalam beragama sangat subjektif dan individualis, maka dari itu kadang setiap orang mempunyai definisi agama yang berbeda-beda. Kedua dalam pembahasan Agama selalu melibatkan emosi yang kuat setiap individu. Ketiga konsepsi seseorang untuk mendifinisakan agama dipengarui oleh tujuan dan metode pendekatannya[3].
Worldview Islam Pendahuluan Sebelum memasuki pembahasan tentang Worldview Islam, alangkah baiknya memulai pembahan ini dengan beberapa pertanyaan agar memberi kemudahan dan pembatasan dalam pembahasan kali ini. Apa definisi Worldview,... more
Worldview Islam Pendahuluan Sebelum memasuki pembahasan tentang Worldview Islam, alangkah baiknya memulai pembahan ini dengan beberapa pertanyaan agar memberi kemudahan dan pembatasan dalam pembahasan kali ini. Apa definisi Worldview, bagaimana proses Worldview itu lahir, Apa Definisi Islam, Apa definisi Worldview Islam dan bagaimana proses Worlview Islam itu lahir. Dari beberapa pertanyaan diatas sudah memberikan sedikit gambaran apa yang akan dibahas berikut ini. Pembahasan Dalam pembahasan penulis akan menguraikan satu persatu disetiap variabel judul yaitu Worldview dan Islam serta bagaimana kedua variabel itu lahir kemudian disatukan dalam satu kalimat Worldview Islam. Worldview dalam kata lain yaitu Weltanschauung/ Weltanzincht (bahasa Jerman) yang berarti pandangan Hidup, menurut Ulama Kontemporer Worldview ialah Al-mabda' Al-Islamiy, atau At-showwur Al-Islamiy atau Ru'yatu-l-Islamiy, menurut Al-Maududi Worldview adalah Islamic Vission. Dari definisi dalam kerangka bahasa nampaknya mempunyai makna yang sama yaitu pandangan dalam hidup. Menurut Ninian Smart Worldview adalah kepercayaan, perasaan dan apa-apa yang terdapat dalam pikiran orang yang berfungsi sebagai motor bagi keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral.(Worldview, Crosscultural Explorations of Human Belief, Charles Sribner's sons, New York, n.d.1-2). Melihat pernyataan Ninian Smart, Ia mengungkapkan Worldview itu sabagai kepercayaan, perasaan, fikiran, dalam manusia yang difungsikan sebagai penggerak motor dalam kehidupan sosial dan moral, maka inti worldview menurutnya adalahbertitik tumpu pada kekuatan manusia dalam merespon, menerima dan mengaplikasikan potensi dalam dirinya untuk difungsikan sebagai motor kehidupan dan moral. Dalam definisi yang dipaparkan Ninian Smart tidak
Research Interests:
Research Interests:
Artikel ini berkaitan dengan permasalahan yang diungkapkan oleh Prof. Naquib al-Attas yaitu "loss of adab" yang mana dalam implikasinya telah memunculkan kebingungan terhadap faham Ilmu Pengetahuan. Kebingunan dalam meneroka makna dan... more
Artikel ini berkaitan dengan permasalahan yang diungkapkan oleh Prof. Naquib al-Attas yaitu "loss of adab" yang mana dalam implikasinya telah memunculkan kebingungan terhadap faham Ilmu Pengetahuan. Kebingunan dalam meneroka makna dan faham Ilmu yang sesungguhnya menimbulkan ketidakadilan dalam memandang Ilmu itu sendiri. Seperti yang terjadi sekarang ini, dimana Ilmu Pengetahuan dan sains tidak menjadikan adab sebagai landasan dalam melihat objek pengamatan dan fenomena alam semesta. Hingga pada akhirnya Ilmu Pengetahuan dan sains tidak hanya memberikan kemaslahatan namun juga tragedi kerusakan. Melihat masalah diatas, penulis ingin memaparkan adab dalam memahami Ilmu dan adab dalam mempelajari Sains yang mana akan dikaitkan dengan adab dalam pengajaran Sains. Pengajaran sains dalam Islam sangatlah penting namun ada hal lebih penting dari sekedar pengajaran sains itu sendiri, yaitu adab sesuai dengan landasan Islam agar nantinya tidak terjadi kesalahfahaman dalam mempelajari sains. Pemaparan tulisan ini didukung dengan beberapa referensi yang otoritatif dan sesuai dengan pembahasan tema. Urgensi penulisan artikel ini yaitu berkaitan pentingnya pendidikan adab dalam proses pengamatan atau penelitian Ilmu Pengetahuan dan sains terhadap suatu objek penelitian. Dimana dalam pendidikan sains, adab harusnya meletakkan fenomena alam semesta sesuai pada tempatnya sebagai ayat-ayat Allah, memberikan pemahaman bahwa segala sesuatu yang terjadi tidak lepas dari Sunnatullah, dan memberikan kemaslahatan kepada seluruh manusia.