Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Skripsi Bab 1&5

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP

KETERAMPILAN METAKOGNITIF DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK


DI SMA NEGERI 01 BUMI AGUNG

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
ACC/Pemb 1 Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Biologi
09 06 2021

Oleh
Vina Nopia Saputri
Fredi Ganda Putra Npm. 1611060334

Jurusan: Pendidikan Biologi

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1443 H / 2021M
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP
KETERAMPILAN METAKOGNITIF DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK
DI SMA NEGERI 01 BUMI AGUNG

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Biologi

Oleh
Vina Nopia Saputri
Npm. 1611060334

Jurusan :Pendidikan Biologi

Pembimbing I : Fredi Ganda Putra, M.Pd


Pembimbing II : Aryani Dwi Kesumawardani, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1443 H / 2021 M

i
ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP


KETERAMPILAN METAKOGNITIF DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK
DI SMA NEGERI 01 BUMI AGUNG

Oleh

Vina Nopia Saputri

Rendahnya kemandirian belajar dan keterampilan metakognitif peserta didik disebabkan oleh proses
pembelajaran yang masih konvensional, dimana pembelajaran masih berpusat pada pendidik bukan peserta
didik. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)Untuk mengetahui adanya pengaruh model problrm based
learning (PBL) terhadap keterampilan metakognitif pada pelajaran biologi,(2) Untuk mengetahui adanya
pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap kemandirian belajar pada pelajaran biologi dan
(3)Untuk mengetahui adanya keterkaitan antara model problem based learning (PBL) terhadap keterampilan
metakognitif dan kemandirian belajar peserta didik. Sampel penelitian ini adalah kelas XI MIPA 1 dan kelas
XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Bumi Agung, dengan kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI
MIPA 3 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain
posttest-only kontrol design. metode yang digunakan yaitu kuantitatif dan teknik pengambilan sampel
dengan cara cluster random sampling. teknik pengumpulan data menggunakan tes (pottest),angket, dan
dokumentasi, uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan Uji Multivariate (Manova)
dengan memperoleh nilai sig. 0,00 maka sesuai keriteria Uji Multivariate (Manova) berarti H1 diterima,
artinya model problem based learning (PBL) berpengaruh terhadap keterampilan metakognitif dan
kemandirian belajar, sedagkan untuk uji Between Subjects Effects memperoleh data ketermpilan metakognitif
dengan nilai sig. 0,0000 dan data kemandirian belajar menunjukkan bahwa nilai sig. 0,0000 maka sesuai
dengan H1 diterima, artinya model problem based learning dijadikan alternatif model pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan metakognitif dan kemandirian belajar pererta didik pada materi biologi kelas XI
di SMAN 1 Bumi Agung.

Kata kunci: kemandirian belajar, keterampilan metakognitif, model pembelajaran problem based
learning (PBL)

ii
MOTTO

            

Artinya: mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan dirimu sendiri,
Padahal kamu membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti?

iii
PERSEMBAHAN

Teriring doa dan rasa syukur kepada Allah SWT, atas segala limpahan berkah, nikmat, kedamaian,
dan kemudahan dalam menjalani dan memaknai kehidupan ini. Serta rasa sayang dan perlindungan-Nya
yang selalu mengiringi di setiap hela nafas dan langkah kaki ini maka dengan ketulusan hati dan penuh kasih
sayang ku persembahkan karya sederhana ini kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Samidi dan Ibunda Badriah yang senantiasa membesarkanku,
mendidikku dengan penuh kesabaran, mencurahkan segala cinta dan kasih sayang, memberikan
semangat, motivasi yang tiada henti, serta doa yang selalu dilantunkan agar aku dapat menggapai
cita-citaku.
2. Adikku Aji Yulongga yang memberikan semangat, dukungan dan motivasi serta tulus mendoakanku
dalam menggapai cita-citaku.
3. Ahmad Didik Nur Huda yang memberikan semangat, dukungan serta bantuan untuk penyelesaian
skripsi ini
4. Keluarga besar, kerabat, dan teman-temanku yang sudah memberikan bantuan serta doa untuk
penyelesaian skripsi ini.
5. Almamater Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

iv
RIWAYAT HIDUP

Vina Nopia Saputri dilahirkan di desa Kangkung Baru, Kecamatan Way tuba, Kabupaten Way
Kanan, pada tanggal 10 Agustus 1998. Pendidikan penulis di mulai dari SDN 02 Way Tuba Kabupaten Way
Kanan, lulus pada tahun 2010, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMPN 04 Way Tuba, lulus pada tahun
2013, lalu penulis melanjutkan pendidikan ke SMAN 01 Bumi Agung Way Kanan, lulus pada tahun 2016.
Selanjutnya pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan ke Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung, program Strata 1 jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pada tahun 2019 di desa Sumber Mulyo, kecamatan
Sumber Rejo, kabupaten Tanggamus dan pada tahun yang sama penulis menjalankan Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) di SMP Negeri 17 Bandar Lampung.

v
KATA PENGANTAR

   

Alhamdulillahirobbil‟ alamiin. Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkat, rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah / skripsi dengan judul „„Pengaruh model
pembelajaran problem based learning (PBL) terhadap keterampilan metakognitif dan kemandirian belajar
peserta didik‟‟ dalam rangka memenuhi syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung. Seiring dengan itu tak lupa pula Shalawat serta salam
semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan alam yakni Nabi Muhammad SAW, beserta sahabat dan
kerabat beliau. Selama penyusunan skripsi ini, penyusun telah mendapat arahan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dengan segala kerendahan hati dan hormat, dalam kesempatan ini penyusun sampaikan banyak
terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Uin Raden Intan
Lampung beserta jajarannya.
2. Dr. Eko Kuswanto, M.Si, selaku kaprodi pendidikan biologi UIN Raden Intan Lampung.
3. Fredi Ganda Putra, M.Pd, selaku pembimbing I yang memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Aryani Dwi Kesuma Wardani, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah membimbing dan
memberikan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan staf administrasi fakultas tarbiyah dan keguruan UIN Raden Intan Lampung yang
telah mendidik dan memberikan fasilitas pada penulis selama menjadi mahasiswa
6. Abu Salam S.Pd, selaku kepala sekolah SMAN 01 Bumi Agung, yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 01 Bumi Agung.
7. Kepada orang tua, Bapak Samidi dan Ibu Badriah, terimakasih atas semua perhatian dan doa yang
telah diberikan.
8. Seluruh teman angkatan 2016 khususnya kelas F, terimakasih atas kenangan yang telah diberikan
sewaktu masih bersama.
9. Semua pihak yang telah turut membantu menyelesaikan skripsi.

Serta terimakasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah
diberikan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan umumnya dan bagi pembaca
khususnya.

Bandar Lampung, April 2021

Vina Nopia Saputri


Npm.1611060334

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1


B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 12
C. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 12
D. Perumusan Masalah ...................................................................................... 13
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 13
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 14
G. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Model Pembelajaran Problem Based Learning ............................................. 16


1. Pengertian Model Problem Based Learning............................................. 16
2. Karakteristis Model Problem Based Learning ......................................... 18
3. Langkah-Langkah Model Problem Based Learning................................. 19
4. Kelebihan Dan Kekurangan PBL ............................................................. 20
B. Keterampilan Metakognitif .......................................................................... 23
1. Pengertian Keterampilan Metakognitif .................................................... 23
2. Indikator Metakognitif ............................................................................. 24
C. Kemandirian Belajar ..................................................................................... 26
1. Pengertian Kemandirian Belajar .............................................................. 26
2. Indicator Kemandirian Belajar ................................................................. 28
D. Kajian Materi ................................................................................................ 29
E. Penelitian Relevan ......................................................................................... 33
F. Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 36
G. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 39


B. Metode Dan Desain Penelitian ...................................................................... 39

vii
C. Variable Penelitian ........................................................................................ 40
D. Populasi,Sampel Dan teknik Pengambilan Sampel ....................................... 41
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 42
F. Instrumen Penelitian...................................................................................... 43
G. Prosedur Penelitian........................................................................................ 45
H. Analisis Uji Coba Instrumen ......................................................................... 46
I. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Pembelajaran Di SMAN 01 Bumi Agung .................
2. Peningkatan Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Kelas XI Pada Materi System Koordinasi
...............................................................................................................
3. Peningkatan Kemandirian Belajar Pserta Didik Kelas XI Pada Materi System Koordinasi
4. Uji Analisis Data Prasyarat ....................................................................
B. Pembahasan ..................................................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

1.1 Data hasil tes angket peserta didik kelas XI SMAN 1 Bumi Agung ................. 5

1.2 Nilai tes keterampilan metakognitif peserta didik ............................................. 6

1.3 Kategori tingkat keterampilan metakognitif ...................................................... 6

2.1 Tinjauan Kurikulum 2013 Materi Sistem Koordinasi Manusia ......................... 29

3.1 Desain penelitian posttest-only kontrol design .................................................. 39

3.2 Populasi peserta didik kelas XI SMAN 1 Bumi Agung .................................... 41

3.3 Kategori tingkat keterampilan metakognitif ..................................................... 44

3.4 Kisi – kisi keterampilan metakognitif ............................................................... 52

3.5 Pedoman penskoran angket kemandirian belajar peserta didik ......................... 53

3.6 Prosedur penelitian ........................................................................................... 54

3.7 Interpretasi indeks korelasi “r” product moment ............................................... 55

3.8 Butir validasi soal keterampilan metakognitif ................................................... 56

3.9 Interpretasi reliabilitas ..................................................................................... 57

3.10 Reliabilitas tes keterampilan metakognitif ...................................................... 57

3.11 Reliabilitas tingkat kesukaran butir tes ............................................................ 58

3.12 Hasil uji tingkat kesukaran butir tes ................................................................ 58

3.13 Daya beda butir instrumen ............................................................................... 59

3.14 Hasil daya beda soal ........................................................................................ 59

4.1 Perbandingan nilai tes keterampilan metakognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol 69

4.2 Perbandingan rata-rata nilai angket ................................................................... 71

4.3 Uji normalitas keterampilan metakognitif ......................................................... 73

4.4 Uji normalitas kemandirian belajar.................................................................... 74

4.5 Uji homogenitas matriks varians-covarians ...................................................... 74

4.6 Uji homogenitas varian...................................................................................... 75

ix
4.7 Uji multivariate test ........................................................................................... 77

4.8 Test of between subjects effects ......................................................................... 78

x
DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar sel saraf ......................................................................................... 30


2.2 Gambar impuls saraf.................................................................................. 31
2.3 Gambar anatomi mata................................................................................. 37
2.4 Gambar struktur indera pembau ................................................................. 38
2.5 Gambar struktur indra pengecap ................................................................. 39
2.6 Struktur indra peraba .................................................................................. 40
2.7 Struktur indera pendengaran ....................................................................... 41
3.1 Pengaruh Variable X dengan Y1 dan Y1 .................................................... 49
4.1 Grfik perbandingan nilai rata-rata indicator keterampilan metakognitif kelas
eksperimen dan kelas kontrol ..................................................................... 70
4.2 Grafik perbandingan nilai indicator kemandirian belajar ............................ 72

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang dperlukan oleh
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Pendidikan memiliki pengaruh penting dalam perkembangan
manusia dengan berbagai aspek kehidupannya.Pengaruh ini dapat dilihat dalam kehidupan
bermasyarakat, kehidupan kelompok dan kehidupan individu.Selain itu, pendidikan juga menentukan
model manusia yang dihasilkan serta pendidikan juga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
kemajuan suatu bangsa. 2
Pendidikan Indonesia memiliki tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
masyarakat Indonesia untuk menjadimanusia yang bertakwa terhadap tuhan yang maha esa. Masyarakat
yang memiliki budi pekerti luhur, keterampilan, kepribadian yang mantap, mandiri, kesehatan jasmani
dan rohani, rasa tanggung jawab yang tinggi serta mempunyai ilmu pengetahuan.3 Ilmu pengetahuan
merupakan pengetahuan yang diusahakan secara sungguh-sungguh dengan langkah-langkah yang baik
dan tepat untuk memperoleh pemahaman yang kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan, bukan
sekedar pemahaman yang diperoleh secara asal-asalan yang kebenarannya masih diragukan. 4 Ilmu
pengetahuan bisa didapatkan dimana saja namun salah satunya dengan cara belajar.
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri yang dilakukannya
secara terus-menerus dalam interaksi dengan lingkungannya.Adapun ciri ciri belajar dalam perubahan
tingkah laku yaitu perubahan secara sadar, proses belajar bersifat kontinu dan fungsional, bersifat positif,
tidak bersifat sementara, mempunyai tujuan yang terarah, serta mencakup aspek tingkah laku. 5 Kegiatan
belajar akanmenciptakan manusia yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas, dan akan melahirkan
generasi penerus bangsa yang berkualitas. Menciptakan pendidikan yang berkualitas merupakan
investasi terbaik bagi diri sendiri dan lingkungan. 6 Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S Shaad
ayat 29, yang berbunyi:7

1
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h. 9 .
2
Hasbullah, 10.
3
Hasbullah, 11.
4
Paulus Wahana, Filsafat Ilmu Pengetahuan,(Yogyakarta, Pustaka Diamond, 2016) h.7.
5
Arifh Budiarti, Jeffry Handika, Sulistyaning Kartikawati.“Pengaruh Model Discovery Learning Dengan
Pendekatan Scientific Berbasis E-Book Pada Materi Rangkaian Induktor Terhadap Hasil Belajar Siswa”.Jupiter (Jurnal
Pendidikan Teknik Elektro), Vol. 2 No. 2 (September 2017). h. 22.
6
Suja'i Sarifandi, "Ilmu Pengetahuan Dalam Perspektif Hadits Nabi", Jurnal Ushuluddin, Vol. Xxi, No
(2014), h.65.
7
Kementrian Agama RI.Al-Qur’an Dan Terjemahannya Edisi Tajwid. (Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,
2014). h.455.

2
ِ ‫ك لِيَ َّدبَّزُوا آيَاتِ ِو َولِيَتَ َذ َّك َز أُولُو ْاْلَ ْلبَا‬
(٩٢ :‫ب )ص‬ َ ‫ِكتَابٌ أَ ْنز َْلنَاهُ إِلَ ْي‬
ٌ ‫ك ُمبَا َر‬

Artinya:” Kitab Al-Qur’an yang kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati
ayat-ayatnya dan agar orang orang yang berakal sehat mendapat pelajaran” (Q.S Shaad:29)

“Maksudnya, di dalam Al Qur‟an terdapat kebaikan dan ilmu yang banyak, terdapat petunjuk dari
kesesatan, terdapat obat dari penyakit, cahaya sebagai penerang di tengah kegelapan, dan terdapat
hukum yang dibutuhkan oleh manusia.Di dalamnya terdapat dalil yang qath‟i untuk semua tuntutan
agama, di mana kitab tersebut merupakan kitab paling agung yang datang ke alam semesta.Ini di
antara hikmah diturunkan-Nya Al Qur‟an, yaitu agar manusia menghayati ayat-ayat-Nya, sehingga
mereka dapat menggali ilmunya serta mengkaji rahasia dan hikmah-Nya. Hal itu, karena dengan
mentadaburi isinya dan menghayati maknanya serta mengulang-ulang pikiran untuknya, maka akan
dicapai keberkahan dan kebaikannya. Dalam ayat ini terdapat dorongan untuk mentadabburi Al
Qur‟an, dan bahwa ia termasuk amalan yang paling utama, dan bahwa membaca sambil
mentadabburinya lebih utama daripada membaca cepat namun maksud tersebut tidak tercapai.
Dengan Al Qur‟an, maka orang-orang yang berakal sehat dapat mengingat semua ilmu dan semua
tuntutan. Ayat ini menunjukkan, bahwa semakin tinggi tingkat kecerdasan seseorang, maka ia akan
semakin sadar dengannya dan memperoleh manfaat daripadanya.”8

Kandungan dari ayat diatas menerangkan bahwa untuk mendapatkan ilmu pengetahuan harus disertai
dengan belajar dan benar benar memahami apa yang dipelajari. Seseorang yang terbiasadengan belajar,
baik menanya, mengamati, menganalisis dan lain-lain akan menumbuhkan kesadaran metakognitif pada
dirinya. Metakognitif sendiri berguna untuk mengatur seberapa jauh seseorang tersebut dalam
memecahkan masalah yang dihadapi, dan juga dapat mengontrol proses kognitif dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi IPA di SMA Negeri 01 Bumi Agung
terhadap permasalahan yang terjadi bahwa pembelajaran di dalam kelas terbilang masih rendah. Hal ini
disebabkan oleh peserta didik yang lebih nyaman dengan proses pembelajaran konvensional dimana
proses pembelajaran masih berpusat pada pendidik. Hal ini menyebabkan peserta didik hanya menerima
informasi dari guru hingga akhirnya peserta didik menjadi kurang aktif dalam pembelajaran.Kurangnya
minat baca dan semangat belajar karena pengaruh negative dari dalam diri sendiri sehingga malas untuk
memecahkan masalah dan tidak mau berfikir secara mandiri.Kurangnya pemahaman tentang kognisi diri
sendiri yang menyebabkan keterampilan metakognitif peserta didik rendah. Peneliti melakukan tes untuk
mengetahui kemampuan metakognitif pada peserta didik kelas XI IPA di SMA Negeri 01 Bumi Agung
dengan hsil data sebagai berikut:

8
https://tafsirweb.com/8515-surat-shad-ayat-29.html.

3
Tabel 1.1
Nilai Tes Keterampilan Metakognitif Peserta Didik
Jumlah Peserta
Didik
No. Nilai Total Presentase %
XI XI IPA
IPA 1 3
1. MK 24 1 0 1 1,5%
2. 24 MK 40 18 19 37 56,92%
3. 40 MK 56 6 9 15 23,07%
5. 56 MK 72 6 3 9 13,8%
5. 72 MK 100 2 1 3 4,61%
Total 33 32 65 100%
Sumber :Nilai Pra Penelitian Keterampilan Metakognisi Kelas XI IPA SMA Negeri 01 Bumi Agung

Table 1.2
Kategori tingkat keterampilan metakognitif
Interval Kategori
Sangat Tinggi
72 ≤ MK
Tinggi
56 ≤ MK ≤ 72
Sedang
40 ≤ MK ≤ 56
Rendah
24 ≤ MK ≤ 40
Sangat Rendah
MK ≤ 24

Dari data diatas dapat dilihat bahwa peserta didik yang memiliki kemampuan metakognisi sangat
tinggi sebanyak 4,61%, peserta didik dengan kemampuan metakognisi tinggi sebanyak 13,8%, lalu
peserta didik kemampuan sedang sebanyak 23,07%, peserta didik dengan kemampuan metakognisi
rendah sebesar 56,92%, sedangkan peserta didik dengan kemampuan sangat rendah sebanyak 1,5%. Hal
ini membuktikan bahwa proses belajar mengajar belum efektif sehingga hasil pembelajaran belum
tercapai dengan baik.
Proses pembelajaran harusnya berorientasi pada peserta didik. Hal ini agar peserta didik mampu
menyadari proses berpikir selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan memberikan soal soal yang
memicu peserta didik untuk mengembangkan proses berpikir dan keterampilan metakognitif peserta
didik. Hal ini agar pesert didik mampu menyadari proses berpikir selama proses pembelajaran
berlangsung. Jika seorang peserta didik mampu memahami proses berpikir selama pembelajaran maka
mereka akan mampu mengontrol kemampuan metakognitif yang ada pada dirinya.Metakognitif
merupakan kemampuan yang berperan cukup penting dalam pencapaian hasil belajar peserta didik.
Peserta didik dengan kemampuan metkognisi yang baik dapat menemukan gaya kognitif yang sesuai

4
dengan karakter dirinya sehingga dapat menyelesaikan masalah yang diberikan ketika proses
pembelajaran berlangsung. Metakognisi merupakan serangkaian pengetahuan seseorang tentang
kognisinya dan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses berpikirnya. Selain itu, metakognisi
memiliki peran dan fungsi utama dalam mengawasi serta memantau ketercapaian proses kognisi
seseorang. Fungsi eksekutif merupakan pertanggungjawaban proses langsung terhadap penerapan dan
pengawasan metakognisi untuk mencapai tujuan dari informasi dan kegiatan yang dipilih selama
melakukan tugas dalam proses kognisi. 9
Metakognitif berkaitan erat dengan kognitif. Kognisi adalah istilah dari suatu pengetahuan yang
didapatkan seseorang melalui proses berpikir mulai dari mengamati, menanya, mamahami, serta
menganalisis suatu informasi dalam mendapatkan pengetahuan. Metakognisi merupakan kesadaran
tentang suatu kognisi, perbedaannya jika kognisi adalah pengetahuan untuk mencapai suatu tujuan,
sedangkan metakognisi merupakan pengetahuan yang digunakan untuk mengontrol kemajuan yang akan
dicapai.10 Ketika seorang individu telah memiliki keterampilan metakognitif maka seiring perkembangan
waktu kemandirian belajar pun akan tumbuh pada dirinya sehingga proses pembelajaran akan lebih
efektif.
Kemandirian menunjukkan adanya kepercayaan pada diri sendiri untuk mampu menyelesaikan suatu
persoalan tanpa bergantung dari orang lain.Seorang individu yang dikatakan mandiri yaitu individu yang
dapat berdiri sendiri, dapat menyelesaikan masalahnya sendiri, mampu mengambil keputusan sendiri,
mempunyai inisiatif dan kreatif tanpa mengabaikan lingkungan disekitarnya. Kemandirian belajar bukan
berarti belajar seorang diri tanpa bantuan orang lain melainkan belajar dengan inisiatif sendiri, dengan
ataupun tanpa bantuan orang di sekitarnya dan mampu mengambil keputusan untuk memenuhi
kebutuhan belajarnya.11 Untuk mewujudkan pembelajaran yang mandiri peserta didik perlu memiliki self
regulated learningatau kemandirin belajar. Kemandirian belajar dapat membantu peserta didik dalam
pencapaian pemecahan masalah yang di hadapi. Kemandirian belajar yang dimaksudkan adalah
kemampuan pengaturan diri peserta didik dalam proses belajar untuk mencapai tujuan. Pengaturan diri
dalam belajar ini meliputi tiga macam strategi yaitu strtegi regulasi kognitif (regulation of cognition),
strategi regulasi motivasi (regulation of motivation), dan strategi regulasi prilaku (regulation of
behavior).12
Berdasarkan hasil observasi peneliti yang dilakukan pada kelas XI IPA SMA Negeri 01 Bumi Agung
diperoleh data hasil kemandirian belajar sebagai berikut:

9
Rahmad Kono, Hartono D. Mamu, Dan Lilies N. Tangge, “Pengaruh Model Problem Based Learning (Pbl)
Terhadap Pemahaman Konsep Biologi Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Tentang Ekosistem Dan LingkunganDi
Kelas X SMA Negeri 1 Sigi” .Jurnal Sains Dan Teknologi Tadulako, Vol. 5 No. 1.(Januari 2016). h. 30.
10
Psikologi Pendidikan Dengan Teori-Teori Baru Dalam Psikoli, Jakarta, Rajawali Pes. (2016).
11
Eti Nurhayati, "Psikologi Pendidikan Inovativ", Yogyakarta, Pustaka Belajar, (2011), h. 131.
12
Amaliyah F, Sukestiyarno, YL, Dan Asikin. M, “Analisis Kemandirian Belajar Siswa Pada Pembelajaran
Self Directed Learning Berbantuan Modul Pada Wacana Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah”, Prosiding
Seminar Nasional Pascasarjana UNNES, (2019), h. 627.

5
Table 1.3
Data Hasil Tes Angket Kemandirian Belajar Peserta Didik
kelas XI SMA Negeri 01 Bumi Agung
Indicator Jumlah responden Jumlah responden Criteria nilai
kemandirian yang menjawab yang menjawab pada responden
belajar skor ideal pada skor kurang ideal yang menjawab
pernyataan di pada pertanyaan skor ideal pada
angket diangket pernyataan di
angket
Inisiatif 41,25% 48,5% Cukup
belajar
Mendiagnosa 38,75% 35,25% Kurang
kebutuhan
belajar
Menetapkan 39,25% 40% Kurang
tujuan belajar
Memilih dan 38,5% 40% Kurang
menggunakan
sumber
Memilih dan 41,24% 43,5% cukup
menerapkan
strategi
belajar
Belajar 35,7% 40% kurang
mandiri
Bekerjasama 36,8% 39,5% kurang
dengan orang
lain
Mengontrol 40% 42,5% kurang
diri
Sumber : Dokumen Kemandirian Belajar Kelas XI IPA SMA Negeri 01 Bumi Agung

Dilihat dari data diatas bahwa kemandirian belajar peserta didik masih terbilang rendah, hal ini akan
mempengaruhi proses pembelajaran didalam kelas. Ketika peserta didik mampu memonitor proses
belajar, percaya diri dengan kemampuannya, mempunyai inisiatif dalam memecahkan masalah, dan
bertanggung jawab dengan pekerjaan yang dilakukannya itu merupakan aktivitas yang mebutuhkan
kemampuan metakognitif.
Faktanya untuk menumbuhkan keterampilan metakognitif dan kemandirian belajar pada peserta
didik tidaklah mudah, banyak factor-faktor yang mempengaruhi terhambatnya proses metakognitif dan
kemandirian belajar peserta didik. Selain factor internal terdapat pula factor ekternal yang dapat
menghambat proses belajar peserta didik seperti lingkungan social peserta didik yang sangat
mempengaruhi proses belajar peserta didik, lingkungan yang baik akan menjadi daya dorong yang positif
bagi kegiatan belajar siswa sebaliknya lingkungan yang buruk akan membawa dampak yang buruk pula
dalam proses belajar peserta didik. Lingkungan nonsosial pun ikut berperan dalam proses belajar peserta

6
didik, seperti gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggalnya, alat-alat belajarnya, keadaan cuaca
dan waktu yang digunakan belajar oleh peserta didik. 13 Selain yang disebutkan diatas, proses belajar
peserta didik juga dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam megajar.
Model pembelajaran yang kurang pas akan membuat peserta didik menjadi pasif dan kurangnya
kemandirian dalam belajar. Dengan keadaan yang seperti ini masih merebaknya virus Covid-19 di
Indonesia maka pembelajaran dilakukan secara online atau daring. Oleh karena itu untuk meningkatkan
keterampilan metakognitif dan kemandirian belajar peserta didik dapat menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah. Dengan pembelajaran berbasis masalah peserta didik akan disuguhkan
oleh suatu tugas yang mengharuskan peserta didik untuk mengerjakan soal dengan memecahkan
masalah, sehingga selama proses pengerjaan soal peserta didik akan memahami proses berpikirnya yang
akan berdampak pada keterampilan metakognitif dan kemandirian belajar peserta didik. Menurut
rosmadhani, pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan metode pemecahan masalah dapat
membentuk keterampilan metakognitif peserta didik.14 Salah satu model pembelajaran yang dapat
membuat peserta didik menjadi aktif adalah model pembelajaran berbasis masalah, karena dalam model
pembelajaran ini peserta didik dituntut untuk menyelesaikan masalah secra mandiri.
Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang menuntut aktivitas
mental peserta didik untuk memahami suatu konsep pembelajaran melalui permasalahan yang disajikan
di awal pembelajaran. 15Problem Based Learning (PBL) adalah suatu proses pembelajaran berbasis
masalah yang diharapkan peserta didik dapat menemukan solusi atau memecahkan masalah tersebut.
PBL dapat dikatakan suatu strategi pembelajaran dimana peserta didik belajr melalui permasalahan-
permasalahan yang ada dalam kehidupan nyata.Kemudian peserta didik diarahkan untuk menyelesaikan
masalah yang ada melalui serangkaian pembelajaran yang sistematis.Agar dapat menyelesaikan masalah
tersebut peserta didik dituntut untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan sebagai
sumber.Sehingga pada akhirnya peserta didik dapat memecahkan masalah atau menemukan solusi atas
permasalahan yang diberikan secara kritis, sistematis dan dapat memberikan kesimpulan sesuai
pemahaman mereka.16PBL secara teoritis mampu mengembangkan aspek kompetensi peserta didik yang
berguna untuk meningkatkan kemampuan metakognitif peserta didik. 17
Model pembelajran problem based learning (PBL) menuntut siswa mengerjakan permasalahan
autentik untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri,dan kemampuan berpikir
lebih tinggi, mengembangkan kemandirian, percaya diri, serta menggunakan keterampilannya untuk

13
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (PT Remaja Rosdakarya; Bandung, 2010),
h. 135
14
Rosmadhani Maya Larasati, Agung Nugroho& Sri Harmianto, “ Keterampilan Metakognitif Siswa Kelas V
Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Di SD Negeri 02 Badak”, Jurnal Papeda: Vol 2, No 2, (2020), h.137.
15
Rahmad Kono, Hartono D. Mamu, Dan Lilies N. Tangge, “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Pemahaman Konsep Biologi Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Tentang Ekosistem Dan Lingkungan Di
Kelas X Sma Negeri 1 Sigi”, Jurnal Sains Dan Teknologi Tadulako, Vol. 5 No. 1,(2016),h.29.
16
Marni Mansur Dan Astuti Salim, Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Ipa- Fisika Siswa Kelas Viic Smp Negeri 1 Ternate. Saintifik@, Vol 3 No. 1 (Maret 2018).
h. 2.
17
Rahmad Kono, Hartono D. Mamu, Dan Lilies N. Tangge, Pengaruh Model Problem Based Learning (Pbl)
Terhadap Pemahaman Konsep Biologi Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Tentang Ekosistem Dan LingkunganDi
Kelas X SMA Negeri 1 Sigi.Jurnal Sains Dan Teknologi Tadulako, Vol. 5 No. 1.(Januari 2016). h. 30.

7
bekerja sama dalam menyelesaikan masalah. 18Berdasarkan uraian yang telah di paparkan tampak jelas
bahwa model pembelajaran problem based learning di awali dengan penyuguhan permasalahan oleh
pendidik, kemudian peserta didik mengamati permasalahan tersebut agar mereka dapat memecahkan
permasalahan tersebut. Dalam pembelajaran ini permasalahan yang disajikan dapat dikerjakan secara
berkelompok sehingga dapat memberikan pengalaman yang bergam kepada peserta didik seperti kerja
sama dan interaksi dalam kelompok. Penggunaan berbagai macam kecerdasan diperlukan dalam model
pembelajaran ini untuk melakukan konfirmasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk
menghadapi segala sesatu yang baru dan kompleksitas yang ada. 19
Model pembelajaran problem based learning (PBL)merupakan salah satu solusi model pembelajaran
yang tepat untuk meningkatkan keterampilan metakognitif dan kemandirian belajar peserta didik. Oleh
sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Terhadap Keterampilan Metakognitif Dan Kemandirian Belajar Peserta
Didik Di SMA Negeri 01 Bandar Lampung”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa masalah yang peneliti identifikasi:
1. Model pembelajaran dan media yang digunakan kurang bervariasi
2. Pembelajaran biologi yang berlangsung masih berpusat pada pendidik sehingga peserta didik
masih banyak yang bersikap pasif
3. Kurangnya minat baca dan semangat belajar pada peserta didik
4. Rendahnya keterampilan metakognitif peserta didik
5. Rendahnya kemandirian belajar peserta didik
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, agar penelitian ini dapat terarah dan
mendalam serta tidak terlalu luas jangkauannya maka penelitian ini dibatasi pada:
1. Penelitian ini di fokuskan pada model pembelajaran problem based learning (PBL)
2. Metakognitif yang di ukur dalam penelitian ini melibatkan indicator peraturan kognisi yaitu,
planning, moninoting, dan evaluasi
3. Kemandirian yang diukur dalam penelitian ini menggunakan delapan indicator yaitu, inisiatif
belajar, mendiagnosa kebutuhan belajar, menetapkan tujuan belajar, memilih dan menggunakan
sumber, belajar mandiri, bekerjasama dengan orang lain, dan mengontrol diri. 20
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap keterampilan metkognitif
pada pelajaran biologi?

18
Fitri Andayani, Makrina Tindangen, Dan Zeni Heryanto, “Analisis Permasalahan Guru Terkait Perencanaan
Dan Pelaksanaan Perangkat Pembelajaran Biologi Melalui Model Problem Based Learning Dan Media Realita Di
Sma”, Jurnal Pendidikan, Vol. 2, No. 10 (2017),H. 1426.
19
Trianto,"Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Konsep Landasan,Dalam Implementasinya
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), Jakarta, Perpustakaan Nasional, (2009), h. 239 .
20
heris Hendriawan,Dkk. Hard Skills Dan Soft Skills Matematik Siswa, Bandung, PT Refika Aditama,
(2017),h. 242 .

8
2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran problem based learning (PBL)terhadap kemandirian
belajar pada pelajaran biologi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap
keterampilan metakognitif pada pelajaran biologi
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap
kemandirian belajar pada pelajaran biologi
3. Untuk mengetahui adanya keterkaitan antara model problem based learning (PBL) terhadap
keterampilan metakognitif dan kemandirian belajar peserta didik
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman langsung tentang penerapan model problem based learning
(PBL)terhadap keterampilan metakognitif dan kemandirian belajar.
2. Bagi Peserta Didik
Mendapatkan pembelajaran biologi yang lebih menarik serta meningkatkan keterampilan
metakognitif dan kemandirian belajar peserta didik.
3. Bagi Pendidik
Menjadi contoh referensi penerapan pembelajaran yang inovatif khususnya pembeljaran biologi
dan memotivasi pendidik agar lebih kreatif dalam penggunaan atau pemilihan model pembelajaran
dikelas.
4. Bagi Sekolah
Sebagai rujukan untuk meningkatkan variasi penerapan model pembelajaran untuk menyusun
program peningkatan kualitas proses pembelajran di sekolah.
5. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ide, gagasan atau wawasan pengetahuan
sebagai bekal untuk menjadi pendidik yang berkompeten.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup penelitian ini yaitu:
1. Objek penelitian ini adalah menggunakan model problem based learning (PBL)
2. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI SMA 01 Bumi Agung tahun ajaran
2020/2021
3. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021

9
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh model problem based
learning (PBL) terhadap keterampilan metakognitif dan kemandirian belajar peserta didik kelas XI
pada materi system koordinasi di SMA Negeri 01 Bumi Agung, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh model problem basedlerning yang signifikan dalam meningkatkan
keterampilan metakognitif pada mata pelajaran biologi kelas XI. Hal ini bisa dilihat dari uji hipotesis
yang diperoleh nilai sig.0,000>0,05, artinya penelitian yang telah dilakukan mampu menjawab
semua rumuran masalah yang telah ditentukan.
2. Terdapat pengaruh model problem based learning yang signifikan dalam meningkatkan
kemandirin belajar pada mata pelajaran biologi kelas XI. Hal ini bisa dilihat dari uji hipotesis yang
diperoleh nilai sig.0,000>0,05, artinya penelitian yang telah dilakukan mampu menjawab semua
rumusan masalah yang telah ditentukan.
3. Terdapat pengaruh model problem based learning yang signifikan dalam meningkatkan
keterampilan metakognitif dan kemandirian belajar peserta didik pada mata pelajaran biologi kelas
XI. Hal ini bisa dilihat dari uji hipotesis yang diperoleh nilai sig.0,000>0,05, artinya penelitian yang
telah dilakukan mampu menjawab semua rumuran masalah yang telah ditentukan.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan , peneliti beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi peserta didik
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan mengetahui situasi dan kendala yang ada disekolah
tersebut, sebaiknya peserta didik lebih memahami dalam memanfaatkan waktu, memperbanyak baca
buku, mengerjakan tugas dirumah, menggunakan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai untuk
melakukan praktikum serta diskusi keompok guna mengembangkan keterampilan metakognitif dan
kemandirian belajar.
2. Bagi pendidik
Pendidik dapat menerapkan model problem based learning yang bersifat ilmiah dengan mengadakan
kegiatan diskusi dan dapat mengembangkan inovasi pembelajaran berupa strategi, pendekatan dan
model pembelajaran. Penddk juga dapat menggunakan laboratorium sekolah sekolah dengan optimal
agar dapat meningkatkan kualitas peserta didik.
3. Bagi sekolah
Sekolah perlu memperhatikan sarana dan prasarana sekolah. Terutama fasilitas penunjang
pembelajaran peserta didik. Seperti laboratorium biologi yang sekarang beralih fungsi menjadi ruang
kelas pembelajaran, dengan dijadikannya laboratorium menjadi ruang kelas maka menghambat
kegiatan praktikum dan menyebabkan pendidik enggan melakukan praktikum. Sehingga dapat
mnyebabkan pembelajaran keterampilan generik sains dan sikap tidak dilakukan

50
DAFTAR PUSTAKA

Muhlisin Ahmad, Herawati Susilo, Mohamad Amin, Dan Father Rohman, “The Effectiveness Of RMS
Learning Model In Improving Metacognitive Skills On Science Basic Concepts”, Journal Of
Tourkish Science Education, Vol. 15, No. 4, (2018) .
F Amaliyah, Sukestiyarno, YL, Dan Asikin. M, “Analisis Kemandirian Belajar Siswa Pada Pembelajaran
Self Directed Learning Berbantuan Modul Pada Wacana Pencapaian Kemampuan Pemecahan
Masalah”, Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES, (2019).

Sudijono Ahmad, PengantarEvaluasi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Press, 2011).

Arifh Budiarti, Jeffry Handika, Sulistyaning Kartikawati.“Pengaruh Model Discovery Learning Dengan
Pendekatan Scientific Berbasis E-Book Pada Materi Rangkaian Induktor Terhadap Hasil Belajar
Siswa”.Jupiter (Jurnal Pendidikan Teknik Elektro), Vol. 2 No. 2 (September2017)..

Eti Nurhayati, "Psikologi Pendidikan Inovativ", Yogyakarta, Pustaka Belajar, (2011).

Fitri Andayani, Makrina Tindangen, Dan Zeni Heryanto, “Analisis Permasalahan Guru Terkait Perencanaan
Dan Pelaksanaan Perangkat Pembelajaran Biologi Melalui Model Problem Based Learning Dan
Media Realita Di Sma”, Jurnal Pendidikan, Vol. 2, No. 10 (2017).

Trianto,"Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Konsep Landasan,Dalam Implementasinya


Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), Jakarta, Perpustakaan Nasional, (2009) .

Fitri Andayani, Makrina Tindangen, Zeni Haryanto,” Analisis Permasalahan Guru Terkait Perencanaan Dan
Pelaksanaan Perangkat Pembelajaran Biologi Melalui Model Problem Based Learning Dan Media
Realita Di Sma”, Jurnal Pendidikan, Vol. 2, No. 10, ( Oktober,2017).

Fitriyah Amaliyaha, YL. Sukestiyarno, Mohammad Asikin, “Analisis Kemandirian Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Self Directed LearningBerbantuan Modul Pada Wacana Pencapaian Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis”, Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES,(2019).

Friska Khairunnisa, “Modul System Koordinasi Mnusia Berbsis IMTAQ”, IAIN Syekh Nurjati, Cirebon,
2018.

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005) .

https://tafsirweb.com/8515-surat-shad-ayat-29.html.

Kementrian Agama RI.Al-Qur’an Dan Terjemahannya Edisi Tajwid. (Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,
2014).
Lailatul Fajriyah, Yoga Nugraha, Padillah Akbar, Martin Bernard,” Pengaruh Kemandirian Belajar Siswa
Smp Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis”, Journal On Education,Vol.1, No. 5 (2018).

Marni Mansur Dan Astuti Salim, Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Ipa- Fisika Siswa Kelas Viic Smp Negeri 1 Ternate. Saintifik@, Vol 3
No. 1 (Maret 2018).

Mayang Gadih Ranti, Pengarh Kemandirian Belajar (Self Regulates ) Teradap Hasil Belajar Mahasiswa Pada
Mata Kuliah Struktur Aljabar, Jurnal Pendidikan Matematika ,Vol. 3, No.1, (2017).

Miftahul Huda, “Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran” (Pustaka Pelajar, Yogyakarta, (2014),1

Muhammad Ilmi, Lagiono, “ Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Dan Berpikir Kritis Siswa Kelas X MIA SMAN 2 Kandangan Pada Konsep Ekosistem”, Jurnal
Pendidikan Hayati, Vol. 5, No.2(2019).

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (PT Remaja Rosdakarya; Bandung,
2010),5

Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknologi Evaluasi Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013..

Nur Asih Dan Sendi Ramadhani, “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Kemandirian Belajar
Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Means End Analysis”, Mosharafa:Jurnal Pendidikan
Matematika, Vol. 8, No. 3 (2019).

Nur Risnawati Kusuma, “Modul Pembelajaran SMA Biologi”, Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
Direktorat Menengah Atas, 2020.

Paulus Wahana, Filsafat Ilmu Pengetahuan,(Yogyakarta, Pustaka Diamond, 2016) .

Psikologi Pendidikan Dengan Teori-Teori Baru Dalam Psikoli, Jakarta, Rajawali Pers. (2016).

Rahmad Kono, Hartono D. Mamu Dan Lilies N. Tangge, “Pengaruh Model Problem Based Learning (Pbl)
Terhadap Pemahaman Konsep Biologi Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Tentang Ekosistem
Dan Lingkungan Di Kelas X SMA Negeri 1 Sigi”, Jurnal Sains Dan Teknologi Tadulako, Vol. 5
No. 1, (Januari 2016).

Rosmadhani Maya Larasati, Agung Nugroho& Sri Harmianto, “ Keterampilan Metakognitif Siswa Kelas V
Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Di SD Negeri 02 Badak”, Jurnal Papeda: Vol 2, No 2, (2020).
Rusman, "Model-Mdel Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalitas Guru)", Jakarta,Rajawali
Pers,(2013).

Rusmono, “Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu Untuk Meningkatkan
Profesionalitas Guru”, Bogor: Ghalia Indonesia (2014).

Sanjaya, W. Strategi Pembelajaran.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.2007.

Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantittif, Kualitatif, Dan R&D”,


(Alfabeta:Bandung,2018).

Suharsimi Arikunto,”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, Jakarta:Rineka Cipta (2014).

Suja'i Sarifandi, "Ilmu Pengetahuan Dalam Perspektif Hadits Nabi", Jurnal Ushuluddin, Vol. Xxi, No
(2014).

Sutrisno Sutrisno dan DewiWulandari, “Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) untuk


Memperkaya Hasil Penelitian Pendidikan,” AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan
Matematika 9, no. 1 (30 Juli 2018).

Tarwiyani, Ibrohim,Dan Susriyati Mahanal, “Penerapan Pembelajaran Sains Berbasis Inquiry Based
Learning Terintegrasi Nature Of Science Dalam Meningkatkan Keterampilan Metakognitif Siswa”,
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, Vol. 4, No. 10, (Oktober, 2019).

Uki Suhendar, Dan Arta Ekayanti, Problem Based Learning Sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman
Konsep Matematis Mahasiswa, Jurnal Pendidikan Dan Dimensi Pembelajaran, Vol. 6, No.
1,(2018).

Ulpi Saharsa, Muhammad Qaddafi, Baharuddin, “ Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning Berbantuan Video Based Laboratory Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep
Fisika”, Jurnal Pendidikan Fisika , Vol. 6 No. 2 (September 2018) .

Wahyuningsih, Jamaluddin,Dan Karnan, “Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Macromedia Flash Dan
Implikasinya Terhadap Keterampilan Metakognitif Dan Penguasaan Konsep Siswa Kelas VIII
SMPN 6 Mataram”, J. Pijar Mipa, Vol. 10, No.1, (2015).

Yuli Rahmawati Dan Sri Haryani,” Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan
Keterampilan Metakognitif”, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 9, No. 2,(2015).

Zahra chairani, “metakognisis siswa dalam pemecahan masalah matematika”, yogyakarta, CV budi utama
(2016).
Zusje W. M. Warouw,” Pembelajaran Reciprocal Teaching Dan Metakognitif (Rtm) Yang
Memberdayakan Keterampilan Metakognitif Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Smp”, Jurnal Ilmu
Pendidikan, No. 17, Nomor 2,(Juni 2010)0

Anda mungkin juga menyukai