Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah
Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah
Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Biologi
Oleh
Erniwati
NPM. 1311060210
Jurusan : Pendidikan Biologi
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Biologi
Oleh
Erniwati
NPM. 1311060210
Jurusan : Pendidikan Biologi
i
ABSTRAK
Oleh
Erniwati
Kata Kunci: Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) disertai Concept
Mapping Technique, Kemampuan Pemecahan Masalah.
ii
MOTTO
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Diponegoro, 2010), h.
596.
v
PERSEMBAHAN
Teriring doa dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, penulis persembahkan
skripsi ini sebagai tanda bukti dan cinta kasihku yang tulus kepada:
1. Kedua orang tuaku, ayahanda (Muridan dan Basuki) dan Ibunda (Supriyatin dan
Nurhasanah) tercinta, yang telah membesarkanku, mendidikku, dan selalu
mendoakan untuk keberhasilanku sehingga dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
2. Saudara kandungku Dwi Lestari, Tri Anggoro Asih, dan M.Alif Istikhar, yang
selalu memberikan motivasi dan mendoakan demi keberhasilanku sehingga dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Al-mamaterku yang aku banggakan UIN Raden Intan Lampung.
vi
RIWAYAT HIDUP
Erniwati, dilahirkan pada hari sabtu tanggal 18 Mei 1995, di Mesuji Provinsi
Lampung. Saya merupakan salah satu anak broken home. Sejak orang tua bercerai
diasuh oleh Kakek dan Nenek. Sekarang kedua orang tua kandung saya Bapak
Muridan dan Ibu Supriyatin sudah memiliki keluarga masing masing. Bapak Muridan
menikah dengan Ibu Nur Hasanah dan Ibu Supriyatin menikah dengan Bapak Basuki.
Saya merupakan Puteri kedua dari 4 bersaudara (Kakak tercinta Dwi Lestari, saya
Erniwati serta kedua adik saya Tri Anggoro Asih dan M. Alif Istikhar). Setelah kakek
dan nenek meninggal saya di asuh oleh Bapak Muridan dan Ibu Nurhasanah.
provinsi lampung dan selesai pada tahun 2007. Madrasah Tsanawiyah (MTS) AL-
Lampung dan selesai pada tahun 2010. Melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA)
Raden Intan Lampung pada tahun 2013 Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas
vii
Pembinaan Dakwah). Pada tanggal 14 Juli sampai dengan 20 September 2016 penulis
melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Liman Benawi 1 Dusun 1,2, dan 3
Yang Membuat,
Erniwati
NPM.1311060210
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita dan Salawat salam senantiasa kita curahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Berkat kesempatan, dan petunjuk serta
kekuatan dari Allah jualah sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan
menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Disertai Concept Mapping Technique Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X MIA Di SMA N 10 Bandar
Lampung”. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Raden Intan Lampung beserta jajarannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
2. Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku Ketua Jurusan Program Studi
Pendidikan Biologi sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Dwijowati Asih Saputri, M.Si selaku sekertaris Jurusan Program Studi
Pendidikan Biologi sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
4. Dr. Guntur Cahaya Kesuma, M.A selaku pembimbing 1 dan Ibu Laila Puspita,
M.Pd selaku pembimbing II yang telah begitu sabar membimbing, memberikan
pengarahan dan banyak membantu peneliti dalam penyelesaian penulisan skripsi
ini.
5. Validator instrumen penelitian (Nukhbatul Bidayati Haka, M.Pd dan Marlina
Kamelia, M.Sc) yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan perhatian dalam
validasi penulisan instrumen skripsi ini.
6. Seluruh dosen jurusan Pendidikan Biologi, yang telah memberikan ilmu kepada
Penulis selama menjadi mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Raden Intan
Lampung.
ix
7. Seluruh Dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas kepada Penulis selama
menjadi mahasiswa UIN Raden Intan Lampung.
8. Drs. Suwarlan, M.M.Pd selaku kepala sekolah SMA N 10 Bandar Lampung yang
memberikan izin untuk mengadakan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.
9. Elitha Aprilucilla, S.Pd selaku guru mata pelajaran biologi di SMA N 10 Bandar
Lampung yang telah memberikan bantuan dan menyediakan sarana prasarana
sehingga dapat melaksanakan penelitian dengan lancar.
10. Toro dan Aru selaku rekan kerja yang telah memberikan dukungan dan
bantuannya baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
11. Nila, Anggun, Siti, Erna, Lina, Lisma, Radin dan Puput, selaku teman-teman
rubin yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan semangat selama ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
12. Sahabat-sahabat seperjuangan Angkatan Biologi 2013, kelas Bio F, dan
khususnya kepada Nur Huda, Eka, Dewi, Erma, Dwi, dan Nita yang tiada henti
memberikan dukungan, motivasi, dan semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
13. Seluruh pihak yang telah membantu peneliti baik langsung maupun tidak
langsung dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga bantuan dan amal baik yang
telah mereka berikan kepada penulis akan memperoleh pahala yang berlimpah
dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga karya ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca umumnya. Aamiin.
Erniwati
NPM.1311060210
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
ABSTRAK .................................................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv
MOTTO ...................................................................................................................... v
PERSEMBAHAN....................................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 11
C. Batasan Masalah ................................................................................... 11
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 12
E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 12
F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 12
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................ 14
A. Model Pembelajaran Problem Based Learning .................................... 14
1. Pengertian Model Pembelajaran PBL ............................................ 14
2. Karakteristik Model Pembelajaran PBL ......................................... 17
3. Tujuan Model Pembelajaran PBL .................................................. 19
4. Langkah-Langkah Model Pembelajaran PBL ................................ 20
5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran PBL .................. 23
xi
B. Concept Mapping Technique ................................................................ 26
1. Pengertian Concept Mapping Technique........................................ 26
2. Ciri-Ciri Concept Mapping Technique ........................................... 27
3. Gagasan-Gagasan Yang Mendasari Pembentukan Concept
Mapping Technique ........................................................................ 28
4. Cara Membuat Concept Mapping .................................................. 29
5. Tujuan Concept Mapping Technique ............................................. 31
6. Macam-macam Concept Mapping ................................................. 33
7. Kelebihan dan Kekurangan Concept Mapping Technique ............. 35
C. Kemampuan pemecahan masalah......................................................... 36
1. Pengertian Kemampuan pemecahan masalah ................................ 36
2. Indikator Kemampuan pemecahan masalah ................................... 40
3. Tahapan Kemampuan pemecahan masalah .................................... 40
D. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning disertai
Concept Mapping Technique ................................................................ 44
E. Materi yang Akan Diteliti ..................................................................... 46
F. Penelitian Yang Relevan ...................................................................... 51
G. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 53
H. Hipotesis ............................................................................................... 54
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 56
A. Metode Penelitian ................................................................................. 56
B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 57
C. Variabel Penelitian ............................................................................... 58
1. Variabel Bebas................................................................................ 58
2. Variabel Terikat .............................................................................. 58
D. Populasi, Teknik Sampel, dan Sampel ................................................. 58
1. Populasi .......................................................................................... 58
2. Teknik Sampling ............................................................................ 59
3. Sampel ............................................................................................ 60
xii
E. Prosedur Penelitian ............................................................................... 60
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 61
G. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 61
H. Uji Coba Instrumen .............................................................................. 64
1. Uji Validitas Tes ............................................................................. 65
2. Uji Reabilitas Tes ........................................................................... 67
3. Uji Daya Pembeda Tes ................................................................... 69
4. Uji Tingkat Kesukaran Tes ............................................................. 71
5. Kesimpulan Hasil Uji Coba Instrumen........................................... 73
I. Teknik Analisis Data ............................................................................ 74
1. Uji Prasyarat Analisis ..................................................................... 74
a. Uji Normalitas Tes ................................................................... 74
b. Uji Homogenitas Tes ................................................................ 76
2. Uji Hipotesis ................................................................................... 77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................... 79
A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 79
1. Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Per Indikator .................... 79
a. Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Kontrol...................... 80
b. Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen ............... 82
2. Hasil Postes Kemampuan Pemecahan Masalah .............................. 86
3. Hasil Uji T Kemampuan Pemecahan Masalah ................................ 87
B. Pembahasan .......................................................................................... 97
1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .............................................. 98
2. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah ............................. 100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 107
A. Kesimpulan ........................................................................................... 107
B. Saran ..................................................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.2 Tahapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) disertai Concept
3.2 Distribusi Peserta Didik Kelas X MIA SMA N 10 Bandar Lampung .................. 59
4.3 Hasil Uji Normalitas Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Kontrol
xiv
4.4 Hasil Uji Normalitas Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Kontrol
Manual .................................................................................................................. 88
4.5 Hasil Uji Normalitas Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Kontrol
SPSS ..................................................................................................................... 88
4.6 Hasil Uji T Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Kontrol SPSS........... 89
4.9 Hasil Uji T Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen SPSS .... 91
4.12 Hasil Uji Hipotesis Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen
4.13 Hasil Uji Hipotesis Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
16. Hasil Uji Coba Soal Kemampuan Pemecahan Masalah ....................................... 188
xvii
21. Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Ms Excel .................................................. 199
26. Deskripsi Data Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Kontrol dan
xviii
33. Hasil Uji Normalitas Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan
41. Hasil Perhitungan Uji Regresi Sederhana Kelas Eksperimen .............................. 239
xix
1
BAB I
PENDAHULUAN
menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak terpuji,
berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa.1
Adapun dasar pemikiran harapan dan tujuan setiap bentuk pendidikan sejalan
Artinya: “Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu
1
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014), h. 1.
2
terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha
Kemudian, untuk meningkatkan mutu pendidikan, salah satu usaha yang dapat
dilakukan adalah dengan cara memahami bagaimana cara peserta didik belajar. Hal
ini diperkuat dengan pendapat Gagne dalam Dahar yang mendefinisikan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan perilaku suatu organisasi sebagai akibat
seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya dan berbagai strategi,
Sejalan dengan hal ini, maka pembelajaran dalam pendidikan merupakan proses
kegiatan belajar mengajar yang melibatkan interaksi antara peserta didik dengan guru
2
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro, 2010), h. 255.
3
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar & Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 2.
4
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 109.
3
masyarakat.5
pemecahan masalah sehingga nantinya dapat hasil yang maksimal. Kemudian, Guru
sehingga tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Model pembelajaran menurut Dewey dalam Majid adalah rencana atau pola
yang dapat digunakan untuk merancang tatap muka di kelas atau pembelajaran
pembelajaran diartikan sebagai rencana atau pola yang digunakan oleh guru sebagai
pedoman dalam proses pembelajaran di dalam kelas atau di luar kelas guna
5
Rosmawati, Sri Elniati, Dewi Murni, Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Lembar
Kegiatan Siswa Berbasis Problem Solving, Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part
3 : h. 80.
6
Abdul Majid, Op.Cit, h. 109.
4
terdiri dari: Model Kooperatif tipe STAD, Model KWL, Model GI, Model Jigsaw,
Model DI, Model PBL, Model PQ4R, Model DRTA, dan Model CIRC. Berdasarkan
beberapa model pembelajaran tersebut, yang menjadi fokus peneliti adalah Model
Pembelajaran PBL.
merangsang berpikir tingkat tinggi peserta didik dengan berorientasi pada masalah
Sejalan dengan pendapat di atas, maka model pembelajaran PBL adalah suatu
model pembelajaran yang berorientasi pada masalah dunia nyata bagi peserta didik
7
Hamzah B. Uno dan Muhamad Nurdin, Belajar dengan Pendekatan Pailkem, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2015), h.106-116.
8
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2013), h. 241.
5
Menurut Warsono dan Hariyanto, Model PBL memiliki kelebihan anatra lain:
1. Siswa akan terbiasa menghadapi masalah (problem posing) dan tertantang untuk
menyelesaikan masalah tidak hanya terkait dengan pembelajaran di kelas tetapi
juga menghadapi masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari (real world);
2. Memupuk solidaritas sosial dengan terbiasa berdiskusi dengan teman-teman;
3. Makin mengakrabkan guru dengan siswa; dan
4. Membiasakan siswa melakukan eksperimen.9
pada diri peserta didik diharapkan juga dapat memudahkan dalam mengidentifikasi,
Kemampuan pemecahan masalah sangat penting dimiliki peserta didik untuk melatih
seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, misalnya antara teori dengan
praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, serta antara rencana dan pelaksana.10
Sejalan dengan pendapat tersebut maka masalah dapat dipahami sebagai keadaan
dapat terselesaikan. Pemecahan masalah dapat diartikan sebagai suatu proses mental
9
Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif, (Bandung: Rosdakarya Offset, 2012), h. 152.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 52.
6
memecahkannya berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil
didik berperan aktif dalam mempelajari, mencari dan menemukan sendiri informasi
atau data untuk kemudian diolah menjadi konsep, prinsip, teori, atau kesimpulan. 11
data dan informasi yang akurat agar dapat memberikan kesimpulan yang tepat.
proses untuk menghilangkan ketidaksamaan yang terjadi antara hasil yang didapat
adalah peserta didik mampu menemukan kombinasi mengenai aturan yang telah
11
Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 152.
12
Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Bandung : Bumi
Aksara, 2005), h. 139-140.
7
berkomunikasi, dan berinteraksi dengan lingkungan. Oleh karena itu, dalam proses
Adapun tahapan tersebut menurut Polya ada empat tahap utama dalam
13
Tri Utami Widayati, Baskoro Adi Prayitno, Joko Ariyanto, Perbedaan Kemampuan
Memecahkan Masalah Dan Retensi Menggunakan Model PBL (Problem Based Learning) dan
Ceramah Bervariasi Pada Materi Keanekaragaman Hayati Indonesia Siswa Kelas X Mia SMA Negeri
2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015, (Jurnal Bio-Pedagogi, ISSN: 2252-6897, Volume 4,Nomor 1
April 2015 Halaman 53.
8
1. Memahami masalah;
pemecahan masalah ada 4 yaitu dimulai dari peserta didik memahami masalah,
Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan ibu Elitha, S.Pd selaku
guru biologi kelas X MIA SMA N 10 Bandar Lampung, dapat diketahui bahwa
penerapan model seperti model Inkuiri, model Discovery Learning, model Project
Based Learning dan model Problem Based Learning masih kurang maksimal,
khususnya dalam menerapkan model PBL misalnya guru dalam pembelajaran biologi
masih kesulitan dalam memberikan masalah pada awal pembelajaran, membimbing
dalam melakukan penyelidikan, serta melakukan evaluasi terhadap penyelidikan dan
penyajian hasil karya. Selain itu, guru biologi masih belum mampu mengantarkan
kepada pemecahan masalah dari masalah yang diberikan dalam LKK.16
namun dalam penerapannya di kelas masih belum maksimal. Sejalan dengan hal
14
Ibid, h. 60.
15
Hasil Observasi, SMA N 10 Bandar Lampung, Tanggal 3 Maret 2017.
16
Hasil Wawancara, SMA N 10 Bandar Lampung, Tanggal 3 Maret 2017.
9
tersebut maka berdampak pada kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang
Tabel 1
Persentase Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Kelas X MIA 1 dan 2 SMA N 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017
CAPAIAN INDIKATOR
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Jumlah
NO Kelas
Siswa
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
1 X MIA 1 1 3 23 3 30
2 X MIA 2 1 1 25 3 30
Jumlah 2 4 48 6 60
Rata-rata (%) 3% 7% 80% 10% 100%17
Indikator :
1. Kemampuan mengidentifikasi masalah.
2. Merumuskan (menganalisis) masalah.
3. Menemukan alternatif-alternatif solusi.
4. Memilih alternatif solusi (terbaik).
5. Kelancarannya memecahkan masalah.
6. Kualitas hasil pemecahan masalah.
Kriteria Penilaian:
1. Tinggi : (5-6 Indikator)
2. Sedang : (3-4 Indikator)
3. Rendah : (2 Indikator)
4. Sangat Rendah : (1 Indikator)
masalah peserta didik kelas X MIA SMA N 10 Bandar Lampung masih dalam
kategori rendah. Hal ini dibuktikan dengan kriteria penilaian kemampuan pemecahan
peserta didik, yang mendapat skor dengan kategori tinggi yaitu mampu
menyelesaikan 5-6 indikator hanya sebesar 3%, masuk kategori sedang yakni mampu
17
Data Tes Prasurvei, Kelas X MIA SMA N 10 Bandar Lampung, Tanggal 16 Maret 2017.
10
3-4 indikator sebesar 7%, masuk kategori sangat rendah yakni hanya mampu 1
indikator sebesar 10% sedangkan 80% dari keseluruhan peserta didik masuk kategori
memberikan semangat peserta didik untuk aktif dan berpartisipasi dalam pengalaman
model dan teknik pembelajaran yakni pembelajaran yang didasarkan pada masalah
dan dalam memecahkan masalah tersebut dengan membuat kesimpulan dalam bentuk
concept map yang bertujuan agar belajar lebih bermakna dan meningkatkan
Materi biologi yang akan diterapkan dengan model ini adalah materi Protista.
Materi Protista dipilih untuk diteliti karena materi ini dinilai dekat atau identik
yang terjadi akibat eutrofikasi protista mirip tumbuhan dan kasus-kasus penyakit
peserta didik kelas X MIA di SMA N 10 Bandar Lampung pada materi Protista”.
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
mencapai hasil yang diharapkan, maka penelitian membatasi masalah yang akan
diteliti yaitu:
1. Subjek dari penelitian adalah peserta didik kelas X MIA di SMA N 10 Bandar
Lampung.
peserta didik kelas X MIA di SMA N 10 Bandar Lampung pada materi Protista.
12
3. Kemampuan Pemecahan Masalah dibatasi pada nilai tes Essay pada materi
Protista.
D. Rumusan Masalah
dirumuskan yaitu:
Protista?
Protista?
E. Tujuan Penelitian
masalah peserta didik kelas X MIA di SMA N 10 Bandar Lampung pada materi
13
Protista.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
2. Bagi Siswa
pembelajaran biologi.
secara bersama.
3. Bagi Peneliti
BAB II
KAJIAN TEORI
Model PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat mendorong
peserta didik untuk meningkatkan ketrampilan yang dibutuhkan pada era globalisasi
saat ini. Selain itu, Model PBL juga dapat membantu peserta didik untuk
nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas
yang ada.2 Selain itu, Tan juga mengemukakan bahwa model PBL merupakan inovasi
dalam pembelajaran karena dalam model PBL kemampuan berpikir siswa betul-betul
dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga
1
Ridwan Abdullah Sani, 2014, Inovasi Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara), h. 138.
2
Rusman, Model-model Pembelajaran, (Bandung : Mulia Mandiri Press, 2010), h. 229.
3
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2013), h. 229.
15
model pembelajaran yang menggunakan dunia nyata sebagai konteks bagi peserta
didik untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep esensi dari materi pelajaran.4 Pendapat tersebut
diperjelas oleh Ibrahim dan Nur, bahwa model PBL merupakan suatu model
pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam
situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk di dalamnya belajar
bagaimana belajar.5
asensi berupa menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna
kepada peserta didik. Sebagai tambahan, dalam model PBL peran pendidik adalah
siswa untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut. Setelah masalah diperoleh maka
firman Allah SWT dalam surah surat Ali-Imran: 159 yang berbunyi:
4
Betik Wulandari, Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari
Motivasi Belajar PLC di SMK, (Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor 2, Juni 2013), h. 220.
5
Rusman, 2013, Op. Cit, h. 241.
6
Betik Wulandari, Op. Cit, h. 180.
16
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.
(QS Ali-Imran: 159)7
diskusi, Oleh karena itu, jika kita menghadapi masalah alangkah baiknya dalam
dipahami bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah suatu
model pembelajaran yang berorientasi pada masalah dunia nyata sebagai konteks bagi
7
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Diponegoro, 2010), h.
71.
17
Selanjutnya, dalam model ini fokus pembelajaran ada pada masalah yang
dengan masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut
sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang apa yang mereka pelajari
atau ciri utama yang membedakan dengan model pembelajaran yang lain, yakni
sebagai berikut:
c. Penyelidikan autentik;
Menurut Oon Seng Tan dalam Trianto, Karakteristik model PBL adalah:
c. Penyelidikan autentik;
e. Kerja sama.
8
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2015), h. 112.
18
Menurut Arends dalam Trianto, model PBL memiliki karakteristik antara lain:
c. Penyelidikan autentik;
e. Kolaborasi.9
model PBL adalah mengorientasikan siswa pada masalah autentik, berfokus pada
pemecahan masalah.
b. Belajar peran orang dewasa yang melalui pelibatan mereka dalam pengalaman
nyata.
11
Yunus Abidin, Desain Model Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013, (Bandung:
Refika Aditama, h.161.
20
Ibrahim dan Nur dalam Rusman mengemukakan tujuan model PBL, yaitu:
masalah.
b. Belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman
nyata.
sehingga pernyataan tersebut sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
peserta didik.
sebagai berikut:
12
Rusman, 2013, Op. Cit, h. 242.
13
Ibid.
14
Trianto, Op.Cit, h. 94-95.
21
Tabel 2
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning
a. Perencanaan;
b. Penetapan tujuan;
c. Merancang situasi masalah;
d. Organisasi sumber daya dan rencana logistik;
e. Pelaksanaan;
f. Organisasi siswa pada masalah;
g. Mengorganisasikan siswa untuk belajar;
15
Rusman, 2013, Loc. Cit, h. 242.
22
a. Menemukan Masalah;
b. Mendefinisikan Masalah;
c. Mengumpulkan Fakta;
d. Menyusun hipotesis;
e. Melakukan penyelidikan;
f. Menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan;
g. Menyimpulkan alternatif pemecahan secara kolaboratif; dan
h. Melakukan pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah.17
sebagai berikut:
16
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Op.Cit. h.112-113.
17
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Malang: Bumi Aksara, 2008), h.
92.
23
Gambar 1
Langkah-Langkah Model PBL18
langkah model PBL yang dikembangkan Ibrahim dan Nur dalam Rusman yang terdiri
dari orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk
masalah.
Menurut Warsono dan Hariyanto, Model PBL memiliki kelebihan anatra lain:
a. Siswa akan terbiasa menghadapi masalah (problem posing) dan tertantang untuk
menyelesaikan masalah tidak hanya terkait dengan pembelajaran di kelas tetapi
juga menghadapi masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari (real world);
b. Memupuk solidaritas sosial dengan terbiasa berdiskusi dengan teman-teman;
18
Yunus Abidin, Op.Cit, h. 163.
24
adalah peserta didik lebih memahami pelajaran, PBL menantang kemampuan peserta
didik serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi peserta
peserta didik setiap mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara berfikir dan
peserta didik agar dapat menyesuaikan dengan pengetahuan yang baru, dan
19
Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif, (Bandung: Rosdakarya Offset, 2012), h. 152.
20
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media, 2008), h. 220.
25
Menurut Haryanto dan Warsono, selain memiliki kelebihan model PBL juga
a. Tidak banyak guru yang mampu mengantarkan siswa kepada pemecahan masalah.
berikut:
a. Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari tidak sulit untuk dipecahkan, maka mereka enggan
untuk mencoba;
b. Keberhasilan model PBL memerlukan waktu yang lama untuk persiapan;
c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin
pelajari.22
isu-isu umum yang sudah tidak asing lagi bagi siswa; banyak guru yang masih sulit
selain itu, dalam proses pembelajaran di kelas memerlukan dana yang besar dan
waktu yang lama sehingga materi yang disampaikan kurang maksimal dan tanpa
21
Haryanto & Warsono, Loc.Cit, h. 152.
22
Sanjaya, Op.Cit, h. 221.
26
pelajaran baru dengan pengetahuan awal. Pengetahuan awal menurut Ausubel, adalah
menggarisbawahi ide-ide utama dalam suatu situasi pembelajaran yang baru dalam
mengaitkan ide-ide baru tersebut dengan pengetahuan yang telah ada pada pelajar.
Menurut Martin dalam Trianto, Peta konsep merupakan inovasi baru yang
kelas. Dalam hal ini, Peta konsep menyediakan bantuan visual konkret untuk
konsep-konsep lain pada kategori yang sama.24 Selain itu, Concept Mapping
Technique adalah salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu
23
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Kencana: Jakarta, 2009), h.
157.
24
Ibid, h. 158.
27
terhadap materi yang telah dipelajari. Melalui Concept Mapping Technique para
kedalam struktur kognitif peserta didik dan untuk mengetahui baik bagi peserta didik
maupun guru melihat apa yang telah diketahui oleh peserta didik.25
dengan konsep-konsep lainnya pada kategori yang sama dengan tujuan agar belajar
lebih bermakna dan meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi yang telah
penyelesaian masalah tersebut. Hal ini akan membantu peserta didik dalam
25
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar & Pembelajaran, (Bandung: Penerbit Erlangga,
2011),h. 106.
28
d. Bila dua atau lebih konsep di gambarkan di bawah sutu konsep yang lebih inklusif,
terbentuklah suatu hierarkis pada peta konsep tersebut.26
Agar pemahaman terhadap peta konsep lebih jelas, maka Dahar yang dikutip
oleh Erman dalam Trianto, mengindikasikan ciri-ciri peta konsep sebagai berikut:
a. Peta konsep atau pemetaan konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan
konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi, apakah itu bidang studi
fisika, kimia, biologi, matematika. Dengan menggunakan peta konsep, siswa dapat
melihat bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang studi itu lebih
bermakna.
b. Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi, atau
suatu bagian dari bidang studi. Ciri inilah yang dapat memperlihatkan hubungan-
hubungan proporsional antara konsep-konsep.
c. Tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama. Ini berarti ada konsep yang
lebih inklusif daripada konsep-konsep yang lain.
d. Bila dua atau lebih konsep digambarkan dibawah suatu konsep yang lebih inklusif,
tebentuklah suatu hierarki pada peta konsep tersebut.27
Berdasarkan beberapa ciri di atas, maka dapat dipahami bahwa sebaiknya peta
konsep disusun secara hierarki, artinya konsep yang lebih inklusif di letakkan pada
puncak peta, makin ke bawah konsep-konsep diurutkan menjadi konsep yang kurang
inklusif. Dalam IPA khususnya biologi, peta konsep membuat informasi abstrak
pembelajaran dan menunjukkan pada siswa bahwa pemikiran itu mempunyai bentuk.
Terdapat tiga gagasan dalam teori belajar kognitif Ausabel yang mendasari
pembentukan peta konsep. Pertama, struktur kognitif itu tersusun secara hierarkis
dengan konsep dan proposisi yang kurang inklusif dan lebih khusus. Kedua, konsep-
26
Trianto, Op.Cit, h. 159.
27
Ibid, h. 158-159.
29
dimodifikasi, dan dibuat lebih eksplisit dan lebih inklusif karena konsep-konsep itu
salah satu prinsip belajar yang mengemukakan bahwa belajar bermakna meningkat
bila pelajar mengenal hubungan-hubungan yang baru antara satu set konsep atau
peta konsep ada 3 yaitu Pertama, struktur kognitif itu tersusun secara hierarkis
dengan konsep dan proposisi yang kurang inklusif dan lebih khusus. Kedua, konsep-
integratif merupakan salah satu prinsip belajar yang mengemukakan bahwa belajar
bermakna. Oleh karena itu, setiap siswa hendaknya pandai menyusun peta konsep
untuk meyakinkan bahwa pada siswa itu telah berlangsung pembelajaran. Kemudian,
28
Ratna Wilis Dahar,Op. Cit, h. 106.
29
Ibid.
30
untuk menyusun peta konsep dibutuhkan konsep-konsep atau kejadian dan kata
penghubung. Apabila dua konsep dihubungkan oleh satu atau lebih kata penghubung,
maka terjadi suatu proposisi. Kemudian, dalam bentuk yang paling sederhana suatu
peta konsep adalah dua konsep yang dihubungkan oleh satu kata penghubung
Untuk dapat membuat peta konsep, siswa dilatih untuk mengidentifikasi ide-
ide kunci yang berhubungan dengan suatu topik dan menyusun ide-ide tersebut dalam
suatu pola logis. Kadang-kadang peta konsep merupakan diagram hierarki, tetapi
kadang-kadang peta konsep itu juga fokus pada hubungan sebab-akibat. Menurut
dalam membuat peta konsep dimulai dari memilih suatu bahan bacaan, menentukan
kurang inklusif, menyusun konsep-konsep tersebut dalam suatu bagan, konsep yang
30
Muratni Ismail, Lukman A.R.Laliyo, La Alio, Meningkatkan Hasil Belajar Ikatan Kimia
dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Peta Konsep Pada Siswa Kelas X di SMA Negeri I Telaga,
JURNAL ENTROPI, Volume VIII, Nomor 1, Februari 2013, h. 521.
31
Ibid.
31
inklusif diletakkan di bagian atas atau puncak peta lalu dihubungkan dengan kata
Dengan menggunakan peta konsep, guru dapat melaksanakan apa yang telah
dikemukakan sehingga para siswa diharapkan akan terjadi belajar bermakna. Salah
satu pendekatan yang dapat digunakan guru untuk maksud ini adalah dengan memilih
satu konsep utama (key concept) pokok bahasan baru yang akan dibahas. Para siswa
diminta untuk menyusun peta konsep yang memperlihatkan semua konsep yang dapat
mereka kaitkan pada konsep utama itu, serta hubungan-hubungan antara konsep-
konsep yang mereka gambar itu. Kemudian, dengan melihat hasil peta konsep yang
telah disusun para siswa mengenai pokok bahasan yang akan diajarkan itu dan inilah
Di tingkat SMA, guru dapat memberikan tugas membaca sebuah judul dalam
buku teks, kemudian mengungkapkan inti dari judul tersebut dengan membuat peta
konsep. Kemudian, dengan melatih mereka membuat peta konsep tersebut diharapkan
siswa dapat mengambil intisari dari apa yang mereka baca, baik buku teks maupun
bermakna, bukanlah tugas yang sambil duduk lalu dapat dilakukan. Mereka harus
benar-benar duduk belajar, menggunakan pensil dan kertas, melatih diri untuk
menghasilkan peta konsep yang bermakna bagi dirinya, yang akan menolong mereka
c. Mengungkapkan miskonsepsi.
Berdasarkan peta konsep yang dibuat oleh para siswa, ada kalanya ditemukan
miskonsepsi yang terjadi dari dikaitkanya dua konsep atau lebih yang membentuk
d. Alat evaluasi.
Selama ini alat evaluasi yang dibuat oleh guru terutama berbentuk tes objektif
atau tes esai. Walaupun cara evaluasi ini akan terus memegang peranan dalam dunia
pendidikan yang kita hadapi dewasa ini. Salah satu yang disarankan ialah penggunaan
peta konsep yang didasarkan pada tiga gagasan dalam teori ausubel. Dalam menilai
peta konsep yang dibuat oleh para pelajar secara ringkas dikemukakan empat kriteria
33
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa peta konsep dapat
diterapkan untuk berbagai tujuan diantaranya yaitu: Menyelidiki apa yang telah
alat evaluasi.
Menurut Nur dalam Trianto, peta konsep ada empat macam, yaitu: pohon
jaringan (network tree), rantai kejadian (events chain), peta konsep siklus (cycle
Ide-ide pokok dibuat dalam persegi empat, sedangkan beberapa kata yang lain
hubungan antara ide-ide itu. Kata-kata yang ditulis pada garis memberikan hubungan
hal berikut:
2) Suatu hierarki;
hubungan- hubungan.
32
Ratna Wilis Dahar, Op.Cit, h. 111.
34
Peta konsep rantai kejadian dapat digunakan untuk memberikan suatu urutan
Dalam peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu hasil
final. Kejadian terakhir dalam pada rantai itu menghubungkan kembali ke kejadian
awal. Karena tidak ada hasil dan kejadian terakhir itu menghubungkan kembali ke
kejadian awal, siklus itu berulang dengan sendirinya. Peta konsep siklus cocok
berangkat dari suatu ide sentral, sehingga dapat mempeeroleh sejumlah besar ide
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa ada beberapa macam peta
konsep diantaranya yaitu: pohon jaringan (network tree), rantai kejadian (events
chain), peta konsep siklus (cycle concept map), dan peta konsep laba-laba (spider
concept map). Dari ke empat macam peta konsep tersebut yang digunakan dalam
antara lain: meningkatkan pemahaman, keaktifan dan kreatifitas berpikir peserta didik
33
Trianto, Op. Cit, h. 160-163.
34
Ismi Septiana, Keefektifan penggunaan media peta konsep pohon jaringan pada
pembelajaran menulis cerpen di kelas X, (Skripsi, Fakultas Bahasa dan Seni, UNY,2011), h. 19, tidak
dipublikasikan.
36
a. Menyusun peta konsep membutuhkan waktu yang cukup lama, sedangkan waktu
b. Peserta didik sulit menentukan konsep-konsep yang terdapat dalam materi yang
dipelajari.
terletak pada hambatan dalam proses penyusunan peta konsep. Hal tersebut
dikarenakan dalam menyusun peta konsep peserta didik membutuhkan waktu yang
lama, dan sulit menentukan konsep-konsep yang terdapat dalam materi yang
Suatu pertanyaan mempunyai peluang tertentu untuk dijawab dengan tepat, bila
pertanyaan itu dirumuskan dengan baik dan sistematis.36 Selain itu, masalah muncul
karena seseorang bertemu dengan kondisi baru yang dinilai sulit dan dituntut untuk
memecahkannya.
35
Ibid, h. 20
36
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 151.
37
seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, misalnya antara teori dengan
praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, serta antara rencana dan pelaksana.37
Sementara, Jonassen dalam Undang menjelaskan bahwa masalah adalah situasi atau
persoalan yang saat ini dirasakan menjadi kesulitan, dan dalam sudut pandang
adalah keadaan yang tidak sesuai antara kenyataan dengan harapan yang diinginkan
dan atau masalah adalah situasi dimana kita mencoba untuk mencapai beberapa
sasaran atau tujuan dan harus menemukan cara yang tepat untuk mencapai sasaran
prinsip dan cara-cara yang dapat dipergunakan dengan segera untuk memperoleh
pemecahan.39
37
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,
(Bandung: Alfabeta, cet. Ke-9, 2010), h. 52.
38
Undang Saripudin, Yana Aditia Gerhana, Cepy Slamet, “Pengaruh Cased-Base Reasoning
(CBR) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa (Penerapan Pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia)”, Jurnal Edisi Juli 2015 Volume IX No.2, ISSN 1979-8911, Halaman 93-94.
39
Slameto, Belajar Dan Yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta,2003), h. 144.
38
keterampilan intelektual paling penting dimana peserta didik dapat belajar dalam
aplikasi dari konsep dan keterampilan.41 Sejalan dengan hal tersebut, menurut Made
Wena pada dasarnya tujuan akhir dalam suatu pembelajaran adalah untuk
pemecahan suatu masalah menuntut kemampuan tertentu pada individu yang hendak
operasi prosedural urutan tindakan, tahap demi tahap secara sistematis, sebagai
masalah dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah
berdasarkan data dan informasi yang akurat agar dapat memberikan kesimpulan yang
40
Undang Saripudin, Yana Aditia Gerhana, Cepy Slamet, Loc.Cit, h. 94.
41
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2003), h. 254.
42
Made wena, Op. Cit, h. 52.
43
Oemar Hamalik, Op. Cit, h. 151.
44
Made Wena, Loc.Cit, h. 52.
39
tepat dan cermat. Sejalan dengan hal tersebut maka pemecahan masalah menuntut
atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang
yang telah dipelajari sebelumnya yang digunakan untuk memecahkan masalah yang
sederhana, akan tetapi lebih kompleks daripada yang diduga. Kemampuan pemecahan
Selain itu, kemampuan pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan
45
Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Bandung : Bumi
Aksara, 2005), h. 139-140.
46
Nasution, Kurikulum dan pengajaran, (Bandung: Bumi Aksara, 2006), h. 177.
47
Mulyono Abdurrahman, Op.Cit, h. 254.
40
masalah.
1) Siswa menghadapi masalah, artinya dia menyadari adanya suatu masalah tertentu;
2) Siswa merumuskan masalah, artinya menjabarkan masalah dengan jelas dan
spesifik/rinci;
48
Tri Utami Widayati, Baskoro Adi Prayitno, Joko Ariyanto, Op. Cit, h. 53.
41
2) Mengemukakan hipotesis;
3) Mengumpulkan data;
4) Menguji hipotesis;
5) Mengambil kesimpulan.50
49
Oemar Hamalik, Op.Cit, h. 152.
50
Ibid,h.121.
51
Made Wena, Op. Cit, h.56.
42
diperoleh. Adapun penjabaran dari keempat langkah tersebut yang digunakan sebagai
landasan dalam memecahkan suatu masalah pada penelitian ini dapat diuraikan
sebagai berikut.
pemahaman masalah, siswa harus dapat memahami kondisi masalah yang ada pada
soal tersebut. Ciri-ciri siswa yang paham terhadap isi soal ialah siswa dapat
informasi apa yang dapat diketahui dari soal?, apa inti permasalahan dari soal yang
memerlukan pemecahan?, adakah dalam soal itu rumus-rumus, gambar, grafik, tabel,
atau tanda-tanda khusus?, adakah syarat-syarat penting yang perlu diperhatikan dalam
soal?. Sasaran penilaian pada tahap pemahaman soal ini adalah siswa mampu
menganalisis soal, hal ini dapat terlihat apakah siswa tersebut paham dan mengerti
terhadap apa yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal, serta siswa dapat
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam bentuk rumus,
Tahap kedua adalah tahap pemikiran suatu rencana (planning). Menurut Polya
pada tahap pemikiran suatu rencana, siswa harus dapat memikirkan langkah-langkah
apa saja yang penting dan saling menunjang untuk dapat memecahkan masalah yang
dihadapinya. Kemampuan berpikir yang tepat hanya dapat dilakukan jika sebelumnya
arti masalah yang dihadapi siswa bukan hal yang baru tetapi sejenis atau mendekati.
Pada tahap ini siswa harus mencari konsep-konsep atau teori-teori yang saling
pelaksanaan rencana ialah siswa telah siap melakukan perhitungan dengan segala
macam data yang diperlukan termasuk konsep dan rumus atau persamaan yang
sesuai. Pada tahap ini siswa harus dapat membentuk sistematika soal yang lebih baku,
dalam arti rumus-rumus yang akan digunakan sudah merupakan rumus yang siap
untuk digunakan sesuai dengan apa yang digunakan dalam soal, kemudian siswa
dari keterampilan siswa dalam memecahkan masalah untuk tahap ini adalah siswa
44
harus berusaha mengecek ulang dan menelaah kembali dengan teliti setiap langkah
Mapping Technique
pada suatu masalah dalam kehidupan nyata yang melibatkan peserta didik bekerja
dalam kelompok diskusi, yang pada akhirnya peserta didik dapat menyelesaikan
disertai Concept Mapping Technique dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut.
53
Desi Indarwati, Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui
Penerapan Problem Based Learning, JURNAL SATYA WIDYA, Vol. 30, No.l, Juni 2014, h. 21-22.
45
Tabel 3
Tahapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
disertai concept mapping technique
54
Rusman,2013, Loc. Cit, h.242.
46
Adapun materi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah materi Protista.
Allah SWT yang telah menciptakan segala sesuatu yang hidup di air, salah satunya
yaitu Protista. Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam QS Al-Anbiya: 30 yang
berbunyi:
Artinya: “Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
Mengapakah mereka tiada juga beriman?”.55
organisme lain dan cara memperoleh makanan sebagai sumber energi, protista dapat
dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu Protista mirip hewan, Protista mirip
55
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Diponegoro, 2010),
h.324.
56
Irnaningtyas, 2013, Biologi untuk SMA /MA Kelas X Kurikulum 2013, (Jakarta: Erlangga). h.
169-170.
47
Sumber: Https//www.google.com
Kelompok protista ini memiliki ciri-ciri: aktif seperti Amoeba yang akan
berkembang menjadi fase multiseluler dan akan menghasilkan spora. Jamur ini dibagi
dalam dua filum yaitu: Myxomycota (jamur lendir) dan Oomycota (jamur air).
Sumber: Https//www.google.com
Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp), benang (filamen) (contoh Spyrogyra sp) serta
bercabang atau pipih (contoh Ulva sp, Sargasum sp dan Euchema sp). Alga tidak
memiliki akar, batang dan daun sejati masih dalam bentuk Thallus. Di dalam sel alga
48
terdapat berbagai plastida yaitu organel sel yang mengandung zat warna (pigmen).
Plastida yang terdapat pada alga terutama kloroplas mengandung pigmen klorofil
yang berperan penting dalam proses fotosintesis. Alga bersifat autrotof karena dapat
menyusun sendiri makanannya berupa zat organik dan zat-zat anorganik melalui
Selain klorofil Alga mengandung pigmen, yang pigmen ini sebagai dasar
Phycoerythrin (merah).
hidup), besarnya antara 3 mikron sampai 100 mikron. Protozoa merupakan penghuni
tempat berair/tempat basah, bila keadaan jadi kering, akan membuat cyste (kristal).
57
Adun Rusyana, 2011, Zoologi Invertebrata, (Bandung: Alfabeta), h. 5.
49
a. Rhizopoda
Sumber: Https//www.google.com
yaitu:
gynggivalis.
Sumber: Https//www.google.com
nana.
Iodamoeba butschilii.
Sumber: Https//www.google.com
50
Trypanosoma sp.58
Sumber: Https//www.google.com
Sumber: Https//www.google.com
58
Rosdiana Safar, 2010, Parasitologi Kedokteran: Protozoologi, Entomologi, dan
Helmintologi, Bandung: Yrama Widya, h. 13-69.
59
Adun Rusyana, Op. Cit, h. 11-15.
51
terhadap beberapa karya penelitian yang berhubungan dengan tema yang peneliti
1. Penelitian yang dilakukan oleh Faya Riyaningsih, pada tahun 2015 dengan
2. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Wahyudi, Marjono, Harlita, pada tahun
Proses Sains dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri Jumapolo
60
Faya Riyaningsih. “Pengaruh Model Problem Based Learning Melalui Gambar Disertai
Teknik Concept Mapping dalam Pembelajaran IPA (Fisika) Di MTS”. (Skripsi Program Studi
Pendidikan Fisika Universitas Jember, Jember, 2015).
61
Andi Wahyudi, Marjono, Harlita, Pengaruh Problem Based Learning Terhadap
Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri Jumapolo Tahun
Pelajaran 2013/2014. (Jurnal Bio-Pedagogi, ISSN: 2252-6897, Volume 4, Nomor 1 April 2015,
Halaman 5-11).
52
3. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Utami Widayati, pada tahun 2015 dengan
Model PBL (Problem Based Learning) dan Ceramah Bervariasi Pada Materi
dan ceramah bervariasi. Retensi pada pembelajaran PBL lebih baik daripada
4. Penelitian yang dilakukan oleh Laila Puspita, Suciati, Maridi, dengan judul
Teknik Concept Mapp dan Mind Mapp Terhadap Prestasi Belajar Biologi
Ditinjau dari Motivasi Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa. Hasil penelitian ini
adalah ada interaksi antara model PBL dengan metode eksperimen disertai
62
Tri Utami Widayati, Baskoro Adi Prayitno, Joko Ariyanto, Perbedaan Kemampuan
Memecahkan Masalah Dan Retensi Menggunakan Model PBL (Problem Based Learning) dan
Ceramah Bervariasi Pada Materi Keanekaragaman Hayati Indonesia Siswa Kelas X Mia SMA Negeri
2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015, (Jurnal Bio-Pedagogi, ISSN: 2252-6897, Volume 4,Nomor 1
April 2015 Halaman 53- 58).
53
teknik concept map dan mind map dengan aktivitas belajar terhadap prestasi
G. Kerangka Pemikiran
berpikir mempunyai arti suatu konsep pola pemikiran dalam rangka memberikan
Learning (PBL) disertai Concept Mapping Technique sebagai variabel bebas (X) dan
kemampuan pemecahan masalah peserta didik sebagai variabel terikat (Y). Adapun
belajar mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran. Selama ini guru biologi kelas
X MIA SMA N 10 Bandar Lampung dapat diketahui bahwa penerapan model seperti
model Inkuiri, model Discovery Learning, model Project Based Learning dan model
model PBL misalnya guru dalam pembelajaran biologi masih kesulitan dalam
63
Laila Puspita, Suciati, Maridi, Pengaruh Model Problem Based Learning dengan Metode
Eksperimen Disertai Teknik Concept Map Dan Mind Map Terhadap Prestasi Belajar Biologi Ditinjau
dari Motivasi Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa, Jurnal Inkuiri, ISSN: 2252-7893, Vol 3, No. I, 2014
(Hal 85-95). (Tersedia di Http://Jurnal.Fkip.Uns.Ac.Id/Index.Php/Sains).
54
karya. Sejalan dengan hal tersebut maka berdampak pada rendahnya kemampuan
siswa akan terbiasa dihadapkan pada suatu masalah dalam kehidupan nyata yang pada
akhirnya dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut salah satunya dengan
membuat concept mapping. Disamping itu, peran guru dalam hal ini hanya sebagai
motivator, fasilitator, dan pengarah dalam kelompok. Dengan demikian, peserta didik
H. Hipotesis
1. Hipotesis Penelitian
peserta didik.
2. Hipotesis Statistik
a. Hipotesis Pertama
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
Keterangan:
didik.
b. Hipotesis Kedua
H0 : r = 0
H1 : r ≠ 0 (mendekati angka 1)
Keterangan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Secara umum, cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
tersebut maka dapat dipahami bahwa metode penelitian adalah suatu alat bantu untuk
eksperimen yang digunakan adalah Quasy Experimental Design yaitu desain yang
Ditinjau dari data dan analisis datanya, penelitian ini termasuk penelitian
kuantitatif yaitu penelitian yang berangkat menuju data dan berakhir pada penerimaan
atau penolakan terhadap teori yang digunakan, kemudian data yang dikumpulkan
berupa angka-angka serta dalam proses pengolahan data dan pengujian hipotesis
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 3.
2
Ibid, h. 107.
57
Penelitian ini dibagi menjadi dua kelas. Kelas pertama adalah kelas
eksperimen, yaitu peserta didik yang mendapat perlakuan model pembelajaran PBL
disertai Concept Mapping Technique. Kelas kedua adalah kelas kontrol, yaitu kelas
Tabel 4
Desain Penelitian Quasi Eksperimen
Treatment group X1 O1
Control group X2 O2
Keterangan:
Treatment group : Kelas eksperimen
Control group : Kelas kontrol
X1 : Perlakuan berupa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) disertai Concept Mapping Technique
X2 : Perlakuan berupa penggunaan model pembelajaran Discovery Learning
O1 : Hasil postes kelas eksperimen
O2 : Hasil postes kelas kontrol
3
Suparno, Filsafat Penelitian Kuantitatf Kualitatif dan R & D, (Bandung :Alfabeta,2007), h.
142.
58
C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono, Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.4 Adapun yang
1. Variabel Bebas
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.5 Adapun variabel bebas pada
penelitian ini adalah Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) disertai
2. Variabel Terikat
akibat karena adanya variabel bebas.6 Adapun variabel terikat pada penelitian ini
1. Populasi
penulis kemukakan, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 38.
5
Ibid, h. 39.
6
Ibid.
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 173.
59
kelas X MIA semester ganjil SMA N 10 Bandar Lampung tahun ajaran 2017/2018
yang berjumlah 212 peserta didik, dengan distribusi kelas sebagai berikut:
Tabel 5
Distribusi Peserta Didik Kelas X MIA SMA N 10 Bandar Lampung
2. Teknik Sampling
sampling atau sampling kelompok yaitu pengambilan sampel secara random terhadap
8
Hasil Dokumentasi, Data Siswa Kelas X MIA SMA N 10 Bandar Lampung, 3 Maret 2017.
9
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Remaja Rosdakarya,
2010), h. 251.
10
Laila Puspita, Suciati, Maridi, Pengaruh Model Problem Based Learning dengan Metode
Eksperimen Disertai Concept Map dan Mind Map Terhadap Prestasi Belajar Biologi Ditinjau dari
Motivasi Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa, Jurnal Inkuiri, ISSN: 2252-7893 Vol. 3 (2): 85-95.
60
3. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan
E. Prosedur Penelitian
1. Melakukan persiapan;
2. Menentukan daerah penelitian;
3. Melakukan pra penelitian berupa observasi ke sekolah dan wawancara dengan
guru mata pelajaran Biologi;
4. Mengambil data dokumentasi berupa daftar nama siswa;
5. Menentukan populasi penelitian dengan teknik purposive sampling area;
6. Menentukan sampel penelitian, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen
dengan teknik cluster random sampling;
7. Melakukan prasurvei dengan memberikan soal tes essay dilengkapi wacana
untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas X MIA
semester genap tahun ajaran 2016/2017;
8. Mengurus surat penelitian dan melaksanakan penelitian;
9. Melakukan uji coba soal pada kelas XI MIA 2 SMA N 10 Bandar Lampung.
10. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning disertai Concept
Mapping Technique dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran yang
biasa digunakan di sekolah;
11. Memberikan soal kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol setelah melakukan kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui
11
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 121.
61
diolah menjadi suatu data yang dapat disajikan disebut teknik pengumpulan data.
1. Tes Tertulis
Tes berisi beberapa pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur
individu atau kelompok. Tes pada penilitian ini digunakan untuk memperoleh data
Alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data
agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti cermat, lengkap,
dan sistematis sehingga lebih mudah diolah disebut juga data instrumen penelitian.
1. Tes Essay
Tes yang dimaksud disini adalah tes kemampuan pemecahan masalah yang diberikan
kepada peserta didik berupa tes essay. Kemampuan yang diharapkan dalam tes ini
62
adalah peserta didik dituntut dapat menjawab permasalahan yang ada bukan dengan
cara standar dan dapat menyajikan permasalahan kedalam berbagai cara. Pemberian
skor pada tes kemampuan pemecahan masalah ini mengadopsi penilaian yang
Tabel 6
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik
Pada penelitian ini digunakan standar mutlak untuk menentukan nilai yang
Nilai: x 100
Keterangan :
Skor mentah = skor yang diperoleh peserta didik
Skor maksimum ideal = skor maksimal x banyaknya soal
Instrumen yang baik dan dapat dipercaya adalah instrumen yang memiliki
tinggi. Sebelum instrumen pada tes kemampuan pemecahan masalah ini digunakan,
terlebih dahulu dilakukan uji coba pada peserta didik yang bertujuan untuk mengukur
Data hasil uji coba instrumen kemampuan pemecahan masalah peserta didik
diperoleh dengan melakukan uji coba tes kemampuan pemecahan masalah peserta
didik di luar populasi penelitian, dengan menggunakan instrumen soal bentuk essay
12
Paidi, 2008, Model Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Biologi di SMA, Artikel
Semnas UNY diakses pada tanggal 25 Februari 2017.
13
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta :Rajawali Pers, 2012), h. 318.
65
yang berjumlah 12 soal. Uji dilakukan pada 30 orang peserta didik kelas XI MIA 2 di
SMA N 10 Bandar Lampung. Data hasil uji coba tes dapat dilihat pada (lampiran 16).
instrumen.14 Gay dan Johnson dalam Anas berpendapat bahwa Instrumen disebut
valid, apabila instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. 15
Jadi, jika tes tersebut adalah tes kemampuan pemecahan masalah maka hasil tes
tersebut apabila diinterpretasi secara intensif, hasil yang dicapai memang benar
untuk menghitung validitas tes penulis menggunakan rumus product moment, sebagai
berikut:
∑ ∑ ∑
rxy
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan :
rxy : Validitas empiric soal
n : Banyaknya subyek
14
Ibid.
15
Ibid, h. 31.
16
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), h. 72.
66
terhadap kriteria dengan menggunakan tolak ukur mencari angka “r” produk moment
(rxy). Dengan derajat kebebasan sebesar (N-2) pada taraf signifikasi 5%. Dengan
ketentuan bahwa rxy sama atau lebih dari rtabel maka hipotesis diterima atau soal
dapat dinyatakan valid. Sebaliknya jika rxy lebih kecil daripada rtabel atau rt maka
soal tes dinyatakan invalid.17 Oleh karenanya, untuk keperluan pengambilan data
dalam penelitian ini, digunakan butir-butir soal dengan kriteria valid, yaitu dengan
Tabel 7
Klasifikasi Koefisien Validitas Tes
Nilai Kriteria
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
0,60 – 0,80 Tinggi
0,40 – 0,50 Cukup
0,20 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat Rendah18
Tes yang peneliti gunakan untuk menguji kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelumnya diuji coba di luar populasi, yang bertujuan untuk mengetahui apakah
item soal tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur, sehingga mendapat data
ditentukan rtabel = 0,361 dan diperoleh hasil tes menggunakan rumus product
moment, adapun hasil analisis validitas tes kemampuan pemecahan masalah dapat
17
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 181.
18
Suharsimi Arikunto,Op.Cit, h. 75.
67
Tabel 8
Validitas Item Soal
No Soal rtabel rhitung Kesimpulan
1 0,361 0,388 Valid
2 0,361 0,700 Valid
3 0,361 0,606 Valid
4 0,361 0,163 Tidak Valid
5 0,361 0,423 Valid
6 0,361 0,656 Valid
7 0,361 0,678 Valid
8 0,361 0,568 Valid
9 0,361 0,352 Tidak Valid
10 0,361 0,516 Valid
11 0,361 0,546 Valid
12 0,361 0,194 Tidak Valid
masalah peserta didik dengan 12 soal essay dan α = 0,05 menunjukkan bahwa
terdapat 3 soal yang tidak valid (rxy< 0,361) yaitu soal nomor 4, 9, dan 12, selebihnya
tergolong valid dengan kisaran 0,388 s.d 0,700. Berdasarkan kriteria butir soal yang
akan digunakan dalam mengambil data, maka 9 butir soal uji coba memenuhi kriteria
sebagai butir soal yang layak digunakan untuk mengambil data, artinya soal tersebut
didik.
hasil sebuah tes dari waktu kewaktu.19 Untuk menentukan tingkat reliabilitas tes
berupa soal essay dengan teknik Alpha. Rumus Alpha dari Cronbach sebagai berikut:
∑
r11 = [ ][ ]
Keterangan :
r11 : Koefisien reliabilitas instrumen
n : Banyaknya butir tes yang digunakan
1 : Bilangan konstan
∑ : Jumlah varians skor butir ke-i
: Varians skor total20
korelasi “r” reliabilitas (r11). Dengan derajat kebebasan (N-2) pada taraf signifikan
5%. Dengan ketentuan bahwa r11 sama atau lebih besar daripada rtabel maka hipotesis
diterima atau soal dapat dinyatakan reliable. Sebaliknya jika r 11 lebih kecil daripada
Tabel 9
Klasifikasi Koefisien Realibilitas Tes
Nilai Kriteria
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
0,60 – 0,80 Tinggi
0,40 – 0,50 Cukup
0,20 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat Rendah21
19
Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.
45.
20
Anas Sudijono, 2011, Op. Cit, h. 208.
21
Rostina Sundayana, 2015, Teknik Sampling dalam Penelitian, Bandung: Alfabeta, h. 70.
69
Perhitungan reliabilitas tes dilakukan terhadap 9 butir soal kategori valid yang
akan digunakan untuk mengambil data. Kemudian dari hasil perhitungan yang telah
dilakukan menunjukan bahwa nilai realibilitas sebesar 0,798 dengan kriteria tinggi
atau lebih besar dari = 0,361 sehingga butir soal tersebut bersifat reliable yang artinya
butir-butir soal tersebut dapat menghasilkan data relatif sama walaupun digunakan
pada waktu yang berbeda. Dengan demikian, tes tersebut memiliki kriteria tes yang
Adapun Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir item tes untuk dapat
membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik
yang berkemampuan rendah.22 Oleh karena itu, maka dapat dipahami bahwa Daya
peserta didik yakni peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik
yang berkemampuan rendah. Daya Pembeda tes dapat diukur dengan menggunakan
DP = - = -
Keterangan:
DP = Indeks Daya Pembeda
22
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 186.
70
PA = Proposisi peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
PB = Proposisi peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar23
Tabel 10
Klasifikasi Daya Pembeda
Indeks daya pembeda soal yang digunakan pada penelitian ini adalah uji daya
pembeda yang baik dan baik sekali. Hasil analisis daya pembeda tes butir soal
Tabel 11
Daya Pembeda Tes
23
Suharsimi Arikunto,2009, Op. Cit, h. 213.
24
Ibid, 218.
71
butir soal dengan kriteria baik sekali yaitu yang mempunyai klasifikasi daya pembeda
lebih dari 0,70, 1 soal dengan kriteria baik yaitu yang mempunyai klasifikasi daya
pembeda antara 0,40 sampai dengan 0,70, dan 1 soal dengan kriteria cukup yaitu
Item butir soal yang memenuhi berarti memiliki daya pembeda dengan kriteria
baik sekali, baik dan cukup karena kriteria tersebut mampu membedakan antara
peserta didik yang memiliki kemampuan pemecahan masalah tinggi dan peserta didik
yang memiliki kemampuan pemecahan masalah rendah. Sedangkan item soal yang
memiliki kriteria jelek tidak digunakan karena item soal tersebut tidak mampu
Adapun Instrumen yang baik adalah instrumen yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sukar. kemudian, Instrumen terlalu mudah tidak merangsang peserta
yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik putus asa dan tidak mempunyai
berikut:26
25
Ibid, h. 268.
26
Anas Sudijono, 2012, Op.Cit, h. 373.
72
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Jumlah Peserta Didik
JS = Jumlah dari seluruh peserta tes
Tabel 12
Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat Kesukaran Interpretasi
P ≤ 0,30 Sukar
0,30 ≤ P ≤ 0,70 Cukup (sedang)
P ≥ 0,70 Mudah
kesukaran butir soal sedang yaitu dengan interval indeks kesukaran 0,30 ≤ P ≤
0,70.28 Hasil analisis tingkat kesukaran tes butir soal kemampuan pemecahan masalah
Tabel 13
Tingkat Kesukaran Item Soal
27
Ibid, h. 372.
28
Ibid.
73
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa 9 butir soal yang diuji cobakan
Hasil perhitungan uji validitas, uji tingkat kesukaran, daya pembeda, dapat
Tabel 14
Kesimpulan Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
daya pembeda dan uji tingkat kesukaran di atas, dalam melakukan penelitian kepada
peserta didik dengan menggunakan butir soal, maka butir soal tersebut harus valid,
reliable, memiliki daya pembeda dalam kriteria yang baik sekali, baik atau cukup dan
tingkat kesukaran dalam kategori sedang, hal ini diperlukan agar hasil tes yang
butir soal yang memenuhi kriteria yang dapat digunakan adalah 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8. 10,
dan 11.
74
Langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian yaitu bagian analisis
data, karena analisis data yang benar dan tepat akan menghasilkan kesimpulan yang
dilanjutkan atau tidak. Teknik analisis data tes kemampuan pemecahan masalah diuji
dengan menggunakan uji statistik. Uji prasyarat yang dipakai adalah sebagai berikut:
berdistribusi normal/ tidak. Uji normalitas dilakukan pada kedua variabel yang akan
diteliti. Variabel bebas (X) adalah Model Pembelajaran PBL disertai concept
mapping technique dan variabel terikat (Y) adalah Kemampuan pemecahan masalah
peserta didik. Uji normalitas yang digunakan penulis adalah uji Liliefors.29 Rumus uji
1) Hipotesis
a) Susun sebaran data yang akan diuji dengan terlebih dahulu diurutkan dari
Keterangan :
5) Hitung nilai S(Z), yakni frekuensi kumulatif relative dari masing-masing nilai Z.
7) Tentukan nilai Liliefors tabel dengan rumus Lt pada tingkat kepercayaan 95% Lt
adalah Lt = .
√
8) Bandingkan nilai Liliefors hitung terbesar (Lh) dengan nilai Liliefors tabel (Lt).
Jika nilai Lh < Lt maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Sugiyono, uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua
kelompok homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji
30
Edi Riadi, Statistika Penelitian Analisis Manual dan IBM SPSS, (Jakarta: Andi Offset,
2016), h. 115-116.
76
homogenitas dua varians atau uji Fisher.31 Adapun persamaan uji Fisher adalah
sebagai berikut:
Fhitung =
Keterangan:
F = Homogenitas
= Nilai variansi yang lebih besar dari dua sampel yang dibandingkan
= Nilai variansi yang lebih kecil dari dua sampel yang dibandingkan
1) Hipotesis
2) Tingkat Signifikansi: = 5%
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilaksanakan untuk menganalisis data hasil penelitian, setelah uji
33
normalitas dan homogenitas terpenuhi, maka dilakukan uji hipotesis. Untuk uji
hipotesis, peneliti menggunakan Uji Independent Sample T-test dan Uji Regresi
Linier Sederhana.
31
Sugiyono, 2013, Op.Cit, h. 276.
32
Budiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Surakarta: Sebelas Maret University Press 2014) , h.
141.
33
Sudjana, Op.Cit, h. 249.
77
Uji Independent Sample T-Test merupakan uji yang digunakan untuk menguji
signifikansi beda rata-rata dua kelompok atau digunakan untuk kelompok yang tidak
x1 x 2
t
(n1 1) s12 (n2 1) s22 1 1
(n1 n2 2) n1 n2
Keterangan
T = nilai t
̅ = Rata-rata kelompok eksperimen
̅ = Rata-rata kelompok kontrol
= banyaknya siswa kelas eksperimen
= banyaknya siswa kelas kontrol
= varians dari siswa kelas eksperimen
= varians dari siswa kelas kontrol
Hipotesis:
Keterangan
34
Edi Riadi, Op.Cit, h.249-230.
78
Technique
Uji Regresi Linear Sederhana adalah uji yang digunakan untuk mengetahui
peserta didik. Adapun rumus Uji Regresi Linear Sederhana adalah sebagai berikut:35
Y = a + bX
Keterangan:
Hipotesis:
Keterangan
35
Aunuddin, Rancangan dan Analisis Data, (Bogor : IPB Press, 2005, h. 108-110 .
79
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini termasuk data kuantitatif
yaitu berupa hasil kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas X MIA 1
sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 2 sebagai kelas kontrol pada semester
Data tersebut diperoleh dari 60 peserta didik, dengan 30 peserta didik pada
kelas eksperimen (X MIA 1) dan 30 peserta didik pada kelas kontrol (X MIA 2). Pada
pembelajaran yang digunakan oleh guru biologi di sekolah tempat penelitian yaitu
Data nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang di ukur dalam
indikator kemampuan pemecahan masalah dinilai oleh satu atau 2 soal berbentuk
Essay. Persentase nilai pada setiap indikator kemampuan pemecahan masalah peserta
didik pada kelas kontrol dan kelas eksperimen diuraikan sebagai berikut:
80
menuliskan dua atau lebih masalah relevan dengan wacana, dan minimal dua masalah
peserta didik pada kelas kontrol diperoleh persentase 79% dengan kriteria sedang.
spesifik/rinci. Pada indikator ini peserta didik diharapkan mampu membuat rumusan
masalah dalam bentuk kalimat tanya yang baku, menunjukkan satu atau lebih
variabel, dan relevan dengan masalahnya yang berkaitan dengan masalah yang
atau lebih alternatif solusi atau cara pemecahan masalah dan kesemuanya relevan
dengan tiap masalah yang akan dipecahkan. Hasil analisis diketahui bahwa pada
81
atau menentukan satu dari alternatif solusi yang terbaik, dengan alasan yang rasional.
Hasil analisis diketahui bahwa pada indikator memilih alternatif solusi (terbaik)
peserta didik pada kelas kontrol diperoleh persentase 68% dengan kriteria rendah.
memanfaatkan waktu yang telah ditentukan dengan baik. Pada indikator ini
kecurangan langkah apapun, dan dalam selang waktu yang disediakan. Hasil analisis
Indikator yang terakhir yaitu kualitas hasil pemecahan masalah, peserta didik
Protista. Hasil analisis diketahui bahwa pada indikator Kualitas hasil pemecahan
masalah peserta didik pada kelas kontrol diperoleh persentase 61% dengan kriteria
rendah.
82
atau lebih masalah relevan dengan wacana, dan minimal dua masalah itu bercirikan
kelas eksperimen memperoleh persentase lebih besar dari kelas kontrol. Pada kelas
spesifik/rinci. Pada indikator ini peserta didik diharapkan mampu membuat rumusan
masalah dalam bentuk kalimat tanya yang baku, menunjukkan satu atau lebih
variabel, dan relevan dengan masalahnya yang berkaitan dengan masalah yang
memperoleh persentase lebih besar dari kelas kontrol. Pada kelas Eksperimen
atau lebih alternatif solusi atau cara pemecahan masalah dan kesemuanya relevan
83
dengan tiap masalah yang akan dipecahkan. Hasil analisis diketahui bahwa pada
memperoleh persentase lebih besar dari kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
atau menentukan satu dari alternatif solusi yang terbaik, dengan alasan yang rasional.
Hasil analisis diketahui bahwa pada indikator Memilih alternatif solusi (terbaik)
peserta didik kelas eksperimen memperoleh persentase lebih besar dari kelas kontrol.
memanfaatkan waktu yang telah ditentukan dengan baik. Pada indikator ini
kecurangan langkah apapun, dan dalam selang waktu yang disediakan. Hasil analisis
diketahui bahwa pada indikator kelancaran memecahkan masalah peserta didik kelas
eksperimen memperoleh persentase lebih besar dari kelas kontrol. Pada kelas
Indikator yang terakhir yaitu kualitas hasil pemecahan masalah, peserta didik
Protista. Hasil analisis diketahui bahwa pada indikator kualitas hasil pemecahan
84
masalah peserta didik kelas eksperimen memperoleh persentase lebih besar dari kelas
kontrol. Pada kelas Eksperimen diperoleh Persentase 77% dengan kriteria sedang.
masalah peserta didik pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat disajikan dalam
Tabel 15
Persentase Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah
Peserta Didik Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen pada Materi Protista
pemecahan masalah peserta didik antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal ini
pada setiap indikator. Pada kelas eksperimen persentase tertinggi yaitu indikator
masalah diperoleh persentase 77% dengan kategori sedang. Kemudian pada kelas
yaitu indikator kualitas hasil pemecahan masalah diperoleh 61% dengan kategori
rendah. Oleh karena itu, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan
masalah peserta didik pada kelas eksperimen lebih signifikan dari kelas kontrol.
120%
100%
80%
20%
0%
A B C D E F
Gambar 2
Persentase Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah
Peserta Didik Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen pada Materi Protista
Keterangan:
A. Kemampuan mengidentifikasi masalah
B. Merumuskan (menganalisis) masalah
C. Menemukan alternatif-alternatif solusi
D. Memilih alternatif solusi (terbaik)
E. Kelancarannya memecahkan masalah
F. Kualitas hasil pemecahan masalah
MIA SMA N 10 Bandar Lampung maka dilakukan evaluasi akhir berupa soal essay
kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi Protista. Setelah data
nilai tertinggi (Xmaks) dan nilai terendah (Xmin) pada kelas kontrol maupun kelas
eksperimen. Kemudian dicari ukuran tendensi sentralnya yang meliputi rataan ( ̅),
median (Me), modus (Mo), dan ukuran variasi kelompok meliputi jangkauan (R) dan
simpangan baku (S) yang dapat dirangkum dalam tabel berikut ini :
Tabel 16
Deskripsi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik
Tendensi sentralnya Variasi kelompok
Kelas (xmaks) (xmin)
̅ Me M0 S R N
Kontrol 81 61 72,33 72 78 6,7 20 30
Eksperimen 97 78 87,90 89 89 5,4 19 30
kemampuan pemecahan masalah peserta didik di kelas eksprimen lebih tinggi dari
kelas kontrol.
Deskripsi data nilai kemampuan pemecahan masalah pada tabel di atas dapat
120
100
80
60 Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
40
20
0
Nilai Maksimal Nilai Minimal Nilai Rata-Rata
Gambar 3
Diagram Akumulasi Nilai
Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik
Peneliti akan melakukan uji hipotesis pada data nilai tes kemampuan
pemecahan masalah, untuk melihat apakah antara model pembelajaran pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol memberikan pengaruh yang sama terhadap kemampuan
dilakukan uji normalitas sebagai prasyarat yang harus dilakukan untuk menentukan
yaitu kelas kontrol secara manual dan SPSS versi 17 sebagai berikut.
88
Tabel 17
Hasil Uji Normalitas Manual
Kemampuan Pemecahan Masalah pada Kelas Kontrol
Hasil uji normalitas yang terangkum dalam tabel di atas, dapat dipahami
bahwa pada taraf signifikan 5% nilai untuk kelas eksperimen kurang dari
Tabel 18
Uji Normalitas SPSS
Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Kelas Kontrol
N 30
a,,b
Normal Parameters Mean 72.33
Positive .126
Negative -.167
Kolmogorov-Smirnov Z .916
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai sig (2-tailed) Postes kelas kontrol
untuk uji Kolmogorov-SmirnovZ lebih besar dari 0,05 (0,371 ≥ 0,05), maka dapat
89
Tabel 19
Hasil Uji T Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik
pada Kelas Kontrol
One-Sample Test
Test Value = 75
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai sig (2-tailed) Postes kelas kontrol
untuk uji One-Sample Test lebih kecil dari 0,05 (0,038 ≤ 0,05), maka H0 ditolak,
kelas kontrol.
Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen secara manual dan SPSS versi 17 dapat
Tabel 20
Uji Normalitas Manual
Kemampuan Pemecahan Masalah pada Kelas Eksperimen
Hasil uji normalitas yang terangkum dalam tabel di atas, dapat dipahami
Tabel 21
Uji Normalitas SPSS
Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Kelas Eksperimen
N 30
a,,b
Normal Parameters Mean 87.90
Positive .152
Negative -.148
Kolmogorov-Smirnov Z .831
masalah peserta didik pada kelas eksperimen untuk uji kolmogorov-smirnovZ lebih
besar dari 0,05 (0,495 ≥ 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tolak H1 dan H0
91
berdistribusi normal
Tabel 22
Hasil Uji T Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik
pada Kelas Eksperimen
One-Sample Test
Test Value = 75
Tabel di atas, diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
(0,000 ≤ 0,05), maka H0 ditolak, berarti H1 diterima. Jadi, dapat dipahami bahwa
kelas eksperimen.
nilai sig. (2-tailed) kelas eksperimen lebih kecil dari kelas kontrol yaitu 0,000 ≤
0,038, yang dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran yang digunakan pada
masalah peserta didik dari model pembelajaran yang digunakan pada kelas kontrol.
92
Kemudian, setelah didapatkan uji t dari kelas kontrol dan kelas eksperimen
selanjutnya untuk mengetahui perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dan kelas
Adapun uji normalitas berdasarkan kelas secara perhitungan manual dan SPSS
Tabel 23
Uji Normalitas Berdasarkan Kelas
untuk setiap kelas kurang dari sehingga hipotesis nol untuk setiap
Tabel 24
Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol Dan Eksperimen
Menggunakan SPSS
X MIA 1 X MIA 2
N 30 30
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai sig (2-tailed) Postes kelas X MIA 1
sebesar 0,495 dan X MIA 2 sebesar 0,371 lebih besar dari 0,05 (0,495 & 0,371 ≥
varian-varian yang sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Uji
hitung = 1,553 dan Ftabel = 4,20 dari perhitungan uji homogenitas nilai kemampuan
diterima yang menyatakan bahwa sampel tersebut memiliki varian-varian yang sama
(homogen).
94
kemampuan pemecahan masalah peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis Uji T Independent pada nilai rata-
Tabel 25
Hasil Uji Hipotesis Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik
Pada Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Kelas Kesimpulan
Eksperimen
9,899 2,002 ditolak
Kontrol
ditolak artinya H1 diterima yaitu : terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata
nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut.
95
Tabel 26
Hasil Uji T-Independent
Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah
Berdasarkan tabel 26 di atas, maka dapat dipahami bahwa nilai sig (2-tailed)
sebesar 0,000 ≤ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima
Setelah dilakukan uji hipotesis, maka dilanjutkan dengan uji regresi linear
Based Learning (PBL) disertai concept mapping technique. Uji regresi linear
rumusan masalah. Adapun hasil regresi linear sederhana dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut.
96
Tabel 27
Nilai koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Kemampuan
Pemecahan Masalah Peserta Didik pada Materi Protista
korelasi sebesar 0,999 menunjukkan adanya hubungan antara dua variabel dengan
kriteria kuat. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,997. Hal ini menunjukkan bahwa
didik. Sisanya hanya 0,01 yang dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel penelitian
misalnya keterbatasan waktu dalam kegiatan diskusi dan penyajian hasil karya.
Faktor lain 1%
Model pembelajaran
Problem Based Learning
(PBL) disertai Concept
Mapping Technique
Faktor lain
Model PBL disertai
Concept Mapping
Technique 99%
Gambar 4
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) disertai Concept
Mapping Technique Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik
B. Pembahasan
kelas yaitu kelas X MIA 1 sebagai kelas Eksperimen dan kelas X MIA 2 sebagai
digunakan oleh guru biologi di sekolah tempat penelitian yaitu model pembelajaran
Kegiatan pembelajaran kelas kontrol dan kelas Eksperimen pada penelitian ini
data penelitian dengan bentuk soal essay kemampuan pemecahan masalah. Adapun
penjelasan mengenai proses kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas
peranannya bagi kehidupan, kelas eksperimen dibentuk cara belajar diskusi kelompok
wacana dalam Lembar Kerja Kelompok (LKK), peserta didik saling mengemukakan
concept map sesuai materi yang di diskusikan kemudian setiap perwakilan kelompok
berupa video yang berkaitan dengan Protista kemudian menyuruh siswa mencari
beberapa masalah kemudian peserta didik mencari dan mengumpulkan data dengan
terlihat bahwa kendala terdapat pada saat pembagian kelompok yang membutuhkan
waktu yang lama karena peserta didik masih belum beradaptasi dengan cara belajar
Mapping Technique, peserta didik juga dalam mengerjakan LKK masih kurang
paham dan butuh bimbingan guru, hal ini dikarenakan peserta didik belum pernah
mendapatkan LKK seperti yang peneliti berikan. Kendala lainnya yakni pada saat
hanya sedikit jenis protista yang dapat peserta didik temukan. Kendala yang
ditemukan pada kelas kontrol adalah pada saat peserta didik mencari permasalahan
terlihat peserta didik merasa bingung sehingga pembelajaran terlihat pasif kemudian
tidak ada peserta didik yang mau menyimpulkan materi sehingga harus di tunjuk oleh
guru.
Pertemuan kedua membahas Ciri-ciri dan klasifikasi Protista mirip jamur serta
mulai terorganisir terlihat pada saat membentuk kelompok tidak memerlukan waktu
yang lama dan rapih. Peserta didik juga menjadi lebih aktif dalam mencari dan
mengumpulkan data selain itu pada saat presentasi juga banyak peserta didik yang
antusias melakukan tanya jawab. Pada kelas kontrol peserta didik masih butuh
bimbingan guru karena masih bingung menentukan masalah yang tepat untuk
dibahas.
100
kelas eksperimen semakin baik terlihat peserta didik mulai saling bekerjasama
mencari jawaban dalam LKK yang diberikan. Peserta didik hampir seluruhnya aktif
kelas eksperimen semakin terlihat peserta didik mulai terbiasa mengerjakan LKK
yang diberikan sehingga jawaban yang diberikan juga semakin baik. Peningkatan
keaktifan juga terlihat pada saat diskusi maupun presentasi. Pada kelas kontrol
walaupun sudah 4 x pertemuan terlihat masih banyak siswa yang kurang aktif dalam
proses pembelajaran mereka merasa jenuh ketika tidak menemukan jawaban dari
masalah yang mereka temukan sehingga terlihat hanya sedikit peserta didik yang
eksperimen dan kelas kontrol, peneliti melakukan evaluasi akhir berupa soal essay
pemecahan masalah peserta didik dilihat dari nilai kemampuan pemecahan masalah
dan skor indikator Kemampuan pemecahan masalah yang terdiri dari 6 indikator yaitu
dari nilai essay. Setelah didapat nilai essay maka selanjutnya menganalisis perbedaan
rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol dan kelas eksperimen
yang diketahui bahwa skor rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta
didik dari kedua kelas berbeda yakni skor rata-rata kelas eksperimen 87,90 dan kelas
kontrol 72,33. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah kelas
dan f. Kualitas hasil pemecahan masalah diperoleh Persentase 77% dengan kriteria
sedang.
Kualitas hasil pemecahan masalah diperoleh persentase 61% dengan kriteria rendah.
kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dipahami
bahwa persentase kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen lebih besar
dari kelas kontrol. Kemudian selain itu, adanya perbedaan rerata skor kemampuan
pemecahan masalah yang diperoleh peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol, maka hal tersebut membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan berhasil
pembelajaran yang berorientasi pada masalah dunia nyata dan dalam memecahkan
masalah tersebut dengan membuat kesimpulan dalam bentuk concept map yang
bertujuan agar belajar lebih bermakna dan meningkatkan pemahaman pada materi
yang telah didiskusikan secara mandiri sehingga peserta didik terbiasa menghadapi
yang diberikan, selain itu pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based
103
Learning (PBL) disertai Concept Mapping Technique juga mampu memupuk kerja
sama dalam kelompoknya sehingga penggunaan model pembelajaran ini efektif untuk
masalah karena PBL adalah model pembelajaran yang berorientasi pada masalah
kehidupan nyata yang menuntut peserta didik mampu memecahkan masalah yang
halnya PBL. Peserta didik dituntut untuk menemukan solusi atas masalah yang
mereka temukan.
Pendapat senada disampaikan oleh Banta, Black, dan Kline dalam Utami
bahwa PBL adalah model pembelajaran yang menggunakan permasalahan agar siswa
kemampuan dasar.1
pemecahan masalah peserta didik meningkat karena dalam pembelajaran PBL peserta
didik belajar langsung melalui permasalahan yang ditemukan dan berusaha mencari
1
Tri Utami Widayati, Baskoro Adi Prayitno, Joko Ariyanto, Perbedaan Kemampuan
Memecahkan Masalah Dan Retensi Menggunakan Model PBL (Problem Based Learning) dan
Ceramah Bervariasi Pada Materi Keanekaragaman Hayati Indonesia Siswa Kelas X Mia SMA Negeri
2 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015, (Jurnal Bio-Pedagogi, ISSN: 2252-6897, Volume 4,Nomor 1
April 2015 Halaman 53- 58).
104
penting untuk melatih siswa memanfaatkan waktu yang telah ditentukan dengan baik
serta kualitas hasil pemecahan masalah harus sesuai dan relevan dengan konsep
Protista.
Hal ini sejalan dengan pendapat Dahar dalam Abas, bahwa berusaha sendiri
pengalaman itu memberikan makna tersendiri bagi peserta didik, disisi lain
membiasakan peserta didik belajar apa yang ada dilingkungan. Peserta didik sendiri
yang nantinya merupakan sumber pengalaman bagi peserta didik hal ini didukung
oleh pendapat Sudjana dalam Abas, bahwa belajar berdasarkan masalah adalah
interaksi antara stimulus dengan respons, merupakan hubungan antara dua arah
didik kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol, antara lain sebagai
berikut:
2
Abas, Comparison Between The Biology Of Learning Model Cooperative Learning
Think Pair Share (Tps) Model With Problem Based Learning Instruction (PBI) SMP 21 VII
Class City Bengkulu, Jurnal Exacta, Vol. IX No.2 Desember 2011.
105
didik lebih siap untuk belajar dan memecahkan masalah dengan kemampuan dan
2. Peserta didik dilatih untuk dapat membuat kesimpulan dari masalah apa yang
materi yang telah dipelajari dengan Concept Mapping Technique sehingga dapat
Ltabel dan uji homogenitas menggunakan rumus kesamaan dua varian (Fisher)
yang sama (homogen). Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas langkah
selanjutnya yaitu melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji hipotesis manual
kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Sedangkan uji hipotesis menggunakan SPSS 17 diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar
106
0,000 ≤ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima artinya
peserta didik. Nilai Koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 0,997 yang
pemecahan masalah peserta didik pada materi Protista. Sisanya hanya 0,01
dipengaruhi oleh faktor lain misalnya keterbatasan waktu pada proses pembelajaran
eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian dilihat dari nilai determinasi sebesar 99%
Problem Based Learning (PBL) disertai Concept Mapping Technique. Hal ini dapat
(PBL) disertai Concept Mapping Technique dan model pembelajaran Problem Based
Lampung.
107
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang telah dilakukan, maka
pemecahan masalah peserta didik kelas X MIA di SMA N 10 Bandar Lampung dan
Hal ini dibuktikan dengan hasil kemampuan pemecahan masalah peserta didik
pemecahan masalah peserta didik sebesar 87,90 sedangkan pada kelas kontrol dengan
pemecahan masalah peserta didik sebesar 72,33. Uji T-Independent untuk perbedaan
rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas eksperimen dan
kelas kontrol diperoleh nilai sig 0,000 sehingga sig.(2-tailed) ≤ 0,05 yang berarti H0
ditolak dan H1 diterima. Kemudian untuk uji regresi linear sederhana diperoleh R
Square 0,997 artinya Model pembelajaran PBL disertai Concept Mapping Technique
108
berpengaruh sebesar 0,99 sedangkan sisanya sebesar 0,01 dipengaruhi oleh faktor lain
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, ada beberapa hal yang perlu
didik.
DAFTAR PUSTAKA
Irnaningtyas. Biologi untuk SMA /MA Kelas X Kurikulum 2013. (Jakarta: Erlangga,
2013).
Puspita Laila, Suciati, Maridi. Pengaruh Model Problem Based Learning dengan
Metode Eksperimen Disertai Teknik Concept Map Dan Mind Map Terhadap
Prestasi Belajar Biologi Ditinjau dari Motivasi Belajar dan Aktivitas Belajar
Siswa. (Jurnal Inkuiri. 2014).
Rosmawati, Sri Elniati, Dewi Murni. Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Lembar
Kegiatan Siswa Berbasis Problem Solving. (Jurnal Pendidikan Matematika,
2012).
Riadi Edi. Statistika Penelitian Analisis Manual & IBM SPSS. (Jakarta: Andi Offset,
2016)
Uno Hamzah B. dan Muhamad Nurdin. Belajar dengan Pendekatan Pailkem. (Jakarta
: Bumi Aksara, 2015).
Wahyudi Andi, Marjono, Harlita. Pengaruh Problem Based Learning Terhadap
Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA
Negeri Jumapolo Tahun Pelajaran 2013/2014. (Jurnal Bio-Pedagogi, 2015).
Widayati Tri Utami, Baskoro Adi Prayitno, Joko Ariyanto. Perbedaan Kemampuan
Memecahkan Masalah Dan Retensi Menggunakan Model PBL (Problem Based
Learning) dan Ceramah Bervariasi Pada Materi Keanekaragaman Hayati
Indonesia Siswa Kelas X Mia SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran
2014/2015. (Jurnal Bio-Pedagogi. 2015).
Wulandari Betik & Herman Dwi Surjono. Pengaruh Problem Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar PLC di SMK. (Jurnal
Pendidikan Vokasi, 2013).
Lampiran 1
SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
110
dan menyajikan kehidupan data)
hasilnya secara Ciri-ciri dan Guru membimbing siswa
lisan atau tulisan klasifikasi mengerjakan tugas yang diberikan
protista mirip guru dalam bentuk LKK
hewan Data Processing (pengolahan
(Protozoa) data)
serta Siswa mengerjakan tugas yang
peranannya diberikan guru dalam LKK
bagi Verification (pembuktian)
kehidupan Guru mengkonfirmasi tugas
yang telah diselesaikan oleh
peserta didik
Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
Guru meminta siswa
untuk memberikan kesimpulan
mengenai pembelajaran yang
sudah dilakukan
Melaksanakan Postes materi
protista
Bandar Lampung, September 2017
Guru Bidang Studi Peneliti
Mengetahui,
Kepala SMA N 10 Bandar Lampung
Drs.Suwarlan, M.M.Pd
NIP. 196105031989021002
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
115
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan pengamatan, kajian literatur dan diskusi diharapkan peserta didik mampu menerapkan prinsip
klasifikasi untuk menggolongkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan peranannya bagi kehidupan melalui
pengamatan secara teliti dan sistematis, melaksanakan percobaan dan menyusun laporan hasil percobaan tentang ciri-
ciri umum protista, ciri-ciri dan klasifikasi protista (mirip jamur, tumbuhan atau hewan) serta peranannya bagi
kehidupan secara tertulis dengan berbagai media.
D. MATERI AJAR
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni. Bentuk tubuh organisme
golongan protista amatlah beragam. Protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam
tiga kategori:
1. Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Contoh : Alga
2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contoh : Protozoa
3. Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sari makanannya. Contoh: jamur
lendir/slame mold
Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga) dan
protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold).
1. Protista mirip Jamur (jamur Protista)
Kelompok protista ini memiliki ciri-ciri: aktif seperti Amoeba yang akan berkembang menjadi fase multiseluler
dan akan menghasilkan spora. Jamur ini dibagi dalam dua filum yaitu: Myxomycota (jamur lendir) dan Oomycota
(jamur air).
2. Protista mirip tumbuhan (Alga/ganggang)
Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun komposisi senyawa
kimianya. Alga ada berbentuk uniseluler (contoh Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp), benang (filamen) (contoh
Spyrogyra sp) serta bercabang atau pipih (contoh Ulva sp, Sargasum sp dan Euchema sp). Alga tidak memiliki akar,
batang dan daun sejati masih dalam bentuk Thallus. Di dalam sel alga terdapat berbagai plastida yaitu organel sel
yang mengandung zat warna (pigmen). Plastida yang terdapat pada alga terutama kloroplas mengandung pigmen
klorofil yang berperan penting dalam proses fotosintesis. Alga bersifat autrotof karena dapat menyusun sendiri
makanannya berupa zat organik dan zat-zat anorganik melalui fotosintesis. Dinding selnya menghasilkan lendir,
118
sehingga lingkungan jadi licin. Selain klorofil Alga mengandung pigmen, yang pigmen ini sebagai dasar
pengelompokan. Berdasarkan pigmen yang dimiliki, alga dapat dibedakan menjadi 4 yaitu Chlorophyta mengandung
kloroplast mutlak sehingga berwarna hijau (Alga hijau), Chrissophyta mengandung Karoten (orange) dan Xantofel
(kuning), Phaeophyta mengandung Phycoxantin (coklat/pirang), dan Rhodophyta mengandung Phycoerythrin
(merah)
3. Ptotista Mirip Hewan (Protozoa)
Protozoa termasuk mikroorganisme, besarnya antara 3-100 mikron. Protozoa merupakan penghuni tempat
berair/tempat basah, bila keadaan kering akan membentuk kista (cyste). Kegiatan hidup dilakukan oleh sel itu sendiri.
Di dalam sel terdapat alat-alat yang melakukan kegiatan hidup. Alat-alat itu misalnya: inti (nukleus), butir inti,
rongga, dan mitokondria. Pada umumnya protozoa bersel satu, tetapi ada beberapa spesies yang membentuk koloni.
Umumnya di dalam sel terdapat satu inti, tetapi dari beberapa spesies secara generatif berkonjugasi karena individu
jantan dan betina belum jelas perbedaannya.sesuai dengan sifat sel binatang, umumnya protozoa berdinding selaput
tipis. Bentuk tubuh protozoa ada yang selalu berubah-ubah, ada juga yang tetap bentuk bola atau bulat panjang
dengan atau tidak dengan suatu flagel atau silia. Protozoa berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi 4 yaitu:
Flagellata/Mastigophora, Ciliata/Ciliophora/Infusuria, Rhizopoda/Sarcodina dan Sporozoa (spora: benih, zoon :
binatang).
Peranan Protista ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Kebanyakan Protista yang
menguntungkan adalah Protista yang tergolong mirip tumbuhan (Alga), seperti Alga Merah (Rhodophyta) yang
berperan dalam pembuatan agar-agar. Sedangkan Protista yang merugikan contohnya pada protista mirip hewan
(Protozoa) yaitu Leishmania donovani yang menyebabkan penyakit Kala azar (Leishmaniasis).
E. PENDEKATAN/MODEL/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific
2. Model : Discovery Learning (DL)
3. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, dan Penugasan
119
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (3 x 45 menit)
No Langkah Sintaks Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Discovery Learning Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan a. Pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam 15 menit
pendahuluan dan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas.
b. Pembelajaran dilanjutkan dengan menanyakan kabar
peserta didik dan memeriksa presensi kehadiran
peserta didik.
c. Peserta didik mengidentifikasi apersepsi dengan
mengulas materi yang telah dipelajari sebelumnya
yaitu tentang Bakteri dan menghubungkan
keterkaitan dengan materi Protista.
d. Peserta didik termotivasi untuk selalu bersyukur atas
kebesaran Allah SWT yang telah menciptakan
sesuatu yang hidup di air. Hal ini sesuai dengan
Firman Allah dalam QS Al-Anbiya: 30.
e. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai pada pertemuan kali ini.
2. Kegiatan Inti Stimulation (Pemberian a. Peserta didik mengamati video singkat tentang 105 menit
rangsangan) protista yang ditampilkan oleh guru.
b. Peserta didik mencari tahu dan menyebutkan ciri
120
(Terlampir)
Mengetahui,
Kepala SMA N 10 Bandar Lampung
Lampiran 3
Lampiran 4
Kelompok 1 Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4 Kelompok 5
130
sistematis bagi Pendidik membagikan LKK Invertebrata.
4.6 Melakukan kehidupan pada masing-masing Bandung:
investigasi Ciri-ciri dan kelompok Alfabeta.
tentang berbagai klasifikasi Pendidik mengarahkan LKK yang
peran protista Protista siswa untuk menyiapkan dilengkapi
dalam kehidupan mirip alat dan bahan yang dengan concept
dan menyajikan tumbuhan digunakan untuk melakukan mapping
hasilnya secara (Algae) eksperimen/ percobaan Alat dan bahan
lisan atau tulisan serta Membimbing penyelidikan pendukung
peranannya individual dan kelompok yang sesuai
bagi Pendidik membimbing dengan
kehidupan Peserta didik untuk kegiatan yang
Ciri-ciri dan mengkaji permasalahan dilakukan
klasifikasi yang terdapat pada wacana
protista yang berkaitan dengan
mirip hewan materi protista
(Protozoa) Pendidik membimbing
serta Peserta didik merumuskan
peranannya masalah, mengajukan
bagi hipotesis dan melakukan
kehidupan kajian literatur serta
melakukan eksperimen
untuk menemukan jawaban
atas rumusan masalah dan
hipotesis
Membimbing dan
menyajikan hasil karya
Pendidik membimbing
Peserta didik Membuat
concept mapping untuk
memperjelas kesimpulan
dalam LKK yang telah
diberikan
Pendidik mengarahkan
131
setiap kelompok untuk
presentasi didepan kelas
secara bergantian setelah
peserta didik selesai
mengerjakan LKK yang
dilengkapi dengan concept
mapping
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Pendidik mengarahkan
peserta didik untuk
melakukan refleksi dengan
tanya jawab terhadap
proses-proses pemecahan
masalah yang telah
dilakukan
Pendidik memberikan
evaluasi dan tugas
Pendidik memberikan soal
postes materi protista
Bandar Lampung, September 2017
Guru Bidang Studi Peneliti
Mengetahui,
Kepala SMA N 10 Bandar Lampung
Drs.Suwarlan, M.M.Pd
NIP. 196105031989021002
132
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
133
B. KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
2.1.Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, 1. Berperilaku jujur, tanggung jawab, peduli 1. Siswa memiliki perilaku jujur, tanggung
jujur terhadap data dan fakta, dalam melakukan kegiatan kelompok jawab, peduli dalam melakukan
disiplin, tanggung jawab, dan peduli mengamati dan mendiskusikan materi kegiatan kelompok mengamati dan
dalam observasi dan eksperimen, protista. mendiskusikan materi protista.
berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi,
peduli lingkungan, gotong royong,
bekerja sama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktifdalam setiap
tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/ laboratorium.
3.6.Menerapkan prinsip klasifikasi untuk 1. Menyajikan permasalahan yang berkaitan 1. Siswa dapat menyajikan permasalahan
menggolongkan protista berdasarkan dengan mengenali fenomena ilmiah yang berkaitan dengan mengenali
ciri-ciri umum kelas dan peranannya tentang Protista. fenomena ilmiah tentang Protista.
bagi kehidupan melalui pengamatan 2. Merumuskan permasalahan yang berkaitan 2. Siswa dapat merumuskan permasalahan
secara teliti dan sistematis. dengan menjelaskan fenomena ilmiah yang berkaitan dengan menjelaskan
tentang Protista. fenomena ilmiah tentang Protista.
3. Membuat hipotesis yang berkaitan dengan 3. Suswa dapat membuat hipotesis yang
merumuskan masalah tentang Protista. berkaitan dengan merumuskan masalah
134
4. Merancang percobaan yang berkaitan tentang Protista.
dengan memahami fenomena tentang 4. Siswa dapat merancang percobaan yang
Protista. berkaitan dengan memahami fenomena
5. Melakukan percobaan yang berkaitan tentang Protista.
dengan menerapkan prinsip klasifikasi 5. Siswa dapat melakukan percobaan yang
untuk menggolongkan dan mengetahui berkaitan dengan menerapkan prinsip
peranan protista bagi kehidupan. klasifikasi untuk menggolongkan dan
6. Membuat kesimpulan yang berkaitan mengetahui peranan protista bagi
dengan memahami fenomena tentang kehidupan.
Protista dan peranannya bagi kehidupan. 6. Siswa dapat membuat kesimpulan yang
7. Menjelaskan hasil percobaan secara lisan berkaitan dengan memahami fenomena
maupun tulisan tentang Protista dan tentang Protista dan peranannya bagi
peranannya bagi kehidupan. kehidupan.
7. Siswa dapat menjelaskan hasil
percobaan secara lisan maupun tulisan
tentang Protista dan peranannya bagi
kehidupan.
4.6. Menyusun laporan hasil percobaan 1. Menyusun laporan hasil percobaan tentang 1. Siswa dapat menyusun laporan hasil
tentang ciri-ciri umum protista, ciri-ciri umum protista, ciri-ciri dan percobaan tentang ciri-ciri umum
ciri-ciri dan klasifikasi protista klasifikasi Protista (mirip jamur, tumbuhan protista, ciri-ciri dan klasifikasi Protista
(mirip jamur, tumbuhan atau atau hewan) serta peranannya bagi (mirip jamur, tumbuhan atau hewan)
hewan) serta peranannya bagi kehidupan secara tertulis dengan berbagai serta peranannya bagi kehidupan secara
kehidupan dengan berbagai media. media. tertulis dengan berbagai media.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni. Bentuk tubuh organisme golongan protista
amatlah beragam. Protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam tiga kategori:
1. Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Contoh : Alga
135
2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contoh : Protozoa
3. Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sari makanannya. Contoh: jamur lendir/slame mold
Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur
(jamur lendir/slame mold).
1. Protista mirip Jamur (jamur Protista)
Kelompok protista ini memiliki ciri-ciri: aktif seperti Amoeba yang akan berkembang menjadi fase multiseluler dan akan menghasilkan
spora. Jamur ini dibagi dalam dua filum yaitu: Myxomycota (jamur lendir) dan Oomycota (jamur air).
2. Protista mirip tumbuhan (Alga/ganggang)
Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun komposisi senyawa kimianya. Alga ada
berbentuk uniseluler (contoh Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp), benang (filamen) (contoh Spyrogyra sp) serta bercabang atau pipih
(contoh Ulva sp, Sargasum sp dan Euchema sp). Alga tidak memiliki akar, batang dan daun sejati masih dalam bentuk Thallus. Di dalam
sel alga terdapat berbagai plastida yaitu organel sel yang mengandung zat warna (pigmen). Plastida yang terdapat pada alga terutama
kloroplas mengandung pigmen klorofil yang berperan penting dalam proses fotosintesis. Alga bersifat autrotof karena dapat menyusun
sendiri makanannya berupa zat organik dan zat-zat anorganik melalui fotosintesis. Dinding selnya menghasilkan lendir, sehingga
lingkungan jadi licin. Selain klorofil Alga mengandung pigmen, yang pigmen ini sebagai dasar pengelompokan. Berdasarkan pigmen yang
dimiliki, alga dapat dibedakan menjadi 4 yaitu Chlorophyta mengandung kloroplast mutlak sehingga berwarna hijau (Alga hijau),
Chrissophyta mengandung Karoten (orange) dan Xantofel (kuning), Phaeophyta mengandung Phycoxantin (coklat/pirang), dan
Rhodophyta mengandung Phycoerythrin (merah).
3. Ptotista Mirip Hewan (Protozoa)
Protozoa termasuk mikroorganisme, besarnya antara 3 mikron sampai 100 mikron. Protozoa merupakan penghuni tempat berair/
tempat basah, bila keadaan kering akan membentuk kista (cyste). Pada umumnya protozoa bersel satu, tetapi ada beberapa spesies yang
membentuk koloni. Umumnya di dalam sel terdapat satu inti, tetapi dari beberapa spesies secara generatif berkonjugasi karena individu
jantan dan betina belum jelas perbedaannya.sesuai dengan sifat sel binatang, umumnya protozoa berdinding selaput tipis. Bentuk tubuh
protozoa ada yang selalu berubah-ubah, ada juga yang tetap bentuk bola atau bulat panjang dengan atau tidak dengan suatu flagel atau silia.
Protozoa berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi 4 yaitu: Flagellata/Mastigophora, Ciliata, Rhizopoda dan Sporozoa.
Peranan Protista ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Kebanyakan Protista yang menguntungkan adalah
Protista yang tergolong mirip tumbuhan (Alga), seperti Alga Merah (Rhodophyta) yang berperan dalam pembuatan agar-agar. Sedangkan
Protista yang merugikan contohnya pada protista mirip hewan (Protozoa) yaitu Leishmania donovani yang menyebabkan penyakit Kala
azar (Leishmaniasis).
136
D. PENDEKATAN/MODEL/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Problem Based Learning (PBL)
3. Metode : Diskusi, Eksperimen, Presentasi dan Tanya jawab
4. Technik : Concept Mapping
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 : 3 x 45 Menit
No Langkah Sintaks Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pembelajaran Problem Based Learning
1. Kegiatan Pendahuluan a. Pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam dan berdoa 15 menit
pendahuluan yang dipimpin oleh ketua kelas.
b. Pembelajaran dilanjutkan dengan menanyakan kabar peserta
didik dan memeriksa presensi kehadiran peserta didik.
c. Peserta didik terstimulus untuk mengutamakan sikap disiplin
setiap saat dan manfaatnya bagi tercapainya cita-cita.
Apersepsi d. Guru mengidentifikasi apersepsi dengan mengulas materi yang
telah dipelajari sebelumnya yaitu tentang Bakteri dan
menghubungkan keterkaitan dengan materi Protista dengan
memberikan pertanyaan “Apakah kalian pernah mengalami sakit
malaria, disentri, atau diare? apakah penyakit tersebut
137
disebabkan oleh bakteri? Jika bukan, menurut kalian
mikroorganisme apa yang menyebabkan penyakit tersebut?”.
Motivasi e. Peserta didik termotivasi untuk selalu bersyukur atas kebesaran
Allah SWT yang telah menciptakan sesuatu yang hidup di air.
Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam QS Al-Anbiya: 30
yang Artinya:”dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup”. Yang hidup disini bisa berupa Protista.
f. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada pertemuan kali ini.
2. Kegiatan Inti Orientasi Peserta didik pada a. Peserta didik membiasakan untuk membaca literature berupa 10 menit
masalah wacana fenomena yang berkaitan dengan Protista.
b. Peserta didik memperhatikan wacana yang telah disajikan oleh
guru di dalam Lembar Kerja Kelompok (LKK).
Mengorganisasikan peserta a. Peserta didik berkelompok sesuai dengan anggota yang sudah 20 menit
didik untuk belajar dipilih oleh guru dan menerima LKK yang dibagikan oleh guru.
b. Peserta didik mendiskusikan LKK yang telah dibagikan oleh
guru.
Membimbing penyelidikan a. Peserta didik dibimbing guru melakukan kegiatan penyelidikan 30 menit
individual dan kelompok berdasarkan wacana yang tersedia dalam LKK.
b. Peserta didik diarahkan guru untuk menyiapkan alat dan bahan
yang digunakan untuk melakukan eksperimen.
c. Peserta didik diarahkan guru untuk melakukan eksperimen.
Mengembangkan dan a. Peserta didik mencatat hasil pengamatan dari eksperimen yang 30 menit
menyajikan hasil karya telah dilakukan.
b. Peserta didik melakukan pengolahan data hasil eksperimen dan
membuat concept mapping untuk memperjelas kesimpulan.
c. Peserta didik melakukan presentasi di depan kelas secara
bergantian sesuai urutan kelompok masing-masing.
Menganalisis dan a. Peserta didik melakukan refleksi berupa tanya jawab terhadap 15 menit
mengevaluasi hasil proses-proses pemecahan masalah yang telah dilakukan
pemecahan masalah
138
3. Kegiatan a. Beberapa perwakilan Peserta didik mengungkapkan kesimpulan 15 menit
Penutup pelajaran dari permasalahan yang dibahas pada materi yang telah
dipelajari.
b. Peserta didik mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru secara
tulisan.
c. Ketua kelas memimpin doa dan mengucapkan salam.
139
berpaling?”.
f. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada pertemuan kali ini.
2. Kegiatan Inti Orientasi Peserta didik pada a. Peserta didik membiasakan untuk membaca literature berupa 10 menit
masalah wacana fenomena yang berkaitan dengan Protista.
b. Peserta didik memperhatikan wacana yang telah disajikan oleh
guru di dalam Lembar Kerja Kelompok (LKK).
Mengorganisasikan peserta a. Peserta didik berkelompok sesuai dengan anggota yang sudah 20 menit
didik untuk belajar dipilih oleh guru dan menerima LKK yang dibagikan oleh guru.
b. Peserta didik mendiskusikan LKK yang telah dibagikan oleh
guru.
Membimbing penyelidikan a. Peserta didik dibimbing guru melakukan kegiatan penyelidikan 30 menit
individual dan kelompok berdasarkan wacana yang tersedia dalam LKK.
b. Peserta didik diarahkan guru untuk menyiapkan alat dan bahan
yang digunakan untuk melakukan eksperimen.
c. Peserta didik diarahkan guru untuk melakukan eksperimen.
Mengembangkan dan a. Peserta didik mencatat hasil pengamatan dari eksperimen yang 30 menit
menyajikan hasil karya telah dilakukan.
b. Peserta didik melakukan pengolahan data hasil eksperimen dan
membuat concept mapping untuk memperjelas kesimpulan.
c. Peserta didik melakukan presentasi di depan kelas secara
bergantian sesuai urutan kelompok masing-masing.
Menganalisis dan a. Peserta didik melakukan refleksi berupa tanya jawab terhadap 15 menit
mengevaluasi hasil proses-proses pemecahan masalah yang telah dilakukan.
pemecahan masalah
3. Kegiatan Penutup a. Beberapa perwakilan peserta didik mengungkapkan kesimpulan 15 menit
Penutup pelajaran dari permasalahan yang dibahas pada materi yang telah
dipelajari.
b. Ketua kelas memimpin doa dan mengucapkan salam.
140
Pertemuan Ketiga : 3 x 45 Menit
No Langkah Sintaks Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pembelajaran Problem Based Learning
1. Kegiatan Pendahuluan a. Pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam dan berdoa 15 menit
pendahuluan yang dipimpin oleh ketua kelas.
b. Pembelajaran dilanjutkan dengan menanyakan kabar peserta
didik dan memeriksa presensi kehadiran peserta didik.
c. Peserta didik terstimulus untuk mengutamakan sikap disiplin
setiap saat dan manfaatnya bagi tercapainya cita-cita.
Apersepsi d. Peserta didik mengidentifikasi apersepsi dengan mengulas
materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu tentang Protista
mirip jamur dan menghubungkan keterkaitan dengan materi ciri,
klasifikasi Protista mirip tumbuhan (Algae) serta peranannya
bagi kehidupan dengan memberikan pertanyaan berupa
“Pernahkah kalian makan agar-agar? Menurut kalian jenis
protista apa ya yang berperan dalam pembuatan agar-agar?.
Motivasi e. Peserta didik termotivasi untuk selalu bersyukur atas kebesaran
Allah SWT yang telah menciptakan sesuatu yang mirip
tumbuhan dan berwarna-warni di lautan. Hal ini sesuai dengan
Firman Allah dalam QS. Al-An’am: 97, yang artinya “dan
Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu
menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut.
Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran
(Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.”
f. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada pertemuan kali ini.
2. Kegiatan Inti Orientasi Peserta didik pada a. Peserta didik membiasakan untuk membaca literature berupa 10 menit
masalah wacana fenomena yang berkaitan dengan Protista.
b. Peserta didik memperhatikan wacana yang telah disajikan oleh
guru di dalam Lembar Kerja Kelompok (LKK).
141
Mengorganisasikan peserta a. Peserta didik berkelompok sesuai dengan anggota yang sudah 20 menit
didik untuk belajar dipilih oleh guru dan menerima LKK yang dibagikan oleh guru.
b. Peserta didik mendiskusikan LKK yang telah dibagikan oleh
guru.
Membimbing penyelidikan a. Peserta didik dibimbing guru melakukan kegiatan penyelidikan 30 menit
individual dan kelompok berdasarkan wacana yang tersedia dalam LKK.
b. Peserta didik diarahkan guru untuk menyiapkan alat dan bahan
yang digunakan untuk melakukan eksperimen.
c. Peserta didik diarahkan guru untuk melakukan eksperimen.
Mengembangkan dan a. Peserta didik mencatat hasil pengamatan dari eksperimen yang 30 menit
menyajikan hasil karya telah dilakukan.
b. Peserta didik melakukan pengolahan data hasil eksperimen dan
membuat concept mapping untuk memperjelas kesimpulan.
c. Peserta didik melakukan presentasi di depan kelas secara
bergantian sesuai urutan kelompok masing-masing.
Menganalisis dan a. Peserta didik melakukan refleksi berupa tanya jawab terhadap 15 menit
mengevaluasi hasil proses-proses pemecahan masalah yang telah dilakukan.
pemecahan masalah
3. Kegiatan Penutup a. Beberapa perwakilan peserta didik mengungkapkan kesimpulan 15 menit
Penutup pelajaran dari permasalahan yang dibahas pada materi yang
telah dipelajari.
b. Ketua kelas memimpin doa dan mengucapkan salam.
142
Pertemuan keempat : 4 x 45 menit
No Langkah Sintaks Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pembelajaran Problem Based Learning
1. Kegiatan Pendahuluan a. Pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam dan berdoa 15 menit
pendahuluan yang dipimpin oleh ketua kelas.
b. Pembelajaran dilanjutkan dengan menanyakan kabar peserta
didik dan memeriksa presensi kehadiran peserta didik.
c. Peserta didik terstimulus untuk mengutamakan sikap disiplin
setiap saat dan manfaatnya bagi tercapainya cita-cita.
Apersepsi d. Peserta didik mengidentifikasi apersepsi dengan mengulas
materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu tentang ciri-ciri
umum Protista dan menghubungkan keterkaitan dengan materi
ciri, klasifikasi Protista mirip jamur serta peranannya bagi
kehidupan dengan memberikan pertanyaan berupa “pernahkah
kalian sakit gigi karena gigi kalian rusak/berlubang? Menurut
kalian jenis protista apa yang menyebabkan sakit gigi?.
Motivasi e. Peserta didik termotivasi untuk selalu bersyukur atas kebesaran
Allah SWT yang telah menciptakan segala jenis hewan/mirip
hewan dari air. Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam QS.
An-Nur: 45, yang Artinya “dan Allah telah menciptakan semua
jenis hewan dari air, Maka sebagian dari hewan itu ada yang
berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua
kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki.
Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
f. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada pertemuan kali ini.
2. Kegiatan Inti Orientasi Peserta didik pada a. Peserta didik membiasakan untuk membaca literature berupa 10 menit
masalah wacana fenomena yang berkaitan dengan Protista.
b. Peserta didik memperhatikan wacana yang telah disajikan oleh
guru di dalam Lembar Kerja Kelompok (LKK).
143
Mengorganisasikan peserta a. Peserta didik berkelompok sesuai dengan anggota yang sudah 20 menit
didik untuk belajar dipilih oleh guru dan menerima LKK yang dibagikan oleh guru.
b. Peserta didik mendiskusikan LKK yang telah dibagikan oleh
guru.
Membimbing penyelidikan a. Peserta didik dibimbing guru melakukan kegiatan penyelidikan 30 menit
individual dan kelompok berdasarkan wacana yang tersedia dalam LKK.
b. Peserta didik diarahkan guru untuk menyiapkan alat dan bahan
yang digunakan untuk melakukan eksperimen.
c. Peserta didik diarahkan guru untuk melakukan eksperimen.
Mengembangkan dan a. Peserta didik mencatat hasil pengamatan dari eksperimen yang 30 menit
menyajikan hasil karya telah dilakukan.
b. Peserta didik melakukan pengolahan data hasil eksperimen dan
membuat concept mapping untuk memperjelas kesimpulan.
c. Peserta didik melakukan presentasi di depan kelas secara
bergantian sesuai urutan kelompok masing-masing.
Menganalisis dan a. Peserta didik melakukan refleksi berupa tanya jawab terhadap 15 menit
mengevaluasi hasil proses-proses pemecahan masalah yang telah dilakukan.
pemecahan masalah
3. Kegiatan Penutup a. Beberapa perwakilan peserta didik mengungkapkan kesimpulan 15 menit
Penutup pelajaran dari permasalahan yang dibahas pada materi yang
telah dipelajari.
b. Peserta didik mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru secara
tertulis.
c. Peserta didik mempersiapkan diri karena pertemuan selanjutnya
akan diadakan postes materi Protista.
d. Ketua kelas memimpin doa dan mengucapkan salam.
144
G. Penilaian Hasil Belajar
1. Metode dan Bentuk Instrumen
Metode Bentuk Instrumen
Tes kemampuan pemecahan masalah Soal Essay kemampuan pemecahan masalah
145
Pertanyaan !!!!!
1. Berdasarkan wacana yang telah anda baca, apakah yang dapat anda
jadikan sebagai identifikasi masalah? (Mengidentifikasi masalah)
(Terlampir)
Mengetahui,
Kepala SMA N 10 Bandar Lampung
Drs.Suwarlan, M.M.Pd
NIP. 196105031989021002
146
147
Lampiran 7
Lampiran 8
KELOMPOK 1 KELOMPOK II
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
PESERTA DIDIK
Merumuskan Siswa mampu 3 Setelah mengidentifikasi Skor 4 apabila mampu membuat Apakah kematian
(menganalisis) merumuskan masalah masalah, apakah yang rumusan masalah dalam ribuan ikan
masalah yang ada dalam dapat ada jadikan sebagai bentuk kalimat tanya yang dipengaruhi oleh
wacana rumusan masalah? baku, menunjukkan satu atau tingginya limbah
lebih variabel, dan relevan pabrik industri?
4 Berdasarkan wacana yang dengan masalahnya. Apakah kematian
telah anda baca, apa saja ikan disebabkan oleh
yang dapat anda jadikan Skor 3 apabila mampu membuat fitoplankton dan
sebagai rumusan masalah? rumusan masalah dalam bagaimana itu bisa
bentuk kalimat tanya namun terjadi?
kurang baku, menunjukkan Apakah jenis
satu atau lebih variabel, dan ganggang yang
relevan dengan masalahnya. mengakibatkan
dampak fenomena
Skor 2 apabila mampu membuat red tide?
rumusan masalah dalam Apakah fakktor yang
bentuk kalimat tanya namun mempengaruhi
kurang baku, tidak terjadinya red tide?
menunjukkan satu atau lebih Bagaimana dampak
variabel, dan relevan dengan negatif yang
masalahnya. ditimbulkan dari
178
Menemukan Siswa mampu 5 Apakah solusi alternatif Skor 4 apabila mampu menuliskan Menajemen nutrisi
alternatif- Menemukan yang dapat dilakukan dua atau lebih alternatif yang mengatur
alternatif solusi alternatif-alternatif untuk mengurangi solusi atau cara pemecahan buangan dari darat ke
solusi pertumbuhan fitoplankton masalah dan kesemua relevan perairan
(ganggang mikroskopik) dengan tiap masalah yang Mengenali teknologi
yang ada di lautan? akan dipecahkan. yang dapat
mengurangi red tide
6 Bagaimana langkah- Skor 3 apabila mampu menuliskan Membuka wacana
langkah dalam hanya dua alternatif solusi dan pemahaman
menerapkan solusi atau cara pemecahan masalah mengenai dampak
alternatif agar blooming dan kesemua relevan dengan red tide terhadap
fitoplankton (ganggang tiap masalah yang akan produktivitas
mikroskopik) tidak terjadi dipecahkan. kelautan
atau meluas ke perairan Mengadakan
yang lain? Skor 2 apabila mampu menuliskan seminar-seminar dan
hanya dua alternatif solusi forum-forum terbuka
atau cara pemecahan masalah seperti forum
namun tidak semua relevan konsultasi yang
dengan tiap masalah yang bertujuan untuk
akan dipecahkan. meningkatkan
pemahaman
Skor 1 apabila tidak mampu masyarakat umum
menuliskan dua atau lebih terkait lainnya
alternatif solusi atau cara mengenai efek dan
pemecahan masalah yang pencemaran
kesemua relevan dengan tiap lingkungan
masalah yang akan khususnya yang
179
sungai St.
Lawrence diteliti
toksisitasnya
melalui percobaan
“bio-assay”. Jika
toksin tersebut
telah menujukkan
kadar yang
membahayakan
maka kultur
kerang-kerangan
dari tempat tersebut
tidak boleh
dipanen. Jika
kemudian
dinyatakan aman,
maka tempat-
tempat tersebut
dibuka kembali.
2. Depuration, yaitu
membebaskan
kerang dari toksin
agar dapat
diperdagangkan
Akhir-akhir ini
untuk mengurangi
jangka waktu
pembebasan kerang
dari toksin telah
sukses dilakukan
program “Exposing
Shellfish to
Ozone”, yaitu
dilakukan dengan
penyediaan oksigen
yang cukup
181
dengan
ditambahkan
harum-haruman
yang segar yang
akan menetralkan
toksin secara cepat.
Cara sederhana
juga bisa dilakukan
dengan cara
merendam kerang
yang terkena racun
ke dalam air yang
bebas racun. Tetapi
cara ini memakan
waktu yang lama
sehingga terlambat
dipasarkan.
Memilih Siswa mampu 7 Menurut anda apakah Skor 4 apabila mampu memilih atau Mengadakan seminar-
alternatif solusi memilih alternatif solusi yang paling efektif menentukan satu dari seminar dan forum-
(terbaik) solusi yang terbaik untuk mencegah alternatif solusi, yang terbaik, forum terbuka seperti
pertumbuhan fitoplankton dengan alasan yang rasional. forum konsultasi yang
(ganggang mikroskopik) bertujuan untuk
dari jawaban yang telah Skor 3 apabila mampu memilih atau meningkatkan
dikemukakan? menentukan satu dari pemahaman
8 Jelaskan bagaimana alternatif solusi, yang terbaik, masyarakat umum
langkah-langkah yang namun tidak dengan alasan terkait lainnya
dapat Anda terapkan yang rasional. mengenai efek dan
sebagai solusi alternatif pencemaran
mencegah pertumbuhan Skor 2 apabila mampu memilih atau lingkungan khususnya
fitoplankton yang paling menentukan satu dari yang berdampak
mudah dan tepat? alternatif solusi, yang tidak terjadinya red tide
terbaik dan tidak dengan
alasan yang rasional.
Kelancarannya Siswa lancar dalam 9 Berdasarkan solusi yang Skor 4 apabila mampu Kendala: Ada
memecahkan memecahkan masalah telah anda pilih, apakah menyelesaikan pemecahan beberapa faktor yang
masalah dari kasus HAB (Red yang anda rasakan masalah, tanpa kecurangan menyebabkan
Tide) sehingga solusi tersebut langkah apapun, dan dalam penanggulangan
dapat mengatasi/mencegah selang waktu yang terhadap problem ini
pertumbuhan fitoplankton disediakan. sulit membuahkan
(ganggang mikroskopik) hasil yang
dengan tepat? Skor 3 apabila mampu memuaskan. Faktor-
menyelesaikan pemecahan faktor tersebut adalah
10 Berdasarkan langkah masalah, tanpa kecurangan aktivitas
solusi yang anda langkah apapun, peternakan yang
kemukakan sebelumnya, namundengan tambahan intensif dan hemat
kendala dan manfaat apa waktu yang disepakati. lahan, konsumsi
yang akan timbul dan anda bahan kimiawi yang
rasakan sehingga dapat Skor 2 apabila mampu mengandung unsur
berhasil mengatasi menyelesaikan pemecahan fosfat yang
permasalahan di atas? masalah, tanpa kecurangan berlebihan,
langkah apapun, namun pertumbuhan
dengan tambahan waktu di penduduk Bumi yang
luar kesepakatan. semakin cepat,
urbanisasi yang
Skor 1 apabila tidak mampu semakin tinggi, dan
menyelesaikan pemecahan lepasnya senyawa
masalah, atau dengan kimia fosfat yang
kecurangan langkah. telah lama
terakumulasi dalam
sedimen menuju
badan air.
Manfaat: dapat
menambah
pengetahuan akan
183
Lampiran 15
Wacana
Kematian ribuan ikan di Teluk Jakarta, akhir-akhir ini telah menyita perhatian
masyarakat di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Masyarakat ibukota dikecam
ketakutan mengkonsumsi ikan yang kematiannya disinyalir akibat keracunan limbah
buangan industri, sementara nelayan tidak kalah resah dengan rendahnya hasil
penjualan ikan mereka yang jauh di bawah rata-rata. Selain itu, di lain pihak polemik
melanda institusi pemerhati lingkungan dan pemerintah, sehubungan dengan
interpretasi kepastian kematian ribuan ikan tersebut yang sampai saat ini belum
diketahui penyebabnya secara ilmiah. Analisis sementara yang diberikan Departemen
Kelautan dan Perikanan menyatakan telah terjadi perkembangan (blooming) yang
begitu cepat sejenis fitoplankton Noctiluca scintillans dari kelompok Dinoflagellata,
terutama dari jenis yang menyebabkan perairan terlihat berwarna merah pada kondisi
Harmfull Algae Blooming (HAB) atau sering disebut juga dengan Red Tide. Red tide
adalah fenomena dimana air laut berubah menjadi merah karena fitoplankton
(ganggang mikroskopik) berkembang biak secara massal sehingga menutupi
permukaan air laut. Red Tide adalah pembunuh massal biota laut, merubah struktur
komunitas ekosistem perairan, berdampak meracuni dan juga bisa menyebabkan
kematian pada manusia. Lebih dari 100 ton ikan dan biota laut mati karena racun
yang dikeluarkan fitoplankton yang menutupi lautan tersebut.
Sumber: https//www.google.com
187
Pertanyaan !!!!!
1. Berdasarkan wacana yang telah anda baca, apakah yang dapat anda jadikan
sebagai identifikasi masalah? (Mengidentifikasi masalah)
2. Jika kasus red tide tersebut tidak segera ditangani maka dampak apa saja yang
akan terjadi? (Mengidentifikasi masalah)
3. Setelah mengidentifikasi masalah, apakah yang dapat ada jadikan sebagai
rumusan masalah? (Merumuskan masalah)
4. Berdasarkan wacana yang telah anda baca, apa saja yang dapat anda jadikan
sebagai rumusan masalah? (Merumuskan masalah)
5. Apakah solusi alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi pertumbuhan
fitoplankton (ganggang mikroskopik) yang ada di lautan? Jelaskan
(Menemukan alternatif-alternatif solusi)
6. Bagaimana langkah-langkah dalam menerapkan solusi alternatif agar blooming
fitoplankton (ganggang mikroskopik) tidak terjadi atau meluas ke perairan yang
lain? (Menemukan alternatif-alternatif solusi)
7. Menurut anda apakah solusi yang paling efektif untuk mencegah pertumbuhan
fitoplankton (ganggang mikroskopik) dari jawaban yang telah dikemukakan?
(Memilih alternatif solusi)
8. Jelaskan bagaimana langkah-langkah yang dapat Anda terapkan sebagai solusi
alternatif mencegah pertumbuhan fitoplankton yang paling mudah dan tepat?
(Memilih alternatif solusi)
9. Berdasarkan solusi yang telah anda pilih, apakah yang anda rasakan sehingga
solusi tersebut dapat mengatasi/mencegah pertumbuhan fitoplankton (ganggang
mikroskopik) dengan tepat? (Kelancarannya dalam memecahkan masalah)
10. Berdasarkan langkah solusi yang anda kemukakan sebelumnya, kendala dan
manfaat apa yang akan timbul dan anda rasakan sehingga dapat berhasil
mengatasi permasalahan di atas? (Kelancarannya dalam pemecahan
masalah)
11. Apakah kesimpulan dari jawaban yang telah anda kemukakan sehingga menjadi
solusi yang terbaik untuk mengatasi permasalahan di atas? (Kualitas hasil
pemecahan masalah)
12. Salah satu faktor terjadinya ride tide disebabkan oleh ulah manusia yang
membuang sampah sembarangan. Sampah berupa limbah buangan atau zat-zat
kimia beracun di perairan akan membuat pertumbuhan fitoplankton (ganggang
mikroskopik) yang beracun semakin tak terkendali hal tersebut sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia. Dengan melihat kasus tersebut bagaimana
pendapat anda sebagai pelajar untuk menjaga diri dan keluarga agar terhindar
dari sindrom keracunan akibat memakan ikan mati karena red tide atau makan
kerang yang diambil dari perairan yang mengalami red tide dan apa yang bisa
anda lakukan untuk mengurangi dampak negatif penyebab red tide tersebut
kepada masyarakat luas? (Kualitas hasil pemecahan masalah)
“Orang Yang Cerdas Adalah Mengerjakan Tugas Dengan Hasil Pemikiran Sendiri
Bukan Mengambil Pemikiran Dari Orang Lain”
188
Lampiran 16
Lampiran 17
Skor
No Item 12 Soal Total
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (Y)
Ajengnif 2 1 3 3 2 4 3 2 1 1 1 2 25
Aldy Febriansyah 1 4 1 1 1 1 2 3 4 4 1 2 25
Alif Wahyu P. 1 3 2 4 1 2 2 2 3 3 3 1 27
Amalia Risti Amanda 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 3 17
Anang Fariz A. 2 2 1 4 2 2 1 2 2 2 1 2 23
Aulia A 2 3 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 28
Aulia Febriyanti 3 3 2 3 2 4 3 1 3 3 3 3 33
Azizah Yasmin 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 4 35
Balqis Salsabila 3 3 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 28
Cindi Pitaloka 2 3 4 1 2 2 2 1 3 3 3 2 28
Clarissa Lizana 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 1 22
Desi Tri Wulandari 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 3 18
Dian Safitri 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 27
Elvina Halim 3 3 3 1 2 2 2 2 3 3 3 2 29
Farah Faimah Az-Zahra 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 3 35
Intan Lim Caroline 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 4 35
M.Aldy Febriansyah 3 2 1 2 3 1 3 2 3 2 2 2 26
M. Reynold Aliaman 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 3 21
191
Keputusan Uji :
r tabel ≤ r hitung = valid
r tabel ≥ r hitung = tidak valid
Berdasarkan tabel di atas, dapat dipahami bahwa ada 3 soal yang r hitung ≤ rtabel yaitu lebih kecil dari 0,361 dan soal
dinyatakan tidak valid sedangkan soal yang lainnya tergolong valid karena rhitung ≥ rtabel yaitu lebih besar dari 0,361.
192
Lampiran 18
193
20 Nabila Kurniawan 2 2 4 3 3 2 3 1 3 23
21 Najib Walikhtiro 3 3 2 4 2 3 1 2 1 21
22 Nico Zoel Sinurat 3 3 1 2 4 1 4 2 1 21
23 Ramadhan W. 3 2 1 3 2 2 1 1 1 16
24 Redatul Hikmah 3 2 3 2 1 2 1 1 1 16
25 Rico Fedyno 2 1 2 4 1 2 2 1 2 17
26 Rizki Radi Pratama 1 2 2 1 2 2 2 2 1 15
27 Salsabila Oktariana 1 1 1 2 1 1 1 2 2 12
28 Sekar Ayuning Swastiti 2 2 2 2 1 1 2 1 1 14
29 Septa Wira Saputra 2 1 3 1 1 1 2 2 1 14
30 Sherin Mediana 1 1 2 1 1 1 2 1 1 11
Jumlah 63 69 65 61 62 61 63 63 53 560
varians item 0,576 0,76897 1,178 0,792 1,030 0,585 0,852 0,714 0,5989
jumlah var item 7,094
jumlah var total 21,67816
Reliabilitas 0,798
194
PERHITUNGAN MANUAL REABILITAS BUTIR SOAL
Untuk menentukan tingkat reliabilitas tes berupa soal essay dengan teknik Alpha. Rumus Alpha dari Cronbach
sebagai berikut:
∑
r11 = [ ][ ]
Keterangan :
r11 : Koefisien reliabilitas instrumen
n : Banyaknya butir tes yang digunakan
1 : Bilangan konstan
∑ : Jumlah varians skor butir ke-i
: Varians skor total
Dengan ketentuan bahwa r11 sama atau lebih besar daripada rtabel atau rt maka hipotesis diterima atau soal dapat
dinyatakan reliable. Sebaliknya jika r11 lebih kecil daripada rtabel atau rt maka soal tes dinyatakan tidak reliable.
Perhitungan:
∑ = + + + + + + +
= 0,576 + 0,76897+1,178+0,792+1,030+0,585+0,852+0,714+0,5989
= 7,094
195
∑
∑
=
= = 21,67816
∑
r11 = [ ][ ]
=[ ][ ]
=[ ][ ]
=[ ][ ]
Berdasarkan kriteria pengujian yang telah dijelaskan pada bab III bahwa klasifikasi koefisien realibilitas ≥70 maka
masuk kategori tinggi, maka jelas 0,798 ≥ 0,70 dan ini berarti soal-soal tersebut reliabel.
196
Lampiran 20
197
DAYA PEMBEDA KELOMPOK BAWAH
198
197
Lampiran 20
1 Ajengnif 2 1 3 2 4 3 2 1 1 19
2 Aldy Febriansyah 1 4 1 1 1 2 3 4 1 18
3 Alif Wahyu P. 1 3 2 1 2 2 2 3 3 19
4 Amalia Risti Amanda 2 1 1 1 1 2 1 1 2 12
5 Anang Fariz A. 2 2 1 2 2 1 2 2 1 15
6 Aulia A 2 3 2 1 2 3 3 3 2 21
7 Aulia Febriyanti 3 3 2 2 4 3 1 3 3 24
8 Azizah Yasmin 3 3 4 2 3 3 3 3 2 26
9 Balqis Salsabila 3 3 1 2 2 2 2 3 2 20
10 Cindi Pitaloka 2 3 4 2 2 2 1 3 3 22
11 Clarissa Lizana 2 2 2 3 2 1 2 2 2 18
12 Desi Tri Wulandari 1 2 1 1 1 2 1 2 1 12
13 Dian Safitri 2 2 2 2 3 2 2 2 2 19
14 Elvina Halim 3 3 3 2 2 2 2 3 3 23
15 Farah Faimah Az-Zahra 2 3 4 3 2 3 4 3 2 26
16 Intan Lim Caroline 3 3 4 2 3 3 3 3 2 26
17 M.Aldy Febriansyah 3 2 1 3 1 3 2 2 2 19
18 M. Reynold Aliaman 2 2 1 1 2 1 2 2 1 14
199
19 Masda Kusuma Wardhani 1 4 3 3 4 3 4 2 3 27
20 Nabila Kurniawan 2 2 4 3 3 2 3 1 3 23
21 Najib Walikhtiro 3 3 2 4 2 3 1 2 1 21
22 Nico Zoel Sinurat 3 3 1 2 4 1 4 2 1 21
23 Ramadhan W. 3 2 1 3 2 2 1 1 1 16
24 Redatul Hikmah 3 2 3 2 1 2 1 1 1 16
25 Rico Fedyno 2 1 2 4 1 2 2 1 2 17
26 Rizki Radi Pratama 1 2 2 1 2 2 2 2 1 15
27 Salsabila Oktariana 1 1 1 2 1 1 1 2 2 12
28 Sekar Ayuning Swastiti 2 2 2 2 1 1 2 1 1 14
29 Septa Wira Saputra 2 1 3 1 1 1 2 2 1 14
30 Sherin Mediana 1 1 2 1 1 1 2 1 1 11
Jumlah 63 69 65 61 62 61 63 63 53 560
indeks kesukaran 0,525 0,575 0,542 0,508 0,517 0,508 0,525 0,525 0,442
kriteria sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang
200
199
Lampiran 21
18 M. Reynold Aliaman 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 3 21
19 Masda Kusuma 1 4 3 1 3 4 3 4 4 2 3 3 35
20 Nabila Kurniawan 2 2 4 2 3 3 2 3 3 1 3 2 30
21 Najib Walikhtiro 3 3 2 3 4 2 3 1 3 2 1 3 30
22 Nico Zoel Sinurat 3 3 1 1 2 4 1 4 4 2 1 2 28
23 Ramadhan W. 3 2 1 3 3 2 2 1 2 1 1 3 24
24 Redatul Hikmah 3 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 2 22
25 Rico Fedyno 2 1 2 3 4 1 2 2 4 1 2 1 25
26 Rizki Radi Pratama 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 22
27 Salsabila Oktariana 1 1 1 2 2 1 1 1 4 2 2 3 21
28 Sekar Ayuning 2 2 2 3 2 1 1 2 3 1 1 2 22
29 Septa Wira Saputra 2 1 3 2 1 1 1 2 3 2 1 3 22
30 Sherin Mediana 1 1 2 1 1 1 1 2 4 1 1 4 20
Jumlah 63 69 65 64 61 62 61 63 85 63 53 74 783
Indeks Kesukaran 0,525 0,575 0,542 0,533 0,508 0,517 0,508 0,525 0,708 0,525 0,442 0,617
Kriteria sedang Sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang mudah sedang sedang sedang
201
Lampiran 22
KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
PESERTA DIDIK
Merumuskan Siswa mampu 3 Setelah mengidentifikasi Skor 4 apabila mampu membuat Apakah kematian
(menganalisis) merumuskan masalah masalah, apakah yang rumusan masalah dalam ribuan ikan
masalah yang ada dalam dapat ada jadikan sebagai bentuk kalimat tanya yang dipengaruhi oleh
wacana rumusan masalah? baku, menunjukkan satu atau tingginya limbah
lebih variabel, dan relevan pabrik industri?
dengan masalahnya. Apakah kematian
ikan disebabkan oleh
Skor 3 apabila mampu membuat fitoplankton dan
rumusan masalah dalam bagaimana itu bisa
bentuk kalimat tanya namun terjadi?
kurang baku, menunjukkan Apakah jenis
satu atau lebih variabel, dan ganggang yang
relevan dengan masalahnya. mengakibatkan
dampak fenomena
Skor 2 apabila mampu membuat red tide?
rumusan masalah dalam Apakah fakktor yang
bentuk kalimat tanya namun mempengaruhi
kurang baku, tidak terjadinya red tide?
menunjukkan satu atau lebih Bagaimana dampak
variabel, dan relevan dengan negatif yang
masalahnya. ditimbulkan dari
fenomena red tide
203
Menemukan Siswa mampu 4 Apakah solusi alternatif Skor 4 apabila mampu menuliskan Menajemen nutrisi
alternatif- Menemukan yang dapat dilakukan dua atau lebih alternatif yang mengatur
alternatif solusi alternatif-alternatif untuk mengurangi solusi atau cara pemecahan buangan dari darat ke
solusi pertumbuhan fitoplankton masalah dan kesemua relevan perairan
(ganggang mikroskopik) dengan tiap masalah yang Mengenali teknologi
yang ada di lautan? akan dipecahkan. yang dapat
Jelaskan! mengurangi red tide
Skor 3apabila mampu menuliskan Membuka wacana
5 Bagaimana langkah- hanya dua alternatif solusi dan pemahaman
langkah dalam atau cara pemecahan masalah mengenai dampak
menerapkan solusi dan kesemua relevan dengan red tide terhadap
alternatif agar blooming tiap masalah yang akan produktivitas
fitoplankton (ganggang dipecahkan. kelautan
mikroskopik) tidak terjadi Mengadakan
atau meluas ke perairan Skor 2apabila mampu menuliskan seminar-seminar dan
yang lain? hanya dua alternatif solusi forum-forum terbuka
atau cara pemecahan masalah seperti forum
namun tidak semua relevan konsultasi yang
dengan tiap masalah yang bertujuan untuk
akan dipecahkan. meningkatkan
pemahaman
Skor 1 apabila tidak mampu masyarakat umum
menuliskan dua atau lebih terkait lainnya
alternatif solusi atau cara mengenai efek dan
pemecahan masalah yang pencemaran
kesemua relevan dengan tiap lingkungan
masalah yang akan khususnya yang
dipecahkan. berdampak terjadinya
red tide
204
Langkah-langkah
yang diambil untuk
menanggulangi red
tide adalah sebagai
berikut:
1. Surveillance,
yaitu melakukan
pengamatan
toksisitas langsung
pada berbagai jenis
kerang di lokasi
yang pernah atau
dicurigai
mengalami red tide.
Negara-negara
yang pernah
mengalami ledakan
PSP disarankan
untuk membentuk
“Shellfish
Surveillance
Programs”. Canada
merupakan negara
yang telah
melaksanakan
program dengan
sukses sejak tahun
1943, yang
kemudian diikuti
oleh negara-negara
lain. Setiap minggu
contoh-contoh
tiram dan kerang di
Teluk Fundy dan
sungai St.
Lawrence diteliti
toksisitasnya
205
melalui percobaan
“bio-assay”. Jika
toksin tersebut
telah menujukkan
kadar yang
membahayakan
maka kultur
kerang-kerangan
dari tempat tersebut
tidak boleh
dipanen. Jika
kemudian
dinyatakan aman,
maka tempat-
tempat tersebut
dibuka kembali.
2. Depuration, yaitu
membebaskan
kerang dari toksin
agar dapat
diperdagangkan
Akhir-akhir ini
untuk mengurangi
jangka waktu
pembebasan kerang
dari toksin telah
sukses dilakukan
program “Exposing
Shellfish to
Ozone”, yaitu
dilakukan dengan
penyediaan oksigen
yang cukup
dengan
ditambahkan
harum-haruman
yang segar yang
206
akan menetralkan
toksin secara cepat.
Cara sederhana
juga bisa dilakukan
dengan cara
merendam kerang
yang terkena racun
ke dalam air yang
bebas racun. Tetapi
cara ini memakan
waktu yang lama
sehingga terlambat
dipasarkan.
Memilih Siswa mampu 6 Menurut anda apakah Skor 4 apabila mampu memilih atau Mengadakan seminar-
alternatif solusi memilih alternatif solusi yang paling efektif menentukan satu dari seminar dan forum-
(terbaik) solusi yang terbaik untuk mencegah alternatif solusi, yang terbaik, forum terbuka seperti
pertumbuhan fitoplankton dengan alasan yang rasional. forum konsultasi yang
(ganggang mikroskopik) bertujuan untuk
dari jawaban yang telah Skor 3 apabila mampu memilih atau meningkatkan
dikemukakan? menentukan satu dari pemahaman
7 Jelaskan bagaimana alternatif solusi, yang terbaik, masyarakat umum
langkah-langkah yang namun tidak dengan alasan terkait lainnya
dapat Anda terapkan yang rasional. mengenai efek dan
sebagai solusi alternatif pencemaran
mencegah pertumbuhan Skor 2 apabila mampu memilih atau lingkungan khususnya
fitoplankton yang paling menentukan satu dari yang berdampak
mudah dan tepat? alternatif solusi, yang tidak terjadinya red tide
terbaik dan tidak dengan
alasan yang rasional.
Kelancarannya Siswa lancar dalam 8 Berdasarkan langkah Skor 4 apabila mampu Kendala: Ada
memecahkan memecahkan masalah solusi yang telah anda menyelesaikan pemecahan beberapa faktor yang
masalah dari kasus HAB (Red kemukakan sebelumnya, masalah, tanpa kecurangan menyebabkan
Tide) kendala dan manfaat apa langkah apapun, dan dalam penanggulangan
yang akan timbul dan anda selang waktu yang terhadap problem ini
rasakan sehingga dapat disediakan. sulit membuahkan
berhasil mengatasi hasil yang
permasalahan di atas? Skor 3 apabila mampu memuaskan. Faktor-
menyelesaikan pemecahan faktor tersebut adalah
masalah, tanpa kecurangan aktivitas
langkah apapun, peternakan yang
namundengan tambahan intensif dan hemat
waktu yang disepakati. lahan, konsumsi
bahan kimiawi yang
Skor 2 apabila mampu mengandung unsur
menyelesaikan pemecahan fosfat yang
masalah, tanpa kecurangan berlebihan,
langkah apapun, namun pertumbuhan
dengan tambahan waktu di penduduk Bumi yang
luar kesepakatan. semakin cepat,
urbanisasi yang
Skor 1 apabila tidak mampu semakin tinggi, dan
menyelesaikan pemecahan lepasnya senyawa
masalah, atau dengan kimia fosfat yang
kecurangan langkah. telah lama
terakumulasi dalam
sedimen menuju
badan air.
Manfaat: dapat
menambah
pengetahuan akan
dampak negatif dari
red tide dan
memberikan
kesadaran akan
pentingnya menjaga
lingkungan alam
208
sekitar.
Kualitas Hasil Siswa mampu 9 Apakah kesimpulan dari Skor 4 apabila hasil pemecahannya Kesimpulan : Red Tide
Pemecahan menuliskan jawaban yang telah anda tepat, rasional, dan dapat merupakan sebuah
Masalah pemecahan masalah kemukakan sehingga dibenarkan secara ilmiah fenomena alam air laut
dengan baik dan tepat menjadi solusi yang (empiris untuk ukuran siswa yang berubah warna
dari kasus HAB Red terbaik untuk mengatasi SMA). menjadi merah yang
Tide permasalahan di atas? disebabkan oleh
Skor 3 apabila hasil pemecahannya fitoplankton. Red Tide
rasional, tepat, tetapi sulit dapat menyebabkan
dibenarkan secara ilmiah kematian massal biota
(tidak empiris untuk ukuran laut, perubahan struktur
siswa SMA). komunitas ekosistem
perairan, keracunan
dan juga bisa
Skor 2 apabila rasional, tetapi tidak menyebabkan kematian
tepat dan sulit dibenarkan pada manusia. Ini
secara ilmiah. terjadi dikarenakan
fitoplankton tersebut
Skor 1 apabila hasil pemecahannya mengeluarkan racun.
tidak tepat, tidak rasional, Faktor yang
dan tidak dapat dibenarkan mempengaruhi
secara ilmiah. fenomena Red Tides
yaitu termasuk suhu
permukaan laut yang
hangat, salinitas
rendah, kandungan gizi
yang tinggi, dan laut
yang tenang. Selain itu,
fitoplankton tersebut
dapat menyebar dengan
jauh oleh angin, arus,
dan badai.
Selain berdampak
secara ekologi,
fenomena red tide
mengganggu kesehatan
manusia seperti
209
sindrom keracunan
akibat memakan ikan
mati karena red tide
atau makan kerang
yang diambil dari
perairan yang
mengalami red tide.
Selain itu, bisa terjadi
iritasi kulit dan mata
karena berenang atau
mandi di perairan yang
sedang mengalami red
tide.
Solusi yang dapat
dilakukan dengan
mengadakan seminar-
seminar dan forum-
forum terbuka seperti
forum konsultasi yang
bertujuan untuk
meningkatkan
pemahaman
masyarakat umum
terkait lainnya
mengenai efek dan
pencemaran
lingkungan khususnya
yang berdampak
terjadinya red tide.
Tugas sebagai pelajar:
memberi pemahaman
kepada keluarga dan
lingkungan
masyarakat akan
bahaya dampak red
tide terhadap
kesehatan.
210
210
Lampiran 23
Wacana
Kematian ribuan ikan di Teluk Jakarta, akhir-akhir ini telah menyita perhatian masyarakat di wilayah DKI
Jakarta dan sekitarnya. Masyarakat ibukota dikecam ketakutan mengkonsumsi ikan yang kematiannya disinyalir
akibat keracunan limbah buangan industri, sementara nelayan tidak kalah resah dengan rendahnya hasil
penjualan ikan mereka yang jauh di bawah rata-rata. Selain itu, di lain pihak polemik juga melanda institusi
pemerhati lingkungan dan pemerintah, sehubungan dengan interpretasi kepastian kematian ribuan ikan tersebut
yang sampai saat ini belum diketahui penyebabnya secara ilmiah. Analisis sementara yang diberikan
Departemen Kelautan dan Perikanan menyatakan telah terjadi perkembangan (blooming) yang begitu cepat
sejenis fitoplankton Noctiluca scintillans dari kelompok Dinoflagellata, terutama dari jenis yang menyebabkan
perairan terlihat berwarna merah pada kondisi Harmfull Algae Blooming (HAB) atau sering disebut juga dengan
Red Tide. Red tide adalah fenomena dimana air laut berubah menjadi merah karena fitoplankton (ganggang
mikroskopik) berkembang biak secara massal sehingga menutupi permukaan air laut. Red Tide adalah
pembunuh massal biota laut, merubah struktur komunitas ekosistem perairan, berdampak meracuni dan juga
bisa menyebabkan kematian pada manusia. Lebih dari 100 ton ikan dan biota laut mati karena racun yang
dikeluarkan fitoplankton yang menutupi lautan tersebut.
Sumber: https//www.google.com
“Orang Yang Cerdas Adalah Mengerjakan Tugas Dengan Hasil Pemikiran SendiriBukan Mengambil Pemikiran Dari Orang Lain”
211
Lampiran 24
17 Jiwatrisna Dama 3 4 3 3 3 3 3 3 2 27 75
18 Lisda Ambar Sari 3 3 4 3 3 3 4 3 3 29 81
19 M. Aghnaka Wafi 3 4 3 3 3 3 3 2 2 26 72
20 M. Ahya Awi 3 3 3 3 4 4 3 3 3 29 81
21 M.Fachri Ramadhan 3 3 3 3 3 2 2 3 3 25 69
22 Oktavia Rizkita 3 3 3 3 3 4 3 3 3 28 78
23 Ridho Perdana 3 3 3 2 3 3 3 3 2 25 69
24 Rodliyah Ani K. 2 3 3 3 3 3 3 3 3 26 72
25 Silvia Julianti 3 3 3 3 3 3 4 3 3 28 78
26 Talitha V 3 3 3 2 3 3 2 2 2 23 64
27 Tebe 3 3 3 3 3 3 3 2 3 26 72
28 Tiara Putri M 3 3 3 3 3 3 2 2 3 25 69
29 Yasmine Elsteinaya 3 2 3 2 3 3 2 3 2 23 64
30 Yulizar Sulistiyo 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 72
Jumlah 95 95 94 94 91 83 79 77 73 781 2169
Rata-rata 3,2 3,2 3,1 3,1 3,0 2,8 2,6 2,6 2,4 26,0 72,33
Indikator A B C D E F
Persentase 79% 78% 77% 68% 64% 61%
213
Keterangan Kriteria:
A = Kemampuan Mengidentifikasi Masalah 81-100 = Tinggi
B = Merumuskan (Menganalisis) Masalah 71-80 = Sedang
C = Menemukan Alternatif-Alternatif Solusi 61-70 = Rendah
D = Memilih Alternatif Solusi (Terbaik) 51-60 = Sangat Rendah
E = Kelancarannya Memecahkan Masalah
F = Kualitas Hasil Pemecahan Masalah
214
Lampiran 25
Indikator Postes
Kemampuan pemecahan masalah
Skor
No Nama Responden A B C D E F Nilai
Total
Nomor soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Adharian Basith 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33 92
2 Alzie NS. 4 4 4 4 4 3 4 3 3 33 92
3 Andra Pratama 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32 89
4 Aristo Fadhil K. 4 3 4 4 3 3 3 3 3 30 83
5 Astrid Luvena S. 4 3 4 4 3 3 2 3 2 28 78
6 Cahya Nur Imani 4 4 3 4 4 4 3 2 3 31 86
7 Daffa Alrnoy 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30 83
8 Davit 4 3 4 4 3 3 3 3 3 30 83
9 Dionza Marcel 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34 94
10 Echa Septa Almega 3 4 4 4 3 3 3 3 3 30 83
11 Elvan Sabila R. 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 97
12 Gadis Ayu Pratiwi 4 4 4 4 4 4 3 3 3 33 92
13 Giofani Mareta A. 4 3 4 4 3 4 3 4 3 32 89
14 Jennie Anggraeni 4 4 3 3 3 3 4 3 3 30 83
15 M. Cheivo R. 3 4 3 4 3 4 4 4 3 32 89
215
16 M. Prayoga AW 4 3 4 4 4 3 3 3 2 30 83
17 M. Satria W. 4 3 4 4 4 3 4 3 3 32 89
18 Muhammad Irvan 3 4 4 4 3 3 3 2 2 28 78
19 Novan Ramadhani 4 4 4 4 4 3 3 3 2 31 86
20 Octaria Marsha A. 4 3 3 4 4 3 3 3 3 30 83
21 Pratiwi Aditya 4 4 4 3 4 3 3 4 3 32 89
22 Refi Salsabila 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32 89
23 Richa Hesti Dewi 4 4 4 3 3 3 3 2 3 29 81
24 Rijyal Firdaus 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 97
25 Rizqe Gusti Mutiara 4 4 4 4 3 4 3 4 4 34 94
26 Siti Khadijah M. 4 4 4 4 3 3 3 3 4 32 89
27 Tegar Yohanes 4 4 3 4 3 4 3 3 4 32 89
28 Virgiansya Alhafiz 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 97
29 Zahira Daaniya 4 4 4 3 3 3 3 3 4 31 86
30 Zulfa Etha N 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34 94
Jumlah 117 113 114 115 106 102 96 94 93 950 2637
Rata-rata 3,90 3,77 3,80 3,83 3,53 3,40 3,20 3,13 3,10 31,70 87,90
Indikator A B C D E F
Persentase 96% 95% 92% 82% 78% 77%
216
Keterangan Kriteria:
A = Kemampuan Mengidentifikasi Masalah 81-100 = Tinggi
B = Merumuskan (Menganalisis) Masalah 71-80 = Sedang
C = Menemukan Alternatif-Alternatif Solusi 61-70 = Rendah
D = Memilih Alternatif Solusi (Terbaik) 51-60 = Sangat Rendah
E = Kelancarannya Memecahkan Masalah
F = Kualitas Hasil Pemecahan Masalah
217
Lampiran 26
Deskripsi Data Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah
Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Kontrol Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen
No Nama Nilai No Nama Nilai
1 Adinda Amelia 78 1 Adharian Basith 92
2 Alika Maharani 64 2 Alzie NS. 92
3 Aurelia Calula Syahnaz Efendi 78 3 Andra Pratama 89
4 Bella Dona 69 4 Aristo Fadhil K. 83
5 Carla Aulia Salsabila 81 5 Astrid Luvena Solihin 78
6 Daesyifa Bunga Hartawan 64 6 Cahya Nur Imani 86
7 Diftasya Shafa A. 61 7 Daffa Alrnoy 83
8 Diva Allsti Qhalos Hakiki 81 8 Davit 83
9 Dyna Shafa Salsabila 61 9 Dionza Marcel 94
10 Einjel Putrinda Awren 75 10 Echa Septa Almega 83
11 Ellysa Angguman Putri 78 11 Elvan Sabila Rahman 97
12 Elsa Ayuningthias Wahyudi 75 12 Gadis Ayu Pratiwi 92
13 Fina Novika Putri 78 13 Giofani Mareta Asmara 89
14 Firmansya Rois 81 14 Jennie Anggraeni Maesa 83
15 Habib Fadel M. 69 15 M. Cheivo Rakhanatha 89
16 Jeannita Hasty Aliffia 61 16 M. Prayoga AW 83
17 Jiwatrisna Dama Gotra 75 17 M. Satria Wirayudha 89
18 Lisda Ambar Sari 81 18 Muhammad Irvan 78
218
Lampiran 27
HASIL UJI NORMALITAS KELAS KONTROL
No. xi x2 f Z f(z) s(z) |f(z) - s(z)| |f(z) - s(z)|
1 61 3721 -1,68711 0,045792 0,1000000 -0,05420843 0,054208429
2 61 3721 -1,68711 0,045792 0,1000000 -0,05420843 0,054208429
3 61 3721 3 -1,68711 0,045792 0,1000000 -0,05420843 0,054208429
4 64 4096 -1,24052 0,107392 0,2333333 -0,12594149 0,125941489
5 64 4096 -1,24052 0,107392 0,2333333 -0,12594149 0,125941489
6 64 4096 -1,24052 0,107392 0,2333333 -0,12594149 0,125941489
7 64 4096 4 -1,24052 0,107392 0,2333333 -0,12594149 0,125941489
8 69 4761 -0,49621 0,309874 0,4000000 -0,09012595 0,090125950
9 69 4761 -0,49621 0,309874 0,4000000 -0,09012595 0,090125950
10 69 4761 -0,49621 0,309874 0,4000000 -0,09012595 0,090125950
11 69 4761 -0,49621 0,309874 0,4000000 -0,09012595 0,090125950
12 69 4761 5 -0,49621 0,309874 0,4000000 -0,09012595 0,090125950
13 72 5184 -0,04962 0,480212 0,5333333 -0,05312102 0,053121023
14 72 5184 -0,04962 0,480212 0,5333333 -0,05312102 0,053121023
15 72 5184 -0,04962 0,480212 0,5333333 -0,05312102 0,053121023
16 72 5184 4 -0,04962 0,480212 0,5333333 -0,05312102 0,053121023
17 75 5625 0,396966 0,654304 0,6333333 0,02097037 0,020970366
18 75 5625 0,396966 0,654304 0,6333333 0,02097037 0,020970366
19 75 5625 3 0,396966 0,654304 0,6333333 0,02097037 0,020970366
20 78 6084 0,843553 0,80054 0,8333333 -0,03279308 0,032793076
21 78 6084 0,843553 0,80054 0,8333333 -0,03279308 0,032793076
22 78 6084 0,843553 0,80054 0,8333333 -0,03279308 0,032793076
23 78 6084 0,843553 0,80054 0,8333333 -0,03279308 0,032793076
220
Rata-Rata 72,33
Simpangan Baku 6,72
L Hitung 0,126
L Tabel 0,161
Diketahui:
̅
Lh = Max |F(zi) – S(zi)| Zi =
̅ =∑
= 72,33
∑ ∑
S2 = = = = = 45,12
Maka, s = √ = 6,72
221
̅
Zi =
Z1 = = -1,68711 dst....
Maka diperoleh
L = Max |F(zi) – S(zi)|
L = 0,126 Ltabel = 0,161 (taraf signifikansi 0,05)
Keputusan Uji
Ditolak : H0 jika Lh ≥ Lt
Diterima : H0 jika Lh ≤ Lt
Kesimpulan :
Diketahui Lhitung ≤ Ltabel = 0,126 ≤ 0,161. Keputusan uji H0 diterima, maka dapat dipahami bahwa data postes
Lampiran 28
Hasil Uji Normalitas Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Kelas Kontrol
N 30
a,,b
Normal Parameters Mean 72.33
Positive .126
Negative -.167
Kolmogorov-Smirnov Z .916
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai sig (2-tailed) nilai kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol untuk uji
Kolmogorov-SmirnovZ lebih besar dari 0,05 (0,371 ≥ 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Tolak H1 dan H0 diterima
artinya data-data nilai kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol berdistribusi normal.
223
Lampiran 29
Hasil Uji T Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik pada Kelas Kontrol
One-Sample Test
Test Value = 75
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai sig (2-tailed) nilai kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol untuk uji
One-Sample Test lebih kecil dari 0,05 (0,038 ≤ 0,05), maka H0 ditolak, berarti H1 diterima. Jadi, penggunaan model
pembelajaran Discovery Learning berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas kontrol.
224
Lampiran 30
Rata-Rata 87,90
Simpangan Baku 5,39
L Hitung 0,152
L Tabel 0,161
Diketahui:
̅
Lh = Max |F(zi) – S(zi)| Zi =
̅ =∑
= 87,90
226
∑ ∑
S2 = = = = = 29,06
Maka, s = √ = 5,39
̅
Zi =
Z1 = = -1,8365286 dst....
Maka diperoleh
Lh= Max |F(zi) – S(zi)|
Lh = 0,152 Ltabel = 0,161 (taraf signifikansi 0,05)
Keputusan Uji
Ditolak : H0 jika Lh ≥ Lt
Diterima : H0 jika Lh ≤ Lt
Kesimpulan :
Diketahui Lhitung ≤ Ltabel = 0,152 ≤ 0,161. Keputusan uji H0 diterima, maka dapat dipahami bahwa data nilai
Lampiran 31
Hasil Uji Normalitas Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Kelas Eksperimen
N 30
a,,b
Normal Parameters Mean 87.90
Positive .152
Negative -.148
Kolmogorov-Smirnov Z .831
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai sig (2-tailed) Postes Kemampuan Pemecahan masalah pada kelas
Eksperimen untuk uji Kolmogorov-SmirnovZ lebih besar dari 0,05 (0,495 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Tolak
H1 dan H0 diterima artinya data-data Postes Kemampuan Pemecahan masalah pada kelas Eksperimen berdistribusi normal.
228
Lampiran 32
Hasil Uji T Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik pada Kelas Eksperimen
One-Sample Test
Test Value = 75
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka H0
ditolak, berarti H1 diterima. Jadi, penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) disertai technik
concept mapping berpengaruh signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik.
229
Lampiran 33
HASIL UJI NORMALITAS POSTES KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN MENGGUNAKAN SPSS
X MIA 1 X MIA 2
N 30 30
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai sig (2-tailed) Postes kelas X MIA 1 sebesar 0,495 dan X MIA 2 sebesar
0,371 lebih besar dari 0,05 (0,495 & 0,371 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa data-data Postes kelas X MIA 1 DAN
Lampiran 34
Nilai-Nilai L Tabel
Lampiran 35
Diketahui:
Fhitung =
= = = = 72,33
= = = = 87,90
Kesimpulan:
Diketahui F hitung < F tabel = 1,553 < 4,20. Keputusan uji = H0 diterima,
maka dapat dipahami bahwa populasi tersebut memiliki varian-varian yang sama
(homogen).
233
Lampiran 36
Kesimpulan :
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai sig. kemampuan pemecahan masalah
sebesar 0,136 ≥ 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut memiliki varian-
Lampiran 37
df1
df2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 161.4 199.5 215.7 224.6 230.3 234.0 236.8 238.9 240.5
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39
9 5.12 4.26 3.86 6.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.67 3.02
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.69 3.01 2.95 2.90
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.59 2.51 2.46
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34
23 4.28 3.42 3.23 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32
24 4.26 3.40 2.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30
25 4.24 3.49 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28
26 4.23 3.47 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2,31 2.25
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24
29 4.28 3.33 2.93 2.10 2.55 2.43 2.35 2.18 2.22
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.08 2.03
80 3.96 3.44 2.72 2.48 2.33 2.21 2.42 2.05 1.99
120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96
3.84 3.00s 2.60 2.37 2.21 2.10 2.01 2.94 1.88
Sumber: Novalia dan Muhammad Syazali.2014. Olah Data Penelitian Pendidikan. Lampung.
Aura.
235
Lampiran 38
₁- ₂ 15,6
t hitung 8,324
t tabel 2,002
Kesimpulan H0 ditolak
Tabel di atas menunjukkan ≥ yaitu 8,324 ≥ 2,002 sehingga ditolak artinya H1 diterima yaitu :
terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen dan rata-rata
Lampiran 38
₁- ₂ 15,576
t hitung 9,899
t tabel 2,002
Kesimpulan H0 ditolak
Tabel di atas menunjukkan ≥ yaitu 9,899 ≥ 2,002 sehingga ditolak artinya H1 diterima yaitu :
terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen dan rata-rata
Lampiran 39
Kesimpulan :
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 ≤ 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan nilai rata-rata postes kemampuan pemecahan masalah kelas X MIA 1 (Kelas
Lampiran 40
Tabel Nilai Titik Persentase Distribusi t (df = 41-80)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526
239
Lampiran 41
Model Summary
Change Statistics
Std. Error
Adjusted of the R Square Sig. F
Model R R Square R Square Estimate Change F Change df1 df2 Change
Guru menerapkan model pembelajaran Discovery Learning Peserta didik melakukan diskusi tentang jawaban dari pemasalahan
dengan memberikan stimulus menampilkan video yang yang terdapat dalam video yang telah ditampilkan
berhubungan dengan materi protista dan menyuruh peserta
didik mencari permasalahan yang terdapat dalam video tersebut
Peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan Melaksanakan postes di akhir pertemuan
DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Guru memberikan motivasi dan menyampakan tujuan Guru menerapkan tahapan model Pembelajaran Problem based
pembelajaran learning disertai technik concept mapping diawali dengan orientasi
peserta didik pada masalah berupa wacana dalam bentuk LKK
Guru mengorganisasikan peserta didik untuk belajar selanjutnya Guru membimbing pengalaman individual dan kelompok yakni
mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan
dalam pemecahan masalah.
Peserta didik mengembangkan dan menyajikan hasil karya dengan presentasi didepan kelas secara bergantian
Guru meluruskan peta konsep yang telah dibuat peserta didik kemudian perwakilan menjelaskan kepada teman-temannya
selanjutunya peserta didik membuat peta konsep tersebut secara mandiri
Setelah mempresentasikan hasil dilanjutkan dengan tanya jawab kemudian salah satu peserta didik memberikan
kesimpulan dari apa yang telah dipresentasikan dan kemudian di akhir pertemuan guru memberikan postes
DOKUMENTASI PRAKTIKUM
150
Wacana 1
Sumber: https://www.google.com
Pertanyaan Pengarah:
1. Berdasarkan wacana di atas, identifikasi masalah yang terkandung di dalamnya!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. Dari tiap pokok permasalahan yang anda temukan, rumuskan menjadi pertanyaan-
pertanyaan!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
3. Sebelum menemukan jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut, temukan dugaan,
atau kemungkinan jawaban-jawaban atas permasalahan tersebut. Rumuskan
jawaban-jawaban sementara Anda ini menjadi langkah-langkah solusi, yang
kemungkinannya merupakan jawaban permasalahan yang telah Anda rumuskan
tersebut!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
151
...................................................................................................................................
4. Dari sekian kemungkinan jawaban itu, temukan satu jawaban yang kemungkinan
paling tepat untuk pokok-pokok permasalahan tersebut!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
5. Melakukan Eksperimen
a. Tujuan Percobaan : Mengamati dan mengetahui ciri umum, penggolongan,
serta peranan dari berbagai jenis protista yang hidup di air.
b. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan Yang Tersedia Alat dan Bahan Yang Digunakan
1) Mikroskop (5 buah)
2) Pipet tetes (10 buah)
3) Kaca objek (10 buah)
4) Kaca penutup (10 buah)
5) Gelas kimia (10 buah)
6) Air kolam (250 ml)
7) Air sawah (250 ml)
c. Cara Kerja
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
152
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
d. Data
1) Air Kolam
No Gambar Ciri-ciri Menyerupai
(hewan,
tumbuhan/jamur)
153
2) Air Sawah
No Gambar Ciri-ciri Menyerupai
(hewan,
tumbuhan/jamur
e. Analisis data
1) Sebutkan jenis protista yang ditemukan dan buatkan ciri umum yang dimiliki
pada jenis protista yang anda dapatkan?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
154
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2) Urutkan Penggolongan dari masing-masing protista yang anda dapatkan!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
3) Bagaimana peranan umum protista bagi kehidupan berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan? Menguntungkan atau merugikan?
Jelaskan!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..........................................................................................................................
6. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi Anda!
a. Ciri-Ciri Umum Protista:
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
b. Penggolongan Protista:
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
155
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
c. Peranan Protista
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
7. Buatlah Peta Konsep untuk memperjelas kesimpulan anda!
Contoh Peta Konsep:
1. Sel
Dipahamkan dengan
Objek Tentang
Makhluk 2. Jaringan
Biologi
Hidup 3. Organ
Mempelajari
4. Sistem Organ
Pada tingkat
5. Individu
6. Populasi
7. Komunitas
8. Ekosistem
9. Bioma
Biologi bagi 10. Biosfer
Kehidupan 1. Botani
2. Zoologi
Cabang- 3. Evolusi
cabang 4. Hidrologi
Biologi 5. Genetika
6. Klasifikasi
Meliputi
7. Taksonomi
dan lain-lain
Wacana 2
Sumber: https://www.google.com
Petani tanaman hidroponik di Bogor akhir-akhir ini dibuat resah oleh hama.
Hama tersebut menyerang akar pada tanaman sehingga menyebabkan akar busuk.
Serangan penyakit biasanya terjadi di perakaran maupun batang tanaman. Penyakit
ini biasa disebut busuk akar (root rot). Penyakit busuk akar ini diantaranya
disebabkan oleh Phytium, Verticillium, Phytophthora, dan Fusarium Phytium.
Phityum sangat cepat menyebar dan menyerang sistem perakaran tanaman lain
apabila sistem hidroponik yang kita pakai memiliki interkoneksi sirkulasi air yang
sama.
Kemudian, Biasanya serangan Phytium terjadi pada instalasi hidroponik DWC
(Deep Water Culture) atau DFT. Secara umum penyebab banyak tumbuhnya phytium
antara lain yaitu peralatan kebun yang kurang steril, air yang tidak difilter dan
menggenang, akar tanaman kekurangan kadar oksigen, serta sisa akar mati yang
terinfeksi dari tanaman sebelumnya. Solusi agar serangan ini tidak menyebar dapat
dilakukan teknik berkebun lain atau pastikan sistem bekerja dengan baik agar
tanaman mendapatkan oksigen yang cukup sehingga tidak ada celah untuk Phytium
tumbuh dan berkembang. Selain itu, sterilkan bak nutrisi dan instalasi hidroponik
serta buang tanaman yang terinfeksi agar tidak menyebar ke tanaman lain.
Sumber: https://www.google.com
Pertanyaan Pengarah:
1. Berdasarkan wacana di atas, identifikasi masalah yang terkandung di dalamnya!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
158
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. Dari tiap pokok permasalahan yang anda temukan, rumuskan menjadi pertanyaan-
pertanyaan!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
3. Sebelum menemukan jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut, temukan dugaan,
atau kemungkinan jawaban-jawaban atas permasalahan tersebut. Rumuskan
jawaban-jawaban sementara Anda ini menjadi langkah-langkah solusi, yang
kemungkinannya merupakan jawaban permasalahan yang telah Anda rumuskan
tersebut!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
4. Dari sekian kemungkinan jawaban itu, temukan satu jawaban yang kemungkinan
paling tepat untuk pokok-pokok permasalahan tersebut!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
5. Melakukan Eksperimen
a. Tujuan Percobaan : Mengidentifikasi jenis dan ciri-ciri, pengelompokan serta
peranan protista mirip jamur bagi makhluk hidup disekitarnya.
b. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan Yang Tersedia Alat dan Bahan Yang Digunakan
1) Mikroskop (15 buah)
2) Kaca Objek (15 buah)
3) Pipet tetes (15 buah)
4) Pinset (5 buah)
5) Kaca pembesar/Lup (5 buah)
6) Ikan mati/membusuk (5 ekor)
7) Buah tomat busuk (5 buah)
159
c. Cara Kerja
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
d. Data
Media Gambar Ciri yang teramati Peranan
160
e. Analisis data
1) Sebutkan jenis-jenis Protista mirip jamur yang anda jumpai dan buatkan
ciri-ciri dari jenis protista mirip jamur yang anda dapatkan!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2) Urutkan Pengelompokan dari masing-masing protista mirip jamur yang
anda dapatkan!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
3) Sebutkan peranan protista mirip jamur bagi makhluk hidup disekitarnya!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
161
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Meliputi
Rantai Makanan
Aliran Jaring-jaring
Energi Makanan
Dijelaskan melalui
Piramida Ekologi
Aliran Energi
Dan Daur Daur Nitrogen
Biogeokimia
Meliputi
Daur Karbon
Daur
Biogeokimia Daur Sulfur
Daur Air
164
Wacana 3
Sumber: https://www.google.com
Sumber: https://www.google.com
Pertanyaan Pengarah:
1. Berdasarkan wacana di atas, identifikasi masalah yang terkandung di dalamnya!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. Dari tiap pokok permasalahan yang anda temukan, rumuskan menjadi pertanyaan-
pertanyaan!
165
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
3. Sebelum menemukan jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut, temukan dugaan,
atau kemungkinan jawaban-jawaban atas permasalahan tersebut. Rumuskan
jawaban-jawaban sementara Anda ini menjadi langkah-langkah solusi, yang
kemungkinannya merupakan jawaban permasalahan yang telah Anda rumuskan
tersebut!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
4. Dari sekian kemungkinan jawaban itu, temukan satu jawaban yang kemungkinan
paling tepat untuk pokok-pokok permasalahan tersebut!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
5. Melakukan Eksperimen
a. Tujuan Percobaan :
- Mengidentifikasi jenis dan ciri protista mirip tumbuhan (Alga).
- Mengidentifikasi pengelompokan protista mirip tumbuhan (Alga).
- Mengidentifikasi peranan Alga bagi makhluk hidup disekitarnya.
b. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan Yang Tersedia Alat dan Bahan Yang Digunakan
1) Mikroskop (5 buah)
2) Pipet tetes (10 buah)
3) Kaca objek (10 buah)
4) Kaca penutup (10 buah)
5) Gelas kimia (10 buah)
6) Alga di air bak WC sekolah (250 ml)
7) Alga di air kolam (250 ml)
c. Cara Kerja
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
166
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
d. Data
Media Gambar Ciri yang teramati Peranan
e. Analisis data
1) Sebutkan jenis-jenis Alga yang anda jumpai dan buatkan ciri-ciri dari jenis
alga yang anda dapatkan!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
167
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2) Urutkan Pengelompokan dari masing-masing alga yang anda dapatkan!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
3) Sebutkan peranan alga bagi makhluk hidup disekitarnya!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
c. Peranan Alga:
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Terdiri atas
1. Produsen
Biotik 2. Konsumen
Terdiri atas
1. Oksigen
Interaksi dalam Abiotik Terdiri atas 2. Kelembapan
Ekosistem
Ekosistem dan Suhu
3. Air dan
Mineral
4. Cahaya
Keseimbangan
Matahari
Ekosistem
Suksesi
Tipe-tipe Ekosistem
170
Wacana 4
Sumber: https://www.google.com
Sumber: https://www.google.com
Pertanyaan Pengarah:
1. Berdasarkan wacana di atas, identifikasi masalah yang terkandung di dalamnya!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. Dari tiap pokok permasalahan yang anda temukan, rumuskan menjadi pertanyaan-
pertanyaan!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
171
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
3. Sebelum menemukan jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut, temukan dugaan,
atau kemungkinan jawaban-jawaban atas permasalahan tersebut. Rumuskan
jawaban-jawaban sementara Anda ini menjadi langkah-langkah solusi, yang
kemungkinannya merupakan jawaban permasalahan yang telah Anda rumuskan
tersebut!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
4. Dari sekian kemungkinan jawaban itu, temukan satu jawaban yang kemungkinan
paling tepat untuk pokok-pokok permasalahan tersebut!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
5. Melakukan Eksperimen
a. Tujuan Percobaan :
- Mengidentifikasi jenis dan ciri protista mirip hewan (Protozoa).
- Mengidentifikasi pengelompokan protista mirip hewan (Protozoa).
- Mengidentifikasi peranan Protozoa bagi makhluk hidup disekitarnya.
b. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan Yang Tersedia Alat dan Bahan Yang Digunakan
1) Mikroskop (5 buah)
2) Pipet tetes (10 buah)
3) Kaca objek (10 buah)
4) Kaca penutup (10 buah)
5) Gelas kimia (10 buah)
6) Air sawah (250 ml)
7) Air selokan (250 ml)
c. Cara Kerja
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
172
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
d. Data
Media Gambar Ciri yang teramati Peranan
e. Analisis data
1) Sebutkan jenis-jenis Alga yang anda jumpai dan buatkan ciri-ciri dari jenis
Protozoa yang anda dapatkan!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
173
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2) Urutkan Pengelompokan dari masing-masing jenis Protozoa yang anda
dapatkan!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
3) Sebutkan peranan Protozoa bagi makhluk hidup disekitarnya!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
c. Peranan Protozoa:
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Ruang lingkup
Metode Ilmiah
Terdiri atas