Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
  • CURRICULUM VITAEName: Maraimbang Daulay University: State Islamic University of North Sumatra (UINSU)Designation: Lec... moreedit
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan moral dalam film The Platform. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teori analisis semiotika Roland Barthes. Hasil dari penelitian ini, yaitu: (1)... more
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan moral dalam film The Platform. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teori analisis semiotika Roland Barthes. Hasil dari penelitian ini, yaitu: (1) terdapat makna positif dan makna negatif dalam tiap-tiap adegan di film “The Platform”, di antaranya makna positif : pemeran utama mempunyai sikap yang baik, ramah, penolong, bersih, dan pembela kebenaran mencoba untuk mengubah sistem yang selama ini dibuat oleh pengelola penjara vertikal agar menjadi lebih adil dan tidak ada yang teraniaya, adapun makna negatif : sikap para penghuni penjara tingkat atas yang rakus memakan makanan yang dihidang di atas mimbar dan tidak memikirkan nasib penghuni- penjara di tingkat bawah; dan (2) bentuk pesan moral dalam film “The Platform” berupa moral baik danburuk, di antaranya moral baik: kepedulian tokoh utama yang membela kebenaran, suka menolong, peduli terhadap sesama dan orang-orang di sekitarnya, adapun moral b...
The background of this research is that a mosque is a house of worship for Muslims or Muslims. Mosque means a place of prostration, other names related to mosques in Indonesia are musholah, langgar or surau. The term is intended for... more
The background of this research is that a mosque is a house of worship for Muslims or Muslims. Mosque means a place of prostration, other names related to mosques in Indonesia are musholah, langgar or surau. The term is intended for buildings resembling mosques that are not used for Friday prayers, iktikaf, and are generally small in size. Besides being used as a place of worship, the mosque is also the center of the life of the Muslim community. Holiday celebrations, discussions, religious studies, lectures and Al-Qur'an study are often held in mosques. The purpose of this study was to find out how the contribution of the BKM Bakrie Grand Mosque in Kisaran City, Asahan Regency in fostering the diversity of the people of Kisaran City and how the response from the surrounding community was regarding the activities carried out by the BKM Bakrie Grand Mosque. This type of research uses field research, namely research that is directly carried out in the field or on respondents. This...
This study aims to determine the communication pattern of the village government in creating public awareness of health protocols during the Covid-19 pandemic and the obstacles of the village government in creating public awareness of... more
This study aims to determine the communication pattern of the village government in creating public awareness of health protocols during the Covid-19 pandemic and the obstacles of the village government in creating public awareness of health protocols during the Covid-19 pandemic. The theory used in this research is communication theory and OR theory. The subjects of this study were heads and employees of village government offices. The location of this research was carried out at the Sei Kasih Village office, Bilah Hilir District, Labuhanbatu Regency starting from July - September 2021. The method used in this study was a qualitative method. The analysis technique used is descriptive qualitative. The results of this study are that the communication pattern of the Sei Kasih village government in creating public awareness of health protocols during the pandemic uses primary and secondary communication patterns, and the constraints of the village government in creating public awarenes...
The phenomenon of sharia-based tourism development has now become a necessity for the people of Indonesia and even for the global community. Therefore, we need rules and regulations that govern it, both rules relating to normative sharia... more
The phenomenon of sharia-based tourism development has now become a necessity for the people of Indonesia and even for the global community. Therefore, we need rules and regulations that govern it, both rules relating to normative sharia and regulations governing implementation in a positive legal manner. The purpose of this research is to describe halal tourism in Indonesia in terms of the Indonesian Council of Ulama National Sharia Board (DSN-MUI) fatwa and the government regulation. This research is a conceptual review that uses literature research methods sourced from authoritative journals, books and documents and is still relevant to the study of halal tourism. The results showed that the large number of public requests for halal tourism visits in Indonesia resulted in the need for normative and positive regulation that regulates. Finally, the MUI issued and stipulated fatwa Number: 108/DSN-MUI/IX/2016 regarding the implementation of tourism based on sharia principles and West...
This article aims to discuss Islamic movements that have the potential to carry out radical ideology, global network of jihad and terrorism in the name of religion. Using Michael foucault's theory of power, with a... more
This article aims to discuss Islamic movements that have the potential to carry out radical ideology, global network of jihad and terrorism in the name of religion. Using Michael foucault's theory of power, with a descriptive-analytical analysis, this article wants to examine the level of political accommodation of the government since the Dutch East Indies, Japanese occupation, old order, new order and post-reformation as Azyumardi Azra's thesis which states that the government applies soft power or accommodative politics in dealing with modernist groups that tend to become radicalized. The result was; 1. The old order, which is known to be authoritarian and repressive, turns out to be the most accommodating and even fertile ground for the development of radicalism. 2. Modernist islamic groups are divided into two, one that leads to radicalism and the other to moderate. 3. Traditional islamic groups consistently become moderate groups.
The phenomenon of sharia-based tourism development has now become a necessity for the people of Indonesia and even for the global community. Therefore, we need rules and regulations that govern it, both rules relating to normative sharia... more
The phenomenon of sharia-based tourism development has now become a necessity for the people of Indonesia and even for the global community. Therefore, we need rules and regulations that govern it, both rules relating to normative sharia and regulations governing implementation in a positive legal manner. The purpose of this research is to describe halal tourism in Indonesia in terms of the Indonesian Council of Ulama National Sharia Board (DSN-MUI) fatwa and the government regulation. This research is a conceptual review that uses literature research methods sourced from authoritative journals, books and documents and is still relevant to the study of halal tourism. The results showed that the large number of public requests for halal tourism visits in Indonesia resulted in the need for normative and positive regulation that regulates. Finally, the MUI issued and stipulated fatwa Number: 108/DSN-MUI/IX/2016 regarding the implementation of tourism based on sharia principles and West...
Research Interests:
Studi ini membahas pemikiran Fazlur Rahman tentang etika Alquran, sebab para ahli sering menyebutkan bahwa etika bukan saja the basic elan of the Quran (esensi dalam ajaran Alquran), tetapi juga merupakan aspek universal yang ada dalam... more
Studi ini membahas pemikiran Fazlur Rahman tentang etika Alquran, sebab para ahli sering menyebutkan bahwa etika bukan saja the basic elan of the Quran (esensi dalam ajaran Alquran), tetapi juga merupakan aspek universal yang ada dalam setiap diri manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mendasarkan bacaannya pada kepustakaan karya-karya Fazlur Rahman yang ada. Hasil penelitian awal menunjukkan bahwa etika terpadu dalam hubungan Tuhan, manusia, dan alam yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Maka etika yang pertama disebutkan dalam hal hubungan antara Tuhan, manusia dan alam itu terkonsepsi dalam nilai-nilai keiamanan. Karena itu yang pertama manusia harus mengimani Tuhan di dalam segala sikapnya dengan mewujudkan berbagai kebaikan-kebaikan. Maka manusia mengemban amanah sebagai khalifah di muka bumi ini (khafilah fi al-ard).
Setiap masyarakat akan mengalami perubahan sosial. Perubahan sosial itu terjadi karena kehidupan manusia itu bersifat dinamis selaras dengan perkembangan zaman. Perkembangan sains dan teknologi misalnya menuntut adanya perubahan kehidupan... more
Setiap masyarakat akan mengalami perubahan sosial. Perubahan sosial itu terjadi karena kehidupan manusia itu bersifat dinamis selaras dengan perkembangan zaman. Perkembangan sains dan teknologi misalnya menuntut adanya perubahan kehidupan manusia dalam berbagai aspeknya, termasuk pola hubungan antar sesama
Research Interests:
Buku “Filsafat Fenomenologi: Suatu Pengantar” ini disusun untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan mahasiswa yang mengambil matakuliah “Filsafat Fenomenologi” secara langsung, maupun tidak langsung – misalnya dalam matakuliah “Filsafat... more
Buku “Filsafat Fenomenologi: Suatu Pengantar” ini disusun untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan mahasiswa yang mengambil matakuliah “Filsafat Fenomenologi” secara langsung, maupun tidak langsung – misalnya dalam matakuliah “Filsafat Modern, Filsafat Kontemporer dan Fenomenologi Agama”.
Buku ini disusun sebagai langkah pembuka penulis untuk selanjutnya menulis buku “Fenomenologi Agama”, sehingga terdapat keterkaitan yang erat di antara keduanya. Sebab pembahasan mengenai Fenomenologi Agama di dalamnya menggunakan pendekatan filsafat fenomenologi.
Abstrak Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan itu (human dignity) selalu berusaha "memeluk" suatu... more
Abstrak Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan itu (human dignity) selalu berusaha "memeluk" suatu kebenaran. Manusia selalu mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksanakan kebenaran itu. Sebaliknya, pengetahuan dan pemahaman tentang kebenaran, tanpa melaksanakan kebenaran maka manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik psikologis. Karena di dalam kehidupan manusia sesuatu yang dilakukan harus diiringi akan kebenaran dalam jalan hidup yang ditempuhnya dan manusia juga tidak akan bosan untuk mencari kenyataan dalam hidupnya yang dimana selalu ditunjukkan oleh kebenaran. A. Pendahuluan Pada prinsipnya, ada 4 (empat) teori kebenaran yang berkembang selama ini, yaitu: Pertama, teori korespondensi, yaitu teori menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu keadaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut. Kedua, teori konsistensi, yaitu suatu teori yang merupakan suatu usaha pengujian terhadap arti kebenaran. Hasil pengujian dan eksperimen dianggap reliable jika kesan-kesan yang berturut-turut dari satu penyelidik bersifat konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain. Ketiga, teori pragmatisme, suatu teori yang menguji kebenaran dalam praktek yang dikenal para pendidik sebagai metode project atau metode problem solving dalam pengajaran. Suatu hal atau teori yang dianggap benar hanya jika berguna dan mampu memecahkan problem yang ada. Artinya sesuatu itu benar, jika mengembalikan pribadi manusia pada keseimbangan dalam keadaan tanpa persoalan dan kesulitan. Sebab tujuan utama pragmatisme ialah supaya manusia selalu ada di dalam keseimbangan, Untuk ini manusia harus mampu melakukan penyesuaian dengan tuntutan-tuntutan lingkungan. Keempat, teori kebenaran religius, yaitu suatu teori yang menyatakan kebenaran tak cukup hanya diukur dengan rasio dan kemauan individu. Kebenaran bersifat objektif, universal, berlaku bagi seluruh umat manusia, karena kebenaran ini secara ontologis dan oxiologis bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui wahyu.