Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
KETAHANAN BANGSA DI TENGAH MASYARAKAT GLOBAL MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Kewarganegaraan Dosen Pengampu: Fitra Fatkhur Rokhmansyah, M.Sos. Disusun Oleh : Auliya Ayu Bela Sukmawati (0960231060) Hosniyatun (0960231043) AKADEMI KEBIDANAN ARRAHMA MANDIRI INDONESIA PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN PASURUAN 2024 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT.Atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah penelitian pada mata kuliah kewarganegaraan dengan judul”Ketahanan Bangsa Ditengah Masyarakat Global”ini dengan baik. Terimakasih pula kepada rekan saya kelompok 15 ini karena sudah berkenan meluangkan waktu dan menurahkan pikiran pada pembuatan makalah ini.Terimakasih pula untuk dosen pembimbing kami bapak A. Fitra Fatkhur Rokhmansyah, M.Sos. karena telah membimbing kami untuk menambah ilmu dan wawasan sehingga makalah ini dapat selesai dengan benar. Semoga makalah yang kami buat dengan menuangkan segala isi pokok pengetahuan kami ini dapat berguna untuk khalayak luas seperti dosen,mahasiswa\i untuk menambah wawasan dan referensi bagi kalian semua. Sesungguhnya kami penulis hanya makhluk biasa yang jauh dari kesempurnaan.Apabila ada kata yang kurang tepat dan atau susunan kata yang kurang baik, mohon dimaklumi kami akan menerima segala kritikan dari pembaca. Pasuruan,30 Mei 2024 Tim Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 1 1.3 Tujuan Penelitian 1 BAB II 2 PEMBAHASAN 2 2.1 Pengertian Asta Gatra 2 2.2 Tujuan pembangunan nasional 3 2.3 Asas pembangunan nasional 4 BAB III 7 PENUTUP 7 3.1 Kesimpulan 7 3.2 Saran 8 DAFTAR PUSTAKA 9 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu negara tidak dapat berdiri sendiri, Seperti halnya individu sebagai mahluk sosial. negara tentunya akan memerlukan negara atau komponen yang lain bahkan adapula negara yang memiliki keterkaitan serta ketergantungan dalam aspek ekonomi, sosial dan politik. Salah satu merupakan negara kita sendiri yaitu negara Indonesia dengan negara-negara lain, dinamakan masyarakat global, Ditandai adanya saling ketergantungan antar bangsa, adanya persaingan yang ketat dalam suatu kompetensi dan dunia cenderung berkembang kearah perebutan pengaruh antar bangsa, baik lingkup regional maupun lingkup global. Namun pada kenyatannya masih banyak hubungan yang bertentangan antara negara satu dengan negara yang lain. Yang mengakibatkan terjadinya konflik dan terusiknya Perdamaian dunia. Konflik biasanya dipicu dengan adanya masalah dalam hal sosial, Ekonomi, Politik, Agama mampu kebudayaan. Terjadinya konflik akibat adanya keserakahan, Kurang saling menghargai, dan mengerti antara satu dengan yang lain. dari latar belakang yang disimpulkan dalam makalah ini akan membahas apa yang dimaksud. Dengan perdamaian dunia sendiri dan cara wujudkan partisipasi indonesia dalam perdamaian dunia yang sebagai mana telah dimaksudkan. Rahayu.R, “Kontribusi Diplomasi Kebudayaan dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia”. Suatu tinjauan dari Jurnal Hubungan Internasional 8, no. 1 (2020): 45-56. Pada ketahanan nasional memiliki kaitannya dengan Keamanan maritim adalah elemen krusial dalam menjaga kedaulatan dan kelangsungan hidup suatu negara yang memiliki wilayah perairan. Dalam kerangka ini, ketahanan nasional melibatkan usaha untuk melindungi dan mempertahankan keamanan di perairan negara, termasuk tetapi tidak terbatas pada laut territorial, zona ekonomi eksklusif, dan perairan kepulauan. Keamanan maritim melibatkan perlindungan terhadap ancaman yang dapat muncul di laut, seperti serangan teroris, pencurian atau perampokan di laut, perdagangan ilegal, penyelundupan senjata atau narkoba, serta aktivitas ilegal lainnya yang dapat merusak stabilitas dan keamanan perairan negara. Selain itu, keamanan maritim juga melibatkan pengawasan dan penegakan hukum di perairan negara untuk mencegah pelanggaran hukum, seperti penangkapan ikan yang ilegal, pencurian sumber daya alam, atau pelanggaran terhadap peraturan lingkungan Nugroho.Y & Sari.A, “Ketahanan Nasional di Wilayah Perbatasan”. (Studi Kasus di Kalimantan Utara). Jurnal Kebijakan Pertahanan 11, no. 2 (2023): 120-135 Ancaman terhadap ketahanan pangan perikanan juga berdampak pada pertumbuhan perekonomian. Sektor perikanan yang tidak berkelanjutan menghambat potensi ekonomi yang dapat dihasilkan dari sumberdaya perikanan yang berlimpah. Hilangnya lapangan kerja dan pendapatan yang dihasilkan dari sektor perikanan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi negara dan menyebabkan ketimpangan sosial. Untuk mengatasi ancaman ini, diperlukan upaya yang terkoordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, perlindungan habitat laut, dan penegakan hukum yang ketat terhadap praktik penangkapan yang merusak perlu ditingkatkan. Selain itu, investasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi perikanan, pengembangan infrastruktur perikanan, dan pemberdayaan nelayan melalui pelatihan dan akses ke pasar juga penting untuk meningkatkan ketahanan pangan perikanan dan pertumbuhan perekonomian secara berkelanjutan. untuk menghadapi ancaman ini, negara perlu mengembangkan strategi dan kebijakan yang berfokus pada ketahanan pangan. Diversifikasi perikanan, pengembangan teknologi perikanan yang inovatif, dan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan menjadi langkah penting untuk mengatasi ancaman ini. Selain itu, investasi dalam infrastruktur perikanan, pendidikan perikanan, dan perluasan akses terhadap pasar juga diperlukan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Sari, N., & Pranoto.H, “Penguatan Ketahanan Pangan Melalui Optimalisasi Sumber Daya Perikanan Indonesia”. Jurnal Ketahanan Pangan dan Gizi 9, no. 2 (2020): 45-58 Salah satu sumber daya alam hayati Indonesia adalah sektor perikanan yang mencakup berbagai kegiatan seperti penyimpanan, pendinginan, pengawetan, dan pengelolaan, sekalipun perikanan laut (ikan hasil tangkapan), dan kegiatan tersebut tidak dilakukan untuk tujuan komersil wilayah. Hal ini bertujuan untuk mendatangkan pendapatan dan keuntungan bagi masyarakat. Menurut UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh nelayan ataupihak lain untuk mendapatkan ikan atau hasil perikanan lainnya dari perairan, baik dengan menggunakan alat tangkap, peralatan, atau metode tertentu. Penangkapan ikan mencakup segala tindakan yang dilakukan untuk menangkap, mengumpulkan, atau memanen ikan atau hasil perikanan lainnya dari perairan, termasuk tindakan seperti menangkap, menarik, menyeret, mengumpulkan, atau memancing ikan. Dalam UU tersebut, penangkapan ikan juga mencakup segala kegiatan yang terkait dengan pengolahan dan pemanfaatan hasil tangkapan ikan, seperti penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, pengawetan, dan pemasaran ikan. Arifin, Z., & Dewi, R. “Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati di Sektor Perikanan untuk Keberlanjutan”. Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 10, no. 2 (2020): 25-40 Selain itu, penangkapan ikan juga mencakup kegiatan penangkaran ikan, budidaya ikan, dan pemanfaatan sumberdaya perikanan lainnya. Arifin, Z., & Dewi, R. “Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati di Sektor Perikanan untuk Keberlanjutan”. Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 10, no. 2 (2020): 25-40 Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan Asta Gatra? Apa yang dimaksud dengan Perdamaian Dunia? Bagaimana terjadinya Sejarah dan Konsep Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Indonesia? Bagaimana unsur-unsur dari Ketahanan Nasional? Apa yang dimaksud dengan Ketahanan Nasional dalam area masyarakat global? 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengatahui apa yang dimaksud dengan Asta Gatra Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Perdamaian Dunia Agar dapat mengetahui bagaimana terjadinya Sejarah dan Konsep Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Indonesia Agar dapat mengetahui berbagai macam unsur-unsur yang terdapat dalam suatu Ketahanan Nasional Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Ketahanan Nasional dalam area masyarakat global BAB II PEMBAHASAN KONSEP ASTA GATRA Konsep asta gatra adalah sebuah teori giopolitik yang berkembang diindonesia, khususnya berkait dengan kajian strategis dan keamanan nasional. Asta gatra berasal dari bahasa sanskerta yang berarti dua aspek atau elemen konsep ini digunakan untuk memahami atau menganalisis sebagai faktor yang mempengaruhi kekuatan dan stabilitas suatu negara. Unsur-unsur kekuatan nasional di indonesia diistilahkan dengan gatra dalam ketahuan nasional indonesia. Asta Gatra adalah konsep dalam konteks ketahanan nasional Indonesia yang terdiri dari Dua aspek atau unsur, yaitu Trigatara dan Pancagatra dengan pengertian sebagai berikut: Hidayat, T. “Asta Gatra dalam Perspektif Ketahanan Nasional”. Jurnal Keamanan Nasional (2019): 123-136. Trigatra Trigatra adalah salah satuu konsep dalam geografi yang berhubungan dengan 3 aspek utama atau unsur alamiah yang mempengaruhi kondisi atau perkembangan suatu wilayah. Konsep ini sering digunakan dalam konteks perencanaan wilayah dan pembangunan. Geografi: Letak, bentuk, dan luas wilayah negara. Indonesia memiliki letak yang strategis, yaitu di antara dua benua dan dua samudra. Bentuk wilayah yang kepulauan dengan garis pantai yang panjang memberikan keuntungan bagi Indonesia dalam bidang ekonomi, pertahanan, dan keamanan. Luas wilayah yang besar juga merupakan potensi besar bagi Indonesia untuk menampung penduduk dan mengembangkan berbagai sumber daya alam. Demografi: Jumlah, kualitas, dan persebaran penduduk. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar, yaitu lebih dari 270 juta jiwa. Penduduk Indonesia juga memiliki kualitas yang semakin baik, dengan tingkat pendidikan dan kesehatan yang terus meningkat. Persebaran penduduk yang tidak merata perlu menjadi perhatian pemerintah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Sumber Daya Alam: Kekayaan alam ini merupakan modal penting bagi pembangunan nasional. Pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara berkelanjutan agar dapat dinikmati oleh generasi sekarang dan masa depan Susanto, D. “Penerapan Tri Gatra untuk Meningkatkan Keamanan dan Ketahanan Energi”. Jurnal Energi dan Sumber Daya Mineral 12, no. 2 (2020): 155-170. . Pancagatra adalah konsep geografi dan perencanaan wilayah yang melengkapi trigatra. Jika trigatra fokus pada aspek-aspek alamiah, pancagatra mencakup lima aspek pokok yang merupakan kekuatan non-fisik dalam ketahanan nasional Indonesia, yaitu: Ideologi: Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Pancasila merupakan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkuat ketahanan nasional. Politik: Sistem politik yang dianut negara. Indonesia menganut sistem demokrasi Pancasila, yaitu demokrasi yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Sistem politik ini harus dijalankan dengan baik dan adil untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan stabilitas nasional. Ekonomi: Sistem ekonomi yang dijalankan negara. Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila, yaitu sistem ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Sistem ekonomi ini harus diarahkan untuk mencapai kesejahteraan rakyat dan pemerataan pembangunan. Sosial Budaya: Nilai-nilai budaya bangsa. Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam. Nilai-nilai budaya ini harus dilestarikan dan dikembangkan untuk memperkuat identitas bangsa dan ketahanan nasional. Pertahanan dan Keamanan: Kemampuan negara untuk mempertahankan diri dari ancaman. Indonesia memiliki TNI dan Polri sebagai alat utama sistem pertahanan dan keamanan negara. Kemampuan pertahanan dan keamanan negara harus terus ditingkatkan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. Pancagatra merupakan aspek non-fisik yang penting dalam membangun ketahanan nasional. Kelima aspek ini saling terkait dan menunjang satu sama lain. Kekuatan nasional Indonesia ditentukan oleh ketahanan masing-masing gatra. Ketahanan nasional yang kuat akan membuat negara mampu menghadapi berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri. Raharja, Budi “Pengaruh Panca Gatra Terhadap Stabilitas Nasional Indonesia”. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 24, no. 4. (2020): 305-320 INDONESIA DAN PERDAMAIAN DUNIA Pengertian Perdamaian Dunia Perdamaian dunia adalah sebuah gagasan kebebasan,perdamaian dan kebahagian bagi seluruh negara dan bangsa. Perdamaian Dunia melintasi perbatasan melalui hak asasi manusia, teknologi, pendidikan, teknik pengobatan, diplomat dan pengakhiran bentuk pertikaian. sejak 1945, perserikatan bangsa-bangsa dan lima anggota permanen Majelis Keamanannya (AS,Rusia,China,Prancis,dan Tritania Raya) bekerja untuk menyelesaikan konflik tanpa perang atau deklarasi perang. Namun, negara-negara telah memasuki sejumlah konflik militer sejak saat itu. Perdamaian dipahami dalam dua pengertian yaitu : Pertama, Perdamaian adalah kondisi tidak adanya atau berkurangnya segala jenis kekerasan. Kedua, perdamaian adalah transformasi konflik kreatif non kekerasan. Dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perdamaian adalah apa yang kita miliki ketika transformasi konflik yang kreatif berlangsung secara tanpa kekerasan. Umumnya pemahaman tentang kekerasan hanya menuju pada tindakan yang dilakukan secara fisik dan mempunyai akibat secara langsung. Batasan seperti ini terlalu minimalistis karena rujukannya berfokus pada peniadaan atau kerusakan fisik semata. Perdamaian bukan soal penggunaan metode kreatif non kekerasan terhadap setiap bentuk kekerasan, tapi semestinya dapat menciptakan sebuah situasi yang seimbang dan harmonis, yang tidak berat sebelah bagi pihak yang kuat tetapi sama-sama sederajat dan seimbang bagi semua pihak. Jadi perdamaian dunia merupakan tiadanya kekerasan,kesenjangan,terjadinya konflik antar negara diseluruh dunia. Rahayu.R, “Kontribusi Diplomasi Kebudayaan dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia”. Suatu tinjauan dari Jurnal Hubungan Internasional 8, no. 1 (2020): 45-56. Faktor Penyebab Indonesia Mencapai Perdamaian Dunia Indonesia sendiri tidak mencapai Perdamaian Dunia secara langsung, tetapi beberapa faktor penyebab yang dapat membantu menjelaskan stabilitas relatif adalah sebagai berikut : Kebijakan Nasional : Indonesia memiliki kebijakan luar negeri yang mengutamakan perdamaian, kerja sama regional, dan diplomasi multilateral. Keragaman Budaya : Meskipun memiliki beragam suku, agama, dan budaya, Indonesia memiliki sejarah toleransi yang kuat untuk membantu mengurangi konflik internal. Stabilitas Politik : Meskipun memiliki tantangan politik, Indonesia telah mempertahankan stabilitas politik relatif sejak transisi demokrasi pada tahun 1998 Diplomasi Aktif : Indonesia terlibat dalam berbagai forum Internasional dan sering bertindak sebagai mediator dalam konflik regional, serta mempromosikan dialog damai. Kerjasama Internasional : Indonesia berpartisipasi dalam misi perdamaian PBB dan berkolaborasi dengan negara lain untuk menyelesaikan konflik dan mempromosikan perdamaian dunia. Walaupun Indonesia tidak secara resmi dianggap sebagai Pertahanan Dunia, tetapi negara ini memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas regional dan mempromosikan perdamaian Internasional melalui faktor-faktor yang sudah disebutkan. Dengan adanya hal tersebut juga tidak luput dari tantangan Internal, akan tetapi Negara Indonesia tetap berupaya untuk membangun kerja sama antar bangsa demi mencapai Perdamaian Dunia secara resmi. Hamid, S., “Sejarah lahirnya Ketahanan Nasional di Indonesia: Perspektif Sejarah dan Tantangan Masa Depan”. Jurnal Ketahanan Nasional 26, no. 2 (2020): 145-160 SEJARAH DAN KONSEP KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA Sejarah Lahirnya Ketahanan Nasional Konsepsi ketahanan nasional memiliki latar belakang sejarah kelahirannya di Indonesia. Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960an pada kalangan militer yang sekarang bernama SESKOAD. masa itu adalah sedang meluasnya pengaruh komunisme yang berasal dari Uni Sovyet dan Cina. Pengaruh komunisme menjalar sampai kawasan Indo Cina seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja. Bahkan infiltrasi komunis mulai masuk ke Thailand, Malaysia, dan Singapura. Tahun 1060an terjadi gerakan komunis di Philipina, Singapura dan Thailand. Bahkan gerakan komunis Indonesia berhasil mengadakan pemberontakan pada 30 September 1965, namun akhirnya dapat diatasi. Menyadari atas berbagai kejadian tersebut, semakin kuat gagasan pemikiran tentang kekuatan apa yang seharusnya ada dalam masyarakat dan bangsa Indonesia agar kedaulatan dan keutuhan bangsa negara Indonesia terjamin dimasa-masa mendatang. Dalam pemikiran Lemhanas (Lembaga Ketahanan Nasional) tahun 1968 telah ada kemajuan konseptual berupa ditemukannya unsur-unsur dari tata kehidupan nasional yang berupa yang berupa ideologi, politik, sosial, ekonomi, dan militer. Pada tahun 1969 lahirlah istilah Ketahanan Nasional yang menjadi pertanda dari ditinggalnya konsep kekuatan. Konsepsi Ketahanan Nasional waktu itu dirumuskan sebagai keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional yang ditujukan untuk menghadapi segala ancaman dan kekuatan membahayakan kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia. Kata “segala” menunjukkan kesadaran akan spectrum ancaman yang lebih dari sekedar pemberontakan komunis. Kesadaran akan spectrum ini diperluas pada tahun 1972 menjadi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG). Konsepsi Ketahanan Nasional tahun 1972 dirumuskan sebagai kondisi dinamis satu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dalam, yang langsung maupun tidak langsung, yang membahayakan identitas negara, integriras kelangsungsan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional. Hamid, S., “Sejarah lahirnya Ketahanan Nasional di Indonesia: Perspektif Sejarah dan Tantangan Masa Depan”. Jurnal Ketahanan Nasional 26, no. 2 (2020): 145-160 Konsep Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Indonesia Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi lingkungan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Ketahanan Nasional sebagai geostrategi bangsa indonesia memiliki pengertian bahwa konsep ketahanan nasional merupakan pendekatan yang digunakan bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan dalam rangka menggapai cita-cita tujuan nasional. Hal ini berarti bahwa Geostrategi Indonesia bukan hanya tentang strategi militer, tetapi juga strategi menyeluruh yang memanfaatkan kondisi Geografis Indonesia untuk memperkuat ketahanan nasional dalam berbagai konsep yang mengandung aspek-aspek di bawah ini: Politik: Memperkuat kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia, serta meningkatkan pengaruhnya di kawasan regional dan internasional. Ekonomi: Meningkatkan kesejahteraan rakyat dan membangun ekonomi yang tangguh dan mandiri. Sosial: Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Budaya: Melestarikan budaya bangsa dan memperkuat identitas nasional. Pertahanan dan Keamanan: Memperkuat kemampuan pertahanan dan keamanan negara untuk menjaga kedaulatan wilayah dan melindungi rakyat dari ancaman eksternal. Geostrategi Indonesia merupakan konsep penting dalam upaya bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Dengan memperkuat geostrategi Indonesia, diharapkan bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang maju, sejahtera dan berdaulat. Unsur-Unsur Ketahanan Nasional Unsur, elemen atau faktor yang mempengaruhi kekuatan/ketahanan nasional suatu negara terdiri atas beberapa aspek yaitu: Lestari, D., & Purnomo, R. “Unsur-Unsur Ketahanan Nasional: Pendekatan Holistik dalam Era Digital”. Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Kebijakan Publik 6, No.2, (2020): 140-155 Unsur atau gatra penduduk Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan nasional negara yang bersangkutan. Faktor yang berkaitan dengan peduduk negara meliputi dua hal yaitu aspek kualitas dan kuantitas. Unsur atau gatra wilayah Wilayah turut pula menentukan kekuatan nasional negara. hal ini terkait dengan wilayah negara meliputi: Bentuk Wilayah negara, negara kepulauan atau negara continental Luas Wilayah Negara Posisi geografis, astronomis dan geoglis negara Daya dukung wilayah negara, ada negara yang habitable dan unhabitable Unsur atau gatra sumber daya alam Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen ketahan nasional meliputi: Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup sumber daya alam hewani nama bati dan tambang Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam Pemanfaatn sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan danlingkungan hidup Kontrol atas sumber daya alam Unsur atau Gatra di Bidang Politik Politik penyelanggaraan negara sangat mempengaruhi kekuatan nasional yang ditinjau dari beberapa aspek: Sistem politik suatu negara Sistem pemerintahan suatu negara Bentuk pemerintah suatu negara Bentuk negara suatu negara Unsur atau gatra di bidang ekonomi yang berkaitan dengan sistem ekonomi suatu negara baik yang menganut sistem ekonomi liberal atau sistem ekonomi sosial. Unsur atau gatra dibidang sosial budaya yang berkaitan dengan akulurasi dan asimilasi Unsur-unsur tersebut dianggap mempengaruhi negara dalam halmengembangkan kekuatan nasionalnya untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan. Dalam praktiknya kondisi Ketahanan Nasional dapat kita ketahui melalui pengamatan delapan gatra yang sudah disebutkan diatas. Sedangkan lemah/menurunya tingkat Ketahanan Nasional akan menurunkan kemampuan bangsa dalam menghadapi ancaman kekuatan yang terjadi. Rahman A., & Fitriani, H. “Kekuatan Nasional dan Unsur-Unsur Utamanya”. Studi Kasus Indonesia. Jurnal Kajian Strategis Pertahanan Nasional, 9, No. 2(2020): 100-115 Ketahanan Indonesia di tengah Masyarakat Global Ketahanan nasional sangatlah penting bagi setiap negara, begitupun dengan negara kita Indonesia. Ketahanan nasional adalah kemampuan suatu negara untuk beradaptasi terhadap perubahan atau ancaman baik dalam bidang politik, sosial, budaya, ekonomi. Selain itu, ketahanan nasional juga merupakan kemampuan negara dalam memberikan jaminan keselamatan dan keamanan bagi rakyat negaranya. Ketahanan nasional suatu negara, termasuk Indonesia terkena dampak yang signifikan akibat era globalisasi ditandai dengan percepatan arus informasi, teknologi, perdagangan nasional, serta masih banyak lagi. Ketahanan Indonesia di masyarakat global (national resilience in a global society) adalah kemampuan bangsa Indonesia untuk menghadapi pengaruh globalisasi dengan tetap menjaga identitas nasional, kepentingan nasional, dan kelangsungan hidup bangsa. Indonesia perlu tangguh secara ideologis, politis, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan untuk bisa eksis di era global. Beberapa aspek dalam ketahanan mampu membantu Indonesia, pengertiannya sebagai berikut: Ideologi: Indonesia berpegang teguh pada Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Dengan ideologi yang kuat, Indonesia tidak mudah terombang-ambing oleh ideologi asing. Politik: Sistem demokrasi Pancasila mengutamakan musyawarah dan mufakat. Hal ini membantu Indonesia dalam menyikapi perbedaan pendapat dan tantangan politik secara damai. Ekonomi: Indonesia terus berusaha menguatkan fondasi ekonomi dengan mengembangkan industri dalam negeri, menggaet investasi asing yang menguntungkan, dan mendiversifikasikan pasar ekspor. Ekonomi yang kuat membuat Indonesia mandiri dan tidak mudah terpengaruh guncangan ekonomi global. Sosial Budaya: Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Masyarakat Indonesia juga dikenal dengan sikap gotong royong dan toleransi yang tinggi. Hal ini membangun ketahanan sosial budaya yang kuat dalam menghadapi arus globalisasi yang dapat mengancam nilai-nilai luhur bangsa. Keamanan: Indonesia memiliki TNI dan Polri yang menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Selain itu, Indonesia juga menerapkan konsep ketahanan wilayah untuk mencegah ancaman dari luar. Suryadi, B., & Wijaya, A. “Ketahanan Politik Indonesia dalam Konteks Global. Tantangan dan Strategi”. Jurnal Politik Asia Tenggara, 22 No. 2(2019)3: 20-335 Namun, Indonesia juga perlu waspada terhadap tantangan ketahanan nasional di era globalisasi, seperti: Dominasi budaya asing: Budaya asing yang masuk dengan bebas dapat mengesampingkan budaya lokal. Ketergantungan ekonomi: Ketergantungan yang terlalu besar pada pihak asing dapat melemahkan ekonomi nasional. Masalah keamanan: Ancaman seperti terorisme, siber war, dan perdagangan manusia dapat mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Untuk meningkatkan ketahanan nasional, Indonesia perlu terus memperkuat berbagai aspek tersebut. Penting untuk menanamkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air kepada seluruh warga negara. Selain itu, Indonesia perlu berperan aktif dalam hubungan internasional untuk menjaga kepentingannya di Masyarakat Suryadi, B., & Wijaya, A. “Ketahanan Politik Indonesia dalam Konteks Global. Tantangan dan Strategi”. Jurnal Politik Asia Tenggara, 22 No. 2(2019)3: 20-335 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Masyarakat global yang dinamis dan penuh tantangan mengharuskan Indonesia untuk memiliki ketahanan nasional yang kuat. Ketahanan nasional ini pada dasarnya adalah kemampuan bangsa untuk menghadapi pengaruh globalisasi tetap dengan menjaga identitas nasional, kepentingan nasional, dan kelangsungan hidup bangsa. Untuk mencapai ketahanan nasional yang kuat, Indonesia perlu fokus pada beberapa aspek: Ideologi: Memperkuat pondasi Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa. Politik dan Ekonomi: Menjalankan sistem demokrasi Pancasila yang mengedepankan musyawarah dan membangun ekonomi yang mandiri dan tangguh. Sosial Budaya: Melestarikan kekayaan budaya dan nilai-nilai luhur bangsa agar tidak tergerus arus globalisasi. Keamanan: Memperkuat TNI dan Polri serta konsep ketahanan wilayah untuk menjaga kedaulatan negara. Meskipun demikian, Indonesia juga harus waspada terhadap berbagai tantangan ketahanan nasional di era globalisasi, seperti: Dominasi budaya asing yang berpotensi menggeser budaya lokal. Ketergantungan ekonomi yang berlebihan pada pihak asing. Ancaman keamanan seperti terorisme, serangan siber, dan perdagangan manusia. Dengan terus menerus meningkatkan ketahanan nasional melalui berbagai upaya, Indonesia dapat: Menanamkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Memperkuat semua aspek ketahanan nasional. Berperan aktif dalam hubungan internasional untuk menjaga kepentingan nasiona Dengan demikian, Indonesia dapat terus eksis dan berkembang di tengah masyarakat global yang penuh tantangan. 3.2 Saran Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua. Mohon maaf atas segala kesalahan. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan karena kami menyadari banyak kesalahan dari materi dan makalah yang kami angkat sebagai bahan makalah ini. Sekian terima kasih. DAFTAR PUSTAKA Rahmawati, L., & Prasetyo, M. Ketahanan Sosial Indonesia di Tengah Pandemi Covid- 19. Jurnal Sosial dan Politik. (2021) Dewi, S. (2022). Peran Teknologi dalam Memperkuat Ketahanan Nasional Indonesia. Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Laporan Tahunan Ketahanan Nasional 2023. Rahayu. R. Kontribusi Diplomasi Kebudayaan dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia. Suatu tinjauan dari Jurnal Hubungan Internasional (2020). Nugroho.Y & Sari.A. Ketahanan Nasional di Wilayah Perbatasan. (Studi Kasus di Kalimantan Utara). Jurnal Kebijakan Pertahanan (2023). Sari, N., & Pranoto.H, “Penguatan Ketahanan Pangan Melalui Optimalisasi Sumber Daya Perikanan Indonesia”. Jurnal Ketahanan Pangan dan Gizi 9, no. 2 (2020): 45-58 Arifin, Z., & Dewi, R. “Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati di Sektor Perikanan untuk Keberlanjutan”. Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 10, no. 2 (2020): 25-40 Hidayat, T. “Asta Gatra dalam Perspektif Ketahanan Nasional”. Jurnal Keamanan Nasional (2019): 123-136. Susanto, D. “Penerapan Tri Gatra untuk Meningkatkan Keamanan dan Ketahanan Energi”. Jurnal Energi dan Sumber Daya Mineral 12, no. 2 (2020): 155-170. Raharja, Budi “Pengaruh Panca Gatra Terhadap Stabilitas Nasional Indonesia”. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 24, no. 4. (2020): 305-320 Hamid, S., “Sejarah lahirnya Ketahanan Nasional di Indonesia: Perspektif Sejarah dan Tantangan Masa Depan”. Jurnal Ketahanan Nasional 26, no. 2 (2020): 145-160 Lestari, D., & Purnomo, R. “Unsur-Unsur Ketahanan Nasional: Pendekatan Holistik dalam Era Digital”. Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Kebijakan Publik 6, No.2, (2020): 140-155 Rahman A., & Fitriani, H. “Kekuatan Nasional dan Unsur-Unsur Utamanya”. Studi Kasus Indonesia. Jurnal Kajian Strategis Pertahanan Nasional, 9, No. 2(2020): 100-115 Suryadi, B., & Wijaya, A. “Ketahanan Politik Indonesia dalam Konteks Global. Tantangan dan Strategi”. Jurnal Politik Asia Tenggara, 22 No. 2(2019)3: 20-335 3