Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 1 Juni 2018
81
PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH PADA
MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) BAHASA
INDONESIA DI SMA/SMK KOTA BENGKULU
THE TRAINING OF SCIENTIFIC WRITING AT THE MUSYAWARAH
GURU MATA PELAJARAN (MGMP) BAHASA INDONESIA IN
SMA/SMK OF BENGKULU CITY
Oleh:
Nafri Yanti, Fina Hiasa, Arono
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Bengkulu
Email: nafriyanti@unib.ac.id
ABSTRACT
Initial identification results to the MGMP Indonesian Bengkulu city, it is known that the
main problem faced by most teachers is the difficulty to meet Minister of Manpower No. 16
of 2009 and Minister of Education Number 3/V/PB/2010 regarding the obligation of
teachers to have publication of scientific papers if want to propose promotion from class
3A. This devotion activity is an effort to overcome the problem. The motives performed in
this devotion are lectures, discussions and exercises. Based on hail training, it is known
that there is an increase of trainee knowledge on the aspect of understanding on the
structure and technique of writing scientific papers by 43%, scientific writing writing tips
by 49%, reference information on scientific writing as much as 70% and information about
77% publication.
Keywords: training, scientific work, MGMP
PENDAHULUAN
Sasaran dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) ini adalah
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMA/SMK Kota Bengkulu.
Salah satu fungsi MGMP adalah sebagai wadah untuk memecahkan permasalaan yang
terdapat pada guru yang menjadi anggota di dalamnya. Saat ini jumlah anggota MGPMP
Bahasa Indonesia SMA/SMK berjumlah 81 orang, yang terdiri atas 37 orang guru SMK
dan 44 orang guru SMA. Berdasarkan hasil identifikasi awal kepada ketua MGMP Bahasa
Indonesia Kota Bengkulu Bapak Zon Tusdi, M.Pd., diketahui bahwa saat ini permasalahan
utama yang dihadapi oleh sebagian besar guru adalah kesulitan untuk memenuhi Permen
Menpan Nomor 16 Tahun 2009 dan Mendiknas Nomor 3/V/PB/2010 tentang aturan
perhitungan angka kredit jabatan serta petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional guru. Salah
satu aturannya berbunyi ”Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi dari Guru
Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Utama,
pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e wajib melakukan kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan pengembangan diri, publikasi dan/atau karya inovatif”
(Menpan, 2009).
Dalam kutipan Permen tersebut dijelaskan bahwa guru wajib mempunyai publikasi
karya ilmiah jika ingin mengusulkan kenaikan pangkat mulai dari golongan 3A. Peraturan
82
Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 1 Juni 2018
ini berlaku terhitung sejak tanggal 1 Januari 2013. Inilah yang menjadi permasalahan
utama MGMP Bahasa Indonesia SMA/SMK saat ini. Sebagian besar dari mereka masih
kesulitan untuk membuat karya ilmiah. Mereka juga masih minim informasi tentang
bagaimana cara agar karya ilmiah yang dihasilkan dapat dipublikasikan. Berdasarkan
masalah yang dipaparkan di atas, dibutuhkan suatu pelatihan khusus yang dapat
memfasilitasi guru-guru MGMP Bahasa Indonesia SMA/SMK Kota Bengkulu untuk
meningkatkan keterampilan menulis karya ilmiah dan juga dapat mempublikasikannya.
Untuk itu diharapkan pelatihan ini dapat dilaksanakan sesegera mungkin demi
meningkatnya keterampilan guru-guru di MGMP Bahasa Indonesia SMA/SMK Kota
Bengkulu agar dapat menghasilkan karya ilmiah yang terpublikasi.
Tuntutan tersebut tidak berbanding lurus dengan kenyataan dilapangan. Berdasarkan
hasil observasi awal diketahui bahwa menulis karya ilmiah masih merupakan hal yang sulit
dilaksanakan khususnya bagi dewan guru yang tergabung dalam MGMP Bahasa indonesia
SMA/SMK Kota Bengkulu. Melakukan berbagai kegiatan pelatihan, workshop dan
berbagai kegitan pertemuan ilmiah telah terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan
menulis karya ilmiah guru. Misalnya penelitian yang dilakukan oleh (Udiyono, 2011)
dengan hasil secara bersama-sama terdapat hubungan positif yang signifikan antara
kompetensi professional, keikut sertaan dalam forum ilmiah dan karya pengembangan
profesi dengan kinerja guru (Ry,123) = 0,888 dengan koefisien determinasi (R2) sebesar
0,788 harga F regresi= 50,881 signifikan pada taraf signifikasi 5% . Berbagai kegiatan
workshop dan pelatihan juga tentang menulis karya ilmiah untuk dewan guru juga pernah
dilakukan oleh (Supriatna & Muslim, 2015) dengan judul kegiatan Workshop Karya Tulis
Ilmiah Bagi Guru SD Negeri Jipang, (Wening & Dkk, 2009) dengan judul kegiatan
Workshop Penulisan Karya Ilmiah Sebagai Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru
SMK. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut diketahui bahwa terjadi peningkatan
kemampuan menulis karya ilmiah dewan guru yang menjadi sasaran kegiatan setelah
dilakukannya workshop terkait penulisan karya ilmiah. Oleh karena itu kegiatan sejenis
perlu untuk segera dilkukan agar kemampuan menulis karya ilmiah dewan guru yang
tergabung dalam MGMP Bahasa Indonesia SMA/SMK Kota Bengkulu juga dapat
meningkat.
Dalam kegiatan ini tim pengabdi akan menggunakan berbagai referensi yang terkait
dengan karya ilmiah diantaranya buku Menulis Karya Ilmiah (Dalman, 2013), buku yang
berjudul Lincah Menulis Artikel Ilmiah (Purwarna, 2017) dan referensi dari
(Nurgiyantoro, 2001) tentang penilaian pengajaran bahasa yang diharapkan dapart menjadi
sumber inspirasi bagi guru untuk dapat produktif dalam menulis karya ilmiah.
METODE PENGABDIAN
Dalam melaksanakan gegiatan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Ceramah dan Tanya Jawab. Metode ini dipilih untuk menjelaskan tentang materi
yang bersifat teoritik terkaitdengan aturan perundangan yang menyangkaut kenaikan
pangkat menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No.16 Tahun 2009. Selain itu juga bermacam-macam karyatulis ilmiah,
utamanya makalah, laporan penelitian tindakan kelas dan diktat serta bagaimana cara
untuk mempublikasikannya.
2. Demonstrasi. Metode ini digunakan untuk menjelaskan suatu proses kerja secara
bertahapsehingga dapat memberi kemudahan bagi peserta dapat mengamati secara
Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 1 Juni 2018
83
cermatproses pembuatan karya tulis ilmiahdari persiapan sampai jadi diktat,
laporanpenelitian dan makalah.
3. Latihan/Praktek atau tutorial. Pada metode ini peserta mempraktekkan pembuatan
karya tulis ilmiah denganbimbingan pelatih sehingga peserta dapat membuat karya tulis
ilmiah dengan baik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia SMA/SMK Kota Bengkulu dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 Juni 2017.
Peserta pelatihan yang hadir berjumlah 35 orang. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dari
pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Sebelum memulai kegiatan inti
pelatihan, pengabdi mengadakan survei kepada peserta tentang beberapa hambatan pada
aspek kognitif yang menyebabkan masih rendahnya kemampuan menulis dan publikasi
karya ilmiah peserta pelatihan.
Dari hasil survei diketahui bahwa hal tersebut terjadi dikarenakan masih minimnya
pengetahuan guru tentang teknik penulisan karya ilmiah, kurangnya pemahaman tentang
struktur karya ilmiah, serta terbatasnya informasi tentang referensi yang dapat digunakan
untuk menulis karya ilmiah dan informasi jurnal-jurnal yang tersedia sebagai media
publikasi karya ilmiah yang telah dihasilkan. Secara lebih rinci faktor-faktor penghambat
tersebut tergambar dalam diagram berikut:
15%
5%
23%
Pemaham struktur
27%
30%
Teknik penulisan
Gambar 1. Faktor utama rendahnya publikasi karya ilmiah guru MGMP bahasa Indonesia
SMA/SMK Kota Bengkulu pada aspek faktor kemampuan.
Diagram tersebut menunjukan bahwa faktor utama masih rendahnya publikasi karya
ilmiah guru yang tergabung dalam MGMP Bahasa Indonesia SMA/SMK Kota Bengkulu
adalah pemahaman tentang teknik penulisan yaitu sebesar 30% atau sebanyak 11 orang
dari peserta pelatihan. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya tingkat publikasi karya
ilmiah peserta pelatihan yaitu kurangnya pemahaman struktur, referensi dan media
publikasi karya ilmiah yang telah mereka hasilkan.
Selain faktor kemampuan, faktor lain yang menyebabkan rendahnya tingkat
publikasi karya ilmiah peserta pelatihan adalah faktor psikologis dan faktor ekonomi.
Faktor psikologis.
Tim pengabdi juga memberikan informasi tentang alamat web yang
mempublikasikan banyak tulisan ilmiah dari berbagai daerah. Tulisan tersebut tentunya
dapat dijadikan sebagai referensi baik dari segi strutur penulisan karya ilmiah dalam
bentuk artikel, maupun referensi tentang penelitian-penelitian yang relevan dengan
84
Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 1 Juni 2018
penelitian yang akan dilakukan oleh guru tersebut. Alamat web yang dapat diakses sebagai
referensi penulisan karya ilmiah diantaranya:
1. http://ejournal.upi.edu/index.php/IJAL/index
2. Pustaka ilmiah.com
3. http://id.portalgaruda.org/?ref=home
4. http://journal.asiatefl.org/
5. http://www.journal.tarbiyahiainib.ac.id/index.php/attalim
6. https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/560/01/
7. http://www.conferencealerts.com/
8. Jurnal Ling Tera.com
Dan beberapa laman web yang terkait dengan penulisan karya ilmiah mulai dari
referensi penulisan karya ilmiah hingga cara pengecekan plagiasi sebuah karya ilmiah.
Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 1 Juni 2018
85
Pada saat tim pengabdi memberikan penjelasan, peserta pelatihan menyimak dengan
serius penjelasan yag diberikan.
Gambar 2. Peserta pelatihan menyimak dengan serius materi yang disajikan oleh tim
pengabdi
Gambar 3. Salah satu peserta pelatihan antusias menyampaikan pengalamannya terkait
penulisan karya ilmiah
Tim pengabdi juga menjelaskan bahwa di Universitas Bengkulu juga telah
mempunyai beberapa jurnal sebagai wadah untuk mempublikasikan karya ilmiah guruguru khususnya guru bahasa Indonesia di Provinsi Bengkulu. Jurnal tersebut diantaranya
86
Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 1 Juni 2018
jurnal Wacana dan jurnal Bisa. Kedua jurnal tersebut merupakan jurnal yang dimiliki
jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni sehingga sangat relevan bagi guru untuk
mempublikasikan karya ilmiah mereka yang temanya berkaitan erat dengan pembahasan
seputar pendidikan, bahasa dan sastra indonesia.
Dalam melaksanakan kegiatan pengabdian, tim pengabdi juga menemukan beberapa
faktor yang mendukung dan menghambat kegiatan, yaitu:
a. Faktor Pendukung
1. Pengurus MGMP Bahasa Indonesia SMA/SMK Kota Bengkulu merespon dengan
baik tim pengabdi untuk melaksanakan kegiatan pengabdian berupa pelatihan
penulisan karya ilmiah.
2. Dewan guru yang tergabung dalam MGMP Bahasa Indonesia SMA/SMK Kota
Bengkulu mempunyai motivasi yang cukup tinggi untuk belajar hal ini ditunjukan
dengan antusiasme mereka dalam mengikuti proses pelatihan.
3. Fasilitas yang disediakan oleh tim pengurus MGMP Bahasa Indonesia SMA/SMK
Kota Bengkulu berupa tempat, media untuk memberikan pelatihan cukup respentatif
mendukung kegiatan pengabdian.
4. MGMP Bahasa Indonesia SMA/SMK Kota Bengkulu merupakan wadah yang aktif
mengadakan pertemuan untuk membahas kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anggotanya.
b. Faktor Penghambat
1. Kesibukan guru dan singkatnya tenggang waktu pemberian undangan dengan
pelaksanaan kegiatan menyebabkan guru belum menyiapkan contoh karya ilmiah
yang telah merekan buat.
2. Keterbatasan fasilitas pendukung (waktu dan dana) menyebabkan pelatihan yang
diberikan belum terlalu mendalam.
3. Saat ini kuota yang disiapkan oleh pemerintah untuk memberikan pelatihan-pelatihan
terkait penulisan karya ilmiah masih terbatas, sehingga pengetahuan guru tentang
karya ilmiah masih sangat minim. Oleh karena itu guru membutuhkan pelatihan yang
lebih intensif lagi.
Setelah kegiatan pelatihan selesai dilaksakan tim pengabdi juga melakukan evaluasi.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mengevaluasi peserta adalah dengan memberikan
instrumen yang berisi beberapa pertanyaan untuk mengukur sejauh mana peningkatan
pengetahuan peserta terhadap beberapa hal berikut:
1) Struktur dan teknik penulisan karya ilmiah.
2) Informasi guru terhadap alamat web yang tersedia agar dapat mengakses jurnal online
yang dapat dijadikan referensi penulisan karya ilmiah.
3) Iinformasi guru terhadap jurnal-jurnal yang tersedia khusunya di UNIB sebagai media
publikasi karya ilmiah yang telah dihasilkan.
Setelah kegiatan pelatihan selesai dilaksakan tim pengabdi juga melakukan evaluasi.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mengevaluasi peserta adalah dengan memberikan
instrumen yang berisi beberapa pertanyaan untuk mengukur sejauh mana peningkatan
pengetahuan peserta terhadap beberapa hal berikut:
1) Struktur dan teknik penulisan karya ilmiah.
2) Informasi guru terhadap alamat web yang tersedia agar dapat mengakses jurnal online
yang dapat dijadikan referensi penulisan karya ilmiah.
3) Iinformasi guru terhadap jurnal-jurnal yang tersedia khusunya di UNIB sebagai media
publikasi karya ilmiah yang telah dihasilkan.
Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 1 Juni 2018
87
Dari hasil evaluasi diketahui bahwa ada capaian peningkatan pengetahuan peserta,
mulai dari teknik penulisan hingga publikasi karya ilmiah sebelum dan setelah
dilaksanakannya pelatihan. Peningkatan tersebut tergambar pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil evaluasi pelatihan penulisan karya ilmiah musyawarah guru mata pelajaran
bahasa Indonesia SMA/SMK Kota Bengkulu
Sebelum Pelatihan
Setelah Pelatihan
Paham
Tidak
paham
Persentase
tingkat
pemahaman
Paham
Tidak
paham
Persentase
tingkat
pemahaman
Ratio
peningkatan
Struktur dan teknik
penulisan
15
20
43%
30
5
86%
43%
2
Tips penulisan
10
25
29%
27
8
77%
49%
3
Informasi referensi
3
32
9%
28
7
80%
71%
4
Media publikasi
3
32
9%
30
5
86%
77%
No
Indikator Penilaian
1
Berdasarkan data pada tabel tersebut diketahui bahwa ada peningkatan pengetahuan
peserta pelatihan pada aspek pemahaman terhadap struktur dan teknik penulisan karya
ilmiah, data menunjukkan bahwa sebelum pelatihan terdapat 15 peserta yang memahami
tentang struktur dan teknik penulisan karya ilmiah sedangkan 20 peserta lainnya belum
memahami hal tersebut. Setelah dilakukan pelatihan diketahui bahwa jumlah peserta yang
memiliki pemahaman dan teknik penulisan karya ilmiah meningkat menjadi 30 0rang atau
terjadi peningkatan sebesar 43%.
Selain itu juga terjadi peningkatan pengetahuan tentang tips penulisan karya ilmiah
yang sebelum dilakukan pelatihan diketahui hanya 10 0rang yang memahami tips
penulisan karya ilmiah dan setelah dilakukan pelatihan jumlah tersebut meningkat menjadi
27 orang atau terjadi peningkatan sebesar 49%.
Berdasarkan data pada tabel diketahui juga bahwa terdapat peningkatan
pengetahuan peserta tentang informasi referensi penulisan karya ilmiah. Sebelum
dilakukan pelatihan diketahui bahwa peserta yang mengetahui informasi tentang referensi
yang dapat diakses melaui internet hanya terdiri 3 orang, namun setelah dilakukan
pelatihan jumlah tersebut meningkat menjadi 28 orang, atau terjadi peningkatan sebersar
70%.
Data survei juga menunjukan bahwa terjadi peningkatan informasi peserta pelatihan
pada aspek media publikasi. Sebelum dilakukan pelatihan diketahu hanya 3 orang yang
mengaetahu media publikasi karya ilmiah yang telah dihasilkan namaun setelah dilakukan
pelatihan diketahui bahwa 30 peserta mengetahui informasi tentang media publikasi karya
ilmiah, peningkatan terjadi sebesar 77 %.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian diketahui bahwa terdapat 3 (tiga) faktor
penyebab masih rendahnya publikasi karya ilmiah yang dilakukan oleh guru yang
tergabung pada kelompok MGMP Bahasa Indonesia SMA/SMK Kota Bengkulu. Beberapa
faktor tersebut adalah faktor kemampuan, psikologis, ekonomi. Dari ketiga faktor tersebut
faktor utama penyebab masih rendahnya publikasi karya ilmiah yang dilakukan oleh guru
88
Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 1 Juni 2018
yang tergabung pada kelompok MGMP Bahasa Indonesia SMA/SMK Kota Bengkulu
adalah faktor kemampuan. Faktor kemampuan tersebut dikarenakan masih terbatasnya
informasi tentang: 1) Struktur dan teknik penulisan karya ilmiah, 2) Tips penulisan karya
ilmiah, 3) Informasi tentang referensi yang dapat diakses secara online tentang struktur
penulisan karya ilmiah dan contoh-contoh penelitian yang dapat dilakukan, dan 4)
Informasi jurnal-jurnal yang tersedia sebagai media publikasi karya ilmiah yang telah
dihasilkan.
Pelatihan yang dilakukan sudah cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dari hasil
evaluasi yang menunjukan ada peningkatan pengetahuan peserta pelatihan pada aspek
pemahaman terhadap struktur dan teknik penulisan, tips penulisan, sumber referensi dan
media publikasi karya ilmiah.
Saran
Diharapakan untuk kedepannya pelatihan-pelatihan sejenis dapat terus dilakukan.
Diharapkan juga pelatihan yang diberikan dapat lebih banyak menjangkau jumlah peserta
dengan fasilitas yang lebih baik lagi. Pelatihan yang diberikan kedepannya diharap juga
dapat dilakukan dengan waktu yang lebih lama agar materi yang dibahas dapat di bahasa
secara lebih mendalam, sehingga dapat meningkatkan kualitas guru, khususnya guru yang
tergabung pada kelompok MGMP Bahasa Indonesia SMA/SMK Kota Bengkulu.
DAFTAR PUSTAKA
Dalman, 2013, Menulis Karya Ilmiah, Rajawali Pers: Jakarta.
Depdiknas Dirjen Dikdasmen Direktorat Tnaga Kependidikan, 2010, Pedoman
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit
Pengembangan Profesi Guru: Jakarta.
Nurgiyantoro, B, 2001, Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa, BPFE: Yogyakarta.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Purwarna, D, 2017, Lincah Menulis Artikel Ilmiah Populer & Jurnal, Grafindo Persada:
Jakarta.
Supriatna, & Muslim, A, 2015, Workshop Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru Sd Negeri Jipang.
In Proceeding Seminar LPPM UMP (hal. 102–105), UMP: Purwekerto. Diambil dari
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=362968&val=7672&title =IBM
KELOMPOK KERJA GURU SD NEGERI JIPANG (WORKSHOP KARYA
TULIS ILMIAH BAGI GURU SD NEGERI JIPANG)
Udiyono, 2011, Pengaruh Komptensi Profesional dan Keikutsertaan Guru Dalam Forum
Ilmiah Serta Karya Pengembangan Profesi Terhadap Kinerja Guru. Magistra,
23(76):1–9. Diambil dari http://id.portalgaruda.org/?ref=search&mod=document&
select=title&q=+karya+ilmiah+guru&button=Search+Document
Wening, S, dkk., 2009, Workshop Penulisan Karya Ilmiah Sebagai Upaya Pengembangan
Profesionalisme
Guru
SMK,
INOTEK,
13:171–181.
Diambil
dari
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article= 355629