Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Atraksi Interpersonal dan Hubungan Intepersonal Disusun oleh : Rhafael Davincen 202210415174 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA 2024 Pendahuluan Dalam ranah interaksi sosial, manusia seringkali menjalin hubungan dengan orang lain, baik melalui persahabatan, ikatan keluarga, maupun hubungan romantis. Hubungan interpersonal ini memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, karena melibatkan interaksi dan komunikasi antar individu (Kumara, 2023). Dalam hubungan inilah ketertarikan antarpribadi berperan, karena ketertarikan seseorang terhadap orang lain dapat sangat mempengaruhi perkembangan dan dinamika hubungan mereka. Atraksi interpersonal dan hubungan interpersonal merupakan konsep yang saling terkait erat dalam bidang komunikasi dan psikologi sosial, karena keduanya berdampak pada berbagai aspek kehidupan individu, termasuk kesejahteraan emosional, interaksi sosial, dan upaya profesional (Gandasari et al., 2021). Hubungan dan atraksi interpersonal sangat penting karena keduanya memengaruhi kehidupan sehari-hari, baik secara pribadi maupun profesional. Hubungan interpersonal dapat memengaruhi bagaimana kita memilih teman, pasangan, dan rekan kerja, sementara hubungan interpersonal juga dapat memengaruhi produktivitas, kebahagiaan, dan kesehatan mental kita(Desak et al., 2022). Di era digital saat ini, teknologi komunikasi dan media sosial memengaruhi cara orang berinteraksi dan membangun hubungan. Memanfaatkan media sosial dapat memperluas jaringan sosial seseorang, tetapi juga membawa tantangan tersendiri dalam menjaga keaslian dan kedalaman hubungan. Oleh karena itu, memahami ide-ide tentang atraksi interpersonal serta faktor-faktor yang mempengaruhinya semakin penting. Tinjauan Pustaka A. Atraksi Interpersonal Ketertarikan seseorang terhadap orang lain dikenal sebagai atraksi interpersonal, yang dapat menyebabkan pembentukan hubungan interpersonal. konsep yang menjelaskan mengapa seseorang merasa tertarik pada orang lain, yang dapat berupa ketertarikan fisik, emosional, atau intelektual. Anda dapat memprediksi bagaimana pesan mengalir dalam komunikasi interpersonal dengan memahami garis-garis atraksi dan penghindaran sistem sosial (Desak et al., 2022). Atraksi interpersonal menentukan siapa yang berkomunikasi dengan siapa dan bagaimana pesan diterima, yang menjadikannya penting. Kedekatan, kesamaan, daya tarik fisik, dan pertukaran sosial adalah beberapa faktor yang mempengaruhi atraksi interpersonal, menurut teori atraksi. Kedekatan: Kedekatan: Kemungkinan interaksi yang lebih besar seringkali terjadi ketika dua orang berada di dekat satu sama lain. Pada akhirnya, ini meningkatkan atraksi interpersonal. Studi menunjukkan bahwa kemungkinan seseorang untuk saling tertarik meningkat dengan frekuensi interaksi mereka (Alfaruqy & Psi, 2020). Keterbukaan: Daya Tarik interpersonal dapat meningkat dengan komunikasi yang terbuka dan jujur. Kesamaan: Ketertarikan interpersonal sering kali berasal dari kesamaan minat, nilai, sikap, dan latar belakang. Mereka yang memiliki karakteristik yang sama dengan kita cenderung menarik dan nyaman bagi kita​ (Ramadhini et al., 2024). Daya Tarik Fisik: Penampilan adalah salah satu faktor paling awal yang menentukan seseorang menarik bagi orang lain. Studi telah menunjukkan bahwa penampilan fisik seseorang memiliki pengaruh yang signifikan pada tingkat ketertarikan awal yang ditunjukkan oleh dua orang (Septiani et al., 2019). Pertukaran Sosial: Menurut teori pertukaran sosial, hubungan interpersonal didasarkan pada pertukaran keuntungan dan biaya. Orang cenderung tertarik pada hubungan yang mereka pikir memberikan lebih banyak keuntungan daripada biaya (Zuhri & Amri, 2019). B. Hubungan Interpersonal Dua atau lebih orang yang saling mempengaruhi satu sama lain melalui interaksi sosial disebut hubungan interpersonal. Hubungan ini dapat berupa persahabatan, romantis, keluarga, atau profesional. Komunikasi yang efektif terjadi ketika orang yang berkomunikasi menikmati prosesnya. Komunikasi yang efektif terjadi ketika orang yang berkomunikasi memiliki hubungan yang baik satu sama lain dan isi pesan dipahami (Maryam & Paryontri, 2020). Tergantung pada kualitas interaksi, hubungan ini juga dapat bersifat positif atau negatif. Komunikasi, kepercayaan, dan keterbukaan diri (self-disclosure) adalah beberapa komponen penting yang menentukan kualitas hubungan. Komunikasi adalah kunci dalam membangun dan memelihara hubungan interpersonal. Komunikasi yang efektif memungkinkan individu untuk mengekspresikan perasaan, keinginan, dan kebutuhan mereka, serta memahami perasaan dan kebutuhan orang lain​ ​(Zuhri & Amri, 2019). Kedekatan Emosional: Adanya ikatan emosional yang kuat antara individu. Keterbukaan Diri (Self-Disclosure): Seseorang berbagi informasi pribadi dengan orang lain dan memiliki tingkat keterbukaan yang tinggi dapat meningkatkan kedekatan dan keintiman dalam hubungan interpersonal (Septiani et al., 2019). Kepercayaan: Kepercayaan adalah komponen penting dalam hubungan interpersonal karena memungkinkan seseorang untuk merasa aman dan nyaman (Septiani et al., 2019). Persepsi interpersonal, konsep diri, lingkungan fisik, dan lingkungan sosial adalah beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal (Utami et al., 2015). Konsep diri adalah pemahaman seseorang tentang dirinya sendiri yang akan mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain, sedangkan persepsi interpersonal mengacu pada cara seseorang melihat dan menilai orang lain yang berinteraksi dengannya. Pembahasan Atraksi sosial, atraksi tugas, dan atraksi fisik adalah tiga komponen utama konsep atraksi interpersonal yang dapat mengarah pada hubungan yang lebih intim, seperti persahabatan atau romantis ​(Mahmudah, 2021). Atraksi Sosial: Ketertarikan seseorang terhadap karakteristik dan kepribadian orang lain disebut atraksi sosial. Faktor-faktor seperti kesamaan nilai, sikap, dan minat sering kali menentukan atraksi sosial. Seseorang cenderung lebih tertarik pada orang yang memiliki minat dan pandangan dunia yang serupa. Atraksi Tugas: Atraksi tugas berkaitan dengan kemampuan dan kompetensi seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu. Seseorang mungkin merasa tertarik pada orang lain karena mereka mengagumi kemampuan profesional atau intelektual mereka, atau mereka mungkin merasa tertarik pada tugas mereka sendiri. Atraksi Fisik: Keterlibatan yang didasarkan pada penampilan fisik seseorang disebut atraksi fisik. Studi menunjukkan bahwa penampilan fisik sering kali memainkan peran penting dalam tahap awal ketertarikan interpersonal. Tapi seiring waktu, hal-hal lain seperti kepribadian dan prinsip akan menjadi lebih penting untuk mempertahankan hubungan. Perspektif Teori 1. Teori Pertukaran Sosial Menurut teori pertukaran sosial, hubungan interpersonal didasarkan pada pertukaran timbal balik antara individu. Dalam konteks atraksi interpersonal, seseorang akan merasa tertarik pada orang lain jika mereka percaya bahwa hubungan tersebut akan membawa keuntungan yang lebih besar daripada biaya yang harus mereka bayar. Ini karena kesamaan antara dua orang meningkatkan atraksi interpersonal karena mengurangi biaya psikologis dan meningkatkan keuntungan​ ​(Mahmudah, 2021). 2. Teori Penilaian Kognitif Predikator penting untuk atraksi orang dengan orang lain adalah penilaian kognitif. Dalam proses ini, orang menilai karakteristik dan perilaku orang lain, yang kemudian mempengaruhi sikap dan perasaan mereka terhadap mereka. Komponen kognitif ini termasuk aspek afektif (respon emosional terhadap objek sikap), kognitif (pemikiran dan keyakinan tentang objek sikap), dan perilaku (kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu terhadap objek sikap) ​(Mahmudah, 2021). Analisis Berbagai faktor mempengaruhi atraksi dan hubungan interpersonal, dan analisis ini akan membahas lebih lanjut tentang bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi atraksi dan hubungan interpersonal dalam kehidupan sehari-hari dan interaksi di era digital. Pengaruh Kedekatan dan Kesamaan Studi menunjukkan bahwa kedekatan fisik dan kesamaan nilai atau minat sering kali menjadi alasan untuk tertarik pada orang lain. Kesamaan nilai dan minat tetap menjadi komponen penting dalam membangun hubungan di dunia maya, tetapi hubungan fisik mungkin tidak selalu relevan di era digital karena interaksi dapat terjadi secara virtual. Media sosial dapat meningkatkan atraksi interpersonal karena memungkinkan orang untuk menemukan dan berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama​ (Septiani et al., 2019). Daya Tarik Fisik dan Pertukaran Sosial Daya tarik fisik masih penting untuk dilirik orang, tetapi media sosial telah mengubah cara orang melihat orang lain. Gambar dan video yang diposting di media sosial dapat memberikan kesan awal tentang seberapa menarik seseorang secara fisik. Karena interaksi online tidak selalu menunjukkan realitas sehari-hari, pertukaran sosial menjadi lebih kompleks. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami bahwa hubungan yang dibangun secara online harus diuji di dunia nyata untuk menilai kualitas pertukaran sosial yang sebenarnya​ (Zuhri & Amri, 2019). Komunikasi dan Keterbukaan Diri di Era Digital Dalam era digital, komunikasi dapat menjadi lebih mudah dan lebih cepat, tetapi juga dapat menjadi lebih dangkal. Meskipun keterbukaan di media sosial dapat meningkatkan kedekatan, itu juga dapat mengancam privasi. Oleh karena itu, orang harus menemukan keseimbangan antara menjaga privasi dan berbagi data pribadi. Di era teknologi saat ini, berkomunikasi dengan baik masih penting untuk membangun hubungan yang sehat dan bermakna​ (Septiani et al., 2019). Kepercayaan dalam Hubungan Online Kepercayaan adalah komponen yang sangat penting dalam hubungan interpersonal, termasuk hubungan yang dibangun secara online. Karena kurangnya interaksi tatap muka, kepercayaan sering kali dibangun dalam waktu yang lebih lama. Namun, dengan komunikasi yang konsisten dan keterbukaan diri yang tepat, kepercayaan dapat dibangun dan diperkuat​ (Ramadhini et al., 2024). Pengaruh Konsep Diri dan Self Disclosure Dua komponen penting yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah pemahaman tentang diri sendiri dan kesadaran diri sendiri. Konsep diri adalah pemahaman seseorang tentang dirinya sendiri yang akan mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Self disclosure, atau keterbukaan diri, adalah kemampuan seseorang untuk membuka diri dan berbagi informasi pribadi dengan orang lain. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki konsep diri yang positif dan mampu melakukan self disclosure dengan baik cenderung memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang lebih baik (Juliana & Erdiansyah, 2020). Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa teori-teori dan konsep-konsep yang dibahas dalam tinjauan pustaka masih relevan saat kita hidup di era komputer dan internet. Meskipun konteks interaksi telah berubah dengan adanya teknologi komunikasi, kedekatan, kesamaan, pertukaran sosial, dan daya tarik fisik tetap menjadi faktor penting dalam atraksi seseorang dengan orang lain. Komunikasi, keterbukaan diri, dan kepercayaan juga tetap penting untuk membangun hubungan yang sehat dan bermakna. Kita dapat melihat bahwa aspek individu dan situasional yang mempengaruhi atraksi seseorang sangat memengaruhi kualitas hubungan mereka. Sebagai contoh, jika seseorang tertarik secara fisik atau memiliki kesamaan karakteristik, itu dapat membuat hubungan lebih baik karena orang tersebut merasa lebih nyaman dan cenderung lebih terbuka untuk berkomunikasi (Desak et al., 2022). Atraksi interpersonal sangat penting untuk membentuk dan mempertahankan hubungan interpersonal. Misalnya, ketika seseorang merasa tertarik pada orang lain, mereka lebih mungkin berinisiatif untuk memulai komunikasi dan mempertahankan interaksi tersebut. Teori penguatan menyatakan bahwa pengalaman positif dari interaksi sebelumnya menyebabkan ketertarikan, yang memperkuat hal ini (Kumara, 2023). Kerangka kerja yang jelas untuk menganalisis dinamika hubungan interpersonal juga diberikan oleh teori-teori hubungan interpersonal, seperti model pertukaran sosial dan model peranan. Dalam model pertukaran sosial, orang berusaha menjaga keseimbangan antara apa yang mereka berikan dalam hubungan dan apa yang mereka terima. Ini berkaitan dengan gagasan tentang atraksi interpersonal, di mana daya tarik dan ketertarikan timbal balik penting untuk keberhasilan hubungan. Selain itu, teori equity dan exchange menekankan betapa pentingnya hubungan interpersonal memiliki keseimbangan. Persepsi tentang keadilan dan timbal balik dalam hubungan interpersonal sangat mempengaruhi bagaimana hubungan tersebut berlanjut. Ini berarti bahwa individu cenderung menjaga hubungan yang memberikan keuntungan seimbang daripada usaha yang mereka lakukan. Atraksi interpersonal dalam komunikasi memengaruhi cara pesan diterima dan ditafsirkan. Jika seseorang menyukai seseorang, orang cenderung menerima dan menanggapi pesan mereka dengan positif. Jika seseorang menyukai seseorang, pesan tersebut cenderung ditafsirkan secara negatif​ (Desak et al., 2022). Namun, perlu diperhatikan bahwa interaksi di media sosial dan dunia maya membawa tantangan tersendiri, seperti mengancam privasi pengguna dan keaslian hubungan. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara bijak menggunakan teknologi komunikasi untuk membangun hubungan yang sehat dan bermakna. Kesimpulan Hubungan interpersonal dan atraksi interpersonal adalah dua konsep penting dalam interaksi sosial. Hubungan interpersonal dapat membangun hubungan interpersonal yang baik. Komunikasi yang baik, kepercayaan, dukungan, dan sikap terbuka adalah tanda hubungan interpersonal yang efektif. Untuk memahami dinamika atraksi dan hubungan interpersonal, banyak teori dan model telah dikembangkan, seperti teori pertukaran sosial dan model peranan. Jika seseorang memiliki pemahaman yang baik tentang atraksi dan cara orang berinteraksi dengan mereka, mereka dapat membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dan bermanfaat dalam berbagai situasi dalam kehidupan mereka. Di era digital, teknologi komunikasi seperti media sosial telah mengubah cara orang berinteraksi dan membangun hubungan. Prinsip-prinsip dasar hubungan interpersonal dan atraksi interpersonal masih relevan. Orang harus menemukan cara untuk mengimbangi memanfaatkan teknologi untuk memperluas jaringan sosial mereka dengan mempertahankan kedalaman dan keaslian hubungan. Seringkali, hubungan dengan orang lain bergantung pada bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain. Atraksi saja tidak cukup untuk membangun hubungan yang kuat dan tahan lama; hubungan interpersonal yang baik memerlukan komunikasi yang baik, kepercayaan, dan komitmen untuk mendukung satu sama lain. Secara keseluruhan, memahami atraksi interpersonal dan hubungan interpersonal membantu kita berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain dengan lebih baik, baik dalam konteks profesional maupun personal. Kita dapat membangun hubungan yang lebih harmonis dan saling menguntungkan dengan menerapkan konsep dan teori ini. Daftar Pustaka Alfaruqy, M. Z., & Psi, S. (2020). Buku Ajar PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Desak, N., Santi, M., Diah, D., Ningsih, R., Putu, H., Aruna, A., Wayan, L. I., Pratama, A., Sendra, E., & Supriyadi, A. (2022). PSIKOLOGI KOMUNIKASI. www.globaleksekutifteknologi.co.id Gandasari, D., Mustika Sari, I., & Kahar Kato, I. (2021). Psikologi Komunikasi. https://www.researchgate.net/publication/350955421 Juliana, K., & Erdiansyah, R. (2020). Pengaruh Konsep Diri dan Self Disclosure Terhadap Kemampuan Komunikasi Interpersonal Mahasiswa. Kumara, A. R. (2023). Buku Ajar Komunikasi Antar Pribadi. Mahmudah, S. (2021). Conceptual Review: Interpersonal Attraction dalam Pandangan Sosial, Perkembangan dan Kognitif. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 7(2), 192. https://doi.org/10.23887/jiis.v7i2.37736 Ramadhini, A. N., Sari, R., Sulistyowati, R. A., Eldi, A., Bhayangkara, U., & Raya, J. (2024). KETERTARIKAN INTERPERSONAL DAN CINTA. 2, 523–531. Septiani, D., Nabilla Azzahra, P., Nurul Wulandari, S., Renata Manuardi, A., & Studi Bimbingan dan Konseling IKIP Siliwangi, P. (2019). SELF DISCLOSURE DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL: KESETIAAN, CINTA, DAN KASIH SAYANG. 2(6). Zuhri, W., & Amri, A. (2019). PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA TIM REPUBLIC OF GAMERS (ROG) ACEH DALAM MEWUJUDKAN PRESTASI INTERPERSONAL COMMUNICATION ROLE IN ACEH’S REPUBLIC OF GAMERS (ROG) TEAM IN REALIZING ACHIEVEMENTS. In Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah (Vol. 4, Issue 3). www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP