Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
MENGENAL PRIBADI SEORANG GEMBALA DAN PENGEMBALAANNYA DALAM JEMAAT MAKALAH Oleh: NAMA: DENDRI LUSIs NIM: 20198607 Makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Dogmatika 4, yang dibimbing oleh Rudy Roberto. Walean, M. Th. PRODI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG Menggala, 2021 KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus yang sudah membantu penulis selama proses perkuliahan dan juga kepada bapak dosen Rudy R. Walean M.Th Selaku dosen yang mengajarkan mata kuliah dogmatika 4 yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menyusun makalah mengenai “mengenal pribadi seorang gembala dan pengembalaannya dalam jemaat”. Demikian penulis telah Menyusun makalah ini sebagaimana adanya dan telah sampai pada puncak penulisannya. Kiranya makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 2 DAFTARISI…………………………………………………………………………….3 BAB.1 PENDAHULUAN APA ITU GEMBALA? 4 Pengembalaan 5 Tanggung jawab seorang gembala jemaat 5 Sistem kelompok sel 6 Gembala suka bermisi atau memberitan injil 6 Kunjungan rumah tangga jemaat 7 BAB. 2 GEMBALA DALAM PELAYANANNYA PERLENGKAPAN SEORANG GEMBALA 7 Disiplin Gembala 8 Harga gembala bagi pertumbuhan 9 Kepemimpinan 11 Jemaat 12 Perintisan 12 Tahap-tahap perintisan 12 Yang harus dimiliki dalam perintisan 12 Gembala 13 Siapakah gembala jemaat 13 GEMBALA SIDANG DI TEMPAT PELAYAAN YANG BARU 14 Disiplin Gereja 14 BAB. 3 PENUTUP KESIMPULAN 16 SARAN 16 DAFTAR PUSTAKA 17 BAB.1 PENDAHULUAN APA ITU GEMBALA? https://www.facebook.com/notes/c4ll-him-christ-for-all-people-nations/fungsi-gembala-jemaat-kaitannya-dengan-pertumbuhan-gereja/195461173823464/, Jumat, 08/10/2021, 21:15 WIB. Kata “gembala” dalam bahasa Yunani ialah. “poimen”. Kata ini mempunyai arti yang sama dengan kata “gembala” yang mengembalakan domba. Tuhan Yesus adalah gembala yang baik, yang harus diteladani oleh semua gembala jemaat Tuhan. Yesus Kristus mengatakan, “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-dommba-Ku” (Yoh 10:14-15, Ibr 13:20, 1Pet 5:4, Yoh 1:29). Berikut ini ada beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh seorang gembala jemaat: Mengenal domba-dombanya (Yoh 10:5) Gembala memimpin dengan memberi teladan Rela berkorban (Yoh 10:15-18) Memberi makan kepada domba-dombanya (1Pet 5:2) Menjaga, melindungi, dan berjuang bagi domba-dombanya (Kis 20:28) Memberi petunjuk bagi domba-dombanya (1Pet 5:2) Tindakan-tindakan diatas haruslah menjadi suatu tanggung jawab seorang gembala jemaat. Berbicara tentang tanggung jawab, maka Tuhan sangat marah kepada gembala jemaat yang tidak melakukan tugas pengembalaannya dengan baik di dalam gereja (Yeh 34:2-3; 10). Seorang gembala jemaat berbeda dengan gembala upahan yang apabila pada saat keadaan genting, ia lari meninggalkan domba-dombanya sendirian (Yoh 10:12). Gembala yang melakukan tugasnya dengan setia pantas untuk mendapatkan perhormatan (1Tim 5:17). Pengembalaan https://widyasari-press.com/tugas-dan-tanggungjawab-jawab-gembala-sidang-dalam-menghadapi-ajaran-sesat/, Jumat, 08/10/2021, 21:15 WIB. Pengembalaan merupakan suatu pekerjaan yang diresponi oleh seseorang atas panggilan Allah dan tugas ini harus dilakukannya dengan keadilan serta loyalitas yang tinggi kepada Allah, supaya dapat mencapai suatu titik inti dari pengembalaan itu. Sebagai seorang gembala jemaat, ia harus melakukan pelayanannya baik secara pastoral dan pengajaran kepada jemaat, seperti tertulis dalam Matius 24:24, “Sebab mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, dan mereka akan menyesatkan orang pilihan-Nya juga”. Panggilan untuk menjadi seorang gembala bukan hanya berdasar kemampuan dan kualitas secara lahiriah, melainkan karena Allah yang memilih dan menetapkan sejak dalam kandungan (Yer 1:4-15). Tanggung jawab gembala jemaat Melaksanakan tanggung jawab sebagaimana jawatan yang diterima dari Tuhan, dimana bekerja dengan sukarela, berkorban, dan mempertahankan kebenaran yang berlandaskan Alkitab. Melindungi diri dan jemaat dari pengajaran sesat. Membantu proses pertumbuhan jemaat, dengan memberi makanan rohani yang baik serta pengetahuan yang baru bagi jemaat. Pada sisi yang lain seorang gembala jemaat juga berperan penting sebagai pembimbing atau pengasuh bagi jemaatnya. Istilah yang sering dipakai ialah “mentor”. Mentor dalam KBBI secara umum diterjemahkan sebagai pengasuh atau pembimbing bagi mahasiswa. Dengan kata lain seorang mentor bertugas untuk mendidik, melatih, dan mengembangkan seseorang untuk memenuhi hak asazinya dan kelak menjadi seorang pemimpin. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mentor adalah seseorang yang mempunyai potensi untuk menolong orang lain, menjadi orang yang dipercaya demi pengembangan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Bimbingan dari seorang gembala jemaat merupakan suatu pengalaman pribadinya dengan Tuhan bersifat keterampilan serta merupakan karunia dari Tuhan yang diberikan kepada orang lain. Dimana seorang mentoring harus membina, memberi motivasi, menolong, mengevaluasi, memberikan perspektif, menasehati. https://jurnal.syntax-idea.co.id/index.php/syntax-idea/article/view/382/331, Sabtu, 09/10/2021, 09:40 WIB. Apa saja kriteria dari seorang mentor, dalam hal ini berkaitan dengan jemaat? Berikut ada beberapa kriteria seorang mentor: Berkarakter Kristus (2Tim 3:16-17) Berharap pada kuasa Roh Kudus (2Kor 3:5) Mempunyai hikmat ilahi, kemampuan oleh Roh Kudus, penjernihan pengetahuan berdasarkan Alkitab, dan pengenalan akan siatuasi yang konkrit. Berkemampuan positif, mengenal diri sendiri dan berempati. Dapat dipercaya. Sistem Kelompok Sel Paul Yonggi Cho, Pertanyaan Anda Terjawab (Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil “Imanuel”, 1984) hlm 38-39.Sasaran utama dari sistem ini ialah penginjilan. Dimana hal ini merupakan strategi dari seorang gembala jemaat untuk memberikan pembinaan kepada jemaat baru atau lama di luar dari waktu ibadah raya tentang Alkitab, doa, setia kawan, dan persekutuan jemaat. Seorang gembala jemaat hendaklah secara pribadi melibatkan diri dalam perawatan kelompok sel. Gembala suka bermisi atau memberitakan Injil Seorang gembala jemaat bukan saja mempunyai tugas dalam gereja, yakni hanya mengurus jemaat gembalaannya saja. Melainkan, perlu diingat Kembali bahwa tugas utama seorang hamba Tuhan ialah memberitakan injil Kristus kepada semua orang atau dengan kata lain setiap orang percaya wajib memberitakan injil itu (Mat 28:19-20). Tentu, hal ini bukanlah sebuah tanggung jawab yang mudah, melainkan sebuah tugas yang diberikan langsung oleh Tuhan Yesus Kristus dimana merupakan sebuah pergumulan pribadi yang harus dikerjakan dengan hati yang tulus dan ikhlas. Ibid, hlm 47.Berikut ini pendapat Yonggi Cho tentang pribadi seorang penginjil atau missionaris: Seorang penginjil harus merasa bahwa tugasnya adalah sebuah panggilan mulia dari Tuhan, sudah lahir baru, mengasihi orang yang bukan Kristen, selalu sabar, dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kunjungan rumah tangga jemaat Dalam pengembalaan seorang gembala tentu harus tahu keadaan domba-dombanya. Dengan kata lain seorang gembala jemaat bukan untuk ikut campur dalam rumah tangga jemaatnya, melainkan suatu bentuk pelayanan kasih dari seorang gembala jemaat kepada anggota jemaatnya. J. L. Ch. Abineno, Penatua “jabatan dan pekerjaannya” (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013) hlm 29.Salah satu tugas penting dari dari seorang gembala jemaat ialah berkunjung ke rumah jemaatnya, hal ini merupakan sebuah bentuk tanggung jawab atas pelayanan pekerja Tuhan. BAB. 2 GEMBALA DALAM PELAYANANNYA PERLENGKAPAN SEORANG GEMBALA https://yohnahuway.wordpress.com/2018/11/01/ayah-adalah-gembala/, Sabtu, 09/10/2021, 09:40 WIB. Pada zaman dahulu, seorang gembala biasanya mempunyai sebuah tongkat. Karena kawanan domba biasanya berjumlah cukup banyak, maka sang gembala memakai tongkat untuk mengatur domba-dombanya. Tongkat juga dapat berguna sebagai alat untuk melawan binatang buas dan perampok. Peralatan lain yang biasanya dimiliki oleh seorang gembala pada jaman dahulu adalah sebuah ketapel dan sebuah tas. Biasanya ketapel ini terbuat dari tali kulit yang diikat dan ada bagian yang lebih besar untuk meletakkan batu. Sedangkan kegunaan dari tas adalah untuk menaruh batu untuk ketapel dan untuk menaruh benda-benda keperluan lainnya. Biasanya seorang gembala juga membawa suatu alat musik yang digunakan untuk mengisi waktu senggang.  Disiplin Gembala Robert cowles, Gembala Sidang (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2000) hlm 7-10. Seorang gembala sidang dipilih untuk jabatannya, bukan memilih jabatannya. Jabatan sebagai gembala sidang berbeda dengan profesi atau jabatan yang lain. Seorang menjadi polisi karena ia memilih jabatan itu, sedangkan seseorang menjadi gembala sidang atau pendeta bukan karena memilih, melainkan sebab ia taat kepada panggilan ilahi. Bakat untuk mengembalakan jemaat ialah sebuah karunia dari Allah (Ef 4:11, “Beberapa diantara kita diberi kecakapan khusus sebagai rasul, beberapa yang lain diberi-Nya kepandaian untuk berkhotbah, beberapa orang mempunyai kecakapan membawa orang kepada Kristus…yang lain lagi mempunyai kepandaian untuk memelihara umat Allah seperti seorang gembala memelihara domba-domba-Nya, menuntun dan megajar mereka berjalan kepada jalan Allah”). Jadi, orang yang merasa dirinya terpanggil untuk menjadi gembala, hendaknya ia yakin bahwa ia bukan dilengkapi dengan Pendidikan saja, melainkan dilengkapi juga dengan perlengkapan rohani dari Allah. Salah satu sifat penting yang diberikan Allah kepada seorang gembala ialah kesanggupan untuk mengasihi semua orang. Bukan hanya mengasihi orang baik saja, melainkan mengasihi mereka yang tidak mau membalas kasihnya. Alkitab menyatakan gembala domba dengan gembala jemaat, bukan hanya benar menurutarti saja, melainkan benar juuga dalam prakteknya. 1 Petrus 5:2-14, “Petrus menasehati ketua-ketua yang sejabatan dengan dia supaya mengembalakan kawanan domba Allah serta menjanjikan bahwa, apaabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak akan layu”. Dalam kitab 10:11-16, Tuhan Yesus telah menyebut beberapa sifat seorang gembala yang baik. Ia akan turut merasakan apa yang dirasakan oleh domba-dombanya, tulus dan murah hati, mati bagi domba-dombanya (pribadi Yesus), berani, tekun, semangat untuk penginjilan, tidak mementingkan diri sendiri. (seorang gembala tidak akan meninggalkan dombanya dalam kesusahan dan ia akan terus mencari dombanya yang hilang dan membawanya ke kawanan yang lain). Harga gembala bagi pertumbuhan C. Peter Wagner, Memahami Gereja Anda Agar Bertumbuh (Jakarta: Departemen Penerbitan I.H.O, 1995) hlm 48-64. Untuk memajukan sebuah gereja, seorang gembala jemaat perlu untuk membayar harga untuk dapat memajukan gerejanya. Tetapi, akhir-akhir ini banyak gembala jemaat mengabaikan hal ini dalam gerejanya. Tuhan Yesus berkatu, “Sebab siapakah diantara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah Menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?” (Luk 14:28). Dengan ayat firman Tuhan ini, dapat lihat bahwa pertumbuhan gereja adalah sesuatu yang penting dan bukan hal yang sepeleh. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang gembala jemaat dalam upaya untuk menumbuhkan gerejanya: Memikul tanggung jawab Tanggung jawab bukanlah suatu perkara yang mudah. Karena, apabila seorang gembala jemaat tidak pernah berpikir dan melakukan akan tanggung jawabnya, maka gerejapun tidak bertumbuh dan berkembang. Tentu hal ini ada penyebab sehingga para gembala tidak sadar akan hal ini. Tidak siap untuk mengalami kegagalan. Persiapan diri belum matang dalam hal ini. Tidak yakin dengan panggilannya. Bekerja keras Seorang gembala harus bekerja keras untuk pertumbuhan dan perkembangan gerejanya. Sangat tidak tepat apabila gereja kita yang dikembangkan oleh orang lain. Berikut ini ada beberapa cara yang perlu dilakukan oleh seorang gembala sebagai langkah bekerja keras untuk menumbuhkan gerejanya; Mengikuti seminar-seminar tentng gereja. Mengunjungi dan mempelajari gereja yang sudah bertumbuh. Membaca buku-buku tentang gereja. Mengambil kursus tentang pertumbuhan gereja. Membagikan pelayanan Berbagi pelayanan dalam gereja suatu upaya yang harus dilakukan oleh seorang gembala jemaat. Hal ini dilakukan agar dapat melatih anggota jemaat untuk bertanggung jawab dalam pelayanan di gereja. Merevisi teologi yang tidak menumbuhkan gereja Suatu pengajaran yang disampaikan dan diterapkan dalam gereja juga perlu untuk diperhatikan oleh seorang gembala jemaat. Mengapa? Karena dalam pelayanan jemaat, seroang gembala lebih berfokus kepada logika tetapi tidak melihat contoh-contoh penerapan dalam Alkitab yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya (Mat 25:23). Ibid, hlm 83.Seorang gembala jemaat ialah pelengkap, dimana ia merupakan seorang pemimpin yang secara aktif membuat tujuan-tujuan bagi jemaatnya sesuai dengan kehendak Allah, memperoleh hak kepemilikan tujuan dari umat, dan memastikan setiap anggota gereja mempunyai motivasi yang benar serta dilengkapi untuk melakukan bagiannya supaya tujuan-tujuan itu tercapai. Ibid, hlm 93-94.Perlu kita ketahui bahwa kepemimpinan mempunyai perbedaan dengan administrator. Kepemimpinan tercatat dalam Roma 12:8, sedangkan adminitrasi tercatat dalam 1Korintus 12:28. Kedua kata ini apabila dieksagesa menggunakan bahasa Yunani, maka keduanya mempunyai arti yang berbeda. Kata administrasi dalam kitab 1 Korintus adalah bahasa Yunani untuk jurumudi kapal yang mengerti tentang kapal dan membawa kapal dari satu tempat ke tempat yang lain. Jurumudi atau manejer sudah melakukan setengah kepemimpinan, dimana ia mengontrol pekerjanya untuk bekerja. Tetapi, pemimpin sebenarnya ialah pemilik kapal tersebut. Jadi, kepemimpinan ialah karunia yang diberikan Tuhan kepada seseorang untuk menetapkan ketentuan untuk mencapai suatu tujuan dengan bekerjasama dengan orang lain. Sedangkan administrasi ialah karunia yang diberikan Tuhan kepada seseorang untuk memahami tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam suatu ketentuan. Kepemimpinan . David Ariono, Gereja Rumah (Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil Immanuel, 2002) hlm. 55-57. Berbicara tentang seorang gembala dalam pengembalaannya, bukan saja berbicara tentang gereja yang merupakan sebuah Gedung. Tetapi, bagaimana seorang gembala itu dapat melakukan tugas pokoknya, yakni memberitakan firman Tuhan kepada jemaat-Nya. Jadi, seorang gembala bisa memberitakan firman Tuhan dimanapun dan kapanpun asalkan dengan tujuan yang baik. Seorang gembala jemaat dapat memberitakan firman Tuhan di rumah atau sering disebut “gereja rumah”. Dalam hal ini seorang gembala berperan sebagai pemimpin dalam jemaat. Kepemimpinan yang dilakukan bukan hasil dari sebuah kelas atau materi, melainkan lewat hubungan yang dibangun seperti bapak dan anak. Dalam hal ini dapat kita melihat contoh yang diberikan oleh Sang Gembala Agung, yakni Tuhan Yesus Kristus. Mementingkan hubungan-Nya dengan murid-murid daripada pelayanan-Nya Menjadikan hidup-Nya sebagai teladan dengan mengajak murid-Nya kemana-mana Mengajarkan bahwa menjadi seorang pemimpin harus menjadi pelayan terdahulu Dalam Ulangan 6:7-8 menunjukkan bagaimana menanamkan dasar-dasar kebenaran untuk setiap anak kita, yakni: mengajarkan berulang kali, membicarakannya disetiap kesempatan, dan menuliskannya ditempat yang mudah dilihat. Ibid, hlm 60-61.Kepemimpinan berbicara tentang daripada posisi. Jadi, kepemimpinan dalam suatu komunitas berfungsi untuk memimpin seluruh komunitas masuk dalam penggenapan visi Allah yang terdapat dalam komunitas tersebut. Dalam hal ini, pemimpin bukan hanya memerintah, tetapi bersama-sama seluruh komunitas berusaha menggenapi visi tersebut (Bil 11:14). Kepemimpinan bisanya identik dengan menjadi model atau teladan. Tanpa teladan tidak ada kepemimpinan (1 Pet 5:2-3). Seorang pemimpin diberi wewenang oleh Allah untuk memegang otoritas tersebut kepada setiap pribadi dalam komunitas yang bisa dipercaya (Ef 1:22). Jemaat Jemaat merupakan komunitas yang terikat janji yang didalamnya terdapat fellowship, leadership, dan discipline. Berapa jumlah orangnnya Alkitab hanya mencatat apabila dua atau tiga orang berkumpul atas nama-Ku, Aku akan hadir ditengah-tengah mereka. Jadi, walaupun hanya ada beberapa orang, tanpa Gedung dan fasilitas, asalkan ada komitmen didalamnya, nilai-nilai persekutuan, kepemimpinan yang jelas, dan pendisiplinan dapat disebut sebagai gereja. Perintisan Perintisan adalah membangun sesuatu bukan diatas dasar yang sudah diletakkan orang lain. Rasul Paulus menggambarkan hal ini dalam suratnya, “Dan dalam pemberitaan itu aku mengganggap sebagai kehormatanku, bahwa aku tidak melakukannya di tempat-tempat, dimana nama Kristus telah dikenal orang, supaya aku jangan membangun di atas dasar, yang telah diletakkan orang lain (Rom 15:20)”. Jadi, dapat diartikan perintisan ialah meletakkan dasar dalam suatu komunitas dan membangun komunitas tersebut di atas dasar sudah kita letakkan sebelumnya (Kis 20:17-38). Tahap-tahap perintisan Tahap pembuahan (Allah menaruh kerinduan dalam hati kita). Tahap mengandung (mendoakan dan bergumul atas komunitas yang sudah Tuhan taruh dalam hati). Tahap melahirkan (munculnya komunitas baru yang telah didoakan). Tahap pertumbuhan (berkembang secara kualitas dan kuantitas). Tahap pendewasaan (mencapai kematangan, ditandai dengan pengenalan fungsi dari masing-msing pribadi yang ada dalam komunitas dan orang-orang yang muncul sebagai pemimpin atau bapa mulai dikenali). Yang harus dimiliki dalam perintisan Ibid, hlm 74-79.Perintisan bukanla suatu pekerjaan yang mudah, karena kita sedang membangun kerajaan Allah. Kita sedang melawan dan menghancurkan pemerintahan kegelapan dan menggantinya dengan pemerintahan Allah. Dalam perintisan dibutuhkan orang yang kuat (Luk 11:22). Roh pelopor (berani berdiri untuk beban yang Tuhan beri). Roh yang teguh (tetap berdiri walaupun banyak tantangan). Roh pemberani (berani berdiri untuk kebenaran di tengah-tengah komunitas yang berkompromi). Roh luar biasa (melakukan hal-hal yang lebih dari orang lain). Hati seorang bapak (pemimpin). Gambar diri yang sehat. Gembala M. Bons Strom, Apakah Pengembalaan Itu? (Jakarta: PT BPK Gunug Mulia, 2015) hlm 2-4. Dalam kitab 1 Samuel 16:11, menceritakan tentang tokoh Daud, dimana sebelum menjadi raja, ia adalah seorang gembala. Mazmur 23 mencatat bahwa Allah adalah gembala yang memelihari domba-domba-Nya. Yesus Kristus juga menyatakan diri sebagai seorang gembala (Yoh 10:11). Dalam Yohanes 21:15; 16, 18, Yesus berpesan kepada Petrus, supaya mengembalakan domba-Nya. Seorang gembala harus membimbing kawanan dombanya ke rumput yang hijau dan air yang jernih. Kata “gembala” dalam bahasa Latin ialah “pastor”, dan dalam bahasa Yunani “poimen”. Oleh sebab itu pengembalaan dapat disebut “poimenika”, atau “patoralia”. Pelayanan pastoral adalah sebutan untuk pengembalaan. Yesus menghendaki supaya pengikut-pegikut-Nya bergaul dan bertindak satu sama lain sebagai seorang gembala, seorang pastor. Siapakah gembala dalam jemaat? Ibid, hlm 23-25.Yesus sebagai gembala (Yoh 10:1-21; 21:15-19) Semua anggota jemaat adalah gembala (setiap orang Kristen menjadi gembala bagi sesamanya) Anggota majelis jemaat adalah gembala “khusus” (Rom 12, 1Kor 12, 1Tim 3:1-13, Tit 1:5-9). Majelis juga merupakan domba dari satu kawanan. Hal ini berarti bahwa mereka juga perlu dibimbing. Pendeta sebagai gembala khusus penuh waktu (full time), hal ini berarti bahwa pendeta tidak lebih tinggi daripada anggota majelis lainnya, ia hanya merupakan seorang “ahli” yang memakai keahliannya demi kepentingan pembangunan jemaat. GEMBALA SIDANG DI TEMPAT PELAYAAN YANG BARU Werren W. Wiersbe & Howard F. Sugden, Memimpin Gereja Secara Mantap (Bandung: Lembaga Literatur baptis,1999) hlm 38-42. Bagaimana caranya supaya seorang gembala jemaat mulai dengan baik disuatu tempat pelayanan yang baru? Berikut ada beberapa hal praktis yang perlu diperhatikan olah seorang gembala jemaat: Berdoa supaya Tuhan memberikan hati yang mengasihi jemaat. Melayani dengan semangat serta melayani dari berbagai segi gereja yang baru itu. Buatlah daftar urutan prioritas Sabarlah dalam menghadapi sifat jemaat yang masih dalam tahap menyesuaikan. Hindari sikap membandingkan gereja yang lama dan yang baru. Kunjungan terhadap jemaat. Bersosialisasi dengan jemaat. Ujilah segala sesuatu. Buatlah perencanaan pelayanan. Sering doakan pemimpin gereja itu satu persatu dengan menyebut nama. Hadapi tantangan yang ada dengan tanggung jawab. Rencana program kerja gereja dibahas bersama dengan pemimpin gereja. Jangan banyak bepergian dalam setahun pertama. Menjalin Kerjasama dengan gereja-gereja lokal sekitar. Disiplin Gereja Ibid, hlm 190-193.Disiplin gereja adalah cara Tuhan dalam menjalankan kuasa-Nya melalui gereja setempat, dengan tujuan: memulihkan Kembali seorang percaya yang sudah jatuh ke dalam dosa, memelihara kemurnian keanggotaan jemaat tersebut. Dalam Matius pasal 18 menggambarkan unsur-unsur yang seharusnya ada di dalam setiap tindakan disiplin gereja yang berhasil, yakni: Rendah hati (Mat 18:1-6). Jujur (Mat 18:15-17). Taat terhadap firman Tuhan (Mat 18:18-19). Persekutuan dalam doa (Mat 18: 20). Mengampuni (Mat 18: 21-35). Lalu, apa tujuan dari tindakan disiplin gereja yang harus dilakukan oleh seorang gembala jemaat dalam jemaatnya? Berikut ini penjalasan dalam kitab 1 Korintus 5, yakni: Disiplin dilakukan demi kebaikan orang yang kena disiplin (ay 1-5). Demi kebaikan bersama dalam jemaat (ay 6-8). Demi kebaikan orang-orang sesat di sekitar gereja, yang perlu mendengar kesaksian para jemaat (ay 9-13). Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang gembala jemaat sebelum melakukan pendisiplinan terhadap jemaatnya: Harus ada saksi (1Tim 5:19-25, 2Kor 13:1). Jangan memilih kasih. Jangan bertindak gegabah (Ams 18:13; 17, 1Tim 5:22). Jangan berharap untuk mengetahui setiap seluk beluk masalah yang rumit (1Tim 5:24-25). BAB. 3 PENUTUP KESIMPULAN Menjadi seorang gembala jemaat merupakan sebuah tugas dan tanggung jawab yang sangat mulia sebab seperti tertulis dalam kitab bahwa gembala yang baik adalah gembala yang tidak berdiam diri dalam rumahnya dan membiarkan dombanya berkeliaran mencari makanan dan minuman sendiri, tetapi gembala yang baik adalah gembala yang selalu berada di dekat dombanya, mengerti perasaan dombanya, menuntun dombanya, memberi makan atau minum bagi dombanya, bahkan memberikan nyawanya bagi domba apabila keadaan genting (Yeh 34:16, Yoh 10:11;14, Maz 23:2). Oleh sebab itu, gembala adalah seorang pribadi yang harus benar-benar terpanggil untuk melayani Tuhan. Karena itu saya sangat yakin dan percaya bahwa perkembangan jemaat dan gereja sangat salah satunya adalah di tangan seorang gembala jemaat itu sendiri. SARAN Saya menyarankan supaya setiap anak muda/mudi Kristen atau para hamba Tuhan yang sudah melayani digereja perlu mempersiapkan dengan baik, bukan saja tentang kekudusannya kepada Tuhan tetapi ia harus mempunyai perencanaan dan strategi dalam pengembalaan guna untuk menumbuhkan dan memajukan pelayanannya. DAFTAR PUSTAKA https://www.facebook.com/notes/c4ll-him-christ-for-all-people-nations/fungsi-gembala-jemaat-kaitannya-dengan-pertumbuhan-gereja/195461173823464/ https://widyasari-press.com/tugas-dan-tanggungjawab-jawab-gembala-sidang-dalam-menghadapi-ajaran-sesat/ https://jurnal.syntax-idea.co.id/index.php/syntax-idea/article/view/382/331 https://yohnahuway.wordpress.com/2018/11/01/ayah-adalah-gembala/s Cho, Paul Yonggi. Pertanyaan Anda Terjawab. Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil “Imanuel”, 1984. Abineno, J. L. Ch. Penatua “jabatan dan pekerjaannya”. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013. Cowles, Robert. Gembala Sidang. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2000. Wagner, C. Peter. Memahami Gereja Anda Agar Bertumbuh. Jakarta: Departemen Penerbitan I.H.O, 1995. Ariono, David. Gereja Rumah. Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil Immanuel, 2002. Strom, M. Bons. Apakah Pengembalaan Itu. Jakarta: PT BPK Gunug Mulia, 2015. Wiersbe, Werren W. & Sugden, Howard F. Memimpin Gereja Secara Mantap. Bandung: Lembaga Literatur baptis,1999. 16