Algoritma

Metode PVD (Pixel Value Differencing) merupakan salah satu metode steganografi. Metode PVD merupakan metode yang menggunakan selisih nilai piksel yang satu dengan nilai piksel yang lain, dimana hasil selisih kedua piksel tersebut nantinya akan digunakan untuk menyisipkan pesan pada media lain yang ingin disembunyikan. Setelah pesan sudah disisipkan pada media penampung pesan, maka nilai piksel-piksel tersebut akan berubah. Nilainya akan berubah sesuai dengan rumus perhitungan PVD. Untuk menambah tingkat keamanan informasi, data maupun pesan yang akan disisipkan ke dalam citra, steganografi dapat dikombinasikan dengan enkripsi, sehingga informasi yang disisipkan ke dalam citra tidak mudah dibaca oleh orang lain. Metode enkripsi pesan yang digunakan adalah Pembangkit Bilangan Acak berupa LCG (Linear Congruential Generator).

A strategy for adaptive control and energetic optimization of aerobic fermentors was implemented, with both air flow and agitation speed as manipulated variables. This strategy is separable in its components: control, optimization, estimation. We optimized parameter’s estimation (from the usual KLa correlation) using sinusoidal excitation of air flow and agitation speed. We have implemented parameter’s estimation trough recursive least squares algorithm with forgetting factor. We carried separate essays on control, optimization and estimation algorithms. We carried our essays using an original computational simulation environment, with noise and delay generating facilities for data sampling and filtering.

Our results show the convergence and robustness of the estimation algorithm used, improved with use of both forgetting factor and KLa dead-band facilities. Control algorithm used in our work compares favorably with PID using the integrated area criteria for deviation between oxygen molarity and critical molarity (set point). Optimization algorithm clearly reduces energetic consumption, respecting critical molarity. Integration of control, optimization and adaptive algorithms was implemented, but future work is needed for stability. Methods were defined and implemented for stability improvement. We have implemented data acquisition and computer manipulation of air flow and agitation speed for actual fermentors.

Yeni medya teknolojileri ile üretilen, toplanan, kaydedilen, mübadele edilen ve dolaşıma sokulan veri yığınları bugün algoritmik yönetimselliğin gündelik hayatın içinde giderek daha sistematik bir şekilde işlemesine yol açmaktadır. Veri hegemonyası, büyük şirketler ve hükümet kuruluşlarının oluşturduğu b(ağ)lar ve bu b(ağ)ın denetim altına aldığı bürokratik ve hukuki süreçler ile birlikte işlemektedir. Hafızanın ve dolayısıyla bilgi ile iktidarın inşa edilme ve üretim süreçleri ile işlemlerini dönüştüren veri yığınları, günümüz toplumsal yaşamının önemli bir unsuru olarak giderek etkisini artırmaktadır. Bu kapsamda makale, veri hegemonyasını, yeni maduniyeti ve sömürünün güncel b(ağ)larını eleştirel bir yaklaşımla irdeleyen sanat-hafıza işlerini irdeleyecek, Türkiye'den ve dünya'dan güncel örnekler ile birlikte tartışacaktır.

Today data stack, which is produced, collected, saved, exchanged and circulated by new media technologies lead to systematic execution of algorithmic governance in everyday life. Data hegemony operates with the nettachments of big corporations, governmental agencies, along with the bureaucratic and the legal processes that these actors control. As data stack is increasing it's impact by transforming the production phases of memory, the construction of knowledge and power is also gaining an updated character. In this framework, this article aims to discuss data hegemony, new subalternity and contemporary nettachments of colonization by extending the discussion with some art-memory works that critically engage with these problems.

TR: Programlama öğretiminde algoritma tasarımı, çözülecek problemin tanımlanmasında özel bir yere sahiptir. Bu bağlamda programcı adaylarının algoritmayı nasıl algıladıkları önem kazanmaktadır. Bu nitel araştırmanın amacı Bilgisayar Programcılığı öğrencilerinin algoritma kavramına ilişkin algılarının metafor analizi yoluyla incelenmesi ve ortaya çıkan metaforların ortak özellikleri bakımından kavramsal kategoriler altında toplanmasıdır. Araştırmanın çalışma grubu, 2015-2016 eğitim-öğretim yılı bahar döneminde Kastamonu Üniversitesi’ne bağlı 5 farklı meslek yüksekokulu bünyesindeki Bilgisayar Programcılığı bölümlerinde öğrenim gören 372 önlisans öğrencilerinden oluşmaktadır. Araştırma verileri, araştırmacılar tarafından hazırlanan ve “Algoritma …… gibidir, çünkü ……” cümlesini içeren formlar ile toplanmıştır. Veriler içerik analizi yöntemi ile çözümlenmiş ve yorumlanmıştır. Elde edilen veriler doğrultusunda Bilgisayar Programcılığı bölümü öğrencilerinin algoritmaya yönelik 63 geçerli metafor geliştirdikleri görülmüştür. Algoritma kavramına yönelik en çok geliştirilen metaforlar merdiven (%5.6, f=6), ebeveyn (%4.7, f=5), labirent (%4.7, f=5) ve öğretmen (%4.7, f=5) metaforlarıdır. Bilgisayar Programcılığı öğrencilerinin üretmiş oldukları metaforlarda algoritmanın en çok rehber, yol gösterici (%37.4, f=40) ve sistematik bir yapı (%34.6, f=37) yönü olduğunu vurgulanmıştır.

EN: Algorithm design in programming instruction has a special significance in defining the problem to be solved. In this context, it gains importance that how programmer candidates perceive the algorithm. The aim of this qualitative study was to analyze the perceptions of the students at the Computer Programming Department regarding algorithm by metaphor analysis and to subsume under conceptual categories to the emerging metaphors in terms of common characteristics. The research sample consists of 372 associate degree students, studying in 5 different Computer Programming Department depending on the Kastamonu University in the 2015-2016 academic year. Data was collected with the forms prepared by the researchers and containing the phrase “Algorithms are like ......., because .......”. The data have been resolved and interpreted using the content analysis method. According to the data analysis, it was observed that the Computer Programming department students were developed 63 valid metaphors for the algorithm. Stairs (5.6%, f=6), parents (4.7%, f=5), labyrinth (4.7%, f=5), and teacher (4.7%, f=5) are the more produced metaphors according to the algorithm. In the metaphors developed by the Computer Programming students is more highlighted that algorithms have aspects as a director, guidance (37.4%, f=40) and a systematic structure (34.6%, f=37).

Health is a valuable thing for humans because anyone can experience health problems, as well as in humans are very susceptible to various diseases but the cause we do not realize. The K-means algorithm is not affected by the order of the objects used, it is proved when the author tries to randomly determine the starting point of the cluster center of one of the objects at the beginning of the calculation. The number of cluster members generated amounts to the same when using other objects as the starting point of the cluster center. However, this only affects the number of iterations performed. Object grouping (object clustering) is one of the processes of object mining that aims to partition an existing object into one or more cluster objects based on its characteristics. This study examines how the use of K-means Cluster Analysis method in the case study of human contagious diseases on an object. This study examines the K-means Cluster Analysis method in infectious diseases in humans based on the set of variables established per sub-district of each Puskesmas in which there are 32 Puskesmas offices in Majalengka District. Abstrak Kesehatan merupakan hal yang berharga bagi manusia karena siapa saja dapat mengalami gangguan kesehatan, begitu pula pada manusia yang sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit namun penyebabnya tidak kita sadari. Algoritma K-means tidak terpengaruh terhadap urutan objek yang digunakan, hal ini dibuktikan ketika penulis mencoba menentukan secara acak titik awal pusat cluster dari salah satu objek pada permulaan perhitungan. Jumlah keanggotaan cluster yang dihasilkan berjumlah sama ketika menggunakan objek yang lain sebagai titik awal pusat cluster tersebut. Namun, hal ini hanya berpengaruh pada jumlah iterasi yang dilakukan. Pengelompokan objek (objek clustering) adalah salah satu proses dari objek mining yang bertujuan untuk mempartisi objek yang ada kedalam satu atau lebih cluster objek berdasarkan karakteristiknya. Penelitian ini mengkaji bagaimana penggunaan Algoritma K-means Cluster Analysis dalam studi kasus penyakit menular manusia pada suatu objek. Penelitian ini mengkaji metode K-means Cluster Analysis dalam penyakit menular pada manusia berdasarkan set variabel yang dibentuk per kecamatan tiap Puskesmas yang jumlahnya ada 32 Kantor Puskesmas di Kabupaten Majalengka.

Sebuah algoritma merupakan deskripsi pelaksanaan suatu proses, dimana algoritma disusun oleh sederetan langkah instruksi yang logis. Dengan kata lain algoritma adalah urutan langkah-langkah atau instruksi-instruksi logis yang harus dilaksanakan untuk memecahkan masalah. Kata logis merupakan kata kunci dalam sebuah algoritma. Langkah-langkah di dalam algoritma harus logis, ini berarti hasil dari urutan langkah-langkah tersebut harus dapat ditentukan, benar atau salah. Langkah-langkah yang tidak benar dapat memberikan hasil yang salah. Sebagai contoh, tinjau persoalan mempertukarkan isi dua gelas, A dan B. Gelas A berisi air kopi, sedangkan gelas B berisi air susu. Kita ingin mempertukarkan isi kedua gelas itu sedemikian sehingga gelas A berisi air susu dan gelas B berisi air kopi. Jika kita langsung menuangkan air kopi yang ada di gelas A langsung ke gelas B maka yang didapatkan adalah gelas A menjadi kosong dan gelas B menjadi air kopi susu, begitu juga sebaliknya

In our information societies, we increasingly delegate tasks and decisions to automated systems, devices and agents that mediate human relationships, by taking decisions and acting on the basis of algorithms. Their increased intelligence, autonomous behavior and connectivity are changing crucially the life conditions of human beings as well as altering traditional concepts and ways of understanding reality. Algorithms are directed to solve problems that are not always detectable in their own relevance and timeliness. They are also meant to solve those problems through procedures that are not always visible and assessable in their own. In addition, technologies based on algorithmic procedures more and more infer personal information from aggregated data, thus profiling human beings and anticipating their expectations, views and behaviors. This may have normative, if not discriminatory, consequences. While algorithmic procedures and applications are meant to serve human needs, they risk to create an environment in which human beings tend to develop adaptive strategies by conforming their behaviour to the expected output of the procedures, with serious distortive effects. Against this backdrop, little room is often left for a process of rational argumentation able to challenge the results of algorithmic procedures by putting into question some of their hidden assumptions or by taking into account some neglected aspects of the problems under consideration. At the same time, it is widely recognized that scientific and social advances crucially depend on such an open and free critical discussion.

Scrabble is one of board games that require it own strategy to get a big score in the end so the game can be won. The existence of scrabble can be seen from the tournaments that are regularly held. As the development of technology, there are a lot of scrabble are made in form of computer game as a means of entertainment dan practice to improve the ability especially user who have interests in scrabble tournament.In order to make computer game that support tournament practicing,it is necessary to apply the rules of the tournament. Computer player is involved as an opponent and has an artificial intelligent so it could think according to the rules in scrabble. This research choose GADDAG and Negascout algorithm to be applied in computer player. According to the result of research that has been done, both algorithm could finished the game before the time is up and formed bingo when it get a blank tiles but in the other side, memory that needed is one of the concerns because there is a lot of node are made and involved in the process. Moreover, the computer game that has been created has good quality in aspects of ease of use, completeness of features, performance, and usability that each get an average value 80% according to user judgement. The computer game that has been created also considered to be the one of option game for practicing scrabble tournament.

ABSTRAK

Algoritma merupakan salah satu program mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa  Teknik Informatika.Algoritma secara singkat dapat diartikan sebagai langkah-langkah sistematis dan logis dalam menyelesaikan suatu masalah.Pada praktek algoritma haruslah efisien,yaitu cepat,tepatman simple.penyajian algortima biasanya terbentuk dari flowchart,pseudocode,dan diagram-diagram.Algortima biasanya ditulis kedalam bahasa pemograman seperti C,Java,Python,PHP,dan sebagainya.
Pemograman adalah proses membuat sesuatu program dengan algortima dan basaha pemograman.
Algoritma Pemograman adalah langkah-langkah yang disusun secara tertulis dan berurutan untuk menyelesaikan suatu masalah pemograman komputer.

Kata kunci : Algoritma ,Algoritma dan pemograman

The development of information technology today has the easy exchange of information not only have a positive impact but also bring negative impacts that can not be avoided that one of them is an act of plagiarism. Writers interested in develop an application that can detect plagiarism in text documents. Application plagiarism detection is performed to determine the percentage rate cribbing a document with other documents . Thus, it can be seen if a person has committed plagiarism or not. To determine whether the document contains plagiarism or not, the author uses an  Smith-Watterman algorithm as a basic for counting. Smith-Waterman algorithm is an extension of string matching algorithm on text or rows as one of the dynamic program implementation. This algorithm will compare the overall length of 2 sequences were divided into sub-sections to get the highest similarity between two sequences. With the application of plagiarism scanner, compare two text documents can be done better than the manual process, documents stored comparison with relatively safe in a long time. The document that can be read or compared by application is about .txt, Microsoft office file(.dox, .docx), and pdf.

Keywords: information technology, applications, plagiarism, percentage, Smith-Watterman algorithm.

Nowadays, due to the position of technology, the need for cyber security has increased considerably. The most personal information of people is easily accessible on the internet. Information such as banking information, personal information, state secrets, military secrets need to be protected. Many encryption algorithms have been developed to protect people's personal information and state secrets. In this article, comparison of RSA, AES, DES, algorithms is done.. These comparisons were made considering the speed of the algorithms.

Beasiswa merupakan bantuan pemerintah maupun swasta berupa sejumlah uang yang diberikan kepada siswa yang sedang atau yang akan mengikuti pendidikan di sekolah. Beasiswa diberikan dengan harapan dapat menumbuhkan dan meningkatkan semangat mahasiswa untuk berprestasi dilakukan dengan memberikan penghargaan berupa beasiswa tiap semester. Banyaknya calon mahasiswa yang mengajukan beasiswa tersebut dan melebihi kuota yang diberikan mengakibatkan proses penyeleksian penerima memakan waktu yang lama karena penyeleksian harus sesuai dengan kriteria agar penerima beasiswa tepat sasaran. Dalam hal ini penggunaan metode data mining sangatlah tepat untuk menemukan pola di dalam pengolahan datanya. Karena data mining melakukan ekstraksi untuk mendapatkan informasi penting yang sifatnya implisit dan sebelumnya tidak diketahui, dari suatu data. Classifier Naive Bayes memberikan proses penyeleksian yang cepat dan algoritmanya mudah dimengerti. Dalam beberapa penelitian, pendekatan dengan menggunakan Naive Bayes memiliki kinerja yang cukup tinggi untuk mengklasifikasikan data metode Naive Bayes Classifier memiliki keunggulan yaitu kesederhanaan dalam komputasinya. Penelitian ini berfokus pada penerapan algoritma klasifikasi Naive Bayes sebagai pendukung keputusan pemilihan beasiswa Bidikmisi bagi calon mahasiswa untuk klasifikasi pemilihan beasiswa agar mempercepat proses penyeleksian dan tidak terjadi kesalahan dalam penentuan calon penerima beasiswa. Pengujian dilakukan dengan menggunakan teknik pengukuran akurasi dan melihat dari matriks konfusi. Hasil menunjukkan bahwa dengan menggunakan algoritma naive bayes, nilai akurasi mencapai 80%.

Jumlah kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Bandar Lampung adalah 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan. Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) telah berkembang pesat. SIG dibuat dengan menggunakan informasi yang berasal dari pengolahan sejumlah data, yaitu data geografis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan SIG untuk mencari rute terpendek kecamatan dan kelurahan di Kota Bandar Lampung dengan menggunakan algoritma A* dan Dijkstra serta melakukan analisis perbandingan dari kedua algoritma tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara Algoritma A* dan Dijkstra menghasilkan jarak yang sama pada saat pengujian. Namun terdapat perbedaan waktu proses pencarian rute terpendek. Pada jarak 2 km, algoritma A* lebih cepat dibandingkan dengan algoritma Dijkstra dengan waktu rata-rata yang dibutuhkan selama 159 ms dan 369 ms secara berturut turut.

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Informatika Bentuk pengakuan atas ide,pendapat orang lain dalam sebuah karya tulis adalah dengan menuliskan sumber referensi / rujukan yang secara nyata kita gunakan.hal ini merupakan kejujuran intelektual yang sudah semestinya kita junjung dan jaga sehingga menjadi iklim dan budaya yang berkembang dalam dunia akademis.tulisan ini menguraikan hal hal yang terkait tentang bagaimana kita melakukan pengakuan atas ide /gagasan orang lain yang kita rujuk dalam tulisan kita. Menggunakan kutipan langsung,membuat parafrasa dan model sitasi apa dibahas dalam tulisan ini.ada beberapa pembahsan tentang algoritma. A. PENDAHULUAN Bahasa program merupakan suatu wahana untuk menuangkan pikiran manusia yang dapat dimengerti oleh mesin komputer sehingga bernilai guna. Suatu bahasa program akan terikat aturan dari paradigma bahasa. Ada berbagai macam paradigma bahasa : Prosedural, Fungsional, Deklaratif, Object Oriented, Konkuren. Perlu diperhatikan perbedaan antara belajar bahasa program dengan belajar memprogram!!! Belajar bahasa program hanya belajar tentang sintak (aturan) dari bahasa sedangkan belajar memprogram akan tercakup beberapa hal yang didalamnya terkandung tentang belajar bahasa program itu sendiri. Yang harus diperhatikan oleh mahasiswa yang sedang belajar memprogram, yaitu :

Antena mikrostrip dapat menjadi salah satu pilihan utama dalam perkembangan teknologi berbasis wireless. Antena jenis ini memiliki ukuran yang kecil, ringan dan mudah diintegrasikan dengan rangkain. Pada penelitian ini dibuat simulasi dan realisasi antena mikrostrip dengan optimasi menggunakan algoritma Simulated Annealing yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Algoritma simulated annealing digunakan untuk mengoptimasi dimensi patch antena dilihat dari sisi return loss. Untuk parameter yang lain seperti panjang dan lebar feedline, tebal substrat telah ditentukan berdasarkan perhitungan awal antena mikrostrip. Optimasi ini dilakukan menggunakan Matlab dan disimulasikan menggunakan CST Microwave Studio 2014 yang kemudian direalisasikan ke dalam bentuk fisik. Bentuk antena mikrostrip yang dibuat adalah belah ketupat, hasil optimasi menunjukkan bahwa dengan mengubah dimensi patch yang dioptimasi dan disimulasikan menggunakan CST, antena ini dapat memenuhi kriteria antena yang baik yaitu memiliki nilai return loss <-10 dB dan VSWR < 2 dengan dimensi patch yang dibangkitkan secara acak berdasarkan perubahan parameter dari cooling schedule pada Simulated Annealing. Cooling schedule yang paling sesuai dengan simulasi adalah pada tipe quadratic. Optimasi yang dilakukan dan simulasi pada CST Microwave Studio 2014 telah sesuai seperti yang diharapkan yaitu memiliki return loss-31,023613 dB, VSWR 1,0578404 , frekuensi kerjanya berada pada 2,4 GHz dan bandwidth 644 MHz. Hasil pengukuran berdasarkan antena yang telah direalisasikan menggunakan algoritma Simulated Annealing terdapat pergeseran frekuensi yaitu ada pada 2,447 dengan return loss-27,03 dB, VSWR 1,07 serta bandwidth 620 MHz. Kata Kunci : antena, mikrostrip, cooling schedule, simulated annealing, return loss, bandwidth, VSWR, gain, pola radiasi, polarisasi I. PENDAHULUAN Teknologi komunikasi nirkabel yang saat ini berkembang pesat dalam dunia telekomunikasi menjadikan perkembangan antena juga semakin bertambah. Sebagai salah satu bagian yang menjadi ciri khas dalam sistem komunikasi nirkabel, antena diperlukan baik bagi perangkat yang menerima sinyal maupun perangkat yang memancarkan sinyal sehingga sinyal radio dapat tersalurkan ke udara. Perkembangan antena saat ini tidak hanya digunakan untuk komunikasi audio atau suara saja namun telah terintegrasi dengan komunikasi data sehingga membutuhkan perangkat yang dapat menghubungkan komunikasi antara perangkat komunikasi satu dengan yang lain [1]. Antena mikrostrip dapat menjadi pilihan utama untuk merealisasikan pengembangan teknologi telekomunikasi berbasis wireless ini, karena antena mikrostrip memiliki kelebihan yang ringan dan mudah diintegerasikan dengan rangkaian. Perangkat antena dibedakan berdasarkan bentuk dan kualitas bahan yang digunakan, sehingga kemampuan tiap-tiap antena untuk memancarkan maupun menerima suatu gelombang elektromagnetik tentu berbeda. Tentu saja antena mikrostrip juga memiliki beberapa kekurangan yang salah satunya adalah cara mengoptimasinya yang masih manual sehingga tidak efisien. Untuk mengatasi hal tersebut maka optimasi dilakukan secara otomatis menggunakan