Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU) merupakan konsep baru dalam pengelolaan keuangan negara. Konsep ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan fleksibilitas pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip... more
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU) merupakan konsep baru dalam pengelolaan keuangan negara. Konsep ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan fleksibilitas pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi, produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang sehat sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Jo Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Pedoman Akuntansi BLU diterbitkan dengan tujuan agar menjadi acuan dalam pengembangan standar akuntansi BLU di bidang industry yang spesifik khususnya dalam hal belum terdapat standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi Indonesia yang dapat diterapkan oleh BLU. Lalu, menjadi acuan dalam pengembangan dan penerapan sistem akuntansi keuangan BLU sesuai dengan jenis industri.
Pendahuluan Akuntansi merupakan salah satu cabang ilmu yang tidak terlepas dari dunia bisnis. Dengan adanya ilmu akuntansi maka pembukuan yang berhubungan dengan keuangan menjadi lebih mudah dan lebih akurat. Seiring berjalannya waktu... more
Pendahuluan Akuntansi merupakan salah satu cabang ilmu yang tidak terlepas dari dunia bisnis. Dengan adanya ilmu akuntansi maka pembukuan yang berhubungan dengan keuangan menjadi lebih mudah dan lebih akurat. Seiring berjalannya waktu kenyataannya banyak pembukuan keuangan yang tidak sesuai dengan keuangan yang ada. Hal ini terjadi karena kekeliruan dari pembuatan laporan keuangan atau adanya kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Dalam melakukan penyusunan laporan keuangan, seorang akuntan harus mengikuti aturan yang ada dalam pembuatan laporan keuangan, yaitu sesuai dengan aturan PSAK. Akan tetapi, dalam kenyataanya banyak pihak yang secara kreatif melakukan manipulasi data keuangan. Hal ini disebut dengan akuntansi kreatif (Creative Accounting). Akuntansi kreatif bukan hal yang baru dalam dunia akuntansi, karena banyak perusahaan yang melakukan hal tersebut.. Perilaku yang tidak semestinya para manajer terjadi akibat adanya asimetri informasi dalam penyajian laporan keuangan tidak terlepas dari pertimbangan konsekuensi ekonomi. Karena dalam kerangka keterbukaan yang menyeluruh sebenarnya creative accounting atau apapun namanya, tidak akan berpengaruh kepada semua pihak akan mempunyai informasi yang sama dan tidak ada asimetri informasi lagi. Sekali lagi pentingnya mendorong keterbukaan akan membawa dampak kepada ketersediaannya informasi sehingga akan mengeliminasi dan mengurangi dampak creative accounting. Dalam makalah ini akan menjelaskan definisi creative accounting dari berbagai sumber, etisitas akuntansi kreatif, motivasi, macam-macam pola yang dilakukan dalam creative accounting dan cara mendeteksi dan mencegah kecurangan akuntansi dalam praktik creative accounting, serta beberapa penelitian yang terkait dengan proses creative accounting. BAB II
ABSTRAK Perusahaan Roti Lezzat Jombang adalah pabrik yang bergerak dalam bidang makanan yang berupa roti. Dengan semakin bertumbuh dan berkembangnya ekonomi yang ada di wilayah Jombang, menuntut pabrik untuk memperoleh keuntungan yang... more
ABSTRAK Perusahaan Roti Lezzat Jombang adalah pabrik yang bergerak dalam bidang makanan yang berupa roti. Dengan semakin bertumbuh dan berkembangnya ekonomi yang ada di wilayah Jombang, menuntut pabrik untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya atau dengan kata lain laba yang maksimal. Penetapan harga jual yang sangat rendah tidak akan memberikan keuntungan atau laba bagi perusahaan, sedangkan penetapan harga jual terlalu tinggi juga akan berdampak pada produk yang dihasilkan kurang bersaing di pasar. Tujuan penelitian ini di buat yaitu untuk mengetahui bagaimana Perusahaan Roti Lezzat menetapkan harga jual sesuai dengan menggunakan harga jual menurut metode harga biaya plus. Dari hasil survey, metode yang cocok untuk digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Dari hasil penelitian, Perusahaan Roti Lezzat Jombang belum menerapkan analisis harga biaya plus dalam menghitung harga untuk pesanan khusus. Dari hasil penelitian, dalam penetapan harga jual dengan menggunakan metode ini menunjukkan hasil yang lebih rendah dibanding dengan menggunakan metode yang digunakan perusahaan Roti Lezzat Jombang sebelumnya. Perusahaan Roti Lezzat Jombang sebaiknya menggunakan dan menerapkan metode harga biaya plus dengan pendekatan biaya variable dalam menghitung harga jual sehingga harga jual yang diharapkan oleh perusahaan Roti Lezzat Jombang lebih dapat bersaing dengan produk yang sama atau sejenis yang ada di pasar. Kata Kunci : harga biaya plus, biaya variable, harga jual, pesanan khusus.
PT Sumber Rejo Kandangan adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri tepung tapioka. Selama ini PT Sumber Rejo dalam merencanakan labanya belum menggunakan analisis variable costing sehingga perencanaan yang dilakukan jarang bisa... more
PT Sumber Rejo Kandangan adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri tepung tapioka. Selama ini PT Sumber Rejo dalam merencanakan labanya belum menggunakan analisis variable costing sehingga perencanaan yang dilakukan jarang bisa terpenuhi. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui penggunaan metode variable costing dapat digunakan sebagai alat untuk perencanaan laba bagi PT Sumber Rejo, Kandangan. Jenis Penelitian yang peneliti gunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Variabel yang diteliti adalah metode variable costing dan perencanaan laba. Analisa data secara kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Selama ini PT. Sumber Rejo menggunakan perhitungan laba rugi menggunakan full costing sehingga kesulitan dalam melakukan perencanaan produksi tahun berikutnya, hal ini menyebabkan perusahaan dalam menentukan perencanaan laba tidak seimbang dengan penentuan target produksi, akibatnya sering kali perencanaan laba tidak terpenuhi akibat dari target produksi yang tidak sesuai, dengan menggunakan variabel costing akan mempermudah proses perencanaan laba yang dapat disesuaikan dengan kapasitas produksi pertahunnya sehingga perencanaan laba yang dibuat lebih nyata karena hanya memperhitungkan biaya-biaya variabel dalam perhitungan biaya produksi. Berdasarkan perencanaan laba yang ditetapkan oleh pihak PT. Sumber Rejo pada tahun 2015 adalah Rp. 1.400.000.000 maka jumlah penjualan yang diperlukan untuk mencapai target laba tersebut Rp. 11.183.564.933 atau 7.498 ton produk. Penggunaan variabel costing dalam perencanaan laba yang dilakukan dapat disertai dengan penganggaran biaya secara tepat karena perhitungan biaya berdasarkan jumlah rencana produksi. PT. Sumber Rejo diharapkan dapat menerapkan proses pelaporan laba rugi dengan menggunakan metode direct costing dengan mempertimbangkan pemisahan antara biaya tetap dengan biaya variabel sehingga akan lebih mudah dalam menentukan penentuan perencanaan laba, penjualan dan produksi.