Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Rangkuman 8 SNP

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

8 Standar Nasional Pendidikan

Rangkuman

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mandiri

Mata kuliah Administrasi Pendidikan

Dosen Pengampu : Yandi Heryandi, M.Pd

Pada Jurusan Tadris Matematika

Tahun Akademik 2017/2018

Disusun Oleh :

Wulan Marlina (1608105076)

Kelas/Semester : B/4

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON


A. Pengertian Standar Pendidikan Nasional

Menurut Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 bab 1 pasal 1 ayat 1, yang
dimaksud dengan standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan kata
lain, setiap lembaga pendidikan dituntut untuk memenuhi kriteria minimum yang telah
ditentukan. Guna tercapainya tujuan pemerataan pendidikan di wilayah hukum Negara
Kesatuan republik Indonesia.

Dalam pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan, haruslah ada yang menjamin dan
mengendalikan mutu pendidikan sehingga sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
Dalam hal ini pemerintah melakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi. Ketiga proses ini
dilaksanakan untuk menentukan layak tidaknya lembaga pendidikan yang berstandar
nasional.

Standar Nasional Pendidikan bertujuan bukan hanya untuk memeratakan standar mutu
pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesi, tetapi juga untuk memenuhi tuntutan
perubahan lokal, nasional dan, global. Dikarenakan mutu pendidikan di Indonesia telah jauh
tertinggal dari negara ASEAN yang lain, maka peningkatan-peningkatan di segi pendidikan
akan terus terjadi. Sehingga mutu pendidikan di Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. 1

B. Fungsi dan Tujuan Standar Nasional Pendidikan:


1. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan
nasional yang bermutu.
2. Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat.
3. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan
berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan
global.2

1
(Dermawan)
2
(Badan Standar Nasional Pendidikan)
Page | 1
C. Lingkup Standar Pendidikan Nasional

Berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan, ada delapan standar yang menjadi
sorotan dalam melaksanaan Standar Nasional Pendidikan, yaitu:3

1. Standar Kompetensi Lulusan


Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai
pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
Setiap jenjang pendidikan memiliki kompetisi dasar yang berbeda. Mulai dari
pendidikan dasar yang hanya bertujuan meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut. Sampai ke jenjang petguruan tinggi yang bertujuan mempersiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan,
kemandirian, dan sikap untuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan ilmu,
teknologi, dan seni, yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan
sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) tersebut meliputi standar kompetensi lulusan
minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal
kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.

Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar kompetensi lulusan adalah:

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun


2006, menetapkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun


2006, tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2006, tentang standar Isi untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah.

3
(Badan Standar Nasional Pendidikan)

Page | 2
2. Standar Isi
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Setiap jenjang memiliki
kompetensi yang berbeda, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah. Dan dalam
standar isi termuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat
satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik, yang berguna untuk pedoman
pelaksanan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar isi adalah:


 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2006, tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2006, tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan Dasar dan
Menengah.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2006, tentang Pelaksanaan.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2007, Standar Isi Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 64 Tahun
2013, tentang standar isi.

3. Standar Proses
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Proses pembelajaran seharusnya dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Hal tersebut sangatlah
membantu dalam pekembangan akal dan mental peserta didik serta memberikan keteladanan.

Page | 3
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran
untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar proses adalah:


 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 2007, tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2008, tentang Standar Proses Pendidikan Khusus.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2008, tentang Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Paket B,
dan Paket C.

4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan


Standar pendidikan dan kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Pendidik harus memiliki
kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi para pendidik diantarnya :
a) Kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1).
b) Latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan.
c) Sertifikat profesi guru untuk jenjang yang dia geluti.
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal
yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat
keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi
sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan
anak usia dini meliputi:
 Kompetensi pedagogik;

Page | 4
 Kompetensi kepribadian;
 Kompetensi profesional; dan
 Kompetensi sosial.
Pendidik meliputi pendidik pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B dan Paket C,
dan pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan. Tenaga kependidikan meliputi kepala
sekolah/madrasah, pengawas satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga
perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, pamong belajar,
dan tenaga kebersihan.

Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar pendidik dan tenaga


kependidikan adalah:
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2007, tentang Standar pengawas Sekolah/Madrasah.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun
2007, tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2008, tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2008, tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2008, tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2008, tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
2009, tentang Standar Penguji Pada Kursus dan Pelatihan.

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun


2009, tentang Standar Pembimbing Pada Kursus & Pelatihan.

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 43 Tahun


2009, tentang Standar Tenaga Administrasi Program paket A , Paket B, dan Paket C.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 42 Tahun

Page | 5
2009, tentang Standar Pengelola Kursus.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009, tentang Standar Pengelola Pendidikan pada Program Paket A, Paket B dan Paket
C.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 45 Tahun
2009, tentang standar Teknisi Sumber Belajar Pada Kursus dan Pelatihan.

5. Standar Sarana dan Prasarana


Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi,
serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Setiap lembaga pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana yang telah
ditentukan. Ada pun sarana tersebut antara lain meliputi perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Sedangkan prasarananya antara lain lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan
pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang
bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga,
tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar sarana dan prasarana adalah:

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007,


tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA.

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2008,


tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SDLB, SMPLB, dan SMALB.

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008,


tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SMK/MAK.

Page | 6
6. Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Sadangkan pengelolaan satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan tinggi menerapkan otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang
diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku memberikan kebebasan dan
mendorong kemandirian dalam pengelolaan akademik, operasional, personalia, keuangan,
dan area fungsional kepengelolaan lainnya yang diatur oleh masing-masing perguruan tinggi.
Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan
pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh
Pemerintah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan
dengan Standar Pengelolaan adalah:
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007,
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

7. Standar Pembiayaan Pendidikan


Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Ada tiga macam biata dalam
standar ini :
a) Biaya investasi satuan pendidikan yaitu biaya penyediaan sarana dan prasarana,
pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.
b) Biaya personal sebagaimana adalah biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh
peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan.
c) Biaya operasi satuan pendidikan meliputi:
 Gaji dan tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan
 Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan

Page | 7
 Biaya operasi pendidikan tak langsung seperti air, pemeliharaan sarana dan prasarana,
pajak, asuransi, lain sebagainya.

Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar pembiayaan pendidikan


adalah:

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2009,


Tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah
Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah
Menengah Atas Luar Biasa (SMALB).

8. Standar Penilaian Pendidikan


Standar penilaian pendidik adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.Penilaian dilakukan
secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam
bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas.(Dermawan)

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
 Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas:

 Penilaian hasil belajar oleh pendidik; dan


 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi.

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud di


atas diatur oleh masing- masing perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 20
Tahun 2007, tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Page | 8
Sedikit perubahan pada Daftar Standar Nasional Pendidikan yang telah menjadi
Permendiknas urutanya adalah sebagai berikut:

1. Standar Isi
2. Standar Kompetensi Lulusan
3. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4. Standar Pengelolaan
5. Standar Penilaian
6. Standar Sarana Prasaran
7. Standar Proses
8. Standar Biaya
9. Standar Pendidikan Anak Usia Dini

Komponen Standar Penilaian Pendidikan terdiri dari4:


1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik
maupun non-akademik.
2. Penilaian berdampak pada proses belajar.
3. Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka.

D. Dasar Hukum Standar Nasional Pendidikan


Tiap-tiap negara memiliki peraturan perundang-undangan sendiri. Landasan yuridis
pendidikan Indonesia juga mempunyai seperangkat peraturan perundang-undangan yang
menjadi titik tolak sistem pendidikan di Indonesia, yang meliputi5:

Pembukaan UUD 1945


1. UUD 1945 sebagai Landasan Yuridis Pendidikan Indonesia.
2. Pancasila sebagai Landasan Idiil Sistem Pendidikan Indonesia.
3. Ketetapan MPR sebagai Landasan Yuridis Pendidikan Nasional.
4. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah sebagai Landasan Yuridis.

4
(htt)
5
(Dermawan)

Page | 9
5. Keputusan Presiden sebagai Landasan Yuridis Pelaksanaan Pendidikan Nasional.
6. Keputusan Menteri sebagai Landasan Yuridis Pelaksanaan Pendidikan Nasional.
7. Instruksi Menteri sebagai Landasan yuridis Pelaksanaan Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Pendidikan
1. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Pada Pembukaan UUD 1945, yang menjadi
landasan hukum pendidikan terdapat pada Alinea Keempat.
2. Pendidikan menurut Undang-Undang 1945, Undang – Undang Dasar 1945 adalah merupakan
hukum tertinggi di Indonesia. Pasal-pasal yang berkaitan dengan pendidikan Bab XIII yaitu
pasal 31 dan pasal 32. Pasal 31 ayat 1 berisi tentang hak setiap warga negara untuk
mendapatkan pendidikan, sedangkan pasal 31 ayat 2-5 berisi tentang kewajiban negara dalam
pendidikan. Pasal 32 berisi tendang kebudayaan. Kebudayaan dan pendidikan adalah dua
unsur yang saling mendukung satu sama lain.
3. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional, Undang-undang ini
memuat 59 Pasal yang mengatur tentang ketentuan umum (istilah-istilah dalam undang-
undang ini), kedudukan fungsi dan tujuan , hak-hak warga negara untuk memperoleh
pendidikan, satuan jalur dan jenis pendidikan, jenjang pendidikan, peserta didik, tenaga
kependidikan, sumber daya pendidikan, kurikulum, hari belajar dan libur sekolah, bahasa
pengantar, penilaian, peran serta masyarakat, badan pertimbangan pendidikan nasional,
pengelolaan, pengawasan, ketentuan lain-lain, ketentuan pidana, ketentuan peralihan dan
ketentuan penutup.
4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang
ini selain memuat pembaharuan visi dan misi pendidikan nasional, juga terdiri dari 77 Pasal
yang mengatur tentang ketentuan umum(istilah-istilah terkait dalam dunia pendidikan), dasar,
fungsi dan tujuan pendidikan nasional, prinsip penyelenggaraan pendidikan, hak dan
kewajiban warga negara, orang tua dan masyarakat, peserta didik, jalur jenjang dan jenis
pendidikan, bahasa pengantar, stándar nasional pendidikan, kurikulum, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pendanaan pendidikan, pengelolaan
pendidikan, peran serta masyarakat dalam pendidikan, evaluasi akreditasi dan sertifikasi,
pendirian satuan pendidikan, penyelenggaraan pendidikan oleh lembaga negara lain,
pengawasan, ketentuan pidana, ketentuan peralihan dan ketentuan penutup.
5. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Undang undang ini memuat
84 Pasal yang mengatur tentang ketentuan umum (istilah-istilah dalam undang-undang ini),
kedudukan fungsi dan tujuan, prinsip profesionalitas, seluruh peraturan tentang guru dan
Page | 10
dosen dari kualifikasi akademik, hak dan kewajiban sampai organisasi profesi dan kode etik,
sanksi bagi guru dan dosen yang tidak menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya,
ketentuan peralihan dan ketentuan penutup.
6. Undang-Undang No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Undang-undang
ini memuat 97 Pasal yang mengatur tentang Ketentuan Umum, Lingkup, Fungsi dan Tujuan,
Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidikan dan Tenaga
Pendidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan,
Standar Penilaian Pendidikan, Badan Standar Nasional Pendidikan, Evaluasi, Akreditasi,
Sertifikasi, Penjamin Mutu, Ketentuan Peralihan, Ketentuan Penutup.

Peraturan Pendidikan
1. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
2. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1990 Tentang Status Pendidikan Pancasila dalam
Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagai mata kuliah wajib untuk setiap program studi dan
bersifat nasional
a. Peraturan Menteri No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
b. Peraturan Menteri No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan.
c. Peraturan Menteri No. 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanan Peraturan Menteri No. 22
dan No. 2.
d. Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Kepala Sekolah.
e. Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2007 dan Nomor 32 Tahun 2008 Tentang Guru.
f. Peraturan Menteri Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan.
g. Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian.
h. Peraturan Menteri Nomor 24 Tahun 2007 dan Permen Nomor 33 Tahun 2008 tentang
Standar Sarana Prasarana.
i. Peraturan Menteri Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses.
j. Peraturan Menteri Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Standar Isi.
k. Peraturan Menteri Nomor 24 Tahun 2008 Tentang TU.
l. Menteri Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Perpustakaan.
m. Menteri Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Laboratorium.
n. Peraturan Menteri Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Kesiswaan.
o. Keputusan Menteri No. 3 Tahun 2003 Tentang Tunjangan Tenaga Kependidikan.
p. Keputusan Menteri No. 34/ U/03 Tentang Pengangkatan Guru Bantu.
Page | 11
DAFTAR PUSTAKA

(t.thn.). Diambil kembali dari http://afifulikhwan.blogspot.co.id/2013/03/8-standar-nasional-


pendidikan-indonesia.html

Badan Standar Nasional Pendidikan. (t.thn.). Dipetik Mei 30, 2018, dari http://bsnp-
indonesia.org/standar-nasional-pendidikan/

Dermawan, E. D. (t.thn.). Automotive Engineer. Dipetik Mei 30, 2018, dari


https://enggardermawan.blogspot.com/2017/02/makalah-standar-nasional-
pendidikan.html

Page | 12

You might also like