Pengaruh Kompres Aloe Vera THDP Flebitis Pemasangan Infus
Pengaruh Kompres Aloe Vera THDP Flebitis Pemasangan Infus
Pengaruh Kompres Aloe Vera THDP Flebitis Pemasangan Infus
DOI : https://doi.org/10.35451/jkf.v2i1.265
Abstract
Phlebitis can cause thrombus and embolism which can cause permanent
damage to the vein and can cause infection if not treated properly. The aim of
the study was to determine the effect of giving Aloe Vera gel on the scale of
phlebitis. The study design used one group pretest-posttest. The variables in
this study are Aloe Vera compresses as independent variables and phlebitis as
the dependent variable. The population in this study were all patients who
experienced phlebitis at Sembiring General Hospital in 2019. Sampling using
Consecutive sampling techniques as many as 31 respondents. Data were
collected by observation sheet of phlebitis scale and tested with Wilcoxon
statistical test. The results showed that there was a change in the scale of
phlebitis experienced by respondents who experienced changes from
respondents who had not previously found that there were no symptoms of
phlebitis after being given aloe vera compresses. Wilcoxon statistical test
result show data ρ-value 0.000 < α 0.05 then Ho is rejected and Ha is
accepted, which means that there is a significant effect between aloe vera
compresses to changes in the degree of phlebitis. Any changes that occur in
patients who have experienced phlebitis indicate that giving aloe vera
compresses can indicate the results of changes that are quite effective. It is
expected that health workers can apply non-pharmacological therapies such as
aloe vera compresses for the treatment of phlebitis so that the services
provided can be of higher quality and the services performed more precisely.
Keywords : Aloe vera, Phlebitis, Pemasangan Infus
74
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 25 September 2019 :: Accepted: 26 Oktober 2019:: Published: 31 Oktober 2019
75
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 25 September 2019 :: Accepted: 26 Oktober 2019:: Published: 31 Oktober 2019
76
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 25 September 2019 :: Accepted: 26 Oktober 2019:: Published: 31 Oktober 2019
Pretest adalah 2,81 dan posttest 1,16 nyeri dan pembengkakan didaerah
yang berarti rata-rata kejadian flebitis penusukan atau sepanjang vena.
sebelum diberikan kompres Aloe Vera Insiden flebitis meningkat sesuai
adalah 2,81 dan rata-rata kejadian dengan lamanya pemasangan jalur
flebitis setelah diberikan kompres Aloe intravena. komplikasi cairan atau obat
Vera 1,16 sehingga dapat diketahui yang diinfuskan (terutama PH dan
bahwa penurunan sebesar 1,65. tonsisitasnya), ukuran dan tempat
Berdasarkan analisis bivariat hasil uji kanula yang dimasukkan (Brunner &
statistik ρ-value 0,000 < α 0,005 maka Sudarth, 2002). Menurut Potter & Perry
Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya (2009) skala flebitis terbagi menjadi 5
adanya pengaruh yang signifikan antara dengan tanda dan gejala yang berbeda-
kompres Aloe Vera terhadap perubahan beda.
derajat flebitis pada pasien flebitis
Hasil penelitian pada tabel 4.4
akibat pemasangan infus (Iv Line).
menunjukan hasil sebagian responden
4. Pembahasan mengalami flebitis derajat 3, sifat nyeri
1. Skala Flebitis Pada Pasien Sebelum dan eritema pada lokasi suntikan
Diberikan Kompres Aloe Vera menyebabkan seseorang merasa tidak
nyaman. Keterlibatan peneliti dalam
Hasil penelitian yang dilakukan interaksi dengan responden dapat
di Rumah Sakit Umum Sembiring mengidentifikasi tanda dan gejala dari
Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli flebitis. responden yang mengalami
Serdang terhadap 31 responden yang flebitis disebabkan oleh saat tindakan
mengalami Flebitis sebelum diberikan pemasangan infus terjadi pecahnya
kompres Aloe Vera diperoleh data vena, saat aktivitas yang berlebih
berdasarkan tabel 4.4 diperoleh data menggunakan tangan yang terpasang
bahwa hampir setengah responden infus dan prosedur pengobatan dari
mengalami flebitis derajat 3 sebanyak cairan dengan menggunakan
14 responden (45,2%). konsentrasi yang pekat, sehingga
Flebitis merupakan suatu mudah terjadi flebitis pada tempat
peradangan pada pembuluh darah pemasangan infus namun flebitis yang
(vena) yang dapat terjadi karena terjadi pada responden tidak mengalami
adanya injury misalnya oleh faktor komplikasi yang lebih lanjut. Hasil
(trauma) mekanik dan faktor kimiawi, penelitian sejalan dengan hasil
yang mengakibatkan terjadinya penelitian yang dilakukan oleh Binarti
kerusakan pada endotelium dinding Dwi W. (2015), mayoritas responden
pembuluh darah khususnya vena. mengalami flebitis derajat 3 sebelum
Flebitis dikarakteristikkan dengan diberikan perlakuan.
adanya dua atau lebih tanda nyeri, Berdasarkan data distribusi faktor
kemerahan, bengkak, indurasi, dan usia responden pada tabel 4.1
serta mengeras dibagian vena yang menunjukkan bahwa mayoritas berumur
terpasang kateter intravena (Smeltzer & 46-55 tahun (22,6%). Hal tersebut
Bare, 2001). Flebitis juga sejalan dengan hasil penelitian Binanrti
dikarakteristikkan dengan adanya rasa Dwi W yang menunjukkan hasil bahwa
lunak pada area insersi atau sepanjang mayoritas responden berusia 40-60
vena. Flebitis merupakan inflamasi vena tahun (42,1%). Dan Hasil penelitian
yang disebabkan oleh iritasi kimia diatas juga selajan dengan hasil
maupun mekanik. Hal ini ditunjukkan penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi
dengan adanya daerah yang merah (2014) yang menunjukkan mayoritas
77
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 25 September 2019 :: Accepted: 26 Oktober 2019:: Published: 31 Oktober 2019
78
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 25 September 2019 :: Accepted: 26 Oktober 2019:: Published: 31 Oktober 2019
79
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 25 September 2019 :: Accepted: 26 Oktober 2019:: Published: 31 Oktober 2019
80
Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 25 September 2019 :: Accepted: 26 Oktober 2019:: Published: 31 Oktober 2019
81