(J) Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Dengan Teman Sebaya
(J) Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Dengan Teman Sebaya
(J) Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Dengan Teman Sebaya
dengan kelompok, dan antara rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu
kelompok dengan kelompok. yang ada di lingkungan sekitar.
Kehidupan individu pada Individu memiliki rasa ingin tahu
dasarnya merupakan kemampuan dalam melakukan hubungan secara
berhubungan dan berinteraksi dengan positif dan aman dengan lingkungan
lingkungan sosial budaya yang dapat sekitar, baik yang bersifat fisik,
membentuk perilaku individu. Melalui psikologis, maupun sosial. Hubungan
interaksi sosial, masing-masing yang bersifat fisik antara lain menepuk
individu dapat saling mengenal dan bahu, berjabat tangan, serta saling
menyesuaikan dengan latar belakang bergandengan tangan. Hubungan yang
sosial budayanya. Pada proses sifatnya psikis atau psikologis
interaksi, faktor intelektual dan emosi contohnya rasa saling membutuhkan,
mengambil peranan penting karena di cinta dan kasih sayang, serta perasaan
dalam hidupnya individu tidak lepas saling menghargai antara satu dengan
dari individu lain dalam berperan di yang lain. Hubungan yang bersifat
masyarakat. Proses tersebut sosial seperti saling bertegur sapa
merupakan proses sosialisasi yang dengan orang lain, berkomunikasi
menempatkan individu sebagai insan serta saling membantu terhadap orang
yang secara aktif melakukan aktivitas lain yang membutuhkan. Pada saat
dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas melakukan sebuah hubungan atau
individu yang dapat mempengaruhi interaksi sosial, individu diharapkan
aktivitas individu yang lain bahkan mampu melakukan komunikasi secara
saling mempengaruhi disebut dengan baik terhadap lingkungan sekitar. Hal
interaksi sosial. Oleh karena itu dapat tersebut dikarenakan interaksi sosial
diketahui bahwa bentuk utama dari berkaitan erat dengan kemampuan
proses sosial adalah interaksi sosial. berkomunikasi seorang individu
Slamet Santoso (1999: 14) terhadap lingkungan sekitar, bahkan
menjelaskan bahwa interaksi sosial kemampuan berkomunikasi efektif
merupakan hubungan yang merupakan modal utama di dalam
berdasarkan adanya kesadaran yang membentuk interaksi sosial.
satu terhadap yang lain, saling Interaksi sosial individu
berbuat, saling mengakui, serta saling terbagi menjadi tiga yaitu, interaksi di
mengenal antara satu dengan yang lingkungan keluarga, sekolah, dan
lain. Berkaitan dengan hal tersebut masyarakat. Mohammad Ali dan
maka yang dimaksud interaksi sosial Mohammad Asrori (2004: 93)
adalah hubungan timbal balik antara menjelaskan bahwa proses sosialisasi
individu satu dengan individu yang individu terjadi di tiga lingkungan
lain. utama, yaitu lingkungan keluarga,
Interaksi sosial individu lingkungan sekolah, dan lingkungan
berkembang dengan adanya dorongan masyarakat. Pernyataan tersebut
147
antara keadaan diri dengan sosialnya. Pola asuh orang tua yang
lingkungan, sehingga akan terjalin salah misalnya terlalu memanjakan
sebuah interaksi yang baik. Interaksi anak akan menyebabkan anak susah
dengan teman sebaya juga bergaul serta berinteraksi dengan
membutuhkan adanya kemampuan teman sebayanya sehingga hal tersebut
siswa dalam melakukan penyesuaian dapat menimbulkan hambatan-
diri dengan kondisi lingkungan hambatan dalam mencapai tugas-tugas
utamanya dengan teman, karena perkembangan selanjutnya. Andi
masing-masing individu berasal dari Mappiare (1982: 95) menjelaskan
berbagai latar belakang yang berbeda. bahwa tugas perkembangan adalah
Pernyataan tersebut didukung oleh petunjuk yang memungkinkan
penelitian yang dilakukan oleh seseorang mengerti dan memahami
Mauliatun Ni’mah pada siswa SMP harapan serta tuntutan masyarakat dan
Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2010 yang lingkungan terhadap orang lain pada
berjudul Hubungan Antara usia tertentu. Pernyataan tersebut
Komunikasi Interpersonal dan mengandung makna bahwa individu
Interaksi Teman Sebaya Dengan harus memahami tentang hal-hal yang
Penyesuaian Sosial Pada Remaja. menjadi tuntutan lingkungan agar
Hasil penelitian tersebut menunjukkan dapat melakukan interaksi secara baik
bahwa, semakin tinggi interaksi teman terhadap lingkungan sekitar.
sebaya maka semakin tinggi pula Seperti telah dijelaskan di
penyesuaian sosial pada remaja. Hal awal dapat diketahui bahwa
tersebut semakin memperkuat kemampuan melakukan interaksi
pernyataan bahwa dengan melakukan sosial dengan teman sebaya akan
interaksi sosial dengan teman sebaya, membuat siswa merasa nyaman
siswa juga melakukan penyesuaian berada didalam lingkungan sekolah,
dengan keadaan, kondisi dan latar mudah bergaul dengan orang lain serta
belakang teman-temannya. mudah mendapatkan berbagai
Selain masalah penyesuaian informasi yang diperlukan.
diri, kesulitan dalam melakukan Sebaliknya, apabila siswa tidak bisa
interaksi sosial dengan teman sebaya melakukan interaksi dengan teman
atau teman di sekolah juga dapat sebaya maka siswa akan mengalami
dipengaruhi oleh pola asuh orang tua gangguan dalam melakukan hubungan
terhadap anak. Peran orang tua dalam sosialnya di sekolah. Hal tersebut
menerapkan pola asuh kepada anak apabila tidak segera diatasi akan
menjadi hal yang sangat menentukan membuat siswa lebih mengalami
bagi perkembangan anak. Orang tua kesulitan untuk berkomuniksai dengan
yang keliru dalam memberikan arahan orang lain. Dampak lain yang dapat
kepada anak dapat menyebabkan anak ditimbulkan yaitu siswa akan menjadi
mengalami hambatan dalam hubungan terisolir, tidak dapat berkembang,
150
Dilanjutkan Siklus II
Rencana Pelaksanaan Observasi
7)
Tindakan II Tindakan II
8)
Dilanjutkan Siklus Belum Refleksi II
9)
selanjutnya sampai Terselesaikan
masalah Teratasi
DAFTAR PUSTAKA