Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% found this document useful (0 votes)
8 views11 pages

The Effect of Language Game Technique An

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 11

THE EFFECT OF LANGUAGE GAME TECHNIQUE AND LEARNING MOTIVATION

TOWARDS MASTERY OF VOCABULARY


(An Experimental at V grade MIN Hadiluwih Sumberlawang Sragen)
DEWI FITRIYANI,
Universitas Negeri Jakarta, Program Pascasarj ana S2
JL. Rawamangun Muka, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13220
Dewifitri54@gmail.com

ABSTRACT
The objective of this experimental research is to find out the effect of language game technique and learning
motivation towards the result of Arabic learning. The research was conducted at MIN Hadiluwih Sumberlawang
Sragen involving 32 samples which were selected using simple random sampling. Twenty five person of the sample
were selected from the upper group and the rest 25% were from the lower group with the total of 32 students. The
design used in this research was a treatment by level design 2 X 2 two wayanova.
The findings of this research showed: (1) the result of Arabic learning of the group using word bingo
technique is higher than the group of the students using puzzle game technique, (2) there is an interaction effect
between game technique and learning motivation, (3) high motivated group of students using word bingo game
technique result higher than the groupof students using puzzle game technique, (4) low motivated group of
students using word bingo and puzzle game technique do not show significant difference in the result of Arabic
learning.
Based on t~efindings, it can be recommended that teachers of Arabic language to apply word bingo and puzzle
game technique as a variation in teaching technique by considering the students learning motivation in selecting
the teaching technique.

Keywords: game technique, learning motivation, the result of Arabic learning

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik permainan dan motivasi belajar terhadap
penguasaan kosakata bahasa Arabbahasa Arab. Penelitian ini dilakukan di MIN Hadiluwih Sumberlawang Sragen
dengan 32 sampel yang dipilih dengan sampling acak sederhana. Sampel diambil 25% dari kelompok motivasi
belajar tinggi dan 25% dari kelompok motivasi belajar rendah,jadi sampel32 siswa. Desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah by level design 2 x 2 ANOVA duajalur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) penguasaan kosakata bahasa Arabbahasa Arab kelompok
siswa yang belajar dengan teknik bingo kata lebih tinggi daripada kelompok siswa yang belajar dengan teknik
permainan susun kata (puzzle). (2) Adanya interaksi antara teknik permainan dan motivasi belajar. (3) kelompok
siswa dengan motivasi belajar tinggi yang belajar dengan teknik permainan bingo kata lebih tinggi daripada
penguasaan kosakata bahasa Arabkelompok siswa yang belajar dengan teknik permainan susun kata (puzzle).(4)
penguasaan kosakata bahasa Arabbahasa Arab kelompok siswa dengan motivasi rendah yang belajar dengan
teknik permainan bingo kata dan susun kata (puzzle) tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada guru bahasa Arab untuk menggunakan teknik permainan
bingo kata dan susun kata (puzzle) sebagai variasi teknik pengajaran dan tetap harus mempertimbangkan tingkat
motivasi belajar siswa dalam memilih suatu teknik pengajaran.

Kata kunci : Teknik permainan, Motivasi belajar, Penguasaan kosakata bahasa Arab

bahasa. Chaer (2012:32) menyatakan


PENDAHULUAN bahwa bahasa adalah sistem 1ambangbunyi
yang arbitrer yang digunakan oleh para
Dalam kehidupan bermasyarakat, anggota kelompok sosial untuk
ma-nusia membutuhkan alat yang bekerjasama, berkomunikasi, dan
digunakan un-tuk mempermudah dalam mengiden-tifikasikan diri. Pada dasamya,
berkomunikasi dan berinteraksi dengan setiap penga-jaran bahasa bertujuan agar
orang lain, yakni alat yang disebut dengan para pembelajar mempunyai keterampilan

BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2016 23


berbahasa, yakni keterampilan menyimak, pertama siswa dalam penguasaan kosakata
berbicara, mem-baca, dan menulis. Bahasa Arab sangat berpengaruh terhadap
Sehubungan dengan penguasaan penguasaan kosakata Bahasa Arab siswa.
kete-rampilan berbahasa, maka tidak akan Guru sebagai salah satu pemegang utama
terlepas dari kosakata. Kosakata merupakan pengajaran baha-sa lebih banyak berpaku
salah satu unsur bahasa yang harus dikuasai pada buku paket (text book oriented) dan
oleh pem-belajar bahasa, apalagi bahasa sulit menciptakan suasana pembelajaran
asing, untuk dapat memperoleh kemahiran inovatif, kreatif inovatif dan
berkomunikasi dengan bahasa tersebut. menyenangkan. Faktor lain yang mengham-
Semakin tinggi pe-nguasaan kosakata bat pembelajaran penguasaan kosakata Ba-
bahasa asing seseorang, semakin terampil hasa Arab saat ini adalah heterogenitas
seseorang dalam berbahasa. Tapi siswa, sarana yang kurang memadai siswa
mempelajari bahasa tidak identik de-ngan yang kurang aktif dalam Kegiatan Belajar
mempelajari kosakata. Artinya, untuk Menga-jar (KBM), beban materi yang
memiliki kemahiran berbahasa tidak cukup banyak, dan jumlah siswa yang banyak
hanya dengan menghafal kosakata saja. (kelas besar) yang tidak semuanya memiliki
Effendi (2012:26) menyatakan Ini pengetahuan Baha-sa Arab.
berarti bahwa para pembelajar bahasa tidak Berdasarkan pengalaman, selama
bisa mengenal bahasa melalui kamus. Maka mi metode yang digunakan dalam
diper-lukan cara-cara tertentu dalam pembelajaran kosakata relatif sarna, yaitu
pembelajaran kosakata secara tepat. dengan meng-gunakan metode ceramah dan
Pembelajaran Bahasa Arab sudah penugasan. Tugas tersebut biasanya berupa
lama dilakukan di Indonesia, namun kegiatan mencari arti kata-kata di dalam
hasilnya belum sepenuhnya maksimal. kamus kemudian membuat kalimat dengan
Berbagai pro-blem masih senng kata-kata tersebut. Pemanfaatan media juga
bermunculan dan hampir jarang belum maksimal. Oleh karena itu, tidaklah
terpecahkan. Problem pengajaran Ba-hasa heranjika sering terdengar pendapat bahwa
Arab tersebut sekarang sangat perlu se-gera pembelajaran kosakata terkesan monoton,
mendapat penanganan yang serius. kurang menarik, dan membosankan
Problem tersebut dapat dilihat dari sehingga siswa lekas melupakan kosakata
dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor yang baru dipelajari.
eksternal. Faktor internal adalah faktor- Banyak hal-hal yang harus
faktor yang berasal dari dalam diri siswa. diperhati-kan dalam pembelajaran
Yaitu siswa kurang siap mengikuti kosakata, diantara-nya pemakaian kosakata
pelajaran Baha-sa Arab yang dianggap dalam konteks. Hal mi berdasarkan
sulit. Penguasaan kosakata Bahasa Arab pengalaman peneliti dalam penempatan
siswa hanya mendapat nilai 65 sedangkan sebuah kata dalam kalimat.
Kriteria Ketuntasan Mini-mal (KKM) yang Pembelajaran kosakata (dan unsur-
berlaku adalah 70. Sebagian besar siswa unsur bahasa yang lain) yang diajarkan
belum mampu menerapkan kosa-kata dalam konteks wacana dapat dipadukan
dalam bentuk lisan maupun tulisan dengan dengan kegiatan pembelajaran seperti
baik dan benar. Selain itu juga ku-rangnya percakapan, membaca, menulis, dan
motivasi belajar siswa, ada sebagian siswa pembelajaran sastra. Banyak media atau
yang bermotivasi belajar tinggi dan ada juga teknik yang dapat di-lakukan guru untuk
siswa yang bermotivasi belajar rendah. mengajarkan kosakata, antara lain teknik
Sedangkan faktor eksternal adalah pembelajaran kosakata secara langsung,
faktor-faktor yang berasal dari luar diri artinya kata itu dihubungkan secara
siswa. Faktor ini berasal dari orang tua, langsung baik dengan benda-benda,
guru, sarana dan prasarana yang disediakan situasi-situasi, maupun dengan gerak yang
sekolah. Orang tua sebagai lingkungan terkan-dung dalam kata tersebut.

24 BAHTERA : Jurnai Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2016


Disamping itu, adapula kata-kata yang anak.
harus diartikan dan dij elaskan melalui Dengan bermain anak akan senang
proses sinonim, antonim, pendefinisian, belajar, semakin senang anak, semakin ba-
atau uraian-uraian yang berkaitan dengan nyak yang diperolehnya. Permainan
kata tersebut dalam kalimat. memiliki peranan penting dalam
Untuk itulah penulis berminat perkembangan kogni-tif dan sosial anak.
meng-gunakan altematif teknik penguasaan Setiap permainan bahasa yang dilaksanakan
kosa-kata Bahasa Arab yang dapat langsung dalam kegiatan pembela-jaran harus secara
memfungsikan bahasa sebagai alat komuni- lang sung dapat menunjang tercapainya
kasi dan mampu memacu siswa aktif tujuan pembelajaran. Anak- anak pada usia
berko-munikasi. Altematifyang ditawarkan 6-8 tahun juga masih memerlukan dunia
adalah teknik permainan bahasa. Menurut permainan untuk membantu menum-
Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati buhkan pemahaman terhadap diri mereka.
berpendapat permainan merupakan suatu Pada usia tersebut, anak-anak mudah
aktivitas yang bertujuan memperoleh merasa jenuh belajar dikelas apabila
keterampilan tertentu dengan cara dijauhkan dari dunianya yaitu dunia
menggembirakan seseorang (2011 :26). bermain.
Bermain bagi anak memiliki nilai dan ciri Permainan bahasa merupakan
yang penting dalam kemajuan per- aktivi-tas yang dirancang dalam pengajaran
kembangan kehidupan sehari-hari. Pada dan berhubungan dengan kandungan isi
permulaan setiap pengalaman bermain pelajaran secara langsung atau tidak
memi -liki resiko. Ada resiko bagi anak langsung. Per-mainan bahasa bertujuan
untuk belajar misalnya naik sepeda sendiri, memperoleh kese-nangan dan melatih
belajar melon-cat. Unsur lain adalah keterampilan berbahasa
pengulangan. Anak mengkonsolidasikan (menyimak,berbicara,membaca,menulis
ketrampilannya yang hams diwujudkannya dan sastra) serta unsur bahasa (kosakata dan
dalam berbagai per-mainan dengan nuansa tata bahasa). Apabila suatu permainan
yang berbeda. Dengan cara ini anak menimbul-kan kesenangan, tetapi tidak
memperoleh pengalaman tam-bahan untuk memperoleh keterampilan berbahasa atau
melakukan aktivitas lain. Mela-lui unsur tertentu, maka permainan tersebut
permainan, anak dapat menyatakan kebu- bukan termasuk permainan bahasa.
tuhannya tanpa dihukum atau terkena tegur- Sebaliknya, apabila suatu kegiatan
an. Misalnya bermain boneka bertujuan melatih keterampilan ber-bahasa
diumpamakan sebagai adik yang atau unsur tertentu, tetapi tidak ada unsur
sesungguhnya. kesenangan, maka kegiatan ini bukan
Dalam hubungannya dengan disebut permainan bahasa. Dengan
pembe-lajaran kosakata, maka permainan demikian, suatu kegiatan dapat disebut
bahasa sa-ngat mendukung siswa dalam permainan baha-sa apabila suatu aktivitas
proses pem-belajaran, karena permainan tersebut mengan-dung unsur kesenangan
bahasa mem-berikan kebebasan bagi siswa dan melatih keteram-pilan berbahasa atau
untuk bereks-presi, mengungkapkan dan unsur bahasa.
mengeluarkan segala kreativitas dan bakat Ada beberapa permainan yang bisa
yang ada dalam dirinya. Untuk diterapkan dalam penguasaan kosakata
mengoptimalkan pembela-jaran Bahasa Bahasa Arab, antara lain adalah
Arab, guru perlu menyediakan bahan yang komunikata cepat, bingo kata, aksi kata,
menarik yang dapat menyajikan tantangan susun kata (susun kata (puzzle), berburu
bagi siswa untuk giat secara aktif dan kata, dll. Dengan menerapkan teknik
kreatif " mengotakatik " apa yang dihada- permainan dalam pengua-saan kosakata
pinya. Bahan tersebut haruslah sesuai Bahasa Arab dapat menum-buhkan
dengan perkembangan emosi dan so sial motivasi pada siswa. Selama mi sis-wa

BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2016 25


menganggap Bahasa Arab itu sulit. De- perbendaharaan ka-ta, atau kata saja, juga
ngan adanya teknik permainan, maka siswa leksikon adalah keka-yaan kata yang
yang memiliki motivasi rendah dan tinggi dimiliki oleh (terdapat dalam) suatu bahasa.
dapat meningkat. Burhan membatasi pengertian kosakata
Atas dasar pemikiran diatas penulis sebagai kekayaan kata atau perben-
merumuskan 1). Apakah terdapat daharaan kata suatu bahasa. Pendapat ini
perbedaan penguasaan kosakata Bahasa me-rupakan defmisi kosakata secara
Arab antara ke-lompok siswa yang belajar sempit.
dengan teknik permainan bingo kata dan Dalam Ensiklopedia Kebahasaaan
teknik permainan susun kata (puzzle) dalam (2209:648), kosakata dijabarkan sebagai
pebelajaran Bahasa Arab? 2). Apakah Ada berikut:
pengaruh interaksi antara teknik permainan
dan motivasi belajar terhadap penguasaan
kosa-kata Bahasa Arab? 3). Apakah 1) Kata-kata dari suatu bahasa.
terdapat perbedaan penguasaan kosakata 2) Kata-kata yang tersedia atau yang di-
Bahasa Arab siswa yang mempu-nyai gunakan oleh suatu individu
motivasi belajar tinggi antara siswa yang 3) Kata-kata yang sesuai dengan subjek
belajar dengan teknik permainan bingo kata atau pekerjaan
dan yang belaj ar dengan teknik permainan 4) Suatu daftar kata yang dikembangkan
susun kata (puzzle)? 4). Apakah terdapat untuk tujuan tertentu.
perbedaan penguasaan kosakata Bahasa
Arab siswa yang mempunyai motivasi Berdasarkan beberapa definisi kosa-
belajar ren-dah antara siswa yang belajar kata tersebut, definisi kosakata yang sesuai
dengan teknik permainan bingo kata dan dengan penelitian ini adalah kata-kata yang
yang belajar de-ngan teknik permainan tersedia atau digunakan setiap individu.
susun kata (puzzle)? Individu dalam penelitian ini ialah siswa.
J adi hakikat kosakata yang diteliti adalah
Penguasaan Kosakata kata-kata yang digunakan atau dimiliki
siswa,
Penguasaan seseorang terhadap
sesua-tu dapat dilakukan melalui berbagai Bingo Kata
sumber, baik itu sumbemya berupa belajar Dalam pembelajaran Bahasa Inggris
maupun bukan belajar. Penguasaan bingo adalah sebuah cara yang menyenang-
seseorang dapat mempengaruhi orang lain kan untuk memperkuat ingatan terhadap
tentang apa yang dipikirkan dan kemudian sua-tu kata, frasa, dan kalimat. Bingo adalah
menyimpannya da-lam pikiran sehingga per-mainan yang menyenangkan bagi
dapat digunakan sewak-tu-waktu. Oleh pembelajar Bahasa Inggris untuk semua
karena itu Bloom (1956:293) mengatakan tingkat. Banyak permainan Bingo yang
bahwa penguasaan merupakan pengingatan dapat dibeli secara komersial, namun
suatu kegiatan yang diperoleh melalui membuat permainan bingo sendiri akan
proses belajar. Dalam hal ini makin banyak lebih banyak membantu menye-lesaikan
informasi yang diterima siswa makin masalah-masalah khusus yang men-jadi
banyak penguasaan yang dimiliki. target di dalam kelas. Pembuatan kartu
bingo sangatlah mudah. lsi, jumlah dan
Pengertian Kosakata ukur-an kartu dalam papan bingo (bingo
board) da-pat disesuaikan dengan tingkat
Kosakata dalam Bahasa Arab kemampuan pembelajar di kelas dan tujuan
disebut Mufradat. Pengertian kosakata pembelaj aran.
banyak diu-raikan oleh para ahli bahasa. Tujuan dari permainan ini adalah
Burhan Nurgiyantoro (2011 :388) untuk memudahkan ingatan siswa dalam
mengung-kapkan bahwa kosakata,
26 BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume J anuari 2016
menghafal kosakata melalui gambar yang motif adalah faktor internal yang
sudah dibuat dan disajikan. Dalam mendorong tingkah laku seseorang,
permainan ini guru menunjukkan gambar, sedang-kan motivasi dibedakan oleh dua
siswa menun-juk kata yang mewakili faktor yaitu: pengalaman masa lalu
gambar tersebut. Guru dapat menggunakan seseorang (psikis) dan situasi lingkungan
kalimat perintah: lihatlah gambar berikut, yang dialaminya, walau-pun faktor-faktor
kemudian sebutkan kosakata yang sesuai. lain pun bisa mempe-ngaruhi motivasi
Contohnya seba-gai berikut: (1994:94). Motif biasanya memerinci dua
komponen penting. Pertama, dorongan
Susun kata (Puzzle) yang mengacu pada proses internal yang
Permainan puzzle merupakan per- mendorong seseorang untuk bertindak.
mainan melalui potongan gambar, kata, Dorongan itu mungkin dipengaruhi oleh
situa-si, dan warna yang membutuhkan cara fak-tor eksternal seperti suhu lingkungan.
meme-cahkan masalah secara coba-salah, Na-mun, dorongan itu sendiri bersifat
merupa-kan salah satu permainan yang internal. Kedua, motif didefinidikan
terbukti dapat membantu siswa sebagai suatu usaha mencapai tujuan atau
meningkatkan kemampuan tersebut. menghasilkan hadiah baik yang bersifat
Permainan susun kata (puzzle) yang akan fisik maupun psikis.
digunakan dalam penelitian ini adalah Winkel berpendapat bahwa motif
potongan huruf yang kemudian dirangkai ada-lah daya penggerak dalam diri
menjadi sebuah kata berdasarkan gambar seseorang un-tuk melakukan aktivitas
yang sudah diberikan. tertentu demi men-capai tujuan, sedangkan
Diantara berbagai j enis media pe motivasi adalah mo-tif yang sudah aktif
mbelajaran yang digunakan, puzzle adalah pada saat tertentu yaitu kondisi psikologis
me-dia yang paling umum dipakai dan yang mendorong sese-orang melakukan
termasuk media pembelajaran yang sesuatu.
sederhana yang dapat digunakan di sekolah. Motif pada hakikatnya ada dua,
Sebab susun kata (puzzle) itu disukai oleh yaitu motif yang dipelajari dan motif yang
siswa, harganya relatif terjangkau dan tidak asli. Motif yang dipelajari, yaitu melalui
sulit mencarinya. belajar. Motif yang asli, belajar menjadi
Tujuan dari teknik permainan ini penting da-lam rangka menguatkan atau
adalah agar siswa dapat menyusun kata mengarahkan agar seseorang berbuat
dengan cepat, dan menambah "baik", atau sekurang -kurangnya sesuai
perbendahara-an kata siswa. Cara dengan norma dan nilai yang berlaku dalam
bermainnya adalah guru membuat daftar masyarakat. Dalam perbuatan individu,
sejumlah kata yang akan diacak perkata pada akhirnya motif yang asli bercampur
(huruf-hurufnya dipindah). Siswa baur dengan motif yang dipelajari, sehingga
menyusun kata tersebut berdasarkan bentuk kadang-kadang sukar membedakan motif
gambar. asli dan motif yang dipelajari. Motif yang
dipelajari sangat ter-gantung pada
Motivasi Belajar perkembangan ank. Hal mi sa-ngat
Motivasi erat kaitannya dengan tergantung pada berbagai faktor, teruta-ma
istilah motif. Menurut Winkel, motif adalah faktor kematangan, pelatihan, dan belajar.
daya penggerak dalam diri orang untuk Faktor-faktor itu mempengaruhi pula
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi kejadi-an dan perkembangan motif.
mencapai tujuan tertentu. Motif itu Dalam kegiatan belajar, anak
merupakan suatu kondisi atau diposisi meme-rlukan motivasi. Misalnya, anak
internal. Motivasi adalah motif yang telah yang akan ikut UJ1an membutuhkan
menjadi aktif pada saat-saat tertentu sejumlah informasi atau ilmu untuk
(2004:93). Murray menga-takan bahwa mempertahankan dirinya dalam ujian agar

BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2016 27


memperoleh nilai yang baik. Jika pada harapan yang dirasakan di dalam
ujian, anak tidak dapat menjawab, maka organisasi, harapan yang dirasa di luar
akan muncul motif anak untuk menyon-tek orgamsasi.
karena ingin mempertahankan dirinya agar Dari beberapa teori diatas, disimpul-
tidak dimarahi orangtuanya karena kan bahwa motivasi belajar merupakan
memperoleh nilai yang buruk. Dalam doro-ngan dari dalam diri dan dari luar diri
kesem-patan yang lain bisa terjadi anak sese-orang untuk melakukan tindakan
akan mem-perlihatkan motif mencuri, jika belajar baik dilakukan individu untuk
diharapkan dengan keadaan lapar. Motif mencapai pre stasi yang diharap- kan.
mencuri ini muncul karena juga ingin
mempertahankan dirinya agar memiliki METODOLOGI PENELITIAN
kekuatan untuk berusa-ha.
Dari uraian-uraian di atas, tampak Penelitian ini dilakukan dengan
bahwa motif merupakann suatu tenaga tuju-an untuk mengetahui: (1) Perbedaan
poten-sial untuk terjadinya perilaku atau antara penguasaan kosakata Bahasa Arab
tindakan, sedangkan motivasi merupakan antara ke-Iompok siswa yang belajar
proses pe-ngarahan dan penguatan motif itu dengan teknik permainan bingo kata dan
untuk diak-tualisasikan dalam perbuatan teknik permainan susun kata (puzzle), (2)
nyata. Dalam kaitannya dengan perilaku, Pengaruh interaksi antara teknik permainan
maka motif dan motivasi itu tidak dapat dan motivasi belajar terhadap penguasaan
dipisahkan sehingga pada gilirannya kosakata Bahasa Arab, (3) Perbedaan
konsep motivasi itu telah mencakup motif penguasaan kosakata Bahasa Arab siswa
dan penguatannya. Ketika orang berucap " yang mempunyai motivasi belajar tinggi
Prestasi belajar anak itu ren-dah karena dengan menggunakan teknik permain -an
motivasi belajarnya kurang", itu berarti bingo kata dan teknik permainan susun kata
bahwa anak itu kurang mampu men-jadikan (puzzle), (4) Perbedaan penguasaan
kekuatan yang dimilikinya secara potensial kosakata Bahasa Arab siswa yang mempu-
menjadi perbuatan belajar. Ucapan itu dapat nyai motivasi belajar rendah dengan meng-
pula berarti bahwa lingkungannya kurang gunakan teknik permainan bingo kata dan
berusaha untuk menguatkan atau susun kata (puzzle).
mengerahkan tenaga potensial itu menjadi Penelitian ini menggunakan metode
perbuatan yang aktual. eksperimen dengan dua variabel bebas,
Pengertian motif dan motivasi yaitu teknik permainan dan motivasi
kedua-nya sukar dibedakan secara tegas, belajar, se-mentara variabel terikat dalam
walaupun demikian dari beberapa pendapat penelitian ini adalah penguasaan kosakata
diatas dapat disimpulkan bahwa motif Bahasa Arab siswa. Desain penelitia yang
menunjukkan suatu dorongan yang timbul diajukan adalah treatment by level 2 x 2
dari dalam diri sese-orang yang dimana desain ini memiliki dua faktor dan
menyebabkan orang tersebut mau bertindak setiap faktor memi-liki dua tingkatan.
melakukan sesuatu, sedangkan motivasi Menurut Emzir (2013:63) "metode
adalah "pendorong" suatu usaha yang eksperimen adalah metode yang paling
disadari untuk bertindak melakukan se- banyak dipilih dan paling produktif dalam
suatu sehingga mencapai hasil atau tujuan penelitian. "
tertentu. Ada banyak faktor yang berpenga- Penelitian eksperimen adalah pene-
ruh pada motivasi seseorang, yaitu: litian yang bertujuan mencari tahu adanya
pengala-man masa lalu: asuhan, pengaruh antara variabel terikat (Y) yakni
pendidikan, pengala-man bekerja penguasaan kosakata Bahasa Arab atau
sebelumnya; situasi sekaranng: keinginan yang disebut juga dengan variabel kriteria
sekarang, bagaimana ternan seja-wat yang dengan dua variabel bebas lainnya atau
dirasakan, dan persepsi masa depan: yang biasa disebut juga dengan variabel

28 BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume J anuari 2016


prediktor yaitu teknik permainan bingo kata terhadap responden. Sesuai dengan desain
(A 1) dan teknik permainan susun kata penelitian eksperimen treatment by level 2
(puzzle) (A2). x 2 maka pengujian hipotesis dilakukan
Dalam penelitian ini data yang di- dengan menggunakan ana-lysis of variance
kumpulkan menggunakan instrumen atau (ANAVA) dua jalur.
alat berupa tes dan non tes. Tes tertulis
berupa pilihan ganda untuk mengukur HASIL PENELITIAN DAN
Penguasaan kosakata Bahasa Arab, PEMBAHAS-AN
sedangkan kuesioner untuk mengukur
motivasi belajar. Untuk menguji hipotesis, data pe-
nguasaan kosakata Bahasa Arab diolah de-
HASIL PENELITIAN ngan menggunakan teknik analisis statistik,
yaitu analisis varians (ANAVA) dua jalur.
Penelitian ini dilaksanakan pada Sebelum data dianalisis, maka terlebih
kelas V MIN Hadiluwih Sumberlawang dahulu dilakukan uji persyaratan anava,
Sragen. Waktu penelitian dilaksanakan yaitu : (l) Uji normalitas, dan (2)
pada Semes-ter Ganjil Tahun Pelajaran Homogenitas.
2015-2016 dimu-lai dari bulan Oktober Uji normalitas dilakukan pada
sampai dengan Desem-ber 2015. Metode semua kelompok yang akan dibandingkan
penelitian yang digunakan adalah metode dengan menggunakan uji Liliefors. Hasil
kuantitatif komparatif dengan pengujian tersebut menunjukkan bahwa
menggunakan teknik anava dua jalur. harga L hitung untuk semua kelompok lebih
Sampel penelitian diambil acak sederhana kecil dari pada L tabel.
25% dari 64 populasi sebanyak 32 Hipotesis yang diuji dalam uji
responden. Instru-men yang digunakan Liliefors adalah hipotesis nol menyatakan
berupa tes pilihan ganda (a,b,c dan d) untuk data berdistribusi normal dan hipotesis
mengukur penguasaan kosakata Bahasa alter-natif menyatakan data tidak
Arab, kuesioner untuk me-ngukur motivasi berdistribusi normal. Kriteria pengujian Ho
belajar siswa. Sebelum me-lakukan diterima jika harga Lo (L-hitung) lebih kecil
penelitian, soal tes tersebut diuji cobakan dari harga L (L-tabel), berarti data
terlebih dahulu. Soal-soal tersebut diujikan berdistribusi normal. Sebaliknya jika Lo
validitasnya dengan Pearson Pro-duct lebih besar dari L maka Ho ditolak.
Moment, Point Biserial, sedangkan re- Hasil pengujian yang diperoleh
liabilitasnya dengan Alpha Cronbach. Hasil menun-jukan bahwa La sebesar 0,188 dan L
dari perhitungan soal penguasaan kosakata tabel sebesar 0,213 pada teknik permainan
Bahasa Arab ada 25 butir soal yang valid bingo kata yang berarti Lo < L maka Ho
dan reliabel, kemudian motivasi belajar ada diterima. Kesimpulan, hasil pengujian
30 yang valid dan reliabel. Uji coba soal normalitas me-nunjukan sampel pada
penguasaan kosakata Bahasa Arab (Y), kelompok yang belajar dengan teknik
validitasnya tidak diuji secara empirik permainan bingo kata berasal dari populasi
tetapi didasarkan pada uji validitas yang yang berdistribusi normal. Secara
dilakukan secara rasional oleh para ahli keseluruhan dari hasil perhitungan
(Interrater) yang. terdiri dari tiga orang didapatkan bahwa Lo < L, untuk itu
panelis, sedangkan reliabilitasnya diuji disimpul-kan semua kelompok adalah
dengan empirik Point Biserial. Dari hasil normal.
soal yang valid dan reliabel tersebut
digunakan untuk menguji hipotesis

BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2016 29


Tabe12 Rekapitulasi HasH Uji Normalitas dengan Uji Liliefors Pada Taraf
0,05

Kelompok Jumlah Sampel L hi tung (Lo) L tabel (L 0,05) Kesimpulan


Al 16 0,188 0,213 Normal
A2 16 0,148 0,213 Normal
AlBI 8 0,154 0,285 Normal
AlB2 8 0,277 0,285 Normal
A2BI 8 0,195 0,285 Normal
A2B2 8 0,152 0,285 Normal

Uji Homogenitas
Untuk menguji homogenitas varians dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji Barlett. Uji
homogenitas varians dari keempat kelompok, yaitu AIBI, AIB2, A2BI, A2B2dirangkum dalam
sajian tabel berikut:

Tabel 3 : Rekapitulasi HasH Uji Homogenitas dengan Uji Berlett pada Taraf 0,05
Sampel Dk lIdk si2 Log (Si2) dksf dk(Log
si2)
AlB 1 7 0.142 3.9285 0.5943 27.499 4.1601
A1B2 7 0.142 1.0714 0.0299 7.4998 0.2093
A2B1 7 0.142 1.7142 0.234 11.9994 1.638
A2B2 7 0.142 3.6428 0.561 25.499 3.927
Jumlah 28 10.35696 1.4192 72.498699 9.9344
Dari tabel diperoleh:
S2 = 2.589 log S2 = 0.413 B = 11.564
x2 =3.752 Nilaix2(0.95,3)=7.815

Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa Hipotesis dalam penelitian ini diuji


x2 3.752 < x2 (0.95,3)
= = 7.815, dengan secara inferensial dengan menggunakan
demikian Ho diterima. Ini berarti bahwa ANAVA (analisis variansi) dua arah.
keempat kelompok di atas memiliki varians Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
yang homogen. Dengan demikian dapat di- bebas yaitu teknik permainan bingo kata
simpulkan bahwa data skor penguasaan dan susum kata (puzzle), sedangkan varia-
kosakata Bahasa Arab dari keempat kelom- bel terikatnya adalah penguasaan kosakata
pok adalah homo gen. Bahasa Arab. Berikut ini disajikan ringka-
san hasil analisis varians dua jalur.

30 BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2016


Tabel4 Ringkasan Analisis Varians Dua J alur

F tabel
Sumber Variasi JK Db RJK Fo
0.05 0.01
Antar A (Teknik) 300.125 1 300.125 115.88 4.20 7.64
Antar B (Motivasi Belajar) 55.125 1 55.125 21.23
Interaksi AB 42.12 1 42.12 16.29
Antar Kelompok (K) 356.75 3 118.92 27.99 2.87 4.57
Dalam Kelompok 72.5 28 2.59
Total 826.62 31

Dari hasil perhitungan Anava di atas dapat Dengan adanya pengaruh interaksi yang
dijelaskan hasil sebagai berikut: sangat signifikan antara teknik permainan
1. Perbedaan Keterampilan Menyi-mak dan motivasi belajar dilakukan uji perban-
Kelompok yang Belajar de-ngan dingan ganda (multiple comparison). Pe-
Teknik Permainan Bingo Kata (AI) ngujian ini dimaksudkan untuk mengetahui
dan Susun Kata (Puzzle) (A2) rata-rata skor grup mana yang berbeda se-
cara signifikan.
Hasil analisis data dengan mengguna-
kan ANAVA dua jalur pada taraf signifikan Pembahasan Hasil Penelitian
a=0,05 tersebut memberikan nilai F hitung Setelah dilakukan analisis data
(Fo) = 115,88 lebih besar dari Ftabel= 4,20. dengan menggunakan pendekatan analisis
Hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak. varians (ANAV A) dan dilanjutkan dengan
Sebagai konskuensi nya maka HI diterima. uji Tukey, maka pembahasan hasil peneliti-
Nilai rata-rata penguasaan kosakata bahasa an akan terpusat pada empat hipotesis yang
Arab siswa yang diberikan teknik permain- telah diuji kebenarannya yaitu sebagai
an sebesar 22,75 lebih tinggi dibandingkan berikut:
dengan yang diberikan teknik pembelajaran 1. Perbedaan Keterampilan Menyi-mak
puzzle dengan rata-rata sebesar 16,25. Kelompok yang Belajar dengan
Dengan demikian dapat disimpulkan Teknik Permainan Bingo Kata (AI)
bahwa penguasaan kosakata bahasa Arab dan Susun Kata (Puzzle) (A2)
dengan teknik permainan bingo kata lebih
tinggi dibandingkan dengan yang diberikan Hasil hipotesis pertama menyatakan
teknik permainan susun kata (puzzle). hipotesis nol ditolak, sebagai konsekuensi-
2. Interaksi antara Teknik Permain-an nya maka HI diterima. Hal ini disebabkan
dengan Motivasi Belajar ter-hadap oleh rata-rata skor keterampolan menyimak
Penguasaan kosakata Ba-hasa Arab mahasiswa yang belajar dengan teknik
bingo kata sebesar 22,75 yakni lebih tinggi
Hasil data dengan menggunakan dibandingkan rata-rata skor penguasaan
ANAVA dua jalur pada taraf signifikan kosakata bahasa Arab yang belajar dengan
a=0,05 tersebut memberikan nilai F hitung teknik permainan susun kata (puzzle)
(Fo) = 16,29 lebih besar dari Ftabel= 4,20. sebesar 16,25. Dengan demikian diperoleh
Hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak. bahwa terdapat perbedaan antara kelompok
Sebagai konsekuensi nya maka HI diterima. siswa yang belajar dengan teknik permain-
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa an bingo kata dengan kelompok siswa yang
terdapat interaksi yang signifikan dari belajar de-ngan teknik permainan susun
motivasi belajar dengan penguasaan kosa- kata puzzle.
kata Bahasa Arab kelompok yang belajar Oleh karena itu, walaupun kedua teknik
dengan teknik permainan terhadap pe- permainan tersebut memiliki keunggulan
nguasaan kosakata Bahasa Arab. masing-masing terhadap penguasaan kosa-

BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2016 31


kata Bahasa Arab siswa, tetapi teknik bingo pada kelompok siswa yang diberikan
kata memberikan hasil yang lebih baik pengajaran teknik permainan susun kata
daripada teknik permainan susun kata (puzzle) yakni sebesar 19,75.
(puzzle). Berdasarkan perbedaan rata-rata
Berdasarkan temuan yang diperoleh skor penguasaan kosakata Bahasa Arab ini
dari hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa dapat dijelaskan bahwa siswa yang
rata-rata skor penguasaan kosakata Bahasa memiliki motivasi belajar tinggi sangat
Arab kelompok siswa yang belajar dengan diuntungkan jika diberikan teknik permain-
teknik bingo kata lebih tinggi daripada an bingo kata dikarenakan proses pembe-
kelompok siswa yang belajar dengan teknik lajarannya yang bersifat koperatif dan aktif.
permainan susun kata (puzzle) Berdasarkan temuan hasil penelitian
bahwa penguasaan kosakata bahasa Arab
2. Interaksi antara Teknik Per-main an kelompok siswa dengan motivasi belajar
dengan Motivasi Belajar terhadap tinggi yang belajar dengan teknik permain-
Penguasaan kosakata bahasa Arab an bingo kata lebih baik dari pada pe-
nguasaan kosakata bahasa Arab kelompok
Hasil pengujian hipotesis kedua me- siswa yang belajar dengan teknik permain-
nyatakan hipotesis nol ditolak maka sebagai an susun kata (puzzle).
konsekuensinya HJ diterima, hasil penguji- 4. Perbedaan Penguasaan kosakata
an hipotesis kedua menyatakan bahwa ter- bahasa Arab Kelompok yang
dapat pengaruh interaksi antara teknik Memiliki Motivasi Belajar rendah
permainan dan motivasi belajar terhadap yang Belajar dengan Teknik
penguasaan kosakata Bahasa Arab siswa. Permainan Bingo kata dan Susun
Hal ini dibuktikan dengan nilai Fhitung (Fo) Kata (Puzzle)
= 16,29 lebih besar dari Ftabel= 4,20 (pada
taraf signifikan a=0,05). Hal tersebut me- Hasil hipotesis keempat menyata-
nyebabkan hipotesis nol ditolak dan sebagai kan hipotesis nol diterima. Sebagai konse-
konsekuensinya maka hipotesis penelitian kuensinya hipotesis penelitian ditolak. Hal
diterima. ini disebabkan rata-rata skor penguasaan
Dari pengujian hipotesis kedua, kosa-kata Bahasa Arab antara kelompok
diperoleh hasil penelitian bahwa terdapat dengan motivasi belajar rendah yang diberi
pengaruh interaksi antara teknik permainan pengajaran teknik permainan bingo kata
dan motivasi belajar terhadap penguasaan dan yang diberi pengajaran teknik permain-
kosa-kata Bahasa Arab siswa. Hal ini an susun kata (puzzle) tidak terdapat per-
mengindikasikan bahwa ketepatan suatu bedaan yang signifikan.
teknik permainan berhubungan erat dengan Berdasarkan hasil tersebut, dijelas-
motivasi belajar siswa. kan bahwa pada teknik permainan bingo
kata tidak terlepas dari adanya sikap saling
3. Perbedaan Penguasaan kosakata mengandalkan oleh kelompok motivasi
bahasa Arab Kelompok yang belajar rendah dalam proses pembelajaran-
Memiliki Motivasi Belaj ar tinggi yang nya. Siswa dengan motivasi belajar rendah
Belajar dengan Teknik Permainan cenderung mengandalkan anggota kelom-
Bingo kata dan Susun kata (Puzzle) pok lainnya yang dianggap mampu untuk
Hasil hipotesis ketiga menyatakan menyelesaikan tugas. Berdasarkan temuan
hipotesis nol ditolak. Sebagai konsekuensi- yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa
nya hipotesis penelitian (HI) diterima. Hal penguasaan kosakata bahasa Arab siswa de-
ini disebabkan oleh rata-rata skor keteram- ngan motivasi belajar rendah yang belajar
pilan menyimak pada kelompok mahasiswa dengan teknik permainan bingo kata hasil-
yang mempunyai motivasi belajar tinggi nya relatif sarna dengan kelompok siswa
yang diberi pengajaran teknik permainan dengan motivasi belajar rendah yang belajar
bingo kata sebesar 22,75 lebih besar dari
32 BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2016
dengan teknik permaman susun kata bingo kata dan yang diberi pembelajaran
(puzzle). teknik per-mainan susun kata (puzzle)

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil dapat
disimpulkan sebagai berikut: A Chaedar Alwasilah, Atmazaki, Ilza Mayuni,
1. Rata-rata skor penguasaan kosakata dan Khairil Anshari, Ensiklopedi
Bahasa Arab siswa yang diberi penga- Kebahasaan Indonesia. Bandung:
jaran dengan teknik permainan bingo Angkasa, 2009.
Abdul Chaer. Linguistik Umum Jakarta: Rineka
kata lebih tinggi dibandingkan dengan
Cipta,20l2.
kelompok mahasiswa yang diberi pe- Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pengajaran
ngajaran dengan teknik permainan susun Bahasa Arab.Malang : Misykat, 2012.
kata (puzzle). Hal ini menujukkan bahwa Benyamin S Bloom, Taxonomy Of Educational
perbedaan perlakuan antara teknik per- Objektivies han Book, Cognitive
mainan bingo kata dengan teknik per- Domain. New York & London:
mainan susun kata (puzzle) memberikan Longman, 1956.
pengaruh terhadap penguasaan kosa kata Burhan Nurgiyantoro, Penilaian dalam
Bahasa Arab siswa secara keseluruhan. Pengajaran Bahasa dan
2. Terdapat pengaruh interaksi antara tek- Sastra.Yogyakarta: BPFE, 2011.
nik permainan dan motivasi belajar Edward Murray. Motivasi and Emoticon. New
York: Prenice Hall-Inc., 1994.
siswa terhadap penguasaan kosakata Ba-
Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan
hasa Arab siswa. Adanya pengaruh inte- Kuantitatif dan Kualitatif: Korelasional,
raksi yang terjadi menujukkan bahwa Eksperimen, Ex Post Facto, Etnograji,
pada tingkat motivasi tertentu terdapat Grounded Theory, Action Research.
perbedaan penguasaan kosakata Bahasa Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2013.
Arab akibat pengaruh perbedaan per- Hamzah. B. Uno, Teori Motivasi dan
lakuan dari teknik permainan. Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
3. Kelompok siswa yang memiliki motivasi Soedijarto, Menuju Pendidikan yang Relevan
belajar tinggi yang diberi pembelajaran dan Bermutu. Jakarta: Balai Pustaka, 1989.
dengan teknik permainan bingo kata me-
miliki rata-rata skor penguasaan kosa- W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran.
Yogyakarta: Media Abadi,2004.
kata Bahasa Arab lebih tinggi daripada
yang diberi pembelajaran dengan teknik
permainan susun kata (puzzle).
4. Untuk siswa dengan motivasi belajar
rendah, tidak terdapat perbedaan rata-
rata skor penguasaan kosakata Bahasa
Arab yang signifikan antara yang diberi
pembelaj aran dengan teknik permainan

BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Januari 2016 33

You might also like