9729 33702 1 PB
9729 33702 1 PB
9729 33702 1 PB
2 \ April 2020
DOI: 10.18196/mht.2220
ABSTRACT
100
Maharaat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Volume 2 No. 2 \ April 2020
ABSTRAK
Penelitian ini adalah tentang penerapan media pembelajaran berupa permainan edukatif
bahasa Arab “Rubik Berbasis Teka-teki Silang” sebagai media pembelajaran yang dapat
meningkatkan penguasaan mufradât bahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab menggunakan media
“media rubik berbasis teka-teki silang”, (2) mengetahui ada dan tidaknya perbedaan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam meningkatkan penguasaan
mufradāt. (3) mengetahui seberapa besar peningkatan media rubik berbasis teka-teki
silang dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Arab pada kelas eksperimen.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian classical
eksperiment. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X IPS 2 MAN 4 Bantul yang dibagi
menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik test, wawancara, dan dokumentasi. Test dalam
penelitian ini meliputi pretest dan posttest control group design. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) proses pembelajaran bahasa Arab menggunakan media rubik
berbasis teka-teki silang sangat efektif, (2) hasil pretest kelompok eksperimen dan kontrol
pada uji-t independent sample test menunjukkan bahwa sig. 0.039 < 0.05. Hasil posttest
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada uji-t independent sample test
menunjukkan bahwa sig 0.00 < 0.05. Demikian juga ditunjang dengan analisis uji-paired
sample test antara posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan
taraf signifikansi 0.033 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan
terdapat perbedaan yang signifikan, (3) Peningkatan hasil tes kelompok eksperimen
sebesar 21.94 dan kelompok kontrol 6.56 membuktikan bahwa adanya perbedaan yang
signifikan pada kelas eksperimen dalam penguasaan mufradāt bahasa Arab.
Kata kunci: media pembelajaran, “rubik berbasis teka-teki silang”, mufradāt bahasa
Arab.
PENDAHULUAN
Bahasa Arab merupakan sarana atau alat komunikasi untuk mempermudah siswa
dalam memahami Al-Quran dan Hadis, yang tentunya keduanya berbahasa Arab.
Penguasaan terhadap bahasa Arab dapat mempermudah siswa dalam memahami apa
yang terkandung di dalam kedua sumber agama Islam tersebut. Dengan melihat
mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam, maka bahasa Arab dijadikan
sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di instansi pendidikan formal
yang berada di bawah Kementrian Agama, mulai dari tingkat Madrasah Ibtidaiyyah
hingga Perguruan Tinggi Agama Islam.
Bahasa Arab juga ditetapkan sebagai mata pelajaran pilihan di beberapa sekolah
umum, dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta.
Masing-masing orang mempunyai kemampuan yang bervariasi dalam memahami bahasa
Arab. Ada yang dapat dengan mudah dan ada yang sulit memahaminya. Hal tersebut
dikarenakan bahasa Arab adalah bahmsa asing dan bukan bahasa ibu di negeri ini. Maka,
101
Maharaat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Volume 2 No. 2 \ April 2020
sudah pasti ada perbedaan huruf, pelafalan, dan penulisan yang membuat seseorang
mengalami kesulitan dalam memahami dan mempelajarinya. Oleh karenanya, di sekolah
yang berbasis agama Islam, bahasa Arab umumnya menjadi salah satu mata pelajaran
yang wajib dipelajari siswa.
Tujuan dari diadakannya pembelajaran bahasa Arab di Indonesia adalah supaya
peserta didik memahami bahasa Arab sebagai salah satu bahasa dunia yang penting
untuk dipelajari, dan memperlancar perbendaharaan dalam menguasai mufradāt (Hamid
et al. 2008, 158).
Dari hasil observasi, peneliti menemukan fakta bahwa beberapa siswa kelas X IPS
MAN 4 Bantul Yogyakarta masih ada yang mengalami kesulitan dalam menguasai
kosakata bahasa Arab (mufradāt). Siswa-siswa tersebut masih merasa kesulitan dalam
menulis kosakata yang berhubungan dengan materi dalam pelajaran bahasa Arab karena
sistem pembelajaran yang diajarkan pada siswa masih menggunakan metode langsung
(ṭarīqah mubāsyirah), yaitu siswa langsung menerima makna atau arti dari kosakata
maupun materi bahasa Arab yang diajarkan. Imbasnya, siswa mengalami kesulitan saat
diminta untuk memahami dan menghafal mufradāt ataupun yang sudah berupa kalimat.
Selain itu, media yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab di sekolah tersebut
juga hanya berupa buku teks dan papan tulis. Hasilnya, siswa banyak yang belum
memahami materi dan belum hafal mufradāt yang ada di materi karena siswa merasa
bosan dan metode pembelajaran dirasa kurang menarik. Siswa cenderung lebih tertarik
untuk bermain, mengobrol dengan teman, atau tidur saat pembelajaran. Siswa kurang
memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung. Padahal, banyak media
pembelajaran yang dapat dimanfaatkan guru supaya siswa tidak mudah jenuh. Kurang
banyaknya media yang digunakan untuk melakukan latihan soal secara mandiri
mengakibatkan pemahamam mufradāt yang telah diajarkan dengan mudah terlupakan.
Selanjutnya, peneliti mencoba untuk menggunakan media yang dapat
meningkatkan hafalan mufradāt bahasa Arab siswa, yaitu media rubik berbasis teka-teki
silang (TTS). Media ini diharapkan dapat efektif dan efisien untuk dijadikan media dalam
pembelajaran mufradāt bahasa Arab. Dengan bantuan media rubik berbasis teka-teki
silang, siswa juga dapat dengan mudah menguasai makna dari mufradāt bahasa Arab.
Dengan media ini, selain siswa dapat bermain di dalam kelas dan tidak merasa jenuh lagi
dalam belajar, siswa juga dapat berpikir secara aktif untuk menemukan mufradāt baru,
sekaligus mengasah kemampuan mufradāt yang sudah pernah didapatkan. Permainan
teka-teki silang merupakan salah satu kegiatan yang dapat menjadi stimulan untuk
mencegah turunnya fungsi otak.
Dengan permainan teka-teki silang, siswa dapat lebih cepat paham dan tidak
mudah melupakan mufradāt bahasa Arab yang telah dikuasai sehingga akan muncul
pembelajaran yang menarik, efektif, dan efisien sesuai dengan apa yang diharapkan guru
dan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan permainan ini, yang didapatkan siswa
tidak hanya belajar saja, namun juga dapat mengasah otak dengan cara bermain TTS
tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka media rubik berbasis teka-teki silang dirasa
102
Maharaat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Volume 2 No. 2 \ April 2020
sangat efektif dan efisien untuk digunakan sebagai salah satu media pembelajaran
mufradāt bahasa Arab.
103
Maharaat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Volume 2 No. 2 \ April 2020
Permainan rubik berbasis teka-teki silang memiliki tujuan agar siswa mampu
mengingat dan mengasah kembali ingatan dalam bentuk kosakata bahasa Arab dengan
mudah. Teka-teki silang (TTS) adalah permainan dengan cara mengisi kotak-kotak yang
kosong dengan jawaban yang benar sesuai dengan pertanyaan. Manfaat dari permainan
teka-teki silang ini adalah dapat mengasah kemampuan berpikir cepat dan memperluas
perbendaharaan mufradāt bahasa Arab sehingga siswa akan dengan mudah
mengungkapkan bahasa dengan mufradāt yang sudah dimilikinya. Maka, permainan
rubik berbasis teka-teki silang ini dirasa sangat cocok dan bermanfaat untuk mengasah
kemampuan berfikir cepat dan memperluas kosakata yang dikuasai siswa. Strategi dalam
pembelajaran teka-teki silang ini merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif (active
learning).
Penggunaan media rubik berbasis teka-teki silang dapat meningkatkan
penguasaan kosakata siswa dan kemahiran membacanya. Semakin sering siswa
memainkan media TTS ini, siswa akan semakin kuat ingatannya terhadap kosakata dan
semakin meningkat karena banyak menghafal kosakata yang terdapat di media rubik
tersebut. Media TTS ini juga tergolong ekonomis dan relatif murah. Media ini sangat
praktis dan fungsional serta dapat digunakan sebagai media pembelajaran guru dan siswa
dengan mudah dan sifatnya sederhana.
Media rubik berbasis teka-teki silang dilakukan melalui permainan yang dapat
menimbulkan pembelajaran yang menarik bagi siswa. Siswa akan sangat merespon ketika
diajak untuk bermain sehingga permainan ini merupakan salah satu selingan bagi
kegiatan pembelajaran apabila siswa mulai bosan dengan kegiatan belajar mengajar.
Permainan media rubik berbasis teka-teki silang tidak hanya dapat membuat siswa
mampu mengingat kosakata yang dihafalkan saja, namun juga dapat memperkenalkan
mufradāt baru kepada siswa, baik melalui teks bacaan ataupun fahm al-masmū’.
Permainan ini melatih siswa untuk dapat menghafalkan mufradāt bahasa Arab dengan
baik dan benar, memahami maknanya saat digunakan dalam konteks kalimat, dan
mampu memfungsikannya dalam bentuk ekspresi lisan maupun tulisan, baik ketika
104
Maharaat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Volume 2 No. 2 \ April 2020
menulis dalam buku ataupun ketika sedang bercakap-cakap dengan lawan bicaranya
(Kosim 2016, 63).
Tanggapan positif dari siswa merupakan hal yang wajar karena sebagai imbalan
dari rasa jenuh atau bosan akibat berada terus di ruang lingkup sekolah. Adapun alat
yang digunakan dalam permainan media rubik berbasis TTS adalah tulisan huruf hijaiyyah
yang membentuk sebuah kosakata. Contoh dari rubik ini adalah:
Mendatar:
Gambar 1. Media Rubik Berbasis Teka-teki Silang Mendatar
Menurun:
Gambar 2. Media Rubik Berbasis Teka-teki Silang Menurun
105
Maharaat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Volume 2 No. 2 \ April 2020
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif dengan jenis penelitian classical
experimental (satu kelompok kelas eksperimen dan satu kelompok kelas pembanding
106
Maharaat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Volume 2 No. 2 \ April 2020
atau kelas kontrol) (Jannah dan Prasetyo 2006, 160). Yang mesti dilakukan adalah
membagi siswa ke dalam dua kelompok, kemudian pada kelompok eksperimen diberi
perlakuan, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Dengan
demikian, teknik penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai teknik penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan apakah ada pengaruh atau perbedaan
setelah dilakukannya treatment (Sugiyono 2009, 107).
Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: 1) variabel bebas,
yaitu eksperimentasi media rubik berbasis teka-teki silang, dan 2) variabel terikat, yaitu
meningkatnya kemampuan siswa kelas X IPS MAN 4 Bantul Yogyakarta dalam menguasai
mufradāt bahasa Arab.
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 4 Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran
2018/2019. Jumlah populasi adalah 32 siswa dari kelas IPS I 16 siswa dijadikan sebagai
kelas eksperimen dan 16 siswa sebagai kelas kontrol untuk objek penelitian. Dikarenakan
di Madrasah 4 Bantul hanya memiliki 2 kelas, maka kelas IPS II digunakan sebagai uji
validitas instrumen. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh.
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest
control group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu eksperimen dan
kontrol, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik adalah
apabila kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Rancangan penelitian
adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Pretest-Posttest Control Group Design
Keterangan:
E : Kelas eksperiman
K : Kelas kontrol
O1 : Skor awal aktivitas belajar kelas eksperimen
O2 : Skor akhir aktivitas belajar kelas eksperimen
O3 : Skor awal aktivitas belajar kelas kontrol
O4 : Skor akhir aktivitas belajar kelas kontrol
X : Perlakuan (treatment) teknik pada kelas eksperimen menggunakan media
permainan rubik berbasis teka-teki silang.
107
Maharaat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Volume 2 No. 2 \ April 2020
108
Maharaat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Volume 2 No. 2 \ April 2020
109
Maharaat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Volume 2 No. 2 \ April 2020
Hasil belajar kelas kontrol yang dilakukan peneliti di kelompok kontrol terbagi
menjadi dua tahap, yaitu tahap pretest dan tahap posttest. Adapun pretest dilakukan
untuk mengukur kemampuan awal penguasaan mufradāt bahasa Arab siswa kelompok
kontrol dan posttest dilakukan untuk mengukur kemampuan akhir penguasaan mufradāt
bahasa Arab siswa setelah pemberian materi tanpa menggunakan media permainan rubik
berbasis teka-teki silang. Adapun data nilai hasil pretest-posttest dari kelompok kontrol
adalah sebagai berikut:
110
Maharaat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Volume 2 No. 2 \ April 2020
Tabel di atas menunjukkan bahwa data nilai pretest dan posttest kelompok kontrol
dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai pretest dan posttest yaitu dari 72.44
menjadi 79. Dari nilai rata-rata tersebut, terlihat adanya peningkatan sebanyak 6.56.
Dari data di atas, nilai hasil belajar mufradāt bahasa Arab siswa kelompok kontrol
memang mengalami peningkatan, meskipun meningkatnya masih lebih kecil jika
dibandingkan dengan kelompok eksperimen.
Berdasarkan data dari nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen di atas,
secara perhitungan sederhana, terlihat adanya peningkatan antara rata-rata nilai pretest
dan posttest yaitu 61.69 menjadi 83.62. Dari nilai rata-rata tersebut, terlihat adanya
peningkatan sejumlah 21.94. Adapun untuk perhitungan peningkatan dan signifikansi
perbedaan kedua nilai tersebut secara statistik akan dijelaskan pada poin selanjutnya.
Sebagaimana hasil pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada uji-t
independent sample test menunjukkan bahwa sig. 0.039 < 0.05 dan hasil posttest
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada uji-t independent sample test
menunjukkan bahwa sig 0.00 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan
terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil uji paired membuktikan bahwa nilai pretest
kelompok eksperimen sebesar 61.69 meningkat menjadi 83.62, dan kelompok kontrol
memiliki nilai pretest semula 72.44 menjadi 79.
Tabel 4. Hasil Uji Paired Pretest Posttest Kelompok Eksperimen
111
Maharaat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Volume 2 No. 2 \ April 2020
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa mean posttest setelah diberikan
treatment menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pretest dengan nilai sig.
(2-tailed) adalah 0.000 < 0.05, dan sesuai pengambilan keputusan dalam uji paired
sample t test bahwa Ha diterima. Artinya, ada perbedaan dan peningkatan yang signifikan
terhadap penguasaan kosakata bahasa Arab sebelum dan sesudah treatment dengan
media rubik berbasis teka-teki silang.
Tabel 5. Hasil Uji Paired Pretest-Posttest Kelompok Kontrol
112
Maharaat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Volume 2 No. 2 \ April 2020
Tabel di atas menunjukkan bahwa mean posttest setelah diberikan treatment lebih
tinggi dibandingkan dengan nilai pretest dengan nilai sig. (2-tailed) yaitu 0.002 < 0.05,
dan sesuai dengan keputusan uji paired t test bahwa Ha diterima. Artinya, ada perbedaan
dan peningkatan yang signifikan terhadap penguasaan mufradāt bahasa Arab pada kelas
kontrol antara sebelum dan sesudah pembelajaran tanpa diberikan treatment media rubik
berbasis teka-teki silang.
Tabel 6. Hasil Uji Paired posttest Kelompok Eksperimen dan Posttest
Kelompok Kontrol
Media ini juga mengasah otak siswa untuk cepat menghafal mufradāt sehingga kegiatan
mengfahalnya selalu diterapkan dalam setiap pembelajaran.
Berbeda dengan siswa pada kelas kontrol yang tidak menerapkan pembelajaran
dengan media rubik berbasis teka-teki silang, pembelajaran hanya menggunakan metode
ceramah. Dengan metode tersebut, siswa kurang menguasai kosakata dan materi bahasa
Arab yang diberikan. Siswa cenderung pasif untuk bertanya dan terlihat malas-malasan
ketika berada di dalam kelas.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pada siswa kelas X MAN 4 Bantul
terjadi peningkatan yang siginifikan dari hasil tes yang telah dilakukan. Siswa yang
memainkan media rubik berbasis teka-teki silang terlihat sangat riang-gembira dan
banyak menemukan mufradāt baru. Hasil dari uji validitas menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan dalam penguasaan kosakata bahasa Arab pada siswa kelas X MAN 4 Bantul
setelah dilakukan pretest dan posttest, dengan nilai rata-rata pretest kelompok
eksperimen 61.69 meningkat menjadi 83.62 dan nilai rata-rata kelompok kontrol 72.44
meningkat menjadi 79. Nilai rata-rata kelompok eksperimen mengalami peningkatan
sebanyak 21.94 dan kelompok kontrol mengalami peningkatan sebanyak 6.56. Maka,
dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata bahasa Arab kelompok eksperimen lebih
meningkat dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Dari hasil penelitian ini, disarankan kepada guru untuk mulai mencoba
menggunakan media pembelajaran baru, salah satunya adalah media rubik berbasis teka-
teki silang sebagai permainan edukatif bahasa, terutama bahasa Arab. Kegunaannya
adalah untuk meningkatkan penguasaan mufradât bahasa Arab yang dapat diukur melalui
hasil belajar siswa yang diperkuat dengan cara menghafalkan mufradât agar tidak
monoton dalam pembelajarannya. Meskipun demikian, sebaiknya guru tidak menjadikan
media permainan sebagai tujuan dalam pembelajaran, dan tidak pula menjadikannya
sebagai satu-satunya media yang digunakan. Guru dapat menjadikannya sebagai
alternatif variasi media dalam pembelajaran mufradât bahasa Arab.
Disarankan juga kepada siswa agar lebih aktif bertanya dan memberikan pendapat
yang baik dan membangun dalam hal materi maupun media pembelajaran yang
digunakan oleh guru agar pembelajaran bahasa Arab menjadi lebih kondusif, efektif, dan
sesuai dengan kebutuhan siswa.
REFERENSI
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arsyad, Azhar. 2003. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
114
Maharaat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Volume 2 No. 2 \ April 2020
Asyrofi, Syamsuddin. 2014. Model Strategi & Permainan Edukatif Dalam Pembelajaran
Bahasa Arab. Yogyakarta: Aura Pustaka.
Furhan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Hamid, Abdul et al. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab (Pendekatan. Metode, Strategi, dan
Media). Malang: UIN Maliki Press.
Jannah, Lina Miftahul, dan Bambang Prasetyo. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Teori,
dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kosim, Nanang. 2016. Strategi dan Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Bandung: Arvino
Raya
Zein, Aswan, dan Syaiful Bahri Djamaroh. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
115