Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Trimester 3

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

Trimester 3Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III

a. Nyeri punggung bawah


Nyeri punggung merupakan nyeri dibagian Lumbar, lumbosacral, atau didaerah leher. Nyeri
punggung Disebabkan oleh regangan otot otau tekanan pada saraf dan biasanya Dirasakan sebagai
rasa sakit, tegangan, atau rasa kaku dibagian punggung. Nyeri tersebutlah yang menyebabkan reaksi
reflektoril pada otot-otot lumbodorsal terutama pada otot erector spine pada L4 dan L5 sehingga
terjadi peningkatan tonus yang terlokalisir. Nyeri yang dirasakan dengan inetnesitas tinggi dan kuat
biasanya akan menetap kurang lebih 10-15 menit kemudian hilang timbul lagi.

Nyeri punggung bawah merupakan masalah otot dan tulang yang sering dialami dalam kehamilan
yang menyebabkan rasa tidak nyaman. Nyeri punggung bawah dihubungkan dengan lordosis yang
diakibatkan karena peningkatan berat uterus yang menarik tulang belakang keluar dari garis tubuh.

Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan pada
trimester III. Hal ini dikarenakan berat uterus yang semakin membesar dan postur tubuh secara
bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen sehingga untuk
mengompensasi penambahan berat badan ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tubuh lebih
melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada ibu
hamil trimester III.

Adapun faktor yang dapat mempengaruhi nyeri punggung bawah pada ibu hamil diantaranya,
berubahnya titik berat tubuh seiring dengan membesarnya rahim, postur tubuh, posisi tidur,
meningkatnya hormon, kehamailan kembar, riwayat nyeri pada kehamilan lalu, dan kegemukan.

Selain itu aktivitas sehari-hari (seperti duduk, bergerak, mengangkat, membungkuk serta melakukan
pekerjaan rumah tangga dan aktivitas kerja rutin) juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab nyeri
punggung pada ibu hamil.

Cara mengatasinya:

1) Massage daerah pinggang dan punggung


2) Hindari sepatu hak tinggi
3) Gunakan bantal sewaktu tidur untuk meluruskan punggung
4) Tekuk kaki daripada membungkuk ketika mengangkat apapun.
5) Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit didepan kaki yang lain saat menekukkan
kaki, sehingga terdapat jarak yang cukup saat bangkit dari posisi setengah jongkok

b. Edema ekstremitas bawah


Edema fisiologis pada kaki timbul akibat gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena
pada ekstermitas bawah. Gangguan ini terjadi karena penumpukan cairan dijaringan. Hal ini
ditambah dengan penekanan pembuluh darah besar di perut sebelah kanan (vena kava) oleh uterus
yang membesar, sehingga darah yang kembali ke jantung berkurang dan menumpuk di tungkai
bawah. Penekanan ini terjadi saat ibu berbaring terlentang atau miring ke kanan. Oleh karena itu,
ibu hamil trimester III disarankan untuk berbalik ke arah kiri.

Edema pada kehamilan dipicu oleh perubahan hormon estrogen, sehingga dapat meningktkan
retensi cairan. Peningkatan retensi cairan berhubungan dengan perubahan fisik yang terjadi pada
kehamilan trimester akhir, yaitu semakin membesarnya uterus seiring dengan pertambahan berat
badan janin dan usia kehamilan. Edema fisiologis menyebabkan ketidaknyamanan sepeti perasaan
berat, kram, dan juga kesemutan pada kaki.
Cara mengatasinya:

1) Meningkatkan periode istirahat dan berbaring pada posisi miring kiri


2) Meninggikan kaki apabila duduk serta memakai stoking
3) Meningkatkan asupan protein
4) Menurunkan asupan karbohidrat karena dapat meretensi cairan di jaringan
5) Menganjurkan untuk minum 6-8 gelas cairan sehari untuk membantu diuresis natural
6) Menganjurkan ibu untuk cukup berolahraga dan sebisa mungkin jangan berlama-lama dalam
sikap statis atau berdiam diri dalam posisi yang sama

c. Gangguan tidur
Gangguan tidur pada ibu hamil trimester III disebabkan oleh perubahan fisik dan perubahan
emosi selama kehamilan. Perubahan fisik yang terjadi seperti rasa mual dan muntah pada pagi
hari, meningkatnya frekuensi berkemih pada malam hari, pembesaran uterus, nyeri punggung,
dan pergerakan janin jika janin tersebut aktif. Sedangkan perubahan emosi meliputi
kecemasan, rasa takut, dam depresi
Selain itu, gangguan tidur timbul mendekati saat melahirkan, ibu hamil akan sulit mengatur
posisi tidur akibat uterus yang membesar dan pernafasan akan terganggu karena diafragma
tertekan ke atas karena semakin besar kehamilan.

Gangguan tidur pada ibu hamil trimester III yang berkepanjangan dapat mengganggu
kesehatan fisik dan psikis. Dari kesehatan fisik, kurang tidur akan menyebabkan muka pucat,
mata sembab, kantung mata bewarna hitam, badan lemas dan daya tahan tubuh menurun
sehingga mudang terserang penyakit. Dari kesehatan psikis, kurang tidur dapat menyebabkan
timbulnya perubahan suasana kejiwaan, sehingga penderita akan menjadi lesu, lamban
menghadapi rangsangan, dan sulit berkonsentrasi

Cara mengatasinya:
1) Lakukan relaksasi napas dalam
2) Pijat punggung
3) Topang bagian tubuh dengan bantal
4) Minum air hangat

d. Hiperventilasi dan sesak nafas


Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan meengaruhi langsung pusat pernafasan
untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkan kadar oksigen. Hiperventilasi
akan menurunkan kadar dioksida. Uterus membesar dan menekan diafragma sehingga
menimbulkan rasa sesak

Cara mengatasinya:
1) Bantu cara mengatur pernapasan
2) Posisi berbaring dengan semifowler
3) Latihan napas melalui senam hamil
4) Tidur dengan bantal yang tinggi
5) Hindari makan terlalu banyak

e. Peningkatan frekuensi berkemih


Frekuensi kemih meningkat pada trimester III karena terjadi efek lightening. Lightening yaitu
bagian presentasi akan menurun masuk kedalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung
pada kandung kemih. Peningkatan frekuensi berkemih disebabkan oleh tekanan uterus karena
turunnya bagian bawah janin sehingga kandung kemih tertekan, kapasitas kandung kemih
berkurang dan mengakibatkan frekuensi berkemih meningkat. Pada trimester III kandung
kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati ke arah abdomen. Uretra memanjang
sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa
hamil ditunjukan oleh hiperemia kandung kemih dan uretra. Tonus kandung kemih dapat
menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saat
yang sama pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih
meskipun kandung kemih hanya berisi sedikit urin.

Cara mengatasinya:
1) Latihan kegel
2) Ibu hamil disarankan tidak minum saat 2-3 jam sebelum tidur
3) Kosongkan kandung kemih sesaat sebelum tidur. Namun agar kebutuhan air pada ibu hamil
tetap terpenuhi, sebaiknya minum lebih banyak di siang hari

f. Nyeri ulu hati


Penyebab nyeri ulu hati adalah peningkatan hormon progesterone sehingga merelaksasikan
sfingter jantung pada lambung, motilitasgastrointestinal karena otot halus relaksasi dan tidak
ada ruang fungsional untuk lambung karena tekanan pada uterus.

Cara mengatasinya:
1) Makan dengan porsi kecil tapi sering untuk menghindari
lambung yang menjadi penuh
2) makanan yang berlemak, lemak mengurangi mortilitas usus dan sekresi asam lambung yang
dibutuhkan untuk pencernaan

3) Hindari minum bersamaan dengan makan karena cairan cenderung menghambat asam
lambung
4) Hindari makanan dingin
5) Hindari makanan pedas

g. Kram kaki
Kram kaki merupakan kontraksi otot yang memendek atau kontraksi sekumpulan otot yang
terjadi secara mendadak dan singkat, yang biasanya menyebabkan nyeri. Kram kaki dapat
disebabkan oleh kurang mengkonsumsi kalsium, kurang aliran darah ke otot, kelelahan dan
dehidrasi, serta kurangnya gizi selama kehamilan. Pada ibu hamil trimester III terjadi karena
berat badan atau rahim ibu yang bertambah besar sehingga terjadi gangguan asupan oksigen
yang membuat aliran darah tidak lancar dan menimbulkan rasa nyeri pada kaki. Kram kaki
yang dirasakan biasanya menyerang pada malam hari selama 1-2 menit. Hal itu terjadi juga
karena bayi mengambil sebagian besar gizi ibu sehingga meninggalkan sedikit untuk ibunya

Cara mengatasinya:
1) Saat kram terjadi, yang harus dilakukan adalah melemaskan seluruh tubuh terutama
bagian tubuh yang kram. Dengan cara menggerak-gerakan pergelangan tangan dan
mengurut bagian kaki yang terasa kaku
2) Pada saat bangun tidur, jari kaki ditegakkan sejajar dengan tumit untuk mencegah
kram mendadak
3) Kompres hangat pada kaki
4) Banyak minum air putih
5) Ibu sebaiknya istirahat yang cukup

h. Varises
Varises biasanya menjadi lebih jelas terlihat seiring dengan usia kehamilan, peningkatan berat
badan, dan lama waktu yang dihabiskan dalam posisi berdiri. Tekanan femoralis makin
meningkat seiring dengan tuanya kehamilan.

Cara mengatasinya:
1) Hindari menggunakan pakaian ketat
2) Hindari berdiri lama
3) Sediakan waktu istirahat untuk mengelevasi kaki secara teratur
4) Lakukan latihan ringan dan berjalan secara teratur menggunakan bantalan karet
5) Lakukan latihan kegel untuk mengurangi varises vulva atau haemoroid untuk
meningkatkan sirkulasi
6) Lakukan mandi hangat yang menenangkan

i. Hemoroid
Hemoroid merupakan pelebaran vena dari anus. Hemoroid dapat bertambah besar ketika
kehamilan karena adanya kongesti darah dalam rongga panggul. Relaksasi dari otot halus
pada bowel, memperbesar konstipasi dan tertahannya gumpalan.

Cara mengatasinya:
1) Hindari konstipasi
2) Beri rendaman hangat/dingin pada anus
3) Bila mungkin gunakan jari untuk memasukkan kembali hemoroid ke dalam anus
dengan pelan-pelan
4) Bersihkan anus dengan hati-hati sesudah defekasi
5) Usahakan BAB yang teratur
6) Ajarkan ibu tidur dengan posisi knee chest selama 15 menit
7) Ajarkan latihan kegel untuk menguatkan perineum dan mencegah hemoroid

j. Konstipasi
Konstipasi disebabkan karena pengerasan feses yang terjadi akibat penurunan kecepatan kerja
peristaltik karena progesteron yang menimbulkan efek relaksasi, pergeseran usus akibat
pertumbuhan uterus atau suplemasi zat besi dan akivitas fisik yang kurang

Cara mengatasinya:
1) Asupan cairan yang adekuat, yakni minum air minimal 8 gelas/ hari (ukuran gelas
minum)
2) Istirahat cukup. Hal ini memerlukan periode istirahat pada siang hari
3) Minum air hangat saat bangkit dari tempat tidur untuk menstimulasi peristaltik
4) Makan-makanan berserat dan mengandung sarat alami
5) Miliki pola defikasi yang baik dan teratur
6) Lakukan latihan secara umum, berjalan setiap hari, pertahankan postur tubuh yang
baik, mekanisme tubuh yang baik, latihan kontraksi otot abdomen bagian bawah
secara teratur.

k. Kesemutan dan baal pada jari


Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur dengan posisi bahu terlalu
jauh kebelakang sehingga menyebabkan penekanan pada saraf median dan aliran lengan yang
akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-jari
Cara mengatasinya:
1) Mengatur pola nafas
2) Merilekskan badan
3) Berikan kompres hangat

Keluhan pada trimester III umur kehamilan 7-9 bulan.

Keluhan pada trimester ini yang sering muncul akan mencerminkan prognosa kehamilan. Keluhan
bersifat subjektif perlu mendapat perhatian karena hal itu menunjukkan keadaan patologis antara
lain:

 Pusing disertai pandangan berkunang-kunang: dapat menunjukkan terjadinya anemia dengan


Hb < 10 %.
 Pandangan mata kabur disertai pusing: sebagai rujukan kemungkinan hipertensi.
 Kaki oedem: perlu dicurigai sebagai salah satu trias klasik eklamsia, oedem pada kaki,
proteinuria, hipertensi.
 Sesak napas pada trimester III perlu dicurigai adanya kelainan letak (sungsang).
 Perdarahan: perlu dicurigai adanya plasenta previa.
 Ketuban pecah dini: keluar cairan di tempat tidur pada siang/malam hari, cairan jernih bukan
pada saat kencing.
 Sering kencing: disebabkan tekanan kepala bayi pada kandung kemih karena kepala bayi akan
masuk PAP pada usia kehamilan 36 minggu

Kehamilan yang digolongkan dalam kehamilan risiko tinggi berdasarkan anamnesa yaitu:

a. Persalinan yang dilakukan dengan tindakan operasi.


b. Pernah mengalami abortus.
c. Mengalami infertilitas.
d. Bekas operasi pada uterus.
e. Umur ibu kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun.

Adapun pencegahan yang bisa dilakukan dari kehamilan risiko tinggi antara lain:

a. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.


b. Pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif, bila ditemukan kelainan
risiko tinggi.
c. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2 kali.
d. Memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas atau Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.

You might also like