MANUSCRIP - Diah Oktaviani PDF
MANUSCRIP - Diah Oktaviani PDF
MANUSCRIP - Diah Oktaviani PDF
ABSTRACT
Background: The labor pain is a complex and unpleasant phenomenon which will inflict the
physiological effect, sensory, and emotional responses. The nurses have an important role in relieving
the pain and reducing the anxiety of the patients using pain management. The pain management can
be done with non-pharmacological methods which are simple such as pelvic rocking and birthing
ball. Objective: The objective of this study was to achieve the effectiveness of pelvic rocking, birthing
ball, and the combination of both on reducing the labor pain of the first stage during the active phase
of maternity at Sui Durian Health Center in Kubu Raya West Kalimantan. Method: This study used
a quantitative approach using quasi-experimental research method with nonrandomized control
group pretest-posttest research design. The sample of this study was 30 respondents, specifically 10
respondents in each group (A, B, and C) using purposive sampling. The result obtained in this study
showed a significant decrease of the labor pain before and after implementation of the pelvic rocking
with p-value 0,005, the birthing ball with p-value 0,001 and the pelvic rocking and birthing ball with
p-value 0,000. The combination method was more effective than pelvic to relieving labor pain of the
first stage during the active phase than only using pelvic rocking (p-value 0,000), or birthing ball (p-
value 0,039). Conclusion: The combination of pelvic rocking and birthing ball could be used as a
non-pharmacological pain management intervention in dealing with labor pain of the first stage
during the active phase.
ABSTRAK
Tabel 2 Tabel 3
Distribusi karakteristik responden berdasarkan Perbedaan Nyeri Persalinan Kala I fase aktif
tingkat pendidikan dan suku di Puskesmas Sui sebelum dan Sesudah Pemberian Pelvic Rocking,
Durian Kubu Raya Kalimantan Barat Tahun Birthing Ball, dan Pelvic Rocking & Birthing
2018 (n = 30) Ball di Puskesmas Sui Durian Kubu Raya
Kalimantan Barat Tahun 2018 (n = 30)
Kelompok Beda p- CI
Kelomp Kelomp Kelompok Variabel n Mean SD
Variabel Total mean value 95%
ok A ok B C Kelompok A
n % 0,231-
n % n % n % Sebelum 10 5,40 1,174 0,60 0,005
Pendidikan 0,969
Sesudah 10 4,80 1,135
Dasar 1 10, 1 10,0 1 10,0 3 10,0
Nyeri Kelompok B
0 0,805-
Persalinan Sebelum 10 5,30 1,160 1,50 0,001
Menengah 7 70, 8 80,0 7 70,0 22 73,3 2,195
Kala I Sesudah 10 3,80 1,033
0
Tinggi 2 20, 1 10,0 2 20,0 5 16,7 Kelompok C
2,231-
0 Sebelum 10 5,40 1,174 2,60 0,000
2,969
Total 30 100 Sesudah 10 2,80 0,919
2. Suku
Jawa 1 10, 1 10,0 3 30,0 5 16,7
0 Berdasarkan tabel 3 di atas didapatkan rata-rata
Melayu 9 90, 9 90,0 7 70,0 25 83,3 perbedaaan nyeri persalinan kala I fase aktif pada
0 kelompok A sebelum dan sesudah dilakukan
Total 30 100
intervensi menunjukan perbedaan yang
bermakna dengan beda mean 0,60 (p-value
0,005) terjadi penurunan sebesar 11,1 %.
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui
bahwa karakteristik responden dilihat dari Rata-rata perbedaaan nyeri persalinan kala I fase
tingkat pendidikan, sebagian besar memiliki aktif pada kelompok B sebelum dan sesudah
jenjang pendidikan menengah (73,3%), jenjang dilakukan intervensi menunjukan perbedaan
pendidikan dasar pada ketiga kelompok masing- yang bermakna dengan beda mean 1,50 (p-value
masing adalah 1 orang (10,0%), jenjang 0,001) terjadi penurunan sebesar 28,3%.
pendidikan menengah pada kelompok A dan
kelompok C masing-masing 7 orang (70,0%), Rata-rata perbedaaan nyeri persalinan kala I fase
untuk kelompok B sebanyak 8 orang (80,0%). aktif pada kelompok C sebelum dan sesudah
Sedangkan jumlah responden yang memiliki dilakukan intervensi menunjukan perbedaan
jenjang pendidikan tinggi pada kelompok A dan yang bermakna dengan beda mean 2,60 (p-value
kelompok C masing-masing 2 orang (20,0%), 0,000) terjadi penurunan sebesar 48,1%.
dan kelompok B sebanyak 1 orang (10,0%).
Berdasarkan hasil analisa data menggunakan uji
Berdasarkan suku bangsa, hampir semua one-way Anova maka didapatkan perbedaan
responden adalah suku Melayu yaitu 83,3%, efektivitas antara metode pelvic rocking, birthing
sementara suku jawa ditemukan sebesar 16,7%. ball dan metode pelvic rocking & birthing ball
Suku melayu paling banyak terdapat pada dalam menurunkan nyeri kala I fase aktif
kelompok A dan kelompok B masing sebanyak 9 sebagaimana diuraikan di bawah ini.
orang (90,0%) dan suku jawa masing-masing 1
orang (10,0%). Sementara pada kelompok C
Tabel 4
Perbedaan Nyeri Kala I Fase Aktif Pada Berdasarkan tabel 5 di atas dapat diketahui
Kelompok Pelvic Rocking, Birthing Ball dan bahwa pada hasil uji Post-hoc menunjukkan
Metode Pelvic Rocking & Birthing Ball Sebelum adanya perbedaan bermakna perubahan skor
dan Sesudah Perlakuan di Puskesmas Sui Durian nyeri kala I fase aktif antar perlakuan. Selisih
Kubu Raya Kalimantan Barat Tahun 2018 (n = rata-rata penurunan nyeri kala I fase aktif antara
30) kelompok A dengan kelompok B adalah 1,0 ±
0,462 atau terdapat selisih sebesar 18,5%. Pada
95%CI
Mean for p- hasil uji statistik didapatkan (p-value 0,039
Variabel n (p<0,05) artinya skor nyeri kala I fase aktif
SD Interval value
Mean setelah pemberian intervensi pada kelompok A
5,40 lebih tinggi secara bermakna dibandingka B, atau
Nyeri Kelompok A 10
1,174
4,56-6,24
Kala I dengan kata lain kelompok B lebih efektif
5,30 menurunkan nyeri kala I fase aktif dibandingkan
Fase Aktif Kelompok B 10 4,47-6,13 0,976
1,160
Sebelum kelompok A
Intervensi Kelompok C 5,40
10 4,56-6,24
1,174 Selisih rata-rata penurunan nyeri kala I fase aktif
4,80
Nyeri Kelompok A 10 3,99-5,61 antara A dengan kelompok C adalah 2,0 ± 0,462
1,135
Kala I atau terdapat selisih sebesar 37,0%. Pada hasil uji
3,80
Fase Aktif Kelompok B 10 3,06-4,54 0,001 statistik didapatkan (p-value 0,000 (p<0,05)
1,033
Setelah artinya skor nyeri kala I fase aktif setelah
Intervensi Kelompok C 2,80
10 2,14-3,46
0,919 intervensi pada kelompok A lebih tinggi secara
bermakna dibandingkan kelompok C atau
dengan kata lain kelompok C lebih efektif
Berdasarkan hasil uji statistik seperti terlihat menurunkan nyeri kala I fase aktif dibandingkan
pada tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa pada kelompok A
hasil uji one-way Anova sebelum intervensi rata-
rata skor nyeri kala I fase aktif antara kelompok Selisih rata-rata penurunan nyeri kala I fase aktif
responden yang diberikan perlakuan kelompok antara kelompok yang diberi intervensi B dengan
A,B dan C terbukti tidak terdapat perbedaan kelompok yang diberi intervensi C adalah
bermakna dimana pada hasil analisis didapatkan 1,0±0,462 atau terdapat selisih sebesar 18,9%.
p-value 0,976 (p>0,05). Sedangkan setelah Pada hasil uji statistik didapatkan (p-value 0,039
intervensi didapatkan p-value 0,001 (p<0,05) (p<0,05) artinya skor nyeri kala I fase aktif
artinya setelah intervensi, paling tidak terdapat setelah pemberian intervensi pada kelompok B
perbedaan nyeri kala I fase aktif pada dua lebih tinggi secara bermakna dibandingkan
kelompok perlakuan. Selanjutnya untuk kelompok C, atau dengan kata lain kelompok C
mengetahui kelompok mana yang berbeda, maka lebih efektif menurunkan nyeri kala I fase aktif
analisis dilanjutkan pada uji Post-hoc dibandingkan kelompok B
sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.
PEMBAHASAN
Tabel 5
Hasil Analisis Uji Post-hoc
Kelompok Perbedaan CI
Pada penelitian ini responden berada pada usia
SE Sig. reproduksi karena pada usia tersebut sebagian
Variabel rerata 95%
Kelompok A vs 0,05- besar ibu sudah siap untuk melaksanakan tugas
1,0 0,462 0,039
Kelompok B 1,95 reproduksi dilihat dari perkembangan fisik
Kelompok A vs 1,05- organ-organ reproduksi umur yang kurang dari
2,0 0,462 0,000
Kelompok C 2,95 usia reproduksi akan belum siap untuk
Kelompok C & 0,05-
Kelompok B
1,0 0,462
1,95
0,039 melaksanakan tugas reproduksi dan
perkembangan kematangan psikis menyebabkan
reaksi pada nyeri yang timbul akan lebih parah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
Usia yang terlalu muda akan sulit untuk perbedaan signifikan rata-rata skor nyeri
mengendalikan rasa nyeri (Yanti,2010 dalam persalinan kala I antara sebelum dan sesudah
Puspita 2013) pemberian pelvic rocking, dengan kata lain
secara statistik pelvic rocking terbukti efektif
Sebagian besar responden memiliki jenjang menurunkan nyeri persalinan kala I fase aktif.
pendidikan menengah. Pendidikan akan dapat
berdampak pada pengetahuan ibu tentang Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
persalinan termasuk tentang nyeri persalinan dan yang dilakukan oleh Zaky (2016) bahwa pelvic
bagaimana mengelola nyeri. Penelitian yang rocking efektif dalam mengurangi intensitas
dilakukan oleh Ye (2009) dalam Puspita (2013) nyeri ligamen dan durasi nyeri persalinan. Pelvic
dengan hasil penelitian bahwa ibu yang memiliki rocking dapat meningkatkan kenyamanan pasien
pemahaman yang baik tentang proses persalinan dan memfasilitasi perawatan diri dalam
maka tingkat nyeri yang dirasakan lebih ringan menghilangkan rasa nyeri selama persalinan dan
daripada ibu yang memiliki pemahaman yang dapat mendorong janin untuk turun karena dalam
buruk posisi tegak, gravitasi membantu penurunan
janin.
Sebagian besar responden adalah suku melayu.
Faktor suku juga sangat berperan penting Hasil dari penelitian ini sejalan dengan Novita
terhadap respon seseorang terhadap nyeri. Hal ini (2018) bahwa pelvic rocking dapat memperkuat
sejalan dengan teori yang menyebutkan bahwa otot pinggang dan perut serta dapat mengurangi
setiap orang mempunyai respon yang berbeda tekanan pada pinggang dengan menggerakkan
terhadap nyeri yang dialaminya, sesuai dengan janin ke depan sementara dari pinggang ibu
suku dan kultur dimana ia berasal, karena kultur sehingga nyeri pinggang pada persalinan bisa
akan mengajarkan orang tersebut dalam menurun. Selain itu, memutar panggul juga bisa
merespon nyeri. Sistem kebudayaan dan membantu mengurangi tekanan di rongga perut
kepercayaan agamanya akan menentukan dan mengurangi nyeri punggung dan pinggul. Di
bagaimana mereka mempersepsikan, bawah pelatihan profesional pelvic rocking
menginterpretasikan, merespons dan mengatasi dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
rasa nyeri mereka. Pemahaman terhadap untuk mengurangi nyeri punggung pada wanita
kepercayaan, nilai-nilai, dan berbagai hamil karena mudah dan murah.
kebudayaan akan mengurangi perbedaan budaya
dan membantu perawat menilai rasa nyeri yang Hasil penelitian antara sebelum dan sesudah
dialami wanita secara lebih akurat. Perawat pemberian birthing ball juga menunjukkan
kemudian dapat memberikan perawatan yang perbedaan signifikan rata-rata skor nyeri
sesuai dan sensitif terhadap kebudayaan dengan persalinan kala I fase aktif, dengan kata lain
menggunakan tindakan pengurangan nyeri yang secara statistik birthing ball terbukti efektif
menjaga rasa percaya diri dan kontrol diri wanita. menurunkan nyeri persalinan kala I fase aktif.
Ketahui bahwa meskipun perilaku seorang Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
wanita sebagai respons terhadap nyeri dapat yang dilakukan oleh Vaijayanthimala. M. (2014)
bervariasi tergantung latar belakang budaya, yaitu dengan efek penggunaan birthing ball pada
perilaku tersebut mungkin tidak menunjukkan waktu persalinan fase aktif menunjukkan bahwa
intensitas nyeri yang ia rasakan dengan akurat. dapat mengurangi nyeri dan menghindari
penggunaan obat analgesik selama persalinan,
Efektivitas Pelvic Rocking, Birthing Ball, dan dan meningkatkan dilatasi serviks dan
Pelvic Rocking & Birthing Ball Terhadap mengurangi durasi fase aktif sehingga
Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif penggunaan birthing ball selama persalinan
dapat menjadi intervensi non farmakologis yang
efektif dalam mengurangi persepsi nyeri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Mirzakhani (2014) bahwa pelaksanaan birthing
perbedaan signifikan rata-rata skor nyeri ball dapat menjadi intervensi yang efektif untuk
persalinan kala I fase aktif antara sebelum dan meningkatkan kepercayaan diri selama
sesudah pemberian pelvic rocking & birthing persalinan dan mengurangi rasa sakit di kalangan
ball dengan kata lain secara statistik gabungan wanita dalam persalinan sehingga penurunan
antar pelvic rocking & birthing ball terbukti persepsi nyeri dan penurunan penggunaan obat /
efektif menurunkan nyeri persalinan kala I fase analgesia selama persalinan. Dan menurut
aktif. Hasil penelitian ini sejalan dengan Kapoor (2017) dengan melakukan birthing ball
penelitian yang dilakukan oleh Zaky, Nevertity dapat mengurangi nyeri pinggang selama selama
Hassan (2016) yang menunjukan pelvic rocking persalinan.
dengan birthing ball dapat meningkatkan durasi
dan frekuensi kontraksi uterus, dilatasi serviks Dengan teknik pengalih perhatian seperti pelvic
dan penurunan kepala janin dan sebagai salah rocking & birthing ball akan mengurangi atau
satu modalitas untuk meningkatkan kemajuan memblokir sepenuhnya kapasitas jalur saraf
persalinan, mengelolaan nyeri persalinan, serta untuk menghantarkan rasa nyeri. Pengalih
sebagai pengendalian diri dan mencapai perhatian ini diperkirakan bekerja dengan
pengalaman melahirkan yang memuaskan. menutup gerbang hipotetik di medulla spinalis,
sehingga mencegah sinyal nyeri untuk mencapai
Hal ini sejalan dengan Lowdermilk, 2013 yaitu otak. Rasa nyeri yang sangat intens terkadang
dengan teknik pengalih perhatian seperti pelvic dapat diabaikan dan dapat terjadi karena
rocking & birthing ball akan mengurangi atau beberapa kelompok sel saraf di medulla spinalis,
memblokir sepenuhnya kapasitas jalur saraf batang otak, dan korteks serebral mempunyai
untuk menghantarkan rasa nyeri. Pengalih kemampuan untuk mengatur rangsang nyeri
perhatian ini diperkirakan bekerja dengan melalui suatu mekanisme pemblokiran. Sensasi
menutup gerbang hipotetik di medulla spinalis, nyeri akan berjalan sepanjang jalur saraf sensorik
sehingga mencegah sinyal nyeri untuk mencapai ke otak, namun hanya sejumlah sensasi atau
otak. Rasa nyeri yang sangat intens terkadang pesan tertentu yang dapat berjalan di jalur ini
dapat diabaikan dan dapat terjadi karena pada satu waktu. Oleh karena itu, persepsi nyeri
beberapa kelompok sel saraf di medulla spinalis, akan berkurang (Lowdermilk, 2013).
batang otak, dan korteks serebral mempunyai
kemampuan untuk mengatur rangsang nyeri
melalui suatu mekanisme pemblokiran. Sensasi
KESIMPULAN
nyeri akan berjalan sepanjang jalur saraf sensorik
ke otak, namun hanya sejumlah sensasi atau 1. Hasil analisis univariat diketahui bahwa
pesan tertentu yang dapat berjalan di jalur ini karakteristik usia didapatkan nilai rata-rata
pada satu waktu. Oleh karena itu, persepsi nyeri usia responden pada ketiga kelompok
akan berkurang. intervensi adalah 27-29 tahun, pada
karakteristik tingkat pendidikan didapatkan
Perbedaan Efektivitas Antara Metode Pelvic pendidikan menengah dengan nilai rata-rata
Rocking, Birthing Ball dan Metode Pelvic 22 orang serta suku yang banyak yaitu suku
Rocking & Birthing Ball Dalam Menurunkan melayu dengan nilai rata-rata 25 orang
Nyeri Kala I Fase Aktif 2. Hasil analisis bivariat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gabungan a. Terdapat adanya perbedaan rata-rata
pelvic rocking & birthing ball lebih efektif skor nyeri persalinan kala I fase aktif
menurunkan nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah intervensi pelvic
dibandingkan hanya menggunakan metode rocking (pretest 5,401,174; posttest
pelvic rocking dan birthing ball. Hasil dari 4,80 1,135; p-value 0,005)
penelitian ini sejalan dengan Gau (2011) dan
b. Terdapat adanya perbedaan rata-rata https://www.semanticscholar.org pada
skor nyeri persalinan kala I fase aktif tanggal 20 Maret 2017
sebelum dan sesudah intervensi birthing
ball (pretest 5,301,160; posttest Gau, Meei-Ling, et, al. (2011). Effects of birth
3,801,033; p-value 0,001) ball exercise on pain and self-efficacy
c. Terdapat adanya perbedaan rata-rata during childbirth: A randomised controlled
skor nyeri persalinan kala I fase aktif trial in Taiwan. Di peroleh
sebelum dan sesudah intervensi www.elsevier.com/midw pada tanggal 20
kombinasi pelvic rocking & birthing Juli 2018
ball (pretest 5,401,174; posttest
2,800,919; p-value 0,000). Hastono, Sutanto Priyo. (2006). Analisa Data.
3. Hasil analisa uji anova Fakultas Kesehatan Masyarakat:
Terdapat perbedaan efektivitas antara Universitas Indonesia
metode pelvic rocking, birthing ball dan
Metode pelvic rocking & birthing ball dalam Hidayat. A. Aziz Alimul. (2017). Metodologi
menurunkan Nyeri Kala I Fase Aktif (p- Penelitian Keperawatan Dan Kesehatan.
value 0,001<0,05). Birthing ball lebih Salemba Medika: Jakarta
efektif dibandingkan dengan pelvic rocking
(p-value 0,039), gabungan pelvic rocking & Jab, Andi. (2015). Profil Kesehatan Provinsi
birthing ball lebih efektif menurunkan nyeri Kalimantan Barat Tahun 2015. Dinas
persalinan kala I fase aktif dibandingkan Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat
hanya menggunakan metode pelvic rocking
(p-value 0,000), dan birthing ball (p-value James, Sindiwe and Hudek, Melissa (2016).
0,039). Experiences of South African multiparous
labouring women using the birthing ball to
DAFTAR PUSTAKA encourage vaginal births. Di peroleh
Alligood, Martha Raile. (2014). Pakar Teori http://ees.elsevier.com/hsag/default.asp
Keperawatan. Singapore: Elseiver pada tanggal 20 Juli 2018
Bobak, Lowdermilk, Jensen. (2004). Buku Ajar Kapoor, Jyoti, et, al. (2017). A study to assess
Keperawatan Maternitas / Maternity the effectiveness of pelvic rocking
Nursing (Edisi 4). Alih Bahasa Maria A. exercises on dysmenorrhea among
Wijayati, Peter I. Anugerah, EGC: Jakarta adolescent girls. Di peroleh
www.allresearchjournal.com pada tanggal
Dahlan, M. Sopiyudin. (2012). Langkah- 20 Juli 2018
Langkah Membuat Proposal Penelitian
Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Kemenkes RI. (2015). Kesehatan Dalam
Sagung Seto: Jakarta Kerangka Sustainable Development Goals
(Sdgs). Jakarta
Dharma, K.K. (2011). Metodologi Penelitian
Keperawatan, Trans Info Media: Jakarta Kozier, Erb, Berman, Snyder. (2009). Buku Ajar
Fundamental keperawatan Konsep, proses
Elkheshen, Sahar. A. (2016). The Effect of & Praktek. Edisi 5. Alih bahasa: Eny, M.,
Practicing Pelvic Rocking Exercise on Esti, W., Devi, Y. Jakarta: EGC.
Lowering Disability Level through
Decreasing Pregnancy Kurniawati, Ade. (2017). Efektivitas Latihan
Related Lower Back Pain. Diperoleh Birth Ball terhadap Penurunan Nyeri
Persalinan Kala I Fase Aktif pada
Primigravida. Diperoleh
http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JN Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu
KI/article/view/341 pada tanggal 20 Maret Keperawatan: Pendekatan Praktis.
2017 Salemba Medika: Jakarta
Kwan, Winny SC, et, al. (2011). The Birth Ball Pillitteri, Adele. (2010). Maternal & Child Health
Experience: Outcome Evaluation of the Nursing: Care of the Childbearing &
Intrapartum Use of Birth Ball. Di peroleh Childrearing Family. LWW: Inggris
http://www.hkjgom.org/ pada tanggal 20
Juli 2018 Potter, P.A, & Perry, A.G (2010). Keperawatan
dasar: Konsep, proses dan praktik. Jakarta:
Leung. (2013). Efficacy of birth ball exercises on EGC
labour pain management. Diperoleh
http://www.hkmj.org/system/files/hkm131 Reeder, S.J, Martin, L.L. dan Griffin, D.K.
0p393 pada tanggal 20 Maret 2017 (2015). Keperawatan Maternitas
Kesehatan Wanita, Bayi, & Keluarga.
Lowdermilk. (2013). Keperawatan Maternitas EGC: Jakarta
Edisi 8. Elseiver: Singapura
Sastroasmoro, Sudigdo & S. Sofyan I. (2014).
Mathew, Albin et, al. (2012). A comparative Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis
study on effect of ambulation and Edisi ke-5, Jakarta: Sagung Seto.
birthing ball on maternal and newborn
outcome Steel, Amie, et, al. (2013) Managing the pain of
among primigravida mothers in selected labour: factors associated with the use of
hospitals in labour pain management for pregnant
mangalore. Di peroleh Australian women. Di peroleh
http://nitte.edu.in/journal/ pada tanggal 20 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article
Juli 2018 s/PMC5060859/pdf/HEX-18-1633.pdf
pada tanggal 20 Juli 2018
Mirzakhani, Kobra, et, al. (2014). The Effect of
Birth Ball Exercises during Pregnancy on Suryabrata. (2012). Metodologi Penelitian.
Mode of Delivery in Primiparous Women. Jakarta: Raja Grafindo Persaja
Di peroleh www.JMRH.mums.ac.ir pada
tanggal 20 Juli 2018 Vaijayanthimala. M. (2014). Effecttivenness of
Birthball Usage During Labour on Pain and
Murray, Michelle L. (2013). Persalinan dan Child Birth Experience Among Primi
Persalinan Prektik Berbasis Bukti. Jakarta: Parturient Mothers: A Randomized
EGC Interventional Study. Di peroleh
https://www.researchgate.net/publication/
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian 269465777 pada tanggal 20 Juli 2018
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Wood, J, Haber. (2010). Nursing Research:
Novita, Nesi. (2018). Effect of Pelvic Rocking on Methods and Critical Appraisal for
the Relief of Pelvic Pain in Pregnant Evidence Based Practice. USA: Mosby
Women. Di peroleh
http://gssrr.org/index.php?journal=Journal Zaky, Nevertity Hassan. (2016). Effect of pelvic
OfBasicAndApplied pada tanggal 20 Juli rocking exercise using sitting position on
2018 birth ball during the first stage of labor on
its progress. Di peroleh
www.iosrjournals.org pada tanggal 20
Maret 2018