Skripsi Maryati Juni 2
Skripsi Maryati Juni 2
Skripsi Maryati Juni 2
Oleh :
NI MADE MARYATI
NIM. P07124220068
Oleh :
NI MADE MARYATI
NIM. P07124220068
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Mengetahui Mengetahui
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
MENGETAHUI :
KETUA JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
DENPASAR
iii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
TIM PENGUJI :
MENGETAHUI :
KETUA JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
DENPASAR
iv
ABSTRACT
v
GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS PEMBANTU DALUNG
KABUPATEN BADUNG
TAHUN 2021
ABSTRAK
Pemberian ASI eksklusif sangat penting untuk bayi. Pemberian ASI eksklusif di
Indonesia masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Pembantu Dalung Kabupaten
Badung. Penelitian ini di desain sebagai penelitian deskriptif observasional dengan
metode cross sectional. Wawancara dilakukan pada 37 ibu menyusui dengan bayi
umur 612 bulan. Cara pengambilan sampel menggunakan simple random
sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 16 April 16 Mei 2021. Analisis
data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan, ibu yang
menyusui ASI eksklusif di Puskesmas Pembantu Dalung berjumlah 20 orang
(54.1%). Ibu yang didukung suami dan memberikan ASI eksklusif sebanyak 20
orang (54.1%), dukungan penilaian yang ASI eksklusif 12 orang (32,4%) dan
dukungan instrumental yang ASI eksklusif 28 orang (75,7%). Kedua dukungan
tersebut merupakan dukungan terendah dan tertinggi yang memberikan ASI
eksklusif. Simpulan dari penelitian ini yaitu dukungan suami dalam pemberian
ASI ekslusif masih harus ditingkatkan. Peneliti menyarankan agar para petugas
kesehatan memberikan penyuluhan pentingnya ASI kepada suami sehingga suami
lebih memahami dan sadar untuk memberikan dukungan pada ibu dalam
menyusui secara eksklusif selama 6 bulan.
vi
RINGKASAN SKRIPSI
vii
kembali cakupan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Dalung dan
upaya promotif sehingga diharapkan cakupan ASI eksklusif meningkat.
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah studi deskriptif observasional
dimana peneliti hanya melakukan obsevasi, tanpa memberikan intervensi pada
variabel yang telah diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang
mempunyai bayi umur > 6 bulan-12 bulan di Puskesmas Pembantu Dalung pada
bulan Maret - April 2021. Dalam penelitian ini Rumus Slovin digunakan karena
ukuran populasi sudah diketahui dengan pasti, dari perhitungan dengan rumus
diatas didapatkan besar sampel sejumlah 37 responden. pengambilan sampel
menggunakan teknik simple random sampling. Jenis data yang dikumpulkan
adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari responden. Data
sekunder didapat dari Kohort bayi, data profil atau laporan Puskesmas Kuta
Utara.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ibu yang menyusui ASI
eksklusif di Puskesmas Pembantu Dalung terbilang baik. Dukungan suami dalam
pemberian ASI eksklusif cukup baik. Dari hasil identifikasi yang ditinjau dari
dukungan informasional, instrumental, dan emosional terhadap pemberian ASI
eksklusif juga cukup baik namun dari sisi dukungan penilaian masih kurang baik.
Gambaran pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Pembantu Dalung
Kanupaten Badung menunjukkan pemberian ASI eksklusif yang tinggi walaupun
tidak secara signifikan. Dukungan suami baik itu dukungan informasional,
penilaian, instrumental, dan emosianal masing masing memiliki pengaruh
dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
Petugas kesehatan diharapkan lebih meningkatkan konseling atau
penyuluhan dari petugas kesehatan kepada ibu-ibu hamil tentang antenatal care
dan Ibu atau suami lebih bersikap terbuka dan bersedia menerima informasi dari
petugas kesehatan terkait informasi mengenai program ASI eksklusif. Kepada
Poltekkes Kemenkes Denpasar diharapkan menambah kepustakaan khususnya
tentang keberhasilan pemberian ASI eksklusif dan dukungan suami, sebagai
tambahan sumber informasi bagi mahasiswa. Untuk peneliti selanjutnya yang
melakukan penelitian berkaitan dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif
diharapkan lebih mendalam mengenai informasi, kepercayan dan motivasi yang
viii
diberikan suami kepada istri yang menyusui.
ix
KATA PENGANTAR
Segala Puji, Hormat serta Syukur kepada Tuhan atas Cinta, Kasih dan
Pembantu Dalung Kabupaten Badung Tahun 2021. skripsi ini di buat sebagai
salah satu syarat dalam menempuh mata kuliah Skripsi pada Program Studi
Denpasar.
Namun banyak pihak yang telah turut membantu dalam memberikan dorongan,
bimbingan, saran maupun kritik. Dengan segala ketulusan dan kerendahan hati,
Denpasar,
Kebidanan,
x
7. dr. Ni Putu Purlimaningsih, S.Ked.,M.Kes, beserta staf UPTD Puskesmas
Kuta Utara Kabupaten Badung yang telah memberikan data dan informasi yang
8. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan dan
dorongan, dalam bentuk material maupun spiritual yang tak terhingga serta doa
Peneliti menyadari dalam menulis Skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Peneliti berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti
Peneliti
xi
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Meterai
10000
Ni Made Maryati
NIM. P07124220068
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................... i
HALAMAN JUDUL........................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iv
ABSTRACT.......................................................................................................... v
ABSTRAK
........................... vi
RINGKASAN SKRIPSI
................................... vii
KATA PENGANTAR........................................................................................ ix
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
.............. xi
DAFTAR ISI....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian............................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian......................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. ASI Eksklusif..................................................................................................... 8
B. Konsep Dukungan Suami................................................................................ 17
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep............................................................................................. 27
B. Variabel dan Definisi Operasional................................................................... 28
C. Pertanyaan Penelitian..................................................................................... 32
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................................................ 32
xiii
B. Alur Penelitian................................................................................................. 33
C. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................ 34
D. Populasi dan Sampel....................................................................................... 34
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data............................................................... 36
F. Pengolahan dan Analisis Data......................................................................... 40
G. Etika Penelitian............................................................................................... 42
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian................................................................................................ 44
B. Pembahasan.................................................................................................... 49
C.Kelemahan Penelitian
....................... 56
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan......................................................................................................... 58
A. Saran............................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 61
LAMPIRAN........................................................................................................... 65
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penerus yang sehat sejak usia dini. World Health Organization (WHO) dan
United Nation Childrens Fund (UNICEF) menyarankan kepada setiap ibu yang
penyakit seperti diare, pneumonia yang menyebabkan 40% dari kematian balita
di Indonesia.
pengaruh biologis dan kejiwaan terhadap kesehatan ibu dan bayi. Dalam
Asi,ada tiga zat penting yang berkaitan dengan perkembangan otak dan
kecerdasan anak yaitu asam lemak decosahexaenoic acid (DHA) dan arachinoid
zat anti infeksi yang terkandung dalam ASI membantu melindungi bayi
terhadap berbagai penyakit. Bayi yang mendapat ASI eksklusif 14 kali lebih
dibandingkan anak yang tidak disusui. Bayi yang mulai menyusui pada hari
pertama setelah lahir dapat mengurangi risiko kematian baru lahir hingga
quotient (IQ) 12,9 poin lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak diberi ASI
formula memiliki risiko 6.25 kali lebih besar untuk terkena diare. Hasil
kejadian ISPA meningkat 1,84 kali lebih besar pada anak yang riwayatnya
pemberian ASI tidak eksklusif. Rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif ini
dapat berdampak pada kualitas hidup generasi penerus bangsa dan juga pada
perekonomian nasional.
sehat dan sejahtera. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui hal ini. Data
2
menempatkan Indonesia di peringkat 49 dari 51 negara pendukung pemberian
Kesehatan No.36 tahun 2009 pasal 128 ayat 1 yang berbunyi setiap bayi
berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 bulan,
tahun 2012 pada pasal 6 menyatakan bahwa Setiap ibu yang melahirkan harus
berkelompok.
Memberikan ASI kepada bayi tidaklah mudah dilakukan oleh ibu. Ibu
kehidupannya atau yang disegani yaitu suami. Perhatian, kasih sayang, support
Dukungan yang didapat dari orang lain, bisa dari berbagai sumber
salah satunya adalah pasangan atau orang yang dicintai. Suami adalah salah
3
satu orang yang penting dalam kehidupan seorang ibu. Orang yang mendapat
dukungan sosial akan mengalami hal-hal positif dalam hidupnya, memiliki harga
menunjukkan ibu yang didukung baik oleh keluarga termasuk suami berpeluang
4,1 kali lebih besar memberikan ASI eksklusif. Dukungan yang kurang dari suami
Masih banyak suami yang berpendapat salah, para suami ini berpendapat
bahwa menyusui adalah urusan ibu dan bayinya. Mereka menganggap cukup
menjadi pengamat yang pasif saja, sebenarnya suami mempunyai peran yang
keadaan emosi atau perasaan ibu (Roesli,2012). Dukungan suami sangat berarti
ayah membantu ibu agar bisa menyusui dengan nyaman sehingga ASI yang
eksklusif hanyalah 71,1% (Profil Dinkes Prov. Bali, 2019), dimana Provinsi Bali
yaitu Kabupaten Bangli sebesar 88,4% dan Kabupaten Jembrana sebesar 85,4%.
4
Kabupaten Badung 70,7%, Buleleng 70,4% dan Kabupaten Tabanan 67,7% yang
merupakan tiga Kabupaten dengan capaian terendah (Profil Dinkes Bali, 2019).
dengan capaian ASI ekslusif terendah di wilayah kerja Puskesmas Kuta Utara.
bulan, sehubungan mengenai menyusui ada 6 ibu (60%) merasa suami tidak
banyak mengatur dalam hal pemilihan pemberian nutrisi pada bayi, yang
terpenting anak tidak rewel dan ibu tidak merasa kelelahan. Hal ini membuat
ibu tidak ragu untuk memberikan makanan atau minuman selain ASI pada bayi
saat usia kurang dari 6 bulan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin
Pembantu Dalung.
paritas dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif. Ibu yang mengalami laktasi
kedua dan seterusnya cenderung lebih baik daripada yang pertama. Ibu
5
dalam memberikan ASI Eksklusif.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
6
c. Mengidentifikasi distribusi pemberian ASI Ekslusif ditinjau dari dukungan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Memberikan informasi kepada pihak puskesmas tentang gambaran
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ASI Ekslusif
1. ASI Eksklusif
a. Pengertian
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu.
Sedangkan, ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak
dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/ atau mengganti dengan
makanan atau minuman lain.ASI eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja
selama enam bulan tanpa tambahan cairan apapun, seperti susu formula, jeruk,
madu, air teh, air putih dan tanpa pemberian makanan tambahan lain, seperti
pisang, bubur susu, biskuit, bubur atau nasi tim. Setelah bayi berusia enam
bulan, bayi dapat diberikan makanan pendamping ASI dengan ASI tetap
didefinisikan sebagai suatu praktik memberi makanan pada bayi hanya berupa
ASI saja, tidak ada tambahan makanan cair atau padat yang diberikan, kecuali
larutan oralit, vitamin dalam bentuk sirup, mineral, dan obat-obatan. WHO
tentang kesehatan.
b. Tujuan
Jika seluruh bayi yang lahir di Indonesia disusui ASI secara eksklusif
gizi dan pertumbuhan yang terhenti yang umunya terjadi sampai usia 2 tahun.
bayi antara usia 9-2 bulan meningkat 40% jika bayi tersebut tidak disusui.
c. Manfaat
a) ASI mudah dicerna dan diserap oleh pencernaan bayi yang belum sempurna.
bagi tubuh bayi sehingga bayi tidak mudah terserang penyakit. Jika
9
c) ASI menghindari bayi dari diare karena saluran pencernaan bayi yang
yang membantu membentuk feses bayi yang PH-nya rendah sehingga dapat
d) ASI yang didapat bayi selama proses menyusui akan memenuhi kebutuhan
suatu penelitian, anak yang mendapatkan ASI pada masa bayi mempunyai IQ
mengisap, dan bernapas menjadi lebih sempurna serta bayi menjadi lebih aktif
dan ceria.
menggunakan dot.
h) Bayi yang diberi ASI akan lebih sehat dibandingkan bayi yang diberi susu
formula. Pemberian susu formula pada bayi dapat meningkatkan risiko infeksi
saluran lemih, saluran napas, dan telinga. Bayi juga bisa mengalami diare, sakit
perut (kolik), alergi, asma, diabetes, dan penyakit saluran pencernaan kronis.
10
pengeluaran ASI, juga membuat kontraksi otot-otot rahim sehingga pembuluh
darah di rahim sebagai bekas proses persalinan cepat berhenti. Efek ini akan
b) Psikologi ibu, seperti rasa bangga dan bahagia karena dapat memberikan
sesuatu dari dirinya demi kebaikan bayinya (menyusui bayinya). Selain itu, juga
d) Menyusui dengan frekuensi yang sering dan lama dapat digunakan sebagai
cadangan lemak dari tubuh ibu yang memang disiapkan sebagi sumber energi
g) ASI tersedia setiap saat tanpa harus menunggu waktu menyiapkan dengan
h) ASI mudah disajikan dan tanpa kontaminasi bahan berbahaya dari luar serta
kesakitan dan kematian anak. Hal ini berhubungan dengan tingginya kejadian
infeksi pada anak yang tidak mendapatkan ASI. Kemudian ASI juga terbukti
11
mempunyai efek perlindungan yang membantu mengurangi risiko sindrom
Anak yang mendapat ASI dapat tubuh dan berkembang secara optimal, sehingga
d. Tahapan ASI
vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan, dan sel
darah putih, dengan porsi yang tepat dan seimbang. Komposisi ASI tersebut
bersifat spesifik pada setiap ibu, berubah, dan berbeda dari waktu ke waktu,
1) Kolostrum
Kolostrum adalah cairan kental dan sering berwarna kuning atau dapat pula
jernih yang kaya zat anti infeksi (0-7 kali lebih banyak dari ASI matur) dan
protein. Kolostrum keluar pada hari pertama sampai hari ke-4/ ke-7. Kolostrum
untuk makanan yang akan datang. Jika dibandingkan dengan ASI matur,
kolostrum mengandung karbohidrat dan lemak lebih rendah, dan total energi
2) ASI Transisi/Peralihan
ASI peralihan keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi ASI yang
matang. Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak
semakin tinggi dan volume akan semakin meningkat. ASI ini keluar sejak hari
12
3) ASI Matang (Matur)
ASI matur merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-0/ke-4
dan seterusnya dengan komposisi relatif konstan. ASI matur berupa cairan
foremilk dan hindmilk. Foremilk merupakan ASI yang keluar pada awal bayi
setelah 5-20 menit. Foremilk mengandung vitamin, protein, dan tinggi akan air.
Tahun 202. Pasal 6 dalam peraturan tersebut menyatakan bahwa setiap ibu
memungkinkan bayi tidak diberi ASI eksklusif, yaitu karena indikasi medis, ibu
Indikasi medis yang dimaksud adalah kondisi medis bayi dan/ atau kondisi
Kondisi medis bayi yang tidak memungkinkan pemberian ASI ekslusif antara
lain:
galaktosa.
13
3) Bayi dengan penyakit kemih beraroma sirup maple (maple syrup urine
f. Bayi yang membutuhkan makanan lain selain ASI selama jangka waktu
terbatas, yaitu:
a) Bayi lahir dengan berat badan kurang dari 1500 gram (berat lahir sangat
rendah).
b) Bayi lahir kurang dari 32 minggu dari usia kehamilan yang sangat prematur.
kecil untuk umur kehamilan atau yang mengalami stress iskemik/ intrapartum
hipoksia yang signifikan, bayi yang sakit dan bayi yang memiliki ibu pengidap
diabetes, jika gula darahnya gagal merespon pemberian ASI baik secara
Kondisi medis ibu yang tidak dapat memberikan ASI eksklusif karena
harus mendapat pengobatan sesuai dengan standar. Kondisi ibu tersebut antara
lain :
a) Ibu yang dapat dibenarkan alasan tidak menyusui secara permanen karena
sustainable, and safe). Kondisi tersebut bisa berubah jika secara teknologi ASI
14
bagi bayi dan demi untuk kepentingan terbaik bayi. Kondisi tersebut juga dapat
antara luka pada payudara ibu dan mulut bayi sebaiknya dihindari sampai
penenang, obat antiepilepsi dan opioid dan kombinasinya. Obat ini dapat
lebih baik dihindari jika alternatif yang lebih aman tersedia. Kedua, radioaktif
iodine131 lebih baik dihindari mengingat bahwa alternatif yang lebih aman
tersedia, seorang ibu dapat melanjutkan menyusui sekitar dua bulan setelah
menerima zat ini. Ketiga, penggunaan yodium atau yodofor topikal misalnya
pada bayi yang mendapat ASI dan harus dihindari. Keempat, sitotoksik
eksklusif karena ibu tidak ada atau terpisah dari bayi dapat dikarenakan ibu
meninggal dunia, ibu tidak diketahui keberadaaanya, ibu terpisah dari bayi
karena adanya bencana atau kondisi lainnya dimana ibu terpisah dengan
bayinya sehingga ibu tidak dapat memenuhi kewajibannya atau anak tidak
15
memperoleh haknya.
dengan cara :
adalah jika dalam 24 jam terakhir bayi tidak pernah mendapatkan makanan
atau minuman lain selain ASI. Pada survei atau penelitian cross sectional WHO
recall 24 jam. Rentang waktu yang diisyaratkan dalam metode recall 24 jam
Bayi dikategorikan diberi ASI eksklusif hanya jika sejak lahir bayi tidak
pernah mendapat makanan atau minuman lain selain ASI, sebelum ASI keluar
bayi tidak diberi makanan prelakteal berupa makanan atau minuman lain,
eksklusif yang dikumpulkan dengan metode recall 24 jam selalu lebih tinggi
daripada data aktual di populasi, karena waktu recall yang terlalu singkat dan
selalu ada kemungkinan bayi yang telah diberi makanan selain ASI pada hari-
16
hari sebelum hari recall. Data cakupan pemberian ASI eksklusif yang
dikumpulkan dengan metode recall 24 jam dikombinasi dengan recall sejak lahir
yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh suami terhadap ibu hamil
suatu bentuk wujud dari sikap perhatian dan kasih sayang. Dukungan dapat
diberikan baik fisik maupun psikis. Suami memiliki andil yang cukup besar
dalam menentukan status kesehatan ibu. Dukungan suami yang baik dapat
(Eko, 2014).
dukungan yaitu :
a. Dukungan Emosional
tenang, senang, rasa memiliki, kasih sayang pada anggota keluarga, baik pada
17
kepedulian, dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan. Suami sebagai
tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta mambantu
b. Dukungan Informasional
penjelasan tentang situasi dan gejala sesuatu yang berhubungan dengan masalah
nasihat, saran, pengetahuan, dan informasi serta petunjuk. Maka suami berfungsi
mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari dukungan ini ialah dapat menekan
dukungan ini ialah nasehat, usulan, kritik, saran, petunjuk dan pemberian
informasi.
c. Dukungan Instrumental
bentuk materi dan waktu yang bertujuan untuk meringankan beban bagi individu
jika istri dapat bergantung padanya jika istri memerlukan bantuan. Bantuan
18
secara langsung bisa membantu seseorang yang membutuhkan. Bentuk
dukungan ini juga dapat berupa pemeriksaan kesehatan secara rutin bagi ibu
d. Dukungan Penghargaan
hormat atau penghargaan positif untuk orang lain, dorongan maju atau
dan sekitarnya, oleh karena itu perlu diketahui seberapa banyak sumber
pemahaman itu, individu akan tahu kepada siapa dan seberapa besar ia akan
19
Sarafino (2011) dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan
dan bantuan yang dipersepsi oleh individu yang diterimanya dari orang atau
akan terasa lebih mudah. Dukungan sosial yang diterima dapat membuat
individu merasa tenang, diperhatikan, dicintai, timbul rasa percaya diri dan
berdasarkan kualitas).
a. Tingkat Pendidikan
sebagai kepala rumah tangga semakin rendah pengetahuan suami maka akses
20
keputusan berkenan dengan kesehatan pasanganya.
merupakan suatu usaha yang disadari dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
menjadi 2 golongan yaitu tingkatan yaitu tingkat pendidikan rendah (< SMP) dan
b. Pendapatan
21
setiap bulan berpendapatan rendah sehingga pada akhirnya ibu hamil tidak
Gerakan Sayang Ibu (GSI) ditingkat keluarga dalam pemberdayaan suami tidak
hanya terbatas pada kegiatan yang bersifat anjuran saja seperti yang selama ini
akan tetapi akan bersifat holistik. Secara kongkrit dapat dikemukakan bahwa
c. Budaya
masih tradisional menganggap istri adalah konco wingking, yang artinya bahwa
kaum wanita tidak sederajat dengan kaum pria, dan wanita hanyalah bertugas
untuk melayani kebutuhan dan keinginan suami saja. Anggapan seperti ini
kualitas dan kuantitas makanan suami yang lebih baik, baik dibanding istri
maupun anak karena menganggap suamilah yang mencari nafkah dan sebagai
kepala rumah tangga sehingga asupan zat gizi mikro untuk istri berkurang, suami
d. Status Perkawinan
22
Suami yang mempunyai status sosial ekonomi yang baik akan lebih
penting dalam menentukan suatu kesehatan ibu. Dalam hal ini partisipasi laki-
laki atau suami terhadap kesehatan reproduksi dalam dekade terakhir ini sudah
keeper bagi upaya pencarian dan penggunaan pelayanan kesehatan bagi istri dan
2013).
1) Faktor Internal
Faktor internal berasal dari individu itu sendiri meliputi faktor tahap
b) Faktor emosi
cara melaksanakan sesuatu. Respon emosi yang baik akan memberikan antisipasi
penanganan yang baik terhadap berbagai tanda sakit namun jika respon
23
penyakit yang ada.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu itu sendiri
a) Praktik
keluarganya.
tingkat ekonomi individu biasanya ia akan lebih cepat tanggap terhadap gejala
penyakit yang dirasakan sehingga ia akan segera mencari bantuan ketika merasa
24
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Pemberian ASI
Eksklusif
c.Dukungan Fisik
d.Dukungan Penilaian
Keterangan :
1. Variabel penelitian
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu : dukungan suami dalam
yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
sebagai berikut :
Tabel 1
Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian Definisi Operasional Alat Ukur Skala
Data
1 2 3 4
Dukungan adalah Ada bantuan nyata yang Kuesioner Nominal
bantuan yang diberikan kepada ibu
diberikan kepada meliputi:
ibu dalam a. Dukungan suami secara
pemberian ASI informasional
b. Dukungan suami secara
penilaian
c. Dukungan suami secara
instrumental
d. Dukungan suami secara
emosional
26
1 2 3 4
Kriteria penilaian:
Ya = 1
Tidak = 0
Pernyataan berjumlah 7.
Kategori penilaian:
Menggunakan skala guttman
dimana, nilai median : 3,5
Sehingga Tidak baik (jika
skor jawaban < dari nilai
median) yaitu: skor <3,5 dan
Baik (jika skor jawaban ≥ dari
nilai median) yaitu: skor ≥3,5
27
kesehatan mengenai cara
1 2 3 4
Kriteria penilaian:
Ya = 1
Tidak = 0
Pernyataan berjumah 6.
Kategori penilaian:
Menggunakan skala guttman
dimana, nilai median : 3
Sehingga Tidak baik (jika
skor jawaban < dari nilai
median) yaitu: skor < 3 dan
Baik (jika skor jawaban ≥ dari
nilai median) yaitu: skor ≥3
Kriteria penilaian:
Ya = 1
Tidak = 0
Pernyataan berjumah 5.
Kategori penilaian:
Menggunakan skala guttman
dimana, nilai median : 2,5
Sehingga Tidak baik (jika
skor jawaban < dari nilai
median) yaitu: skor <2,5 dan
Baik (jika skor jawaban ≥ dari
nilai median) yaitu: skor ≥2,5
28
dengan indikator seperti:
a. Empati
1 2 3 4
b. Cinta
c. Kepercayaan
dalam pemberian ASI
Eksklusif
Kriteria penilaian:
Ya = 1
Tidak = 0
Pernyataan berjumah 5.
Kategori penilaian:
Menggunakan skala guttman
dimana, nilai median : 2,5
Sehingga Tidak baik (jika
skor jawaban < dari nilai
median) yaitu: skor <2,5 dan
Baik (jika skor jawaban ≥ dari
nilai median) yaitu: skor ≥2,5
29
C. Pertanyaan Penelitian
30
31
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dimana peneliti hanya melakukan obsevasi, tanpa memberikan intervensi pada variabel
pengamatan pada saat bersamaan (Hidayat, 2012). dengan tujuan untuk mencari
Perumusan Masalah
Bagaimanakah Gambaran Pemberian ASI Ekslusif
di Puskesmas Pembantu Dalung Kabupaten Badung tahun 2021
Populasi
Seluruh Ibu yang mempunyai bayi usia > 6 bulan-12 bulan di wilayah kerja
Puskesmas Pembantu Dalung pada bulan April-Mei 2021 yang berjumlah 41 ibu
Sampling
Tehnik sampling dalam penelitian ini menggunakan tehnik probability
Sampling yaitu tehnik Simple Random Sampling
Sampel ibu yang mempunyai bayi usia > 6 bulan-12 bulan sebanyak 37 sampel
dengan menggunakan rumus slovin
Pengumpulan Data
33
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi
umur > 6 bulan-12 bulan di Puskesmas Pembantu Dalung pada bulan April
Mei 2021.
2. Sampel
bayi umur > 6 bulan-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Dalung
a. Kriteria inklusi
Kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi
yang dapat diambil sebagai sampel. (Notoatmodjo, 2010). Kriteria inklusi dalam
1) Ibu yang mempunyai bayi umur > 6 bulan-12 bulan berdomisili di desa
Dalung.
b. Kriteria eksklusi
(Notoatmodjo, 2010). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah ibu yang
34
tidak memungkinkan untuk menyusui (ibu yang mengidap HIV, AIDS,
sebagai berikut :
Keterangan :
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
sebesar 95%. Untuk menghindari Drop Out yang mungkin terjadi, maka
35
didapatkan besar sampel sejumlah 37 responden.
oleh Sugiyono tahun 2017 adalah pengambilan anggota sampel dari populasi
yang dilakukan secara acak dengan cara mengundi anggota populasi kemudian
dan semua sampel tidak menolak mengisi Informed Consent serta semua
ditemukan alamatnya.
Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.
Data primer didapat dari responden. Data sekunder didapat dari Kohort bayi,
a. Prosedur administrative
36
PP.04.03/024/0711 2021, dengan menyerahkan proposal serta judul penelitian.
Pembantu Dalung wilayah kerja UPTD Puskesmas Kuta Utara) pada tanggal 11
b. Prosedur teknis
37
dalam penelitian. Apabila responden tidak bersedia menjadi sampel dalam
kuisioner.
yang telah diisi oleh responden untuk memastikan apakah pengisisan semua
5) Tahap akhir ini merupakan tahap pengolahan data yang diawali dengan
menghitung hasil skor total kuesioner yang telah diisi oleh responden,
komputer.
38
dengan menggunakan alat ukur berupa lembar kuesioner berskala Guttman,
data yang diperoleh berupa data interval / rasio dikotomi (dua alternatif)
diteliti.
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan alat tulis, kuesioner
adalah alat pengumpulan data yang dipakai di dalam wawancara yang berisi
adalah kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas oleh peneliti
Yogyakarta tahun 2017 yang telah diuji validitas dan reabilitasnya dimana
pertanyaan dinyatakan valid karena r hitung yang diperoleh lebih besar dari r
tabel (0,361).
Menurut Usman Rianse dan Abdi (2011) bahwa skala Guttman sangat
baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat
yang diteliti, yang sering disebut dengan atribut universal jawaban dari
responden dapat dibuat skor tertinggi satu dan skor terendah nol , untuk
penyusun berharap akan didapatkan jawaban yang tegas mengenai data yang
diperoleh.
1. Pengelolaan Data
a. Editing
b. Coding
1) Usia
2) Jumlah Anak
40
≥ 5 anak diberi kode 3
3) Tingkat pendidikan
4) Pekerjaan
c. Entry
d. Tabulasi
e. Cleaning
siap di analisis.
2. Analisis Data
a. Univariat
41
Analisa univariat dilakukan untuk menganalisis tiap tiap variabel hasil
Keterangan:
n = ∑ sampel total
G. Etika Penelitian
Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk
setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang
2. Kerahasiaan (Confidentiality)
responden bahwa jawaban yang telah diisi oleh responden akan disimpan dengan
baik oleh peneliti dan tidak akan membocorkan data yang telah didapat dari
responden.
4. Beneficience
manfaat bagi orang lain, bukan untuk membahayakan orang lain. Dalam proses
43
kenangan dan ucapan terima kasih.
44
BAB V
A. Hasil Penelitian
pembantu Dalung merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Kuta Utara
yang terletak di JL. I Gst Ngurah Gentuh. Desa Dalung Kecamatan Kuta Utara
Kuta Utara dengan luas wilayah : 675,71 Ha dan batas Desa sebagai berikut :
Padangsambian Kaja
Badung pada tahun 2020 sebesar 22.274 Jiwa yang terbagi kedalam 5.590 KK
dengan kepadatan penduduk kurang lebih 32.96 jiwa per km2. Komposisi
penduduk menurut jenis kelamin, jumlah penduduk laki- laki pada tahun 2019
sebesar 11.476 jiwa, lebih besar dibanding jumlah perempuan sebesar 10.798
jiwa.
mewilayahi 23 Banjar Dinas yaitu Banjar Dinas Tegal Jaya, Banjar Dinas Celuk,
Banjar Dinas Pendem, Banjar Dinas Gaji, Banjar Dinas Untal-Untal, Banjar
Dinas Kwanji, Banjar Dinas Kaja, Banjar Dinas Tegeh, Banjar Dinas Cepaka,
Banjar Dinas Lebak, Banjar Dinas Kung, Banjar Dinas Padang Bali, Banjar
Dinas Dukuh, Banjar Dinas Pengilian, Banjar Dinas Pegending, Banjar Dinas
Tuka, Banjar Dinas Lingga Bumi, Banjar Dinas Bhineka Nusa Kauh, Banjar
Dinas Bhineka Nusa Kangin, Banjar Dinas Campuan Asri Kauh, Banjar Dinas
Campuan Asri Kangin, Banjar Dinas Tegal Luwih dan Banjar Dinas Taman
Tirta.
46
2. Karakteristik subyek penelitian
pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan yang berada di wilayah kerja
Tabel 2
Karakteristik Subyek Penelitian
Jumlah anak
1 anak 17 45,9
2-4 anak 16 43,3
≥ 5 anak 4 10,8
Jumlah 37 100
Pendidikan
Pendidikan Dasar 5 13,5
Pendidikan Menengah 22 59,4
Pendidikan Tinggi 10 27.1
Jumlah 37 100
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga (IRT) 13 35,1
PNS 4 10,8
Swasta 10 27,1
Pedagang 7 18,9
Penjahit 3 8,1
Jumlah 37 100
47
Puskesmas Pembantu Dalung menunjukkan karakteristik usia terbesar adalah
antara 20-30 tahun, dan responden berusia <20 tahun adalah jumlah responden
3. Variabel Penelitian
bayi usia 6-12 bulan. Hasil ini merupakan jumlah dari seluruh responden yang
Tabel 3
Ibu Yang Menyusui ASI Eksklusif Di Puskesmas Pembantu Dalung Tahun
2021
Kategori Frekuensi %
Jumlah 37 100
Tabel 4
Pemberian ASI Eksklusif Berdasarkan Dukungan Suami
Di Puskesmas Pembantu Dalung Tahun 2021
Tidak ASI
Dukungan ASI Eksklusif Eksklusif
Suami Frekuensi % Frekuensi % Jumlah %
Mendukung 20 95,2 1 4,8 21 100
Tidak
Mendukung 0 0 16 100 16 100
sebanyak 20 orang dan yang tidak mendapatkan dukungan suami dan tidak
sebagai berikut.
Tabel 5
Pemberian ASI Eksklusif Ditinjau Dari Kategori Dukungan.
ASI Eksklusif
YA TIDAK
Kategori Dukungan
F % F % Jumlah %
Informasional
Mendukung 14 60,9 9 39,1 23 100
Tidak Mendukung 6 42,9 8 57,1 14 100
Jumlah 20 54,1 17 45,9 37 100
Penilaian
Mendukung 4 33,3 8 66,7 12 100
Tidak Mendukung 16 64 9 36 25 100
Jumlah 20 54,1 17 45.9 37 100
Instrumental
Mendukung 15 53,6 13 46,4 28 100
Tidak Mendukung 5 55,5 4 44,5 9 100
Jumlah 20 54,1 17 45,9 37 100
Emosional
Mendukung 13 50 13 50 26 100
Tidak Mendukung 7 63,6 4 36,4 11 100
Jumlah 20 54,1 17 45,9 37 100
50
B. Pembahasan Penelitian
telah dilaksanakan di Puskesmas Pembantu Dalung pada bulan April hingga Mei
mencari sebagai hasil penelitian. Dalam penelitian ini didapatkan hasil yaitu
Hasil penelitian ini sejalan dengan penellitian yang dilakukan oleh Abdul Hakim
Karakteristik ibu seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, dan usia yang baik atau
ideal memberikan pengaruh positif dalam pemberian ASI eksklusif. Namun hasil
penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian oleh Elmiyasna (2009) yang
menyatakan bahwa tidak ada kaitan antara pendidikan ibu dengan pemberian
ASI eksklusif. Hal itu dikarenakan pendidikan yang diterima seseorang akan
oleh pendidikan informal yaitu pengalaman dari ibu itu sendiri atau
terdapat hubungan yang saling memberi dan menerima bantuan yang bersifat
51
nyata yang dilakukan oleh suami terhadap istrinya (Hidayat, 2011). Berdasarkan
suami dalam pemberian ASI eksklusif cukup baik. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhani dan Hadi (2010) dukungan
suami dengan pemberian ASI eksklusif. Ibu yang mendapat dukungan dari
menyusui maka akan semakin besar pula kemampuan untuk dapat bertahan terus
ibu menyusui secara eksklusif. Jadi dukungan yang diberikan kepada istri akan
menyusui terutama pemberian ASI selama 0-6 bulan atau disebut dengan ASI
meliputi dukungan dari suami atau istri, atau dukungan dari saudara kandung
atau sebagai pendorong ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Dukungan suami
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sikap ibu ibu dalam pemberian
ASI eksklusif. Dukungan suami terdiri dari empat jenis yaitu dukungan
52
Menurut Ni Gusti Kompiang Sriasih (2015), untuk keberhasilan
menyusui seorang ibu perlu dukungan dari berbagai pihak, yaitu dari suami,
pemberian ASI eksklusif kepada bayinya. Pada hasil tabulasi data tentang
53
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
dan bekerja sama tentang cara pemberian ASI yang benar, memahami teknik
eksklusif. Ibu menyusui perlu mendapatkan bimbingan suami, pujian, dan suami
eksklusif terbilang tidak baik. Dari 37 responden, hanya 12 orang saja yang
54
menyatakan telah mendapatkan dukungan penilaian dan 20 ibu memberikan ASI
seperti suami memberikan teguran kepada istri jika tidak memberikan ASI
kepada istri setelah menyusui, suami merasa senang setelah istri memberikan
ASI eksklusif pada bayi, dan suami senang ketika istri membahas mengenai ASI
eksklusif.
hubungan yang bermakna dengan pemberian ASI eksklusif. Hasil tabulasi data
kepada orang lain sesuai dengan kondisinya. Bantuan penilaian dapat berupa
Bantuan penilaian ini dapat berupa penilaian positif dan penilaian negatif yang
pengaruhnya sangat berarti bagi seseorang (House dalam Setiadi, 2008). Seorang
keyakinan ibu bahwa tindakan yang ibu lakukan dalam memberikan ASI
55
eksklusif kepada bayi adalah benar (Novira Kusumayanti, 2017).
dalam pencapaian ASI eksklusif. Wujud dari dukungan penilaian suami dengan
suami menegur istri saat istri memberikan makanan dan minuman selain ASI,
suami menyatakan perasaan bangga dan senang atas keputusan istri yang
Puskesmas Pembantu Dalung ini tidak sejalan dengan teori diatas, karena hasil
penilaian.
56
memberikan pertolongan langsung seperti pemberian uang, pemberian barang,
makanan serta pelayanan. Bentuk ini dapat mengurangi stress karena individu
dalam bentuk materi serta waktu. Bentuk lain dari dukungan instrumental
anak, dan melakukan tugas rumah tangga. Dukungan ini diberikan bertujuan
untuk meringankan beban bagi individu yang membutuhkan orang lain untuk
Friedman, 2011).
57
kepada ibu setelah menyusui bayi dan mendorong ibu untuk
2012)
yang tidak mendapat dukungan namun tetap memberikan ASI eksklusif. Hasil
suami mendampingi, membelai dan menyentuh ibu saat menyusui bayi dan
suami membiarkan istri untuk mengurus sendiri bayi saat bayi terbangun pada
suami sudah mendukung karena suami sudah mampu memberikan rasa kasih
Nadfizah dan Kurniati (2012) di wilayah kerja Puskesmas Kota Semarang. Pada
dukungan emosional yang baik dari suami. Nadfizah dan Kurniati (2012)
dapat mengayomi dan melindungi ibu dalam memberikan ASI kepada bayinya.
Hal ini sesuai dengan teori Friedman (2013) bahwa dukungan emosional adalah
58
Kusumayanti (2017) tentang hubungan dukungan suami dengan pemberian asi
proporsi ibu yang memberikan ASI eksklusif lebih tinggi pada ibu yang
dukungan dari suami. Suami perlu memberikan dukungan pada istri dalam
eksklusif.
suami dibawah 50%, namun ibu tidak menghentikan pemberian ASI eksklusif
kepada bayi.
dukungan suami dalam keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja
antara dukungan suami dalam keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada ibu
bekerja yaitu adanya hubungan yang siginifikan antara paritas dan dukungan
59
Pemberian ASI eksklusif yang rendah tidak terpaku pada dukungan
semata namun terdapat penyebab pada karakteristik tertentu seperti, ibu lebih
keberhasilan ibu memberikan ASI eksklusif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Paritas juga memiliki pengaruh dalam pemberian ASI eksklusif. Pada seorang
ibu yang mengalami laktasi kedua dan seterusnya cenderung untuk lebih baik
daripada pertama. Laktasi yang kedua yang dialami ibu berarti telah memiliki
C. Kelemahan Penelitian
terbilang sulit, selain itu dalam pandemi terjadi kesulitan untuk melakukan
lama. Tanpa penerapan protokol kesehatan yang benar dari pihak peneliti
61
BAB VI
A. Simpulan
2. Dukungan suami adalah salah satu bentuk interaksi yang didalamnya terdapat
hubungan yang saling memberi dan menerima bantuan yang bersifat nyata yang
lebih besar seperti rasa percaya diri, kenyamanan, dicintai oleh sumber
kesehatan kepada ibu-ibu hamil tentang antenatal care, dan juga sebaiknya perlu
dilakukan kunjungan rumah bagi ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan
2. Kepada Ibu Bayi, Suami, Dan Balita Yang Ada Di Wilayah Kerja Puskesmas
Pembantu Dalung.
Diharapkan Ibu dan suami lebih bersikap terbuka dan bersedia menerima
usia bayi 6 bulan karena dukungan orang terdekat sangat berpengaruh dalam
63
4. Kepada Peneliti Selanjutnya
mengenai informasi, kepercayan dan motivasi yang diberikan suami kepada istri
yang menyusui.
64
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi. 2019. Profil Dinkes Prov. Bali, 2019. 2019[Internet].
Tersedia dari: https: https://www.diskes.baliprov.go.id/
Fikri Ulil Albab. 2013. Hubungan Promosi Susu Formula Dengan Pengambilan
Keputusan Keluarga Dalam Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja
Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember. Diunduh dari
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/3215/Fikri
%20Ulil%20Albab%20-%20092310101007.PDF?sequence=1 pada
tanggal 25 Mei 2021.
Friedman. 2011 Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.
Edisi ke-5. Jakarta: EGC.ECG
Haryono R, Setianingsih, S. 2014. Manfaat Asi Eksklusif Untuk Buah Hati Anda.
Yogyakarta: Gosyen Publising
Lestari, D., Zuraida, R., & Larasati, T.2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Ibu tentang Air Susu Ibu dan Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI
Eksklusif di Kelurahan Fajar Bulan. Medical Journal of Lampung
University.
Ludha, N., & Maulida, I. 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Status
Pekerjaan Ibu Menyusui dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di
Pesantunan. E-Jornal Politeknik Harapan Bersama Tegal.
Nisman, W. A. 2011. Lima menit kenali payudara anda. Yogyakarta: CV. Andi
Offset.
Purwanti, Eny. 2012. Asuhan Kebidanan Untuk Ibu Nifas. Yogyakarta : Ilmu
Cakrawala
Ramadhani, Merry dan Hadi, Ella Nurlaella. 2016, Dukungan Suami dalam
Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar Kota
Padang, KTI Sumatera Barat, 4, 269-274.
Rianse, Usman dan Abdi. 2011. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi:
Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
67
Vetty, Dwi, Suratno. 2011. Dukungan Suami Terhadap Pemberian Asi Eksklusif
Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Kilangan Kota Padang. Ners
Jurnal Keperawatan Volume 10. No 1,
68
Lampiran 1
Kepada Yth :
Calon Responden
di
Tempat
Dengan hormat,
Bersama dengan surat ini, peneliti sebagai mahasiswa Jurusan
Kebidanan Poltekkes Denpasar, bermaksud untuk melakukan penelitian tentang
” Gambaran pemberian ASI eksklusif Di Puskesmas Pembantu Dalung
Kabupaten Badung Tahun 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran pengetahuan dan ketepatan ibu hamil dalam mengikuti
pemeriksaan rapid test 14 hari sebelum tafsiran persalinan di UPTD Puskesmas
1 Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Utara dimana dalam hal ini penelitian
dilakukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan mata kuliah skripsi pada
program studi Sarjana Terapan Kebidanan Politeknik Kesehetan Kemenkes
Denpasar. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, peneliti mohon kesediaan
Saudari untuk menjadi responden yang merupakan sumber informasi bagi
peneliti.
Demikianlah permohonan ini peneliti sampaikan, dan atas
partisipasinya peneliti ucapkan terimakasih.
Ni Made Maryati
NIM. P07124220068
69
Lampiran 2
sebanyak 37 orang dengan syaratnya ibu bersedia menjadi responden dan bersedia
diberikan kepada responden akan berlangsung 10-15 menit yang dilakukan oleh
peneliti sendiri.
yang lebih banyak tentang dukungan suami. Peneliti menjamin kerahasiaan semua
70
data peserta penelitian ini dengan menyimpannya dengan baik dan hanya
bersifat sukarela. ibu dapat menolak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
pada penelitian atau menghentikan kepesertaan dari penelitian kapan saja tanpa
ada sanksi. Keputusan ibu untuk berhenti sebagai peserta penelitian tidak akan
Jika setuju untuk menjadi peserta peneltian ini, ibu diminta untuk
ini. Ibu akan diberi salinan persetujuan yang sudah ditanda tangani ini.
Tanda tangan ibu di bawah ini menunjukkan bahwa ibu telah membaca,
telah memahami dan telah mendapat kesempatan untuk bertanya kepada peneliti
Denpasar, ..2021
71
Lampiran 3
72
Lampiran 4
Kuesioner Penelitian
Gambaran pemberian ASI eksklusif Di
Puskesmas Pembantu Dalung Kabupaten Badung
Tahun 2021
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Pilihlah dan isi sesuai keadaan saudara/saudari dengan cara mengisi langsung
atau melingkari (O) pada setiap jawaban.
1. Nama Ibu :
2. Umur Ibu :
3. Alamat :
4. Jumlah Anak :
5. Umur Bayi :
6. Tingkat Pendidikan :
a. Tidak sekolah
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. Perguruan Tinggi
8. Pekerjaan Ibu :
a. Ibu Rumah Tangga Tanpa Bekerja Sambilan
b. Ibu Rumah Tangga dengan Bekerja Sambilan
c. PNS
d. Pedagang
e. Petani
f. Lain-lain
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah ibu memberikan bayi
ASI sejak lahir sampai umur 6
bulan tanpa memberikan
tambahan makanan apapun?
69
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR
LEMBAR KUESIONER
70
No Pernyataan Ya Tidak
Dukungan Informasional
1 Suami mengingatkan ibu untuk
memberika ASI yang pertama kali
keluar setelah melahirkan (kolostrum)
2 Suami mengingatkan ibu untuk
memberikn ASI kepada bayi.
3 Ibu mendapat teguran dari suami jika
tidak diberikan ASI
4 Suami membantu mencarikan
informasi tentang pentingnya
pemberian ASI Ekslusif dan cara
menyusui yang benar.
5 Suami mengingatkan Ibu untuk
melakukan perawatan payudara dan
jadwal menyusui.
6 Suami memberikan ibu bacaan tentang
ASI dan menyusui sepert buku,
majalah maupun informasi di media
sosial.
7 Ibu meminta pendapat dari suami
tentang pentingya pemberian ASI
Ekslusif.
Dukungan Penilaian/Penghargaan
1 Suami memberikan pujian kepada Ibu
setelah menyusui bayi
2 Saat ibu menyusui bayi tengah malam
suami hanya tidur saja.
3 Suami mengantar Ibu berkonsultasi ke
petugas kesehatan mengenai cara
menyusui.
4 Suami membelikan makanan,susu
ataupun suplemen untuk
memperlancar ASI .
5 Suami selalu memperhatikan asupan
gizi ibu selama menyusui.
6 Suami memberikan suasana tenang
saat ibu menyusui bayinya seperti
tidak berisik.
Dukungan Instrumental
1 Suami membantu menyiapkan
peralatan untuk memerah ASI untuk
seperti pompa
2 Suami membantu menyiapkan tempat
menyusui yang nyaman untuk ibu.
3 Suami membantu ibu melakukan
pekerjaan rumah saat ibu menyusui.
4 Suami menyiapkan dana tambahan
untuk keperluan ibu selama menyusui.
5 Suami membelikan ibu pakaian yang
nyaman untuk menyusui.
Dukungan Emosional
1 Suami memdampingi ibu saat
menyusui.
2 Suami memotivasi ibu saat merasa
lelah menyusui.
3 Suami memberikan ucapan terima
71
kasih pada ibu karena sudah
memberikan nutrisi terbaik untuk
banyinya.
Lampiran 5
No total
KARAKTERISTIK ASI EKS TOTAL koding DUKUNGAN INFORM ASIONAL koding
Res skor
Umur kod didik kod Kerja kod paritas kod T OT AL SKOR 1 2 3 4 5 6 7
1 19 1 SM P 2 IRT 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 5 1
2 36 3 SD 1 IRT 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 7 1
3 18 1 SM P 2 IRT 4 5 3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 5 1
4 SM P 2 IRT 1 5 3 1 1 2 1 1 1 0 1 1 1 6 1
5 38 3 SM A 2 IRT 1 2 2 2 2 1 1 1 1 0 1 1 1 6 1
6 36 3 SM P 2 PNS 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 7 1
7 22 2 SM P 2 IRT 1 5 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 6 1
8 26 2 SM P 2 PNS 2 5 3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 3 2
9 31 2 SM P 2 IRT 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 6 1
10 28 2 Sarjana 3 Swasta 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
11 29 2 SM P 32 pedagang 4 2 2 1 1 2 1 1 0 1 1 1 1 6 1
12 21 2 SM P 2 pedagang 4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 6 1
13 20 2 SD 1 Swasta 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1
14 21 2 SD 1 Pedagang 1 2 2 1 1 2 0 1 0 1 0 10 1 3 2
15 30 2 SM P 2 Swasta 3 2 2 2 2 1 1 0 1 1 1 1 1 6 1
16 30 2 SM P 2 penjahit 5 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
17 37 2 SD 1 PNS 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 0 6 1
18 30 2 SD 1 Swasta 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
19 36 2 Sarjana 3 PNS 2 1 1 1 1 2 0 0 0 1 1 1 1 4 1
20 30 2 SM P 2 pedagang 4 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 6 1
21 30 2 Sarjana 3 Swasta 3 2 2 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 3 2
22 36 3 SM P 2 penjahit 5 1 1 1 1 2 0 1 1 1 0 0 1 3 2
23 30 2 SM P 2 pedagang 4 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 3 2
24 37 2 SM P 2 Swasta 3 1 1 1 1 2 0 1 1 0 1 0 0 3 2
25 31 2 SM P 2 penjahit 5 1 1 2 2 1 0 1 1 0 1 1 1 5 1
26 32 2 SM P 2 IRT 1 2 2 2 2 1 1 1 0 1 1 1 0 5 1
27 32 2 Sarjana 3 pedagang 4 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 4 2
28 31 2 Sarjana 3 pedagang 4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 5 2
29 30 2 Sarjana 3 Swasta 3 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 3 2
30 30 2 SM P 2 Swasta 3 2 2 1 1 2 0 0 1 0 1 0 1 3 2
31 30 2 SM P 2 IRT 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 0 0 4 1
32 28 2 Sarjana 3 IRT 1 1 1 1 1 2 1 0 1 0 1 1 1 5 1
33 27 2 Sarjana 3 Swasta 3 2 2 1 1 2 1 1 0 0 1 1 0 4 1
34 28 2 SM P 2 IRT 1 1 1 1 1 2 0 1 1 0 1 0 0 3 2
35 24 2 SM P 2 IRT 1 2 2 1 1 2 1 1 0 1 1 0 0 3 2
36 22 2 Sarjana 3 IRT 1 1 1 1 1 2 0 0 0 1 1 0 1 3 2
37 22 2 Sarjana 3 Swasta 3 1 1 1 1 2 0 0 1 0 1 0 1 3 2
72
total
PENILAIAN koding INSTRUM ENTAL total EM OSI0NAL total
skor koding koding
skor skor
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
0 1 1 0 0 0 2 2 1 1 0 1 0 5 1 3 3 2 2 2 5 1
0 0 1 0 1 0 2 2 1 1 0 1 1 5 1 3 3 3 3 4 7 1
1 0 0 0 1 0 2 2 1 1 1 1 0 5 1 3 3 3 3 3 5 1
1 1 0 1 0 1 3 1 1 0 0 1 0 5 1 2 2 2 2 2 6 1
1 0 1 0 1 1 4 1 0 0 0 1 0 5 1 3 3 3 3 3 6 1
1 0 1 0 0 0 2 2 1 1 0 1 0 2 2 2 2 2 2 2 7 1
0 0 1 0 1 0 2 2 1 1 0 1 1 5 1 3 2 2 3 3 6 1
1 0 1 0 0 0 2 2 1 1 1 1 0 3 1 3 3 3 3 4 3 2
0 1 1 0 0 0 2 2 1 1 0 1 0 4 1 3 3 4 4 4 6 2
0 0 1 1 0 0 2 2 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 3 3 7 2
1 0 0 0 0 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 2 3 6 1
0 0 0 1 0 1 2 2 1 1 1 1 0 2 2 3 2 2 2 2 6 1
1 0 1 0 0 0 2 2 1 1 0 1 1 5 1 3 3 3 3 4 7 1
0 1 1 0 0 0 2 2 1 1 0 1 1 4 1 4 4 3 3 4 3 1
1 0 1 0 1 1 4 1 1 1 0 1 0 2 2 3 4 4 4 4 6 2
0 0 1 0 1 0 2 2 1 1 0 1 1 5 1 2 2 2 2 2 6 2
1 0 0 0 1 0 2 2 1 1 1 1 0 5 1 2 2 2 2 2 6 1
0 1 1 0 0 0 2 2 1 1 0 1 1 4 1 3 3 3 3 3 6 2
0 0 1 1 1 1 4 1 1 1 0 1 1 4 1 2 2 2 2 2 4 2
1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 0 1 1 2 2 2 3 3 1 2 6 1
0 1 1 0 0 0 2 2 1 1 0 1 0 5 1 3 2 2 1 2 3 1
0 0 1 0 1 0 2 2 1 1 0 1 1 5 1 2 3 2 3 2 3 1
1 0 0 0 1 0 2 2 1 1 1 1 0 5 1 3 2 2 3 3 3 1
1 1 1 1 1 1 6 1 1 0 0 1 0 5 1 3 4 4 3 3 3 2
0 0 1 0 0 1 2 2 0 0 0 1 0 5 1 3 2 2 2 2 5 2
0 0 0 0 1 1 2 2 0 1 0 1 0 4 1 3 2 2 4 4 5 1
1 0 0 0 1 0 2 2 1 1 1 1 0 2 2 2 2 2 2 2 4 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 4 1 2 3 2 3 2 5 1
0 0 1 0 1 0 2 2 1 1 1 1 0 4 1 3 3 2 2 2 3 1
1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 3 1
0 1 1 0 0 0 2 2 1 1 0 1 0 5 1 2 2 2 2 2 4 1
0 1 1 1 1 0 4 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 5 2
0 1 1 0 0 0 2 2 1 1 1 1 0 5 1 2 2 2 2 2 4 1
1 0 0 0 1 0 2 2 1 1 1 1 1 5 1 2 2 2 2 2 3 1
1 1 1 1 1 0 4 1 1 1 1 1 1 5 1 2 2 2 2 2 3 2
1 1 1 1 1 0 5 1 1 1 1 1 1 5 1 2 2 2 2 2 3 1
1 1 1 1 1 0 5 1 1 1 1 1 1 5 1 2 2 2 2 2 3 1
73
Tabulasi SPSS 16
74
KODE RESPONDEN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
75
UMUR RESPONDE
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 37 100.0
PENDIDIKAN RESP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PEKERJAAN RESPONDEN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
76
JUMLAH ANAK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
ASI EKSLUSIF
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Count
ASI EKSLUSIF
TIDAK MENDUKUNG 0 16 16
Total 20 17 37
DUKUNGAN INFORMASIONAL
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
77
DUKUNGAN PENILAIAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
DUKUNGAN INSTRUMENTAL
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
DUKUNGAN EMOSIONAL
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
78
79
80
81
82
83
84
Lampiran 6
Doukumentasi Penelitian
85
86
Lampiran 7
SURAT IJIN
87
88
89
90
91
92
Lampiran 8
N
KEGIATAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
O
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahap Persiapan
a. Pengajuan Judul
b. Study Pendahuluan
c. Penyusunan Proposal
d. Konsultasi Proposal
e. Seminar Proposal
f. Perbaikan Proposal
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengurusan Izin
Penelitian
b. Pengadaan Instrumen
Pengumpulan Data
c. Pengumpulan Data
d. Pengolahan Data
e. Analisis Data
3. Tahap Pengakhiran
a. Penyusunan Laporan
b. Seminar Hasil
Penelitian
c. Perbaikan
d. Publikasi Hasil
92
Penelitian
JADWAL KEGIATAN PELAKSANAAN PENELITIAN
93
No. Kegiatan Proposal dan Penelitian Biaya (Rp)
1. Tahap Persiapan
Pengajuan judul dan studi pendahuluan 50.000
Menyusun proposal, pengetikan, 200.000
penggandaan
Seminar proposal 100.000
Perbaikan proposal 200.000
2. Tahap Pelaksanaan
Pengurusan ijin penelitian 100.000
Penggunaan data internet saat pengumpulan 100.000
data
Pengolahan data 200.000
Analisis data 50.000
3. Tahap Pengakhiran Data
Penyusunan skripsi 300.000
Seminar hasil penelitian 50.000
Perbaikan 100.000
Perbaikan hasil penelitian 200.000
Jumlah 1.650.000
Lampiran 9
93