Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Makalah ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Model – Model Pembelajaran
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Oleh: Ali Rif'an A. PENDAHULUAN Pendidikan Islam senantiasa menjadi sebuah kajian yang menarik bukan hanya karena memiliki kekhasan tersendiri, namun juga karena kaya akan konsep-konsep yang tidak kalah bermutu dibandingkan dengan... more
Oleh: Ali Rif'an A. PENDAHULUAN Pendidikan Islam senantiasa menjadi sebuah kajian yang menarik bukan hanya karena memiliki kekhasan tersendiri, namun juga karena kaya akan konsep-konsep yang tidak kalah bermutu dibandingkan dengan pendidikan modern. Dalam khasanah pemikiran pendidikan Islam, kita temukan tokoh-tokoh besar dengan ide-idenya yang cerdas dan kreatif yang menjadi inspirasi dan kontribusi yang besar bagi dinamika pendidikan Islam di Indonesia. Salah satu peran ulama sebagai tokoh Islam yang patut di catat adalah posisi mereka sebagai kelompok terpelajar yang membawa pencerahan kepada masyarakat sekitarnya. Berbagai lembaga pendidikan telah di lahirkan oleh mereka baik dalam bentuk sekolah maupun pondok pesantren. Semua itu adalah lembaga yang ikut mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan berpendidikan. Mereka telah berperan dalam memajukan ilmu pengetahuan, khususnya Islam lewat karya-karya yang telah ditulis atau melalui jalur dakwah mereka. Adapun tantangan yang di hadapi pendidikan Islam di masa awal masuknya Islam ke Indonesia barangkali adalah kurangnya pemahaman pemeluk Islam baru akan pengetahuan agama Islam. Tersebarnya agama Islam ke Nusantara menimbulkan kebutuhan akan guru-guru, juru dakwah untuk menganjurkan prinsip-prinsip agama baru tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Islam itu muncullah pusat-pusat pembelajaran agama Islam, dalam bentuk pengajaran individual maupun secara kelompok (padepokan atau pesantren). Pendidikan Islam dalam bentuk padepokan (pesantren ini berlangsung cukup lama sampai akhirnya timbul tantangan baru yaitu berdirinya sekolah Belanda. Sekolah Belanda ini dikembangkan oleh pemerintah kolonial untuk menghasilkan tenaga kantor tingkat rendah, dengan gaji jauh lebih murah. Akhirnya muncul pendidikan model tradisional yaitu pesantren, sekolah Belanda dan juga madrasah sebagai respon pembaharuan pendidikan dengan model sekuler Belanda. Modernisasi pendidikan ini terus berlanjut hingga akhirnya ada sekelompok Muslim yang mendirikan sekolah Islam, suatu bentuk pendidikan Islam yang sepenuhnya mengadopsi bentuk dan kurikulum sekolah kolonial Belanda. Munculnya model ini bukan berarti bentuk pendidikan Islam yang lama menjadi hilang. Yang lama masih tetap ada dan berdampingan dengan bentuk pendidikan Islam yang baru. Sehingga di kalangan masyarakat muslim ada tiga bentuk lembaga pendidikan Islam yaitu pesantren, madrasah (kurikulum lebih berat ke pendidikan agama dengan bangku dan papan tulis) dan sekolah Islam yang ketiganya bertahan sampai sekarang. Pemikiran dan perjuangan KH. Hasyim Asyari dan KH. Ahmad Dahlan yang kiprah dan perjuangannya begitu sentral, utamanya di dalam bidang pendidikan telah menentukan arah pendidikan di tanah air, sebuah pendidikan yang berbasis keislamaan namun tetap sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman (al-muhafazhah alal qadim as-Shalih wal akhdu al-jadid al-aslah). Untuk mengapresiasi setinggi-tingginya perjuangan dan pemikiran kedua tokoh perjuangan ini, penulis akan berusaha sebaik mungkin, namun ringkas dalam mengupas sepak terjang dan perjuangan kedua tokoh tersebut dalam mewarnai dan menentukan arah dan tipologi pendidikan di Indonesia yang mencakup tentang biografi beliau, pemikiran dan kontribusinya bagi
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
judul : pendidik
Research Interests:
Research Interests:
Kini kita sampai pada uraian yang menggambarkan teknik praktik islamisasi ilmu pengetahuan. Didalam hal ini terdapat beberapa hubungan pendekatan yang dapat digunakan yaitu : 1. Islamisasi dapat dilakukan dengan cara menjadikan islam... more
Kini kita sampai pada uraian yang menggambarkan teknik praktik islamisasi ilmu pengetahuan. Didalam hal ini terdapat beberapa hubungan pendekatan yang dapat digunakan yaitu : 1. Islamisasi dapat dilakukan dengan cara menjadikan islam sebagai landasan penggunaan ilmu pengetahuan tanpa mempermasalahkan aspek ontologism dan epistemology ilmu pengetahuan tersebut. Dengan kata lain ilmu pengetahuan dan teknologinya tidak dipermasalahkan. Yang dipermasalahkan adalah bagaimana cara orang mempergunakannya. Cara ini melihatkan bahwa islamisasi ilmu pengetahuan hanya sebagai penerapan etika islam dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan dan kriteria pemilihan suatu jenis ilmu pengetahuan umum yang akan dikembangkannya. Dengan kata lain islam hanya sebagai kriteria etis diluar struktur ilmu pengetahuan. Dengan pendekatan islamisasi yang besifat substansial ada halnya tugas lain islamisasi ilmu pengetahuan terdapat dua hal yakni : a. Pada manusia yang akan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut b. Pada ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri apakah dalam keadaan fungsi baik atau dalam keadaan sebaliknya. Hal ini yang disebut dengan ilmu pengetahuan yang netral yang tidak dapat dipersalahkan. 2. Islamisasi ilmu pengetahuan dapat dimasukkan dengan nilai – nilai konsep ilmu pengetahuan dan teknologi. Yang mana dapat diartikan ilmu pengetahuan tersebut tidak netral, melainkan pembuatan nilai – nilai tersebut dimasukkan dari orang yang merancangnya. Dengan demikian islamisasi ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri. Gagasan ini oleh Naquib Al-Attas, Ziauddin Sardar, Deliar Noer, A.M Saefuddin, Dawam Rahardjo, Haidar Bagir, dan Mulyanto. 3. Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dilakukan dengan penerapan konsep ilmu tauhid seluas – luasnya. Yang mana bukan dipahami secara teo-centris yaitu mempercayai adanya tuhan dengan segala sifat kesempurnaan yang dimilikinya dan jauh dari sifat tidak sempurna, melaikan melihat antara manusia dengan manusia. Manusia dengan alam dengan manusia dengan mahkluk ciptaan lainnya adalah merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan dan saling mempengaruhi yang mana hal ini menandakan kekuasaan dan kebesaran Tuhan. Berdasarkan pada konsep ilmu pengetahuan tauhid, maka islamisasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dibagikan menjadi tiga pendekatan yaitu ontology, epistemology ilmu pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya ilmu-ilmu alam (sains) yang bertumpu pada kajian ayat-ayat yang ada di jagat raya menggunakan metode kajian ekperimen di laboratorium dengan syarat-syarat dan langkah-langkahnya yang teruji oleh para ahli. Melalui metode eksperimen ini
Research Interests:
Pancasila dan Kewarganegaraan
Research Interests:
Ulumul Quran Praktis
Research Interests:
Hadist Mutawattir ialah sesuatu yng dapat diketahui dengan mudah bahwa itu dari agama dan telah mutawattir diantara umat islam bahwa Nabi SAW mengerjakannya atau menyuruhnya selain hal itu. Dan ialah dalah dikatakan hal-hal yang telah di... more
Hadist Mutawattir ialah sesuatu yng dapat diketahui dengan mudah bahwa itu dari agama dan telah mutawattir diantara umat islam bahwa Nabi SAW mengerjakannya atau menyuruhnya selain hal itu. Dan ialah dalah dikatakan hal-hal yang telah di Ijma'i. Hadits Masyhur ialah hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang perowi atau lebih tetapi tidak mencapai derajat mutawattir. Perbedaannya ialah : Hadits mutawattir di riwayatkan oleh sejumlah perawi besar, adanya kesinambungan antara perowi pada thabaqat (generasi) pertama dengan (generasi) berikutnya. Maksudnya jumlah perowi generasi bertama dan beriktunya harus seimbang. Tujuannya ialah untuk menghindari kebohongan dalam menyampaikan hadits. Para ulama sepakat bahwa hadits mutawattir memberi faedah ilmu dzaruri, yaitu keharusan untuk menerimanya secara bulat sesuatu yang diberitakan oleh Hadits Mutawattir tersebut sehingga berkeyakinan Qath'I (pasti). Hadits Masyhur yang jumlah perowinya tiga orang atau lebih mulai dari thobaqot pertama sampai akhir. Hadits ini selama tidak mencapai tingkatan mutawattir. Hadits masyhur itu lebih bersifat umum. Yakni jumlah rowinya dalam setiap thobaqot tidak harus selalu sama banyaknya karena bisa terjadi dalam hadits masyhur itu jumlah rowi-rowinya dalam thobaqot petama sampai ketiga perowinya hanya seorang tetapi generasi terakhir jumlah prowinya banyak. 2. bolehkan seseorang menggunakan Hadits Ahad sebagai sumber hukum? Jawaban : Hadits ahad yang maqbul (berkualitas shahih) , bile berhubungan dengan masalah hukum maka menurut jumhur ulama, wajib diamalkan. Namun masalah yang berkaitan dengan akidah, ulama berselisih pendapat. Ada yang mengatakan, bahwa hadits ahad dapat digunakan untuk menetapkan masalah akidah, karena hadits ahad yang shahih memberi faedah. Ilmu yang memfaedahkannya itu ilmu yang wajib di amalkan. Pendapat kedua, hadits ahad meskipun sudah memenuhi syarat tetap tidak dapat
Research Interests:
ushul fiqh
Research Interests:
ushul fiqih , ijtihad
Research Interests:
Masyarakat Madani
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests: