Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Tugas Hama

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

a.

Sebutkan Gulma Yang bermanfaat (Dalam Kesehatan ataupun Pestisida Nabati)


a. Kenikir

Kenikir mempunyai nama ilmiah Cosmos caudatus kunth. Kenikir


merupakan Tumbuhan perdu yang berdaun majemuk yang bersilangan dan
berhadapan. Berbau khas, berbunga majemuk dan berakar tunggang. Daunnya
berbentuk panjang-panjang dengan bunga berwarna kuning sedikit oranye, merah,
jingga, atau kuning. Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan liar, karena hampir
banyak di jumpai sebagai hiasan pagar.
Daun Kenikir biasanya disantap sebagai sayuran urap, sayuran pelengkap
dalam nasi pecel. Rasanya nikmat dengan bau yang khas pula. Sehingga banyak
orang yang menggemari sayur daun kenikir.
Daun kenikir ini mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional. Selain di
santap dengan sambel pecel, kenikir juga enak disantap sebagai lalapan dengan
sambal goreng tomat.
Daun kenikir mempunyai banyak manfaat dan berkhasiat sebagai obat
lemah lambung, penguat tulang dan penambah nafsu makan. Daun kenikir
mengandung 3 persen protein, 0,4 persen lemak dan karbohidrat serta kaya
dengan kalsium dan vitamin A.
Manfaat lain daun kenikir yaitu mengandung zat antioksidan yang
berfungsi untuk menangkal radikal bebas. Radikal bebas dipercaya memicu
banyak penyakit karena faktor lingkungan, seperti kanker dan jantung. Pada daun
kenikir, kandungan flavonoidnya merupakan zat antioksidan paling efektif
menangkal zat jahat tersebut. Karena hal ini, daun kenikir disebut sebagai agen
kemopreventif.
Bunga kenikir yang ditumbuk, lalu ditambah dengan cuka dapat digunakan
sebagai tapal. Dengan penggunaan yang rutin, tapal bisa digunakan sebagai obat
gondongan juga pembengkakan pada payudara.

Selain berkhasiat sebagai obat, bunganya dapat digunakan sebagai


pengusir serangga dengan aromanya yang khas dan menyengat.
Tumbuhan ini juga mengandung saponin, flavonoida polifenol dan minyak
atsiri. Minyak atsiri diketahui sebagai bahan dasar dari minyak wangi yang
mempunyai aroma khas dan mudah menguap.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tim Program Kreativitas
Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dari Universitas
Negeri Yogykarta menemukan bahwa ekstrak daun kenikir (Tagetes erectus) bisa
sebagai alternatif antibakteri Staphylococcus epidermidis pada deodoran parfume
spray.
b. Songgo langit

Tumbuhan Ketumpang atau Songgo langit yang nama ilmiahnya Tridax


procumbens adalah sejenis gulma yang sering tumbuh di antara rerumputan di
halaman rumah kita atau tumbuh liar di pinggri jalan, barangkali Anda pernah
lihat tapi belum kenal. Dalam Bahasa inggris disebut Tridax Daisy dan dalam
bahasa jepang disebut Kotobukigiku. Tumbuhan ini terbukti berkhasiat analgesik
penghilang rasa sakit dan anti inflamasi anti radang. Ciri Tumbuhan ini adalah
tanamn merambat, bunganya ukuran kecil dengan tangkai bunga panjang berbulu
dan daun benbentuk seperti tombak bergerigi dan permukaan daun berbulu juga.
Daun Songgolangit bisa digunakan untuk menyembuhkan diare, disentri,
dan mencegah rambut rontok. Khasiat songgolangit yang terkenal adalah mampu
menghilangkan rasa nyeri, kaku, dan pembengkakan di persendian karena rematik,
menurunkan kadar asam urat, memperbaiki metabolisme fungsi hati dan ginjal,
serta meningkatkan stamina tubuh. Ekstrak daunnya juga bisa menurunkan
tekanan darah dan denyut jantung, mengobati hipertensi. Selain itu punya efek
microbial melawan bakteri Gram positif dan Gram negative dan bisa menstimulasi
penyembuhan luka.
Keunggulan dari songgolangit adalah tidak beracun, aman bagi penderita
gangguan hati dan ginjal, kaya mineral seperti kalium, magnesium, dan kalsium
yang baik untuk tubuh. Kandungan zat aktif dalam Tumbuhan songgolangit yaitu:
flavonoid tanin, saponin tanin, dan flavonoid saponin. Flavonoid tanin bersifat

menyejukkan dan menghilangkan rasa nyeri rematik pada tulang dan pinggang.
Saponin tanin berperan sebagai antiradang, antibiotik, peluruh kencing, pereda
sakit, dan penurun asam urat, dan flavonoid saponin bersifat analgesik.
Beberapa macam penyakit yang dapat diobati dengan Songgolangit :
1. Osteoartritis, yaitu penyakit degenaratif atau kehausan pada sendi, terutama pada
sendi yang menopang berat badan
2. Artritis Rematoid, yakni penyakit degenaratif yang biasa menyerang pada sendi
tulang seperti: tulang sendi pada lutut, tangan, pinggang, bahu dan tulang sendi
lainnya.
3. Artritis Gout, yakni persendian yang sering dirasakan pada bagian ibu jari, telapak
kaki, pergelangan kaki, lutut, siku dan pergelangan tangan
4. Ginjal
5. Asam urat
6. Rematik atau persendian
7. Hipertensi
8. Diare dan desentri
Suku meniran-meniranan atau Phyllanthaceae adalah salah satu suku
anggota tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi APG II suku ini
dimasukkan ke dalam bangsa Malpighiales, kladeurosids I. Suku ini dalam Sistem
Cronquist merupakan anaksuku Phyllanthoideae dari suku kastuba-kastubaan
(Euphorbiaceae),
dengan
Drypeteae yang dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam suku Putranjivaceae.
Di dalamnya terdapat sembilan tribus, 56 genera dengan sekitar 1700 jenis dari
bermacam-macam habitus: pohon, semak, serta terna. Anggota suku ini tersebar di
seluruh daerah tropika. Tumbuhan Obat Meniran sangat kaya akan berbagai
kandungan kimia, antara lain: phyllanthin, hypophyllanthin, niranthin, nirtetrali,
nirurin, nirurinetin, norsecurinine, phyllanthenol, phyllnirurin, phylltetrin,
quercitrin, quercetin, ricinoleic acid, rutin, salicylic acid methyl ester, garlic acid,
ascorbic acid, hinokinin, hydroxy niranthin, isolintetralin, dan isoquercetin.
Senyawa lain yang terkandung dalam Meniran adalah beta-dxylopyranoside dan beta-sitosteroy. Senyawa lain yang baru ditemukan adalah
seco-4-hidroksilintetralin, seco-isoarisiresinol trimetil eter, hidroksinirantin,
dibenzilbutirolakton, nirfilin, dan neolignan.
Akar dan daun Meniran kaya akan senyawa flavonoid, antara lain
phyllanthin, hypophyllanthin, qeurcetrin, isoquercetin, astragalin, dan rutin.
Minyak bijinya mengandung beberapa asam lemak seperti asam ricinoleat, asam
linoleat, dan asam linolenat.

Bukti Ilmiah meniran Ada banyak khasiat yang dapat kita peroleh dari
Tumbuhan Obat Meniran untuk kesehatan kita. Namun, bagi wanita hamil,
penggunaan Meniran tidak dianjurkan karena Meniran bersifat menggugurkan
kandungan. Penderita gangguan ginjal akut juga dilarang menggunakan Meniran
sebagai obat. Selain itu, penggunaan Meniran dalam jangka waktu lama dapat
menimbulkan gangguan disfungsi ereksi dan gagal ginjal.
Ekstrak metanol daun Meniran mempunyai efek antibakteri paling tinggi
terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia colli, dan
Pseudomonas aeruginosa. Efek ini disebabkan senyawa antibakteri pada Meniran
seperti phyllanthin, hypophyllanthin, niranthin, dan nietetralin. Ekstrak petroleum
eter dari batang, daun, dan akar Meniran juga menunjukkan efek antifungi.
Pelarut asam urat dan batu ginjal. Kandungan flavonoid dan glikosida
flavonoid adalah senyawa yang paling sering digunakan dalam pengobatan asam
urat dan batu ginjal. Karena itu, Meniran yang kaya akan senyawa flavonid, dapat
digunakan untuk mengobati asam urat dan batu ginjal.
Di dalam tubuh, flavonoid akan berikatan dengan kalsium dari batu ginjal
lalu membentuk senyawa kompleks kelat yang mudah larut. Ion-ion Na dan K
dalam Meniran akan berikatan dengan asam urat membentuk senyawa garam yang
mudah larut dalam air sehingga asam urat yang telah mengkristal di dalam darah
dan ginjal akan terlarut secara perlahan dan kemudian akan dikeluarkan melalui
air seni. Meniran juga bersifat diuretik (membantu keluarnya air seni). Dengan
cara tersebut, Meniran digunakan untuk mengatasi asam urat dan batu ginjal
ataupun penyakit lain yang disebabkan oleh asam urat seperti rematik gout.
Penelitian terbaru menyingkapkan bahwa Meniran memiliki aktivitas
immunomodulator. Immunomodulator berperan membuat sistem tubuh lebih aktif
menjalankan tugasnya, termasuk menguatkan sistem imun/sistem kekebalan
tubuh. Jika sistem imun meningkat, maka daya tahan tubuh terhadap serangan
berbagai bakteri dan virus juga meningkat.
Sistem kekebalan tubuh bekerja dengan 3 cara. Pertama, menghalangi
masuknya bakteri dan virus ke dalam tubuh. Kedua, jika bakteri dan virus berhasil
masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh akan mendeteksinya dan
melakukan proses eliminasi sebelum bakteri dan virus tersebut berkembang biak
dan menyebabkan penyakit. Ketiga, jika bakteri dan virus terlanjur berkembang
biak, maka sistem kekebalan tubuh akan memberantasnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Meniran dapat memodulasi
sistem imun melalui proliferasi (penyebaran) dan aktivasi limfosit T dan B,
apabila perlawanan sistem kekebalan alami kita tidak mencukupi. Limfosit T dan
B bekerja menurut jenis serangan virus dan bakteri yang terjadi. Selain itu,
Meniran juga berfungsi mengaktivasi sel fagositik seperti monosit dan makrofag
yang bertugas memberikan potongan patogen (agen biologis penyebab penyakit)
kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dikenali dan dibunuh.
Karena bersifat immunomodulator, Meniran dapat digunakan untuk memperkuat
sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri, virus, dan mikroba penyebab penyakit

sehingga dapat mencegah berbagai penyakit yang disebabkan bakteri, virus,


ataupun mikroba.
Kemampuan Meniran sebagai immunostimulator membantu merangsang
aktivitas sel natural killer (NK) dan sel killer (K). Jika toksisitas kedua sel tersebut
meningkat, sel-sel yang mengalami mutasi dan abnormal (sel kanker) akan
dihancurkan
oleh
keduanya.
Phyllanthin dan hypophyllanthin merupakan komponen utama yang diduga
berperan aktif dalam penurunan kadar gula darah. Hal tersebut ditunjukkan oleh
hasil penelitian terhadap tikus yang sudah diinduksi aloksan (zat kimia yang
diberikan untuk memicu kondisi diabetes pada hewan percobaan). Ternyata, tikus
yang diberi ekstrak Meniran menurun kadar gula darahnya. Meniran terbukti
berperan sebagai antidiabetes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Meniran juga berfungsi sebagai
hepatoprotektor. Sekelompok tikus diinjeksi karbon tetraklorida (zat penginduksi
hepatotoksik). Ternyata, yang diberi air rebusan Meniran mengalami perbaikan
organ liver. Meniran mengandung senyawa antihepatotoksik seperti filantin,
hipofilantin, triakontanal, dan trikontanol.heSelain itu, senyawa phyllanthus dalam
Meniran juga diketahui bekerja sebagai pelindung hati (hepatoprotektor) dengan
cara menyabotase DNA polimerasi (enzim yang diperlukan virus hepatitis untuk
bereplikasi/menggandakan diri). Dalam sebuah penelitian di India, 59% pasien
yang menderita infeksi hepatitis B menunjukkan kadar HBV infection yang makin
kecil setelah mengonsumsi Meniran selama 1 bulan.
Hasil uji klinis di RS Soetomo membuktikan bahwa Meniran berkhasiat
mengatasi hepatitis B. Pasien hepatitis kronis diberi sebuah kapsul Meniran 3 kali
sehari selama sebulan. Ekstrak Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui
proliferasi dan aktivasi limfosit T dan B. Sekresi TNF- dan IFN- pun
meningkat. Efek akhirnya, indikasi kesembuhan hepatitis. Meniran mendorong
mekanisme perbaikan sel-sel hati dengan cara meningkatkan jumlah enzim yang
berperan sebagai antioksidan.
dr. Zulkifi Amin, pakar imunologi TBC dari Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, sepanjang tahun 2000 melakukan uji klinis Meniran
terhadap penderita tuberkulosis. Uji klinis melibatkan 60 penderita usia 15-55
tahun. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing terdiri atas 30 anggota.
Kedua kelompok tetap diberikan obat-obatan anti TBC. Bedanya, 1 kelompok
diberi juga tambahan kapsul ekstrak Meniran 50 mg. Frekuensi 3 kali sehari
masing-masing 1 kapsul. Selama 2 bulan keadaan mereka terus dipantau.
Pada minggu pertama efek Meniran terlihat sangat nyata. Jumlah bakteri tahan
asam (BTA, salah satu indikator TBC) pada pasien yang mengonsumsi Meniran
berkurang nyata pada minggu pertama. Perbedaan jumlah BTA antara pasien yang
mengonsumsi Meniran dengan yang tidak sangat signifikan. Meniran membantu
meningkatkan kadar imunitas penderita TB dengan cara meningkatkan CD4
limfosit T dan rasio CD4/CD8 limfosit T.
Konsumsi Meniran juga berguna sebagai terapi tambahan penyakit kulit
seperti lepra dan herpes zoster. Ekstrak Meniran bekerja dengan cara
meningkatkan sistem imunitas seluler. Dengan kata lain, Meniran mendorong

limfosit T makin aktif bekerja. Herpes zoster berkembang biak dengan leluasa saat
sistem imunitas tubuh melemah. Sedangkan lepra adalah penyakit yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri tersebut menyerang kulit
dan susunan syaraf tepi sehingga kemampuan penderita lepra untuk merasakan
rangsangan berupa sentuhan, panas, dingin, nyeri akan menurun. Dalam dunia
medis, pasien lepra akan diberi antibiotik untuk menahan laju perkembangan
penyakit.
Makin berat infeksi, makin lama pengobatan antibiotik dilakukan sehingga
tak jarang muncul efek samping obat berupa ruam pada kulit, anemia, atau
kerusakan hati. Dengan mengonsumsi Meniran yang berfungsi sebagai
immunomodulator, sistem kekebalan tubuh akan dipacu dan proses kesembuhan
akan
terjadi
lebih
cepat.
c. Tali Putri

Tumbuhan parasit (Cassytha filiformis) yang berfungsi sebagai herbal ini


mengandung zat kimia seperti actinodaphnine, N-metilactinodaphnine,
cassameridine, cassamedine, cathafiline, cathaformine, cassyformine, cassyfiline,
cassythine, cassythidine, filiformine, isoboldine, laurotetanine, lysicamine,
ocoteine, dan predicentrine. Selain itu, herbal Cassytha filiformis juga
mengandung zat samak, gula alkohol dulsitol, zat lendir, saponin, dan senyawa
alkoloid.
MANFAAT TALI PUTRI
Khasiat dan manfaat tali putri bagi kesehatan adalah sebagai antiradang,
peluruh kencing, membersihkan darah, menghentikan darah (hemostatik), dan
penurun panas (antipiretik). Tumbuhan herbal ini juga dapat dimanfaatkan sebagai
obat cacing, obat demam, obat flu, obat radang pada ginjal, obat malaria, obat
batuk, dan obat disentri. Herbal ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati
penyakit luar seperti luka bakar, bengkak, bisul dan eksim.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengkonsumsi
herbal tradisional tali putri

Herbal ini tidak boleh dipakai jika Tumbuhan tumbuh di atas Tumbuhan
beracun seperti yure (Nerium indicum), Gelsemium elegans, Strophanthus
divaricatus, dan Tumbuhan mengandung racun lainnya.

Herbal tali putri tidak dianjurkan untuk wanita hamil.

Kandungan alkoloidnya dapat menimbulkan kejang.

Pemakaian berlebihan tidak dianjurkan karena jika kelebihan dosis dapat


menyebabkan kematian.

Dalam bidang industri, seperti kosmestik, Cassytha filiformis dapat


dimanfaatkan sebagai bahan baku karena kandungan tali putri dapat menyuburkan
rambut. selain itu juga baik untuk mencuci rambut sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pembuat shampo. Berikut ini beberapa contoh ramuan herbal obat
tradisional menggunakan bahan tali putri untuk mengobati berbagai macam
penyakit, seperti disentri, batuk, sakit kuning, susah BAB, eksim, dan kencing
darah.
d. Arbenan

Arbenan memiliki nama lokal : seladren (Jawa), arbenan, arben leuweng


(Sunda), sangkakcao (Jakarta). Nama latin : Duchesnea indica, famili Rosaceae.
Nama asing : She mei (Cina), snake strawberry, Indian strawberry.
Termasuk Tumbuhan menjalar dengan banyak cabang dan berakar serabut.
Hidup liar di sawah, lading, atau tepi jalan dengan iklim lembab dan cukup sinar
matahari. Tumbuh baik di daerah dengan ketinggian 800-1.800 m diatas
permukaan laut. Daunnya majemuk, bergerigi, bertangkai panjang. Bunganya
jenis tunggal warna kuning dengan diameter 12-15 cm. Buahnya bulat agak
lonjong berwarna merah. Tumbuhan ini tersedia di Kebun pembibitan. Bagian
yang digunakan : Seluruh bagian Tumbuhan.

Khasiat arbenan : Biasa digunakan sebagai obat luka, bisul, influenza,


batuk, demam, sakit tenggorokan, sariawan, TBC kelenjar, hepatitis, disentri,
masalah haid dan beberapa jenis kanker (misalnya paru-paru, serviks dll).
Resep sederhana :
1.

Untuk perawatan kesehatan sehari-hari : 30-60 g Tumbuhan segar, direbus,


diperas, dan diminum airnya.

2.

Untuk obat luar (luka, bisul) : Tumbuhan ditumbuk halus, lalu dioleskan
pada bagian tubuh yang sakit. Untuk meredakan bengkak, Tumbuhan kering
ditambah arak lalu kompreskan pada bagian tubuh yang bengkak.

3.

Disentri : 30 g Tumbuhan direbus, airnya diminum.

e. BRATAWALI

Tumbuhan Bratawali merupakan Tumbuhanobat yang dapat dijadikan


sebagai obat tradisional yang memiliki banyak manfaat dalam kesehatan terutama
dalam penyembuhan berbagai penyakit dalam maupun luar. Pemanfaatan dari
Tumbuhan Bratawali ini banyak terdapat pada bagian batangTumbuhan. Biasanya
bagian batang Tumbuhan perlu direbus dahulu kemudian air rebusan batang
bratawali dipakai untuk mencuci luka.
Kulit-batangnya mengandung zat-zat seperti alkaloid dan damar lunak
berwarna kuning sedang akarnya mengandung zat berberin dan kolumbin.
Kandungan alkaloid berberina berguna untuk membunuh bakteri pada luka. Zat
pahit pikroretin dapat merangsang kerja urat saraf sehingga alat pernapasan
bekerja dengan baik dan menggiatkan pertukaran zat sehingga dapat menurunkan
panas. Selain sebagai obat, bratawali juga berfungsi sebagai penambah nafsu
makan dan menurunkan kadar gula dalam darah, sebagaimana penemuan pada
abad ke-20. Sebagai obat, bratawali biasa direbus dan diminum ataupun dioleskan
pada kulit untuk luka luar. Penyakit-penyakit yang dapat diobati dengan
menggunakan bratawali ialah rheumatic arthritis, rheumatik sendi, demam,
demam kuning, kencing manis, malaria, diabetes, serta penyakit luar seperti
memar, kudis, dan luka.
Di Indo-Cina semua bagian tumbuh-tumbuhan dari bratawali dipakai
sebagai obat demam yang dapat menggantikan kinine. Di Filipina, bratawali
dianggap sebagai obat serba bisa yang dapat dipakai untuk mengobati penyakit
gila,dan berkhasiat seperti kina. Di Bali batangnya dipakai sebagai obat sakit
perut, demam dan sakit kuning, bahkan sebagai obat gosok untuk mengobati sakit
punggung dan pinggang.[3] Sedangkan, di Jawa, air rebusannya dapat digunakan
untuk mengobati demam,obat luar untuk luka, dan gatal-gatal.Pada beberapa
penyelidikan, ternyata air rebusan batang bratawali dapat memberi ketenangan
pada tikus, dengan demikian pemakaiannya bermanfaat dalam menangani

penyakit kesadaran (psychosis). Ia juga membuat tikus memiliki sekresi yang


lebih banyak.

f. Calincing

Oxallis barrelieri atau sering disebut Calincing atau blimbing-blimbingan


merupakan semak liar yang kini sudah mulai jarang dijumpai. Di Inggris
Tumbuhan ini dikenal dengan Lavender sorrel atau Barreliers woodsorrel.
Oxallis barrelieri berasal dari Hindia barat, Amerika tropis, dan America
selatan . Sekarang Tumbuhan ini juga ditemukan di Afrika, Australia, Indonesia
dan daerah daerah lain. Oxallis barrelieri umumnya dikenal sebagai gulma liar
yang hidup di tepi tepi jalan atau di tanah yang tak terawat, yang lembab dan
teduh.
Kandungan Zat aktif : Oxalis barrelieri L. mengandung senyawa polifenol.
dan saponin dengan kadar rendah sehingga tidak menimbulkan efek allergi. Daun
Oxalis barrelieri mengandung asam oksalat sehingga menimbulkan rasa asam
yang tajam, sebaiknya konsumsi dalam jumlah besar dihindari , karena kandungan
asam oksalat yang besar akan mengikat pasokan kalsium dalam tubuh , hal ini
dapat mengakibatkan tubuh akan kekurangan gizi. Bagi orang dengan
kecenderungan untuk rematik, arthritis, asam urat, batu ginjal atau hyperacidity
harus berhati-hati dalam mengkonsumsi daun Oxalis barrelieri karena dapat
memperburuk kondisi mereka. Tumbuhan ini yang berbahaya justru kandungan
asam oksalatnya, bukan saponin maupun polifenolnya. Untuk mengurangi
kandungan asam oksalat, daun atau batang yang akan digunakan harus direbus
terlebih dahulu.
Manfaat / Khasiat: kandungan zat aktifnya dapat menawarkan racun akibat
makanan. Bisa dimanfaatkan sebagai sayuran, namun kurang diminati, selain itu
juga berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi terlalu banyak .

2. Gulma DIbawah Tanaman


A. Kelapa SAwit
Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak dikehendaki dan
merugikan tanaman yang diusahakan. Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang
memiliki dampak negatif terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.
Pengaruh gulma tidak terlihat secara langsung, dan umumnya berjalan lambat.
Gulma perkebunan, termasuk perkebunan kelapa sawit, mampu menjadi kompetitor
utama dalam memperebutkan unsur hara, air, ruang tumbuh dan cahaya matahari.
Beberapa spesies gulma juga dapat memproduksi zat racun yang dapat menghambat
pertumbuhan tanaman utama, dikenal dengan 'alelopati'.
Gulma Berdaun Lebar (broad leaves)
Borreria latifolia (kentangan)

Asystasia intrusa

Chromolaena odorata (krinyuh)

Clidemia hirta (harendong)

Colocasia sp. (keladi)

Crassocephalum crepidoides (sintrong)

Lantana camana (tembelekan)

Melastoma malabathricum (senduduk)

B. Tanaman Kakao dan Kopi


a. Alang- alang (Imperata cylindrica)
Alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv) merupakan tumbuhan
rumput menahun yang tersebar hampir di seluruh belahan bumi dan dianggap
sebagai gulma di lahan pertanian. Menurut Garrity et al. (1997), di wilayah Asia
Tenggara dapat dijumpai sekitar 35 juta ha, dan sekitar 8,5 juta ha tersebar di
Indonesia.
Alang-alang (Imperata cylindrica (L), Beauv) merupakan tanaman yang
sulit diberantas dan banyakmengganggu tanaman utama, sehingga tanaman ini
dikatagorikan sebagai gulma yang banyak merugikan pertanian. Alang-alang
dapat tumbuh hampir disetiap jenis tanah, mulai dari tanah yang kurus sampai
tanahsubur. Alang-alang menyebar melalui biji-bijian yang terbawa oleh angin,
burung, air, binatang dan bahkan oleh manusia sedangkan penyebaran lain
melalui rhizoma atau akar yang menjalar di dalam tanah. Kerugian yang
diakibatkan oleh alang-alang bagi pertanian adalah terganggunya pertumbuhan
tanaman pokok dan mahalnya biaya pengolahan tanah kerena padang alang-alang
termasuk tanah yang beratuntuk diolah menjadi lahan pertanian. Disamping itu
tanah bekas padang alang-alang setelah ditanamidengan tanaman pertanian
memerlukan perawatan terus menerus yang berarti akan memerlukan
tenaga,waktu dan biaya. Alang-alang juga berpotensi dapat menimbulkan bahaya
kebakaran terutama pada musimkering karena alang-alang mengandung bahan
kering yang cukup tinggi yang sangat mudah dibakar. Klasifikasi alang alang
adalah sebagai berikut :

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)


Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo: Poales
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Imperat
Spesies: Imperata cylindrica (L.) Beauv.
b. Grinting (Cynodon dactylon)

Batang tumbuh menjalar membentuk rimpang, buluh yang berbunga


tegak atau menanjak hingga 40 cm, buluh samping panjang, yang tua berongga,
berumur tahunan. Ruas buluh berseling antara yang panjang dan yang pendek,
daun dalam dua baris. Bunga berbentuk bulir ganda terdiri dari dua sampai
beberapa cabang, anak bulir berwarna putih lembayung.

Berkembang biak

dengan biji dan setek batang. Tumbuh di tempat terbuka/terlindung hingg 1.650
m dpl. Rumput Bermuda tumbuh paling bagus pada suhu di atas 24 C. Jenis ini
toleran terhadap kekeringan. Tumbuh paling baik pada tanah berdrainase baik
tetapi toleran terhadap banjir yang berkepanjangan. Toleran terhadap kisaran pH
tanah yang luas, tetapi pH optimal adalah di atas 5.5. Juga toleran terhadap
kesuburan tanah yang rendah tetapi tidak toleran terhadap naungan.

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)


Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo: Poales
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Cynodon
Spesies: Cynodon dactylon (L.) Pers.
c. Cyperus rotundus

Teki ladang atau Cyperus rotundus adalah gulma pertanian yang biasa
dijumpai di lahan terbuka. Apabila orang menyebut "teki", biasanya yang
dimaksud adalah jenis ini, walaupun ada banyak jenis Cyperus lainnya yang
berpenampilan mirip.
Teki sangat adaptif dan karena itu menjadi gulma yang sangat sulit
dikendalikan. Ia membentuk umbi (sebenarnya adalah tuber, modifikasi dari
batang) dan geragih (stolon) yang mampu mencapai kedalaman satu meter,
sehingga mampu menghindar dari kedalaman olah tanah (30 cm). Teki
menyebar di seluruh penjuru dunia, tumbuh baik bila tersedia air cukup, toleran
terhadap genangan, mampu bertahan pada kondisi kekeringan.
Cyperus rotundus dapat tumbuh pada bermacam-macam keadaan tanah
dengan ketinggian 11000 m. Gulma ini termasuk gulma tahunan yang
berkembang biak terutama dengan umbinya. Umbi gulma ini dapat tumbuh pada
suhu sekitar 1314C dan suhu optimum untuk pertumbuhan teki berkisar antara
3035C. Berdasarkan habitatnya gulma Cyperus rotundus termasuk gulma

sawah tanaman palawija. Gulma ini sering ditemukan bersamaan dengan gulma
rerumputan pada habitat yang sama.

Klasifikasi
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Ordo

: Cyperales

Famili

: Cyperaceae

Genus

: Cyperus

Spesies : Cyperus rotundus L.


d. Mikania micrantha

Merupakan gulma yang tergolong daun lebar, tumbuh merambat,daun


berbentuk hati, bunga berwarna putih. Gulma ini mudah berkembang biak
dengan bijimaupun potongan batangnya oleh karena itu penyebarannya cepat.
Batang M. micrantha tumbuh menjalar berwarna hijau muda, bercabang
dan ditumbuhi rambut-rambut halus. Panjang batang dapat mencapai 3-6m. Pada
tiap ruas terdapat dua helai daun yang saling berhadapan, tunas baru dan bunga.
Helai daun berbentuk segitiga menyerupai hati dengan panjang daun 413cm dan lebar daun 2-9cm. Permukaan daun menyerupai mangkok dengan tepi
daun bergerigi.
Bunga tumbuh berwarna putih, berukuran kecil dengan panjang 4.56mm, dan tumbuh dari ketiak daun atau pada ujung tunas. Biji dihasilkan dalam
jumlah besar, berwarna coklat kehitaman dengan panjang 2mm. Gulma penting
pada pertanaman kopi menurut Tim Dosen IPB (2011) antara lain Imperata

cylindrica, Mikania micrantha, Chromolaena odorata, Mimosa pudica,


Borreria alata, Setaria plicata, dan Ageratum conyzoides. Sedangkan menurut
penelitian yang dilakukan Syawal (2006) gulma yang dominan pada awal
maupun akhir penelitiannya adalah Borreria alata, Euphorbia hirta dan Cleome
rutidospermae.

Anda mungkin juga menyukai