Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
115 tayangan11 halaman

KDM Suhu

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 11

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMERIKSAAN SUHU


Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksaan yang
digunakan untuk menilai kondisi metabolisme dalam tubuh, dimana tubuh
menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah. Suhu
dalam tubuh perlu dijaga keseimbangannya, yaitu antara jumlah panas
yang hilang dengan jumlah panas yang di produksi. Proses pengaturan
suhu terletak pada hypothalamus dapat mengatur pembuangan panas dan
bagian hypothalmus belakang mengatur upaya penyimpanan panas.

B. TUJUAN
1. Mengetahui suhu badan panas.
2.  Mengetahui adanya kelainan pada tubuh dipergunakan sebaga salah
satu penyokong dalam membantu menentukan diagnosa.
3. Mengetahui perkembangan penyakit.

C. INDIKASI
1. Pada pasien baru
2. Menurut peraturan rumah sakit secara rutin 3 kali sehari (06.00, 12.00,
18.00)
3. Sewaktu-waktu bila pasien demam, sesudah menggigil, atas instruksi
dokter
4. Bersamaan dengan pengukuran tekanan darah, denyut, dan respirasi.

D. KONTRA INDIKASI
 Pengukuran Suhu Oral
a. Klien tidak kooperatif
b. Bayi atau toodler
c. Tidak sadar
d. Dalam keadaan menggigil
e.  Oang yang biasa bernafas dengan mulut
f. Pembedahan pada mulut
g. Pasien tidak bisa menutup mulut
 Pengukuran Suhu Rektal
a.  Diare
b. Pembedahan rectal
c. Clotting disorders
d. Hemorrhoids
 Pengukuran Suhu Aksial
a. Diare
b. Pembedahan aksial
c. Clotting disorders
d.  Hemorrhoids

E. TEMPAT PEMERIKSAAN SUHU


a. Oral
Suhu dapat diambil melalui mulut baik
menggunakantermometer kaca klasik atau yang lebih modern
termometer digital yang menggunakan probe elektronik untuk
mengukur suhu tubuh.
b.  Dubur
Suhu yang diambil melalui dubur (menggunakantermometer
gelas atau termometer digital) cenderung 0,5-0,7˚ lebih tinggi
daripada ketika diambil oleh mulut.
c. Aksilaris
Temperatur dapat diambil di bawah lengan dengan
menggunakan termometer gelas atau termometer
digital. Suhu yang diambil oleh rute ini cenderung 0,3-0,4˚ lebih
rendah daripada suhu yang diambil oleh mulut.
F. SUHU NORMAL
Pemeriksaan suhu akan memberikan tanda suhu inti yang secara
ketat dikontrol karena dapat dipengaruhi oleh reaksi kimiawi. Suhu
tubuh normal seseorang bervariasi, tergantung pada jenis kelamin,
aktivitas, lingkungan, makanan yang dikonsumsi, gangguan organ,
waktu. Suhu tubuh normal, menurut American Medical Association, dapat
berkisar antara 97,8˚F atau setara dengan 36,5˚C sampai 99˚F atau 37,2˚C.

- Seseorang dikatakan bersuhu tubuh normal, jika suhu tubuhnya berada


pada 36˚C - 37,5˚C
- Seseorang dikatakan bersuhu tubuh rendah (hypopirexia/hypopermia),
jika suhu tubuhnya < 36˚C
- Seseorang dikatakan bersuhu tubuh tinggi/panas jika:
a. Demam : Jika bersuhu 37,5 ˚C - 38˚C
b. Febris : Jika bersuhu 38˚C - 39˚C
c. Hypertermia : Jika bersuhu > 40˚C

Umur Suhu
(derajat celcius)
o
3 bulan 37 C
1 tahun 37,7 oC
3 tahun 37,2oC
5 tahun 37,0 oC
7 tahun 36,8 oC
9 tahun 36,7 oC
13 tahun 36,6 oC
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam lingkungan masyarakat, kesehatan itu penting untuk


dipelihara. Peran tenaga medis juga penting untuk memberi pengetahuan
tentang kesehatan. Agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan
kebersihan diri juga lingkungan. Seiring berjalannya zaman yang semakin
modern dan perlengkapan atau penanganan medis yang semakin canggih
dan maju. Untuk itu di perlukan beberapa peran penting bagi masyarakat
mengenai kesehatan.            

Pemeriksaan tanda vital adalah cara untuk mendeteksi perubahan


system yang ada di dalam tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh,
denyut  nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah. Perubahan tanda
vital dapat terjadi bila tubuh dalam keadaan sakit atau kelelahan.
Perubahan tersebut merupakan indikator  adanya gangguan sistem tubuh.
Pemeriksaan tanda vital yang dilaksanakan oleh tenaga medis seperti
dokter, bidan, dan perawat digunakan untuk memantau perkembangan
pasien. Tindakan ini bukan hanya merupakan kegiatan rutin pada pasien,
tetapi merupakan tindakan pengawasan terhadap perubahan atau gangguan
sistem tubuh.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian pemeriksaan suhu
2. Menjelaskan tujuan pemeriksaan suhu
3. Menjelaskan indikasi dan kontra indikasi dari pemeriksaan suhu
4. Menjelaskan tempat pemeriksaan suhu
5. Menjelaskan suhu normal
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pemeriksaan suhu
2. Mengetahui tujuan pemeriksaan suhu
3. Mengetahui indikasi dan kontra indikasi
4. Mengetahui tempat pemeriksaan suhu
5. Mengetahui suhu normal
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang


diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang
kelingkungan luar. Suhu tubuh diukur dalam derajat. Pusat
pengaturan suhu tubuh diatur oleh Hipotalamus. Pusat ini
menerima pesan dari lokasi reseptor panas ke tubuh yang lain
untuk menghasilkan atau mempertahankan kehilangan panas
tubuh. Permukaan tubuh berfluktuasi sesuai dengan respon
terhadap faktor lingkungan sehingga tidak tetap untuk pemantauan
status kesehatan klien. Kondisi normal dari panas tubuh berada
antara 35,9 sampai 37,4 derajat celsius. Sampai saat ini suhu inti
tubuh diukur dengan menggunakan alat termometer dan tempat
pengukuran suhu tubuh yaitu oral, rectal, axilla, membrane
tympany, esophagus, arteri pulmoner.
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta
berbagai upaya, tugas makalah mata kuliah Keperawatan Dasar yang berjudul
Pemeriksaan Suhu dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila RIDAWATI S, S.Kep.,Ns.MM
Makalah ini ditulis berdasarkan buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila,
serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila.
Disadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan
berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya. Semoga
makalah ini bermanfaat.

MATARAM, Februari 2018

Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR.........................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG....................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH................................................................1
1.3. TUJUAN.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN..............................................................................3
2.2. TUJUAN........................................................................................3
2.3. INDIKASI......................................................................................3
2.4. KONTRA INDIKASI....................................................................3-4
2.5. TEMPAT PEMERIKSAAN SUHU..............................................4
2.6. SUHU NORMAL..........................................................................5
2.7. PELAKSANAAN..........................................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN...............................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
1. Hidayat, azis alimul. Uliyah, Musrifatul. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC
2. Hidayat, azis alimul. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta. Salemba
Medika.
3. http://miftahmidwife.blogspot.co.id/2014/06/makalah-pemeriksaan-tanda-
tanda-vital.html
4. Saputra, lyndon. 2013. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Tanggerang.
Binarupa Aksara Publisher
5. Mubarak , wahid iqbal. 2015. Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta;salemba
medika
MAKALAH

PEMERIKSAAN SUHU

DOSEN :
RIDAWATI SULAEMAN S.Kep.,Ns.MM

Oleh kelompok 1

1. Afni Dewi Aprillia


2. I Gusti Putu Wisnu P.
3. Lalu Trisna Agung P.
4. Ni Kadek Yuni Sugiari
5. Risky Maulana Soes Arianto

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
DIII KEPERAWATAN
2017

Anda mungkin juga menyukai