Skrip Si
Skrip Si
Skrip Si
Skripsi
Oleh :
Finaty Arifin
1511010269
Skripsi
Oleh:
Finaty Arifin
1511010269
Oleh:
Finaty Arifin
ABSTRAK
1
Dapertemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemah, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2011), cet. Ke-2 h. 543
PERSEMBAHAN
Bissmillahirahmanirrahim...
1. Kedua orang tuaku, Ayah Zainul Arifin dan Ibunda Sofiaty. Terimakasih atas
dengan material, terimakasih atas limpahan kasih sayang yang saat ini masih
gelar sarjana. Limpahan do’a dan kasih sayang yang tak terhingga selalu
motivasi serta semangatnya dengan kasih dan sayang maupun material, yang
pengetahuan.
RIWAYAT HIDUP
tanggal 9 Juni 1997, buah cinta pasangan ayah Zainul Arifin dan ibunda Sofiaty
sebagai putri tunggal. Selama menuntut ilmu pendidikan pertama kali penulis tempuh
adalah di Taman Kanak-kakak Karya Utama Way Kandis Bandar Lampung selama 2
pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 3 Prumnas Way Kandis Bandar Lampung selesai
pendidikannya di SMP Kartika II-2 (PERSIT) Bandar Lampung selesai pada tahun
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di IAIN Raden
Intan Lampung pada tahun 2015, dan pada tahun 2017 IAIN Raden Intan Lampung
Pada semester VI tahun 2018 tepatnya pada tanggal 8 juli 2018 penulis
menikah dan tetap melanjutkan pendidikan di UIN Raden Intan Lampung, pada tahun
2018 saat penilis semester VI penulis menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Desa Way Huwi, Jati Agung Lampung Selatan selama 30 hari. Selanjutnya pada saat
SMA Negeri 12 Bandar Lampung selama 50 hari. Dan hingga saat ini menulis masih
menempuh pendidikan di UIN Raden Intan Lampung Fakultas Tarbiyah dan
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sang pencipta langit dan
bumi serta segala isinya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta kasih
sayang-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan tak
lupa shalawat dan salam penulis junjungkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
Nabi yang telah membawa penulis dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh
Bandar Lampung”, penulis menyadari masih banyak kekurangan, baik dari segi isi
maupun teknik penulisannya, untuk itu baik kritik dan saran sangat penulis harapkan
arahan dari berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
2. Bapak Dr. Imam Syafe’i, M.Ag dan Bapak Dr. Rijal Firdaos, M.Pd selaku
3. Bapak Dr. Rijal Firdaos, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan
Finaty Arifin
1511010269
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... ii
PENGESAHAN ..................................................................................................iv
MOTTO .............................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ..............................................................................................vi
PENDAHULUAN
1. Judul tersebut sesuai dengan fakultas dan jurusan tempat penulis belajar
nantinya akan ada manfaatnya bila penulis akan menjadi guru Pendidikan
Agama Islam.
penelitian.
harkat dan martabat manusia, melalui proses yang panjang dan berlangsung
sepanjang hayat. Pendidikan terjadi melalui interaksi insani, tanpa batasan waktu dan
ruang. Pendidikan tidak hanya dimulai dan diakhiri di sekolah. Pendidikan akan
Daur ulang maupun siklus ini berlangsung selama manusia hidup dalam
disebut pendidikan formal dikarenakan ada unsur kesengajaan, diniati, diatur, dan
direncanakan sedemikian rupa melalui tata cara serta mekanisme yang sesuai
Aturan maupun ketertarikan diwujudkan dalam satu sistem pendidikan sebagai sub-
sistem dari kehidupan sosial pada umumnya. Sistem merupakan seperangkat objek
atau konsepsi yang memiliki sejumlah komponen yang saling berhubungan serta
mempengaruhi satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan
umum pendidikan diperlukan sebagai arah dari sistem dan pelaksanaan pendidikan.
tujuan pendidikan.2
Pada hakikatnya sudah menjadi kodrat manusia yaitu untuk harus menuntut
ilmu dan mendapatkan pengetahuan serta pendidikan yang layak secara formal
maupun non formal, seperti kata pepatah “dimana ada kemauan disitu ada jalan”,
dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5 dijelaskan bahwa manusia wajib menuntut
ilmu dan harus mempunyai kemauan untuk mencari ilmu yang diawali dengan
2
Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung : Sinar
Baru Algensindo, 2013), cet. Ke- 7 h. 2
membaca dan menggunakan pena, pendidikan diperoleh sejak manusia dari dalam
Artinya: “1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang
Maha pemurah, 4.yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, 5. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”3 (Q.S Al-Alaq 1-5)
Di dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadilah ayat 11 juga dijelaskan, barang siapa
yang berilmu dan perpendidikan Allah akan mengangkat derajat orang tersebut.
3
Dapertemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemah, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2011), cet. Ke-2 h. 597
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha
berperan cekatan untuk menumbuhkan kelebihan atau potensi diri peserta didik agar
diri dan seni keterampilan yang diperlukan dirinya dalam masyarakat Indonesia.
sebagainya.5
tenaga pendidik sudah disiapkan dengan formal didalam satuan pendidikan. Pendidik
berperan pokok dalam suatu proses belajar mengajar sebab berinteraksi langsung
bersama peserta didik. Dalam belajar mengajar di kelas ataupun dalam menerima
materi pasti siswa siswi akan merasakan beberapa masalah dalam belajar dikelas, dan
mengatakan bahwa pendidikan itu harus “Netral” yang artinya pihak pemerintah tidak
mau ataupun tidak boleh mencampurkan pendidikan dengan Agama. Karena, Agama
4
Dapertemen Agama, Opcit., h.533
5
Munarji, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bina Ilmu 2004), h. 9
6
Nana Sudjana, Opcit, h. 10
merupakan tanggung jawab dari keluarga usul wakil-wakil rakyat supaya Pendidikan
Agama dimuat dalam proses pembelajaran atau mata pelajaran di sekolah umum
maupun negeri itu selalu ditolak dari pihak Hindia Belanda. Pendidikan Agama hanya
ada pada sekolah-sekolah partikulir (swasta) atau yang disebut dengan sekolah rakyat
(SR).7
negeri. Oleh karena itu pemerintah menetapkan no.1/SD tanggal 3 januari 1946
Agama Islam, karena pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran
yang harus di mengerti dan dipelajari oleh peserta didik. kenyataan ini dapat
pendidikan dan kebudayaan. Salah satunya adalah SMA Negeri 12 Bandar Lampung.
SMA Negeri 12 Bandar Lampung adalah salah satu sekolah pendidikan formal yang
bahwasanya dari dulu hingga saat ini guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri
dilakukan penulis pada pra penelitian, dimana siswa banyak sekali mengalami
7
Munarji, Opcit, h. 12
masalah dalam memahami atau menerima materi mata Pendidikan Agama Islam, hal
ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam yang rendah dan banyak siswa yang tidak lulus dalam mengikuti evaluasi
pembelajaran dan guru mata pelajaran pun kurang inovatif, variatif, dan kreatif dalam
proses pembelajaran.
Kurikulum adalah niat dan harapan serta impian yang dituangkan dalam
bentuk maupun program pendidikan yang akan dilaksanakan oleh guru disekolah. Isi
yang disusun sesuai taraf perkembangan siswa. Kurikulum akan mempunyai arti dan
pendidik atau guru kepada peerta didik siswa didalam suatu kegiatan yang di
namakan proses belajar mengajar. Dan dapat dikatakan proses belajar mengajar
Hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas XI
Tabel 1.1
NO NAMA SISWA KKM LK/PR NILAI KETERANGAN
1. PUTRA ANJAS 75 L 75 TUNTAS
2. FARIA PUTRI 75 P 73 TIDAK TUNTAS
3. NURLELA 75 P 76 TUNTAS
4. AILSA LUTHFI 75 P 60 TIDAK TUNTAS
5. DESTIANA PUTRI 75 P 80 TUNTAS
6. BELLA PUSPITA 75 P 78 TUNTAS
7. MAHARANI PUTRIANA 75 P 65 TIDAK TUNTAS
8. ANGGI NURLIA 75 P 68 TIDAK TUNTAS
9. HANNA PERTIWI 75 P 68 TIDAK TUNTAS
8
Ibid., h. 4
10. ANNISA CAHYANITA 75 P 60 TIDAK TUNTAS
11. BALDAN TOYYIBAH 75 L 70 TIDAK TUNTAS
12. BALQIS PUTRI 75 P 73 TIDAK TUNTAS
13. BUNGA NAJLA 75 P 80 TUNTAS
14. CAHYA ANDARA 75 L 75 TUNTAS
15. AMALLIA EFENDI 73 P 65 TIDAK TUNTAS
16. DELIA NATALIA 77 P 76 TUNTAS
17. DENI APRIYADI 72 L 69 TIDAK TUNTAS
18. DESI NATASYA 75 P 81 TUNTAS
19. DESRITA PRATIWI 75 P 65 TIDAK TUNTAS
20. NAILAH PUTRI 75 P 65 TIDAK TUNTAS
21. DINA PUTRI OKTARIA 75 P 69 TIDAK TUNTAS
22. FAHIZ HAFIDUDDIN 75 L 70 TIDAK TUNTAS
23. FIGEL GAMALIEL 75 L 75 TIDAK TUNTAS
24. FITRI YOHANA 75 P 74 TIDAK TUNTAS
25. HANNA JULIA MIRZA 75 P 74 TIDAK TUNTAS
26. INDAH LESTARI 75 P 77 TUNTAS
27. KHLARISMATEIN 75 P 77 TUNTAS
28. LINTANG AZZAHRA 75 P 82 TUNTAS
M.FARDHAN SEPTIAN
29. 75 L 70 TIDAK TUNTAS
CAHYA
M.NAUFAL
30. 75 L 72 TIDAK TUNTAS
RIZQULLAH
31. REZA FAHREZI 75 L 74 TIDAK TUNTAS
32. NOVITA PERDANA 75 P 79 TUNTAS
33. DANDI 75 L 84 TUNTAS
34. RESTI APRILYANI 75 P 75 TUNTAS
35. FEBRIAN 75 L 84 TUNTAS
36. RISMAYLANI 75 P 76 TUNTAS
37. RUBEN NASRULLAH 75 L 79 TUNTAS
38. SHAFA FITRIANA 75 P 66 TIDAK TUNTAS
39. UMMI 75 P 70 TUNTAS
Sumber : Data hasil pembelajaran siswa-siswi kelas X MIA 1 SMAN 12
Bandar Lampung tahun ajaran 2017/2018
Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Peserta Didik Kelas XI
Tabel 1.2
Dari masalah diatas guru sebagai pendidik memiliki peranan penting dalam
didalam pelajaran Pendidikan Agama Islam dan kurikulum pun menjadi acuan sangat
penting untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik, kurikulum akan menjadi
pokok acuan dan panduan bagi siswa siswi didalam KBM atau proses belajar
mengajar. Kurikulum juga dapat diartikan sebagai perangkat dalam mata pelajaran
Hal ini dapat dilihat dari substansi perubahan dari (KTSP) kurikulum 2006 ke
(K13) Kurikulum 2013 ini merupakan inovasi sebuah dalam suatu proses belajar
mengajar didalam kelas, dari gaya belajar mengajar ala bank, yaitu pendidik menulis
di papan tulis dan peserta didik mengikuti atau mencatatnya di buku dan pendidik
mendengarkan dan proses belajar mengajar yang lebih mengedepankan murid untuk
menuntut peserta didik untuk dapat aktif dalam sebuah pembelajaran hanya mungkin
terwujud apabila bila mindset atau pola pikir guru sudah berubah. gurupun tidak lagi
memiliki pola pikir atau mindset bahwa dalam memberikan materi pembelajaran
peserta didik harus di dalam kelas dan melihat ke papan tulis. Mengajar dapat
pembelajaran atau yang biasa kita sebut media pembelajaran juga tidak harus buku,
komputer, atau alat praga. Pohon dan tanaman di kebun, sungai tanah lapang, dan
Mengubah pola pikir atau mindset pendidik seperti ini sangat sulit, karena
sudah bertahun-tahun guru mengajar dengan metode klasik dan model ala bank. Sulit
apabila tiba-tiba guru wajib mengubah dirinya menjadi seorang motivator dan
9
Ahmad Janan Asiffudin, Mengungkit Pilar Pendidikan Islam, (Tinjauan Filosofis),
(Yogyakarta: Suka Press, 2010), h.111
fasilitator. Mengubah pola pikir atau mindset guru inilah pekerjaan rumah tersendiri
pola pikir atau mindset guru dapat menjadi sumber kegagalan implementasi (K13)
Kurikulum 2013. Problemnya adalah perubahan pola pikir mindset guru tidak dapat
dilakukan dalam waktu dekat dan singkat, tetapi membutuh waktu beberapa tahun,
merupakan persoalan suatu teknis dilatihkan dalam jangka waktu seminggu, akan tapi
perubahan pola pikir atau mindset guru tersebut harus dilakukan terus-menerus
dengan cara mendorong guru untuk terus berusaha untuk mengetahui apa yang harus
g. Agama
upaya pelaksanaan kurikulum 2013 yang diberlakukan pada tahun ajaran 2013-2014
pemerintah mendapatkan bantahan yang cukup keras, baik dalam pihak guru, sekolah
mengubah pola pikir mindset guru tersebut, ada masalah sistem yang berkaitan
kepada masyarakat, terutama bagi tenaga pendidik pada para perguruan tinggi. Guru
teknologi dan kebutuhan serta kurikulum yang rancang juga berkembang dari
10
M.Fadhilah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, &
SMA/MA, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2014), h.26
perkembangan ini maka kurikulum mengalami inovasi bertahap menjadi lebih baik
pasal 1 ayat 19 yaitu kurikulum adalah seperangkat dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pendidikan nasional yang kompetitif juga relevan serta sesuai dengan perkembangan
zaman yang senantiasa menjadi tuntutan masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan UU
no. 20 Tahun 2003 tentang suatu sistem pendidikan nasional pasal 35 juga 36 yang
pendidikan nasional.12
Lampung merupakan sebuah lembaga pendidikan fomal yang sudah melakukan dan
menjalankan uji coba kurkulum 2013, dan daripada itu pula Pendidikan Agama Islam
tertarik untuk meneliti bagaimana proses belajar mengajar pendidikan agama Islam
11
Musclich Mansur, KTSP (Dasar Pemahaman dan Pengembangan), (Jakarta: Bumi Aksara,
2007), h.1
12
Mida Latifatul Muzamiroh, Kupas Tuntas Kurikulum 2013, (Kelebihan dan Kekurangan),
(Surabaya: Kata Pena, 2013), h.110
yang telah menerapkan kurikulum 2013 di SMA Negeri 12 Bandar Lampung. Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penulis untuk perlu melakukan penelitian
C. Identifikasi Masalah
D. Rumusan Masalah
Dengan adanya latar belakang diatas, maka penulis mencoba merumuskan apa
Bandar Lampung?”
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
bidang penelitian, sehingga dapat dijadikan sebagai latihan dan pengalaman teknik-
teknik yang baik khususnya dalam membuat karya tulis ilmiah, juga sebagai
BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam hasil penelitian terdahulu yang relevan ini akan dibahas mengenai
Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan atau berhubungan dengan penelitian
Agama Islam IAIN Raden Intan Lampung pada tahun 2013 dengan judul
skripsi Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti
baik dan 40% menjadi kendala dalam penerapan kurikulum 2013 karena
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2014 dengan judul skripsi
kesiapan guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 Mata Pelajaran
Kurikulum 2013 karena didukung oleh fasilitas sekolah dan guru juga sudah
kurikulum 2013 sukses diterapkan apabila fasilitas didukung oleh sekolah dan guru
pun memahami tentang kurikulum 2013 atau setidaknya guru pernah mengikuti
seminar tentang 2013 sehingga guru mempunyai gambara dalam proses pembelajaran
di kelas dan penilaian terhadap peserta didik dengan acuan kurikulum 2013.
seseorang yang sudah punya kompetensi, artinya personal tersebut telah memiliki
Inovasi kurikulum pada saat ini menutut para guru agar selalu siap kapanpun
Oleh sebab itu guru harus mempunyai kesiapan kapan saja serta dimana saja yang
dikarenakan guru abad 21 menutut pendidik yang profesional yaitu pendidik yang
telah memiliki kualifikasi kesiapan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran.13
dapat digugu serta ditiru, menjadi guru tidaklah mudah dikarena guru adalah profesi
yang memerlukan dan harus memiliki keahlian khusus, sebagai seorang pendidik
tidak dapat dilaksanakan dengan orang diluar pendidikan. Guru merupakan seorang
yang dapat diberikan respon positif bagi anak didik dalam proses pembelajaran, untuk
sekarang ini sangat diperlukan guru yang mempunyai basic, yaitu kompetensi,
sehingga proses belajar mengajar yang berlangsung belajar sesuai dengan yang kita
harapkan.”14
jawab mengarahkan anak didik agar menjadi sesorang yang manusiawi, dan guru
Menurut Drs. H.A. Ametembun, guru adalah semua orang yang berwewenang
dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid, baik secara individual maupun
13
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2010), h. 59
14
Syaiful Bahri Djamara, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2000), cet. ke-1, h. 31
15
Abuddin Nata, Filsafat Pendiddikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), cet. ke-1
h. 113
16
Ramayulias, Profesi dan Etika Guru, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), cet. ke-2, h. 4
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa guru dalam melaksanakan
pendidikan di lingkungan formal dan non formal di tuntut untuk mendidik dan
mengajar. Karena keduanya mempunyai peran yang penting dalam proses belajar
belajar untuk mencapai tujuan ideal pendidikan. Mengajar lebih cendrung mengajar
anak didik menjadi orang yang pandai tentang ilmu pengetahuan saja tetapi jiwa dan
watak anak didik tidak dibangun dan dibina, sehingga disini mendidiklah yang
berperan untuk membentuk jiwa dan watak anak didik dengan kata lain mendidik
adalah kegiatan transfer of values, memindahkan sejumlah nilai kepada anak didik.
SWT. Sebagai robb al-„alamin, menciptakan para nabi dan rasul untuk mendidik
manusia di muka bumi ini. Pada hakikatnya kata rabb (tuhan) dan murabby
(pendidik) berasal dari akal seperti termuat dalam Al-Qur’an Q.S Al-Isra’: 24 yaitu:
adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik dengan
17
Dapertemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemah, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2011), cet. Ke-2, h. 282
mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik baik potensi afektif,
kurikulum disekolah, sesuai dengan standar yang ditetapkan. Oleh karena itu, guru
beserta tenaga pendidik lainnya harus memahami Standar Isi dan Standar Lulusanan
yang telah disusun BSNP, serta menjadikan acuan dalam mengembangkan kurikulum
Menjadi guru berdasarkan tuntunan hati nurani tidaklah semua orang dapat
loyalitas, ikhlas, sehingga menciptakan anak didik yang dewasa. Menurut Prof, Dr.
Zakiah Daradjat, menjadi guru harus memenuhi beberapa syarat yaitu: 1) Takwa
Kepada Allah SWT, 2) Berilmu, 3) Sehat Jasmani, dan 4) berkelakuan baik. Guru
adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik, untuk
itulah guru dengan penuh dedikasi dan loyalitas berusaha membimbing dan membina
anak didik agar dimasa mendatang menjadi orang yang berguna bagi nusa bangsa dan
18
Hawi Akmal, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2014), h. 9-11
19
E Mulyasa, Impelemtasi Kurikulum 2013 Revisi, (Jakarta Timur: PT. Bumi Aksara, 2018),
cet. ke-1, h. 3
20
Hawi Akmal, Opcit., h. 19
Menurut Moh. Uzer Usman dan Syaiful Bahri, tugas seorang pendidik dibagi
menjadi tiga jenis yaitu; 1. Tugas bidang profesi 2. Tugas kemanusiaan 3. Tugas
kemasyarakatan.21
Pertama dijelaskan tugas pendidik sebagai profesi ialah guru harus
mempunyai tugas untuk dapat mengembangkan profesionalitas diri, mendidik peserta
didik, mengajar peserta didik dan melatih peserta didik yang sesuai dengan kemajuan
ilmu di era globalisasi ini. pendidik wajib mampu mengembangkan dan meneruskan
nilai kehidupan, mengembangkan dan meneruskan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dan juga mengembangkan keterampilan serta dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Kedua tugas pendidik dalam bidang kemanusiaan disekolah yaitu pendidik
wajib mampu menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua disekolah untuk peserta
didik. Guru pun wajib menarik simpati dan perhatian sehingga menjadi idola dan
publik figur untuk peserta didiknya dan karena itu juga perlu diperhatikan bagi
seorang guru dalam aspek penampilan baik dalam berbusana maupun bersikap
kepada peserta didiknya. Kegagalan pertama yang diperoleh adalah tidak tercapainya
indikator pembelajaran jika penampilan dan sikap seorang guru sudah tidak menarik.
Ketiga tugas guru dalam bidang kemasyarakatan. Sebagaimana tertulis dalam
pembukaan UUD 1945 yakni pendidikan ialah hak semua bangsa, oleh sebab itu
setiap orang berhak merasakan dan memperoleh pendidikan. Jadi seorang pendidik
memiliki peran penting dalam mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa. 22
Untuk itu tugas guru bukan hanya memindahkan muatan materi ke peserta
didik, tetapi dalam kurun waktu 24 jam ia harus siap sedia sebagaimana tutur bapak
Abdurrahmansyah. Adapun bidang-bidang garapan profesi atau tugas kemanusiaan
dan kemasyarakatan sebagai berikut
a. Guru sebagai profesi atau jabatan atau pekerjaan yang memerlukan
keahlian khusus sebagai guru, tugasnya meliputi mendidik, mengajar,
melatih.
21
Syaiful Bahri Djamarah, Opcit., h. 37
22
Pembukaan UUD 1945
b. Guru sebagai bidang kemanusiaan, disekolah ia harus menjadikan dirinya
sebagai orang tua kedua untuk peserta didikknya. 23
Dalam penulisan ini, peran pendidk yang dimaksud yaitu dalam proses
pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses suatu kegiatan pendidik dan
peserta didik yang menciptakan hubungan sosial timbal balik sehingga guru
memegang peran penting. dalam proses pembelajaran yang mana proses
pembelajaran tersebut merupakan inti dari proses pendidikan. 24
Peran guru sebagai pendidik sesungguhnya sangat kompleks, tidak terbatas
pada saat berlangsungnya interaksi edukatif di dalam kelas. Dengan menelaah
kalimat diatas, maka sosok guru itu harus siap sedia mengontrol peserta didik kapan
dan dimana saja.25
3. Kompetensi guru
pendidik yang profesional yang dapat dipertanggung jawabkan untuk mencapai suatu
tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu
dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi
juga dapat diartikan sebagai kemampuan, dalam hal ini guru juga harus memiliki
23
Hawi Akmal, Opcit., h. 13
24
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006),
cet. ke-20, h. 9
25
Hawi Akmal,Opcit., h. 15
26
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), cet. ke-
10., h. 5
khususnya. Agar guru memiliki kemampuan ia perlu membina diri secara baik karena
fungsi guru itu sendiri ialah membina dan mengembangkan kemampuan siswa secara
Beberapa kompetensi yang wajib guru miliki sebagai syarat untuk menjadi
Sosial ( kemampuan pendidik dalam berkomunikasi serta bergaul secara efektif), dan
proses belajar mengajar, baik itu bagi peserta didiknya maupun tenaga pendidik itu
sendiri sehingga tercapai tujuan dari pendidikan itu yaitu menciptakan manusia yang
Istilah kurikulum bukan istilah asli dalam Bahasa Indonesia, istilah kurikulum
Indonesia sekitar pada tahun 1968. Sejak kelahiran kurikulum 1968 untuk
27
Hawi Akmal ,Opcit., h. 1
28
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT
Rajawali Pres: 2013), h. 22
29
Hawi Akmal, Opcit., h. 9
menggantikan kurikulum sebelumnya yaitu Rencana Pelajaran 1950. Ketika itu,
istilah yang digunakan dalam dunia pendidikan adalah rencana pelajaran, bukan
kurikulum.30
pakar dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dulu sampai dewas ini. Tafsiran-
tafsiiran tersebut berbeda dari satu dengan yang lainnya, sesuai dengan tiitk berat inti
dan pandangan dari pakar bersangkutan. Kurikulum secara etimologis adalah tempat
berlari, dengan kata yang berasal dari bahasa latin curir yaitu pelari, dan curere yang
artinya tempat berlari. Dalam sejarahnya kurikulum merupakan suatu jarak yang
harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis awal atau start sampai ke garis finish,
dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran
pendidikan.
akan dapat diusahakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran khususnya dan
nasional, materi yang perlu di ajarkan dan dan pengalaman belajar yang harus dijalani
30
Suparlan, Tanya Jawab Pemgembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran, (Jakarta : PT
Bumi Aksara, 2012), cet. Ke- 2 h. 34
31
Imas Kurniasih, Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep Dan Penerapan, (Surabaya Kata
Pena, 2014), cet. Ke-5, h. 6
untuk mencapai kemampuan tersebut, dan evaluasi yang perlu dilaksanakan untuk
lainnya, oleh karena itu, setiap perubahan kurikulum perlu melibatkan beberapa ahli
dalam berbagai bidang perubahan kurikulum harus disikapi secara positif dengan
Lebih dari itu, perubahan kurikulum harus diantisipasi dan dipahami oleh berbagai
pengetahuan, keterampilan, dan sikap pertama kali dikemukakan oleh bloom dan
32
Fathoni Ahmad. 2015. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Al-Idarah: jurnal
kependidikan Islam. Vol.5, No.1. h 81
33
E Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2013 Revisi, Opcit., h. 6-7
34
Herry Widyastono, Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah dari Kurikulum
2004. 2006, Ke Kurikulum 2013, (Jakarta : Bumi Aksara, 2014), h.119
Kurikulum 2013 revisi merupakan wujud penyempurnaan kurikulum yang
Standar Nasional Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses (SP), dan Standar
Penilaian Pendidikan (SPP). Hasil revisi ini semua diberi nama Kurikulum Nasional
(kurnas) dan tetapi pada akhirnya diberi nama Kurikulum 2013 Revisi.35
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
sebagai berikut:
35
E Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2013 Revisi, Opcit., h. 6-7
36
Ibid., h. 119-131
b. Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif,
Indonesia.
daerah.37
a. Tujuan
meliputi latihan spiritual, intelektual dan kepekaan fisik sehingga menjadi manusia
muslim yang berkembang dalam hal keimanan, ketakwaanya kepada Allah SWT
37
M. Fadilah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS,
SMA/MA, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h. 24-25
Para pakar pendidikan Islam telah telah sepakat bahwa tujuan dari
pendidikan bukanlah untuk mengisi otak anak didik dengan segala macam ilmu yang
Merujuk dari tujuan diatas maka pendidikan Islam ialah membentuk budi
pekerti dan pembentukan jiwa atau secara singkat pendidikan Islam adalah
dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afeksi. Serta mampu
dunia.40
b. Materi Pembelajaran
38
Muhammad Athiyyah Al–Abrasyi, Prinsip-Prinsip Dasar Pendidikan Islam, (Bandung:
Pustaka Setia, 2003), h. 13
39
Ibid., h.13
40
Permendikbud No.69 Tahun 2013
Isi kurikulum berisi pencapaian target yang jelas, materi standar, standar hasil
pendidikan yang terdiri dari program inti, lokal, ekstra, kurikuler dan keperibadian.41
pembelajaran adalah bagian yang tak terpisah dari silabus yakni perencanaan,
prediksi, proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran
dikelas.
pengetahuan, keterampilan, sikap yang harus anak didik kuasai untuk menentukan
c. Strategi Pembelajaran
dilaksanakan didalam pelaksanaan guru mengajar, dari cara guru dalam memberi
diantaranya: (1) berpusat pada peserta didik; (2) mengembangkan kreativitas peserta
didik; (3) menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang; (4) bermuatan
41
Munarji, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bina Ilmu 2004), h. 84-85
42
Loekloek Endah Purwanti & Sofan Amir, Panduan Memahami Kurikulum 2013,(Jakarta:
PT, Prestasi Pustakarya, 2013), h. 255
nilai etika, estetika, logika, kinestika; (5) menyediakan pengalaman belajar yang
d. Organisasi Kurikulum
3) Bidang studi
5) Inti masalah
6) Ecletic program
e. Evaluasi Kurikulum
kurikulum dan keseluruhan dilihat dari berbagai sisi kriteria. Indikator dalam kinerja
yang dievaluasi tidak hanya terbatas pada efektifitas, tetapi juga relefensi, efesien,
feasibility program. Tujuan diadakannya kurikulum untuk melihat luas atau tidaknya
dalam sistem kurikulum tersebut. Salah satu komponen kurikulum penting yang perlu
43
M. Fadilah, Opcit., h. 180
44
Akhmad, Zainul. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 mata Pelajaran Pai di Smp 26
Surabaya. Journal pend.islam spt. UIN Sunan Ampel Surabaya vol.14 No.10
Evaluasi kurikulum penting dilakukan bukan sekedar untuk mengetahui baik
tidaknya suatu kurikulum dalam upaya mengubah kurikulum, tetapi juga untuk
konsep dan prilaku individu. Pada umumnya para pendidik dan masyarakat luas tidak
didik. Kurikulum adalah program dan isi dari suatu sistem pendidikan yang berupaya
dalam melaksanakan proses akumulasi ilmu pengetahuan antar generasi dalam suatu
yang tinggi untuk menghasilkan lulusan sekolah yang lebih cerdas, kreatif, inovatif
dan memiliki percaya diri yang tinggi sebagai individu maupun bangsa, serta
toleransi terhadap segala perbedaan yang ada. Mengatasi masalah dan tantangan
berupa kompetensi ril yang di butuhkan di dunia kerja pada saat ini merupakan salah
pengembangan kurikulum berbasis kopetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun
terpadu. Dengan kata lain hard skill dan soft skill berjalan secara seimbang dan
Dalam hal ini ada prubahan pradigma kurikulum dari KTSP ke kurikulum
46
Suyatmin. 2017. Implementasi kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol.27 No.2
47
M. Fadilah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS,
SMA/MA, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h.171
48
Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, (Jogja: Gava Media 2014),
h. 8
6 Kurikulum adalah turunan dari Kurikulum adalah bagian dari
proses dan penilaian standar isi
yang lama, kemudian mengacu pada kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013 yang
mana suasana belajar yang sangat menyenangkan. Proses belajar terbukti interaktif,
inspiratif, menantang dan memotivasi siswa, kreatif, dan kemandirian sesuai bakat
minat, fisik dan perkembangan psikologi siswa, sehingga dalam hal ini cocoklah
masyarakat.49
yang harus disesuaikan dengan kemajuan zaman. Tidak akan mungkin kalau bangsa
kita ingin maju dan berkembang seperti Negara lain, kita tidak merubah konsep untuk
kemajuan tersebut.
permasalahan kurikulum.51
penerapan konsep, ide dan kebijakan serta inovasi dalam suatu tindakan singkat dan
praktis sehingga dapat memberikan dampak baik berupa sikap, pengetahuan serta
keterampilan.52
simpulkan sebagai suatu sebuah proses penerapan konsep, ide dan kebijakan serta
anak didik menguasai dan memahami seperangkat kompetensi sebagai hasil interaksi
lingkungan.
a. Pengembangan program
50
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, di Sekolah, Madrasah dan
Perguruan Tinggi, (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2007), h.14
51
Imas Kurniasih & Berlin Sani, Sukses Mengimplementasi Kurikulum 2013, (Surabaya: Kata
Pena, 2014), h. 5
52
E. Mulyasa, Implementasi Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2018), h. 178
Pengembangan program kurikulum mencakup pengembangan program
bimbingan konseling.
b. Pelaksanaan pembelajaran
program.53
kurikulum disekolah, sesuai dengan standar yang ditetapkan. Oleh karena itu, guru
Kompetensi Lulusan yang telah disusun oleh BNSP, serta menjadikan acuan dalam
sekolah.54
yang akan dijadikan acuan guru didalam menjalankan proses pembelajaran, yaitu:
53
Dakie, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 20-21
54
E Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2013 Revisi, Opcit., h. 3
a. Dari anak didik diberitahu menjadi anak didik mencari tahu
pendekatan ilmiah
efektivitas pembelajaran.
pembelajaran secara satu kesatuan dan terintegrasi. Serta berlaku terhadap semua
lebih menghargai peserta didik sebagai manusia yang perlu di manusiakan. Selain itu
juga dalam proses pembelajaran dapat memancing anak didik untuk membutuhkan
semangat anak didik agar lebih kreatif, jujur, bertanggung jawab dan mandiri.55
dalam proses pembelajaran serta pembentukan komponen dan karakter anak didik.
supaya lebih terarah, efesien dan efektif. Implementasi kurikulum diberbagai sekolah
secara bertahap Indonesia dapat mensiapkan generasi emas yang berkualitas sehingga
maju. 56
pendidik, proses ini diarahkan supaya mencapai suatu tujuan. Pendidik yang hanya
pembelajaran dengan menganalisis kasus, maka proses analisis kasus ini yaitu proses
merupakan pembentukan anak didik. Anak didik diharuskan memiliki minat serta
bakat berbeda, anak didik pun memilih dan menentukan model belajar yang berbeda,
56
E Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2013 revisi, Opcit., h. 2
inilah sebabnya proses pembelajaran merupakan proses kompleks serta wajib
sarana dan prasarana yang disediakan disekolah serta memanfaatkan berbagai sumber
memberikan sumber belajar yang beragam pendidik dapat menggunakan internet dan
lainnya. Maka dari perlu perencanaan yang matang dalam memanfatkannya untuk
mereka ketujuan yang ingin dicapai secara optimal. Pembelajaran efektif menuntut
keterlibatan peserta didik secara aktif, karena mereka merupakan pusat kegiatan
menafsirkan informasi yang disajikan oleh guru sampai informasi tersebut dapat di
terima dengan akal sehat. Pembelajaran efektif perlu di tinjau oleh suasana dan
lingkungan belajar yang memadai. Oleh karena itu, guru harus mampu mengolah
57
Mida Latifatul, Kupas Tuntas Kurikulum 2013 Kelebihan dan Kekurangan, (Surabaya :
Kata Pena 2013), h. 37
pembelajaran, mengolah isi materi pembelajaran, dan mengolah sumber-sumber
belajar.58
pihak terutama pendidik yang bertugas didalam kelas. Masing-masing guru memikul
keterampilan dan kognitif dan itu merupakan suatu perbedaan kurikulum 2013 dari
condong menjadi prioritas utama dari pada pengetahuan. Walaupun demikian tujuan
yang akan dijadikan acuan guru didalam menjalankan proses pembelajaran, yaitu:
58
E Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2013 revisi, Opcit., h 144-145
59
Mida Latifatul, Opcit., h. 37
60
M. Fadilah, Implementasi Kurikulum 2013, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2014), h. 173
c. Dari pembelajar berbasis konten kearah pembelajaran berbasis
kompetensi
pendekatan ilmiah
efektivitas pembelajaran.61
pembelajaran secara satu kesatuan dan terintegrasi. Serta berlaku terhadap semua
lebih menghargai peserta didik sebagai manusia yang perlu di manusiakan. Selain itu
juga dalam proses pembelajaran dapat memancing anak didik untuk membutuhkan
semangat anak didik agar lebih kreatif, jujur, bertanggung jawab dan mandiri.62
61
Dakie, Opcit., 174
62
Ibid., h. 175
Pendekatan yang diterapkan dalam kurikulum 2013 adalah pendekatan
diterapkan dalam pembelajaran, dilakukan melalui proses ilmiah. Apa yang dipelajari
serta di peroleh peserta didik dilaksanakan dan dilakukan dengan indra akal pikiran
masing-masing anak didik sehingga anak didik merasakan dan mengalami secara
diantaranya yaitu:
buku, eksperimen).
data.
63
M. Fadilah.,Opcit., h.175
e. Mengkomunikasikan (communicating) adalah menyampaikan hasil
media lainnya.64
didik yang di rencanakan. Untuk kepentingan ini, kompetensi inti, kompetensi dasar,
materi standar, indikator hasil belajar, dan waktu yang diperlukan harus ditetapkan
a. Perencanaan Pembelajaran
1) Guru telah menyusun RPP sesuai silabus dalam kurikulum yang diterapkan
sekolah.
lengkap.
64
Ibid., h. 177
65
Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 45
66
Ahmad Yani, Mindset Kurikulum 2013, (Bandung: Alfabeta, 2013) , h.65
4) Guru menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan dan kehidupan
hakikatnya merupakan bagian tak terpisah dari silabus yakni perencanaan, prediksi.67
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam kurikulum 2013 guru bukan sumber belajar tunggal belajar. Sumber
belajar bagi anak didik dapat melalui buku-buku lain yang sesuai dengan materi aja
dan menunjang, media cetak, media elektronik maupun melalui internet. Sedangkan
sikap, sikap tidak diajarkan secara variabel melainkan melalui contoh dan teladan.68
pembelajaran, untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah di
67
Ibid ., h. 69
68
Idrus Alawi, Ida Saidah, dan Umi Nihayah, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 untuk
Pendidik dan Tenaga Pendidik, (Jakarta: Saraz Publishing, 2014),Cet. ke-1. h. 30
69
E Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2013 revisi, Opcit. , h. 107-108
Kurikulum 2013 dengan nyata ditampilkan tentang bahwa gambaran dan
rancangan anak didik Indonesia yang akan dibentuk kurikulum 2013. Jika diringkas
dalam kalimat maka ada 3 kata yang cukup menonjol yakni kemampuan perpikir
kritis untuk menalar, berkomunikasi, dan mencipta. Untuk mencapai kompetensi ini,
anak didik harus dibina kemampuannya dalam literasi teknologi informasi dan
4. Evaluasi Pembelajaran
melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik secara deskriptif,
objektif, informatif dan akuntabel. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan
terutama untuk mengukur perubahan perilaku yang terjadi pada diri peserta didik,
dalam Standar Nasional Pendidikan dikemukan bahwa “penilaian hasil belajar peserta
didik dilakukan dengan cara berkesinambung untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah semester, akhir
70
Ahmad Yani, Opcit., h.75
71
Ibid.,h 76
72
E Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2013 revisi, Opcit., h. 173
a) Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
dan pengetahuan.
kriteria.
didalam proses belajar mengajar, didalam kelas ataupun diluar kelas untuk
produktif, kreatif dan inovatif dan berkarakter. Dengan kreatifitas, anak-anak bangsa
maumpu berinovasi secara produktif untuk menjawab tantangan masa depan yang
semakin rumit dan kompleks. Maupun demikian, keberhasilan kurikulum 2013 dalam
menghasilkan insan yang produktif, kreatif dan inovatif, serta dalam merealisasikan
73
Imas Kurniasih Dan Berlin Sani, Revisi Kurikulum 2013 Implementasi Konsep dan
Penerapan, (Surabaya : Kata Pena, 2016), h.13-19
tujuan pendidikan bangsa yang bermatabat sangat ditentukan oleh berbagai faktor
(kunci sukses).74
a. Kepemimpinan di Sekolah
meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru. Dalam hal ini
faktor dari pengalaman akan sangat mempengaruhi dari seorang kepala sekolah
pelaksanaan tugasnya.75
dan penciptaan budaya sekolah tergantung pada kemauan dari kepala sekolah dalam
1) Budaya Keteladanan
atau mengajurkan. Jika kurikulum 2013 adalah sistem pendidikan yang sarat dengan
budaya keteladanan yang berkembang disekolah. Jangan berharap, jika peserta didik
dapat dihentikan dalam kebiasaan merokok, jika gurunya tanpa malu-malu merokok
74
Mulyoto, Strategi Pembelajaran di Era Kurikulum 2013, (Prestasi Pustakarya, 2013), h.103
75
Ibid.,h.110
didalam kelas, diruang guru atau di lingkungan sekolah lainnya. Kasus ini hanya
2) Budaya Berinisiatif
sudah masuk waktu untuk melakukan ibadah (misalnya berinisiatif untuk melakukan
shalat untuk yang beragama Islam), menegur peserta didik yang melakukan
Hal ini perlu dilakukan agar tidak timbul presepsi atau kecurigaan.
Berinisiatif sangat penting agar tidak menimbulkan konflik. Budaya komunikasi dan
koordinasi juga diartikan bahwa dalam kurikulum 2013 banyak sekali yang harus
kurikulum 2013 adalah pembinaan dan peningkatan kompetensi guru kelas dan
bidang studi secara berkelanjutan. Sepintas, kelihatan fungsi dan peran guru pengajar
tidaklah terlalu berat, tetapi bila dihayati dan dikaji lebih mendalam maka hal tersebut
76
Ahmad Yani, Mindset Kurikulum 2013, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 220
77
Ibid, h.222
merupakan sesuatu yang kompleks, yang memerlukan keahlian, kompetensi kemauan
Untuk hal-hal yang sangat erat kaitannya dengan tugas mengajar di kelas,
3) Mengolah kelas
Esensi kurikulum 2013 yang perlu disampaikan atau dilatih secara terus
a) Konten setiap Kompetensi inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap
saintifik. Dalam materi belajar sangat dinamis yang harus dikupas dan
dikaji setiap waktu untuk selalu disegerakan, dengan demikian guru dapat
78
Syrifudin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Pres,
2003), h.78
79
Ibid., h. 79-80
memiliki wawasan yang luas dalam proses strategi pembelajaran yang
sesuai.
apa yang kita ketahui, sehingga guru semakin mampu dan terampil dalam
didik yang aktif, yang harus guru lakukan sebagai pendidik ialah mampu
wajib mampu membantu dan pendorong anak didik mengembangkan pola perilaku;
didik, guru harus mampu mendisplinkan peserta didik, terutama disiplin diri (self-
80
Ahmad Yani, Opcit., h. 219
81
Dirman, Cicih Juarsih, Pengembangan Kurikulum dalam Rangka Pengembangan
Implementasi standar Proses Pendidikan Siswa, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014), h.52
melaksanakan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin dalam setiap
aktifitasnya.82
“Pendidikan agama Islam adalah segala usaha yang berupa bimbingan dan
asuhan terhadap anak agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan
mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai way of life (jalan
kehidupan sehari).”
Ayat yang menjelaskan tentang pendidikan antara lain adalah surat Al-
82
Dirman, Cicih Juarsih, Pengembangan Kurikulum dalam Rangka Pengembangan
Implementasistandar Proses Pendidikan Siswa, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014), h.52
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
memberi anak dengan pengetahuan agama, atau mengembangkan intelek anak saja
dan tidak pula mengisi tetapi menyuburkan keseluruhan dari pribadi anak, mulai
latihan-latihan (amaliah) sehari-hari yang sesuai dengan ajaran Islam, baik yang
menyangkut hubungan manusia dengan alam serta manusia dengan dirinya sendiri.84
tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antara umat
tersebut dapat ditentukan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
PAI yaitu:
a. PAI sebagai usaha sadar yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran atau
latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang
hendak dicapai.
83
Dapertemen Agama, Opcit., h.533
84
Ibid., h. 55
d. Kegiatan pembelajaran PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan,
Pendidikan agama Islam juga dapat diartikan sebagai mendidik manusia untuk
menjadi insan yang beriman dan bertaqwa sehingga muaranya adalah terciptanya
kondisi dan situasi masyarakat yang sejahtera, masyarakat dalam kehidupan di alam
ketakwaan kepada Allah SWT, serta membiasakan siswa berakhlak mulia. Drajat
mengatakan bahwa fungsi dari Pendidikan Agama Islam adalah: (1) menumbuhkan
rasa keimanan yang kuat; (2) mengembangkan kebiasaan dalam melakukan amal
ibadah, amal saleh dan akhlak yang mulia; dan (3) Menumbuh kembangkan
87
semangat untuk mengolah alam sekitar sebagai anugerah Allah SWT. Agama
dalam kehidupan sosial mempunyai fungsi sebagai sosialisasi individu, yang berarti
bahwa agama bagi seorang anak akan mengantarkannya menjadi dewasa. Sebab itu
c. Menentramkan batin
Dari beberapa penjelasan fungsi agama diatas dapat kita katakan bahwa
agama sangat perlu dalam kehidupan manusia baik untuk orang tua maupun anak-
anak. Khususnya bagi anak-anak, agama merupakan bibit terbaik yang diperlukan
dalam pembinaan keperibadian. Anak dilahirkan dalam keadaan fitrah dengan tidak
(fitrah). Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Ar-rum ayat 30, yaitu:
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak
ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa fitrah itu merupakan potensi dasar
beragama yang dibawa sejak lahir, akan tetapi potensi itu masih perlu
ditumbuhkembangkan menurut tahap dan masanya dengan norma agama dan susila.89
Tujuan mata pelajaran pendidikan agama Islam adalah sesuatu yang ingin
88
Dapertemen Agama, Opcit, h.399
89
Akmal Hawi, Opcit., h. 21-23
di sekolah atau madrasah.90 Di samping itu, Zakiah daradjat mengemukakan bahwa
tujuan pendidikan Islam adalah “untuk membentuk manusia beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT selama hidupnya, dan matipun tetap dalam keadaan muslim”.
benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam
90
Abdul Basid, dkk, Pengembangan Kurikulum PAI di Sekolah Unggulan, (Jakarta Timur:
Balai Litbang Agama Jakarta, 2013), h. 8
91
Akmal Hawi, Opcit., h. 20
92
Dapertemen Agama, Opcit., h.65
93
Abdul Basid, Opcit., h. 9
94
Akmal Hawi, Opcit., h. 22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis-Jenis Penelitian
penelitian dibagian yang dapat di terangkan tentang hal yang menyangkut dengan
metode yang akan di pergunakan dalam penelitian ini. Untuk penelitian penulis tahu
deskriptif.
variabel yang diteliti, melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya.
penelitiannya dilakukan pada situasi yang alamiah (natural setting) atau suatu obyek
yang alamiah. Obyek yang alamiah merupakan obyek yang berkembang natural, tidak
di buat buat serta manipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi
dinamika pada obyek tersebut. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
dari pada generalisasi.95 Sedangkan deskriptif adalah menggambarkan hasil
dokumen yang di dapatkan di lapangan, dan menulis laporan penelitian dengan cara
penelitian yang digunakan sebagai meneliti pada kondisi objek natural dan alamiah
Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian saat ini peneliti memilih SMAN
berbicara tentang satuan atau unit analisis, yakni subjek yang akan menjadi pusat
perhatian sasaran penelitian.98 Penentuan subjek dapat dilakukan pada saat peneliti
mulai memasuki lapangan selama penelitian berlangsung dari awal hingga akhir.
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah 2 orang tenaga pendidik
atau guru bidang studi Pendidikan Agama Islam. Sedangkan yang menjadi objek
95
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.3
96
Nusa Putra, Ninin Dwilestari, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.71
97
Ibid., Sugiono, h. 9-10
98
Suharsismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h. 188
penelitiannya yaitu Bagaimanakah Kesiapan Guru dalam Mengimplementasi
guru bidang studi Pendidikan Agama Islam untuk menjadi subjek/sumber data karena
peneliti berasumsi bahwa guru tersebut lebih memahami serta meguasai tentang objek
C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang akan menjadi instrumen atau yang biasa
disebut alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human
data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan
data dan menulis kesimpulan atas analisis temuannya. Peneliti sebagai instrumen atau
3. Tiap situasi adalah keseluruhan dapat diartikan bahwa tidak ada suatu
atau perlakuan.99
D. Sumber Data
Sumber data dapat diartikan sebagai subyek dari mana data diperoleh. Penentuan
contohnya orang yang sangat tahu tentang apa yang kita inginkan.100 Sumber data
a. Data primer, yakni data yang utama dalam penelitian ini yang langsung di
dapat oleh penulis tanpa harus ada perantara dari responden dilapangan dan
99
Sugiyono, Proses Metode Penelitian, (Semarang: ANF Bina Karsa, 2010), h. 61-62
100
Sugiyono, Opcit., h. 300
Lampung Data ini dapat diambil dari sumber yaitu sebagian dari anak kelas
XI.
b. Data sekunder, yaitu data yang mendukung terhadap data primer, data yang di
dapat oleh perantaraan dalam arti data yang di peroleh telah tersedia
sebelumnya tanpa harus terjun langsung pada responden. Data sekunder ini
akan diperoleh dari kepala sekolah, kepala TU, dan guru mengenai sejarah
singkat sekolah, letak geografis, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa,
penelitian ini adalah para siswa- siswi di SMA N 12 Bandar Lampung (Kelas
XI).
1) Observasi
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Gejala maupun fenomena yang
berkaitan dengan permasalahan didalam penelitian ini amati serta dilihat secara teliti
dan cermat sehingga mendapatkan hasil dari penelitian yang ada telah memenuhi
standar data yang ditetapkan. Dalam hal tersebut peneliti akan mengamati aktivitas
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang penting adalah
2) Wawancara
digunakan untuk mendapatkan informasi dengan cara tanya jawab sambil bertatap
terstuktur.
berikut:
a. Wawancara terstruktur
data, apabila peneliti sudah mengetahui pasti tentang informasi apa yang
alat perekam, peneliti akan meminta ijin agar bersedia untuk diwawancarai
dengan alat perekam untuk memperoleh hasil wawancara yang tepat akurat
3) Dokumentasi
101
Ibid., Sugiyono, h 73-74
laksanakan yang berhubungan dengan mengembangkan logika matematika.
Analisa data pada penelitian ini terdiri dari empat aktivitas sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
2. Reduksi Data
cocok dengan tujuan pengambilan data dilapangan dan yang diperlukan untuk
3. Display Data
102
Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit FB UGM, 2014), h.
286
Display data dapat di artikan sebagai sekumpulan informasi tersusun
serta pengambilan tindakan, yang disajikan antara lain dalam teks naratif,
4. Penarik Kesimpulan
Uji keabsahan data dapat dikatakan juga kepercayaan terhadap data hasil
penelitian kulitatif antara lain dilakukan dengan cara perpanjang pengamatan serta
1. Perpanjang Pengamatan
dengan narasumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada jarak
lagi). Semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang di
sembunyikan atau ditutupi lagi. Apabila telah terbuka rapport, maka sudah terjadi
kewajaran dalam penelitian. Dimana dalam kehadiran peneliti tidak lagi
orang asing, masih dicurigai, sehingga informasi yang diberitahu belum akurat
lengkap, tidak mendalam dan mungkin masih banyak yang disembunyikan dan
apakah data yang sudah diberikan merupakan data yang sudah fix benar atau tidak.
Apabila data yang didapatkan selama ini setelah dicek kembali pada sumber data asli
atau sumber data yang lain ternyata tidak benar, maka peneliti pelakukan pengamatan
lagi yang lebih panjang atau lebih luas dan mendalam sehingga dapat mperoleh dua
Berapa lama panjang pengamatan ini dilakukan, akan sangat tergantung pada
ingin mengenali data sampai ada tingkat makna. Makna berarti data dibalik yang
Data yang pasti merupakan data yang telah valid yang sesuai dengan apa yang terjadi.
ini, sebaiknya di fokuskan pada penguji data yang sudah diperoleh, apakah data yang
diperoleh itu setelah dicek kembali kelapangan benar atau tidak, berubah atau tidak.
Bila dicek data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjang pengamatan
dapat di akhiri.
2. Meningkatkan Ketekunan
dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepositifan data dan urutan
yang telah di kerjakan ada yang salah atau tidak. Demikian pula untuk dapat
meningkatkan ketekunan maka, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang pasti
mencari lalu membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau
dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti. Maka dari itu wawasan
peneliti akan semakin luas akurat dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk
H. Triangulasi
berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Dengan hal tersebut terdapat
1. Triangulasi sumber
103
Lex, J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 331
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data yang diperoleh dari beberapa sumber. Sebagi contoh, untuk untuk
data dan mengujian data yang sudah di peroleh dapat dilakukan ke bawahan yang di
pimpin, ke atasan yang menguasai, dan rekan kerja adalah kelompok kerjasama.
2. Triangulasi Teknik
cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya
data yang di peroleh dari wawancara, lalu di cek dengan observasi, dokumentasi dan
menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut
kepada sumber data yang bersangkutan, untuk memastikan data mana yang di anggap
3. Triangulasi Waktu
dengan teknik wawancara di pagi hari dengan narasumber segar, belum banyak
masalah, akan memberikan data lebi valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam
pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lainnya dalam waktu atau
situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan
juga dapat juga dilakukan dengan cara pengecekan hasil penelitian dan tim peneliti
lain yang diberikan tugas pengumpulan data. Triangulasi metode berarti pengecekan
104
Ibid., h. 332
BAB IV
ANALISIS PENELITIAN
A. Analisis Data
di Jalan Letkol Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung. SMA Negeri 12 Bandar
Lampung berdiri tahun 1992, sebagai UGB yang menempati gedung SMA Negeri 5
Pada tahun 1993 menempati gedung baru yang ada di jalan Letkol Endro
MasaJaba
No Nama NIP Pangkat / Gol.
tan
1 Dra. Aslawati 130553052 Pemb / IV a Th 1992 –
Agim 1996
yang dianut
menyenangkan
sekelilingnya.
3. Letak Geografis
a. Lokasi Sekolah
2) Kelurahan : Sukarame
3) Kecamatan : Sukarame
5) Provinsi : Lampung
6) KodePos : 35131
Tabel. 4.2
Penggunaa
Status Luas Tanah
n Halaman Lapangan
Kebun Lain2
/ Taman Olahraga
Pemilikan Seluruhnya
Bangunan
Belum
Sertifikat
Bukan
Milik
b. Data Pelengkap
Lampung (BOSDA)
8) NPWP : 00.284.539.4.323.000
Bandar Lampung
No. SK : 821.2/928/VI.04/2017
Tabel. 4.3
PEND.
MATA
NO NAMA LULUSAN TERAKHIR &
PELAJARAN
TH LULUS
STATUS TUPOKSI/GURU
NO NAMA
KEPEGAWAIAN MAPEL
1 Davina Honorer TU TU
4 Anizawati,S.Pd Honorer TU TU
Ns.Marlia Sari, S.
8
Kep Honorer TU UKS
Yuliana Wati,
9
A.Md.Kep Honorer TU UKS
14 Wanto Honorer TU TU
Resta Anggun
24
Lestari, A.Md Honorer TU PUSTAKAWAN
Heri Prayogo, S.
25
Pd. GURU HONOR Guru Penjaskes
Norma Indah
27
Pratiwi, S.Pd GURU HONOR Guru BK
X XI IA XI IS
L P JML L P JML
962
68 94 162 94 68 162
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Milik Bukan
Baik Rusak Ringan Rusak Berat Milik
No Lu
Jenis Ruang J
Luas Luas( Luas as
JML JML JML M
(M2) M2) (M2) (M
L
2)
1 Ruang Kelas 29 2433 - - 2 192
Laboratorium
2 3 432
IPA
3 Lab. Biologi 1
4 Lab. Kimia 1
5 Lab. Fisika 1
6 Lab. Bahasa 1 144
Lab.
7 1 144
Komputer
Ruang
8 1 80
Perpustakaan
Ruang
9 1 93
Keterampilan
Ruang
10 1 144
Serbaguna
11 Ruang UKS 1 36
12 Ruang
Milik Bukan
Baik Rusak Ringan Rusak Berat Milik
No Lu
Jenis Ruang J
Luas Luas( Luas as
JML JML JML M
(M2) M2) (M2) (M
L
2)
Praktek Kerja
13 Bengkel
14 Ruang Diesel
Ruang
15
Pameran
Ruang
16
Gambar
Koperasi/Tok
17 1 36
o
Ruang
18 1 48
BP/BK
Ruang Kep.
19 1 72
Sekolah
20 Ruang Guru 1 220
21 Ruang TU 1 100
22 Ruang OSIS 1 18
Kamar
23 Mandi/WC 3 36 2 24
Guru
Kamar
24 Mandi/WC 9 90 6 36
Siswa
25 Gudang
26 Ruang Ibadah 1 100
Rumah Dinas
27
KepSek
Rumah Dinas
28
Guru
Rumah
9 Penjaga 2 80
Sekolah
Sanggar
30
MGMP
31 Sanggar PKG
Asrama
32
Murid
33 Unit Produksi
c. Keadaan : Gedung Ruang Kelas, Ruang Guru, Ruang Laboratorium
dan Ruang Perpustakaan
Tabel. 4.8
Kondisi Gedung
Keterangan
No Nama Rusak
Baik Rusak Rusak
Sedang
Belum >90 Ringan Berat>5
>39%,5
% <30% 0%
0%
3 Ruang
Lab.
Biolo
gi
4 Ruang
Fisika
5 Ruang
Komp
uter
6 Ruang v
Lab.
B. Ind
7 Ruang v
Lab.
B.
Ing
8 Ruang <30%
Perpu
stakaa
n
9 Ruang v
Aula
10 Ruang
KS
11 Ruang
Guru
12 Ruang
TU
13 Ruang
Konse
ling
14 Ruang
UKS
15 Ruang
OSIS
16 Lab. <30%
IPA
B. Penyajian Data
Dra. Hj. Mis Alia, M.Pd tentang Studi Kesiapan Guru Pendidikan Agama I slam
“saya menerapkan kepada seluruh dewan guru bahwa untuk membuat perangkat
pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum yang telah diterapkan dan dijalankan
disekolah ini yakni sekolah sudah menggunakan kurikulum 2013, langkah-langkah
dalam implementasi proses pembelajaran atau KBM disekolah ini yang pertama kami
tetapi fokus pada buku pedoma kegiatan proses belajar mengajar dari pemerintah atau
pusat yang tentunya mengacu pada rambu-rambu serta tujuan kurikulum yang telah
diterapkan dan semua itu kami wujudkan dalam bentuk RPP juga jurnal KBM, dan
sejauh ini proses pebelajaran dengan kurikulum 2013 berjalan dengan baik pada
semua mata pelajaran termasuk pelajaran Pendidikan Agama Islam” 106
105
Wawancara dengan Ibu Dra. Mis Alia, M.Pd., Kepala SMA Negeri 12 Bandar Lampung
pada tanggal 24 januari 2019 diruang Kepala sekolah.
106
Wawancara dengan Bapak Drs. Misman., Waka Kurikulum SMA Negeri 12 Bandar
Lampung pada tanggal 24 januari 2019 diruang Tata Usaha SMA Negeri 12 Bandar Lampung.
Pelaksanaan pembelajaran dengan Kurikulum 2013 (K13) yang dilaksanakan di
Pendidikan Agma Islam, Bapak Drs. Miftahul Huda, M.Pd.I yang mengungkapkan
bahwa:
Negeri 12 Bandar Lampung yaitu menerapkan atau menggunakan Teknik tes dan non
tes yang mencangkup afektif, kognitif dan psikomotor. Sebagaimana hasil wawancara
107
Wawancara dengan Bapak Miftahul Huda, M.Pd.I, Guru PAI SMA Negeri 12 Bandar
Lampung pada tanggal 24 januari 2019 diruang Guru SMA Negeri 12 Bandar Lampung.
108
Wawancara dengan Bapak Fauzi, S.Pd.I ., Guru PAI SMA Negeri 12 Bandar Lampung
pada tanggal 24 januari 2019 diruang guru.
dengan Bapak Miftahul Huda, M.Pd.I selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama
pelaksanaan kurikulum 2013 (k13) adalah sesuatu yang tidak dapat ditinggalkan
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan
fisik melalui interaksi siswa siswi, siswa siswi bersama guru, lingkungan dan sumber
belajar lainnya dengan tujuan pencapaian komponen dasar. Proses kegiatan belajar
dengan berpedoman pada kurikulum yang telah di terapkan di SMA Negeri 1 Bandar
Lampung saat ini, yaitu kurikulum 2013 (K13). Langkah-langkah yang dilaksanakan
109
Wawancara dengan Bapak Miftahul Huda, M.Pd.I, Guru PAI SMA Negeri 12 Bandar
Lampung pada tanggal 24 januari 2019 diruang Guru SMA Negeri 12 Bandar Lampung.
dalam proses pembelajaran diantaranya adalah perencanaan pembelajaran yang
dengan Waka Kurikulum sekolah yaitu Bapak Drs. Misman yang mengungkapkan
bahwa:
Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 12 Bandar Lampung, bapak Fauzi, S.Pd.I
“disini kami sebagai guru harus bersikap profesional serta didalam bertindak
harus selalu berpedoman pada pelaksanaan kurikulum atau program yang ada dengan
persiapan-persiapan yang sudah sesuai dengan materi yang akan kita ajarkan kepada
siswa siswi, persiapan dan penyusunan perangkat pembelajaran harus dilakukan
110
Wawancara dengan Bapak Drs. Misman., Waka Kurikulum SMA Negeri 12 Bandar
Lampung pada tanggal 24 januari 2019 diruang Tata Usaha SMA Negeri 12 Bandar Lampung.
111
Wawancara dengan Bapak Miftahul Huda, M.Pd.I., Guru PAI SMA Negeri 12 Bandar
Lampung pada tanggal 28 januari 2019 diruang Guru SMA Negeri 12 Bandar Lampung.
dengan baik dan benar, hal ini dilakukan agar didalam proses pembelajaran berjalan
dengan lancar dan hasil belajarpun bisa tercapai dengan optimal.” 112
Guru Pendidikan Agama Islam sebagai perencanaan awal sebelum
strategi yang di pakai dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada kurikulum 2013
Bandar Lampung sebagai hasil wawancara pada tanggal januari 2019 dengan guru
dengan cara melakukan kegiatan penilaian atau pengukuran didalam kegiatan proses
pembelajaran yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan kreatifitasnya guna
mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah disampaikan guru dan
112
Wawancara dengan Bapak Fauzi, S.Pd.I ., Guru PAI SMA Negeri 12 Bandar Lampung
pada tanggal 28 januari 2019 diruang guru.
113
Wawancara dengan Bapak Fauzi, S.Pd.I ., Guru PAI SMA Negeri 12 Bandar Lampung
pada tanggal 28 januari 2019 diruang guru.
untuk mengembangkan mutunya. Sebagaimana hasil wawancara dengan bapak
“Kami sebagai guru Pendidikan Agama Islam kalau akan mengadakan tes
atau biasa kita sebut dengan evaluasi untuk mengukur keberhasilan belajar peserta
didik, biasanya saya laksanakan sehabis penyampaian materi yang kemudian
ditunjang dengan ulangan harian, praktek, UTS dan UAS. Tentunya dengan
menggunakan langkah langkah seperti menentukan atau memilih media yang tepat,
memberikan nilai atau membuat catatan hasil evaluasi. Dan untuk jenis evaluasinya
kita berikan sesuai dengan materi yang telah kami sampaikan.” 115
Dengan melaksanakan evaluasi kurikulum pembelajaran Pendidikan Agama
Islam guru-guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam
menyerap ilmu atau materi yang telah di sampaikan dalam proses kegiatan
Siklus/Pertemuan : Ke-1
Hari/Tanggal : Kamis, 31 Januari 2019
114
Wawancara dengan Miftahul Huda, M.Pd.I ., Guru PAI SMA Negeri 12 Bandar Lampung
pada tanggal 30 januari 2019 diruang guru.
115
Wawancara dengan Bapak Fauzi, S.Pd.I ., Guru PAI SMA Negeri 12 Bandar Lampung
pada tanggal 30 januari 2019 diruang guru.
Pokok Bahasan : Pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
Nama Guru : Fauzi, S.Pd.I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
REALISASI
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
MENGAMATI
Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan
1
mengamati
Siswa mengumpulkan data yang sudah diberikan
2
kepada guru
Siswa mengamati materi yang sudah di berikan oleh
3
guru
MENANYA
4 Guru memancing siswa untuk bertanya
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
5
materi
MENCOBA
Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan
6
mencoba
Siswa merancang percobaan untuk menguji hipotesis
7
tersebut
MENALAR
8 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar
Siswa menalar materi berdasarkan hasil observasi
9
dan percobaan
MENGKOMUNIKASIKAN
10 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar
Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang
11 ditemukan baik melalui tulisan maupun disampaikan
secara lisan didepan kelas
Siklus/Pertemuan : Ke-II
Hari/Tanggal : Jumat, 1 Febuari 2019
PokokBahasan : Pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
Nama Guru : Fauzi, S.Pd.I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
REALISASI
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
MENGAMATI
Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan
1
mengamati
Siswa mengumpulkan data yang sudah diberikan
2
kepada guru
Siswa mengamati materi yang sudah di berikan oleh
3
guru
MENANYA
4 Guru memancing siswa untuk bertanya
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
5
materi
MENCOBA
Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan
6
mencoba
Siswa merancang percobaan untuk menguji hipotesis
7
tersebut
MENALAR
8 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar
Siswa menalar materi berdasarkan hasil observasi
9
dan percobaan
MENGKOMUNIKASIKAN
10 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar
Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang
11 ditemukan baik melalui tulisan maupun disampaikan
secara lisan didepan kelas
pada kelas X MIA 1 sudah berjalan dengan baik dilihat dari 2 kali pertemuan. Pada
baik dilihat dari aspek menanya, mencoba, menalar yang belum diterapkan pada
meskipun pada aspek menanya pendidik tidak memancing peserta didiknya untuk
bertanya tetapi tanpa dipancing dengan pertanyaan siswa siswi pun sudah antusias
untuk bertanya.
Siklus/Pertemuan : Ke-1
Hari/Tanggal : Senin, 4 Febuari 2019
PokokBahasan : Perkembangan peradaban Islam pada masa kejayaan
Nama Guru : Miftahul Huda, M.Pd.I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
REALISASI
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
MENGAMATI
Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan
1
mengamati
Siswa mengumpulkan data yang sudah diberikan
2
kepada guru
Siswa mengamati materi yang sudah di berikan oleh
3
guru
MENANYA
4 Guru memancing siswa untuk bertanya
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
5
materi
MENCOBA
Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan
6
mencoba
Siswa merancang percobaan untuk menguji hipotesis
7
tersebut
MENALAR
8 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar
Siswa menalar materi berdasarkan hasil observasi
9
dan percobaan
MENGKOMUNIKASIKAN
10 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar
Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang
11 ditemukan baik melalui tulisan maupun disampaikan
secara lisan didepan kelas
Siklus/Pertemuan : Ke-II
Hari/Tanggal : Rabu, 6 Febuari 2019
PokokBahasan : Perkembangan peradaban Islam pada masa kejayaan
Nama Guru : Miftahul Huda, M.Pd.I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
REALISASI
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
MENGAMATI
Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan
1
mengamati
Siswa mengumpulkan data yang sudah diberikan
2
kepada guru
Siswa mengamati materi yang sudah di berikan oleh
3
guru
MENANYA
4 Guru memancing siswa untuk bertanya
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
5
materi
MENCOBA
Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan
6
mencoba
Siswa merancang percobaan untuk menguji hipotesis
7
tersebut
MENALAR
8 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar
Siswa menalar materi berdasarkan hasil observasi
9
dan percobaan
MENGKOMUNIKASIKAN
10 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar
Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang
11
ditemukan baik melalui tulisan maupun disampaikan
secara lisan didepan kelas
pada kelas XI MIA 1 sudah berjalan dengan baik dilihat dari 2 kali pertemuan.
berjalan dengan baik, namun siswa siswi susah sekali untuk mengumpulkan data dan
harus di tuntun oleh guru, proses berikutnya sampai aspek komunikasi berjalan
Islam melalui pendekatan saintifik telah berjalan dengan lancar dan baik serta
diterapkan dalam proses belajar mengajar di mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
oleh Ibu Dra. Hj. Mis Alia, M.Pd pada awal penelitian bahwasanya SMA Negeri 12
dan yang sudah dilakukan oleh para guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
digunakan menggunakan LKS yang dimiliki siswa, papan tulis dikelas, buku
paket alat tulis serta LCD Proyektor. Sebelum proses pembelajaran diakhiri,
siswa siswi diberi tugas atau evaluasi untuk mengerjakan LKS pada materi
c. Pengukuran atau evaluasi dilakukan dengan menggunakan teknik tes dan non
kognitif dan psikomotor. Tes yang berupa a) (pre-test) tes awal, tes tersebut
mulai. Tes diawal mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa siswi
pertanyaan secara lisan tentang materi pelajaran yang telah selesai di bahas
minggu lalu serta peserta didik disuruh membaca sebagian ayat al-qur’an
sudah baik dan benar atau belum. b) tes tengah kegiatan, yaitu tes yang
dilakukan di sela-sela atau pada waktu tertentu pada proses kegiatan belajar
proses kegaiatan belajar mengajar berakhir. d) tes formatif yaitu tes ulangan
yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam kurikulum 2013 (K13) adalah
sebagai berikut:
di perpustakaan.
sebelum siswa siswi menerima materi yang akan di sampaikan oleh guru,
menggunakan LKS siswa, papan tulis, buku paket, alat tulis serta LCD
Proyektor.
selanjutnya.
pada pengamatan kedua peserta didik telah berubah drastis, hal tersebut
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan dalam proses pembelajaran guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam telah
ketentuan kurikulum 2013, dari proses perancangan pembelajaran yang sudah sesuai
pembelajaran kurikulum 2013 dengan cara memperkaya silabus dan RPP, serta
proses pembelajaran yang inovasi serta kreatif yang dilakukan tidak hanya didalam
kelas merupakan salah satu komponen dari kurikulum 2013, yakni kurikulum 2013
tidak hanya kelas yang menjadi pokok tempat suatu terjadinya proses pembelajaran,
guru telah melakukan proses pembelajaran diluar kelas dan menggunakan fasilitas
yang disediakan oleh sekolah. Dan untuk pelaksanaan proses evaluasi guru mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam juga sudah melakukan sesuai dengan ketentuan
penilaian kurikulum 2013 dengan menilai peserta didik dalam 3 aspek yaitu aspek
afektif, kognitif dan psikomotor, dan teknik yang digunakan guru dalam evaluasi
pembelajaran adalah teknik tes non tes. Tes yang berupa 1) (pre-test) tes awal, tes
tersebut merupakan tes yang diberikan kepada siswa sebelum proses pembelajaran di
mulai. Tes diawal mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa siswi dilaksanakan
secara acak, yaitu guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan secara lisan
tentang materi pelajaran yang telah selesai di bahas minggu lalu serta peserta didik
Al-Qur’an peserta didik apakah sudah baik dan benar atau belum. 2) tes tengah
kegiatan, yaitu tes yang dilakukan di sela-sela atau pada waktu tertentu pada proses
setelah proses kegaiatan belajar mengajar berakhir. 4) tes formatif yaitu tes ulangan
harian, tengah semester. 5) tes sumatif yaitu berupa ulangan semester. sedangan non
metode pembelajaran dengan metode ceramah yang dominan yakni metode klasik
yang membuat peserta didik menjadi ngantuk dan bosan dikarenakan harus
mendengarkan apa yang guru ceritakan. Tetapi guru telah melakukan kreatifitas
dalam dalam proses pembelajaran yakni dengan adanya diselingi proses tanya jawab
dan diskusi sehingga membuat peserta didik berfikir dan aktif dalam proses
pembelajaran.
Bandar Lampung dapat dikatakan sukses dan proses pembelajaran berjalan dengan
lancar dan aktif sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku pada saat ini yakni
1. Bagi pendidik atau guru mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, dapat
2. Bagi orang tua, orang tua baiknya memberikan anak semangat dan motivasi
Islam
3. Bagi pemeritah untuk lebih bisa selalu aktif serta selalu memotivasi dan
Anwar. Saiful. 2016. Peran Pendidikan Islam Dalam Membentuk Karakter Bangsa.
Al-Tadzkiyyah: Jurnal pendidikan islam Vol.7. No.2
Bahri Djamara. Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. 2000. cet. ke-1
Hawi. Akhmad. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pres.
2014. cet. Ke-2
Imas Kurniasih & Berlin Sani. Sukses Mengimplementasi Kurikulum 2013. Surabaya:
Kota Pena. 2014
Imas Kurniasih Dan Berlin Sani. Revisi Kurikulum 2013 Implementasi Konsep dan
Penerapan. Surabaya: Kata Pena. 2016
Loekloek. Endah Purwanti & Sofan Amir. Panduan Memahami Kurikulum 2013.
Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya. 2013
Mulyasa. E. Implementasi Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2018
Mulyasa. E. Implementasi Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: pt. Bumi
Aksara. 2018
Nata. Abuddin. Filsafat Pendiddikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama. 2005. cet.
Ke-1
Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru bab
1 pasal 1
Suyatmin. 2017. Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. Vol.
27. No. 2
Uzer Usman. Moh. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
2006. cet. Ke-20
Zainul. Akhmad. 2016. Implementasi kurikulum 2013. Journal Pendidikan Islam spt.
UIN Sunan Ampel Surabaya vol.14. No.10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
PANDUAN WAWANCARA
2013?
“kurikulum 2013 sebuah inovasi yang baik untuk proses pembelajaran saat ini
3. Upaya apa saja yang Bapak lakukan dalam Kurikulum 2013 pada mata pelajaran
“upaya saya dalam menerapkan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran, saya
selalu mendorong siswa siswi untuk berfikir aktif didalam proses belajar
semua fasilitas disekolah untuk metode dan kegiatan pembelajaran dikelas. Dan
saya pun tidak hanya menggunakan kelas sebagai satu satunya tempat
“faktor pendukung untuk penerapan kurikulum 2013 sendiri kalau dari sekolah
menurut saya fasilitas yang diberikan sekolah untuk proses pemebelajaran sudah
memuaskan dan lengkap, sekolah memberikan LCD untuk masing masing kelas
“faktor penghambatnya menurut saya mungkin kami sebagai guru PAI belum
PANDUAN WAWANCARA
(Kepala Sekolah)
tahun 2014 yakni siswa kelas 10 dan 11 lah yang mengalami kurikulum 2013
kurikulum di tidak laksaakan peserta didik yang sudah menempuh 4 semester jadi
pada tahun 2014 kami menjalankan kurikulum 2013 untuk peserta didik kelas 10
dan 11, tetapi itu tidak berjalan lama kami kembali lagi ke KTSP, dan pada tahun
2016 kami menerapkan kurikulum 2013 kembali hingga saat ini dan semua mata
Agama Islam. Dan guru-guru semua bidang studi pun sudah siap dengan
mengikuti workshop, buku-buku paket dan penunjang lainnya pun sudah lengkap
tersedia disekolah ini. Dan saya juga selaku kepala sekolah sudah menyediakan
media pembelajaran di seluruh kelas, contohnya papan tulis, spidol, LCD dan
sebagainya”
profesionalnya?
“menurut saya sudah, karna kami selalu melakuan evaluasi dalam rapat untuk
“kurikulum 2013 sangat kreatif dan inovatif, saya sangat mendukung adanya
“untuk sejauh ini belum ada, dalam bidang fasilitas sarana prasarana kai sudah
masing masing kendalanya, ada yang sudah kreatif dalam menerapkan materi
pemeblajaran dan ada pula yang masih menggunakan metode klasik ala kuno, tapi
kami selalu melakukan evaluasi dan perbaikan untuk menjadi yang terbaik
PANDUAN WAWANCARA
2013?
10. Upaya apa saja yang Bapak lakukan dalam Kurikulum 2013 pada mata pelajaran
14. Solusi apa yang bapak berikan dalam menghadapi kesulitan tersebut?
Lampiran 2
PANDUAN WAWANCARA
(Kepala Sekolah)
profesionalnya?
Siklus/Pertemuan : Ke-1
REALISASI
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
MENGAMATI
MENANYA
MENCOBA
MENALAR
MENGKOMUNIKASIKAN
Siklus/Pertemuan : Ke-II
REALISASI
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
MENGAMATI
MENANYA
4 Guru memancing siswa untuk bertanya
MENCOBA
MENALAR
MENGKOMUNIKASIKAN
Siklus/Pertemuan : Ke-1
REALISASI
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
MENGAMATI
MENANYA
MENCOBA
MENALAR
MENGKOMUNIKASIKAN
Siklus/Pertemuan : Ke-II
REALISASI
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
MENGAMATI
MENANYA
MENCOBA
MENALAR
MENGKOMUNIKASIKAN
DATA DOKUMENTASI
1 Sejarah sekolah
PROFIL SEKOLAH
SMA Negeri 12 Bandar Lampung berdiri tahun 1992, sebagai UGB yang menempati gedung
SMA Negeri 5 Way Halim Bandar Lampung pada siang hari.
Pada tahun 1993 menempati gedung baru yang ada di Sukarame Bandar Lampung
VISI
MISI
7 Dra. Hj. Mis Alia, M.Pd 19611024 198010 2 001 Pembina TK I/ IV b Sekarang
DATA SEKOLAH
4. Alamat
DATA SISWA
1 X 10 Pagi
2 XI IPA 5 Pagi
3 XI IPS 5 Pagi
Jumlah 30
a. Luas tanah/persil yang dikuasai sekolah menurut status kepemilikan dan penggunaan
Pengguna Lapanga
Status Luas Tanah
an Halaman n
Kebun Lain2
/ Taman Olahrag
Pemilikan Seluruhnya Bangunan a
Belum
Sertifikat
Bukan
Milik
Milik
Bukan Milik
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
No Jenis Ruang
Luas
JML Luas (M2) JML Luas(M2) JML Luas(M2) JML
(M2)
3 Lab. Biologi 1
4 Lab. Kimia 1
5 Lab. Fisika 1
8 Ruang Perpustakaan 1 80
Milik
Bukan Milik
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
No Jenis Ruang
Luas
JML Luas (M2) JML Luas(M2) JML Luas(M2) JML
(M2)
9 Ruang Keterampilan 1 93
11 Ruang UKS 1 36
13 Bengkel
14 Ruang Diesel
15 Ruang Pameran
16 Ruang Gambar
17 Koperasi/Toko 1 36
18 Ruang BP/BK 1 48
21 Ruang TU 1 100
22 Ruang OSIS 1 18
25 Gudang
No Jenis Ruang
Luas
JML Luas (M2) JML Luas(M2) JML Luas(M2) JML
(M2)
30 Sanggar MGMP
31 Sanggar PKG
32 Asrama Murid
33 Unit Produksi
SISWA, RUANG KELAS, GURU DAN TENAGA ADMINISTRASI
1. KEADAAN MURID
Tenaga Educatif dan Adminstrasi berdasarkan golongan Tenaga Edukatif dan Adminstrasi berdasarkan Umur
Tenaga Educatif PNS/Honor Tenaga Adminstrasi PNS/Honor Tenaga Educatif PNS/Honor Tenaga Adminstrasi PNS/Honor
Tota
Jum
Jum l
Golongan golongan To Umur To Umur
To lah
Ban Kon Ho lah
Ho tal
jml Jml tal tal
nor
tu trak nor 50
20- 30- 40- 50- 20- 30- 40- >5
II III IV I II III IV >55 L P - L P
29 39 49 55 29 39 49 5
55
1
- 52 68 11 - - 79 - - 5 - 5 17 23 9 35 29 6 - 79 6 13 4 - 23
6
- - - - - 59 - 6 - 65 3 2 13 3 - 10 31
Tenaga Adminstrasi PNS/Honor Tenaga Adminstrasi PNS/Honor Tenaga Adminstrasi PNS/Honor
D2/D Sar To
SM D2/D3/ Sar Sarjan Total SM D2/D3/ Sar Sarjan Total SM Sarj
SD SLTA SD SLTA SD SLTA 3/S mu tal
P SM mud a P SM mud a P ana
M d
3 2 13 3 - 10 31 3 2 13 3 - 10 31 - - - - - - -
Keadaan : Gedung Ruang Kelas, Ruang Guru, Ruang Laboratorium dan Ruang Perpustakaan
Keadaan : Januari 2019
No Nama
Rusak Rusak Rusak Rusak Rusak Rusak Luas Tanah
Belu Baik Hak Milik Bkn Milik Total Biaya Keterangan
Ada Khusus Ringan Sedang Berat Total Ringan Sedan Berat Tersedia Utk
m >90% Sendiri Sendiri (Rp)
<30% >39%,50% >50% (Rp) g (Rp) (Rp) Bangunan
Ruang <30 Lab IPA
1 29 dipakai
Kelas %
Untuk
Praktek
2 Ruang Lab.
Kimia
5. Kimia
3 Ruang Lab. 2275 6. Biolog
Biologi i
7. Fisika
4 Ruang 8. Dll
Fisika (rapat
)
5 Ruang
Komputer
6 Ruang Lab. v
B. Ind
7 Ruang Lab. v
B. Ing
8 Ruang 1 <30 v
Perpustaka %
an
9 Ruang Aula v
10 RuangKS 1 v
11 Ruang Guru 1 v
12 Ruang TU 1 v
13 Ruang 1 v
Konseling
14 Ruang UKS 1 v
15 Ruang OSIS 1 v
N NAMA NIP KEPANGKAT MASA KERJA TMT TMT SK KELAHIRAN PEND. U MATA NUPTK
O AN PENGANGKAT TERAKHI TERAK SI PELAJARAN
GOL JABAT GOL SELUR AN R TEMPAT & TGL LAHIR HIR & A
. AN UH TH (T
RUA T B T BL LULUS H)
NG H L H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Dra. Hj. Mis Alia, M.Pd 19611024 198010 2 IV/b GURU 37 9 1 10 198 Tanjung S2 56 B. INGGRIS
001 0 Karang/24/10/1961
2 Dra. Hj. Eliyati B. 19610215 199003 2 IV/b GURU 3 6 26 10 01 03 199 10/1/201 Tanjung S1/198 55 GEOGRAFI 8547739639300002
003 0 3 Karang/15/02/1961 6
3 Dra. Hj. Fatmah 19610708 198701 2 IV/b GURU 3 0 31 0 01 01 198 4/1/2014 Palembang/08/07/1961 S1/198 55 BIOLOGI 6040739641300023
001 7 6
4 Ema Amalia, S.Pd. 19700414 199301 2 IV/b GURU 3 0 25 0 01 01 199 4/1/2014 Sukabumi/14/04/1970 S1/199 46 MTK 8746748650300052
001 3 7
5 Drs. Hi. Jahidin Husin, 19580520 198603 1 IV/b GURU 2 6 31 10 01 03 198 10/1/201 Kalianda/20/05/1958 S2/201 48 GEOGRAFI 9852736638200012
M.Pd. 007 6 4 1
6 Dra. Hj. Belly Kadarsyah 19591228 197803 2 IV/b GURU 2 6 39 10 01 03 197 10/1/201 Kotabumi/28/12/1959 S1/198 57 B. INDONESIA 2554737638300013
002 8 4 4
7 Dra. Septi Dwiharyani 19600917 198303 2 IV/b GURU 2 6 34 10 01 03 198 10/1/201 Yogyakarta/17/09/1960 S1/198 56 EKONOMI 5249738639300013
006 3 4 8
8 Dra. Riris Sitompul 19610801 198901 2 IV/b GURU 2 6 29 0 01 01 198 10/1/201 Teluik Betung/01/08/1961 S1/198 55 SEJARAH 2133739640300023
001 9 4 6
9 Dra.Sri Adiningsih 19670807 199601 2 IV/b GURU 2 6 22 0 01 01 199 10/1/201 Lampung S1/199 49 FISIKA 2146746 58300001
001 6 4 Selatan/07/08/1967 3
10 Dra. Siti Sundari 19591113 198403 2 IV/b GURU 2 0 33 10 01 03 198 4/1/2015 Tanjung S1/198 57 SOSIOLOGI 1445737649300003
002 4 Karang/13/11/1959 3
11 Dra. Djuhaela Kadir 19600221 198603 2 IV/b GURU 2 0 31 10 01 03 198 4/1/2015 Tanjung S1/198 56 EKONOMI 0553738639300022
002 6 Karang21/02/1960 4
12 Dra.Hj. Asmiati 19571207 198603 2 IV/b GURU 2 0 31 10 01 03 198 4/1/2015 Palembang/27/12/1957 S1/198 58 SOSIOLOGI 5559735636300003
002 6 5
13 Dra. Linda Wardhati 19640711 199003 2 IV/b GURU 2 0 27 10 01 03 199 4/1/2015 Krui/11/07/1964 S1/198 52 SEJARAH 2043742643300033
007 0 8
14 Hj. Endriani, M.Pd. 19580930 198303 2 IV/b GURU 2 0 34 10 01 03 198 4/1/2015 Pekanbaru/30/09/1958 S2/200 58 B. INGGRIS 6262736639300003
014 3 1
15 Dra. Ani Herliani 19660327 199103 2 IV/b GURU 2 0 26 10 01 03 199 4/1/2015 Kuningan/27/03/1966 S1/200 50 PENJASKES 7659744644300002
003 1 7
16 Dra. Maria M. Widyowati 19680814 199412 2 IV/b GURU 2 0 23 1 01 12 199 4/1/2015 Pringsewu/14/08/1968 S1/199 46 BIOLOGI 2146746658300001
003 4 2
17 Dra. Hj. Hernawati 19631105 199003 2 IV/b GURU 1 6 27 10 01 03 199 10/1/201 Pakuan Ratu/05/11/1963 S1/198 52 BK 5437741642300063
004 0 5 7
18 Drs. Muslim 19590321 198702 1 IV/b GURU 1 6 30 11 01 02 198 10/1/201 Tanjung S1/198 57 EKONOMI 2653737639200022
001 7 5 Karang/21/03/1959 5
19 Dra. Nurlela 19610808 199103 2 IV/b GURU 1 6 26 10 01 03 199 10/1/201 Sukaraya/08/08/1961 S1/198 54 BK 3335741645200003
002 1 5 9
20 Dra. Yusna 19670910 199403 2 IV/b GURU 1 6 23 10 01 03 199 10/1/201 Lampung S1/199 58 BK 2242745647300073
005 4 5 Selatan/10/09/1967 2
21 Drs. Y. Sudaryadi 19621021 198802 1 IV/b GURU 1 6 29 11 01 02 198 10/1/201 Yogyakarta/21/10/1962 S1/198 53 BK 6353740642200013
001 8 5 7
22 Endang, M.Pd. 19620512 198403 2 IV/b GURU 1 6 33 10 01 03 198 10/1/201 Tanjung S2/201 53 B. INDONESIA 2844740642300092
008 4 5 Karang/12/05/1962 1
23 Dra. Sri Mulya Rahmawati 19610510 199202 2 IV/b GURU 1 6 25 11 01 02 199 10/1/201 Salatiga/10/05/1961 S1/198 54 SOSIOLOGI 4842739639300002
001 2 5 6
24 Dra. Mei Rusida 19610507 199203 2 IV/b GURU 1 6 25 10 01 03 199 10/1/201 Ambarawa/07/05/1961 S1/199 54 B. INGGRIS 3547743642300002
002 2 5 0
25 Dra. Eli Haironi 19590720 198702 2 IV/b GURU 1 6 30 11 01 02 198 10/1/201 Tanjung S1/198 56 GEOGRAFI 1949751653200030
001 7 5 Karang/20/07/1959 5
26 Drs. Misman Asmadi 19611110 198701 1 IV/b GURU 1 6 31 0 01 01 198 10/1/201 Bengkulu/10/11/1961 S1/198 54 PKN 0442739641200043
001 7 5 6
27 Dra. Febrina 19600124 198702 2 IV/b GURU 1 6 30 11 01 02 198 10/1/201 Menggala/24/01/1960 S1/198 56 PKN 4456738638300002
001 7 5 5
28 Dra. Anggia Murni 19621022 198803 2 IV/b GURU 1 6 29 10 01 03 198 10/1/201 Tanjung S1/198 53 KIMIA 4354740641300013
003 8 5 Karang/22/10/1962 7
29 Tujuana Boru N., S.Pd. 19640228 198903 2 IV/b GURU 0 6 28 10 01 03 198 10/1/201 Palembang/28/02/1964 S1/199 52 B. INGGRIS 4560742643200012
005 9 6 7
30 Dra. Ria lina 19630722 199009 2 IV/b GURU 0 6 18 4 01 09 199 10/1/201 Gunung Sugih/22/07/1963 S1/198 52 B. INDONESIA 3054741642300053
001 0 6 9
31 Daruk Toni, S.Pd. 19631126 198803 1 IV/b GURU 0 6 29 10 01 03 198 10/1/201 Tanjung S1/199 52 MTK 2458741645200003
006 8 6 Karang/26/11/1963 6
32 Drs. Nikolas 19631003 199503 1 IV/b GURU 0 6 22 10 01 03 199 10/1/201 Kal.Selatan/03/10/1963 S1/199 52 FISIKA 3335741645200003
001 5 6 2
33 Drs. Infrianto 19650716 199203 1 IV/b GURU 0 6 25 10 01 03 199 10/1/201 Kedaton/16/07/1965 S1/199 50 MTK 0048740643200023
007 2 6 0
34 Dra.Hj.Maryati Nasution 19610515 198701 2 IV/b GURU 0 6 31 0 01 01 198 10/1/201 Tanjung S1/198 54 KIMIA 3847739640300092
001 7 6 Karang/05/05/1961 5
35 Drs. Ramlan 19641123 199003 1 IV/b GURU 0 6 27 10 01 03 199 10/1/201 Jondong/05/08/1964 S1/199 51 FISIKA 2433738637200012
007 0 6 7
36 Hi.Joko Raharjo, M.Pd. 19660415 199202 1 IV/b GURU 0 6 25 11 01 02 199 10/1/201 Klaten/15/04/1966 S2/201 49 B. INDONESIA 5747744645200002
002 2 6 0
37 Drs. Engkur Kurniadi 19670226 199001 1 IV/b GURU 0 6 28 0 01 03 199 10/1/201 Rantau Bayur/23/11/1964 S1/198 51 BIOLOGI 0558745647200012
001 0 6 9
38 Kennedy, S.Pd. 19680312 199203 1 IV/a GURU 9 6 25 10 01 03 199 10/1/200 Talang S1/199 48 B. INGGRIS 7644746648200022
014 2 7 Padang/12/03/1968 7
39 Mardiyah, S.Pd. 19640805 198803 2 IV/a GURU 7 6 29 10 01 04 198 10/1/200 Subang/26/02/1967 S1/199 48 B. INDONESIA 1139745647300043
013 8 9 3
40 Rokhyati, S.Pd. 19640531 199302 2 IV/a GURU 5 0 24 11 01 02 199 4/1/2012 Sleman/31/05/1964 S1/199 51 EKONOMI 5747744645200002
001 2 8
41 Basuki Mulyanto,S.Pd. 19631209 198811 1 IV/a GURU 5 0 29 2 01 11 198 4/1/2012 Malang/09/12/1963 S1/201 52 MTK 4541741645200003
001 8 0
42 Rilia Santi, S.Pd. 19760408 199903 2 IV/a GURU 5 0 27 10 01 03 199 4/1/2012 Tanjung S1/199 39 MTK 1740754654300002
004 9 Karang/08/04/1976 8
43 Sukirman,S.Pd.I 19710705 199403 1 IV/a GURU 4 6 23 10 01 03 199 10/1/201 Way Huwi/05/07/1971 S1/200 44 PAI 8037749652200023
001 4 2 3
44 Drs. Olopan Ompusunggu 19590927 198102 1 IV/a PUSTAK 3 6 35 2 1 3 198 10/1/201 Jawa Tengah/27/09/1959 S1/198 57 - 3259737639200013
AWAN
002 5 3 9
45 Drs. Zimot Radius N. 19670219 199703 1 IV/a GURU 0 6 20 10 01 03 199 10/1/201 Tiga Dolok/19/02/1967 S1/199 49 PENJASKES 1551745656200002
004 7 6 4
46 Heri John Dewey, S.E 19660623 198803 1 III/d GURU 3 0 29 1 01 03 198 4/1/2014 Lampung S1/199 49 - 0955744647202022
007 8 Utara/23/06/1966 7
47 Maya Siskawati, S.Pd 19830515 200604 2 III/d GURU 2 6 11 8 01 04 200 10/1/201 Pardasuka/15/05/1983 S1/200 32 GEOGRAFI 8847761661300002
001 6 4 5
48 Rahmat Riadi, S.Pd. 19650321 198902 1 III/c GURU 1 0 28 11 01 02 198 4/1/2005 Pendopo/21/03/1965 S1/199 51 MTK 4653743645200012
001 2 9 7
49 Miftahul Huda, M.Pd.I 19710603 200604 1 III/c GURU 4 6 11 8 01 04 200 10/1/201 Mandala Sari/03/06/1971 S2/201 44 PAI 5935749651200022
004 6 2 1
50 Habiba 19610818 198513 2 III/b TU 1 3 32 1 01 03 198 1/1/2006 Padang SLTA/1 54 - 9150739639300003
006 1 5 Serunai/18/08/1961 982
51 Aryenti Mardia 19650801 199003 2 III/b TU 6 6 27 1 01 03 199 10/1/201 Sungai Abang/01/08/1965 SLTA/1 50 - 6133743646300083
006 0 0 986
52 Semar Jaya Is, S.Pd. 19790311 200902 1 III/b GURU 5 0 8 10 01 01 200 4/1/2012 Lampung S1/200 37 BIOLOGI 5643757658200032
002 9 Tengah/11/03/1979 3
53 Cut Nurliana Setia Putri, 19860927 201001 2 III/b GURU 4 6 8 0 01 01 201 10/1/201 Bandar S2/201 29 MTK 0259764664300013
M.Si 009 0 2 Lampung/27/09/1986 5
54 Sundari, S.Pd 19790303 201001 2 III/b GURU 4 6 8 0 01 01 201 10/1/201 Mulyo Rejo/03/03/1979 S1/200 37 SEJARAH 4635757659210090
010 0 2 4
55 Erlinda Sari, S.Pd. 19830228 200903 2 III/b GURU 4 0 7 10 01 01 201 4/1/2013 Bandar S1/200 33 BK 4560761662220002
003 0 Lampung/28/02/1983 8
56 Nassar, S.Pd. 19870302 201001 1 III/b GURU 3 0 8 0 01 01 201 4/1/2014 Bandar S1/200 29 FISIKA 8634765666200032
003 0 Lampung/02/03/1987 9
57 Armawati, S.Pd 19850127 201101 2 III/a GURU 6 3 7 0 01 01 201 1/1/2011 Kota Bumi/27/01/1985 S1/200 31 PKN 6459763663220000
002 1 6
58 Sury Andhika Putri, S.Pd. 19880121 201101 2 III/a GURU 6 3 7 0 01 01 201 1/1/2011 Baturaja/21/01/1988 S1/201 28 SOSIOLOGI 3453766666220002
003 1 0
59 Ukhtia Sari, S.Pd.i 19871013 201101 2 III/a GURU 6 3 7 0 01 01 201 1/1/2011 Sidodadi/13/10/1987 S1/200 28 MB. ARAB 1345765666220013
003 1 9
60 Mudringah 19690516 199103 2 III/a TU 6 3 26 1 01 03 199 1/1/2011 Bobot Sari/16/05/1969 SLTA/1 46 - 3848747649300042
006 1 994
61 Letriana,S.Pd 19811106 201407 2 III/a GURU 2 9 3 6 1 7 201 7/1/2014 Tanjung S1/200 34 BIOLOGI 0438759660300023
001 4 Karang/06/11/1981 4
62 Johansyah, S.Kom 19741101 201407 1 II/c GURU 2 9 3 6 1 7 201 7/1/2014 Tanjung S1/200 41 TIK 3433752654200010
001 4 Karang/01/11/1974 8
63 Betty Herlindawati 19720130 201407 2 II/a TU 2 9 3 6 1 7 201 7/1/2014 S.Kemiling/30/01/1972 SLTA/1 44 - 3462750652300012
001 4 991
Bandar Lampung, 24 April 2018
Kepala Sekolah,
No Nama Status TUPOKSI/Guru Tempat Tanggal Lahir L/P Agama Pendidikan NO. SK NUPTK/PEG.ID
Kepegawaian Mapel Terakhir/
TH Lulus
1 Davina Honorer TU TU Tanjung karang, 16-12-1979 P ISLAM SMU/1998 521/I.12.1/SMU12.12/KP/2000 6548757659300033
2 Fitri Yani, S.Pd Honorer TU TU/Operator Sebarus, 26-07-1985 P ISLAM S1/2011 092/KP/08/III.12/2010 10807058185002
3 Milya Hartati,S.PdI Honorer TU TU kerbang Langgar, 28-06-1987 P ISLAM S1/2010 62/KP/08/III.12/2011 10807058187002
4 Anizawati,S.Pd Honorer TU TU Tanjung Karang, 18-07-1990 P ISLAM S1/2012 371/KP/08/III.12/2012 -
5 Fitri Anggraeni Honorer TU TU Bandar Lampung, 24-03- P ISLAM SMK/2011 371/KP/08/III.12/2012 -
1992
6 Pujiati Honorer TU PUSTAKAWAN Purbalingga, 01-05-1978 P ISLAM SMK/1997 238/I.12.1/SMU.12/KP/1999 7833756658300010
7 Sri Utami Honorer TU PUSTAKAWAN Sragen, 10-05-1975 P ISLAM SMEA/1996 521/I.12.1/SMU12.12/KP/2000 5842753657300002
8 Ns.Marlia Sari, S. Kep Honorer TU UKS Krui, 10-1-1980 P ISLAM S1/2009 299/KP/08/III.12/2009 10807058180001
9 Yuliana Wati, A.Md.Kep Honorer TU UKS Bangun sari, 14-6-1987 P ISLAM D3/2009 275/KP/08/III.12/2011 10807058187003
10 Ratu Dwi Gustia R, S.Pd Honorer TU LABORAN KIMIA B. Lampung, 01-08-1989 P ISLAM S1/2012 480A/KP/08/III.12/2015 -
11 Rubiantoro, A.Md Honorer TU TU/Operator T. karang, 19-12-1977 L ISLAM D3/2002 308//KP/08/III.12/2008 0561755657200033
12 Dili Nilakandi,S.Si Honorer TU LABORAN BAHASA T. Karang, 15-9-1985 P ISLAM S1/2008 271/KP/08/III.12/2011 -
13 Siti Fatonah, A.Md Honorer TU LABORAN BAHASA Way Layap, 24-6-1979 P ISLAM D3/2004 271/KP/08/III.12/2011 -
14 Wanto Honorer TU TU Karang anyar, 29-8-1969 L ISLAM SMEA/1990 238/I.12.1/SMU.12/KP/1999 4161747650200013
15 Sono Honorer TU PENJAGA SEKOLAH Jati sari, 19-4-1965 L ISLAM SD 521/I.12.1/SMU12.12/KP/2000 -
16 Sumiran Honorer TU PENJAGA SEKOLAH Sukarame, 5-1-1962 L ISLAM SD 16/KP/08/III.12/2003 -
17 Budiman Honorer TU PENJAGA SEKOLAH Karang anyar, 12 - 2 - 1975 L ISLAM SMP/2011 49/KP/08/III.12/2004 1544754656200025
18 Virgo Honorer TU SATPAM Medan, 17-08-1977 L KHATOLIK SMU N 16/KP/08/III.12/2003 2149755658200013
19 Sonjana Honorer TU PEKARYA cirebon, 14-4-1977 L ISLAM SMP 013/KP/08/III.12/2007 -
20 Herwan Honorer TU SATPAM Sugihan, 3-9-1966 L ISLAM SMA 299/KP/08/III.12/2009 -
21 Nur Cahyadi Honorer TU PEKARYA Margodadi, 10-2-1972 L ISLAM SMP 092/KP/08/III.12/2010 -
22 Agus Af Honorer TU SATPAM Palembang, 28-8-1970 L ISLAM SMA 473/KP/08/III.12/2013 -
23 Gusriana, S.Pd Honorer TU LABORAN FISIKA Metro, 28-8-1993 P ISLAM S1 219/KP/08/III.12/2017 -
24 Resta Anggun Lestari, Honorer TU PUSTAKAWAN Bandar Lampung, 23-4-1994 P ISLAM D3 219/KP/08/III.12/2017 -
A.Md
25 Heri Prayogo, S. Pd. GURU Guru Penjaskes Rejosari, 1-1-1989 L ISLAM S1 03/KP/08/III.12/2017 -
HONOR
26 Fauzi, SH. I GURU Guru PAI Pringsewu, 22-1-1988 L ISLAM S1 480A/KP/08/III.12/2015 -
HONOR
27 Norma Indah Pratiwi, S.Pd GURU Guru BK Natar, 26-12-1992 P ISLAM S1 219/KP/08/III.12/2017 -
HONOR
Tanah
Status Luas Tanah Penggunaan
Halaman/ Lapangan
Kebun Lain2
Taman Olahraga
Pemilikan seluruhnya Bangunan
2
Sertifikat 23.000 m 6.200 m2 13.800 m2 2.000 m2 6.000 m2 1.000 m2
Milik
Belum
Sertifikat
Bukan Milik
Milik
Bukan Milik
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
No Jenis Ruang
Luas Luas Luas
Luas
JML JML JML JML
(M2)
(M2) (M2) (M2)
Milik
Bukan Milik
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
No Jenis Ruang
Luas Luas Luas
Luas
JML JML JML JML
(M2)
(M2) (M2) (M2)
9 Ruang Keterampilan 1 93
11 Ruang UKS 1 36
12 Koperasi/Toko 1 36
13 Ruang BP/BK 1 48
16 Ruang TU 1 100
17 Ruang OSIS 1 18
20 Gudang 2 36