Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Skrip Si

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 155

STUDI KESIAPAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI SMAN 12 BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh :

Finaty Arifin
1511010269

Jurusan :Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1440 H/ 2019 M
STUDI KESIAPAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI SMAN 12 BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

Finaty Arifin
1511010269

Jurusan: Pendidikan Agama Islam

Pembimbing I : Dr. Rijal Firdaos, M.Pd.


Pembimbing II : Dra. Uswatun Hasanah, M.Pd.I.

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1440 H/ 2019 M
STUDI KESIAPAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI SMAN 12 BANDAR LAMPUNG

Oleh:
Finaty Arifin

ABSTRAK

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang telah disahkan oleh pemerintah


pada tanggal 15 Juli 2013. Pemberlakuan kurikulum 2013 merupakan komitmen
pemerintah dalam rangka usaha meningkatkan mutu Pendidikan di Indonesia. Dalam
upaya pelaksanaan kurikulum 2013 yang diberlakukan pada tahun ajaran 2013-2014
pemerintah mendapatkan bantahan yang cukup keras, baik dalam pihak guru, sekolah
maupun pengamat pendidikan. Berpijak dari itulah peneliti melakukan penelitian di
SMAN 12 Bandar Lampung dengan judul Studi Kesiapan Guru Pendidikan Agama
Islam Dalam Mengimpelentasikan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 12 Bandar
Lampung. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bagaimanakah Kesiapan Guru Pendidikan Agama Islam dalam
Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 12 Bandar Lampung?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Studi Kesiapan Guru Pendidikan
Agama Islam Dalam Mengimpelentasikan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 12
Bandar Lampung.. Dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tolak ukur dalam
upaya meningkatan keberhasilan proses belajar Pendidikan Agama Islam dan dapat
dijadikan sebagai bahan-bahan pertimbangan dalam mengatasi permasalahan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jenis penelitian ini adalah field research
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun tekhnik pengumpulan data yaitu
dengan observasi, wawancara mendalam kepada sejumlah subyek dan informan serta
dokumentasi. Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah,
waka kurikulum, guru, dan siswa yang sudah ditetapkan. Analisa data dilakukan sejak
awal penelitian dan proses dilaksanakan sampai kepada kesimpulan.
Berdasarkan hasil data diperoleh dari penelitian, dan setelah data dianalisa
maka dapat disimpulkan bahwa guru sudah berusaha dengan semaksimal mungkin
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dan dalam proses pembelajaran guru
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam telah siap untuk melaksanakan studi
pembelajaran secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan kurikulum 2013, dari
proses perancangan pembelajaran yang sudah sesuai dengan ketentuan kurikulum
2013 dan guru telah mengembangkan perencanaan pembelajaran kurikulum 2013
dengan cara memperkaya silabus dan RPP, serta proses pembelajaran yang inovasi
serta kreatif yang dilakukan tidak hanya didalam kelas merupakan salah satu
komponen dari kurikulum 2013.

Kata kunci : Implementasi Kurikulum 2013, Pendidikan Agama Islam.


MOTTO

             

             

    

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-


lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Mujadilah: 11)1

1
Dapertemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemah, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2011), cet. Ke-2 h. 543
PERSEMBAHAN

Bissmillahirahmanirrahim...

Dengan rahmat Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

1. Kedua orang tuaku, Ayah Zainul Arifin dan Ibunda Sofiaty. Terimakasih atas

segala jeri payah perjuangan membesarkanku dengan kasih sayang maupun

dengan material, terimakasih atas limpahan kasih sayang yang saat ini masih

terasa mengiringi langkah kesuksesanku, menghantarkanku mendapatkan

gelar sarjana. Limpahan do’a dan kasih sayang yang tak terhingga selalu

engkau berikan kepadaku.

2. Suamiku tercinta Waluyo Erry Wahyudi, Terimakasih atas segala dukungan

motivasi serta semangatnya dengan kasih dan sayang maupun material, yang

tidak pernah lelah membimbing dan menasehatiku setiap saat.

3. Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung tempatku menuntut ilmu

pengetahuan.
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Finaty Arifin, yang dilahirkan di Bandar Lampung pada

tanggal 9 Juni 1997, buah cinta pasangan ayah Zainul Arifin dan ibunda Sofiaty

sebagai putri tunggal. Selama menuntut ilmu pendidikan pertama kali penulis tempuh

adalah di Taman Kanak-kakak Karya Utama Way Kandis Bandar Lampung selama 2

tahun selesai pada tahun ajaran 2002/2003, selanjutnya penulis melanjutkan

pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 3 Prumnas Way Kandis Bandar Lampung selesai

pada tahun ajaran 2008/2009.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar, penulis melanjutkan

pendidikannya di SMP Kartika II-2 (PERSIT) Bandar Lampung selesai pada tahun

ajaran 2011/2012. Lalu kembali melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 12 Bandar

Lampung selesai pada tahun ajaran 2014/2015. Kemudian penulis melanjutkan S1

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di IAIN Raden

Intan Lampung pada tahun 2015, dan pada tahun 2017 IAIN Raden Intan Lampung

menjadi UIN Raden Intan Lampung hingga saat ini.

Pada semester VI tahun 2018 tepatnya pada tanggal 8 juli 2018 penulis

menikah dan tetap melanjutkan pendidikan di UIN Raden Intan Lampung, pada tahun

2018 saat penilis semester VI penulis menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di

Desa Way Huwi, Jati Agung Lampung Selatan selama 30 hari. Selanjutnya pada saat

penulis semester VII penulis menjalankan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di

SMA Negeri 12 Bandar Lampung selama 50 hari. Dan hingga saat ini menulis masih
menempuh pendidikan di UIN Raden Intan Lampung Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam.


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sang pencipta langit dan

bumi serta segala isinya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta kasih

sayang-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan tak

lupa shalawat dan salam penulis junjungkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,

Nabi yang telah membawa penulis dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh

dengan ilmu pengetahuan yang luar biasa seperti saat ini.

Dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Studi Kesiapan Guru Pendidikan

Agama Islam dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 12

Bandar Lampung”, penulis menyadari masih banyak kekurangan, baik dari segi isi

maupun teknik penulisannya, untuk itu baik kritik dan saran sangat penulis harapkan

demi kesempurnaan penulisan pada tahap selanjutnya.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapatkan bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

2. Bapak Dr. Imam Syafe’i, M.Ag dan Bapak Dr. Rijal Firdaos, M.Pd selaku

Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

3. Bapak Dr. Rijal Firdaos, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah

mengarahkan, dan Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Pd.I selaku pembimbing

II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.


4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya Prodi

PAI yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada

penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Raden Intan Lampung.

5. Bapak Ibu Staf Karyawan Perpustakaan Tarbiyah dan Perpustakaan Pusat

UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan bantuan untuk

melengkapi penulisan skripsi ini hinga terselesaikan.

6. Kepada Kepala SMA Negeri 12 Bandar Lampung, Guru beserta peserta

didik yang telah memberikan bantuan sehingga terselesainya skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan

bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandar Lampung, Februari 2019

Finaty Arifin
1511010269
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i

ABSTRAK .......................................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

PENGESAHAN ..................................................................................................iv

MOTTO .............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ..............................................................................................vi

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Alasan Memilih Judul .............................................................................. 1


B. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
C. Identifikasi Masalah ................................................................................ 14
D. Rumusan Masalah ................................................................................... 14
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 14
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 15

A. Penelitan Terdahulu yang Relevan ......................................................... 15

B. Studi Kesiapan Guru ............................................................................... 16


1. Studi Kesiapan Guru ......................................................................... 16
2. Tugas dan Peran Guru ....................................................................... 19
3. Kompetensi Guru .............................................................................. 21
C. Implementasi Kurikulum 2013 ............................................................... 22
1. Pengertian Kurikulum 2013 ............................................................... 22
2. Tujuan dan Fungsi Kurikulum 2013................................................... 25
3. Komponen-komponen Kurikulum 2013............................................. 26
4. Prinsip-prinsip Kurikulum 2013 ......................................................... 30
5. Implementasi Kurikulum 2013 ........................................................... 32
6. Hakikat Implementasi Kurikulum 2013 ............................................. 32
7. Peran Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013............................. 34
D. Studi Kesiapan Guru dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 ... 35
1. Merancang pembelajaran yang efektif dan bermakna ...................... 35
2. Prinsip pembelajaran kurikulum 2013 .............................................. 38
3. Memilih dan Menentukan Pendekatan Pembelajaran ....................... 39
4. Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 .............................................. 40
5. Kunci Sukses Kurikulum 2013 ......................................................... 44
E. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam ............................................... 48
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ................................................ 48
2. Fungsi danTujuan Pendidikan Agama Islam .................................... 50
3. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Agama Islam............................. 52

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 54

A. Jenis-Jeneis Penelitian ............................................................................ 54


B. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 55
C. Instrumen Penelitian ............................................................................... 55
D. Sumber Data............................................................................................ 57
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 58
F. Teknik Analisis Data............................................................................... 60
G. Uji Keabsahan Data ................................................................................ 62
H. Triangulasi .............................................................................................. 65

BAB VI ANALISIS PENELITIAN ................................................................. 67

A. Deskripsi Data ......................................................................................... 67


1. Sejarah Berdirinya SMAN 12 Bandar Lampung .............................. 67
2. Visi Misi SMAN 12 Bandar Lampung ............................................. 68
3. Letak Geografis ................................................................................. 69
4. Data Kepsek dan Tenaga Pengajar/Guru .......................................... 70
5. Data Sarana dan Prasarana ................................................................ 76
B. Penyajian Data. ....................................................................................... 80
C. Analisis dan Pembahasan ........................................................................ 90

BAB V PENUTUP .......................................................................................... .95

A. Kesimpulan .......................................................................................... .95


B. Saran ..................................................................................................... .97

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... .98


DAFTAR TABEL

1.1 Hasil belajar peserta didik .............................................................. 6

1.2 Hasil belajar peserta didik .............................................................. 9

2.1 Perubahan kurikulum dari KTSP ke K13 ..................................... 30

4.1 Data Kepsek yang pernah menjabat .............................................. 67

4.2 Letak Geografis ............................................................................. 69

4.3 Data Guru ...................................................................................... 71

4.4 Data Personel Non-Pns SMAN 12 Bandar Lampung ................... 75

4.5 Data Jumlah Siswa ........................................................................ 77

4.6 Data Sarana Prasarana................................................................... 78


DAFTAR LAMPIRAN

1. Kerangka Wawancara dengan Guru PAI ................................................. 101


2. Kerangka Wawancara dengan Kepala Sekolah ....................................... 102
3. Lembar Observasi I Kelas X MIA 1 ........................................................ 104
4. Lembar Observasi II Kelas X MIA 1 ....................................................... 105
5. Lembar Observasi I Kelas XI MIA 1 ....................................................... 106
6. Lembar Observasi II Kelas XI MIA 1 ..................................................... 107
7. Data Dokumentasi .................................................................................... 108
8. RPP Guru PAI .......................................................................................... 109
9. Profil Sekolah........................................................................................... 135
10. Surat Permohonan Penelitian ................................................................... 149
11. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah................................................ 150
12. Lembar Pengesahan Proposal .................................................................. 151
13. Kartu Konsul ............................................................................................ 152
14. Persetujuan ............................................................................................... 153
15. Pengesahan ............................................................................................... 154
16. Dokumentasi Foto .................................................................................... 155
BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Memilih Judul

Alasan penulis memilih judul skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Judul tersebut sesuai dengan fakultas dan jurusan tempat penulis belajar

dan mengajukan judul tersebut yaitu Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Pendidikan Agama Islam, maka penulis beranggapan bahwa judul tersebut

nantinya akan ada manfaatnya bila penulis akan menjadi guru Pendidikan

Agama Islam.

2. Penulis beranggapan bahwa untuk mengetahu prestasi atau keberhasilan

suatu pendidikan yaitu dengan mengadakan atau melaksanakan kurikulum

2013, yang sesuai dengan langkah-langkah yang ditetapkan.

3. Memungkinkan adanya pendukung dan literature yang menunjang bersifat

teoris maupun lapangan dan terjangkau serta memungkinkan terlaksananya

penelitian.

4. Penulis memiliki motivasi tersendiri untuk meneliti tentang bagaimana

kesiapan guru dalam penerapan kurikulum 2013 di SMAN 12 Bandar

Lampung khusunya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

B. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah tradisi budaya untuk meningkatkan

harkat dan martabat manusia, melalui proses yang panjang dan berlangsung

sepanjang hayat. Pendidikan terjadi melalui interaksi insani, tanpa batasan waktu dan
ruang. Pendidikan tidak hanya dimulai dan diakhiri di sekolah. Pendidikan akan

dimulai dari lingkungan keluarga, dilanjutkan serta ditempa dalam lingkungan

sekolah, lalu diperkaya dalam lingkungan masyarakat dan hasil-hasilnya digunakan

dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, agama, bangsa dan negara.

Daur ulang maupun siklus ini berlangsung selama manusia hidup dalam

konteks sosialnya. Pendidikan yang secara langsung dalam lingkungan sekolah

disebut pendidikan formal dikarenakan ada unsur kesengajaan, diniati, diatur, dan

direncanakan sedemikian rupa melalui tata cara serta mekanisme yang sesuai

perundang-undangan yang diberlakukan untuk itu. Dengan peraturan yang mengikat.

Aturan maupun ketertarikan diwujudkan dalam satu sistem pendidikan sebagai sub-

sistem dari kehidupan sosial pada umumnya. Sistem merupakan seperangkat objek

atau konsepsi yang memiliki sejumlah komponen yang saling berhubungan serta

mempengaruhi satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan

umum pendidikan diperlukan sebagai arah dari sistem dan pelaksanaan pendidikan.

Selanjutnya komponen pendidikan merupakan unsur-unsur yang dapat menangkis

tujuan pendidikan.2

Pada hakikatnya sudah menjadi kodrat manusia yaitu untuk harus menuntut

ilmu dan mendapatkan pengetahuan serta pendidikan yang layak secara formal

maupun non formal, seperti kata pepatah “dimana ada kemauan disitu ada jalan”,

dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5 dijelaskan bahwa manusia wajib menuntut

ilmu dan harus mempunyai kemauan untuk mencari ilmu yang diawali dengan

2
Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung : Sinar
Baru Algensindo, 2013), cet. Ke- 7 h. 2
membaca dan menggunakan pena, pendidikan diperoleh sejak manusia dari dalam

kandungan hingga liang lahat

              

         

Artinya: “1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang
Maha pemurah, 4.yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, 5. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”3 (Q.S Al-Alaq 1-5)
Di dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadilah ayat 11 juga dijelaskan, barang siapa

yang berilmu dan perpendidikan Allah akan mengangkat derajat orang tersebut.

             

             

    

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan

memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu

3
Dapertemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemah, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2011), cet. Ke-2 h. 597
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Mujadilah: 11)4

Pendidikan juga dapat diartikan usaha sadar serta terencana untuk

menerapkan situasi pembelajaran dalam belajar mengajar supaya siswa siswi

berperan cekatan untuk menumbuhkan kelebihan atau potensi diri peserta didik agar

dapat memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kecerdasan akhlak mulia, pengendalian

diri dan seni keterampilan yang diperlukan dirinya dalam masyarakat Indonesia.

Pendidikan juga disebut kebiasaan, pengajaran, ketekunan dan keteladanan serta

sebagainya.5

Pendidikan didalam lingkup sekolah condong bersifat formal. Guru menjadi

tenaga pendidik sudah disiapkan dengan formal didalam satuan pendidikan. Pendidik

berperan pokok dalam suatu proses belajar mengajar sebab berinteraksi langsung

bersama peserta didik. Dalam belajar mengajar di kelas ataupun dalam menerima

materi pasti siswa siswi akan merasakan beberapa masalah dalam belajar dikelas, dan

salah satunya tentang pelajaran Pendidikan Agama Islam.6

Pendidikan Agama sesungguhnya sudah ada jauh sebelum kemerdekaan

Indonesia. Tetapi dikarena politik, pendidikan pemerintah penjajah (Belanda)

disekolah-sekolah Negeri tidak diberikan Pendidikan Agama Islam. Karena, politik

mengatakan bahwa pendidikan itu harus “Netral” yang artinya pihak pemerintah tidak

mau ataupun tidak boleh mencampurkan pendidikan dengan Agama. Karena, Agama

4
Dapertemen Agama, Opcit., h.533
5
Munarji, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bina Ilmu 2004), h. 9
6
Nana Sudjana, Opcit, h. 10
merupakan tanggung jawab dari keluarga usul wakil-wakil rakyat supaya Pendidikan

Agama dimuat dalam proses pembelajaran atau mata pelajaran di sekolah umum

maupun negeri itu selalu ditolak dari pihak Hindia Belanda. Pendidikan Agama hanya

ada pada sekolah-sekolah partikulir (swasta) atau yang disebut dengan sekolah rakyat

(SR).7

Setelah Indonesia merdeka, para perintis kemerdekaan menyadari bahwa

betapa penting dan berguna Pendidikan Agama disekolah-sekolah umum. Ki Hajar

Dewantara selaku menteri pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan pada kabinet

pertama menegaskan bahwa Pendidikan Agama harus dijalankan disekolah-sekolah

negeri. Oleh karena itu pemerintah menetapkan no.1/SD tanggal 3 januari 1946

didirikannya Kementerian Agama.

Oleh sebab itu disekolah-sekolah umum harus memasukkan Pendidikan

Agama Islam, karena pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran

yang harus di mengerti dan dipelajari oleh peserta didik. kenyataan ini dapat

dikemukakan lembaga pendidikan atau sekolah dibawah naungan kementerian

pendidikan dan kebudayaan. Salah satunya adalah SMA Negeri 12 Bandar Lampung.

SMA Negeri 12 Bandar Lampung adalah salah satu sekolah pendidikan formal yang

didalam kurikulumnya pelajaran Pendidikan Agama Islam yang wajib di tempuh di

sekolah. Didalam hasil prapenelitian yang peneliti lihat, dapat di simpulkan

bahwasanya dari dulu hingga saat ini guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri

12 Bandar Lampung sudah menerapkan kurikulum 2013 seperti yang sudah

dilakukan penulis pada pra penelitian, dimana siswa banyak sekali mengalami
7
Munarji, Opcit, h. 12
masalah dalam memahami atau menerima materi mata Pendidikan Agama Islam, hal

ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam yang rendah dan banyak siswa yang tidak lulus dalam mengikuti evaluasi

pembelajaran dan guru mata pelajaran pun kurang inovatif, variatif, dan kreatif dalam

proses pembelajaran.

Kurikulum adalah niat dan harapan serta impian yang dituangkan dalam

bentuk maupun program pendidikan yang akan dilaksanakan oleh guru disekolah. Isi

kurikulum memuat pengetahuan ilmiah, termasuk kegiatan dan pengalaman belajar,

yang disusun sesuai taraf perkembangan siswa. Kurikulum akan mempunyai arti dan

fungsi untuk mengubah siswa apabila dilaksanakan serta di transformasikan dengan

pendidik atau guru kepada peerta didik siswa didalam suatu kegiatan yang di

namakan proses belajar mengajar. Dan dapat dikatakan proses belajar mengajar

merupakan operasionalisasi dari kurikulum.8

Hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas XI

MIA 1 SMA N 12 Bandar Lampung

Tabel 1.1
NO NAMA SISWA KKM LK/PR NILAI KETERANGAN
1. PUTRA ANJAS 75 L 75 TUNTAS
2. FARIA PUTRI 75 P 73 TIDAK TUNTAS
3. NURLELA 75 P 76 TUNTAS
4. AILSA LUTHFI 75 P 60 TIDAK TUNTAS
5. DESTIANA PUTRI 75 P 80 TUNTAS
6. BELLA PUSPITA 75 P 78 TUNTAS
7. MAHARANI PUTRIANA 75 P 65 TIDAK TUNTAS
8. ANGGI NURLIA 75 P 68 TIDAK TUNTAS
9. HANNA PERTIWI 75 P 68 TIDAK TUNTAS

8
Ibid., h. 4
10. ANNISA CAHYANITA 75 P 60 TIDAK TUNTAS
11. BALDAN TOYYIBAH 75 L 70 TIDAK TUNTAS
12. BALQIS PUTRI 75 P 73 TIDAK TUNTAS
13. BUNGA NAJLA 75 P 80 TUNTAS
14. CAHYA ANDARA 75 L 75 TUNTAS
15. AMALLIA EFENDI 73 P 65 TIDAK TUNTAS
16. DELIA NATALIA 77 P 76 TUNTAS
17. DENI APRIYADI 72 L 69 TIDAK TUNTAS
18. DESI NATASYA 75 P 81 TUNTAS
19. DESRITA PRATIWI 75 P 65 TIDAK TUNTAS
20. NAILAH PUTRI 75 P 65 TIDAK TUNTAS
21. DINA PUTRI OKTARIA 75 P 69 TIDAK TUNTAS
22. FAHIZ HAFIDUDDIN 75 L 70 TIDAK TUNTAS
23. FIGEL GAMALIEL 75 L 75 TIDAK TUNTAS
24. FITRI YOHANA 75 P 74 TIDAK TUNTAS
25. HANNA JULIA MIRZA 75 P 74 TIDAK TUNTAS
26. INDAH LESTARI 75 P 77 TUNTAS
27. KHLARISMATEIN 75 P 77 TUNTAS
28. LINTANG AZZAHRA 75 P 82 TUNTAS
M.FARDHAN SEPTIAN
29. 75 L 70 TIDAK TUNTAS
CAHYA
M.NAUFAL
30. 75 L 72 TIDAK TUNTAS
RIZQULLAH
31. REZA FAHREZI 75 L 74 TIDAK TUNTAS
32. NOVITA PERDANA 75 P 79 TUNTAS
33. DANDI 75 L 84 TUNTAS
34. RESTI APRILYANI 75 P 75 TUNTAS
35. FEBRIAN 75 L 84 TUNTAS
36. RISMAYLANI 75 P 76 TUNTAS
37. RUBEN NASRULLAH 75 L 79 TUNTAS
38. SHAFA FITRIANA 75 P 66 TIDAK TUNTAS
39. UMMI 75 P 70 TUNTAS
Sumber : Data hasil pembelajaran siswa-siswi kelas X MIA 1 SMAN 12
Bandar Lampung tahun ajaran 2017/2018

Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Peserta Didik Kelas XI

MIA 1 SMA N 12 Bandar Lampung

Tabel 1.2

NO NAMA SISWA KKM LK/PR NILAI KETERANGAN


1. ABDI RIZALDI 75 L 75 TUNTAS
2. AUDI PUTRI LIZA 75 P 73 TIDAK TUNTAS
3. BELLA FEBIAN 75 P 76 TUNTAS
4. CICIA RAHAYU 75 P 60 TIDAK TUNTAS
5. CHINDY ANASTASYA 75 P 80 TUNTAS
6. CLAUDIA INDAH 75 P 78 TUNTAS
7. DONNA 75 P 65 TIDAK TUNTAS
8. DWITA SARI 75 P 68 TIDAK TUNTAS
9. DYANTI PUTRI INDAH 75 P 77 TUNTAS
10. ELZA SAFIRA 75 P 75 TUNTAS
11. ENDAR PUTRA 75 L 70 TIDAK TUNTAS
12. ERNI YAHNI 75 P 73 TIDAK TUNTAS
13. FATMA SARI 75 P 80 TUNTAS
FATURROHMAN
14. 75 L 75 TUNTAS
AKBAR
15. FAUZIAH PURNAMA 73 P 65 TIDAK TUNTAS
16. FITRIANA 77 P 76 TUNTAS
17. FURQON LUKMAN 72 L 69 TIDAK TUNTAS
18. GINA HANAN 75 P 81 TUNTAS
19. GUSTIA OKTA 75 P 65 TIDAK TUNTAS
20. HANIN NIA 75 P 65 TIDAK TUNTAS
21. HAFIDZA SAFANA 75 P 69 TIDAK TUNTAS
22. IKHSAN TARINAMON 75 L 70 TUNTAS
23. IKHLAS SAFANI 75 L 75 TIDAK TUNTAS
24. JESSICA AULIA 75 P 74 TIDAK TUNTAS
25. KALLYA ANINA 75 P 74 TIDAK TUNTAS
26. LOLA SAPITRI 75 P 77 TUNTAS
27. MUHAMMAD ATID 75 L 77 TUNTAS
28. MUHAMMAD LUTFI 75 L 82 TIDAK TUNTAS
29. NAUFAL YANZI 75 L 70 TIDAK TUNTAS
30. OPVAN SARYATO 75 L 72 TIDAK TUNTAS
31. SUTOSO SAPUTRA 75 L 74 TIDAK TUNTAS
32. ZAINAB SALSABILA 75 P 79 TUNTAS
Sumber : Data hasil pembelajaran siswa-siswi kelas XI MIA 1 SMAN 12
Bandar Lampung tahun ajaran 2017/2018

Dari masalah diatas guru sebagai pendidik memiliki peranan penting dalam

mengatasi masalah peserta didik di SMA Negeri 12 Bandar Lampung terutama

didalam pelajaran Pendidikan Agama Islam dan kurikulum pun menjadi acuan sangat

penting untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik, kurikulum akan menjadi

pokok acuan dan panduan bagi siswa siswi didalam KBM atau proses belajar
mengajar. Kurikulum juga dapat diartikan sebagai perangkat dalam mata pelajaran

yang harus dipelajari oleh peserta didik.9

Hal ini dapat dilihat dari substansi perubahan dari (KTSP) kurikulum 2006 ke

(K13) Kurikulum 2013 ini merupakan inovasi sebuah dalam suatu proses belajar

mengajar didalam kelas, dari gaya belajar mengajar ala bank, yaitu pendidik menulis

di papan tulis dan peserta didik mengikuti atau mencatatnya di buku dan pendidik

menerangkan dan menjelaskan sedangkan peserta didik memperhatikan dan

mendengarkan dan proses belajar mengajar yang lebih mengedepankan murid untuk

melakukan pengamatan, bertanya, mengeksplorasi, mencoba, dan

mengekspresikannya. Suatu proses belajar mengajar atau pembelajaran yang

menuntut peserta didik untuk dapat aktif dalam sebuah pembelajaran hanya mungkin

terwujud apabila bila mindset atau pola pikir guru sudah berubah. gurupun tidak lagi

memiliki pola pikir atau mindset bahwa dalam memberikan materi pembelajaran

peserta didik harus di dalam kelas dan melihat ke papan tulis. Mengajar dapat

berlangsung di perpustakaan, sungai, tanah lapang, atau juga di kebun. Alat

pembelajaran atau yang biasa kita sebut media pembelajaran juga tidak harus buku,

komputer, atau alat praga. Pohon dan tanaman di kebun, sungai tanah lapang, dan

sejenisnya juga dapat menjadi media dalam proses pembelajaran.

Mengubah pola pikir atau mindset pendidik seperti ini sangat sulit, karena

sudah bertahun-tahun guru mengajar dengan metode klasik dan model ala bank. Sulit

apabila tiba-tiba guru wajib mengubah dirinya menjadi seorang motivator dan

9
Ahmad Janan Asiffudin, Mengungkit Pilar Pendidikan Islam, (Tinjauan Filosofis),
(Yogyakarta: Suka Press, 2010), h.111
fasilitator. Mengubah pola pikir atau mindset guru inilah pekerjaan rumah tersendiri

bagi Kemendikbud dalam menerapkan (K13) Kurikulum 2013. Kegagalan mengubah

pola pikir atau mindset guru dapat menjadi sumber kegagalan implementasi (K13)

Kurikulum 2013. Problemnya adalah perubahan pola pikir mindset guru tidak dapat

dilakukan dalam waktu dekat dan singkat, tetapi membutuh waktu beberapa tahun,

padahal (K13) Kurikulum 2013 itu wajib diterapkan secepatnya. Pembahasannya

merupakan persoalan suatu teknis dilatihkan dalam jangka waktu seminggu, akan tapi

perubahan pola pikir atau mindset guru tersebut harus dilakukan terus-menerus

dengan cara mendorong guru untuk terus berusaha untuk mengetahui apa yang harus

diubah dan guru harus terus belajar.

Penyebab diterapkannya (K13) kurikulum 2013 itu ditandai dengan adanya

berbagai pola prinsip pengembangan kurikulum 2013 antara lain yaitu:

a. Peningkatan dalam iman, takwa, serta akhlak

b. Keperluan kompetensi masa yang akan datang

c. Meningkatkan potensi, kecerdasan, dan minat yang sesuai dalam tingkat

kemampuan dan perkembangan siswa siswi.

d. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

e. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

f. Tuntutan dunia kerja

g. Agama

h. Perkembangan ilmu teknologi, seni, dan pengetahuan

i. Dinamika pesatnya globalisasi

j. Persatuan kesatuan nasional serta nilai kebangsaan

k. situasi sosial budaya penduduk setempat

l. Kesetaraan atau kesamaan tingat gender


m. Karakter satuan pendidikan10

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang telah disahkan oleh pemerintah

pada tanggal 15 Juli 2013. Pemberlakuan kurikulum 2013 merupakan komitmen

pemerintah dalam rangka usaha meningkatkan mutu Pendidikan di Indonesia. Dalam

upaya pelaksanaan kurikulum 2013 yang diberlakukan pada tahun ajaran 2013-2014

pemerintah mendapatkan bantahan yang cukup keras, baik dalam pihak guru, sekolah

maupun pengamat pendidikan. Penerapan atau implementasi (K13) Kurikulum 2013

dapat melalui beberapa problem di lapangan. Selain tentang paradigmatik, seperti

mengubah pola pikir mindset guru tersebut, ada masalah sistem yang berkaitan

dengan adanya perubahan struktur kurikulum yang menyebabkan pelajaran yang

hilang ataupun bertambahnya jam.

Pendidik merupakan tenaga profesional yang berperan dalam merancang serta

menjalankan proses belajar mengajar didalam kelas, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembinaan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, terutama bagi tenaga pendidik pada para perguruan tinggi. Guru

sebagai peranan penting dalam pelaksana kurikulum, kurang diperdayakan. Mereka

semestinya diberikan berbagai pelatihan, retraining, redukasi, dan sebagainya agar

memahami kurikulum yang baru.

Adanya inovasi perubahan serta perkembangan dan perubahan zaman,

kurikulum mengalami inovasi yang signifikan. Dengan adanya perkembangan

teknologi dan kebutuhan serta kurikulum yang rancang juga berkembang dari

10
M.Fadhilah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, &
SMA/MA, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2014), h.26
perkembangan ini maka kurikulum mengalami inovasi bertahap menjadi lebih baik

sebagaimana pengertian kurikulum dalam UU no. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas

pasal 1 ayat 19 yaitu kurikulum adalah seperangkat dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.11

Usaha penyempurnaan kurikulum untuk menerapkan dan mewujudkan teniks

pendidikan nasional yang kompetitif juga relevan serta sesuai dengan perkembangan

zaman yang senantiasa menjadi tuntutan masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan UU

no. 20 Tahun 2003 tentang suatu sistem pendidikan nasional pasal 35 juga 36 yang

menjelaskan bahwa perlunya peningkatan standar pendidikan nasional sebagai acuan

kurikulum dengan berencana dan berkala dalam proses mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.12

Ketertarikan dan keinginan penulis untuk dapat menjadikan sekolah tersebut

menjadi objek penelitian berdasarkan pemikiran bahwa SMA Negeri 12 Bandar

Lampung merupakan sebuah lembaga pendidikan fomal yang sudah melakukan dan

menjalankan uji coba kurkulum 2013, dan daripada itu pula Pendidikan Agama Islam

merupakan suatu mata pelajaran yang harus dipelajari.

Mengingat seperti itu pentingnya kurikulum untuk tercapainya tujuan

pembelajaran khususnya pelajaran Pendidikan Agama Islam. Maka penulis merasa

tertarik untuk meneliti bagaimana proses belajar mengajar pendidikan agama Islam

11
Musclich Mansur, KTSP (Dasar Pemahaman dan Pengembangan), (Jakarta: Bumi Aksara,
2007), h.1
12
Mida Latifatul Muzamiroh, Kupas Tuntas Kurikulum 2013, (Kelebihan dan Kekurangan),
(Surabaya: Kata Pena, 2013), h.110
yang telah menerapkan kurikulum 2013 di SMA Negeri 12 Bandar Lampung. Dari

uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penulis untuk perlu melakukan penelitian

tentang “Studi Kesiapan Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 12 Bandar Lampung”.

C. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat untuk memfokuskan pembahasan

kiranya perlu diambil identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Belum maksimalnya penerapan kurikulum 2013 dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam.

2. Kurangnya pemahaman guru tentang Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam.

D. Rumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang diatas, maka penulis mencoba merumuskan apa

yang menjadi pokok permasalahannya, yaitu: “Bagaimanakah Kesiapan Guru

Pendidikan Agama Islam dalam Menerapkan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 12

Bandar Lampung?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Kesiapan Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Menerapkan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 12 Bandar Lampung.

2. Kegunaan Penelitian

Menambah pengetahuan yang lebih matang dan menambah wawasan dalam

bidang penelitian, sehingga dapat dijadikan sebagai latihan dan pengalaman teknik-
teknik yang baik khususnya dalam membuat karya tulis ilmiah, juga sebagai

kontribusi nyata bagi dunia pendidikan.

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Dalam hasil penelitian terdahulu yang relevan ini akan dibahas mengenai

penelitian-penelitian yang telah dilakukan para peneliti terdahulu sebagai acuan

menentukan tindakan selanjutnya sekaligus sebagai bahan pertimbangan penelitian.

Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan atau berhubungan dengan penelitian

yang peneliti lakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Irma Surya Wardani S1 Pendidikan

Agama Islam IAIN Raden Intan Lampung pada tahun 2013 dengan judul

skripsi Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti

di SMAN 1 Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang menyimpulkan bahawa

implementasi kurikulum 2013 di SMAN 1 Sukoharji Pringsewu 60% berjalan

baik dan 40% menjadi kendala dalam penerapan kurikulum 2013 karena

fasilitas sekolah yang kurang memadai, serta keterbatasan pengetahuan guru

tentang metode pembelajaran yang diterapkan kurikulum 2013, guru masi

banyak menggunakan metode ceramah karena kurangnya media

pembelajaran seperti alat praga dan LCD disekolah tersebut.

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Masruroh S1 Penddikan Agama Islam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2014 dengan judul skripsi
kesiapan guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA 87 Jakarta yang

menyimpulkan bahwa guru di SMA 87 Jakarta telah siap melaksanakan

Kurikulum 2013 karena didukung oleh fasilitas sekolah dan guru juga sudah

mengikuti seminar tentang Kurikulum 2013.

Bedasarkan hasil kedua peneliti diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa

kurikulum 2013 sukses diterapkan apabila fasilitas didukung oleh sekolah dan guru

pun memahami tentang kurikulum 2013 atau setidaknya guru pernah mengikuti

seminar tentang 2013 sehingga guru mempunyai gambara dalam proses pembelajaran

di kelas dan penilaian terhadap peserta didik dengan acuan kurikulum 2013.

B. Studi Kesiapan Guru

1. Studi Kesiapan Guru

Kesiapan dapat diartikan sebagai suatu kompetensi, maksudnya ialah

seseorang yang sudah punya kompetensi, artinya personal tersebut telah memiliki

kesiapan yang dapat dikatakan telah cukup untuk melakukan sesuatu.

Inovasi kurikulum pada saat ini menutut para guru agar selalu siap kapanpun

dan dimanapun untuk melakukan inovasi-inovasi atau perubahan guna memenuhi

kesuksesan proses belajar mengajar sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Oleh sebab itu guru harus mempunyai kesiapan kapan saja serta dimana saja yang

dikarenakan guru abad 21 menutut pendidik yang profesional yaitu pendidik yang
telah memiliki kualifikasi kesiapan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pembelajaran.13

Guru dapat diartikan sebagai seseorang yang memiliki keperibadian yang

dapat digugu serta ditiru, menjadi guru tidaklah mudah dikarena guru adalah profesi

yang memerlukan dan harus memiliki keahlian khusus, sebagai seorang pendidik

tidak dapat dilaksanakan dengan orang diluar pendidikan. Guru merupakan seorang

yang dapat diberikan respon positif bagi anak didik dalam proses pembelajaran, untuk

sekarang ini sangat diperlukan guru yang mempunyai basic, yaitu kompetensi,

sehingga proses belajar mengajar yang berlangsung belajar sesuai dengan yang kita

harapkan.”14

Menurut Abuddin Nata, mengatakan arti pendidik sebagai “seseorang yang

memberikan pengetahuan, keterampilan atau pengalaman kepada orang lain.”15

Ramayulis juga mengatakan bahwa pendidik merupakan profesi yang bertanggung

jawab mengarahkan anak didik agar menjadi sesorang yang manusiawi, dan guru

mempunyai peran utama yaitu “mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, dan mengevaluasi muridnya dalam pendidikan.”16

Menurut Drs. H.A. Ametembun, guru adalah semua orang yang berwewenang

dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid, baik secara individual maupun

klasikal, baik di sekolah maupun diluar sekolah.

13
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2010), h. 59
14
Syaiful Bahri Djamara, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2000), cet. ke-1, h. 31
15
Abuddin Nata, Filsafat Pendiddikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), cet. ke-1
h. 113
16
Ramayulias, Profesi dan Etika Guru, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), cet. ke-2, h. 4
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa guru dalam melaksanakan

pendidikan di lingkungan formal dan non formal di tuntut untuk mendidik dan

mengajar. Karena keduanya mempunyai peran yang penting dalam proses belajar

belajar untuk mencapai tujuan ideal pendidikan. Mengajar lebih cendrung mengajar

anak didik menjadi orang yang pandai tentang ilmu pengetahuan saja tetapi jiwa dan

watak anak didik tidak dibangun dan dibina, sehingga disini mendidiklah yang

berperan untuk membentuk jiwa dan watak anak didik dengan kata lain mendidik

adalah kegiatan transfer of values, memindahkan sejumlah nilai kepada anak didik.

Menurut pandangan Islam pendidikan sebagai proses berawal dari Allah

SWT. Sebagai robb al-„alamin, menciptakan para nabi dan rasul untuk mendidik

manusia di muka bumi ini. Pada hakikatnya kata rabb (tuhan) dan murabby

(pendidik) berasal dari akal seperti termuat dalam Al-Qur’an Q.S Al-Isra’: 24 yaitu:

            

Artinya: “dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh


kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (Q.S Al-Isra’: 24)17

Dengan demikian, sosok guru tersebut haruslah mampu dalam berbagai

bidang seperti kata Zaikah Daradjat“guru adalah pendidik profesional“, pendidikan

adalah individu yang mampu melaksanakan tindakan mendidik dalam situasi

pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan pendidik dalam Islam

adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik dengan

17
Dapertemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemah, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2011), cet. Ke-2, h. 282
mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik baik potensi afektif,

kognitif maupu psikomotorik.18

Guru sangat berperan dalam menentukan berhasil atau tidaknya implementasi

kurikulum disekolah, sesuai dengan standar yang ditetapkan. Oleh karena itu, guru

beserta tenaga pendidik lainnya harus memahami Standar Isi dan Standar Lulusanan

yang telah disusun BSNP, serta menjadikan acuan dalam mengembangkan kurikulum

yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan sekolah.19

Menjadi guru berdasarkan tuntunan hati nurani tidaklah semua orang dapat

melaksanakannya. Guru dituntut mempunyai suatu pengabdian yang dedikasi dan

loyalitas, ikhlas, sehingga menciptakan anak didik yang dewasa. Menurut Prof, Dr.

Zakiah Daradjat, menjadi guru harus memenuhi beberapa syarat yaitu: 1) Takwa

Kepada Allah SWT, 2) Berilmu, 3) Sehat Jasmani, dan 4) berkelakuan baik. Guru

adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik, untuk

itulah guru dengan penuh dedikasi dan loyalitas berusaha membimbing dan membina

anak didik agar dimasa mendatang menjadi orang yang berguna bagi nusa bangsa dan

agama. Keperibadian guru merupakan faktor yang menentukan terhadap keberhasilan

dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.20

2. Tugas dan Peran Guru

18
Hawi Akmal, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2014), h. 9-11
19
E Mulyasa, Impelemtasi Kurikulum 2013 Revisi, (Jakarta Timur: PT. Bumi Aksara, 2018),
cet. ke-1, h. 3
20
Hawi Akmal, Opcit., h. 19
Menurut Moh. Uzer Usman dan Syaiful Bahri, tugas seorang pendidik dibagi
menjadi tiga jenis yaitu; 1. Tugas bidang profesi 2. Tugas kemanusiaan 3. Tugas
kemasyarakatan.21
Pertama dijelaskan tugas pendidik sebagai profesi ialah guru harus
mempunyai tugas untuk dapat mengembangkan profesionalitas diri, mendidik peserta
didik, mengajar peserta didik dan melatih peserta didik yang sesuai dengan kemajuan
ilmu di era globalisasi ini. pendidik wajib mampu mengembangkan dan meneruskan
nilai kehidupan, mengembangkan dan meneruskan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dan juga mengembangkan keterampilan serta dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Kedua tugas pendidik dalam bidang kemanusiaan disekolah yaitu pendidik
wajib mampu menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua disekolah untuk peserta
didik. Guru pun wajib menarik simpati dan perhatian sehingga menjadi idola dan
publik figur untuk peserta didiknya dan karena itu juga perlu diperhatikan bagi
seorang guru dalam aspek penampilan baik dalam berbusana maupun bersikap
kepada peserta didiknya. Kegagalan pertama yang diperoleh adalah tidak tercapainya
indikator pembelajaran jika penampilan dan sikap seorang guru sudah tidak menarik.
Ketiga tugas guru dalam bidang kemasyarakatan. Sebagaimana tertulis dalam
pembukaan UUD 1945 yakni pendidikan ialah hak semua bangsa, oleh sebab itu
setiap orang berhak merasakan dan memperoleh pendidikan. Jadi seorang pendidik
memiliki peran penting dalam mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa. 22
Untuk itu tugas guru bukan hanya memindahkan muatan materi ke peserta
didik, tetapi dalam kurun waktu 24 jam ia harus siap sedia sebagaimana tutur bapak
Abdurrahmansyah. Adapun bidang-bidang garapan profesi atau tugas kemanusiaan
dan kemasyarakatan sebagai berikut
a. Guru sebagai profesi atau jabatan atau pekerjaan yang memerlukan
keahlian khusus sebagai guru, tugasnya meliputi mendidik, mengajar,
melatih.

21
Syaiful Bahri Djamarah, Opcit., h. 37
22
Pembukaan UUD 1945
b. Guru sebagai bidang kemanusiaan, disekolah ia harus menjadikan dirinya
sebagai orang tua kedua untuk peserta didikknya. 23
Dalam penulisan ini, peran pendidk yang dimaksud yaitu dalam proses
pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses suatu kegiatan pendidik dan
peserta didik yang menciptakan hubungan sosial timbal balik sehingga guru
memegang peran penting. dalam proses pembelajaran yang mana proses
pembelajaran tersebut merupakan inti dari proses pendidikan. 24
Peran guru sebagai pendidik sesungguhnya sangat kompleks, tidak terbatas
pada saat berlangsungnya interaksi edukatif di dalam kelas. Dengan menelaah
kalimat diatas, maka sosok guru itu harus siap sedia mengontrol peserta didik kapan
dan dimana saja.25
3. Kompetensi guru

Beberapa kompetensi yang harus dimiliki seorang guru untuk menjadi

pendidik yang profesional yang dapat dipertanggung jawabkan untuk mencapai suatu

tujuan. Abdul Majid, kompetensi ialah “seperangkat tindakan inteligent penuh

tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu

melaksanakan tugas-tugas dalam bidang tertentu.”26

Kompetensi juga merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai

dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi

juga dapat diartikan sebagai kemampuan, dalam hal ini guru juga harus memiliki

kemampuan tersendiri, guna mencapai harapan yang kita cita-citakan dalam

melaksanakan pendidikan pada umumnya dan proses belajar mengajar pada

23
Hawi Akmal, Opcit., h. 13
24
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006),
cet. ke-20, h. 9
25
Hawi Akmal,Opcit., h. 15
26
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), cet. ke-
10., h. 5
khususnya. Agar guru memiliki kemampuan ia perlu membina diri secara baik karena

fungsi guru itu sendiri ialah membina dan mengembangkan kemampuan siswa secara

profesional dalam proses belajar mengajar.27

Beberapa kompetensi yang wajib guru miliki sebagai syarat untuk menjadi

guru yang profesional meliputi:

a) Kompetensi Pedagogis (kemampuan guru mampu mengolah pembelajaran

peserta didik, b) Kompetensi Keterampilan (kemampuan profesional yang

mencerminkan keperibadian yang menjadi teladan bagi anak didik), c) Kompetensi

Sosial ( kemampuan pendidik dalam berkomunikasi serta bergaul secara efektif), dan

d) Kompetensi Profesional (kemampuan pendidik dalam penguasaan materi

pembelajaran secara meluas dan mendalam)28

Kompetensi guru PAI diharapkan benar-benar dapat teraplikasikan dalam

proses belajar mengajar, baik itu bagi peserta didiknya maupun tenaga pendidik itu

sendiri sehingga tercapai tujuan dari pendidikan itu yaitu menciptakan manusia yang

beriman dan bertakwa.29

C. Implementasi Kurikulum 2013

1. Pengertian Kurikulum dan Kurikulum 2013

Istilah kurikulum bukan istilah asli dalam Bahasa Indonesia, istilah kurikulum

baru masuk dalam khazanah pembendaharaan kata dalam dunia pendidikan di

Indonesia sekitar pada tahun 1968. Sejak kelahiran kurikulum 1968 untuk

27
Hawi Akmal ,Opcit., h. 1
28
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT
Rajawali Pres: 2013), h. 22
29
Hawi Akmal, Opcit., h. 9
menggantikan kurikulum sebelumnya yaitu Rencana Pelajaran 1950. Ketika itu,

istilah yang digunakan dalam dunia pendidikan adalah rencana pelajaran, bukan

kurikulum.30

Istilah kurikulum memiliki berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh pakar-

pakar dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dulu sampai dewas ini. Tafsiran-

tafsiiran tersebut berbeda dari satu dengan yang lainnya, sesuai dengan tiitk berat inti

dan pandangan dari pakar bersangkutan. Kurikulum secara etimologis adalah tempat

berlari, dengan kata yang berasal dari bahasa latin curir yaitu pelari, dan curere yang

artinya tempat berlari. Dalam sejarahnya kurikulum merupakan suatu jarak yang

harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis awal atau start sampai ke garis finish,

kemudian pengertian kurikulum tersebut juga mendapat tempat di dunia pendidikan,

dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran

yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan dilembaga

pendidikan.

Kurikulum adalah suatu perangkat yang dijadikan acuan dalam

mengembangkan suatu proses pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan siswa yang

akan dapat diusahakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran khususnya dan

tujuan pendidikan secara umum.31Kurikulum juga dapat didefinisikan sebagai

rencana tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki berdasarkan standar

nasional, materi yang perlu di ajarkan dan dan pengalaman belajar yang harus dijalani

30
Suparlan, Tanya Jawab Pemgembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran, (Jakarta : PT
Bumi Aksara, 2012), cet. Ke- 2 h. 34
31
Imas Kurniasih, Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep Dan Penerapan, (Surabaya Kata
Pena, 2014), cet. Ke-5, h. 6
untuk mencapai kemampuan tersebut, dan evaluasi yang perlu dilaksanakan untuk

mencapai kemampuan peserta didik, serta seperangkat peraturan yang berkenaan

dengan pengalaman belajar peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya

pada satuan pendidikan tertentu.32

Perubahan kurikulum merupakan perubahan yang sangat mendasar dalam

sistem pendidikan nasional, dan akan mengubah komponen-komponen pendidikan

lainnya, oleh karena itu, setiap perubahan kurikulum perlu melibatkan beberapa ahli

dalam berbagai bidang perubahan kurikulum harus disikapi secara positif dengan

mengkaji dan memahami pengembangan, penjabaran, dan penerapannya disekolah.

Lebih dari itu, perubahan kurikulum harus diantisipasi dan dipahami oleh berbagai

pihak, karena kurikulum sebagai rancangan pembelajaran memiliki kedudukan yang

sangat strategis, dan menentukan keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan baik

terhadap proses maupun hasil33

Kurikulum 2013 menekankan pengembangan kompetensi pengetahuan,

keterampilan, dan sikap peserta didik secara holistik (seimbang). Kompetensi

pengetahuan, keterampilan, dan sikap pertama kali dikemukakan oleh bloom dan

sudah menjadi dasar dalam pengembangan kurikulum di Indonesia sejak kurikulum

1973 (kurikulum PSPP). Akan tetapi, dalam implementasinya guru-guru tidak

mengembangkan kompetensi keterampilan dan sikap secara eksplisit.34

32
Fathoni Ahmad. 2015. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Al-Idarah: jurnal
kependidikan Islam. Vol.5, No.1. h 81
33
E Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2013 Revisi, Opcit., h. 6-7
34
Herry Widyastono, Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah dari Kurikulum
2004. 2006, Ke Kurikulum 2013, (Jakarta : Bumi Aksara, 2014), h.119
Kurikulum 2013 revisi merupakan wujud penyempurnaan kurikulum yang

berbasis karakter sekaligus berbasis kompetensi dan diberlakukan secara berangsur-

angsur tahun ajaran 2017/2018. Revisi kurikulum 2013 merupakan perubahan

kurikulum yang disesuaikan dengan penataan Standar Nasional Pendidikan (SNP),

Standar Nasional Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses (SP), dan Standar

Penilaian Pendidikan (SPP). Hasil revisi ini semua diberi nama Kurikulum Nasional

(kurnas) dan tetapi pada akhirnya diberi nama Kurikulum 2013 Revisi.35

2. Tujuan dan Fungsi Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Sedangkan fungsi

kurikulum 2013 yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermatabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa 36

Mengenai tujuan kurikulum 2013, secara khusus dapat penulis uraikan

sebagai berikut:

a. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skill dan

soft skill melalui kemampuan sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam

rangka menghadapi tantangan global yang terus berkembang.

35
E Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2013 Revisi, Opcit., h. 6-7
36
Ibid., h. 119-131
b. Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif,

kreatif dan inovatif sebagai modal pembangunan bangsa dan negara

Indonesia.

c. Meningkatkan tenaga guru untuk menyampaikan materi serta

meningkatkan administrasi mengajar, karena pemerintah sudah

menyiapkan semua komponen kurikulum beserta buku teks yang di

gunakan dalam proses pembelajaran dikelas.

d. Meningkatkan persaingan yang sehat antara sekolah atau satuan

pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan diperoleh. Karena

sekolah diberikan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum 2013

sesuai dengan satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik dan potensi

daerah.37

3. Komponen Kurikulum 2013

Kurikulum memiliki 5 komponen utama yaitu sebagai berikut:

a. Tujuan

Tujuan pendidikan yakni di rekomendasi untuk pengembangan

pertumbuhan yang seimbang dari kompetensi serta keperibadian total manusia,

meliputi latihan spiritual, intelektual dan kepekaan fisik sehingga menjadi manusia

muslim yang berkembang dalam hal keimanan, ketakwaanya kepada Allah SWT

serta berakhlak mulia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

37
M. Fadilah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS,
SMA/MA, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h. 24-25
Para pakar pendidikan Islam telah telah sepakat bahwa tujuan dari

pendidikan bukanlah untuk mengisi otak anak didik dengan segala macam ilmu yang

belum pernah mereka ketahui, akan tetapi:

a. Mendidik akhlak dan jiwa mereka

b. Menanamkan rasa keutamaan (fadhilah)

c. Membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi

d. Mempersiapkan mereka dengan kehidupan yang suci seluruhnya

dengan penuh keikhlasan dan kejujuran38

Merujuk dari tujuan diatas maka pendidikan Islam ialah membentuk budi

pekerti dan pembentukan jiwa atau secara singkat pendidikan Islam adalah

keuatamaan (fadhilah) .39

Dalam permendikbud No. 69 Tahun 2013 dikemukakan bahwa tujuan

pendidikan pada kurikulum 2013 yaitu: kurikulum 2013 bertujuan untuk

mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi

dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afeksi. Serta mampu

berkontibusi dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan pradaban

dunia.40

b. Materi Pembelajaran

38
Muhammad Athiyyah Al–Abrasyi, Prinsip-Prinsip Dasar Pendidikan Islam, (Bandung:
Pustaka Setia, 2003), h. 13
39
Ibid., h.13
40
Permendikbud No.69 Tahun 2013
Isi kurikulum berisi pencapaian target yang jelas, materi standar, standar hasil

pendidikan yang terdiri dari program inti, lokal, ekstra, kurikuler dan keperibadian.41

Pembelajaran dapat dikatakan berhasil secara keseluruhan sangat tergantung

dari keberhasilan dan kreatifan guru dalam merancang pembelajaran. Materi

pembelajaran adalah bagian yang tak terpisah dari silabus yakni perencanaan,

prediksi, proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran

dikelas.

Dapat disimpulkan secara garsis besar bahwa materi pembelajaran merupakan

pengetahuan, keterampilan, sikap yang harus anak didik kuasai untuk menentukan

standar kompetensi yang berlaku dan di terapkan.42

c. Strategi Pembelajaran

Strategi pelaksanaan dalam kurikulum terlihat dari cara yang di

dilaksanakan didalam pelaksanaan guru mengajar, dari cara guru dalam memberi

penilaian, melaksanakan bimbingan dan penyuluhan serta mengatur kegiatan

disekolah dengan keseluruhan. Dengan ini pendidik dapat menetapkan serta

menerapkan berbagai kegiatan dalam menentukan strategi pembelajaran serta tiap-

tiap strategi pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Dalam pembelajaran kurikulum 2013 ada beberapa prinsip yang harus

diperhatikan bersama oleh para guru dalam melaksanakan membelajaran,

diantaranya: (1) berpusat pada peserta didik; (2) mengembangkan kreativitas peserta

didik; (3) menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang; (4) bermuatan

41
Munarji, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bina Ilmu 2004), h. 84-85
42
Loekloek Endah Purwanti & Sofan Amir, Panduan Memahami Kurikulum 2013,(Jakarta:
PT, Prestasi Pustakarya, 2013), h. 255
nilai etika, estetika, logika, kinestika; (5) menyediakan pengalaman belajar yang

beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang

menyenangkan, kontekstual, efektif, efesien, dan bermakna.43

d. Organisasi Kurikulum

Macam-macam pengorganisasian kurikulum antara lain sebagai berikut:

1) Mata pelajaran terpisah

2) Mata pelajaran berkorelasi

3) Bidang studi

4) Program yang berpusat pada anak

5) Inti masalah

6) Ecletic program

e. Evaluasi Kurikulum

Evaluasi kurikulum dapat diartikan sebagai untuk mengecek kinerja

kurikulum dan keseluruhan dilihat dari berbagai sisi kriteria. Indikator dalam kinerja

yang dievaluasi tidak hanya terbatas pada efektifitas, tetapi juga relefensi, efesien,

feasibility program. Tujuan diadakannya kurikulum untuk melihat luas atau tidaknya

kurikulum tersebut. Apa sebenarnya evaluasi kurikulum tersebut ditujukan untuk

mengevaluasi keseluruhan sistem kurikulum atau komponen-komponen tertentu saja

dalam sistem kurikulum tersebut. Salah satu komponen kurikulum penting yang perlu

dievaluasi adalah berkenaan dengan proses dan hasil belajar siswa.44

43
M. Fadilah, Opcit., h. 180
44
Akhmad, Zainul. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 mata Pelajaran Pai di Smp 26
Surabaya. Journal pend.islam spt. UIN Sunan Ampel Surabaya vol.14 No.10
Evaluasi kurikulum penting dilakukan bukan sekedar untuk mengetahui baik

tidaknya suatu kurikulum dalam upaya mengubah kurikulum, tetapi juga untuk

mengetahui sarana, sumber, dan kemampuan para pelaksana, pembina kurikulum

disekolah. Sebab bagaimanapun baiknya kurikulum tanpa kemampuan para

pelaksanaannya makan hasil pendidikan tidak akan optimal45

4. Prinsip-prinsip Kurikulum 2013

Kurikulum memang bukan satu-satunya penentu mutu pendidikan, ia juga

bukan perangkat tunggal penjabaran visi pendidikan. Meskipun demikian, kurikulum

menjadi perangkat yang strategis untuk menyampaikan kepentingan membentuk

konsep dan prilaku individu. Pada umumnya para pendidik dan masyarakat luas tidak

menyadari apa sebenarnya peran kurikulum di dalam proses pembelajaran peserta

didik. Kurikulum adalah program dan isi dari suatu sistem pendidikan yang berupaya

dalam melaksanakan proses akumulasi ilmu pengetahuan antar generasi dalam suatu

masyarakat. Kurikulum 2013 dirumuskan dan dikembangkan dengan suatu optimis

yang tinggi untuk menghasilkan lulusan sekolah yang lebih cerdas, kreatif, inovatif

dan memiliki percaya diri yang tinggi sebagai individu maupun bangsa, serta

toleransi terhadap segala perbedaan yang ada. Mengatasi masalah dan tantangan

berupa kompetensi ril yang di butuhkan di dunia kerja pada saat ini merupakan salah

satu tujuan mengembangan kurikulum 2013

Pembelajaran pada kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum-kurikulum

sebelumnya pembelajaran pada kurikulum ini lebih menggunakan pendekatan

scientific dan tematik-integratif. Proses pembelajaran diselenggarakan dengan


45
Nana Sujana, Opcit., h. 131
interaktif, inspiratif, menantang dan memotivasi siswa, kreativtas, dan kemandirian

sesuai bakat minat, fisik dan perkembangan psikologi siswa. 46

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang di maksud untuk melanjutkan

pengembangan kurikulum berbasis kopetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun

2004 dengan mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara

terpadu. Dengan kata lain hard skill dan soft skill berjalan secara seimbang dan

berjalan secara integrative.47

Dalam hal ini ada prubahan pradigma kurikulum dari KTSP ke kurikulum

2013 sebagai berikut:48

Tabel 2.1. perubahan kurikulum KTSP dan K13

NO KURIKULUM 2013 KBK 2004 DAN KTSP 2006


1 Standar kompetensi lulusan standar kompetensi kelulusan
diturunkan dari kebutuhan diturunkan dari standar isi
2 Standar isi diturunkan dari standar Standar isi dirumuskan
kompetensi lulusan melalui berdasarkan tujuan mata pelajaran
kompetensi isi yang bebas mata (Standar Kompetensi Lulusan
pelajaran Mata Pelajaran) yang dirinci
menjadi standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran
3 Semua mata pelajaran harus Pemisahan antara mata pelajaran
berkontribusi terhadap pembentukan sikap, pembentukan
pembentukan sikap, keterampilan keterampilan dan pembentukan
dan pengetahuan pengetahuan
4 Mata pelajaran diturunkan dari Kompetensi diturunkan dari mata
kompetensi yang ingin di capai pelajaran
5 Semua mata pelajaran diikat dengan Mata pelajaran lepas satu dengan
kompetensi isi ( tiap kelas) yang lain, seperti sekumpulan mata
pelajaran yang terpisah

46
Suyatmin. 2017. Implementasi kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol.27 No.2
47
M. Fadilah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS,
SMA/MA, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h.171
48
Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, (Jogja: Gava Media 2014),
h. 8
6 Kurikulum adalah turunan dari Kurikulum adalah bagian dari
proses dan penilaian standar isi

Tabel diatas menjelaskan perubahan paradigma kurikulum dari kurikulum

yang lama, kemudian mengacu pada kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013 yang

mana suasana belajar yang sangat menyenangkan. Proses belajar terbukti interaktif,

inspiratif, menantang dan memotivasi siswa, kreatif, dan kemandirian sesuai bakat

minat, fisik dan perkembangan psikologi siswa, sehingga dalam hal ini cocoklah

kurikulum 2013 di kembangkan dan diterapkan di Indonesia sesuai harapan

masyarakat.49

5. Implementasi Kurikulum 2013

Untuk mewujudkan peserta didik yang kompetitif, keberadaan suatu

kurikulum senantiasa dievaluasi dan diperbarui. Keberadaan suatu kurikulum, seperti

perubahan KTSP 2006 ke Kurikulum 2013 adalah sebagai upaya meningkatkan

kualitas pendidikan nasional di tengah masyarakat dunia yang dinamis dan

kompetitif, dimana kurikulum diperlukan evaluasi, inovasi dan bahkan perubahan

yang harus disesuaikan dengan kemajuan zaman. Tidak akan mungkin kalau bangsa

kita ingin maju dan berkembang seperti Negara lain, kita tidak merubah konsep untuk

kemajuan tersebut.

Perubahan KTSP 2006 ke Kurikulum 2013, sesungguhnya suatu hal yang

biasa, asalkan dilakukan secara terencana, guna merespon dan mengantisipasi

perkembangan, tuntutan atau kebutuhan masyarakat. Globalisasi telah terjadi dalam

berbagai bidangnya, termasuk dalam bidang sains dan teknologi, sosial-politik,


49
Ibid., h. 12
budaya dan etika yang berimplikasi pada banyaknya masalah yang muncul dalam

dunia pendidikan di berbagai Negara. Beragam permasalahan pendidikan itu

mendorong dunia pendidikan agar selalu mengevaluasi kurikulum.50

6. Hakikat Implementasi Kurikulum 2013

Upaya pelaksanaan atau penerapan kurikulum merupakan Implementasi

Kurikulum. Dalam penerapan kurikulum, di wajibkan sepenuh hati serta keinginan

yang kuat didalam proses pelaksanaanya. Apabila yang dilaksanakan bertolak

belakang atau dapat dikatakan menyimpang dari rencana ini merupakan

permasalahan kurikulum.51

Penerapan atau implementasi ini juga dapat dikatakan sebuah proses

penerapan konsep, ide dan kebijakan serta inovasi dalam suatu tindakan singkat dan

praktis sehingga dapat memberikan dampak baik berupa sikap, pengetahuan serta

keterampilan.52

Dari pengertian implementasi diatas, implementasi kurikulum 2013 dapat di

simpulkan sebagai suatu sebuah proses penerapan konsep, ide dan kebijakan serta

inovasi kurikulum (kurikulum potensial) suatu aktifitas belajar mengajar sehingga

anak didik menguasai dan memahami seperangkat kompetensi sebagai hasil interaksi

lingkungan.

Implementasi kurikulum mencakup 3 kekuatan pokok yaitu:

a. Pengembangan program
50
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, di Sekolah, Madrasah dan
Perguruan Tinggi, (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2007), h.14
51
Imas Kurniasih & Berlin Sani, Sukses Mengimplementasi Kurikulum 2013, (Surabaya: Kata
Pena, 2014), h. 5
52
E. Mulyasa, Implementasi Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2018), h. 178
Pengembangan program kurikulum mencakup pengembangan program

tahunan, program semester, program modul (pokok bahasan), program

mingguan dan harian, program pengayaan dan remedial, serta program

bimbingan konseling.

b. Pelaksanaan pembelajaran

Pada dasarnya proses pembelajaran mencangkup 3 hal yaitu, pre tes,

pembentukan kompetensi, dan post tes.

c. Evaluasi hasil belajar

Evaluasi hasil belajar dapat dilakukan dengan penilaian kemampuan

dasar, penilaian akhir satuan pendidikan, sertifikasi serta penilaian

program.53

7. Peran guru dalam Implementasi Kurikulum 2013

Guru sangat berperan dan menentukan berhasil atau tidaknya implementasi

kurikulum disekolah, sesuai dengan standar yang ditetapkan. Oleh karena itu, guru

beserta tenaga kependidikan lainnya harus memahami Standar Isi, Standar

Kompetensi Lulusan yang telah disusun oleh BNSP, serta menjadikan acuan dalam

mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan

sekolah.54

Dalam mewujudkan ketercapaian pembelajaran, disimpulkan prinsip-prinsip

yang akan dijadikan acuan guru didalam menjalankan proses pembelajaran, yaitu:

53
Dakie, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 20-21
54
E Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2013 Revisi, Opcit., h. 3
a. Dari anak didik diberitahu menjadi anak didik mencari tahu

b. Dari guru sebagai pendidik yang satu-satunya sumber belajar menjadi

belajar berbasis aneka sumber belajar

c. Dari pembelajar berbasis konten kearah pembelajaran berbasis kompetensi

d. Dari pembelajaran persial kearah pembelajaran terpadu

e. Dari pendekatan tekstual kearah proses sebagai penguatan penggunaan

pendekatan ilmiah

f. Dari pembelajaran yang mengharuskan jawaban tunggal kearah

pembelajaran dengan jawaban yang kebenaranya multidimensi

g. Dari pembelajaran verbalisme kearah keterampilan aplikasi

h. Pembelajaran yang berlangsung dirumah, disekolah dan di masyarakat

i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik sebagai pembelajaran sepanjang hayat

j. Pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan efesiensi dan

efektivitas pembelajaran.

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut di aplikasikan dalam kegiatan

pembelajaran secara satu kesatuan dan terintegrasi. Serta berlaku terhadap semua

mata pelajaran. Dengan memperhatikan berbagai prinsip tersebut, pembelajaran akan

lebih menghargai peserta didik sebagai manusia yang perlu di manusiakan. Selain itu

juga dalam proses pembelajaran dapat memancing anak didik untuk membutuhkan

semangat anak didik agar lebih kreatif, jujur, bertanggung jawab dan mandiri.55

D. Studi Kesiapam Guru dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013


55
Ibid., h. 174-175
1. Merancang Pembelajaran Efektif dan Bermakna

Implementasi kurikulum 2013 merupakan suatu aktualisasi kurikulum

dalam proses pembelajaran serta pembentukan komponen dan karakter anak didik.

Merancang dan menggambarkan kegiatan pembelajaran sangat penting juga perlu

bagi pendidik sebagai acuan untuk melaksanakan proses kegiatan pembelajaran

supaya lebih terarah, efesien dan efektif. Implementasi kurikulum diberbagai sekolah

dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing. Dengan demikian,

secara bertahap Indonesia dapat mensiapkan generasi emas yang berkualitas sehingga

mampu menanggalkan dan meninggalkan suatu negara berkembang menuju negara

maju. 56

Guru sebagai pekerjaan profesional diharuskan melakukan gambaran atau

perencanaan sebelum melaksanakan pembelajaran sebagai pekerjaannya.

Sebagaimana di jelaskan oleh Sanjaya sebagai berikut:

Pertama, sesederhana apapun proses pembelajaran yang dirangka oleh

pendidik, proses ini diarahkan supaya mencapai suatu tujuan. Pendidik yang hanya

menjalankan melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan ceramah,

tentunya ceramah guru diarahkan supaya mencapai sebuah tujuan proses

pembelajaran dengan menganalisis kasus, maka proses analisis kasus ini yaitu proses

yang bertujuan untuk pencapaian pembelajaran yang lebih kompleks.

Kedua, pembelajaran tidak hanya penyampaian materi pembelajaran, tapi

merupakan pembentukan anak didik. Anak didik diharuskan memiliki minat serta

bakat berbeda, anak didik pun memilih dan menentukan model belajar yang berbeda,
56
E Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2013 revisi, Opcit., h. 2
inilah sebabnya proses pembelajaran merupakan proses kompleks serta wajib

memperhitungkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Kemungkinan-

kemungkinan tersebut yang seterusnya memerlukan gambaran atau perencanaan yang

matang dari masing-masing pendidik.

Ketiga, proses pembelajaran akan efektif dengan cara memanfaatkan

sarana dan prasarana yang disediakan disekolah serta memanfaatkan berbagai sumber

belajar. Untuk menyampaikan materi pembelajaran misalnya, pendidik dapat

memanfaatkan LCD untuk menghidupkan proses pembelajaran. Untuk dapat

memberikan sumber belajar yang beragam pendidik dapat menggunakan internet dan

lainnya. Maka dari perlu perencanaan yang matang dalam memanfatkannya untuk

keperluan pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien.57

Pembelajaran dapat dikatakan efektif jika mampu memberikan

pengalaman baru, dan membentuk kompetensi peserta didik, serta mengantarkan

mereka ketujuan yang ingin dicapai secara optimal. Pembelajaran efektif menuntut

keterlibatan peserta didik secara aktif, karena mereka merupakan pusat kegiatan

pembelajaran dan pembentukan kompetensi. Peserta didik didorong untuk

menafsirkan informasi yang disajikan oleh guru sampai informasi tersebut dapat di

terima dengan akal sehat. Pembelajaran efektif perlu di tinjau oleh suasana dan

lingkungan belajar yang memadai. Oleh karena itu, guru harus mampu mengolah

tempat belajar dengan baik, mengolah peserta didik, mengolah kegiatan

57
Mida Latifatul, Kupas Tuntas Kurikulum 2013 Kelebihan dan Kekurangan, (Surabaya :
Kata Pena 2013), h. 37
pembelajaran, mengolah isi materi pembelajaran, dan mengolah sumber-sumber

belajar.58

Penerapan kurikulum khususnya kurikulum 2013 yang melibatkan banyak

pihak terutama pendidik yang bertugas didalam kelas. Masing-masing guru memikul

tanggung jawab secara aktif didalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian,

pengadministrasian, dan peribahan kurikulum. Keberhasilan kurikulum terletak di

tangan guru sebagai pendidik dan pembentukan karakter peserta didik.59

2. Prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013

Prinsip pembelajaran kurikulum 2013 tidak jauh berbeda dengan

kurikulum sebelumnya (KBK/KTSP), titik tekanan pembelajaran sebagaimana

diketahui bahwa kurikulum 2013 berupa memadukan antara kemampuan sikap,

keterampilan dan kognitif dan itu merupakan suatu perbedaan kurikulum 2013 dari

kurikulum sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa, sikap dan keterampilan lebih

condong menjadi prioritas utama dari pada pengetahuan. Walaupun demikian tujuan

harapan kegiatan kemampuan ini dapat berjalan seimbang sehingga pencapaian

tujuan pembelajaran dapat berhasil dengan maksimal.60

Dalam mewujudkan ketercapaian pembelajaran, disimpulkan prinsip-prinsip

yang akan dijadikan acuan guru didalam menjalankan proses pembelajaran, yaitu:

a. Dari anak didik diberitahu menjadi anak didik mencari tahu

b. Dari guru sebagai pendidik yang satu-satunya sumber belajar menjadi

belajar berbasis aneka sumber belajar

58
E Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2013 revisi, Opcit., h 144-145
59
Mida Latifatul, Opcit., h. 37
60
M. Fadilah, Implementasi Kurikulum 2013, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2014), h. 173
c. Dari pembelajar berbasis konten kearah pembelajaran berbasis

kompetensi

d. Dari pembelajaran persial kearah pembelajaran terpadu

e. Dari pendekatan tekstual kearah proses sebagai penguatan penggunaan

pendekatan ilmiah

f. Dari pembelajaran yang mengharuskan jawaban tunggal kearah

pembelajaran dengan jawaban yang kebenaranya multidimensi

g. Dari pembelajaran verbalisme kearah keterampilan aplikasi

h. Pembelajaran yang berlangsung dirumah, disekolah dan di masyarakat

i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik sebagai pembelajaran sepanjang hayat

j. Pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan efesiensi dan

efektivitas pembelajaran.61

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut di aplikasikan dalam kegiatan

pembelajaran secara satu kesatuan dan terintegrasi. Serta berlaku terhadap semua

mata pelajaran. Dengan memperhatikan berbagai prinsip tersebut, pembelajaran akan

lebih menghargai peserta didik sebagai manusia yang perlu di manusiakan. Selain itu

juga dalam proses pembelajaran dapat memancing anak didik untuk membutuhkan

semangat anak didik agar lebih kreatif, jujur, bertanggung jawab dan mandiri.62

3. Memilih dan Menentukan Pendekatan Pembelajaran

61
Dakie, Opcit., 174
62
Ibid., h. 175
Pendekatan yang diterapkan dalam kurikulum 2013 adalah pendekatan

scientific serta tematik-integratif. Pendekatan scientific merupakan penedekatan yang

diterapkan dalam pembelajaran, dilakukan melalui proses ilmiah. Apa yang dipelajari

serta di peroleh peserta didik dilaksanakan dan dilakukan dengan indra akal pikiran

masing-masing anak didik sehingga anak didik merasakan dan mengalami secara

langsung dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan serta dapat memecahkan

masalah yang dihadapi dengan baik.63

Dalam proses pembelajaran dengan pendekatan scientific ini dapat dilakukan

diantaranya yaitu:

a. Mengamati (observing) adalah melihat, mengamati, membaca,

mendengar, menyimak (tanpa alat dan dengan alat).

b. Menanya (questioning) adalah mengajukan pengamatan dari faktual

sampai ke yang bersifat hipotesis, diawali dengan bimbingan guru sampai

dengan mandiri (menjadi suatu kebiasaan).

c. Mencoba (experimenting) adalah menemukan data yang diperlukan dari

pertanyaan yang diajukan, menemukan sumber data (benda, dokumen,

buku, eksperimen).

d. Menalar (associating) adalah menganalisis data dalam bentuk membuat

kategori, menentukan hubungan data/kategori, menyimpulkan dari analisis

data.

63
M. Fadilah.,Opcit., h.175
e. Mengkomunikasikan (communicating) adalah menyampaikan hasil

konseptualisasi, dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau

media lainnya.64

4. Proses pembelajaran kurikulum 2013

Proses pembelajaran kurikulum 2013 terdiri dari adanya perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.65

Proses pembelajaran dalam mensukseskan penerapan kurikulum 2013

yakni keseluruhan proses pembelajaran, membentuk kompetensi, dan karakter anak

didik yang di rencanakan. Untuk kepentingan ini, kompetensi inti, kompetensi dasar,

materi standar, indikator hasil belajar, dan waktu yang diperlukan harus ditetapkan

sesuai dengan kepentingan pembelajran sehingga anak didik diharapkan memperoleh

kesempatan data pengalaman belajar yang optimal.66

a. Perencanaan Pembelajaran

Proses perencanaan pembelajaran mempunyai 4 indikator kompetensi dalam

implementasi kurikulum 2013 diantaranya sebagai berikut:

1) Guru telah menyusun RPP sesuai silabus dalam kurikulum yang diterapkan

sekolah.

2) Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan lancar dan jelas serta

lengkap.

3) Guru menyesuaikan materi yang diajarkan dengan latar belakang, tingkat

perkembangan peserta didik dan usia peserta didik.

64
Ibid., h. 177
65
Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 45
66
Ahmad Yani, Mindset Kurikulum 2013, (Bandung: Alfabeta, 2013) , h.65
4) Guru menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan dan kehidupan

sehari-hari anak didik.

Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada

keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Materi pembelajaran pada

hakikatnya merupakan bagian tak terpisah dari silabus yakni perencanaan, prediksi.67

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam kurikulum 2013 guru bukan sumber belajar tunggal belajar. Sumber

belajar bagi anak didik dapat melalui buku-buku lain yang sesuai dengan materi aja

dan menunjang, media cetak, media elektronik maupun melalui internet. Sedangkan

sikap, sikap tidak diajarkan secara variabel melainkan melalui contoh dan teladan.68

Pelaksanaan pembelajaran akan tercapai dengan baik yaitu sesuai guru

merancang pelaksanaan pembelajaran tersebut, Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) merupakan rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen

pembelajaran, untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah di

tetapkan, dan merupakan komponen terpenting dari kurikulum 2013 yang

pengembangannya harus dilakukan dengan cara profesional. RPP Kurikulum 2013

revisi yang akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran, sedikitnya mencangkup

tiga kegiatan yaitu, identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan

penyusunan program pembelajaran.69

67
Ibid ., h. 69
68
Idrus Alawi, Ida Saidah, dan Umi Nihayah, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 untuk
Pendidik dan Tenaga Pendidik, (Jakarta: Saraz Publishing, 2014),Cet. ke-1. h. 30
69
E Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2013 revisi, Opcit. , h. 107-108
Kurikulum 2013 dengan nyata ditampilkan tentang bahwa gambaran dan

rancangan anak didik Indonesia yang akan dibentuk kurikulum 2013. Jika diringkas

dalam kalimat maka ada 3 kata yang cukup menonjol yakni kemampuan perpikir

kritis untuk menalar, berkomunikasi, dan mencipta. Untuk mencapai kompetensi ini,

anak didik harus dibina kemampuannya dalam literasi teknologi informasi dan

komunikasi, kemampuan belajar kontekstual, dan kemampuan menggunakan

berbagai media komunikasi untuk menyampaikan gagasan-gagasannya.70

Sesuai dengan standar kompetensi lulusan, sasaran pembelajaran

mencangkup ranah pengetahuan, pengetahuan, sikap dan keterampilan, yang

didapatkan dari aktifitas yang berbeda-beda.71

4. Evaluasi Pembelajaran

Dalam kurikulum 2013 revisi guru di tuntut merencanakan serta

melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik secara deskriptif,

objektif, informatif dan akuntabel. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan

terutama untuk mengukur perubahan perilaku yang terjadi pada diri peserta didik,

dalam Standar Nasional Pendidikan dikemukan bahwa “penilaian hasil belajar peserta

didik dilakukan dengan cara berkesinambung untuk memantau proses, kemajuan, dan

perbaikan hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah semester, akhir

semester dan penilaian kenaikan kelas”.72

Ada lima macam penilaian, diantaranya :

70
Ahmad Yani, Opcit., h.75
71
Ibid.,h 76
72
E Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2013 revisi, Opcit., h. 173
a) Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara

komprehensif umtuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan

keluaran (output) pembelajaran yang meliputi ranah sikap, pengetahuan,

dan pengetahuan.

b) Penilaian hasil belajar merupakan penilaian yang dilakukan terhadap

penguasaan tingkat kompetensi sebagai capaian pembelajaran.

c) Penilaian ketuntasan belajar merupakan penilaian berdasarkan acuan

kriteria.

d) Penilaian kelas merupakan penilaian yang dilakukan terhadap perilaku

peserta didik dengan teman sebaya dalam rangka pembinaan karakter.

e) Penilaian sikap yang merupakan penilaian terhadap perilaku anak didik

didalam proses belajar mengajar, didalam kelas ataupun diluar kelas untuk

menumbuh kembangkan sikap, perilaku, dan karakter peserta didik.73

5. Kunci Sukses Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 menjanjikan lahirnya generasi penerus bangsa yang

produktif, kreatif dan inovatif dan berkarakter. Dengan kreatifitas, anak-anak bangsa

maumpu berinovasi secara produktif untuk menjawab tantangan masa depan yang

semakin rumit dan kompleks. Maupun demikian, keberhasilan kurikulum 2013 dalam

menghasilkan insan yang produktif, kreatif dan inovatif, serta dalam merealisasikan

73
Imas Kurniasih Dan Berlin Sani, Revisi Kurikulum 2013 Implementasi Konsep dan
Penerapan, (Surabaya : Kata Pena, 2016), h.13-19
tujuan pendidikan bangsa yang bermatabat sangat ditentukan oleh berbagai faktor

(kunci sukses).74

a. Kepemimpinan di Sekolah

Dalam menjalankan fungsinya sebagai educator, kepala sekolah harus

memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga

kependidikan disekolah. Sebagai educator, kepala sekolah harus senantiasa berupaya

meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru. Dalam hal ini

faktor dari pengalaman akan sangat mempengaruhi dari seorang kepala sekolah

terutama dalam mendukung terbentuknya pemahaman tenaga kependidikan terhadap

pelaksanaan tugasnya.75

Implementasi kurikulum 2013 sangat membutuhkan kondisi yang kondusif

dan penciptaan budaya sekolah tergantung pada kemauan dari kepala sekolah dalam

implementasi kurikulum 2013 yaitu

1) Budaya Keteladanan

Keteladanan memiliki makna yang lebih tinggi hanya sekedar menerima

atau mengajurkan. Jika kurikulum 2013 adalah sistem pendidikan yang sarat dengan

pendidikan karakter maka keberhasilan kurikulum 2013 sangat ditemukan oleh

budaya keteladanan yang berkembang disekolah. Jangan berharap, jika peserta didik

dapat dihentikan dalam kebiasaan merokok, jika gurunya tanpa malu-malu merokok

74
Mulyoto, Strategi Pembelajaran di Era Kurikulum 2013, (Prestasi Pustakarya, 2013), h.103
75
Ibid.,h.110
didalam kelas, diruang guru atau di lingkungan sekolah lainnya. Kasus ini hanya

sekedar contoh bagaimana besarnya pengaruh keteladanan di sekolah.76

2) Budaya Berinisiatif

Kurikulum 2013 membutuhkan budaya berinisiatif dalam

mengembangkan sekolah. Perilaku inisiatif yang dibutuhkan dalam kurikulum 2013

antara lain, menjalankan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing jika kebetulan

sudah masuk waktu untuk melakukan ibadah (misalnya berinisiatif untuk melakukan

shalat untuk yang beragama Islam), menegur peserta didik yang melakukan

pelanggaran walaupun itu bukan kewajibannya, dan lain sebagainya.

3) Budaya Komunikasi dan Koordinasi

Hal ini perlu dilakukan agar tidak timbul presepsi atau kecurigaan.

Berinisiatif sangat penting agar tidak menimbulkan konflik. Budaya komunikasi dan

koordinasi juga diartikan bahwa dalam kurikulum 2013 banyak sekali yang harus

dilakukan seperti mengembangkan KTSP, mengembangkan program sekolah kepada

komite atau orang tua peserta didik, dan lain-lain.77

b. Pentingnya Kompetensi Guru Secara Bekelanjutan

Kegiatan pendukung lainnya yang harus dibina terkait dengan implementasi

kurikulum 2013 adalah pembinaan dan peningkatan kompetensi guru kelas dan

bidang studi secara berkelanjutan. Sepintas, kelihatan fungsi dan peran guru pengajar

tidaklah terlalu berat, tetapi bila dihayati dan dikaji lebih mendalam maka hal tersebut

76
Ahmad Yani, Mindset Kurikulum 2013, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 220
77
Ibid, h.222
merupakan sesuatu yang kompleks, yang memerlukan keahlian, kompetensi kemauan

dan komitmen yang tinggi. 78

Untuk hal-hal yang sangat erat kaitannya dengan tugas mengajar di kelas,

terdapat 10 kompetensi atau kemampuan dasar, yaitu:

1) Menguasai bahan yang akan diajar

2) Mengolah program belajar mengajar

3) Mengolah kelas

4) Menggunakan media/sumber belajar

5) Menguasai landasan-landasan kependidikan

6) Mengelolah interaksi belajar mengajar

7) Menilai peserta didik

8) Mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan

9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah.79

Esensi kurikulum 2013 yang perlu disampaikan atau dilatih secara terus

menerus kepada guru adalah tenaga:

a) Konten setiap Kompetensi inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap

mata pelajaran yang didalamnnya terintegrasi dalam pembinaan sikap

spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.

b) Pendekatan sistem pembelajaran tematik terintegrasi dan pendekatan

saintifik. Dalam materi belajar sangat dinamis yang harus dikupas dan

dikaji setiap waktu untuk selalu disegerakan, dengan demikian guru dapat

78
Syrifudin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Pres,
2003), h.78
79
Ibid., h. 79-80
memiliki wawasan yang luas dalam proses strategi pembelajaran yang

sesuai.

c) Pendekatan pengukuran, evaluasi atau penilaian hasil dan proses belajar.

Instrumen penilaian serta pelaksanaan penilaian sangatlah rumit seperti

apa yang kita ketahui, sehingga guru semakin mampu dan terampil dalam

menilai perkembangan belajar anak didik.80

c. Keaktifan Peserta Didik

Kunci ketiga dalam menentukan keberhasilan implementasi 2013 yaitu

keaktifan siswa-siswi itu sendiri. Untuk mendorong dan mengembangkan peserta

didik yang aktif, yang harus guru lakukan sebagai pendidik ialah mampu

mendisiplikan anak didiknya tersebut, terutama disiplin diri (self-discipline). Guru

wajib mampu membantu dan pendorong anak didik mengembangkan pola perilaku;

meningkatkan standar perilaku; meningkatkan standar perilaku; dan melaksanakan

aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin dalam setiap aktifitasnya.81

d. Keaktifan Peserta Didik

Aktifitas peserta didik merupakan kunci ketiga yang menentukan keberhasilan

implementasi 2013. Dalam rangka mendorong dan mengembangkan aktifitas peserta

didik, guru harus mampu mendisplinkan peserta didik, terutama disiplin diri (self-

discipline). Guru harus mampu membantu peserta didik mengembangkan pola

perilaku; meningkatkan standar perilaku; meningkatkan standar perilaku; dan

80
Ahmad Yani, Opcit., h. 219
81
Dirman, Cicih Juarsih, Pengembangan Kurikulum dalam Rangka Pengembangan
Implementasi standar Proses Pendidikan Siswa, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014), h.52
melaksanakan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin dalam setiap

aktifitasnya.82

E. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

“Pendidikan agama Islam adalah segala usaha yang berupa bimbingan dan

asuhan terhadap anak agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan

mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai way of life (jalan

kehidupan sehari).”

Ayat yang menjelaskan tentang pendidikan antara lain adalah surat Al-

Mujadilah ayat 11, yaitu:

             

             

    

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan

memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu

82
Dirman, Cicih Juarsih, Pengembangan Kurikulum dalam Rangka Pengembangan
Implementasistandar Proses Pendidikan Siswa, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014), h.52
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”83

Sedang pendapat lain mengatakan :

“Pendidikan agama Islam menyangkut manusia seutuhnya ia tidak hanya

memberi anak dengan pengetahuan agama, atau mengembangkan intelek anak saja

dan tidak pula mengisi tetapi menyuburkan keseluruhan dari pribadi anak, mulai

latihan-latihan (amaliah) sehari-hari yang sesuai dengan ajaran Islam, baik yang

menyangkut hubungan manusia dengan alam serta manusia dengan dirinya sendiri.84

Pendidikan Agama Islam dapat diartikan sebagai usaha sadar untuk

menyiapkan siswa dalam memahami, meyakini, mengayati dan mengamalkan agama

Islam melalui kegiatan bimbingan, pengarahan atau latihan dengan memperhatikan

tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antara umat

beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan kesatuan nasional. Dalam pengertian

tersebut dapat ditentukan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran

PAI yaitu:

a. PAI sebagai usaha sadar yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran atau

latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang

hendak dicapai.

b. Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan

c. Guru PAI yang melakukan kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan

secara sendiri terhadap peserta didiknya untuk mecapai tujuan PAI.

83
Dapertemen Agama, Opcit., h.533
84
Ibid., h. 55
d. Kegiatan pembelajaran PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan,

pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Agama Islam dari

peserta didik, disamping untuk membentuk kesalehan atau kualitas

pribadi juga sekaligus untuk membentuk kesalehan sosial.85

Pendidikan agama Islam juga dapat diartikan sebagai mendidik manusia untuk

menjadi insan yang beriman dan bertaqwa sehingga muaranya adalah terciptanya

kondisi dan situasi masyarakat yang sejahtera, masyarakat dalam kehidupan di alam

semesta yang rahmatan lil alamin. 86

2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

Fungsi pengajaran agama Islam adalah untuk menanamkan keimanan dan

ketakwaan kepada Allah SWT, serta membiasakan siswa berakhlak mulia. Drajat

mengatakan bahwa fungsi dari Pendidikan Agama Islam adalah: (1) menumbuhkan

rasa keimanan yang kuat; (2) mengembangkan kebiasaan dalam melakukan amal

ibadah, amal saleh dan akhlak yang mulia; dan (3) Menumbuh kembangkan
87
semangat untuk mengolah alam sekitar sebagai anugerah Allah SWT. Agama

dalam kehidupan sosial mempunyai fungsi sebagai sosialisasi individu, yang berarti

bahwa agama bagi seorang anak akan mengantarkannya menjadi dewasa. Sebab itu

untuk menjadi dewasa sesorang memerlukan semacam tuntunan umum untuk

mengarahkan tujungan pengembangan keperibadian, dan dalam ajaan Islam inilah

anak tersebut dibimbing pertumbuhan jasmani dan rohaninya dengan hikmah

mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlaku ajaran

Islam. Menurut Zakiah Daradjat fungsi agama itu adalah:


85
Akmal Hawi, Opcit., h. 19
86
Syaiful Anwar. 2016. Peran Pendidikan Islam dalam Membentuk Karakter Bangsa. Al-
Tadzkiyyah: Jurnal pendidikan islam Vol.7, No.2
87
Abdul Basid, Opcit., h. 9
a. Memberikan bimbingan dalam hidup

b. Menolong dalam mengahdapi kesukaran

c. Menentramkan batin

Dari beberapa penjelasan fungsi agama diatas dapat kita katakan bahwa

agama sangat perlu dalam kehidupan manusia baik untuk orang tua maupun anak-

anak. Khususnya bagi anak-anak, agama merupakan bibit terbaik yang diperlukan

dalam pembinaan keperibadian. Anak dilahirkan dalam keadaan fitrah dengan tidak

mengetahui sesuatu apapun, sebenarnya telah membawa potensi dasar beragama

(fitrah). Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Ar-rum ayat 30, yaitu:

                

        

Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah;

(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak

ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan

manusia tidak mengetahui (Q.S Ar-Rum: 30)88

Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa fitrah itu merupakan potensi dasar

beragama yang dibawa sejak lahir, akan tetapi potensi itu masih perlu

ditumbuhkembangkan menurut tahap dan masanya dengan norma agama dan susila.89

Tujuan mata pelajaran pendidikan agama Islam adalah sesuatu yang ingin

dicapai setelah melakukan serangkaian proses pembelajaran pendidikan agama Islam

88
Dapertemen Agama, Opcit, h.399
89
Akmal Hawi, Opcit., h. 21-23
di sekolah atau madrasah.90 Di samping itu, Zakiah daradjat mengemukakan bahwa

tujuan pendidikan Islam adalah “untuk membentuk manusia beriman dan bertakwa

kepada Allah SWT selama hidupnya, dan matipun tetap dalam keadaan muslim”.

Pendapat ini didasari firman Allah QS. Al-Imron 102 yaitu91 :

            

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-

benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam

Keadaan beragama Islam. (QS. Al-Imron 102) 92

3. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Agama Islam

Adapun ruang lingkup dalam bahan pelajaran Pendidikan Agama Islam

meliputi empat bidang studi, yaitu:

a. Bidang studi Akidah Akhlak


b. Bidang studi Al-Qur’an dan Al-Hadits
c. Bidang studi Syari’ah atau Fiqih
d. Bidang Studi Sejarah Islam.93

Ruang lingkup pengajaran Pendidikan Agama Islam juga mencakup usaha

keserasian, keselarasan dengan keseimbangan antara lain:

1) Hubungan manusia dengan Allah.


2) Hubungan manusia dengan sesama manusia.
3) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri.
4) Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingungan alamnya.94

90
Abdul Basid, dkk, Pengembangan Kurikulum PAI di Sekolah Unggulan, (Jakarta Timur:
Balai Litbang Agama Jakarta, 2013), h. 8
91
Akmal Hawi, Opcit., h. 20
92
Dapertemen Agama, Opcit., h.65
93
Abdul Basid, Opcit., h. 9
94
Akmal Hawi, Opcit., h. 22
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis-Jenis Penelitian

Metode dapat diartikan sebagai komponen sangat penting didalam melakukan

penelitian dibagian yang dapat di terangkan tentang hal yang menyangkut dengan

metode yang akan di pergunakan dalam penelitian ini. Untuk penelitian penulis tahu

Bagaimanakah kesiapan guru Pendidikan Agama Islam dalam menerapkan

Kurikulum 2013 (K13) di SMAN 12 Bandar Lampung ini bersifat kualitatif

deskriptif.

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, Penelitian deskriptif kualitatif di

tunjukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada,

baik bersifat alamiyah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan

mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Selain itu penelitan

desktiptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau mengubah pada variable-

variabel yang diteliti, melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya.

Satu-satunya perlakuan yang diberikan hanyalah penelitian itu sendiri, yang

dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Metode penelitian ini sering disebut metode penelitian naturalistik sebab

penelitiannya dilakukan pada situasi yang alamiah (natural setting) atau suatu obyek

yang alamiah. Obyek yang alamiah merupakan obyek yang berkembang natural, tidak

di buat buat serta manipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi

dinamika pada obyek tersebut. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
dari pada generalisasi.95 Sedangkan deskriptif adalah menggambarkan hasil

pengamatan dan wawancara, tentang berbagai aktivitas yang sedang berlangsung

sesuai dengan masalah dan fokus penelitian.96

Pendapat Sugiono, penelitian kualitatif di amati dengan cara intensif, peneliti

ikut berpartisipasi lama di lapangan, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai

dokumen yang di dapatkan di lapangan, dan menulis laporan penelitian dengan cara

mendetail. Hal demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang digunakan sebagai meneliti pada kondisi objek natural dan alamiah

dimana peneliti adalah instrumen kunci.97

B. Lokasi, Objek dan Subjek Penelitian

Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian saat ini peneliti memilih SMAN

12 Bandar Lampung, alasannya sebab peneliti ingin tahu Bagaimanakah Studi

Kesiapan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengimplementasikan Kurikulum

2013 di SMA Negeri 12 Bandar Lampung.

Kalau membicarakan tentang subjek penelitian, sebelumnya kita dapat

berbicara tentang satuan atau unit analisis, yakni subjek yang akan menjadi pusat

perhatian sasaran penelitian.98 Penentuan subjek dapat dilakukan pada saat peneliti

mulai memasuki lapangan selama penelitian berlangsung dari awal hingga akhir.

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah 2 orang tenaga pendidik

atau guru bidang studi Pendidikan Agama Islam. Sedangkan yang menjadi objek

95
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.3
96
Nusa Putra, Ninin Dwilestari, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.71
97
Ibid., Sugiono, h. 9-10
98
Suharsismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h. 188
penelitiannya yaitu Bagaimanakah Kesiapan Guru dalam Mengimplementasi

Kurikulum 2013 di SMAN 12 Bandar Lampung. Adapun penulis mengambil 2 orang

guru bidang studi Pendidikan Agama Islam untuk menjadi subjek/sumber data karena

peneliti berasumsi bahwa guru tersebut lebih memahami serta meguasai tentang objek

yang akan diteliti.

C. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang akan menjadi instrumen atau yang biasa

disebut alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human

instrumen berguna menetapkan fokus penelitian, memilih informan untuk sumber

data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan

data dan menulis kesimpulan atas analisis temuannya. Peneliti sebagai instrumen atau

alat penelitian sebab mempunyai ciri yakni dijelaskan sebagai berikut:

1. Peneliti sebagai alat peka untuk dapat bereaksi terhadap segala

stimulus dari lingkungan yang wajib diperkirakannya bermakna atau

tidak bagi penelitian

2. Peneliti sebagai alat untuk dapat menyesuaikan dirinya terhadap semua

aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus,

3. Tiap situasi adalah keseluruhan dapat diartikan bahwa tidak ada suatu

instrumen berupa test atau angket yang dapat menangkap keseluruhan

situasi kecuali manusia sendiri,

4. Suatu situasi yang mengimplikasikan atau menyangkut interaksi

manusia tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata dan untuk


memahaminya, kita perlu selalu merasakannya, menyelaminya atas

dasar pengetahuan kita,

5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang

didapatkan. Peneliti akan dapat mengartikan, melahirkan hipotesis

dengan segera untuk dapat menentukan arah pengamatan, dan untuk

mentest hipotesis yang akan timbul seketika,

6. Hanya manusia sebagai instrumen dapat menyimpulkan berdasarkan

data yang telah dikumpulkan pada saat serta menggunakan segera

sebagai balikan untuk mendapatkan perubahan, penegasan, perbaikan

atau perlakuan.99

D. Sumber Data

Sumber data dapat diartikan sebagai subyek dari mana data diperoleh. Penentuan

sampelnya dengan menggunakan teknik purposive sampling yakni teknik

pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu, pertimbangan tertentu ini,

contohnya orang yang sangat tahu tentang apa yang kita inginkan.100 Sumber data

terbagi menjadi dua yakni data sekunder dan data primer.

a. Data primer, yakni data yang utama dalam penelitian ini yang langsung di

dapat oleh penulis tanpa harus ada perantara dari responden dilapangan dan

buku-buku yang meliputi Studi Kesiapan Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 12 Bandar

99
Sugiyono, Proses Metode Penelitian, (Semarang: ANF Bina Karsa, 2010), h. 61-62
100
Sugiyono, Opcit., h. 300
Lampung Data ini dapat diambil dari sumber yaitu sebagian dari anak kelas

XI.

b. Data sekunder, yaitu data yang mendukung terhadap data primer, data yang di

dapat oleh perantaraan dalam arti data yang di peroleh telah tersedia

sebelumnya tanpa harus terjun langsung pada responden. Data sekunder ini

akan diperoleh dari kepala sekolah, kepala TU, dan guru mengenai sejarah

singkat sekolah, letak geografis, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa,

keadaan sarana prasarana, kurikulum, sistem pendidikan dan pengembangan

program yang dilaksanakan di SMA N 12 Bandar Lampung. Sumber data pada

penelitian ini adalah para siswa- siswi di SMA N 12 Bandar Lampung (Kelas

XI).

E. Teknik pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang di gunakan peneliti untuk

mendapatkan serta mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab masalah

penelitian. Dalam penelitian kualitatif data yang didapatkan haruslah jelas,

mendalam, dan spesifik. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulkan

data dengan teknik:

1) Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Gejala maupun fenomena yang

berkaitan dengan permasalahan didalam penelitian ini amati serta dilihat secara teliti

dan cermat sehingga mendapatkan hasil dari penelitian yang ada telah memenuhi
standar data yang ditetapkan. Dalam hal tersebut peneliti akan mengamati aktivitas

seputar masalah Studi Kesiapan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam

Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 12 Bandar Lampung.

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang penting adalah

proses-proses pengamatan dan ingatan.

2) Wawancara

Penelitian wawancara, teknik wawancara mendalam di pakai untuk teknik

pengumpulan data. Wawancara mendalam merupakan metode perolehan keterangan

digunakan untuk mendapatkan informasi dengan cara tanya jawab sambil bertatap

muka antar peneliti dengan informan. Penelitian ini menggunakan wawancara

terstuktur.

Sugiyono berpendapat bahwa wawancara dapat dilakukan dengan cara

terstruktur, semi terstruktur, maupun tidak terstruktur di antaranya adalah sebagai

berikut:

a. Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur dapat digunakan untuk teknik pengumpulan

data, apabila peneliti sudah mengetahui pasti tentang informasi apa yang

akan diperoleh, oleh karenanya pengumpulan data telah menyiapkan

instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif

jawaban pun telah disiapkan.

b. Wawancara semi terstruktur


Jenis wawancara tersebut telah termasuk didalam kategori in-dept

interview (wawancara secara mendalam) yang mana dalam

melaksanakannya lebih bebas apbila di bandingkan dengan wawancara

terstruktur. Tujuan wawancara ini untuk menemukan permasalahan secara

lebih terbuka dan lebih luas.

c. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur merupakan “wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Pedoman wawancara

hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanya. 101

Wawancara dilaksanakan dengan para informan. Dengan menggunakaan

alat perekam, peneliti akan meminta ijin agar bersedia untuk diwawancarai

dengan alat perekam untuk memperoleh hasil wawancara yang tepat akurat

dan agar tidak kehilangan informasi. Sebelum mengajukan pertanyaan,

peneliti menjelaskan terlebih dahulu mengenai permasalahan penelitan dan

pedoman yang dilakukan selama kegiatan wawancara berlangsung.

3) Dokumentasi

Penelitian ini dokumentasi di lakukan untuk mendapatkan data yang lengkap,

seperti dokumen tentang latar belakang dan kegiatan-kegiatan yang di

101
Ibid., Sugiyono, h 73-74
laksanakan yang berhubungan dengan mengembangkan logika matematika.

Dokumen di perlukan untuk mendukung kelengkapan dari data penelitian102

F. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data kualitatif berpokok pada penunjukan makna, deskripsi,

penjernihan serta penempatan data pada konteksnya masing-masing, dan

menggambarkannya dalam kata-kata dari pada di dalam angka-angka. Analisis data

dalam penelitian kualitatif, dilakukan saat proses pengumpulan data berlangsung.

Analisa data pada penelitian ini terdiri dari empat aktivitas sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat diartikan sebagai aktivitas pengumpulan data

dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi.

2. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pembinaan, pemusatan perhatian,

pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses

tersebut berjalan dari awal hingga akhir penelitian selama penelitian

dilaksanakan. Fungsinya adalah untuk menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi sehingga

interprestasi bisa ditarik yang disesuaikan dengan data-data relevan atau

cocok dengan tujuan pengambilan data dilapangan dan yang diperlukan untuk

menjawab permasalahan dalam penelitian.

3. Display Data

102
Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit FB UGM, 2014), h.
286
Display data dapat di artikan sebagai sekumpulan informasi tersusun

yang dapat memberi kemungkinan untuk mengambil atau menarik kesimpulan

serta pengambilan tindakan, yang disajikan antara lain dalam teks naratif,

matriks, grafiks, jaringan dan bagan. Display data bertujuan untuk

memudahkan membaca serta menarik kesimpulan.

4. Penarik Kesimpulan

Penarik kesimpulan maksudnya untuk menerjemahkan hasil analisis

didalam rumusan yang singkat, menjelaskan pola urutan serta mencari

hubungan antara dimensi-dimensi yang diuraikan.

G. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dapat dikatakan juga kepercayaan terhadap data hasil

penelitian kulitatif antara lain dilakukan dengan cara perpanjang pengamatan serta

peningkatan ketekunan dalam sebuah penelitian.

1. Perpanjang Pengamatan

Dengan adanya perpanjang pengamatan berarti peneliti akan terjun

kelapangan kembali untuk melakukan pengamatan serta wawancara lagi, dengan

sumber data yang telah di temui ataupun yang baru.

Dengan adanya perpanjang pengamatan terebut berarti hubungan penelitian

dengan narasumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada jarak

lagi). Semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang di

sembunyikan atau ditutupi lagi. Apabila telah terbuka rapport, maka sudah terjadi
kewajaran dalam penelitian. Dimana dalam kehadiran peneliti tidak lagi

menggunakan perilaku yang di pelajari.

Pada tahap pertama penelitian memasuki lapangan, penelitan masih dianggap

orang asing, masih dicurigai, sehingga informasi yang diberitahu belum akurat

lengkap, tidak mendalam dan mungkin masih banyak yang disembunyikan dan

rahasiakan. Dengan adanya perpanjang pengamatan ini, peneliti pengecek ulang

apakah data yang sudah diberikan merupakan data yang sudah fix benar atau tidak.

Apabila data yang didapatkan selama ini setelah dicek kembali pada sumber data asli

atau sumber data yang lain ternyata tidak benar, maka peneliti pelakukan pengamatan

lagi yang lebih panjang atau lebih luas dan mendalam sehingga dapat mperoleh dua

data yang pasti kebenarannya.

Berapa lama panjang pengamatan ini dilakukan, akan sangat tergantung pada

kedalaman, keluasan, dan kepastian data. Kedalaman merupakan apakah peneliti

ingin mengenali data sampai ada tingkat makna. Makna berarti data dibalik yang

tampak. Keluasan berarti, banyak sedikitnya informasi yang telah diperoleh.

Dalam hal ini setelah peneliti memperpanjang pengamatan, apakah akan

menambah fokus penelitian, sehingga memerlukan tambahan informasi baru lagi.

Data yang pasti merupakan data yang telah valid yang sesuai dengan apa yang terjadi.

Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian

ini, sebaiknya di fokuskan pada penguji data yang sudah diperoleh, apakah data yang

diperoleh itu setelah dicek kembali kelapangan benar atau tidak, berubah atau tidak.
Bila dicek data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjang pengamatan

dapat di akhiri.

2. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan adalah melakukan pengamatan secara lebih cermat

dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepositifan data dan urutan

pristiwa akan di rekam secara pasti dan sistemais.

Meningkatkan ketekunan dapat dibarat mengecek soal-soal, atau makalah

yang telah di kerjakan ada yang salah atau tidak. Demikian pula untuk dapat

meningkatkan ketekunan maka, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang pasti

atau akurat serta sistematis tentang apa yang telah diamati.

Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan yaitu dengan cara

mencari lalu membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau

dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti. Maka dari itu wawasan

peneliti akan semakin luas akurat dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk

memeriksa data yang ditemukan itu benar/dipercaya atau tidak.103

H. Triangulasi

Triangulasi didalam uji keabsahan merupakan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Dengan hal tersebut terdapat

triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu.

1. Triangulasi sumber

103
Lex, J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 331
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data yang diperoleh dari beberapa sumber. Sebagi contoh, untuk untuk

menguji kredibilitas data tentang gaya kepemimpinan seseorang maka pengumpulan

data dan mengujian data yang sudah di peroleh dapat dilakukan ke bawahan yang di

pimpin, ke atasan yang menguasai, dan rekan kerja adalah kelompok kerjasama.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik tersebut untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya

data yang di peroleh dari wawancara, lalu di cek dengan observasi, dokumentasi dan

kuesioner. Bilang dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut,

menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut

kepada sumber data yang bersangkutan, untuk memastikan data mana yang di anggap

benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang di kumpulkan

dengan teknik wawancara di pagi hari dengan narasumber segar, belum banyak

masalah, akan memberikan data lebi valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam

rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan

pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lainnya dalam waktu atau

situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan

secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya. Triangulasi

juga dapat juga dilakukan dengan cara pengecekan hasil penelitian dan tim peneliti
lain yang diberikan tugas pengumpulan data. Triangulasi metode berarti pengecekan

derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data.104

104
Ibid., h. 332
BAB IV

ANALISIS PENELITIAN

A. Analisis Data

1. Sejarah Berdiri SMA Negeri 12 Bandar Lampung

Sejarah berdirinya SMA Negeri 12 Bandar Lampung, SMA Negeri 12 terletak

di Jalan Letkol Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung. SMA Negeri 12 Bandar

Lampung berdiri tahun 1992, sebagai UGB yang menempati gedung SMA Negeri 5

Way Halim Bandar Lampung pada siang hari.

Pada tahun 1993 menempati gedung baru yang ada di jalan Letkol Endro

Suratmin Sukarame Bandar Lampung hingga saat ini.

Yang telah menduduk sebagai Kepala SMA Negeri 12 BandarLampung


Tabel 4.1

MasaJaba
No Nama NIP Pangkat / Gol.
tan
1 Dra. Aslawati 130553052 Pemb / IV a Th 1992 –
Agim 1996

2 Drs. Junaidi Zain 460009070 Pemb / IV a Th 1996 –


1999

3 Drs. Budiono 130903747 Pemb / IV a Th 1999 –


Pribadi 2002

4 Drs. Hi. Tarman 130805564 Pemb / IV a Th 2002 –


Jupani 2007

5 Hi. Jalaluddin 19531123 199003 1 Pemb / IV a Th 2007 –


Syarif, S.Pd 004 2013
6 Drs. Mahlil, 19670415 199403 1 Pemb / IV a Th 2014 –
MPd.I 011 2017

7 Dra. Hj. Mis 19611024 198010 2 Pemb TK I/ IV Th 2017-


Alia, M.Pd 001 a Sampai
Sekarang

2. Visi dan Misi SMA Negeri 12 Bandar Lampung

a. Visi SMA Negeri 12 Bandar Lampung

“Berprestasi, Beriman, Berakhlak dan Populis”

b. Misi SMA Negeri 12 Bandar Lampung:

1) Menerapkan disiplin yang tinggi dalam segala kegiatan

2) Menjadikan siswa yang berhasil dan berkembang secara optimal

3) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama

yang dianut

4) Menciptakan kegiatan belajar mengajar yang optimal dalam suasana

sekolah yang kondusif

5) Menjadikan salah satu sekolah unggulan dengan memberdayakan

seluruh potensi yang ada

6) Menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang sejuk, teduh dan

menyenangkan

7) Menciptakan administrasi sekolah yang handal dan profesional

8) Menciptakan sekolah dengan sarana yang lengkap

9) Menumbuh kembangkan rasa kepedulian terhadap masyarakat

sekelilingnya.
3. Letak Geografis

a. Lokasi Sekolah

1) Alamat : Jalan Letkol Endro Suratmin

2) Kelurahan : Sukarame

3) Kecamatan : Sukarame

4) Kabupaten/Kota : Bandar Lampung

5) Provinsi : Lampung

6) KodePos : 35131

Tabel. 4.2

Penggunaa
Status Luas Tanah
n Halaman Lapangan
Kebun Lain2
/ Taman Olahraga
Pemilikan Seluruhnya
Bangunan

23.00 13.800 6.000 1.000


Sertifikat 6.200 m2 2.000 m2
Milik 0 m2 m2 m2 m2

Belum
Sertifikat

Bukan
Milik

b. Data Pelengkap

1) Tahun Pendirian : 1993

2) Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A

3) Status Tanah : Milik Negara (HGB)

4) Luas Tanah : 23.000 Meter Persegi


5) Nomor Rekening Bank : 397.03.04.16745.8

6) Nama Bank : Bank Lampung

7) Rekening Atas Nama : SMA Negeri 12 Bandar

Lampung (BOSDA)

8) NPWP : 00.284.539.4.323.000

9) Nomor Telepon : (0721) 781150

10) Email Sekolah : smandalas@yahoo.com

11) Website Sekolah : sman12bdl.sch.id

4. Data Kepala Sekolah dan Tenaga Pengajar/Guru

a. Identitas kepala sekolah

Nama Kepala Sekolah : Dra. Hj. Mis Alia, M. Pd

NIP : 19611024 19810 2 001

Alamat Kepala Sekolah : JL. Kenanga No. 32 Rawa Laut

Bandar Lampung

No. SK : 821.2/928/VI.04/2017

Tanggal : 02 Mei 2017

Latar Belakang Pendidikan :

SD : Lulus Tahun 1974

SMP : Lulus Tahun 1977

SPG : Lulus Tahun 1980

Sarjana : Lulus Tahun 1986

Pasca Sarjana /S2 : Lulus Tahun 2011


b. Data Guru dan Staf Karyawan PNS SMAN 12 Bandar Lampung

Tabel. 4.3

PEND.
MATA
NO NAMA LULUSAN TERAKHIR &
PELAJARAN
TH LULUS

Dra. Hj. Mis Alia, S2 Pen.Bing


1 S2 B. INGGRIS
M.Pd UNILA
Dra. Hj. Eliyati FISIP
2
B. UNILA S1/1986 GEOGRAFI
MIPA
3 Dra. Hj. Fatmah
UNILA S1/1986 BIOLOGI
S1. Pen
Ema Amalia,
4 MTK
S.Pd.
STKIP S1/1997 MTK
Drs. Hi. Jahidin Sejarah
5
Husin, M.Pd. STKIP S2/2011 GEOGRAFI
Dra. Hj. Belly Bindo
6
Kadarsyah STKIP S1/1984 B. INDONESIA
Dra. Septi FEB
7
Dwiharyani UNILA S1/1988 EKONOMI
Dra. Riris Sejarah
8
Sitompul STKIP S1/1986 SEJARAH
Dra.Sri MIPA
9
Adiningsih UNILA S1/1993 FISIKA
Manajemen
10 Dra. Siti Sundari
UBL S1/1983 SOSIOLOGI
Dra. Djuhaela Manajemen
11
Kadir Darmajaya S1/1984 EKONOMI
Pend Sejara
12 Dra.Hj. Asmiati
STKIP S1/1985 SOSIOLOGI
Dra. Linda FISIP
13
Wardhati UNILA S1/1988 SEJARAH
Hj. Endriani, S2 BING
14
M.Pd. UNILA S2/2001 B. INGGRIS
Penjas
15 Dra. Ani Herliani
UNILA S1/2007 PENJASKES
Dra. Maria M.
16 MIPA
Widyowati S1/1992 BIOLOGI
Dra. Hj.
17 BK UNILA
Hernawati S1/1987 BK
FEB
18 Drs. Muslim
UNILA S1/1985 EKONOMI
19 Dra. Nurlela BK UNILA S1/1989 BK
20 Dra. Yusna BK STKIP S1/1992 BK
21 Drs. Y. Sudaryadi BK UNILA S1/1987 BK
S2. Bindo
22 Endang, M.Pd.
UNILA S2/2011 B. INDONESIA
Dra. Sri Mulya
23 Fisip Unila
Rahmawati S1/1986 SOSIOLOGI
BING
24 Dra. Mei Rusida
STKIP S1/1990 B. INGGRIS
25 Dra. Eli Haironi Fisip Unila S1/1985 GEOGRAFI
Drs.
26 Fisip Unila
MismanAsmadi S1/1986 PKN
27 Dra. Febrina Fisip Unila S1/1985 PKN
Dra. Anggia MIPA
28
Murni UNILA S1/1987 KIMIA
Tujuana Boru N., S1. Pen.
29
S.Pd. Bing unila S1/1997 B. INGGRIS
B.Indo
30 Dra. Rialina
STKIP S1/1989 B. INDONESIA
S1. Pen
31 Daruk Toni, S.Pd. MTK
UNILA S1/1996 MTK
MIPA
32 Drs. Nikolas
UNILA S1/1992 FISIKA
MIPA
33 Drs. Infrianto
UNILA S1/1990 MTK
Dra.Hj.Maryati MIPA
34
Nasution UNILA S1/1985 KIMIA
MIPA
35 Drs. Ramlan
UNILA S1/1997 FISIKA
S2. Pen
Hi.Joko Raharjo,
36 BindoUNIL
M.Pd.
A S2/2010 B. INDONESIA
Drs. Engkur S1. Biologi
37
Kurniadi Murni S1/1989 BIOLOGI
UNILA
S1. Pen
38 Kennedy, S.Pd. MTK
STKIP S1/1997 B. INGGRIS
S1. Pen
39 Mardiyah, S.Pd. MTK
UNILA S1/1993 B. INDONESIA
S1. Pen
40 Rokhyati, S.Pd. MTK
UNILA S1/1998 EKONOMI
S1. Pen
Basuki
41 MTK
Mulyanto,S.Pd.
UNILA S1/2010 MTK
S1. Pen
42 Rilia Santi, S.Pd. MTK
UNILA S1/1998 MTK
S2
Pen.Agama
43 Sukirman,M.Pd.I
IAIN
Lampung S1/2003 PAI
S1. Ilmu
Drs. Olopan
44 social
Ompusunggu
UNILA S1/1989 SEJARAH
S1. Ilmu
Drs. Zimot
45 social
Radius N.
UNILA S1/1994 PENJASKES
S1.
Heri John Dewey,
46 Menejemen
S.E
Darmajaya S1/1997 KETUA TU
Maya Siskawati, S1 Pen.Geo
47
S.Pd Unia S1/2005 GEOGRAFI
S1
Rahmat Riadi,
48 Pen.MTK
S.Pd.
STKIP S1/1997 MTK
S2
Miftahul Huda, Pen.Agama
49
M.Pd.I IAIN
Lampung S2/2011 PAI
SMA/Seder
50 Habiba
ajat SLTA/1982 ADMINISTRASI
SMA/Seder
51 Aryenti Mardia
ajat SLTA/1986 ADMINISTRASI
Semar Jaya Is, S1. Pen.Bio
52
S.Pd. Unila S1/2003 BIOLOGI
Cut Nurliana S2. MTK
53
Setia Putri, M.Si Murni Unila S2/2015 MTK
S1.
54 Sundari, S.Pd
Pen.Sejarah S1/2004 SEJARAH
Erlinda Sari, S1. Pen.BK
55
S.Pd. Unila S1/2008 BK
S1.
56 Nassar, S.Pd. Pen.Fisika
Unila S1/2009 FISIKA
S1.
57 Armawati, S.Pd Pen.PKN
Unila S1/2006 PKN
S1.
Sury Andhika
58 Pen.Sosio
Putri, S.Pd.
UNILA S1/2010 SOSIOLOGI
S1.
Ukhtia Sari, Pen.Barab
59
S.Pd.i IAIN
Lampung S1/2009 MB. ARAB
SMA/Seder
60 Mudringah
ajat SLTA/1994 ADMINISTRASI
S1.
61 Letriana,S.Pd Pen.Biologi
Unila S1/2004 BIOLOGI
S1
Johansyah,
62 Komputer
S.Kom
Unila S1/2008 TIK
Betty SMA/Seder
63
Herlindawati ajat SLTA/1991 ADMINISTRASI

1. Data Guru dan Staf Karyawan Non-Pns SMAN 12 Bandar Lampung


Tabel. 4.4

STATUS TUPOKSI/GURU
NO NAMA
KEPEGAWAIAN MAPEL

1 Davina Honorer TU TU

2 Fitri Yani, S.Pd Honorer TU TU/Operator


Milya
3
Hartati,S.PdI Honorer TU TU

4 Anizawati,S.Pd Honorer TU TU

5 Fitri Anggraeni Honorer TU TU

6 Pujiati Honorer TU PUSTAKAWAN

7 Sri Utami Honorer TU PUSTAKAWAN

Ns.Marlia Sari, S.
8
Kep Honorer TU UKS

Yuliana Wati,
9
A.Md.Kep Honorer TU UKS

Ratu Dwi Gustia


10
R, S.Pd Honorer TU LABORAN KIMIA

11 Rubiantoro, A.Md Honorer TU TU/Operator

12 Dili Nilakandi,S.Si Honorer TU LABORAN BAHASA

13 SitiFatonah, A.Md Honorer TU LABORAN BAHASA

14 Wanto Honorer TU TU

15 Sono Honorer TU PENJAGA SEKOLAH

16 Sumiran Honorer TU PENJAGA SEKOLAH

17 Budiman Honorer TU PENJAGA SEKOLAH

18 Virgo Honorer TU SATPAM

19 Sonjana Honorer TU PEKARYA

20 Herwan Honorer TU SATPAM

21 Nur Cahyadi Honorer TU PEKARYA

22 Agus Af Honorer TU SATPAM

23 Gusriana, S.Pd Honorer TU LABORAN FISIKA

Resta Anggun
24
Lestari, A.Md Honorer TU PUSTAKAWAN
Heri Prayogo, S.
25
Pd. GURU HONOR Guru Penjaskes

26 Fauzi, SH. I GURU HONOR Guru PAI

Norma Indah
27
Pratiwi, S.Pd GURU HONOR Guru BK

2. data jumlah siswa


Tabel 4.5
REKAPITULASI MURID, ROMBONGAN KELAS (ROMBEL)
DAN RUANG KELAS
KELAS

X XI IA XI IS

L P JML L P JML L P JML


144 206 350 61 61 122 83 83 166

XII IA XII IS TOTAL SISWA

L P JML L P JML
962
68 94 162 94 68 162

5. Data Sarana dan Prasarana

a. Luas tanah/persil yang dikuasai sekolah menurut status kepemilikan dan


penggunaan

Tabel 4.6

Luas Penggun Lapan


Status Halama
Tanah aan gan
n/ Kebun Lain2
Seluruhn Bangun Olahra
Pemilikan Taman
ya an ga
23.000 6.200 13.800 2.000 6.000 1.000
Sertifikat
Milik m2 m2 m2 m2 m2 m2
Belum
Sertifikat
Bukan
Milik

b. Ruang menurut jenis, status pemilikan, kondisi dan luas

Tabel 4.7
Milik Bukan
Baik Rusak Ringan Rusak Berat Milik
No Lu
Jenis Ruang J
Luas Luas( Luas as
JML JML JML M
(M2) M2) (M2) (M
L
2)
1 Ruang Kelas 29 2433 - - 2 192
Laboratorium
2 3 432
IPA
3 Lab. Biologi 1
4 Lab. Kimia 1
5 Lab. Fisika 1
6 Lab. Bahasa 1 144
Lab.
7 1 144
Komputer
Ruang
8 1 80
Perpustakaan
Ruang
9 1 93
Keterampilan
Ruang
10 1 144
Serbaguna
11 Ruang UKS 1 36
12 Ruang
Milik Bukan
Baik Rusak Ringan Rusak Berat Milik
No Lu
Jenis Ruang J
Luas Luas( Luas as
JML JML JML M
(M2) M2) (M2) (M
L
2)
Praktek Kerja
13 Bengkel
14 Ruang Diesel
Ruang
15
Pameran
Ruang
16
Gambar
Koperasi/Tok
17 1 36
o
Ruang
18 1 48
BP/BK
Ruang Kep.
19 1 72
Sekolah
20 Ruang Guru 1 220
21 Ruang TU 1 100
22 Ruang OSIS 1 18
Kamar
23 Mandi/WC 3 36 2 24
Guru
Kamar
24 Mandi/WC 9 90 6 36
Siswa
25 Gudang
26 Ruang Ibadah 1 100
Rumah Dinas
27
KepSek
Rumah Dinas
28
Guru
Rumah
9 Penjaga 2 80
Sekolah
Sanggar
30
MGMP
31 Sanggar PKG
Asrama
32
Murid
33 Unit Produksi
c. Keadaan : Gedung Ruang Kelas, Ruang Guru, Ruang Laboratorium
dan Ruang Perpustakaan

Tabel. 4.8

Kondisi Gedung
Keterangan

No Nama Rusak
Baik Rusak Rusak
Sedang
Belum >90 Ringan Berat>5
>39%,5
% <30% 0%
0%

Ruang Lab IPA dipakai


1 <30% Untuk Praktek
Kelas
1. Kimia
2 Ruang 2. Biologi
Lab. 3. Fisika
Kimia 4. Dll (rapat)

3 Ruang
Lab.
Biolo
gi

4 Ruang
Fisika

5 Ruang
Komp
uter

6 Ruang v
Lab.

B. Ind
7 Ruang v
Lab.

B.
Ing

8 Ruang <30%
Perpu
stakaa
n

9 Ruang v
Aula

10 Ruang
KS

11 Ruang
Guru

12 Ruang
TU

13 Ruang
Konse
ling

14 Ruang
UKS

15 Ruang
OSIS

16 Lab. <30%
IPA

B. Penyajian Data

1. Studi Kesiapan Guru dan Impelemtasi Kurikulum 2013 dalam mata

Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 12 Bandar Lampung.


Sesuai wawancara penulis dengan kepala SMA Negeri 12 Bandar Lampung, Ibu

Dra. Hj. Mis Alia, M.Pd tentang Studi Kesiapan Guru Pendidikan Agama I slam

dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 12 Bandar Lampung

adalah sebagai berikut:

“SMA Negeri 12 Bandar Lampung sudah menerapkan kurikulum 2013 sejak


tahun 2014 yakni siswa kelas 10 dan 11 lah yang mengalami kurikulum 2013 pada
tahun tersebut, dikarenakan himbauan pemerintah bahwasanya pergantian kurikulum
di tidak laksanakan peserta didik yang sudah menempuh 4 semester jadi pada tahun
2014 kami menjalankan kurikulum 2013 untuk peserta didik kelas 10 dan 11, tetapi
itu tidak berjalan lama kami kembali lagi ke KTSP, dan pada tahun 2016 kami
menerapkan kurikulum 2013 kembali hingga saat ini dan semua mata pelajaran sudah
menerapkan model saintifik termasuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dan
guru-guru semua bidang studi pun sudah siap dengan mengikuti workshop, buku-
buku paket dan penunjang lainnya pun sudah lengkap tersedia disekolah ini. Dan saya
juga selaku kepala sekolah sudah menyediakan media pembelajaran di seluruh kelas,
contohnya papan tulis, spidol, LCD dan sebagainya.”105
Pada saat berlangsungnya wawancara waka kurikulum SMA Negeri 12 bandar

Lampung, Bapak Drs. Misman berbicara mengenai implementasi kurikulum 2013

dan menyatakan bahwa:

“saya menerapkan kepada seluruh dewan guru bahwa untuk membuat perangkat
pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum yang telah diterapkan dan dijalankan
disekolah ini yakni sekolah sudah menggunakan kurikulum 2013, langkah-langkah
dalam implementasi proses pembelajaran atau KBM disekolah ini yang pertama kami
tetapi fokus pada buku pedoma kegiatan proses belajar mengajar dari pemerintah atau
pusat yang tentunya mengacu pada rambu-rambu serta tujuan kurikulum yang telah
diterapkan dan semua itu kami wujudkan dalam bentuk RPP juga jurnal KBM, dan
sejauh ini proses pebelajaran dengan kurikulum 2013 berjalan dengan baik pada
semua mata pelajaran termasuk pelajaran Pendidikan Agama Islam” 106

105
Wawancara dengan Ibu Dra. Mis Alia, M.Pd., Kepala SMA Negeri 12 Bandar Lampung
pada tanggal 24 januari 2019 diruang Kepala sekolah.
106
Wawancara dengan Bapak Drs. Misman., Waka Kurikulum SMA Negeri 12 Bandar
Lampung pada tanggal 24 januari 2019 diruang Tata Usaha SMA Negeri 12 Bandar Lampung.
Pelaksanaan pembelajaran dengan Kurikulum 2013 (K13) yang dilaksanakan di

SMA Negeri 12 Bandar Lampung berdasarkan hasil wawancara dengan guru

Pendidikan Agma Islam, Bapak Drs. Miftahul Huda, M.Pd.I yang mengungkapkan

bahwa:

“Dalam pelaksanaaan proses pembelajaran dikelas saya selaku guru mata


Pelajaran Pendidikan Agama Islam telah menggunakan pendekatan scientifik karena
pendekatan ini merupakan proses pembelajaran yang membantu saya selaku guru
untuk menghubungkan materi yang diajarkan dengan keadaan situasi kondisi nyata
peserta didik, dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan
yang diketahuinya dengan penerapan peserta didik sebagai anggota keluarga atau
mayarakat. Dengan konsep seperti ini mungkin akan lebih bermakna dan
menyenangkan bagi peserta didik. Dan saya pun tidak selalu menggunakan kelas
untuk sebagai tempat rposes pembelajaran, terkadang proses pembelajaran
berlangsung di dalam masjid atau perpustakaan.” 107
Dan data wawancara diatas didukung dengan hasil wawancara bersama Bapak

Fauzi, S.Pd.I yang mengungkapkan bahwa:

“Dalam proses belajar mengajar di dalam kelas kami menggunakan metode


pembelajaran sesuai dengan situasi kondisi siswa siswi, sehingga pembelajaran dapat
berjalan sesuai dengan tujuan dan harapan pendidikan terutama Pendidikan Agama
Islam, untuk meningkatkan semangat belajar siswa saya terkadang mengajak siswa
untuk belajar diluar kelas, kelas tidak menjadi satu satunya tempat proses
pembelajaran kita.”108
Teknik evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang digunakan di SMA

Negeri 12 Bandar Lampung yaitu menerapkan atau menggunakan Teknik tes dan non

tes yang mencangkup afektif, kognitif dan psikomotor. Sebagaimana hasil wawancara

107
Wawancara dengan Bapak Miftahul Huda, M.Pd.I, Guru PAI SMA Negeri 12 Bandar
Lampung pada tanggal 24 januari 2019 diruang Guru SMA Negeri 12 Bandar Lampung.
108
Wawancara dengan Bapak Fauzi, S.Pd.I ., Guru PAI SMA Negeri 12 Bandar Lampung
pada tanggal 24 januari 2019 diruang guru.
dengan Bapak Miftahul Huda, M.Pd.I selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam di SMA Negeri 12 Bandar Lampung yang menyatakan bahwa

“Teknik evaluasi proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri


12 Bandar Lampung menggunakan penilaian tes dan non tes yaitu penilaian tersebut
mencangkup 3 aspek penilaian yakni afektif, kognitif dan psikomotor. Tes yang
berupa a) (pre-test) tes awal, tes tersebut merupakan tes yang diberikan kepada siswa
sebelum proses pembelajaran di mulai. Tes diawal mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam siswa siswi dilaksanakan secara acak, yaitu guru menunjuk siswa untuk
menjawab pertanyaan secara lisan tentang materi pelajaran yang telah selesai di bahas
minggu lalu serta peserta didik disuruh membaca sebagian ayat al-qur’an untuk
mengetahui kemampuan membaca Al-Qur’an peserta didik apakah sudah baik dan
benar atau belum. b) tes tengah kegiatan, yaitu tes yang dilakukan di sela-sela atau
pada waktu tertentu pada proses kegaiatan belajar mengajar berlangsung. c) post-test
merupakan tes yang diberikan setelah proses kegaiatan belajar mengajar berakhir. d)
tes formatif yaitu tes ulangan harian, tengah semester. e) tes sumatif yaitu berupa
ulangan semester. sedangan non tes berupa tes tindakan dengan teknik penskoran.109

2. Langkah-langkah Proses Pemebelajaran Pendidikan Agama Islam dalam

Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 12 Bandar Lampung.

Langkah-langkah proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam

pelaksanaan kurikulum 2013 (k13) adalah sesuatu yang tidak dapat ditinggalkan

dalam rangka mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar

dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan

fisik melalui interaksi siswa siswi, siswa siswi bersama guru, lingkungan dan sumber

belajar lainnya dengan tujuan pencapaian komponen dasar. Proses kegiatan belajar

mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dilaksanakan secara sistematis

dengan berpedoman pada kurikulum yang telah di terapkan di SMA Negeri 1 Bandar

Lampung saat ini, yaitu kurikulum 2013 (K13). Langkah-langkah yang dilaksanakan

109
Wawancara dengan Bapak Miftahul Huda, M.Pd.I, Guru PAI SMA Negeri 12 Bandar
Lampung pada tanggal 24 januari 2019 diruang Guru SMA Negeri 12 Bandar Lampung.
dalam proses pembelajaran diantaranya adalah perencanaan pembelajaran yang

dilakukan guru di SMA Negeri 12 Bandar Lampung sebagaimana hasil wawancara

dengan Waka Kurikulum sekolah yaitu Bapak Drs. Misman yang mengungkapkan

bahwa:

“saya menghimbau kepada seluruh dewan guru bahwa untuk membuat


perangkat pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang telah diterapkan dan
dijalankan disekolah ini yakni sudah menggunakan kurikulum 2013, langkah-langkah
dalam implementasi proses pembelajaran atau KBM disekolah ini yang pertama kami
tetapi fokus pada buku pedoman kegiatan proses belajar mengajar dari pemerintah
atau pusat yang tentunya mengacu pada rambu-rambu serta tujuan kurikulum yang
telah diterapkan dan semua itu kami wujudkan dalam bentuk RPP juga jurnal
KBM”110
Hal tersebut pula senada dengan ungkapan Bapak Miftahul Huda, M.Pd.I selaku

guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 12 Bandar Lampung bahwa:

“Setelah kami mendapatkan sosialisasi tentang kurikulum 2013 (K13), kami


sebagai guru telah menyusun semua perangkat pembelajaran. Hal ini kami lakukan
dikarenakan supaya dalam pelaksanaan proses pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar dan hasil belajar bisa tercapai secara optimal dan serta mempersiapkannya
dengan penuh pertimbangan”111
Data tersebut juga didukung dari hasil wawancara penulis dengan salah satu guru

Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 12 Bandar Lampung, bapak Fauzi, S.Pd.I

yang mengungkapkan bahwa:

“disini kami sebagai guru harus bersikap profesional serta didalam bertindak
harus selalu berpedoman pada pelaksanaan kurikulum atau program yang ada dengan
persiapan-persiapan yang sudah sesuai dengan materi yang akan kita ajarkan kepada
siswa siswi, persiapan dan penyusunan perangkat pembelajaran harus dilakukan

110
Wawancara dengan Bapak Drs. Misman., Waka Kurikulum SMA Negeri 12 Bandar
Lampung pada tanggal 24 januari 2019 diruang Tata Usaha SMA Negeri 12 Bandar Lampung.
111
Wawancara dengan Bapak Miftahul Huda, M.Pd.I., Guru PAI SMA Negeri 12 Bandar
Lampung pada tanggal 28 januari 2019 diruang Guru SMA Negeri 12 Bandar Lampung.
dengan baik dan benar, hal ini dilakukan agar didalam proses pembelajaran berjalan
dengan lancar dan hasil belajarpun bisa tercapai dengan optimal.” 112
Guru Pendidikan Agama Islam sebagai perencanaan awal sebelum

melaksanakan kegiatan belajar mengajar harus teliti dalam perencanaan termasuk

strategi yang di pakai dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada kurikulum 2013

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 12 Bandar Lampung.

Pelaksanaan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 12

Bandar Lampung sebagai hasil wawancara pada tanggal januari 2019 dengan guru

Pendidikan Agama Islam yaitu bapak Fauzi, S.Pd.I mengungkapkan bahwa:

“Dalam proses pembelajaran dilakukan di dalam kelas, metode ceramah masih


saya lakukan sedikit mendominasi jalannnya peroses belajar mengajar, sehingga
proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Tanya jawab yang ditetapkan sudah
nampak atau dapat dikatakan sudah mendapatkan respon yang berarti dari peserta
didik. Diskusipun berjalan dengan baik dikarenakan terdapat banyak peserta didik
yang aktif dan berani untuk menyampaikan pendapat. Sarana yang digunakan adalah
LKS yang dimiliki peserta didik, papan tulis dikelas, buku paket, alat tulis dan LCD.
Membaca Al-qur’an telah dilakukan bersama-sama dan setelah membaca al-qur’an
peserta didik diwajibkan untuk menghafalkan surat-surat pendek. Sebelum proses
pembelajaran di akhiri saya pun memberikan tugas atau evaluasi untuk mengerjakan
LKS pada materi yang telah disampaikan dan materi berikutnya.”113
Evaluasi kurikulum pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam adalah

dengan cara melakukan kegiatan penilaian atau pengukuran didalam kegiatan proses

pembelajaran yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan kreatifitasnya guna

mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah disampaikan guru dan

112
Wawancara dengan Bapak Fauzi, S.Pd.I ., Guru PAI SMA Negeri 12 Bandar Lampung
pada tanggal 28 januari 2019 diruang guru.
113
Wawancara dengan Bapak Fauzi, S.Pd.I ., Guru PAI SMA Negeri 12 Bandar Lampung
pada tanggal 28 januari 2019 diruang guru.
untuk mengembangkan mutunya. Sebagaimana hasil wawancara dengan bapak

Miftahul Huda, M.Pd.I yang mengungkapkan bahwa:

“Pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam biasanya


kita laksanakan pada saat penyampaian materi telah selesai kami berikan perbabnya,
atau melalui ulangan harian, UTS dan UAS. Dalam bentuk ulangan harian, hafalan
maupun soal tes. Dan evaluasi tersebut tidak berguna untuk siswa kita saja tetapi
sangat berguna untuk kami sebagai pendidik, kami pun selalu melakukan evaluasi
pembelajaran melalui rapat guru yang biasanya kami laksanakan satu minggu sekali
paling sedikit.”114
Hal senadapun di ungkapkan oleh bapak Fauzi, S.Pd.I selaku guru Pendidikan

Agama Islam di SMAN 12 Bandar Lampung yang menyatakan bahwa:

“Kami sebagai guru Pendidikan Agama Islam kalau akan mengadakan tes
atau biasa kita sebut dengan evaluasi untuk mengukur keberhasilan belajar peserta
didik, biasanya saya laksanakan sehabis penyampaian materi yang kemudian
ditunjang dengan ulangan harian, praktek, UTS dan UAS. Tentunya dengan
menggunakan langkah langkah seperti menentukan atau memilih media yang tepat,
memberikan nilai atau membuat catatan hasil evaluasi. Dan untuk jenis evaluasinya
kita berikan sesuai dengan materi yang telah kami sampaikan.” 115
Dengan melaksanakan evaluasi kurikulum pembelajaran Pendidikan Agama

Islam guru-guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam

menyerap ilmu atau materi yang telah di sampaikan dalam proses kegiatan

pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus/Pertemuan : Ke-1
Hari/Tanggal : Kamis, 31 Januari 2019

114
Wawancara dengan Miftahul Huda, M.Pd.I ., Guru PAI SMA Negeri 12 Bandar Lampung
pada tanggal 30 januari 2019 diruang guru.
115
Wawancara dengan Bapak Fauzi, S.Pd.I ., Guru PAI SMA Negeri 12 Bandar Lampung
pada tanggal 30 januari 2019 diruang guru.
Pokok Bahasan : Pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
Nama Guru : Fauzi, S.Pd.I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

REALISASI
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
MENGAMATI
Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan
1 
mengamati
Siswa mengumpulkan data yang sudah diberikan
2 
kepada guru
Siswa mengamati materi yang sudah di berikan oleh
3 
guru
MENANYA
4 Guru memancing siswa untuk bertanya 
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
5 
materi
MENCOBA
Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan
6 
mencoba
Siswa merancang percobaan untuk menguji hipotesis
7 
tersebut
MENALAR
8 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar 
Siswa menalar materi berdasarkan hasil observasi
9 
dan percobaan
MENGKOMUNIKASIKAN
10 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar 
Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang
11 ditemukan baik melalui tulisan maupun disampaikan 
secara lisan didepan kelas

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus/Pertemuan : Ke-II
Hari/Tanggal : Jumat, 1 Febuari 2019
PokokBahasan : Pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat
Nama Guru : Fauzi, S.Pd.I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

REALISASI
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
MENGAMATI
Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan
1 
mengamati
Siswa mengumpulkan data yang sudah diberikan
2 
kepada guru
Siswa mengamati materi yang sudah di berikan oleh
3 
guru
MENANYA
4 Guru memancing siswa untuk bertanya 
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
5 
materi
MENCOBA
Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan
6 
mencoba
Siswa merancang percobaan untuk menguji hipotesis
7 
tersebut
MENALAR
8 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar 
Siswa menalar materi berdasarkan hasil observasi
9 
dan percobaan
MENGKOMUNIKASIKAN
10 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar 
Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang
11 ditemukan baik melalui tulisan maupun disampaikan 
secara lisan didepan kelas

Implementasi kurikulum 2013 pada pemebelajaran Pendidikan Agama Islam

pada kelas X MIA 1 sudah berjalan dengan baik dilihat dari 2 kali pertemuan. Pada

pertemuan pertama implementasi melalui pendekatan saintifik belum berjalan dengan

baik dilihat dari aspek menanya, mencoba, menalar yang belum diterapkan pada

proses belajar mengajar. Selanjutnya pada pertemuan ke 2 impelementasi


pembelajaran Pendidikan Agama Islam sudah berjalan dengan baik dan lancar

meskipun pada aspek menanya pendidik tidak memancing peserta didiknya untuk

bertanya tetapi tanpa dipancing dengan pertanyaan siswa siswi pun sudah antusias

untuk bertanya.

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus/Pertemuan : Ke-1
Hari/Tanggal : Senin, 4 Febuari 2019
PokokBahasan : Perkembangan peradaban Islam pada masa kejayaan
Nama Guru : Miftahul Huda, M.Pd.I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

REALISASI
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
MENGAMATI
Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan
1 
mengamati
Siswa mengumpulkan data yang sudah diberikan
2 
kepada guru
Siswa mengamati materi yang sudah di berikan oleh
3 
guru
MENANYA
4 Guru memancing siswa untuk bertanya 
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
5 
materi
MENCOBA
Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan
6 
mencoba
Siswa merancang percobaan untuk menguji hipotesis
7 
tersebut
MENALAR
8 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar 
Siswa menalar materi berdasarkan hasil observasi
9 
dan percobaan
MENGKOMUNIKASIKAN
10 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar 
Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang
11 ditemukan baik melalui tulisan maupun disampaikan 
secara lisan didepan kelas

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus/Pertemuan : Ke-II
Hari/Tanggal : Rabu, 6 Febuari 2019
PokokBahasan : Perkembangan peradaban Islam pada masa kejayaan
Nama Guru : Miftahul Huda, M.Pd.I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

REALISASI
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
MENGAMATI
Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan
1 
mengamati
Siswa mengumpulkan data yang sudah diberikan
2 
kepada guru
Siswa mengamati materi yang sudah di berikan oleh
3 
guru
MENANYA
4 Guru memancing siswa untuk bertanya 
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
5 
materi
MENCOBA
Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan
6 
mencoba
Siswa merancang percobaan untuk menguji hipotesis
7 
tersebut
MENALAR
8 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar 
Siswa menalar materi berdasarkan hasil observasi
9 
dan percobaan
MENGKOMUNIKASIKAN
10 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar 
Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang
11 
ditemukan baik melalui tulisan maupun disampaikan
secara lisan didepan kelas

Impelemtasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

pada kelas XI MIA 1 sudah berjalan dengan baik dilihat dari 2 kali pertemuan.

Namun pada kenyataanya di pertemuan pertama pada aspek mengamati, menanya

dan menalar proses pembelajaran kurang berjalan optimal. Selanjutnya pada

pertemuan ke 2 implementasi kurikulum 2013 melalui pendekatan saintifik sudah

berjalan dengan baik, namun siswa siswi susah sekali untuk mengumpulkan data dan

harus di tuntun oleh guru, proses berikutnya sampai aspek komunikasi berjalan

dengan baik dan lancar.

C. Analisis Data dan Pembahsan

1. Studi Kesiapan Guru dan Implementasi Kurikulum 2013 pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 12 Bandar Lampung

Penerapan kurikulum 2013 (K13) dalam mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam melalui pendekatan saintifik telah berjalan dengan lancar dan baik serta

diterapkan dalam proses belajar mengajar di mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

yang peneliti lakukan di kelas X MIA 1 dan XI MIA 1, sebagaimana di sampaikan

oleh Ibu Dra. Hj. Mis Alia, M.Pd pada awal penelitian bahwasanya SMA Negeri 12

Bandar Lampung sudah menerapkan kurikulum 2013 melalui pendekatan saintifik,

dan yang sudah dilakukan oleh para guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

antaranya sebagai berikut:

a. Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 12 Bandar Lampung

mengembangkan kurikulum 2013 dengan cara memperkaya silabus dan RPP.


b. Pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan didalam kelas, metode

ceramah masih sedikit mewarnai jalannya proses belajar mengajar, sehingga

pembelajaran masih berfokus dan berpusat kepada guru. Sarana yang

digunakan menggunakan LKS yang dimiliki siswa, papan tulis dikelas, buku

paket alat tulis serta LCD Proyektor. Sebelum proses pembelajaran diakhiri,

siswa siswi diberi tugas atau evaluasi untuk mengerjakan LKS pada materi

yang telah diajarkan.

c. Pengukuran atau evaluasi dilakukan dengan menggunakan teknik tes dan non

tes. yaitu penilaian tersebut mencangkup 3 aspek penilaian yakni afektif,

kognitif dan psikomotor. Tes yang berupa a) (pre-test) tes awal, tes tersebut

merupakan tes yang diberikan kepada siswa sebelum proses pembelajaran di

mulai. Tes diawal mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa siswi

dilaksanakan secara acak, yaitu guru menunjuk siswa untuk menjawab

pertanyaan secara lisan tentang materi pelajaran yang telah selesai di bahas

minggu lalu serta peserta didik disuruh membaca sebagian ayat al-qur’an

untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Qur’an peserta didik apakah

sudah baik dan benar atau belum. b) tes tengah kegiatan, yaitu tes yang

dilakukan di sela-sela atau pada waktu tertentu pada proses kegiatan belajar

mengajar berlangsung. c) post-test merupakan tes yang diberikan setelah

proses kegaiatan belajar mengajar berakhir. d) tes formatif yaitu tes ulangan

harian, tengah semester. e) tes sumatif yaitu berupa ulangan semester.

sedangan non tes berupa tes tindakan dengan teknik penskoran.


2. Langkah-langkah pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam

Pelaksanaan kurikulum 2013 pada Mata Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam di SMA Negeri 12 Bandar Lampung

Hasil analisis data dari langkah-langkah pembelajaran Pendidikan Agama Islam

yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam kurikulum 2013 (K13) adalah

sebagai berikut:

a. Perencanaan pembelajaran yang dirancang oleh guru telah mengacu pada

Permendikbud yang tentu saja mengacu pada rambu-rambu dan kurikulum

yang berlaku, kurikulum yang ditetapkan dan diterapkan di SMA Negeri 12

Bandar Lampung adalah Kurikulum 2013 (K13).

b. Pelaksanaan dengan jalan sebagai berikut:

1) Pembelajaran di laksanakan di dalam kelas dan terkadang di masjid juga

di perpustakaan.

2) Membaca Al-Qur’an dilakukan sebelum proses pembelajaran atau

sebelum siswa siswi menerima materi yang akan di sampaikan oleh guru,

dan juga siswa siswi masing-masing menghafal surat pendek.

3) Metode ceramah masih mewarnai jalannya proses belajar mengajar.

4) Tanya jawab sudah nampak dilakukan oleh peserta didik, sehingga

timbulnya proses pembelajaran yang aktif tidak pasif.

5) Diskusi sudah berjalan dengan baik dikarenakan peserta didik sudah

banyak yang aktif menyampaikan pendapatnya masing-masing tentang

materi yang telah di sampaikan oleh guru.


6) Sarana yang digunakan dalam proses pembelajaran sudah menunjang,

menggunakan LKS siswa, papan tulis, buku paket, alat tulis serta LCD

Proyektor.

7) Sebelum pembelajaran berkahir siswa diberi evaluasi atau tugas untuk

mengerjakan LKS pada materi yang telah di sampaikan dan materi

selanjutnya.

c. Evaluasi atau pengukuran menggunakan teknik tes non tes.

Berdasarkan hasil evaluasi juga di temukan bahwa adanya peningkatan dalam

proses belajar mengajar dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yang

awalnya siswa siswi kurang antusias dalam kegiatan pembelajaran, namun

pada pengamatan kedua peserta didik telah berubah drastis, hal tersebut

dengan adanya respon positif dalam kegiatan proses pembelajaran, siswa

siswi telah antusias secara individu maupun kelompok dalam menanggapi

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis maka penulis simpulkan bahwa guru sudah

berusaha dengan semaksimal mungkin dalam mengimplementasikan kurikulum 2013

dan dalam proses pembelajaran guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam telah

siap untuk melaksanakan studi pembelajaran secara keseluruhan sesuai dengan

ketentuan kurikulum 2013, dari proses perancangan pembelajaran yang sudah sesuai

dengan ketentuan kurikulum 2013 dan guru telah mengembangkan perencanaan

pembelajaran kurikulum 2013 dengan cara memperkaya silabus dan RPP, serta

proses pembelajaran yang inovasi serta kreatif yang dilakukan tidak hanya didalam

kelas merupakan salah satu komponen dari kurikulum 2013, yakni kurikulum 2013

tidak hanya kelas yang menjadi pokok tempat suatu terjadinya proses pembelajaran,

guru telah melakukan proses pembelajaran diluar kelas dan menggunakan fasilitas

yang disediakan oleh sekolah. Dan untuk pelaksanaan proses evaluasi guru mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam juga sudah melakukan sesuai dengan ketentuan

penilaian kurikulum 2013 dengan menilai peserta didik dalam 3 aspek yaitu aspek

afektif, kognitif dan psikomotor, dan teknik yang digunakan guru dalam evaluasi

pembelajaran adalah teknik tes non tes. Tes yang berupa 1) (pre-test) tes awal, tes

tersebut merupakan tes yang diberikan kepada siswa sebelum proses pembelajaran di

mulai. Tes diawal mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa siswi dilaksanakan

secara acak, yaitu guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan secara lisan
tentang materi pelajaran yang telah selesai di bahas minggu lalu serta peserta didik

disuruh membaca sebagian ayat al-qur’an untuk mengetahui kemampuan membaca

Al-Qur’an peserta didik apakah sudah baik dan benar atau belum. 2) tes tengah

kegiatan, yaitu tes yang dilakukan di sela-sela atau pada waktu tertentu pada proses

kegaiatan belajar mengajar berlangsung. 3) post-test merupakan tes yang diberikan

setelah proses kegaiatan belajar mengajar berakhir. 4) tes formatif yaitu tes ulangan

harian, tengah semester. 5) tes sumatif yaitu berupa ulangan semester. sedangan non

tes berupa tes tindakan dengan teknik penskoran.

Adapun menurut penulis kekurangan guru dalam menerapkan proses

pembelajaran masih kurang kreatif dikarenakan guru masih banyak menggunakan

metode pembelajaran dengan metode ceramah yang dominan yakni metode klasik

yang membuat peserta didik menjadi ngantuk dan bosan dikarenakan harus

mendengarkan apa yang guru ceritakan. Tetapi guru telah melakukan kreatifitas

dalam dalam proses pembelajaran yakni dengan adanya diselingi proses tanya jawab

dan diskusi sehingga membuat peserta didik berfikir dan aktif dalam proses

pembelajaran.

Dengan ini penulis menyimpulkan bahwa Studi Kesiapan Guru Pendidikan

Agama Islam dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 12

Bandar Lampung dapat dikatakan sukses dan proses pembelajaran berjalan dengan

lancar dan aktif sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku pada saat ini yakni

Kurikulum 2013 (K13).


B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan hasil penelitian serta pembahasan, maka penulis

mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi pendidik atau guru mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, dapat

menerapkan proses pembelajaran kurikulum 2013 untuk lebih kreatif dan

inovatif lagi agar proses pembelajaran lebih aktif dan menarik.

2. Bagi orang tua, orang tua baiknya memberikan anak semangat dan motivasi

sepenuhnya bagi putri-putranya agar dapat mendalami Pendidikan Agama

Islam

3. Bagi pemeritah untuk lebih bisa selalu aktif serta selalu memotivasi dan

mendukung dari proses pembelajaran Pendidkan Agama Islam untuk

meningkatkan Akhlak siwa-siswi yang diterapkan sekolah. Supaya

peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam untuk selalu berkelanjutan.

4. Bagi peneliti bertujuan untuk memperluas ilmu dan pengetahuan juga

wawasan kajian tentang kurikulum 2013 dalam meningkatkan upaya mutu

Pendidikan Agama Islam.


DAFTAR PUSTAKA

Anwar. Saiful. 2016. Peran Pendidikan Islam Dalam Membentuk Karakter Bangsa.
Al-Tadzkiyyah: Jurnal pendidikan islam Vol.7. No.2

Arikunto. Suharsismi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta. 2013

Asiffudin. Ahmad Janan. Mengungkit Pilar-Pilar Pendidikan Islam (Tinjauan


Filosofis). Yogyakarta: Suka Press. 2010

Athiyyah Al –Abrasyi. Muhammad. Prinsip-Prinsip Dasar Pendidikan Islam.


Bandung: Pustaka Setia. 2003

Bahri Djamara. Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. 2000. cet. ke-1

Basid. Abdul. dkk. Pengembangan Kurikulum PAI di Sekolah Unggulan. Jakarta


Timur: Balai Litbang Agama Jakarta. 2013

Dapetemen Agama. Wawasan Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan. Jakarta:


Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam. 2005
Daryanto. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Jogja: Gava Media
2014

Dirman.Cicih Juarsih. Pengembangan Kurikulum dalam Rangka Pengembangan


Implementasi Standar Proses Pendidikan Siswa. Jakarta: PT Rineka Cipta.
2014

Fadhila. M. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI. SMP/MTs. &


SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2014

Fathoni. Ahmad. 2015. Menejemen Pengembangan Kurikulum. Al-Idarah: Jurnal


Kependidikan Islam. Vol.5. No1

Firdaos. Rijal. Desain Instrumen Pengukuran Afektif. Lampung: CV Anugrah Utama


Raharja. 2016

Hadi. Sutrisno. Metodelogi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbit FB UGM. 2014

Hasan. Hamid. Evaluasi Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2014

Hawi. Akhmad. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pres.
2014. cet. Ke-2
Imas Kurniasih & Berlin Sani. Sukses Mengimplementasi Kurikulum 2013. Surabaya:
Kota Pena. 2014

Imas Kurniasih Dan Berlin Sani. Revisi Kurikulum 2013 Implementasi Konsep dan
Penerapan. Surabaya: Kata Pena. 2016

------------------. Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep dan Penerapan. Surabaya:


Kata Pena. 2014

Lex. J. Moeloeng. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya. 2010

Loekloek. Endah Purwanti & Sofan Amir. Panduan Memahami Kurikulum 2013.
Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya. 2013

Majid. Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2013

Majiddan. Abdul Dian Andayani. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi;


Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosda Karya. 2006

Mansur. Musclich. KTSP (Dasar Pemahaman dan Pengembangan). Jakarta: Bumi


Aksara. 2007

Miles B. Mattiew and Hubberman A.Michael. Qualitative Data Analysis: Second


Edition. California: Sage Publication. 1994

Muhaimin. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. di Sekolah.


Madrasyah dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007

Mulyasa. E. Implementasi Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2018

Mulyasa. E. Implementasi Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: pt. Bumi
Aksara. 2018

Mulyoto. Strategi Pembelajaran di Era Kurikulum 2013. Prestasi Pustakarya. 2013

Muzamiroh. Mida Latifatul. Kupas Tuntas Kurikulum 2013. (Kelebihan Dan


Kekurangan). Surabaya: Kata Pena. 2013

Nata. Abuddin. Filsafat Pendiddikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama. 2005. cet.
Ke-1

Nurdin. Syrifudin. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat


Pres. 2003
Nusa. Putra. Ninin. Dwilestari. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers. 2012

Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru bab
1 pasal 1

Permendikbud No.69 Tahun 2013

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka


Cipta. 2010

Sudjana. Nana Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung:


Sinar Baru Algensindo. 2013

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2012

Sugiyono. Proses Metode Penelitian. Semarang: ANF Bina Karsa. 2010

Suparlan. Tanya Jawab Pemgembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran.


Jakarta: Bumi Aksar. 2012

Suyatmin. 2017. Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. Vol.
27. No. 2

Uzer Usman. Moh. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
2006. cet. Ke-20

Widyastono. Herry. Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah Dari


Kurikulum 2004. 2006. Ke Kurkulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. 2014

Yani. Ahmad. Mindset kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta. 2013

Zainul. Akhmad. 2016. Implementasi kurikulum 2013. Journal Pendidikan Islam spt.
UIN Sunan Ampel Surabaya vol.14. No.10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1

PANDUAN WAWANCARA

(Guru Pendidikan Agama Islam)

1. Apakah Bapak sudah mengikuti Pelatihan atau Seminar mengenai Kurikulum

2013?

“sudah, kami seluruh pendidik di SMA Negeri 12 Bandar Lampung sudah

mengikutin seminar mengenai kurikulum 2013”

2. Bagaimana Persepsi Bapak terhadap implementasi Kurikulum 2013 pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam?

“kurikulum 2013 sebuah inovasi yang baik untuk proses pembelajaran saat ini

dengan pendekatan saintifik, membuat siswa lebih aktif dan kreatif”

3. Upaya apa saja yang Bapak lakukan dalam Kurikulum 2013 pada mata pelajaran

pendidikan agama Islam ini?

“upaya saya dalam menerapkan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran, saya

selalu mendorong siswa siswi untuk berfikir aktif didalam proses belajar

mengajar, sayapun menerapkan pendekatan saintifik, serta saya menggunakan

semua fasilitas disekolah untuk metode dan kegiatan pembelajaran dikelas. Dan

saya pun tidak hanya menggunakan kelas sebagai satu satunya tempat

pelaksanaan pembelajaran, saya juga menggunakan masjid dan perpustakaan

sebagai tempat proses pelaksanaan pembelajarn PAI, dan untuk evaluasi


pembelajaran saya menerapkan sesuai dengan panduan kurikulum 2013 dengan

penilaian afektif, kognitif dan psikomotor.

4. Apakah factor pendukung dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada

mata pelajaran pendidikan agama Islam ini?

“faktor pendukung untuk penerapan kurikulum 2013 sendiri kalau dari sekolah

menurut saya fasilitas yang diberikan sekolah untuk proses pemebelajaran sudah

memuaskan dan lengkap, sekolah memberikan LCD untuk masing masing kelas

serta sekolah memberikan buku pendukung kurikulum 2013”

5. Adakah factor penghambatdalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada

mata pelajaranpendidikan agama Islam ini ?

“faktor penghambatnya menurut saya mungkin kami sebagai guru PAI belum

sepenuhnya menerapkan metode pembelajaran sesuai panduan kurikulum 2013,

dan saya sendiripun masih sering menggunakan metode ceramah penyampaian

materi di dalam kelas”

6. Adakah kesulitan dalam menerapkan Kurikulum 2013?

“kesulitannya mungkin menurut saya tidak ada, tinggal kesiapan masing-masing

pendidik untuk proses penerapan kurikulum 2013 tersebut”

7. Solusi apa yang bapak berikan dalam menghadapi kesulitan tersebut?

“kami sebagai pendidik harus selalu berinovasi serta berkreatif dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar”


Lampiran 2

PANDUAN WAWANCARA

(Kepala Sekolah)

1. Bagaimana kesiapan kepala sekolah SMAN 12 Bandar Lampung dalam dalam

mengahdapi kurikulum 2013 sebagai acuan kurikukum di sekolah ini?

“SMA Negeri 12 Bandar Lampung sudah menerapkan kurikulum 2013 sejak

tahun 2014 yakni siswa kelas 10 dan 11 lah yang mengalami kurikulum 2013

pada tahun tersebut, dikarnakan himbauan pemerintah bahwasanya pergantian

kurikulum di tidak laksaakan peserta didik yang sudah menempuh 4 semester jadi

pada tahun 2014 kami menjalankan kurikulum 2013 untuk peserta didik kelas 10

dan 11, tetapi itu tidak berjalan lama kami kembali lagi ke KTSP, dan pada tahun

2016 kami menerapkan kurikulum 2013 kembali hingga saat ini dan semua mata

pelajaran sudah menerapkan model saintifik termasuk mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam. Dan guru-guru semua bidang studi pun sudah siap dengan

mengikuti workshop, buku-buku paket dan penunjang lainnya pun sudah lengkap

tersedia disekolah ini. Dan saya juga selaku kepala sekolah sudah menyediakan
media pembelajaran di seluruh kelas, contohnya papan tulis, spidol, LCD dan

sebagainya”

2. Sesuai dengan tuntutan profesionalisme guru, apakah guru mata pelajaran

pendidikan agama islam SMAN 12 Bandar Lampung sudah sesuai dengan

profesionalnya?

“menurut saya sudah, karna kami selalu melakuan evaluasi dalam rapat untuk

menilai kinerja profesionalisme guru”

3. Bagaimana pendapat ibu tentang kurikulum 2013 ini ?

“kurikulum 2013 sangat kreatif dan inovatif, saya sangat mendukung adanya

prubahan kurikulum ini”

4. Apakah kendala-kendala yang dialami SMAN 12 Bandar Lampung dalam

menerapkan kurkulum 2013?

“untuk sejauh ini belum ada, dalam bidang fasilitas sarana prasarana kai sudah

cukup mendukung untuk pelaksanaan kurikulum 2013, mungkin kesiapan guru

masing masing kendalanya, ada yang sudah kreatif dalam menerapkan materi

pemeblajaran dan ada pula yang masih menggunakan metode klasik ala kuno, tapi

kami selalu melakukan evaluasi dan perbaikan untuk menjadi yang terbaik

sebagai tenaga pendidik”


Lampiran 1

PANDUAN WAWANCARA

(Guru Pendidikan Agama Islam)

8. Apakah Bapak sudah mengikuti Pelatihan atau Seminar mengenai Kurikulum

2013?

9. Bagaimana Persepsi Bapak terhadap implementasi Kurikulum 2013 pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam?

10. Upaya apa saja yang Bapak lakukan dalam Kurikulum 2013 pada mata pelajaran

pendidikan agama Islam ini?

11. Apakah factor pendukung dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada

mata pelajaran pendidikan agama Islam ini?

12. Adakah factor penghambatdalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada

mata pelajaranpendidikan agama Islam ini ?

13. Adakah kesulitan dalam menerapkan Kurikulum 2013?

14. Solusi apa yang bapak berikan dalam menghadapi kesulitan tersebut?
Lampiran 2

PANDUAN WAWANCARA

(Kepala Sekolah)

5. Bagaimana kesiapan kepala sekolah SMAN 12 Bandar Lampung dalam dalam

mengahdapi kurikulum 2013 sebagai acuan kurikukum di sekolah ini?

6. Sesuai dengan tuntutan profesionalisme guru, apakah guru mata pelajaran

pendidikan agama islam SMAN 12 Bandar Lampung sudah sesuai dengan

profesionalnya?

7. Bagaimana pendapat ibu tentang kurikulum 2013 ini ?

8. Apakah kendala-kendala yang dialami SMAN 12 Bandar Lampung dalam

menerapkan kurkulum 2013?


Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus/Pertemuan : Ke-1

Hari/Tanggal : Kamis, 31 Januari 2019

Pokok Bahasan : Pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat

Nama Guru : Fauzi, S.Pd.I

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

REALISASI
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK

MENGAMATI

Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan


1 
mengamati

Siswa mengumpulkan data yang sudah diberikan


2 
kepada guru

Siswa mengamati materi yang sudah di berikan oleh


3 
guru

MENANYA

4 Guru memancing siswa untuk bertanya 


Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
5 
materi

MENCOBA

Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan


6 
mencoba

Siswa merancang percobaan untuk menguji hipotesis


7 
tersebut

MENALAR

8 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar 

Siswa menalar materi berdasarkan hasil observasi


9 
dan percobaan

MENGKOMUNIKASIKAN

10 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar 

Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang

11 ditemukan baik melalui tulisan maupun disampaikan 

secara lisan didepan kelas


Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus/Pertemuan : Ke-II

Hari/Tanggal : Jumat, 1 Febuari 2019

Pokok Bahasan : Pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat

Nama Guru : Fauzi, S.Pd.I

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

REALISASI
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK

MENGAMATI

Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan


1 
mengamati

Siswa mengumpulkan data yang sudah diberikan


2 
kepada guru

Siswa mengamati materi yang sudah di berikan oleh


3 
guru

MENANYA
4 Guru memancing siswa untuk bertanya 

Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan


5 
materi

MENCOBA

Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan


6 
mencoba

Siswa merancang percobaan untuk menguji hipotesis


7 
tersebut

MENALAR

8 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar 

Siswa menalar materi berdasarkan hasil observasi


9 
dan percobaan

MENGKOMUNIKASIKAN

10 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar 

Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang

11 ditemukan baik melalui tulisan maupun disampaikan 

secara lisan didepan kelas


Lampiran5

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus/Pertemuan : Ke-1

Hari/Tanggal : Senin, 4 Febuari 2019

Pokok Bahasan : Perkembangan peradaban Islam pada masa kejayaan

Nama Guru : Miftahul Huda, M.Pd.I

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

REALISASI
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK

MENGAMATI

Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan


1 
mengamati

Siswa mengumpulkan data yang sudah diberikan


2 
kepada guru

3 Siswa mengamati materi yang sudah di berikan oleh 


guru

MENANYA

4 Guru memancing siswa untuk bertanya 

Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan


5 
materi

MENCOBA

Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan


6 
mencoba

Siswa merancang percobaan untuk menguji hipotesis


7 
tersebut

MENALAR

8 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar 

Siswa menalar materi berdasarkan hasil observasi


9 
dan percobaan

MENGKOMUNIKASIKAN

10 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar 

Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang

11 ditemukan baik melalui tulisan maupun disampaikan 

secara lisan didepan kelas


Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Siklus/Pertemuan : Ke-II

Hari/Tanggal : Rabu, 6 Febuari 2019

Pokok Bahasan : Perkembangan peradaban Islam pada masa kejayaan

Nama Guru : Miftahul Huda, M.Pd.I

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

REALISASI
NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK

MENGAMATI

Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan


1 
mengamati
Siswa mengumpulkan data yang sudah diberikan
2 
kepada guru

Siswa mengamati materi yang sudah di berikan oleh


3 
guru

MENANYA

4 Guru memancing siswa untuk bertanya 

Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan


5 
materi

MENCOBA

Guru menyajikan kegiatan untuk keterampilan


6 
mencoba

Siswa merancang percobaan untuk menguji hipotesis


7 
tersebut

MENALAR

8 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar 

Siswa menalar materi berdasarkan hasil observasi


9 
dan percobaan

MENGKOMUNIKASIKAN

10 Guru menyajikan kegiatan untuk menalar 

Peserta didik mengkomunikasikan informasi yang

11 ditemukan baik melalui tulisan maupun disampaikan 

secara lisan didepan kelas


Lampiran 7

DATA DOKUMENTASI

No Daftar Data Dokumentasi Keterangan

1 Sejarah sekolah 

3 Daftar kepala sekolah 

4 Struktur organisasi sekolah 

5 Daftar tenaga pengajar/guru 

6 Daftar peserta didik 

7 Sarana dan prasarana 


PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG
Alamat : Jln. H. Endro Suratmin Sukarame Bandar LampungTelp. (0721) 781150
Website: sman12bdl.sch.id E-Mail: smandalas@yahoo.com

PROFIL SEKOLAH

Nama Sekolah : SMA Negeri 12 Bandar Lampung

Alamat : Jalan Hi. Endro Suratmin, Sukarame Bandar Lampung

NSS /NPSN : 301126002041 / 10807058

SMA Negeri 12 Bandar Lampung berdiri tahun 1992, sebagai UGB yang menempati gedung
SMA Negeri 5 Way Halim Bandar Lampung pada siang hari.

Pada tahun 1993 menempati gedung baru yang ada di Sukarame Bandar Lampung

VISI DAN MISI SEKOLAH

VISI

“Berprestasi, Beriman, Berakhlak dan Populis”

MISI

1. Menerapkan disiplin yang tinggi dalam segala kegiatan


2. Menjadikan siswa yang berhasil dan berkembang secara optimal
3. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut
4. Menciptakan kegiatan belajar mengajar yang optimal dalam suasana sekolah yang
kondusif
5. Menjadikan salah satu sekolah unggulan dengan memberdayakan seluruh potensi
yang ada
6. Menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang sejuk, teduh dan menyenangkan
7. Menciptakan administrasi sekolah yang handal dan profesional
8. Menciptakan sekolah dengan sarana yang lengkap
9. Menumbuhkembangkan rasa kepedulian terhadap masyarakat sekelilingnya.
Yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 12 Bandar Lampung

NO NAMA NIP PANGKAT / GOL. MASA JABATAN

1 Dra. Aslawati Agim 130553052 Pembina / IV a Tahun 1992 – 1996

2 Drs. Junaidi Zain 460009070 Pembina / IV a Tahun 1996 – 1999

Tahun 1999 – 2002


3 Drs. Budiono Pribadi 130903747 Pembina / IV a
Tahun 2002 – 2007
4 Drs. Hi. Tarman Jupani 130805564 Pembina / IV a
Tahun 2007 – 2013

5 Hi. Jalaluddin Syarif, S.Pd 19531123 199003 1 004 Pembina / IV a


Tahun 2014 – 2017

6 Drs. Mahlil, MPd.I 19670415 199403 1 011 Pembina / IV a


Tahun 2017 - Sampai

7 Dra. Hj. Mis Alia, M.Pd 19611024 198010 2 001 Pembina TK I/ IV b Sekarang

DATA SEKOLAH

DATA KEPALA SEKOLAH, GURU DAN SISWA

1. Nama Sekolah : SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG

2. Status Sekolah : Negeri

3. Penyelenggaraan Sekolah : Pagi

: Pukul 07.15 s/d 16.00 WIB

4. Alamat

a. Jalan : Jalan Hi. Endro Suratmin Sukarame Bandar


Lampung
b. Desa/Kelurahan : Harapan Jaya
c. Kecamatan : Sukarame
d. Kota : Bandar Lampung
e. Propinsi : Lampung
f. Telpon/ Email : (0721) 781150 / smandalas@yahoo.com
5. NSS/ NPSN : 301126002041/ 10807058

IDENTITAS KEPALA SEKOLAH

1. Nama Kepala Sekolah : Dra. Hj. Mis Alia, M. Pd


2. NIP : 19611024 19810 2 001
3. Alamat Kepala Sekolah : JL. Kenanga No. 32 Rawa Laut
Bandar Lampung
4. No. SK : 821.2/928/VI.04/2017
5. Tanggal : 02 Mei 2017
Latar Belakang Pendidikan
SD : Lulus Tahun 1974
SMP : Lulus Tahun 1977
SPG : Lulus Tahun 1980
Sarjana : Lulus Tahun 1986
Pasca Sarjana /S2 : Lulus Tahun 2011

DATA SISWA

NO KELAS JUMLAH KELAS JUMLAH SISWA WAKTU BELAJAR

1 X 10 Pagi

2 XI IPA 5 Pagi

3 XI IPS 5 Pagi

4 XII IPA 5 Pagi

5 XII IPS 5 Pagi

Jumlah 30

SARANA DAN PRASARANA

a. Luas tanah/persil yang dikuasai sekolah menurut status kepemilikan dan penggunaan
Pengguna Lapanga
Status Luas Tanah
an Halaman n
Kebun Lain2
/ Taman Olahrag
Pemilikan Seluruhnya Bangunan a

13.800 2.000 6.000 1.000


Sertifikat 23.000 m2 6.200 m2
Milik m2 m2 m2 m2

Belum
Sertifikat

Bukan
Milik

b. Ruang menurut jenis, status pemilikan, kondisi dan luas

Milik
Bukan Milik
Baik Rusak Ringan Rusak Berat

No Jenis Ruang
Luas
JML Luas (M2) JML Luas(M2) JML Luas(M2) JML
(M2)

1 Ruang Kelas 29 2433 - - 2 192

2 Laboratorium IPA 3 432

3 Lab. Biologi 1

4 Lab. Kimia 1

5 Lab. Fisika 1

6 Lab. Bahasa 1 144

7 Lab. Komputer 1 144

8 Ruang Perpustakaan 1 80
Milik
Bukan Milik
Baik Rusak Ringan Rusak Berat

No Jenis Ruang
Luas
JML Luas (M2) JML Luas(M2) JML Luas(M2) JML
(M2)

9 Ruang Keterampilan 1 93

10 Ruang Serbaguna 1 144

11 Ruang UKS 1 36

12 Ruang Praktek Kerja

13 Bengkel

14 Ruang Diesel

15 Ruang Pameran

16 Ruang Gambar

17 Koperasi/Toko 1 36

18 Ruang BP/BK 1 48

19 Ruang Kep. Sekolah 1 72

20 Ruang Guru 1 220

21 Ruang TU 1 100

22 Ruang OSIS 1 18

23 Kamar Mandi/WC Guru 3 36 2 24

24 Kamar Mandi/WC Siswa 9 90 6 36

25 Gudang

26 Ruang Ibadah 1 100

27 Rumah Dinas Kep Sek


Milik
Bukan Milik
Baik Rusak Ringan Rusak Berat

No Jenis Ruang
Luas
JML Luas (M2) JML Luas(M2) JML Luas(M2) JML
(M2)

28 Rumah Dinas Guru

9 Rumah Penjaga Sekolah 2 80

30 Sanggar MGMP

31 Sanggar PKG

32 Asrama Murid

33 Unit Produksi
SISWA, RUANG KELAS, GURU DAN TENAGA ADMINISTRASI

1. KEADAAN MURID

REKAPITULASI MURID, ROMBONGAN KELAS (ROMBEL) DAN RUANG KELAS

ROMBONGAN KELAS KEBUTUHAN


KELAS
TOTAL RUANG KELAS

TOTAL X XI XI XII XII


X XI IA XI IS XII IA XII IS SISWA IA IS IA IS
ADA LEBIH KURANG

L P JML L P JM L P JM L P JM L P JML ROM


L L L
BEL

14 20 35 6 61 122 83 83 16 6 94 9 6 162 962 10 5 4 5 5 29 29 -


162
4 6 0 1 6 8 4 8

2. KEADAAN GURU DAN TENAGA ADMINISTRASI

Tenaga Educatif dan Adminstrasi berdasarkan golongan Tenaga Edukatif dan Adminstrasi berdasarkan Umur
Tenaga Educatif PNS/Honor Tenaga Adminstrasi PNS/Honor Tenaga Educatif PNS/Honor Tenaga Adminstrasi PNS/Honor
Tota
Jum
Jum l
Golongan golongan To Umur To Umur
To lah
Ban Kon Ho lah
Ho tal
jml Jml tal tal
nor
tu trak nor 50
20- 30- 40- 50- 20- 30- 40- >5
II III IV I II III IV >55 L P - L P
29 39 49 55 29 39 49 5
55

1
- 52 68 11 - - 79 - - 5 - 5 17 23 9 35 29 6 - 79 6 13 4 - 23
6

Tenaga Educatif dan Adminstrasi berdasarkan Ijazah

Tenaga Educatif berdasarkan Ijazah Tenaga Adminstrasi berdasarkan Ijazah

D2/ Dip 3 Sarmud S1 S2 / S3


Sarjana to
Non Non Non Keguru Non Total SD SMP SLTA D2/D3 S1
SLTA Keguruan Keguruan Keguruan muda tal
Keg Keg Keg an Keg

- - - - - 59 - 6 - 65 3 2 13 3 - 10 31
Tenaga Adminstrasi PNS/Honor Tenaga Adminstrasi PNS/Honor Tenaga Adminstrasi PNS/Honor

Tenaga TU Yang Ada Kebutuhan Seharusnya Kekurangan / Kelebihan

D2/D Sar To
SM D2/D3/ Sar Sarjan Total SM D2/D3/ Sar Sarjan Total SM Sarj
SD SLTA SD SLTA SD SLTA 3/S mu tal
P SM mud a P SM mud a P ana
M d

3 2 13 3 - 10 31 3 2 13 3 - 10 31 - - - - - - -

Keadaan : Gedung Ruang Kelas, Ruang Guru, Ruang Laboratorium dan Ruang Perpustakaan
Keadaan : Januari 2019

Ketersedian Status Hak Milik


Kondisi Gedung Perkiraan Biaya
Ruangan Gedung/Ruang

No Nama
Rusak Rusak Rusak Rusak Rusak Rusak Luas Tanah
Belu Baik Hak Milik Bkn Milik Total Biaya Keterangan
Ada Khusus Ringan Sedang Berat Total Ringan Sedan Berat Tersedia Utk
m >90% Sendiri Sendiri (Rp)
<30% >39%,50% >50% (Rp) g (Rp) (Rp) Bangunan
Ruang <30 Lab IPA
1 29 dipakai
Kelas %
Untuk
Praktek
2 Ruang Lab.
Kimia
5. Kimia
3 Ruang Lab. 2275 6. Biolog
Biologi i
7. Fisika
4 Ruang 8. Dll
Fisika (rapat
)
5 Ruang
Komputer

6 Ruang Lab. v

B. Ind

7 Ruang Lab. v

B. Ing

8 Ruang 1 <30 v
Perpustaka %
an

9 Ruang Aula v
10 RuangKS 1 v

11 Ruang Guru 1 v

12 Ruang TU 1 v

13 Ruang 1 v
Konseling

14 Ruang UKS 1 v

15 Ruang OSIS 1 v

16 Lab. IPA 1 <30 v


%
Data Guru
DUK GURU DAN TATA USAHA TAHUN 2017 SMAN 12 BANDAR LAMPUNG

N NAMA NIP KEPANGKAT MASA KERJA TMT TMT SK KELAHIRAN PEND. U MATA NUPTK
O AN PENGANGKAT TERAKHI TERAK SI PELAJARAN
GOL JABAT GOL SELUR AN R TEMPAT & TGL LAHIR HIR & A
. AN UH TH (T
RUA T B T BL LULUS H)
NG H L H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Dra. Hj. Mis Alia, M.Pd 19611024 198010 2 IV/b GURU 37 9 1 10 198 Tanjung S2 56 B. INGGRIS
001 0 Karang/24/10/1961
2 Dra. Hj. Eliyati B. 19610215 199003 2 IV/b GURU 3 6 26 10 01 03 199 10/1/201 Tanjung S1/198 55 GEOGRAFI 8547739639300002
003 0 3 Karang/15/02/1961 6
3 Dra. Hj. Fatmah 19610708 198701 2 IV/b GURU 3 0 31 0 01 01 198 4/1/2014 Palembang/08/07/1961 S1/198 55 BIOLOGI 6040739641300023
001 7 6
4 Ema Amalia, S.Pd. 19700414 199301 2 IV/b GURU 3 0 25 0 01 01 199 4/1/2014 Sukabumi/14/04/1970 S1/199 46 MTK 8746748650300052
001 3 7
5 Drs. Hi. Jahidin Husin, 19580520 198603 1 IV/b GURU 2 6 31 10 01 03 198 10/1/201 Kalianda/20/05/1958 S2/201 48 GEOGRAFI 9852736638200012
M.Pd. 007 6 4 1
6 Dra. Hj. Belly Kadarsyah 19591228 197803 2 IV/b GURU 2 6 39 10 01 03 197 10/1/201 Kotabumi/28/12/1959 S1/198 57 B. INDONESIA 2554737638300013
002 8 4 4
7 Dra. Septi Dwiharyani 19600917 198303 2 IV/b GURU 2 6 34 10 01 03 198 10/1/201 Yogyakarta/17/09/1960 S1/198 56 EKONOMI 5249738639300013
006 3 4 8
8 Dra. Riris Sitompul 19610801 198901 2 IV/b GURU 2 6 29 0 01 01 198 10/1/201 Teluik Betung/01/08/1961 S1/198 55 SEJARAH 2133739640300023
001 9 4 6
9 Dra.Sri Adiningsih 19670807 199601 2 IV/b GURU 2 6 22 0 01 01 199 10/1/201 Lampung S1/199 49 FISIKA 2146746 58300001
001 6 4 Selatan/07/08/1967 3
10 Dra. Siti Sundari 19591113 198403 2 IV/b GURU 2 0 33 10 01 03 198 4/1/2015 Tanjung S1/198 57 SOSIOLOGI 1445737649300003
002 4 Karang/13/11/1959 3
11 Dra. Djuhaela Kadir 19600221 198603 2 IV/b GURU 2 0 31 10 01 03 198 4/1/2015 Tanjung S1/198 56 EKONOMI 0553738639300022
002 6 Karang21/02/1960 4
12 Dra.Hj. Asmiati 19571207 198603 2 IV/b GURU 2 0 31 10 01 03 198 4/1/2015 Palembang/27/12/1957 S1/198 58 SOSIOLOGI 5559735636300003
002 6 5
13 Dra. Linda Wardhati 19640711 199003 2 IV/b GURU 2 0 27 10 01 03 199 4/1/2015 Krui/11/07/1964 S1/198 52 SEJARAH 2043742643300033
007 0 8
14 Hj. Endriani, M.Pd. 19580930 198303 2 IV/b GURU 2 0 34 10 01 03 198 4/1/2015 Pekanbaru/30/09/1958 S2/200 58 B. INGGRIS 6262736639300003
014 3 1
15 Dra. Ani Herliani 19660327 199103 2 IV/b GURU 2 0 26 10 01 03 199 4/1/2015 Kuningan/27/03/1966 S1/200 50 PENJASKES 7659744644300002
003 1 7
16 Dra. Maria M. Widyowati 19680814 199412 2 IV/b GURU 2 0 23 1 01 12 199 4/1/2015 Pringsewu/14/08/1968 S1/199 46 BIOLOGI 2146746658300001
003 4 2
17 Dra. Hj. Hernawati 19631105 199003 2 IV/b GURU 1 6 27 10 01 03 199 10/1/201 Pakuan Ratu/05/11/1963 S1/198 52 BK 5437741642300063
004 0 5 7
18 Drs. Muslim 19590321 198702 1 IV/b GURU 1 6 30 11 01 02 198 10/1/201 Tanjung S1/198 57 EKONOMI 2653737639200022
001 7 5 Karang/21/03/1959 5
19 Dra. Nurlela 19610808 199103 2 IV/b GURU 1 6 26 10 01 03 199 10/1/201 Sukaraya/08/08/1961 S1/198 54 BK 3335741645200003
002 1 5 9
20 Dra. Yusna 19670910 199403 2 IV/b GURU 1 6 23 10 01 03 199 10/1/201 Lampung S1/199 58 BK 2242745647300073
005 4 5 Selatan/10/09/1967 2
21 Drs. Y. Sudaryadi 19621021 198802 1 IV/b GURU 1 6 29 11 01 02 198 10/1/201 Yogyakarta/21/10/1962 S1/198 53 BK 6353740642200013
001 8 5 7
22 Endang, M.Pd. 19620512 198403 2 IV/b GURU 1 6 33 10 01 03 198 10/1/201 Tanjung S2/201 53 B. INDONESIA 2844740642300092
008 4 5 Karang/12/05/1962 1
23 Dra. Sri Mulya Rahmawati 19610510 199202 2 IV/b GURU 1 6 25 11 01 02 199 10/1/201 Salatiga/10/05/1961 S1/198 54 SOSIOLOGI 4842739639300002
001 2 5 6
24 Dra. Mei Rusida 19610507 199203 2 IV/b GURU 1 6 25 10 01 03 199 10/1/201 Ambarawa/07/05/1961 S1/199 54 B. INGGRIS 3547743642300002
002 2 5 0
25 Dra. Eli Haironi 19590720 198702 2 IV/b GURU 1 6 30 11 01 02 198 10/1/201 Tanjung S1/198 56 GEOGRAFI 1949751653200030
001 7 5 Karang/20/07/1959 5
26 Drs. Misman Asmadi 19611110 198701 1 IV/b GURU 1 6 31 0 01 01 198 10/1/201 Bengkulu/10/11/1961 S1/198 54 PKN 0442739641200043
001 7 5 6
27 Dra. Febrina 19600124 198702 2 IV/b GURU 1 6 30 11 01 02 198 10/1/201 Menggala/24/01/1960 S1/198 56 PKN 4456738638300002
001 7 5 5
28 Dra. Anggia Murni 19621022 198803 2 IV/b GURU 1 6 29 10 01 03 198 10/1/201 Tanjung S1/198 53 KIMIA 4354740641300013
003 8 5 Karang/22/10/1962 7
29 Tujuana Boru N., S.Pd. 19640228 198903 2 IV/b GURU 0 6 28 10 01 03 198 10/1/201 Palembang/28/02/1964 S1/199 52 B. INGGRIS 4560742643200012
005 9 6 7
30 Dra. Ria lina 19630722 199009 2 IV/b GURU 0 6 18 4 01 09 199 10/1/201 Gunung Sugih/22/07/1963 S1/198 52 B. INDONESIA 3054741642300053
001 0 6 9
31 Daruk Toni, S.Pd. 19631126 198803 1 IV/b GURU 0 6 29 10 01 03 198 10/1/201 Tanjung S1/199 52 MTK 2458741645200003
006 8 6 Karang/26/11/1963 6
32 Drs. Nikolas 19631003 199503 1 IV/b GURU 0 6 22 10 01 03 199 10/1/201 Kal.Selatan/03/10/1963 S1/199 52 FISIKA 3335741645200003
001 5 6 2
33 Drs. Infrianto 19650716 199203 1 IV/b GURU 0 6 25 10 01 03 199 10/1/201 Kedaton/16/07/1965 S1/199 50 MTK 0048740643200023
007 2 6 0
34 Dra.Hj.Maryati Nasution 19610515 198701 2 IV/b GURU 0 6 31 0 01 01 198 10/1/201 Tanjung S1/198 54 KIMIA 3847739640300092
001 7 6 Karang/05/05/1961 5
35 Drs. Ramlan 19641123 199003 1 IV/b GURU 0 6 27 10 01 03 199 10/1/201 Jondong/05/08/1964 S1/199 51 FISIKA 2433738637200012
007 0 6 7
36 Hi.Joko Raharjo, M.Pd. 19660415 199202 1 IV/b GURU 0 6 25 11 01 02 199 10/1/201 Klaten/15/04/1966 S2/201 49 B. INDONESIA 5747744645200002
002 2 6 0
37 Drs. Engkur Kurniadi 19670226 199001 1 IV/b GURU 0 6 28 0 01 03 199 10/1/201 Rantau Bayur/23/11/1964 S1/198 51 BIOLOGI 0558745647200012
001 0 6 9
38 Kennedy, S.Pd. 19680312 199203 1 IV/a GURU 9 6 25 10 01 03 199 10/1/200 Talang S1/199 48 B. INGGRIS 7644746648200022
014 2 7 Padang/12/03/1968 7
39 Mardiyah, S.Pd. 19640805 198803 2 IV/a GURU 7 6 29 10 01 04 198 10/1/200 Subang/26/02/1967 S1/199 48 B. INDONESIA 1139745647300043
013 8 9 3
40 Rokhyati, S.Pd. 19640531 199302 2 IV/a GURU 5 0 24 11 01 02 199 4/1/2012 Sleman/31/05/1964 S1/199 51 EKONOMI 5747744645200002
001 2 8
41 Basuki Mulyanto,S.Pd. 19631209 198811 1 IV/a GURU 5 0 29 2 01 11 198 4/1/2012 Malang/09/12/1963 S1/201 52 MTK 4541741645200003
001 8 0
42 Rilia Santi, S.Pd. 19760408 199903 2 IV/a GURU 5 0 27 10 01 03 199 4/1/2012 Tanjung S1/199 39 MTK 1740754654300002
004 9 Karang/08/04/1976 8
43 Sukirman,S.Pd.I 19710705 199403 1 IV/a GURU 4 6 23 10 01 03 199 10/1/201 Way Huwi/05/07/1971 S1/200 44 PAI 8037749652200023
001 4 2 3
44 Drs. Olopan Ompusunggu 19590927 198102 1 IV/a PUSTAK 3 6 35 2 1 3 198 10/1/201 Jawa Tengah/27/09/1959 S1/198 57 - 3259737639200013
AWAN
002 5 3 9
45 Drs. Zimot Radius N. 19670219 199703 1 IV/a GURU 0 6 20 10 01 03 199 10/1/201 Tiga Dolok/19/02/1967 S1/199 49 PENJASKES 1551745656200002
004 7 6 4
46 Heri John Dewey, S.E 19660623 198803 1 III/d GURU 3 0 29 1 01 03 198 4/1/2014 Lampung S1/199 49 - 0955744647202022
007 8 Utara/23/06/1966 7
47 Maya Siskawati, S.Pd 19830515 200604 2 III/d GURU 2 6 11 8 01 04 200 10/1/201 Pardasuka/15/05/1983 S1/200 32 GEOGRAFI 8847761661300002
001 6 4 5
48 Rahmat Riadi, S.Pd. 19650321 198902 1 III/c GURU 1 0 28 11 01 02 198 4/1/2005 Pendopo/21/03/1965 S1/199 51 MTK 4653743645200012
001 2 9 7
49 Miftahul Huda, M.Pd.I 19710603 200604 1 III/c GURU 4 6 11 8 01 04 200 10/1/201 Mandala Sari/03/06/1971 S2/201 44 PAI 5935749651200022
004 6 2 1
50 Habiba 19610818 198513 2 III/b TU 1 3 32 1 01 03 198 1/1/2006 Padang SLTA/1 54 - 9150739639300003
006 1 5 Serunai/18/08/1961 982
51 Aryenti Mardia 19650801 199003 2 III/b TU 6 6 27 1 01 03 199 10/1/201 Sungai Abang/01/08/1965 SLTA/1 50 - 6133743646300083
006 0 0 986
52 Semar Jaya Is, S.Pd. 19790311 200902 1 III/b GURU 5 0 8 10 01 01 200 4/1/2012 Lampung S1/200 37 BIOLOGI 5643757658200032
002 9 Tengah/11/03/1979 3
53 Cut Nurliana Setia Putri, 19860927 201001 2 III/b GURU 4 6 8 0 01 01 201 10/1/201 Bandar S2/201 29 MTK 0259764664300013
M.Si 009 0 2 Lampung/27/09/1986 5
54 Sundari, S.Pd 19790303 201001 2 III/b GURU 4 6 8 0 01 01 201 10/1/201 Mulyo Rejo/03/03/1979 S1/200 37 SEJARAH 4635757659210090
010 0 2 4
55 Erlinda Sari, S.Pd. 19830228 200903 2 III/b GURU 4 0 7 10 01 01 201 4/1/2013 Bandar S1/200 33 BK 4560761662220002
003 0 Lampung/28/02/1983 8
56 Nassar, S.Pd. 19870302 201001 1 III/b GURU 3 0 8 0 01 01 201 4/1/2014 Bandar S1/200 29 FISIKA 8634765666200032
003 0 Lampung/02/03/1987 9
57 Armawati, S.Pd 19850127 201101 2 III/a GURU 6 3 7 0 01 01 201 1/1/2011 Kota Bumi/27/01/1985 S1/200 31 PKN 6459763663220000
002 1 6
58 Sury Andhika Putri, S.Pd. 19880121 201101 2 III/a GURU 6 3 7 0 01 01 201 1/1/2011 Baturaja/21/01/1988 S1/201 28 SOSIOLOGI 3453766666220002
003 1 0
59 Ukhtia Sari, S.Pd.i 19871013 201101 2 III/a GURU 6 3 7 0 01 01 201 1/1/2011 Sidodadi/13/10/1987 S1/200 28 MB. ARAB 1345765666220013
003 1 9
60 Mudringah 19690516 199103 2 III/a TU 6 3 26 1 01 03 199 1/1/2011 Bobot Sari/16/05/1969 SLTA/1 46 - 3848747649300042
006 1 994
61 Letriana,S.Pd 19811106 201407 2 III/a GURU 2 9 3 6 1 7 201 7/1/2014 Tanjung S1/200 34 BIOLOGI 0438759660300023
001 4 Karang/06/11/1981 4
62 Johansyah, S.Kom 19741101 201407 1 II/c GURU 2 9 3 6 1 7 201 7/1/2014 Tanjung S1/200 41 TIK 3433752654200010
001 4 Karang/01/11/1974 8
63 Betty Herlindawati 19720130 201407 2 II/a TU 2 9 3 6 1 7 201 7/1/2014 S.Kemiling/30/01/1972 SLTA/1 44 - 3462750652300012
001 4 991
Bandar Lampung, 24 April 2018
Kepala Sekolah,

Dra. Hj. Mis Alia, M. Pd


NIP. 19611024 198010 2 001
DAFTAR PERSONEL NON-PNS SMAN 12 BANDAR LAMPUNG

No Nama Status TUPOKSI/Guru Tempat Tanggal Lahir L/P Agama Pendidikan NO. SK NUPTK/PEG.ID
Kepegawaian Mapel Terakhir/
TH Lulus
1 Davina Honorer TU TU Tanjung karang, 16-12-1979 P ISLAM SMU/1998 521/I.12.1/SMU12.12/KP/2000 6548757659300033
2 Fitri Yani, S.Pd Honorer TU TU/Operator Sebarus, 26-07-1985 P ISLAM S1/2011 092/KP/08/III.12/2010 10807058185002
3 Milya Hartati,S.PdI Honorer TU TU kerbang Langgar, 28-06-1987 P ISLAM S1/2010 62/KP/08/III.12/2011 10807058187002
4 Anizawati,S.Pd Honorer TU TU Tanjung Karang, 18-07-1990 P ISLAM S1/2012 371/KP/08/III.12/2012 -
5 Fitri Anggraeni Honorer TU TU Bandar Lampung, 24-03- P ISLAM SMK/2011 371/KP/08/III.12/2012 -
1992
6 Pujiati Honorer TU PUSTAKAWAN Purbalingga, 01-05-1978 P ISLAM SMK/1997 238/I.12.1/SMU.12/KP/1999 7833756658300010
7 Sri Utami Honorer TU PUSTAKAWAN Sragen, 10-05-1975 P ISLAM SMEA/1996 521/I.12.1/SMU12.12/KP/2000 5842753657300002
8 Ns.Marlia Sari, S. Kep Honorer TU UKS Krui, 10-1-1980 P ISLAM S1/2009 299/KP/08/III.12/2009 10807058180001
9 Yuliana Wati, A.Md.Kep Honorer TU UKS Bangun sari, 14-6-1987 P ISLAM D3/2009 275/KP/08/III.12/2011 10807058187003
10 Ratu Dwi Gustia R, S.Pd Honorer TU LABORAN KIMIA B. Lampung, 01-08-1989 P ISLAM S1/2012 480A/KP/08/III.12/2015 -
11 Rubiantoro, A.Md Honorer TU TU/Operator T. karang, 19-12-1977 L ISLAM D3/2002 308//KP/08/III.12/2008 0561755657200033
12 Dili Nilakandi,S.Si Honorer TU LABORAN BAHASA T. Karang, 15-9-1985 P ISLAM S1/2008 271/KP/08/III.12/2011 -
13 Siti Fatonah, A.Md Honorer TU LABORAN BAHASA Way Layap, 24-6-1979 P ISLAM D3/2004 271/KP/08/III.12/2011 -
14 Wanto Honorer TU TU Karang anyar, 29-8-1969 L ISLAM SMEA/1990 238/I.12.1/SMU.12/KP/1999 4161747650200013
15 Sono Honorer TU PENJAGA SEKOLAH Jati sari, 19-4-1965 L ISLAM SD 521/I.12.1/SMU12.12/KP/2000 -
16 Sumiran Honorer TU PENJAGA SEKOLAH Sukarame, 5-1-1962 L ISLAM SD 16/KP/08/III.12/2003 -
17 Budiman Honorer TU PENJAGA SEKOLAH Karang anyar, 12 - 2 - 1975 L ISLAM SMP/2011 49/KP/08/III.12/2004 1544754656200025
18 Virgo Honorer TU SATPAM Medan, 17-08-1977 L KHATOLIK SMU N 16/KP/08/III.12/2003 2149755658200013
19 Sonjana Honorer TU PEKARYA cirebon, 14-4-1977 L ISLAM SMP 013/KP/08/III.12/2007 -
20 Herwan Honorer TU SATPAM Sugihan, 3-9-1966 L ISLAM SMA 299/KP/08/III.12/2009 -
21 Nur Cahyadi Honorer TU PEKARYA Margodadi, 10-2-1972 L ISLAM SMP 092/KP/08/III.12/2010 -
22 Agus Af Honorer TU SATPAM Palembang, 28-8-1970 L ISLAM SMA 473/KP/08/III.12/2013 -
23 Gusriana, S.Pd Honorer TU LABORAN FISIKA Metro, 28-8-1993 P ISLAM S1 219/KP/08/III.12/2017 -
24 Resta Anggun Lestari, Honorer TU PUSTAKAWAN Bandar Lampung, 23-4-1994 P ISLAM D3 219/KP/08/III.12/2017 -
A.Md
25 Heri Prayogo, S. Pd. GURU Guru Penjaskes Rejosari, 1-1-1989 L ISLAM S1 03/KP/08/III.12/2017 -
HONOR
26 Fauzi, SH. I GURU Guru PAI Pringsewu, 22-1-1988 L ISLAM S1 480A/KP/08/III.12/2015 -
HONOR
27 Norma Indah Pratiwi, S.Pd GURU Guru BK Natar, 26-12-1992 P ISLAM S1 219/KP/08/III.12/2017 -
HONOR

Bandar Lampung, 24 April 2018


Kepala SMAN 12 B.Lampung

Dra. Hj. Mis Alia, M.Pd


NIP. 19611024 198010 2 001
Sarana dan Prasarana

Tanah
Status Luas Tanah Penggunaan
Halaman/ Lapangan
Kebun Lain2
Taman Olahraga
Pemilikan seluruhnya Bangunan

2
Sertifikat 23.000 m 6.200 m2 13.800 m2 2.000 m2 6.000 m2 1.000 m2
Milik
Belum
Sertifikat

Bukan Milik

Ruang menurut jenis, status pemilikan, kondisi dan luas

Milik
Bukan Milik
Baik Rusak Ringan Rusak Berat

No Jenis Ruang
Luas Luas Luas
Luas
JML JML JML JML
(M2)
(M2) (M2) (M2)

1 Ruang Kelas 28 2433

2 Laboratorium IPA 3 495

3 Lab. Biologi 1 165

4 Lab. Kimia 1 165

5 Lab. Fisika 1 165

6 Lab. Bahasa 1 144

7 Lab. Komputer 1 144

8 Ruang Perpustakaan 1 150


2

Milik
Bukan Milik
Baik Rusak Ringan Rusak Berat

No Jenis Ruang
Luas Luas Luas
Luas
JML JML JML JML
(M2)
(M2) (M2) (M2)

9 Ruang Keterampilan 1 93

10 Ruang Serbaguna 1 144

11 Ruang UKS 1 36

12 Koperasi/Toko 1 36

13 Ruang BP/BK 1 48

14 Ruang Kep. Sekolah 1 72

15 Ruang Guru 1 315

16 Ruang TU 1 100

17 Ruang OSIS 1 18

18 Kamar Mandi/WC Guru 3 36

19 Kamar Mandi/WC Siswa 20 96

20 Gudang 2 36

21 Ruang Ibadah 1 300

22 Rumah Penjaga Sekolah 2 80

Bandar Lampung, Januari


2010
3

Kepala SMA Negeri 12


Bandar Lampung

Dra. Hj. Mis Alia, M. Pd


NIP. 196110241980102001

Anda mungkin juga menyukai