Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan193 halaman

Metode Tutor Sebaya

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 193

PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL

BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN


BAHASA INDONESIA KELAS V SDN 3 SEGALA MIDER
BANDAR LAMPUNG

SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mendapat Gelar Sarjana S1
Dalam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Oleh
ROBIATUN NAFI’AH
NPM. 1811100067

Prodi: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H/2022 M
PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA KELAS V SDN 3 SEGALA MIDER
BANDAR LAMPUNG

SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mendapat Gelar Sarjana S1
Dalam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Oleh
ROBIATUN NAFI’AH
NPM. 1811100067

Prodi: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Pembimbing I : Prof. Dr. Sulthan Syahril,M.A.


Pembimbing II : Deri Firmansah, M.Pd.

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H/2022 M

ii
ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh


penggunaan metode tutor sebaya terhadap hasil belajar peserta didik
pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN 3 Segala Mider
Bandar Lampung. Mengingat minimya penggunaan metode yang
sesuai dan relevan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasy
experimental design dengan mengambil dua kelas yang dijadikan
sebagai kelas kontrol dan dijadikan kelas eksperimen. Penelitian ini
bersifat deskriptif kuantitatif, dengan memberikan pre tes dan post tes
kepada siswa di kedua kelas.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa hasil uji hipotesis yang
telah dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas control maka
didapatkan nilai Sig. (ρvalue) = 0.000 < α = 0.05. yang berarti H0
ditolak H1 diterima. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode
pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN 3 Segala Mider Bandar
Lampung.

Kata Kunci : Metode Tutor Sebaya, Hasil Belajar siswa

iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Robiatun Nafi‟ah


NPM : 1811100067
Prodi : PGMI
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Tutor


Sebaya Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran
Bahasa Indonesia Kelas V SDN 3 Segala Mider Bandar Lampung”
adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan duplikasi
ataupun sanduran dari karya orang lain kecuali ada bagian yang telah
dirujuk dan disebut dalam footnote atau daftar pustaka. Apabila di lain
waktu terbukti adanya penyimpangan dalam karya maka tanggung
jawab sepenuhnya ada pada penyusun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dimaklumi.

Bandar Lampung, 2022


Penulis,

Materai 10.0000

Robiatun Nafiah
1811100067

iv
MOTTO

        

             

  

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah


dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl/16: 125)

vii
PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :


1. Kedua orang tua ku yaitu Bapak Matsahrin dan Ibunda tercinta
yaitu Ibu Marliani,S.Pd. yang telah berjuang dan tidak pernah lelah
demi anak-anaknya serta selalu mendoakan untuk keberhasilanku.
Bimbingan dan nasihat yang begitu luar biasa, untuk kebaikan
hidupku, dan kebahagianku, Doa tulus yang selalu
kupersembahkan atas ketulusan, jasa, pengorbanan, mendidik, dan
membesarkan dengan penuh kasih sayang. Tidak pernah lelah
dalam mencari rezeki baik dalam keadaan terik maupun hujan.
Semoga allah senantiasa melindungi serta menjaga kedua orang
tuaku, dan melimpahkan rezeki yang halal dan berlimpah. Semoga
allah senantiasa melindungi dan memberikan kebahagian dalam
setiap waktunya. Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT,
aku bisa sampai pada titik ini untuk meraih gelar seorang sarjana.
Ini semua tidak lepas dari dukungan kedua orang tuaku yang tidak
henti-hentinya memberikanku dorongan untuk terus maju dan
menjadi anak tertua perempuan yang kuat, I Will Always Love
You Mom and Dad.
2. Saudara sekandungku Muhammad Ikhwan Nabil dan M.Waliyudin
Najib yang mengisi hari-hariku dengan canda tawa sehingga aku
bisa menghilangkan rasa stress pada saat mengerjakan skripsi ini.
Semoga kita bisa sukses dan membahagiakan orangtua kita.
3. Keluarga tercinta di Lampung yang juga selalu memberikan aku
semangat, motivasi dan juga memberikan aku tempat tinggal
selama aku kuliah sampai saat ini, kalian juga bagian terbesar yang
menjadi saksi perjalanan kuliahku sampai saat ini.
4. Almamater ku Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Raden
Intan Lampung.

viii
RIWAYAT HIDUP

Robiatun Nafi‟ah dilahirkan di Kabupaten Muara Enim tepatnya di


Desa Perapau Kecamatan Semende Darat Laut pada hari Rabu, 13
Juni 2001. Anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak
Matsahrin dan Ibu Marliani.
Penulis menempuh pendidikan formal pertama pada tahun 2006 di
Sekolah Dasar di SDN 12 Semende Darat Laut Kabupaten Muara
Enim dan selesai pada tahun 2012. Pada tahun itu juga peneliti
melanjutkan pendidikan di SMP N 12 Semende Darat Laut di SMP ini
penulis mengikuti orgnisasi intra sekolah (OSIS) dan menjabat
sebagai bendahara tidak hanya sebagai bendahara OSIS penulis juga
aktif di organisasi pramuka. Penulis selesai di SMP pada tahun 2015
kemudian melanjutkan pendidikan selanjutnya yaitu Sekolah
Menengah Atas di SMA N 1 Semende Darat Laut dari tahun 2015. Di
SMA penulis juga aktif di orgnisasi pramuka sebagai bantara,
organisasi drum band sebagai bendahara, dan OSIS sebagai anggota.
Penulis menyelesaikan pendidikan di SMA pada tahun 2018. Dengan
dukungan dari kedua orang tua serta tekad yang kuat dan selalu
mengharap Ridho Allah SWT, selanjutnya pada tahun 2018 penulis
terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Raden Intan Lampung
melalui jalur SPAN PTKIN. Tahun pertama di dunia perkuliahan
penulis mengikuti unit kegiatan mahasiswa yaitu sebagai anggota
BAPINDA. Setelah akhir semester penulis mengikuti kegiatan di luar
kampus yaitu Arabic Center, atau kegiatan belajar bahasa Arab di
masjid dekat tempat tinggal penulis yaitu di Rajabasa Raya, dan
penulis juga diajak untuk menjadi mitra team konsultan haji dan
umroh ASAFI TOUR sampai dengan saat ini.

ix
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrohiim…
Alhamdulilahirabilalamin.. puji dan syukur kita panjatkan
kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
yang berjudul Pengaruh Metode Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar
Peserta Didik pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN 3
Segala Mider Bandar Lampung. Sholawat beserta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda kita nabi besar Muhammad SAW.
Yang telah membawa kita ke zaman terang benderang hingga yaumil
akhir semoga mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir kelak.

Skripsi merupakan bagian untuk memenuhi syarat guna


memperoleh gelar sarjana pendidikan dalam Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Prodi Pendidikan Guru Madraasah ibtidaiyah (PGMI) UIN
Raden Intan Lampung, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan
terselesaikan tanpa adanya bimbingan, bantuan, dorongan serta
motivasi dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas


Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung
2. Dr. Chairul Amriyah, M.Pd. Selaku kaprodi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah
3. Prof. Dr. Sulthan Syahril, M.A. Selaku pembimbing I yang sudah
bersedia untuk membimbing dan senantiasa sabar dalam memberi
arahan serta motivasi dalam skripsi ini.
4. Bapak Deri Firmansah, M.Pd. Selaku pembimbing II yang sudah
brsedia untuk membimbing dan banyak memberikan arahan
kepada penulis, hingga penulisan skripsi ini selesai. Semoga
barokah atas ilmu yang diberikan selama ini.
5. Bapak dan Ibu dosen di FTK khususnya Prodi PGMI yang telah
mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
selama menuntut ilmu diperkuliahan.
6. Seluruh Staf karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, yang sudah
x
bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan syarat-syarat
administrasi.
7. Dra. Rosmala Dewi, M.Pd. selaku kepala sekolah beserta
jajarannya SDN 3 Segala Mider Bandar Lampung, terima kasih
telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data sekolah
yang konkrit dalam penyelesaian penelitian skripsi ini.
8. Ibu Niodim Simanjuntak, S.Pd. Selaku wali kelas 5A SDN 3
Segala Mider Bandar Lampung yang selalu membantu penulis
dalam melaksanakan penelitian di kelas VA sebagai kelas
Control dalam penelitian penulis.
9. Ibu Destri Eka Nita, M.Pd. selaku wali kelas 5B SDN 3 Segala
Mider Bandar Lampung, yang sudah membantu penulis dalam
melaksanakan penelitian di kelas VB sebagai kelas Eksperimen
dalam penelitian penulis.
10. Kedua orang tuaku yang telah melahirkan, merawatku hingga
saat ini berada dititik ini yaitu menjadi seorang sarjanawati.
11. Rizky Hardiyan Firmansyah yang selalu membangkitkan
semangatku ketika aku dititik lelah, selalu mendengarkan keluh
kesahku, selalu mengingatkanku, mendukung, memberi motivasi,
dan juga menjagaku dalam kondisi apapun. Terimakasih untuk
perhatian dan pengertian yang selalu diberikan sampai saat ini.
12. Teman-teman seperjuanganku dari SD-SMP-SMA baik yang
memasuki dunia perkuliahan maupun langsung terjun ke dunia
pekerjaan, kalian juga teman terbaik yang selalu saling
mendo‟akan, mendukung, apapun yang terbaik untuk kita semua,
kita bisa untuk mencapai kesuksesan dengan jalan yang berbeda.
13. Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2018 yang telah
memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima
kasih atas semua kenangan serta semangat yang telah kalian
berikan selama 4 tahun yang berarti ini.
14. Sahabatku yang selalu bareng bareng dari awal kuliah sampai
saat ini Irmalia Aprina, Mei Arnia Sari, Maharani Kurnia Putri &
Reni Angres Widiastuti. Kalian yang selalu ada dalam kondisi
apapun kalian yang selalu membantuku, menyemangatiku dan
menasehatiku.

xi
15. Teman-teman KKN-DR Kelompok 170, KKN desa Margodadi,
Jati Agung, Lampung Selatan, PPL MIYYP Swadaya Bandar
Lampung.
16. Seluruh keluargaku yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
terima kasih atas dukungan, perhatian, kasih sayang dan doa
untuk keberhasilan ini. Semoga Allah SWT memberikan rahmat
dan hidayahnya sebagai balasan atas bantuan dan bimbingan
yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan
penyusunan skripsi ini.

Demikan skripsi ini penulis buat. Semoga skripsi yang


sederhaana ini bermanfaaat dan dapat memberikan tambahan ilmu,
khususnya penulis dan bagi para pembaca. Atas bantuan dan
patisipasinya semoga menjadi amal ibadah disisi allah SWT dan
mendapatkan balasan yang baik. Aamiin Yarobbal‟alamiin.

Bandar Lampung, 2022

ROBIATUN NAFI’AH
NPM.1811100067

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………...…………………..…..………ii
ABSTRAK ........................................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS .................................... iv
PERSETUJUAN ................................................................................ v
PENGESAHAN ................................................................................ vi
MOTTO ........................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................... viii
RIWAYAT HIDUP .......................................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL............................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xvii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. i
A. Penegasan Judul ...................................................................... 1
B. Latar Belakang Masalah .......................................................... 2
C. Identifikasi dan Batasan Masalah ............................................ 9
D. Rumusan Masalah ................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 10
G. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................ 10
H. Sistematika Penulisan ............................................................ 14
BAB II. LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 15
A. Teori yang Digunakan ........................................................... 15
1. Metode Pembelajaran ........................................................ 15

xiii
2. Tutor Sebaya ..................................................................... 17
3. Hasil Belajar ...................................................................... 23
4. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD............................... 27
B. Pengajuan Hipotesis .............................................................. 29
BAB III . METODE PENELITIAN ............................................... 31
A. Waktu Dan Tempat Penelitian ........................................... 31
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................................ 31
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengumpulan Data.............. 33
D. Definisi Operasional Variabel ........................................... 39
E. Instrumen Penelitian .......................................................... 42
F. Uji Validitas dan Reabilitas Data ....................................... 42
G. Uji Prasarat Analisis .......................................................... 44
H. Uji Hipotesis ...................................................................... 46
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............... 51
A. Hasil Penelitian.................................................................. 51
B. Pembahasan ....................................................................... 58
BAB V. PENUTUP .......................................................................... 61
A. Kesimpulan........................................................................ 61
B. Saran.................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas VA SDN 3

Segalamider ......................................................................................... 8

Tabel 2 Daftar Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas VB SDN 3

Segala Mider ....................................................................................... 8

Tabel 3 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar kelas Eksperimen .............. 51

Tabel 4 Presentase pretest dan postest ............................................... 52

Tabel 5 rekapitulasi nilai kelas control .............................................. 53

Tabel 6 Presentase pretest dan postest ............................................... 53

Tabel 7 Hasil uji normalitas .............................................................. 55

Tabel 8 Hasil Uji Homogenitas ......................................................... 56

Tabel 9 Hasil Uji Hipotesis ............................................................... 57

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Langkah-langkah Tutor Sebaya ........................................ 22

Gambar 2 Desain Penelitian .............................................................. 32

Gambar 3 Hubungan Variabel X dan Y............................................. 42

Gambar 4 Rekapitulasi Nilai Kelas Eksperimen............................... 52

Gambar 5 Rekapitulasi Nilai Kelas Control ...................................... 54

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Intrumen Penelitian Sebelum Try out ............................... 68


Lampiran 2 Intrumen Penelitian Setelah Try out .................................. 98
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 124
Lampiran 4 Hasil Uji Reliability Pre dan Post tes .............................. 126
Lampiran 5 Data Siswa Kelas Try Out ............................................... 127
Lampiran 6 Data Siswa Kelas Control ............................................... 128
Lampiran 7 Data Siswa Kelas Eksperimen ......................................... 129
Lampiran 8 Hasil Kerja Kelas Control dan Eksperimen ..................... 130
Lampiran 9 Dokumentasi Hasil Belajar.............................................. 132
Lampiran 10 Silabus........................................................................... 134
Lampiran 11 RPP Kelas Eksperimen ................................................. 137
Lampiran 12 RPP Kelas Control ........................................................ 149
Lampiran 13 Surat Pra Penelitian ....................................................... 161
Lampiran 14 Surat Balasan Pra Penelitian ......................................... 162
Lampiran 15 Surat Izin Penelitian ...................................................... 163
Lampiran 16 Surat Balasan Penelitian ................................................ 164
Lampiran 17 Surat Validasi Jurusan ................................................... 165
Lampiran 18 Hasil Turnitin Akhir ...................................................... 167
Lampiran 19 Dokumentasi Kelas Try Out .......................................... 171
Lampiran 20 Dokumentasi Kelas Experimen ..................................... 172
Lampiran 21 Dokumentasi Kelas Kontrol .......................................... 173
Lampiran 22 Foto Bersama Kepala Sekolah SDN 3 Segalamider ...... 174

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul
Sebagai kerangka awal untuk memahami judul proposal
skripsi ini, dan untuk menghindari kesalahpahaman, maka
penulis perlu untuk menjelaskan beberapa kata yang menjadi
judul skripsi ini. Adapun judul skripsi yang dimaksud adalah
PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SDN 3
SEGALA MIDER BANDAR LAMPUNG . Adapun uraian
pengertian beberapa istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini
yaitu, sebagai berikut:
1. Pengaruh adalah daya yang timbul atau ada dari sesuatu
(orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang. Adapun yang dimaksud pengaruh dalam
judul ini adalah daya dari metode tutor sebaya dalam
pembelajaran terhadap hasil belajar bahasa Indonesia kelas V
SD.
2. Metode adalah suatu cara atau teknik penyajian bahan
pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyampaikan
pelajaran, baik secara individu maupun secara kelompok, agar
dapat tercapainya tujuan pembelajaran tersebut yang telah
disampaikan guru kepada murid.
3. Tutor sebaya adalah suatu pembelajaran yang berbentuk
kelompok terdiri atas satu peserta didik dan satu pengajar
(tutor dan mentor) bahkan boleh lebih seorang peserta didik
mampu memegang tugas sebagai mentor bahkan sampai taraf
tertentu dapat menjadi tutor.
4. Hasil Belajar adalah perubahan karakter atau kompetensi
kognitif, afektif, psikomotorik yang di dapatkan peserta didik
setelah melalui aktivitas belajar.
5. Peserta didik. Menurut kamus besar bahasa Indonesia peserta
didik berarti: orang, anak didik, peserta didik atau anak
sekolah yang sedang mengikuti proses pendidikan

1
2

6. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah suatu pembelajaran


dimana peserta didik diharapkan untuk menggunakan bahasa
Indonesia yang baik untuk mengemukakan gagasan atau
perasaan serta berpartisipasi dalam masyarakat, dan juga
peserta didik diharapkan untuk lebih mengenal dirinya,
budayanya dan budaya orang lain. Pembelajaran bahasa
Indonesia juga sebagai penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua mata pelajaran. Intinya pembelajaran
bahasa Indonesia ini diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik. 1

B. Latar Belakang Masalah


Sekolah merupakan fasilitas pembelajaran resmi sebagai
wadah untuk terbentuknya proses belajar mengajar yang
berfungsi untuk mempersiapkan generasi muda untuk
menghadapi era informasi dan teknologi. Hal serupa juga terjadi
di sekolah adalah interaksi antara pendidik dan peserta didik yang
mengaitkan komponen dalam setiap pembelajaran dan mata
pelajaran. Pendidikan juga hal yang tidak bisa lepas bagi manusia
untuk menajalani kehidupan.2
Pendidikan yang terdapat di sekolah dasar merupakan jenjang
Pendidikan resmi yang bisa membentuk kepribadian peserta didik
dimasa yang akan datang. Peran orang tua dan pendidik dalam
membentuk kepribadian sangatlah berpengaruh pada tumbuh
kembang seorang peserta didik. Demikian pula kuallitas
seseorang dapat ditentukan dengan pendidikan yang dimilikinya.
Semakin tinggi pendidikan seseorang akan mencerminkan sikap,
prilaku serta moral dari dalam dirinya. Pada intinya peserta didik
harus mempunyai keahlian (skill), pengetahuan serta tingkah laku
yang baik.3 Maka dari itu dengan pendidikan kita dapat

1
Siti Anisatun Nafi‟ah, ModeL-Model Pembelajaran Bahasa Indonesia
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2018). h. 32.
2
Amni Fauziah and others, „Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan
Minat Belajar Siswa Kelas IV SDN Poris Gaga 05 Kota’, Jurnal JBSD, 4.2
(2017), h. 47–53 <http://journal.uad.ac.id/index.php/jpsd/article/view/9594>.
3
Laila Nurul Sufa, Fajar Cahyadi, and Mei Fita Asri Untari, „Penerapan Media
Diorama Skala Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas V SD
Negeri 1 Ujungpandan‟, Jurnal Madrasah Ibtidaiyah volume 2 nomor 2 (2017), h.
52–62.

2
3

memperdalam serta mengetahui ilmu-ilmu penting guna


memperluas pengetahuan dan wawasan sebagai bekal untuk
manusia mempertahankan serta menerima tantangan hidupnya.
Pada hakikatnya pendidikan merupakan suatu cara untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Setiap manusia wajib berbagi
pengetahuannya demi meningkatkan derajat kemuliaan
masyarakat sekitarnya dengan ilmu, sesuai dengan ajaran agama
dan pendidikan. Karena pendidikan dan pengajaran adalah
indikator terpenting untuk kemajuan suatu bangsa. Bermutunya
suatu pendidikan di lihat dari tujuannya yaitu untuk
mengembangkan potensi yang ada pada diri, mencakup
kecerdasan intelektual dan kepribadian yang positif. 4
Di dalam tingkat sekolah dasar kemampuan dasar penting
sekali dan harus tertanam didalamnya. Perkembangan anak usia
sekolah dasar cendrung bermain, memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sehingga proses
belajar mengajar disekolah harus diusahakan agar tercipta
susasana aktif dan menyenangkan.
Belajar pada hakikatnya merupakan proses perubahan dari
dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap kebiasaan dan
kepandaian. Pembelajaran juga merupakan suatu proses interaksi
antara anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan juga
anak dengan pendidik. Kegiatan belajar mengajar akan menjadi
bermakna apabila dilaksanakan di lingkup yang nyaman dan
memberikan rasa aman terhadap anak. Proses belajar bersifat
individual dan kontekstual. Artinya proses belajar terjadi dalam
diri individu sesuai dengan linkungan dan perkembangannya. 5
Dalam proses pembelajaran terjadi interksi antara belajar dan
mengajar, dengan kondisi tersebut tentunya melibatkan beberapa
unsur, baik unsur intrinsik yang melekat pada diri peserta didik,
pendidik maupun lingkungan sekitar. Salah satunya yaitu metode
yang dapat memberikan pengetahuan, wawasan dan kemampuan

4
Moh Khoerul Anwar, „Pembelajaran Mendalam Untuk Membentuk Karakter
Siswa Sebagai Pembelajar‟, Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah volume 2
nomor 2 (2017), 97 <https://doi.org/10.24042/tadris.v2i2.1559>. h. 97-104
5
Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2017). h. 11.

3
4

yang luas. Untuk mendapatkan pendidikan yag terbaik maka


diperlukannya tindakan belajar.
Pendidik yang memberikan materi pelajaran dengan hanya
sebatas menyampaikan materi akan berbeda dengan pendidik
yang menganggap mengajar adalah proses pemberian bantuan
kepada peserta didik. Peranan pendidik sangat besar pada saat
kegiatan belajar mengajar, pendidik harus mampu menciptakan
pembelajaran yang aktif dan inovatif, artinya peserta didik ikut
berperan dalam berbagai kegiatan pembelajaran dan diharapkan
mampu meningkatkan pengaruh mental, emosional, spiritual dan
intelektual yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk
bermasyarakat, berbangsa serta berkontribusi pada kesejahteraan
hidup manusia. Selain itu juga guru bertanggung jawab dalam
mendemostrasikan pembelajaran sampai peserta didik menguasai
materi pelajaran secara tuntas.
Bukan hanya sekedar untuk memahami materi peserta didik
juga dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh
ke dalam masyarakat.
Dalam al-Qur‟an surat Al-Mujadilah Ayat 11:

ٰ‫يٰٓاَيُّ َها ٰالَّ ِذيْ َن ٰا َمنُ ْٰوٓا ٰاِ َذا ٰقِْي َل ٰلَ ُك ْم ٰتَ َف َّس ُح ْوا ِِٰف‬
ٰ‫س ٰفَافْ َس ُح ْوا ٰيَ ْف َس ِح ٰاللّهُ ٰلَ ُك ْٰمٓ ٰ َواِ َذا ٰقِْي َل ٰانْ ُشُزْوا‬ ِ ِ‫الْ َمجل‬
ٰ‫اٰمْن ُك ْٰمٓ ٰ َوالَّ ِذيْ َن ٰاُْوتُواٰالْعِلْ َم‬
ِ ‫فَانْ ُشزواٰي رفَ ِع ٰاللّه ٰالَّ ِذين ٰامنُو‬
ْ َ َْ ُ َْ ْ ُ
ٰ‫ٰخبِْي ر‬ ِ
َ ‫َد َرجتٰٰٓ َواللّهُِٰبَاٰتَ ْع َملُ ْو َن‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila
dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam
majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah,
niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha

4
5

teliti apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-


Mujadilah/58: 11)
Dari ayat di atas dapat disimpulkan dimana orang-orang yang
beriman serta memiliki ilmu dan ilmunya diamalkan serta
diajarkan kepada orang lain, maka derajat dan ilmu yang didapat
akan lebih tinggi. Ilmu pengetahuan di sini bukan hanya ilmu
pengetahuan agama melainkan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat dan bernilai bagi orang lain. Kemampuan yang
didapat melalui belajar akan mempengaruhi hasil belajar yang
akan didapat.
Semua tujuan diatas dapat terlaksana dengan mencapai aspek-
aspek yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran serta
perencaan pembelajaran. Perencanaan, sebagaimana yang sering
dikemukakan para ahli, meerupakan fungsi awal manejemen.6
Perencanaan erat kaitannya dengan persiapan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Perencanaan juga dapat dapat dipahami
sebagai proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara
terpadu untuk menunjang berbagai kegiatan dan upaya yang
dilaksanakan secara efisien dan efektif agar tercapai tujuan
pembelajaran. Perencaan juga merupakan perumusan yang akan
dilakukan seorang guru dan murid dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan sebelum terlaksananya pembelajaran
secara nyata. Perencanaan juga diartikan sebagai penjabaran,
pengayaan dan pengembangan dari kurikulum. Guru penting
merencanakan pembelajaran selain berpedoman dengan
kurikulum juga harus menyesuaikan pada situasi kondisi yang
ada. Jadi perencanaan yang dimaksudkan adalah mempersiapkan
perangkat pembelajaran dan juga pastinya mempersiapkan
metode dan media pembelajaran yang akan digunakan 7.
Tujuan juga akan tercapai dengan salah satu aspeknya yaitu
menerapkan metode pembelajaran. Dimana pembelajaran bisa
berjalan dengan efektif apabila diberlakukan metode

6
Sudjana, Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Non Formal dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung: Falah Production.2004), h. 25.
7
Fauzan, Maulana Arafat Lubis, Perencanaan Pembelajaran di SD/MI,
(Jakarta: Kencana, 2020), h.6-7.

5
6

pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran adalah suatu


pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang digunakan oleh
guru atau pendidik. Definisi lain mengatakan metode
pembelajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk
menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik di dalam
kelas, baik secara individu ataupun kelompok agar pelajaran
dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan peserta didik dengan
baik8. Metode pembelajaran merupakan langkah langkah dalam
menyampaikan pembelajaran, yang bertujuan untuk mencapai
tujuan pembelajaran baik bagi peserta didik maupun guru.
Penggunaan metode dalam pemebelajaran sangat membantu
suksesnya pembelajaran. Guru sebagai salah satu sumber belajar
harus menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan
pembelajaran di kelas. Salah satunya yaitu memilih metode
pembelajran supaya tercapainya tujuan pembelajaran. Pemilihan
metode pembelajaran juga mempengaruhi keberhasilan peserta
didik.
Setiap orang dilahirkan dengan membawa bakat, kemampuan,
talenta atau potensi untuk berhasil dibidang apa saja untuk
menjadi genius. Berarti, seharusnya semua orang dapat berhasil,
termasuk dalam bidang akademik. Namun, fenomena yang terjadi
masih banyak anak yang gagal untuk mendapat nilai baik di
sekolah. Setiap murid dalam pembelajran mempunyai
kemampuan belajar yang berbeda-beda. Kemampuan awal adalah
semua potensi yang dimilki murid dan kemudian dapat
dikembangkan dalam pembelajaran. 9 Maka dari itu upaya guru
untuk memilih metode yang tepat dalam mendidik adalah
tuntutan berhadapan dengan peserta didik untuk mengusahakan
agar materi pelajaran yang disampaikan mudah diterima dan di
pahami. Ia harus memikirkan metode-metode yang akan
digunkannya, seperti memilih waktu yang tepat, materi yang
cocok, pendekatan yang baik, efektifitas penggunaan metode dan
sebagainya. Untuk itu seoarang guru dituntut agar mempelajari
berbagai metode yang digunakan dalam mengajarkan suatu mata

8
Ibid, h. 10.
9
Ibid, h. 16.

6
7

pelajaran, seperti bercerita, mendemonstrasikan, memecahkan


masalah, mendiskusikan yang digunakan oleh ahli pendidikan
islam dari zaman dahulu sampai sekarang. Selain itu juga guru
bertanggung jawab dalam mendemostrasikan pembelajaran
sampai peserta didik menguasai materi pelajaran secara tuntas.
Berdasarkan hasil pra penelitian yang telah dilakukan peneliti
di SDN 3 Segalamider Bandar Lampung, dimana peneliti telah
melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi dengan guru
kelas V. peneliti melakukan pra penelitian di SDN 3 Segala
Mider Bandar Lampung. Pada saat wawancara peneliti
wawancara dengan Ibu Simanjuntak,S.Pd karena beliau adalah
wali kelas V SDN 3 Segalamider Bandar Lampung. Dalam
wawancara di sekolah ini pertama peneliti menanyakan jumlah
siswa yang ada di kelas V yang mana diketahui bahwa saat ini
siswa kelas V berjumlah 45 orang yang terbagi menjadi 2 kelas
yaitu kelas A dan B, masing-masing kelas berjumlah 30 dan 24
orang dan setiap hari masuk ke sekolah secara bergantian seperti
senin kelas A, selasa kelas B, begitu juga seterusnya. Peneliti
juga menanyakan metode apa saja yang digunakan pada saat
pembelajaran, Ibu Simanjuntak menjawab bahwa pada saat
pembelajaran Ibu menggunakan metode ceramah, tanya jawab
serta diskusi. Hasil belajar juga tidak lupa peneliti tanyakan
kepada Ibu Simanjuntak, dan hasil belajar peserta didik sejauh ini
belum sebagian siswa yang bisa mencapai KKM. Oleh karena itu
peneliti dapat melanjutkan penelitian nya untuk menerapkan
metode tutor sebaya dalam pembelajaran dan berharap dapat
berpengaruh dengan hasil belajar peserta didik. Pada saat
observasi peneliti mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas V
ini untuk melihat bagaimana proses pembelajaran di kelas.
Setelah peneliti mengamati beberapa kali ternyata memang benar
metode yang digunakan Ibu Simanjuntak ini hanya menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab memang pada saat
pembelajaran peserta didik memperhatikan dan menyimak
penjelasan guru tetapi setelah sesi tanya jawab peserta didik
masih bingung untuk menjawab. Dalam kegiatan dokumentasi

7
8

peneliti meminta dafar nama siswa kelas V, daftar nilai mingguan


siswa serta RPP dan silabus yang digunakan.
Dari hasil pra penelitian pertama di SDN 3 Segalamider dapat
dilihat hasil belajar yang didapatkan peserta didik kelas V sebagai
berikut:

Tabel 1 Daftar Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas VA


SDN 3 Segalamider

No Nilai KKM Jumlah Presentase Keterangan

1 ≥ 70 10 33% Tuntas
70
2 < 70 20 66% % Tidak Tuntas

Jumlah 30 100%

Sumber data: Dokumentasi Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia


Kelas V SD

Tabel 2 Daftar Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas VB


SDN 3 Segala Mider

No Nilai KKM Jumlah Presentase Keterangan

1 ≥ 70 10 42 % Tuntas
70
2 < 70 14 58,3 % Tidak Tuntas

Jumlah 24 100 %

Berdasarkan data hasil belajar diatas, dapat dilihat bahwa


masih banyak peserta didik yang masih memperoleh nilai
dibawah KKM atau belum tuntas.
Dengan nilai KKM yang telah ditentukan sebesar 70. Dimana
dari 30 peserta didik kelas VA hanya ada 10 peserta didik yang
memenuhi nilai KKM dan 20 peserta didik yang tidak memnuhi
nilai KKM. Dan dari 24 peserta didik kelas VB hanya ada 10
peserta didik yang memenuhi nilai KKM dan 14 peserta didik

8
9

yang belum memenuhi nilai KKM Sehingga hal tersebut timbul


sebagai suatu masalah yang harus ditemukan solusinya guna
terciptanya pembelajaran yang efektif dan dapat meningkatkan
hasil belajar10

C. Identifikasi dan Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan,
beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kurangnya perhatian guru dalam penggunaan maetode
pembelajaran yang bervariasi yang mengakibatkan hasil
belajar peserta didik kurang maksimal.
2. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran masih
monoton sehingga berpengaruh pada minat belajar peserta
didik dan berdampak pada hasil belajar.
3. Belum adanya penggunaan metode tutor sebayadalam
pembelajaran.
4. Hasil belajar peserta didik kelas V yang masih mendapatkan
nilai dibawah KKM atau belum tuntas.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka
batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Metode yang akan diteliti pada penelitian ini adalah metode
tutor sebaya
2. Penelitian ini memfokuskan pada metode tutor sebaya yang
akan diterapkan di kelas V pada pembelajaran Bahasa
Indonesia.

D. Rumusan Masalah
Masalah biasanya muncul dikarenakan adanya kesenjangan
antara teori dan konsep dengan kenyataan dilapangan penelitian.
Berdasarkan problema diatas diketahui bahwa hasil belajar
Bahasa Indonesia kelas V SDN 3 Segala Mider Bandar Lampung
masih kurang, namun hal ini dapat di tanggulangi dengan adanya
metode pembelajaran yang efektif dan efesiensi. Metode sendiri
adalah cara yang harus dilalui dalam proses pembelajaran agar
dapat mencapai tujuan pembelajaran. Maka dirumuskan masalah
sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode

10
Simanjuntak, “Wawancara dan Dokumentasi dengan Guru Kelas V SD 3
Segalamider, 21 Desember 2021

9
10

pembelajran Tutor Sebaya terhadap hasil belajar peserta didik


pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN 3 Segala
Mider Bandar Lampung ?”.

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan
menggunakan metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil
belajar Bahasa Indonesia kelas V SDN 3 Segalamider Bandar
Lampung.

F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti untuk menambah wawasan tentang pentingnya
suatu metode tutor sebaya dalam pembelajaran bagi anak
didik nya kelak.
2. Bagi sekolah mampu meningkatkan kualitas sekolah dengan
peningkatan mutu guru secara profesional. Hal ini ditunjukkan
dengan peningkatan hasil belajar peserta didik karena
kemampuan guru untuk menyelesaikan masalah pembelajaran
di kelas serta dapat menciptakan lulusan yang pintar, aktif dan
juga baik akhlaknya.
3. Bagi guru sebagai motivasi agar lebih antusias dalam
menggunakan berbagai macam metode pada saat
pembelajaran serta berupaya dalam meningkatkan keaktifan
belajar peserta didik dan bias lebih percaya diri.
4. Bagi peserta didik kelas V SDN 3 Seglamider agar dapat
meningkatkan keaktifan dalam belajar supaya menjadi peserta
didik yang cerdas, dan berakhlak baik dalam lingkungan
sekolah, keluarga serta masyarakat serta peserta didik dapat
mengadopsi keterampilan guru untuk dijadikan sebagai model
untuk memperbaiki cara belajarnya.

G. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan


1. Tri Ayu Anistyani, Slameto, Elvira Hoesein Radia (2018).
Dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Tutor Sebaya
Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas V Sekolah Dasar”
penelitian ini dilaksanakan di SD Kabupaten Temanggung. Ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan untuk
mengetahui hasil belajar peserta didik pada pelajaran
matematika menggunakan model tutor sebaya Dengan teknik

10
11

pengumpulan data melalui : (1)tes (pretest dan post test),


(2)observasi/pengamatan, serta (3)dokumentasi. Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran tutor
sebaya dapat meningkatkan hasil belajar matematika. 11
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti
lakukan adalah metode dan jenis penelitian yang digunakan,
dimana peneliti di sini menggunakan metode penelitian
Kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen.
2. Ni Komang Sarini, Dewa Nyoman Sadana, Putu Nanci
Riastini (2018). Dengan judul “Hasil Belajar Ipa Kelas IV SD
di Gugus II Santalia Melalui Tutor Sebaya” Tempat
pelaksanaan penelitian ini bertempat di SD Gugus II Santalia
Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Penelitian
ini dilaksanakan dalam rentang waktu semester II (Semester
genap) tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini mengikuti
desain penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan Non
Equivalendt Post Test Only Control Group Design. Metode
pengumpulan data yang sesuai digunakan untuk memperoleh
hasil belajar ranah kognitif peserta didik adalah metode tes.
Tes ini diberikan pada saat post-test. Butir tes berjumlah 20
butir soal dengan satu jawaban benar. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, hasil post tes kelompok
eksperimen yang diberikan perlakuan pembelajaran dengan
tutor sebaya dengan jumlah peserta didik 31 menunjukkan
bahwa skor maksimum adalah 20 dan skor minimum adalah 5.
Dari skor yang diperoleh dapat dideskripsikan, yaitu mean
(M) = 14,42 median (Md) = 15,25, modus (Mo) = 17,59,
rentangan = 15, jumlah kelas interval =6, panjag kelas = 3.
Berdasarkan paparan di atas, dapat dinyatakan bahwa
pembelajaran dengan tutor sebaya mampu meningkatkan
minat dan motivasi belajar peserta didik, sehingga
berpengaruh terhadap hasil belajar IPA peserta didik IV SD di
Gugus II Santalia Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten
Buleleng tahun ajaran 2016/2017. Maka dari itu,
pembelajaran ini dapat diterapkan sebagai variasi dalam
kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik tidak mudah

11
Tri Ayu Anistyani, Slameto, Elvira Hoesein Radia, “Pengaruh Pembelajaran
Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas V Sekolah Dasar” JKPM
VOLUME 5 NOMOR 1, APRIL 2018, h. 56

11
12

jenuh, dan pembelajaran menjadi lebih variatif. Akhirnya,


hasil belajar pun dapat dioptimalkan. 12
Perbedaan terdapat dalam mata pelajaran yang akan
diterapkan pada saat penelitian.
3. Yuliana Puspitasari, Rahmat Rais,Kiswoyo (2019). Dengan
judul “Studi Kasus Tentang Metode Tutor Sebaya Terhadap
Prestasi Belajar”. Populasi penelitian adalah peserta didik
kelas V SDN Kembangarum 4 Kecamatan Mranggen
Kabupaten Demak. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang
diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil analisis data dan pembahasan yang telah dipaparkan
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa metode tutor sebaya
berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik kelas V
SDN Kembangarum 4 Kecamatan Mranggen Kabupaten
Demak. Hal ini melalui tahapan yang diawali dengan
perencanaan penerapan metode tutor sebaya di kelas V. Di
mana guru sebelumnya mengenali karakteristik peserta didik
kelas V yang memiliki tingkat kecerdasan yang baik sehingga
guru memilih untuk menerapkan metode tutor sebaya
sehingga peserta didik yang mampu menguasai materi
dijadikan sebagai tutor. penerapan metode tutor sebaya
mengakibatkan nilai rata-rata peserta didik mengalami
peningkatan dari kondisi awal 59,42 meningkat menjadi
78,19. Setelah diterapkan metode tutor sebaya terdapat 16
peserta didik yang nilainya mencapai KKM, sedangkan 5
peserta didik nilainya masih berada di bawah KKM. Nilai
tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 50. Dari hasil
pembelajaran dengan menerapkan metode tutor sebaya dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
metode tutor sebaya yang diterapkan guru dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta didik di kelas V. 13

12
Ni Komang Sarini, Dewa Nyoman Sudana, Putu Nanci Riastini. “Hasil
Belajar Ipa Kelas IV SD di Gugus II Santalia Melalui Tutor Sebaya”, Jurnal Ilmiah
Sekolah Dasar Volume 2, Number 2, Tahun 2018, h. 94-102.
13
Yuliana Puspitasari, Rahmat Rais,Kiswoyo. “Studi Kasus Tentang Metode
Tutor Sebaya Terhadap Prestasi Belajar”, Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Volume 3,
Number 2, Tahun 2019, h. 177-183

12
13

Perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan


dilaksanakan adalah metode serta jenis penelitian yang
digunakan.
4. Ani Kurniawati, Arif Fajar Prasetiyo, Andi Kurniawan
Pratama, Adi Yusup Supardi (2021). “Dengan judul Pengaruh
Model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar
Siswa dalam Pembelajaran Renang Gaya Dada di Sekolah
Dasar”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan hasil
analisis dan pengolahan data pada penelitian yang telah
dilaksanakan di SDN 195 ISOLA, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa melalui penggunaan model pembelajaran
tutor sebaya memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
hasil belajar siswa dalam pembelajaran renang gaya dada di
sekolah dasar.14
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti
lakukan terletak pada metode yang digunakan dan juga
pelajaran yang akan di terapkan.
5. Dwi Reni Okta Riani, A. Sudirman, Sarengat (2017). Dengan
judul “Pengaruh Model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap
Hasil Belajar IPS Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan di
SD Negeri 2 Way Huwi. Dengan metode penelitian kuantitatif
jenis penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan
yaitu non equivalent control group design. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Analisis data
menggunakan t test pooled varians dan program Statistical
Product and Service Solutions (SPSS). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dan positif
pada model pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri 2 Way
Huwi. 15
Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan terdapat
pada mata pelajaran yang akan di uji coba dengan metode
tutor sebaya ini.

14
Ani Kurniawati dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap
Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Renang Gaya Dada di Sekolah Dasar”,
Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 7 No. 2 September 2021,
h. 186 – 198
15
Dwi Reni Okta Riani, A. Sudirman, Sarengat, “Pengaruh Model Pembelajaran
Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar IPS Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan Dasar,
Vol 5, No 10 (2017), h. 1-10

13
14

H. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang Penegasan Judul, Latar Belakang
Masalah, Identifikasi dan Batasan Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Maanfaat Penelitian, Kajian Penelitian
Terdahulu yang Relevan, dan Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
Memuat uraian tentang Metode (Pengertian dan macam-macam
metode). Tutor Sebaya (Pengertian, tujuan, kriteri memilih tutor,
langkah-langkah dan kelibihan dan kekurangan pembeljaran tutor
sebaya). Hasil Belajar (Pengertian dan faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar). Uraian mengenai Pembelajaran
Bahasa Indonesia serta Pengajuan Hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Memuat tentang Waktu dan Tempat Peneltian. Pendekatan dan
Jenis Penelitian. Populasi, Sampel dan Teknik Pengumpulan
Data. Definisi Operasional Variabel. Instrumen Penelitian. Uji
Validitas dan Realibilitas Data. Uji Prasyarat Analisis. Uji
Hipotesis.
BAB IV ANALISIS PENELITIAN
Berisi tentang Deskripsi Data dan Pembahasan Hasil Penelitian
dan Analisis.
BAB V PENUTUP
Bab terakhir berisi Simpulan dan Rekomendasi.

14
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Teori yang Digunakan


1. Metode Pembelajaran
a. Definisi Metode Pembelajaran
Guru menggunakan metode pembelajaran untuk
menciptakan lingkungan belajar dan menjadi dasar
kegiatan guru dan peserta didik. Metode pengajaran
adalah metode pengajaran yang dibentuk menurut prinsip
dan sistem tertentu. Metode pembelajaran merupakan
langkah dari strategi yang dipilih menuju terwujudnya
tujuan pembelajaran. 16 Menurut Ahmed, metode
pembelajaran adalah pemahaman tentang metode
pengajaran yang digunakan oleh guru atau pendidik.
Definisi lain mengatakan bahwa metode pembelajaran
adalah sejenis teknologi demonstrasi yang dikuasai oleh
guru, digunakan untuk memberikan materi pembelajaran
kepada peserta didik secara indiVdu atau kelompok di
kelas, sehingga peserta didik dapat menyerap, memahami
dan menggunakan mata pelajaran dengan benar. 17
Metode pembelajaran adalah suatu cara atau teknik
bagi guru untuk menampilkan materi pembelajaran dalam
ceramah indiVdu dan kelompok untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah disampaikan guru kepada
peserta didik. Dengan mengambil pengetahuan sebagai
karakteristik dari berbagai metode pembelajaran, guru
akan lebih mudah menentukan metode pembelajaran
yang sesuai dengan kondisi kelas. Penggunaan metode
pembelajaran sebenarnya tergantung pada tujuan
pembelajaran. 18

16
Lubis, Perencanaan Pembelajaran di SD/MI , h. 166.
17
Ibid, h. 10.
18
Ni nyoman parwati, Belajar dan Pembelajaran, (Depok: PT Rajagrafindo
Persada, 2018), h.189.

15
16

Metode pembelajaran ditransformasikan menjadi


keterampilan dan strategi pembelajaran. Keterampilan
belajar adalah cara-cara yang ditempuh seseorang untuk
melaksanakan suatu metode pembelajaran. Contoh
keterampilan mengajar yang diajarkan oleh guru di kelas,
menggunakan metode mengajar di kelas yang sedikit
berbeda dengan banyak peserta didik. Yang dimaksud
dengan strategi pembelajaran adalah gaya guru dalam
menerapkan teknik atau metode tertentu. Misalnya, guru
menggunakan metode mengajar untuk menyelingi
motivasi, sedangkan guru hanya menggunakan metode
mengajar.19
Metode pembelajaran juga merupakan metode
penerapan rencana pembelajaran yang telah
dikonseptualisasikan dalam otak ke dalam situasi yang
sebenarnya di tempat untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Metode yang sering
digunakan guru saat ini adalah metode mengajar dan
berdiskusi.20
Metode pembelajaran hal yang penting pada saat
pembelajaran berlangsung agar peserta didik tidak jenuh
dan bosan pada saat penyampaian materi dan juga peserta
didik lebih mudah untuk memahami pembelajaran. Maka
dari itu seorang guru dapat menggunakan metode ini
pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia dan
menggunakan metode yang tepat untuk meningkatkan
aktifitas dan hasil belajar peserta didik.

b. Macam-Macam Metode Pembelajaran


Ada 6 metode pembelajaran/instruksional, yakni :
tutorial, kuliah, resitasi, diskusi, kegiatan laboratorium,
dan pekerjaan rumah. Berikut penjelasannya.

19
Nafi‟ah, ModeL-Model Pembelajaran Bahasa Indonesia, h. 21.
20
Lubis, Perencanaan Pembelajaran di SD/MI, h. 154.

16
17

1) Tutorial dicirikan dengan terjadinya pertukaran


informasi antara peserta didik dengan tutor.
2) Ceramah/kuliah didominasi komunikasi lisan dari
guru/pengajar.
3) Resitasi dicirikan dengan guru “mendengar” peserta
didik berbicara, membaca, atau melakukan tindakan
belajar lainnya (peserta didik lebih banyak
berinteraksi dan aktif).
4) Diskusi merupakan komunikasi lisan antara guru
dengan peserta didik atau teman sekelas.
5) Kegiatan laboratorium merupakan tempat dimana
peserta didik berinteraksi langsung dengan benda
atau kehidupan nyata.
6) Pekerjaan rumah/tugas berupa instruksi (misalnya
membaca buku), latihan (misalnya menerapkan
prinsip yang baru dipelajari pada kondisi/kasus) atau
proyek (mengelola beberapa kegiatan untuk
menghasilkan/mengembangkan produk). 21

2. Tutor Sebaya
a. Pengertian Tutor Sebaya
Pembelajaran tutor adalah suatu pembelajaran yang
berbentuk kelompok terdiri atas satu peserta didik dan
satu pengajar (tutor dan mentor) bahkan boleh lebih
seorang peserta didik mampu memegang tugas sebagai
mentor bahan sampai taraf tertentu dapat menjadi tutor.
Tutor sebaya merupakan pembelajaran sesama teman dan
pemberian pembelajaran antar peserta didik atau peserta
didik. Peserta didik yang lebih paham dan mengerti
dalam pembelajrn membantu peserta didik lain yang
belum paham. Hal ini untuk mendukung kerja sama antar
peserta didik. Tutor sebaya ini dapat meningkatkan
tanggung jawab terhadap peran yang diberikan

21
Ridwan Abdullah Sani, Strategi Belajar Mengajar, (Depok: PT. Rajagrafindo
Persada, 2019), h. 166

17
18

kepadanya sebagai tutor dan membuat suasana belajar


menjadi lebih efektif.22
Pembelajaran tutor juga merupakan pembelajaran
melalui kelompok yang terdiri atas satu peserta didik dan
satu pengajar (tutor atau mentor) atau boleh seorang
peserta didik mampu memgang tugas sebagai mentor,
bahkan sampai taraf tertentu dapat menjadi tutor.
Manfaat utama penggunaan metode ini adalah agar guru
dapat mengaktifkan seluruh peserta didik secara
serempak sambal mengawasi kemajuan mereka.
Metode belajar yang paling baik adalah mengajarkan
kepada orang lain. Oleh karena itu pemilihaan metode
tutor sebaya sebagai bagian dari pembelajaran akan
sangat membantu peserta didik dalam mengajarkan
materi kepada teman-temannya”. Bantuan tersebut dapat
dilakukan teman-teman diluar pembelajaran di kelas.
Memngingat bahwa elemen pokok dalam pembelajaran,
yang pada akhirnya dapat mengubah tingkah laku sesuai
dengan yang diharapkan. Untuk itu, maka peserta didik
harus dijadikan sumber pertimbangan di dalam pemilihan
sumber pembelajaran.
Tutor sebaya adalah pemanfaatan peserta didik yang
memiliki kelebihan, kecerdasan, dan keterampilan di
dalam kelas untuk membantu peserta didik yang sedikit
kurang cerdas atau lebih lambat kecerdasannya untuk
memberikan penjelasan, bimbingan pada saat menerima
pelajaran yang seusia atau sekelas.
Metode tutor sebaya adalah metode pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik belajar secara efektif
dan efisien dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan,
petunjuk, bimbingan dan dorongan. Subjek yang
memberikan bimbingan dalam kegiatan coaching disebut

22
Hanif A. Sidiq, Dede Suhayat, Tatang Permana. Penerapan Metode Tutor
Sebaya Terhadap Hasil Belajar Peserta didik pada Kompetensi Dasar Memasang
Sistem Penerangan dan Wiring Kelistrikan di SMK, Journal of Mechanical
Engineering Education Vol. 5, No. 1, Juni 2018, h. 44.

18
19

mentor. Arikunto mengatakan bahwa tutor sebaya adalah


satu atau lebih peserta didik yang ditunjuk oleh guru
sebagai asisten untuk membimbing peserta didik.

b. Tujuan dan Manfaat Tutor Sebaya


Pembelajaran tutor sebaya memiliki beberapa tujuan
antara lain:
1) Untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan para
peserta didik sesuai dengan yang dimuat dalam
modul-modul, melakukan usaha-usaha pengayaan
materi yang relevan.
2) Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
peserta didik tentang cara memecahkan masalah,
mengatasi kesulitan atau hambatan agar mampu
membimbing diri sendiri.
3) Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
tentang cara belajar mandiri dan menerapkannya
pada masing-masing modul yang sedang dipelajari.
Adapun manfaat dari pembelajaran tutor sebaya bagi
tutor yaitu:
1) Tutor merasa bangga atas perannya dan juga belajar
dari pengalamannya. Hal ini membantu memperkuat
apa yang telah dipelajari dan diperolehnya atas
tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
2) Siswa yang dijdikan tutor, eksistensinya akan diakui
dan disenangi kawan-kawannya.
3) Selain itu pembelajaran ini bermanfaat bagi teman
yang diajar. Siswa akan lebih memahami konsep
materi yang diajarkan.
4) Peserta didik akan lebih mengembangkan
kemampuan yang lebih optimal untuk mendengar,
konsentrasi serta memahami apa yang dipelajari
dengan cara yang bermakna. Peserta didik akan
merasakan perbedaan bagaimana diajar dengan
teman yang sebaya dengan merek dengan
menggunakan bahasa yang lebih akrab.23

23
Neng Gustini, Budaya Literasi (Model Pengembangan Budaya Baca
Tulis Berbasis Kecerdasan Melalui Tutor Sebaya ), (Yogyakarta: Penerbit
Deepublish, 2016), h. 50.

19
20

Pembelajaran tutor sebaya akan memenuhi


kebutuhan peserta didik secara optimal,dan peserta didik
akan belajar lebih menyenangkan karena peer tutoring
atau tutor sebaya yang ada dalam kelompok akan
mendorong dan membantu individu-individu untuk
mempelajari dan memahami materi. Penggunaan metode
pembelajaran tutor sebaya dalam kegiatan belajar
mengajar melibatkan peserta didik secara aktif sedangkan
guru hanya sebagai fasilitator, dapat memberi perubahan
dalam kemandirian belajar peserta didik sehingga tidak
selalu tergantung pada guru.

c. Kriteria Tutor Sebaya


Dalam memilih seorang tutor diperlukan beberapa
pertimbangan, karena tutor disini bertindak sebagaimana
belajar dengan mengarahkan jalan pikiran peserta didik
dan menugaskan peserta didik untuk mengadakan bacaan
selanjutnya. Peserta didik yang dipilih menjadi tutor
hendak nya memiliki kriteria-kriteria di bawah ini:
1) Dapat diterima (disetujui) oleh peserta didik yang
mendapat program perbaikan sehingga peserta didik
tidak mempunyai rasa takut atau enggan untuk
bertanya kepadanya.
2) Dapat menerangkan materi yang diperlukan oleh
peserta didik yang menerima program perbaikan.
3) Tidak tinggi hati,kejam atau keras hati terhadap
sesama kawan.
4) Mempunyai daya kreatifitas yang cukup untuk
memberikan bimbingan, yaitu dapat menerangkan
pelajaran kepada kawannya24
Memilih peserta didik sebagai tutor yang memenuhi
kriteria di atas memang tidak mudah. Akan tetapi dapat
di atasi dengan jalan memberikan petunjuk
sejelasjelasnya tentang apa yang harus di lakukan oleh
tutor. Petunjuk dari guru sangat diperlukan bagi setiap

24
Syaiful Bahri D jamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2018), h.25.

20
21

tutor, karena hanya guru yang mengetahui jenis


kelemahan peserta didik,sedangkan tutor hanya
membantu.

d. Langkah-Langkah Tutor Sebaya


Dalam pembelajaran tutor sebaya diarahkan kepada
peserta didik yang memiliki kemampuan lebih terhadap
suatu bidang studi dan dapat menjadi tutor atau pengarah
bagi para peserta didik yang lain yang kurang mampu
dalam bidang tersebut. Selanjutnya peserta didik bisa
dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang diminta
untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan diskusi.
sementara tutor atau pengajar menempatkan diri sebagai
fasilitator pendamping dan sekaligus teman belajar
perannya lebih pada memfasilitasi proses pembelajaran
daripada menjadi sumber domain dari proses tersebut.
Sebagai fasilitator tutor berperan untuk menyiapkan
materi dan membantu dalam pembagian kelompok agar
merata dan berimbang sehingga proses tersebut bisa
berjalan dengan lancar. Selain itu tutur berperan sebagai
pengawas proses dan sekaligus tempat rujukan bagi
peserta didik. Pengajar Harus hadir setiap kali kelompok
membutuhkannya sebagai teman diskusi sumber rujukan
atau untuk memberikan penangguhan atas hasil yang
dicapai kelompok. Dengan pembagian peran seperti ini
tutor dengan sendirinya dituntut untuk aktif.
Hal ini penting sekali karena jika tutor bersikap pasif
maka proses pembelajaran dengan model ini tidak akan
berjalan sesuai dengan tujuannya.
Proses pembelajaran nya dapat digambarkan dengan
konsep berikut:25

25
Neng Gustini, Budaya Literasi (Model Pengembangan Budaya Baca Tulis
Berbasis Kecerdasan Melalui Tutor Sebaya ), h. 53-54.

21
22

Guru sebagai Narasumber


Utama

Pembagian Tutor mendapatkan


kelompok materi dalam
Pemilihan materi
Peserta didik kelompok

Tutor mengajarkan Guru memberikan latihan Evaluasi terhadap


materi yang telah didapat setelah materi sudah materi oleh guru.
dalam waktu tertentu. disampaikan oleh tutor

Gambar 1 Langkah-langkah Tutor Sebaya

Adapun prosedur bagi guru yang dapat diterapkan


untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran tutor
sebaya, yaitu sebagai berikut:
1) Mulailah dengan tujuan yang jelas dan mudah
dicapai.
2) Jelaskan tujuan itu kepada seluruh peserta didik di
kelas.
3) Siapkan bahan dan sumber belajar yang memadai.
4) Gunakan cara yang mudah.
5) Hindari kegiatan pengulangan yang telah dilakukan
guru.
6) Pusatkan kegiatan tutorial terhadap keterampilan
yang akan dilakukan tutor.
7) Berikan latihan singkat mengenai yang akan
dilakukan tutor.
8) Melakukan pemantauan terhadap proses belajar yang
terjadi melalui tutor sebaya.
9) Jagalah agar peserta didik yang menjadi tutor tidak
sombong.26

26
Ibid, h. 55.

22
23

e. Kelebihan dan Kkurangan Tutor Sebaya


Kelebihan:
1) Adakalanya hasilnya baik bagi beberapa anak yang
mempunyai perasaan takut atau enggan kepada guru.
2) Bagi tutor akan mempunyai akibat memperkuat
konsep yang sedang dibahas. Dengan
memberitahukan kepada anak lain seolah-olah ia
menelaah serta menghafalkan nya kembali.
3) Bagi tutor, merupakan kesempatan untuk melatih
diri memegang tanggung jawab dalam mengemban
suatu tugas dan melatih kesabaran.
4) Mempererat hubungan antara sesama peserta didik
sehingga mempertebal perasaan social.
Kekurangan:
1) Peserta didik yang dibantu sering belajar kurang
serius, karena hanya berhadapan dengan kawannya,
sehingga hasilnya kurang memuaskan.
2) Ada beberapa anak yang menjadi malu bertanya
karena takut rahasianya diketahui kawan nya.
3) Pada kelas-kelas tertentu pekerjaan tutoring akan
sukar di laksanakan, karena perbedaan jenis kelamin
antara tutor dengan peserta didik yang di beri
program perbaikan.
4) Bagi guru, sukar untuk menentukan tutor yang tepat
bagi seorang atau beberapa orang yang harus
dibimbing.
5) Tidak semua peserta didik yang pandai atau cepat
waktu belajar nya dapat mengerjakannya kepada
kawan-kawan nya27.

3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan kepribadian atau
kemampuan (kognitif, emosi, psikomotor) yang diperoleh
peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar.
Menurut Benjamin S. Bloom, hasil belajar meliputi

27
M. Baharudin Yusuf, Penerapan Metode Pembelajaran Peer Tutoring untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V pada Mata Pelajaran Al-Qur’an
Hadits di MTS Wathoniyah Islamiyah Titiwangi Lampung Selatan, (Bandar
Lampung: UIN RIL, 2018), H. 26-27.

23
24

kemampuan emosi, kognisi, dan psikomotor yang


masing-masing ada tingkatannya, sehingga
pengelompokan tingkat kemampuan disebut taksonomi.
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani, “tassein” berarti
untuk mengelompokkan, dan “nomos” berarti aturan.
Sehingga taksonomi dapat diartikan sebagai
pengelompokkan suatu hal berdasarkan tingkatan
tertentu.
Tipe perilaku yang diharapkan setelah mengikuti
proses pembelajaran, yaitu: perilaku kognitif, perilaku
afektif dan perilaku psikomotor. Perilaku kognitif
merupakan perilaku yang berkaitan dengan kemampuan
mengingat dan berpikir. Perilaku afektif merupakan
perilaku yang berkaitan dengan sikap, perasaan, nilai,
norma dan kemauan. Sedangkan perilaku psikomotor
merupakan perilaku yang menyangkut aspek
keterampilan atau gerak. Rumusan kompetensi mencakup
perilaku ranah psikomotor yang dilakukan berdasarkan
pemahaman kognitif dan dilakukan dengan perillaku
afektif yang sesuai rumusan kompetensi yang dibuat
dalam sebuah rencana pembelajaran merupakan
kompetensi minimal yang harus dicapai oleh semua
peserta didik.
Tingkatan kognitif pada taksonomi Bloom adalah :
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan
evaluasi. Taksonomi Bloom ini dipublikasi pada tahun
1956, dan 45 tahun kemudian murid Bloom yang
bernama Anderson dan Karthwhol mengemukakan revisi
taksonomi tersebut. Revisi dilakukan untuk taksonomi
kognitif dengan mempertimbangkan perkembangan ilmu
neuroscience tentang dimensi ilmu pengetahuan dan
menyadari bahwa hasil belajar yang paling tinggi adalah
kreativitas. Berikut dimensi proses kognitif menurut

24
25

Aanderson dan Karthwoh: Mengingat, memahami,


menerapkan, mnganalisis, mengevaluasi dan berkreasi. 28
Hasil belajar juga didefinisikan ukuran atau tingkat
keberhasilan yang didapat seorang peserta didik
berdasarkan pengalaman yang diperoleh setelah
dilakukan evaluasi berupa tes dan biasanya diwujudkan
dengan nilai-nilai tertentu serta menyebabkan adanya
perubahan kognitif, afektif serta psikomotorik. Dalam
penelitian ini diukur dari hasil belajar dengan taksonomi
Bloom yang telah direvisi oleh Andreson dan Karthwhol.
Dengan demikian yang dimaksud hasil belajar disini
adalah tingkat keberhasilan yang dapat dicapai peserta
didik.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa yaitu ada faktor internal (minat, bakat, motivasi,
dan cara belajar) dan faktor eksternal (lingkungan
Sekolah dan Lingkungan Keluarga).
1) Faktor Internal
a) Minat
Minat merupakan perubahan energi dalam diri
pribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan. Tanpa adanya tujuan, orang tidak akan
berminat untuk berbuat sesuatu.
b) Bakat
Bakat merupakan kemampuan bawaan yang
merupakan potensi yang masih perlu
dikembangkan atau dilatih. Pada dasarnya
setiap manusia memiliki bakat pada suatu
bidang tertentu dengan kualitas yang berbeda-
beda. Bakat yang dimiliki oleh seseorang dalam
bidang tertentu memungkinkannya mencapai
prestasi pada bidang ini
28
Sani, Strategi Belajar Mengajar, h. 38-40.

25
26

c) Motivasi
Motivasi merupakan serangkain usaha untuk
untuk menyiapkan kondisi–kondisi tertentu,
sehingga seseorang mau dan ingin melakukan
sesuatu. Motivasi merupakan hal yang penting
dan haus dimiliki oleh setiap siswa agar seorang
siswa semangat dalam belajar.
d) Cara Belajar
Cara belajar adalah sebuah strategi yang
dilakukan siswa agar lebih memahami materi
yang dijelaskan tentunya dengan cara belajar
yang disenangi oleh siswa tersebut.
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan tempat dimana
para peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Dalam lingkungan sekolah terdapat guru dan
kepala sekolah. Peran guru sangat penting
dalam proses pembelajaran, dimana guru harus
memberikan penjelasan terkait sebuah materi
yang terkadang materi tersebut membutuhkan
alat peraga agar siswa mudah untuk memahami
materi yang diajarkan.
b) Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan pengaruh
utama dan utama bagi kehidupan, pertumbuhan
dan perkembangan seseorang. Jadi, sebelum
anak masuk pendidikan formal (sekolah) anak
sudah mendapatkan pendidikan dari orang
tuanya, begitupun setelah anak tersebut sekolah
peranan orang tua (keluarga) sangat
menentukan keberhasilan pendidikan
anaknya.29

29
Leni Marlina, Sholehun, “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Hasil
belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV SD Muhamadiyah Majaran Kabupaten
Sorong” (Skripsi, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, 2020), h. 68-72.

26
27

4. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD


Bahasa Indonesia di SD merupakan salah satu mata
pelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan
aktivitas peserta didik. Pembelajaran Bahasa Indonesia juga
dapat diartikan suatu pembelajaran dimana peserta didik
diharapkan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik
untuk mengemukakan gagasan atau perasaan serta
berpartisipasi dalam masyarakat, dan juga peserta didik
diharapkan untuk lebih mengenal dirinya, budayanya dan
budaya orang lain. Pembelajaran bahasa Indonesia juga
sebagai penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
mata pelajaran. Intinya pembelajaran bahasa Indonesia ini
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik. 30
Bahasa merupakan alat komunikasi. Belajar bahasa berarti
belajar berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa Indonesia sendiri
memiliki tujuan yang tidak berbeda dengan tujuan
pembelajaran yang lain, yakni untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan, kreativitas, dan sikap. Dalam
pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar,
peserta didik diharapkan belajar bahasa Indonesia dan guru
diharapkan mengajarkan bahasa Indonesia karena
bagaimanapun juga guru merupakan kunci utama keberhasilan
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Tidak semua
anak dapat berbicara bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
karena hampir setiap anak berkomunikasi menggunakan
bahasa ibu sehingga tugas guru mengajarkan bahasa Indonesia
agar anak dapat berkomunikasi dengan baik menggunakan
bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Pada tahun 1996
UNESCO mencanangkan pilar-pilar penting dalam
pendidikan, yakni bahwa pendidikan hendaknya
mengembangkan kemampuan belajar untuk mengetahui
(learning to know), belajar untuk melakukan sesuatu (learning
to do), belajar menjadi seseorang (learning to be), dan belajar
menjalani kehidupan bersama (learning to live together).
Dalam konteks Indonesia, penerapan konsep pilar-pilar
30
Nafi‟ah, ModeL-Model Pembelajaran Bahasa Indonesia, h. 32.

27
28

pendidikan ini adalah bahwa system Pendidikan nasional


berkewajiban untuk mempersiapkan seluruh warganya agar
mampu berperan aktif dalam semua sector kehidupan guna
mewujudkan khidupan yang cerdas, aktif, kreatif, dan
mengutamakan persatuan dan kesatuan.
Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah
membelajarkan peserta didik tentang keterampilan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar sesuai tujuan dan fungsinya.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan
efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan
maupun tulis, menghargai dan bangga menggunakan
bahasaIndonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara,
memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, menggunakan bahasa
Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan sosial, menikmati dan
memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, budi
pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa, dan menghargai dan membanggakan sastra
Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia
Indonesia.
Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang berupa
sistem simbol bunyi yang dihasilkan dari ucapan manusia.
Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana untuk
berinteraksi dengan manusia lainnya di masyarakat. Untuk
kepentingan interaksi sosial itu, maka dibutuhkan suatu
wahana komunikasi yang disebut bahasa. Setiap masyarakat
tentunya memiliki bahasa. Secara sederhana, bahasa dapat
diartikan sebagai suatu sistem lambang terorganisasi yang
disepakati secara umum dan merupakan hasil belajar yang
digunakan untuk menyajikan pengalamanpengalaman dalam
suatu komunitas. Bahasa merupakan alat utama penyaluran
kepercayaan, nilai, dan norma, termasuk seni dan religi.
Bahasa adalah alat untuk berinteraksi dengan orang lain dan
sebagai alat bantu berpikir. Bahasa erat hubungannya dengan

28
29

budaya mengingat bahasa erat kaitannya dengan pola pikir


suatu masyarakat. Artinya, bahasa memegang peranan yang
sangat penting di dalam proses berpikir dan kreativitas setiap
individu.31

B. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara dari suatu pertanyaan
penelitian, dimana ekspresi pertanyaan peneliti telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Disebut jawaban sementara
karena jawaban yang diberikan hanya berdasarkan fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis ini juga
dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis atas pertanyaan
penelitian sebelum jawaban empiris. 32
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ha : Metode Tutor Sebaya berpengaruh terhadap hasil
belajar Bahasa Indonesia kelas V SD
H0 : Metode Tutor Sebaya tidak berpengaruh terhadap
Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas V SD

31
Muhammad Ali, Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra (Basastra) di
Sekolah Dasar, PERNIK Jurnal PAUD VOL 3 NO. 1 September 2020. h. 37-41.
32
Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: Rosda Karya,
2019), h. 120.

29
30

30
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Tempat Penelitian


Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Segalamider
Bandar Lampung dimana peneliti melakukan pra penelitian yang
dilaksanakan pada tanggal 20-21 Desember 2021 di SDN 3
Segalamider dan memulai penelitian pada 27 Juli – 04 Agustus
2022.
Peneliti memilih lokasi ini karena sekolah yang bersangkutan
dekat dengan tempat tinggal keluarga peneliti dan juga di sekolah
tersebut sudah menggunakan banyak metode pembelajaran tetapi
masih belum dengan menerapkan metode tutor sebaya, maka dari
itu peneliti berharap disekolah ini metode tutor sebaya dapat
berpengaruh dengan hasil belajar peserta didik dan metode
tersebut bisa digunakan pada saat pembelajaran.

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang
dilaksanakan dengan jenis penelitian eksperimen. Penelitian
kuantitatif merupakan proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan
keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Sedangkan
pendekatan eksperimen adalah penelitian dengan melakukan
percobaan terhadap kelompok-kelompok eksperimen. Setiap
kelompok dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan
kondisi-kondisi yang dapat dikontrol.
Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang
dirancang jauh sebelum penelitian dilakukan. Penelitian
eksperimen ini menggunakan rancangan percobaan atau desain
eksperimen yang dibuat sedemikian rupa sehingga informasi
yang diperlukan atau berhubungan dengan persoalan yang akan
diselidiki dapat dikumpulkan. Rancangan percobaan atau desain
eksperimen itu adalah langkah-langkah yang yang lengkap yang
dipersiapkan sebelum eksperimen itu dilakukan. Hal ini
dilakukan agar data dan informasi yang diperlukan terkait dengan

31
32

persoalan yang diselidiki dapat diperoleh dan akan membawa


kepada analisis objektif, sehingga selanjutnya akan menghasilkan
kesimpulan yang berlaku untuk persoalan yang diselidiki. 33
Penelitian eksperimen adalah penelitian mengetes hipotesis.
Penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang sering
digunakan dalam penelitian eksakta. Gulo menyatakan penelitian
eksperimen adalah penelitian yang mengembangkan inovasi,
berguna dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. Penelitian
eksperimen yaitu penelitian tentang kemungkinan sebab akibat
dengan cara eksperimental dalam suatu kondisi atau lebih dengan
membandingkan hasil baik yang dikontrol atau tidak. Begitu juga
dengan Mardhalis mengungkapkan penelitian eksperimen adalah
pengujian hipotesis yang menguji hubungan sebab akibat di
antara variable yang diteliti.
Dalam penelitian eksperimen ada variabel bebas dan variabel
terikat. variabel bebas merupakan variabel yang dimanipulasi
secara sistematis. Misalnya, metode mengajar, macam-macam
penguatan, sarana prasarana pendidikan, materi belajar dan
jumlah kelompok belajar. 34
Dalam jenis penelitian ini peneliti menggunakan desain
seperti berikut:

R1 O1 X O2

R2 O3 O4
Gambar 2 Desain Penelitian
Keterangan:
R1 : Kelas Eksprimen
R2 : Kelas Kontrol
X : Diberikan pembelajaran dengan metode tutor
sebaya
O1 dan O3 : Tes Awal kelas eksperimen dan kelas control
O2 dan O4 : Tes akhir kelas eksperimen dan kelas control

33
Djaali, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Akasara, 2020),
h.139.
34
Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 39-40.

32
33

Desain diatas merupakan Quasi Experimental Desain


dengan desain Pretest-Postest Control Group Design. Dimana
pada desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih random
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal dan
untuk mengetahui apakah ada perbedan antara kelas eksperimen
dan kelas control. Setelah itu kelas eksperimen diberi perlakuan
pembelajaran dengan metode tutor sebaya, sedangkan kelas
control diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan
metode ceramah.35

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengumpulan Data


1. Populasi
Dalam bukunya Sugiono menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan populasi yaitu wilayah generalisasi yang di dalamnya
memuat: subyek/obyek yang memiliki kualitas serta
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian menarik kesimpulan. Populasi bukan
hanya orang tetapi juga bias obyek serta bend-benda alam
lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik yang dimiliki oleh subyek atau obyek tertentu. 36
Penelitian yang memiliki keterbatasan dalam menyajikan
sumber informasi atau topik penelitian. Selain itu, penelitian
yang hasilnya dapat digeneralisasikan harus memiliki proses
sampling dan proporsional agar kesimpulan yang ditarik dapat
digenerlisasikan. Siapa yang akan diteliti, berapa banyak
(populasi) dan siapa yang menjadi sasaran langsung
pengumpulan data.
Oleh karen itu, yang dimaksud dengan populasi adalah suber
data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah data dan
wilayah yang banyak. Jika data diambil dari populasi, maka

35
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi,
R&D dan Penelitian Pendidikan), (Bandung: Alfabeta cv, 2019), h. 132.
36
Ibid, h. 145.

33
34

akan memerlukan dana dan waktu yang cukup banyak


sehingga dalam penelitin hal itu terlalu mahal. 37
Populasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu peserta
didik kelas V SDN 3 Segalamider yang berjumlah 54 peserta
didik.
2. Sampel
Dalam penelitian kuantitatif, sampel merupakan bagian
dari banyaknya karakteristik yang dimiliki oleh populsi.
Dalam populasi yang besar peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang terdapat pada populasi tersebut,
karena tentunya terdapat hambatan seperti dana serta tenaga
dan waktu, maka dari itu peneliti tentu saja menggunakan
sampel yang ada pada populasi tersebut. Mengenai yang
dipelajari dari sampel tersebut, maka hasilnya akan
diberlakukan untuk populasi. Maka dari itu pengambilan
sampel harus benar-benar mewakili (refresentatif).38
Sampel merupakan sebagian dari populasi. Artinya tidak
akan ada sampel jika tidak ada populasi. Sampel ditentukan
oleh peneliti berdasarkan pertimbangan masalah, tujuan,
hipotesis, metode dan instrument penelitian disamping
pertimbangan waktu, tenaga dan pembiayaan. Sampel terdiri
atas subjek penelitian (responden) yang menjadi sumber data
yang terpilih dari hasil pekerjaan teknik penyampelan (teknik
sampling). Ada beberapa teknik sampling untuk memperoleh
responden/sumber data yang repsentatif dalam suatu
penelitian, diantaranya yaitu: Probality Sampling dan Non-
probality Sampling. Sampel yang baik adalah yang dapat
mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi. Dalam
bahasa pengukuran artinya sampel harus valid, yaitu bias
mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Sampel yang valid
ditentukan oleh dua pertimbangan.
Pertama: akurasi atau ketepatan, yaitu tingkat ketidak adaan
kekeliruan dalam sampel. Dengan kata lain, makin sedikit
tingkat kekliruan yang ada dalam sampel, makin akurat

37
Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 137-138.
38
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan …., h. 146.

34
35

sampel tersebut. Tolak ukur adanya kekeliruan adalah


populasi
Kedua: ketepatan. Kriteria kedua sampel yang baik adalah
memiliki tingkat ketepatan estimasi. Presisi mengacu pada
persoalan sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik
populasi.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
Nonprobality/Nonrandom sampling atau sampel tidak acak
dengan jenis sampel convenience sampling atau sampel yang
dipilih dengan pertimbangan kemudahan yang merupakan
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota
populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi
responden dijadikan sampel. 39
Jadi berdasarkan sekolah yang ditemui maka yang menjadi
sampel dari penelitian ini yaitu peserta didik kelas VA yang
berjumlah 30 orang sebagai kelas eksperimen dan peserta
didik kelas VB yang berjumlah 24 orang sebagai kelas
kontrol.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan
oleh peneliti dalam upaya pengumpulan data. Pengumpulan
data ini dilakukan untuk mendapatkan informasi-informasi
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. Sementara
itu istrumen pengumpulan data merupakan alat yang
digunakan pada saat pengumpulan data. 40
Dalam hal ini teknik pengumpulan data dapat dilakukan
dengan interview (wawancara), observasi (pengamatan), Tes
dan dokumentasi. 41
a. Interview (Wawancara)
Wawancara dapat digunakan sebagai teknik
pengumpulan data jika seorang peneliti ingin melakukan
penelitian pendahuluan untuk menemukan masalah yang

39
Darmawan, Metode Penelitian Kuanntitatf, h. 151.
40
Fred L. Benu, Agus S. Benu, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2019), h. 147.
41
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, h. 228-233.

35
36

harus diselidiki. Teknik pengumpulan data ini didasarkan


pada self-reporting, atau setidaknya berdasarkan
pengetahuan dan/atau keyakinan pribadi. Pada saat
peneliti menggunakan metode interview ataupun angket
peneliti harus beranggapan bahwa:
1) Subjek adalah orang yang paling mengenal dirinya
sendiri.
2) Pernyataan subjek kepada peneliti adalah benar dan
dapat dipercaya.
3) Interpretasi subjek atas pertanyaan peneliti
kepadanya sama dengan maksud peneliti.
Wawancara ini dilaksakan dengan tidak terstruktur,
secara langsung. Wawancara tidak terstruktur merupakan
wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang sudah disusun rapih untuk
pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan
berupa inti-into permasalahan yang akan ditanyakan.
Wawancara tidak terstruktur sering digunakan dalam
penelitian pendahuluan, di mana peneliti berusaha untuk
memperoleh informasi awal tentang berbagai masalah
atau masalah yang ada dalam subjek sehingga peneliti
dapat secara akurat mengidentifikasi masalah atau
variabel yang harus diteliti.
b. Observasi
Observasi adalah suatu proses yang lengkap, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses
pengamatan dan ingatan.
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data,
observasi dibedakan menjadi dua, participant
observation (observasi berperan serta) dan non
participant observation kemudian dari segi instrument
yang dipakai, observasi dibedakan menjadi dua,
observasi terstruktur dan observasi tidak terstruktur.
Peneliti menggunakan Non participant observation,
dimana pengumpulan data dengan observasi ini hanya
menjadi pengamat orang yang digunakan sebaagai data

36
37

dan tidak terstruktur. Yang dimaksud dengan tidak


terstruktur yaitu observasi yang tidak mempersiapkan
secara sistematis mengenai apa yang akan diobservasi.
Dalam hal ini tentu saja peneliti belum tahu pasti tentang
apa yang akan diamati. Pada saat pengamatan peneliti
tidak menggunakan instrument yang sudah baku, tetapi
hanya berupa rambu-rambu pengamatan.
c. Tes
Ada beberapa definisi tes, tes merupakan suatu alat
atau prosudur yang dinyatakan objektif dan sistematis
untuk memproleh data atau keterangan yang di inginkan
tentang seseorang, dengan cara yag bisa dikatakan cepat
dan tepat. Pendapat lain mengemukakan “tes adalah suatu
percobaan yang dilakukan ada atau tidaknya hasil
pembelajaran yang diperoleh seorang murid atau
sekelompok murid”.
Dari beberapa rumusan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa tes merupakan suatu alat yang
dibutuhkan untuk mwngumpulkan suatu informasi,
namun jika disandingkan dengan alat pengumpul
informasi yang lain maka tes lebih bersifat resmi karena
terdpat Batasan-batasannya. Karena di sini hanya akan
membahas tes untuk mengukur kondisi dan kemampuan
peserta didik, maka tes dibagi menjadi 5 yaitu: tes awal
atau pretest, tes diagnostik, tes prasyarat, tes formatif dan
tes sumatif.42
Peneliti menggunakan prestest dan tes formatif
(posttest). Pretest merupakan tes yang dilaksanakan oleh
guru sebelum mulai memberikan pokok bahasan atau
kompetensi dasar tertentu. Tes ini dilaksanakan untuk
mengetahui sejaauh mana pemahaman peserta didik
setelah mendapatkan program tertentu. Dalam hal ini tes
formatif dapat juga dikatakan tes diagnostic di akhir
pembelajaran.

42
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2018), h. 44-53.

37
38

Tes ini diberikan pada setiap akhir program yang


merupakan post tes atau tes akhir.

PreTest Program Post Test

Tes formatif terdapat manfaat baik bagi guru, peserta


didik maupun program itu sendiri.
Bagi peserta didik yaitu:
a) Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah
menguasai materi program secara menyeluruh
b) Merupakan penguatan bagi peserta didik. Dengan
mengetahui bahwa tes yang sudah dikerjakan sudah
mendapatkan nilai yang tinggi sesuai keinginan ma
peserta didik merasa mendapatkan anggukan kepala
dari guru, dan dengan ini peserta didik merasa apa
yang sudah didapatkan meruapakan pengetahuan
yang benar. Dan pengetahuan tersebut akan selalu
membekas di ingatan peserta didik serta menjadi
motivasi untuk giat lagi dalam belajar supaya tetap
mendapatkan nilai yang baik dan bahkan bisa lebih
bagus.
c) Sebagai usaha perbaikan. Dengan umpan balik yang
didapatkan setelah melakukan tes, peserta didik
dapat mengetahui kekurangannya. Bahkan peserta
didik bisa mengetahui bagian mana yang belum
dikuasainya. Dengan itu peserta didik akan
termotivasi untuk lebih meningkatkan pemahaman
serta menguasai materi pelajaran.
Bagi guru, yaitu:
a) Untuk mengetahui sejauh mana materi yang
disampaikan dapat diterima oleh peserta didik. Ini
juga menentukan guru harus mengganti metode
pembelajaran atau tidak.
b) Agar mengetahui bagian-bagian materi yang mana
yng masih belum dikuasai peserta didik
c) Untuk mengetahui apakah metode, strategi,serta
media pembelajaran yang digunakan dapat
berpengaruh atau tidak pada peserta didik

38
39

D. Definisi Operasional Variabel


1. Pengertian Definisi Operasional
Berikut beberapa pengertian definisi operasional menurut
beberapa ahli:
a. Menurut Sutama definisi operasional merupakan
Variabel didefinisikan dengan menentukan kegiatan
atau operasi atau operasi yang diperlukan untuk
mengukur, mengklasifikasikan, atau memanipulasi
variabel. Definisi operasional memberitahu pembaca
laporan penelitian apa yang dibutuhkan untuk
menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis.
b. Sigoyono menyatakan bahwa definisi opersional adalah
seperangkat instruksi lengkap untuk mengamati dan
mengukur variabel atau konsep untuk menguji
kesempurnaan. Definisi operasional variabel
menemukan item yang digariskan dalam alat penelitian.
c. Nurcahyo dan Khasanah mengartikan definisi
operasional sebagai definisi berdasarkan karakteristik
yang dapat diamati dari apa pun yang didefinisikan,
atau untuk mengubah konsep dengan kata-kata yang
menggambarkan perilaku dan kebenaran seseorang
yang dapat diamati dan diuji.
d. Menurut Yunanto definisi operasional adalah
Ekspresinya didasarkan pada definisi atribut atau hal
yang dapat diamati. Definisi operasi ini adalah definisi,
dan rumusnya menggunakan kata-kata operasi sehingga
variabel dapat diukur.
Menurut para ahli di atas, dapat dikatakan bahwa suatu
definisi didasarkan pada ciri-ciri hal-hal yang dapat diamati,
dengan demikian menunjukkan apa yang harus dilakukan
seorang peneliti ketika menguji suatu hipotesis atau
menjawab suatu pertanyaan. Definisi operasional sendiri
mengidentifikasi, mengevaluasi, atau mengukur variabel
yang akan digunakan dalam penelitian. Selain itu, berfungsi
sebagai pedoman bagi peneliti untuk mengukur,

39
40

mengidentifikasi atau mengevaluasi variabel dengan


merumuskan kata-kata operasional.43
2. Tujuan Definisi operasional
Adapun tujuan dari definisi operasional secara umum,
yaitu sebagai berikut:
a. Tetapkan aturan dan prosedur yang digunakan peneliti
untuk mengukur variable.
b. Memberikan makna yang jelas dan konsisten untuk
istilah/variabel yang dapat diinterpretasikan secara
berbeda jika tidak ada definisi operasional yang
diberikan
c. Membuat pengumpulan data serta analisis lebih fokus
dan efisien
d. Memandu jenis data informasi apa yang dicari oleh
peneliti.
3. Manfaat Definisi Operasional
Manfaat definisi operasional bagi penggunanya yaitu
sebagai berikut:
a. Memudahkan dalam mengukur variable
b. Mudah memahami variable yang diteliti.
c. Menghemat waktu pada saat analisis data.
d. Mudah dalam menafsirkan variable yang digunakan. 44
4. Jenis Definisi Variabel
Dalam penelitian kuantitatif, Sutama menjelaskan, setiap
variabel harus didefinisikan secara operasional,
diklasifikasikan, diukur, dan dimanipulasi. Jika variabel-
variabel ini dinyatakan secara tertulis, semuanya akan
membantu memperlancar proyek penelitian.
Terdapat tiga definisi dalam penelitian kuantitatif, yaitu :
a. Definisi konstitutif yaitu mendefinisikan satu istilah
dengan istilah lain.
b. Definisi konseptual, yaitu ekspresi konsep untuk
menggantikan ekspresi yang ditentukan. Definisi
konsep ini dibatasi oleh penggunaan kata-kata lain,
tetapi mereka memiliki arti yang sama.

43
Salma, “Definisi Operasional: Pengertian, Ciri-ciri, Contoh, dan Cara
Menyusunnya”, deepublish, 2021, https://penerbitdeepublish.com/definisi-
operasional/
44
Ibid.

40
41

c. Definisi operasional, yaitu definisi yang memberi


peneliti pernyataan tentang apa yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis penelitian,
terutama dalam penelitian kuantitatif.45
Variabel hanya terdapat dalam penelitian kuantitatif.
Varibel penelitian pada dasarnya merupakan segal sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian akan diperoleh informasi tentang hal
tersebut dan kemudian dapat ditarik kesimpulan. Variabel
penelitian merupakan suatu atribut atau sifat serta nilai dari
orang, obyek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang akan dikaji
oleh peneliti terbagi menjadi 2 variabel yaitu variabel
dependen dan independent sebagai berikut:
a. Variabel Pengaruh (independen)
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
terikat dimana variabel bebas, dimana yang dimaksud
variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannyaatau timbulnya
variabel terikat.46 Adapun yang dimaksud dengan
variabel bebas dalam penelitian ini yaitu metode tutor
sebaya.
b. Variabel Terpengaruh (dependen)
Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat
dimana yang dimaksud variabel terikat adalah variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. 47 Adapun yang dimaksud
dengan variabel dependen dalam penelitian ini yaitu
“hasil belajar bahasa Indonesia”.

45
Ibid.
46
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, h. 75.
47
Ibid.

41
42

Hubungan terikat antara variabel bebas (X) dan variabel


terikat (Y) dapat digambarkan sebagai berikut:

X Y

Gambar 3 Hubungan Variabel X dan Y

E. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya, penelitian adalah pengukuran fenomena
sosial dan alam. Jika disebut menghasilkan laporan daripada
melakukan penelitian, maka penelitian dengan menggunakan data
yang ada sudah tepat. Karena pada prinsipnya penelitian adalah
untuk pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur
dalam penelitian sering disebut sebagai instrumen penelitian.
Banyaknya alat penelitian tergantung dari banyaknya variabel
penelitian yang telah diidentifikasi untuk diteliti.48
Instrument penelitian yang ada pada judul “Pengaruh Metode
Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik” maka ada
dua instrument yang harus dibuat yaitu:
1. Instrument untuk mengukur pengaruh tutor sebaya.
2. Instrument untuk mengukur hasil belajar peserta didik.
Instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk mengukur
pengaruh dan hasil belajar adalah Tes/soal.

F. Uji Validitas dan Reabilitas Data


Hasil penelitian yang valid apabila terdapat kesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
objek yang diteliti. Hasil penelitian yang reliabel adalah apabila
terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Alat ukur
(instrument) dikatakan valid adalah apabila alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan mengukur apa yang akan diukur
tersebut valid. Dalam hal ini, valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.49

48
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, h. 180.
49
Adi Setiawan, Analisis Data Statistik, (Salatiga: Tisara Grafika, 2017), h. 184.

42
43

Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity, yang artinya sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu akat ukur dpat melakukan fungsi
ukurannya. Suatu tes atau instrument pengukuran dikatan
memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan
fungsi ukurannya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai
dengan maksud dilakukannya perlakuan tersebut. Artinya hasil
ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang
menyatakan secara tepat mengenai fakta atau keadaan yang
sesungguhnya dari apa yang hendak diukur.
Konsep validitas instrumen dapat dibedakan menjadi tiga
jenis yaitu: validitas isi, validitas konstruk, dan validitas empiris
atau validitas kriteria. Validitas empirik dapat dibedakan lagi
menjadi dua jenis yaitu validitas konkuren dan validitas prediktif.
Uji validitas dalam penelitian ini yaitu jenis validitas konstruk
dimana yang dimaksud dengan validitas konstruk adalah adalah
validitas yang mempermasalahkan Seberapa jauh butir-butir tes
mampu mengukur apa yang benar-benar hendak diukur, sesuai
dengan kontrak atau proses-proses yang telah ditetapkan dan
dijelaskan dalam definisi konseptual. Validitas konstruk biasanya
digunakan untuk instrumen-instrumen yang dimaksudkan untuk
mengukur variabel konstruk.
Untuk menentukan validitas konstruk suatu instrumen atau tes
perlu dilakukan proses pengolahan teoritik dari konstruk satu
variabel yang hendak di ukur. Penelaahan tersebut dimulai dari
perumusan konstruk, penentuan dimensi dan indikator, sampai
kepada penjabaran dan penulisan butir butir instrumen atau tes. 50
Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi
antara skor butir dengan skor total intstrumen digunakan
koefisien korelasi biserial (rbis), yang menggunakan rumus:51
rbis (i) = √

50
Djaali, Metodologi Penelitian Kuantitif, h. 70-71.
51
Ibid, h. 75.

43
44

Keterangan:
rbis (i) = koefisien korelasi antara skor butir I dengan skor
total instrument
Xi = rata-rata skor total responden yang menjawab benar
butir i
Xi = rata-rata skor total semua responden
St = standar deVasi skor total semua responden
pi = proporsi jawaban benar untuk butir i
qi = proporsi jawabn salah untuk butir i

Uji Reliabilitas
Reliabilitas bersal dari kata realibility yang artinya sejauh mana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Dalam uji reliabilitas
peneliti menggunakan rumus koefisien Alpha atau Alpha
Cronbach, yaitu:52

rii = ( ){ }
Keterangan:
rii : reliabilitas yang dicari
k : cacah butir
St2 : Varians skor butir
St2 : varians skor total

G. Uji Prasarat Analisis


1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Hal ini
berkenaan dengan uji statistik parameter atau uji t yang
hanya dapat digunakan bila data yang diperoleh berdistribusi
normal. Pada penelitian ini uji kenormalan yang digunakan
yaitu dengan rumus uji Liliefors sebagai berikut:
Lhitung = Max│f(z)-S(z)│, Ltabel = L(α,n)
Dengan Hipotesis:
H0: Data mengikuti sebaran normal
H1: Data mengikuti sebaran normal

52
Ibid, h. 81.

44
45

Langkah-langkah uji Liliefors:


a. Mengurutkan data
b. Menentukan frekuensi masing-masing data
c. Menentukan frekuensi kumulatif
̅ ∑
d. Menentukan nilai Z dimana ZI = , dengan ̅ = , S=
∑ ̅

e. Menentukan nilai f(z), dengan menggunakan tabel z
f. Menentukan s(z)=
g. Menentukan nilai L= │f(z)-S(z)│
h. Menentukan nilai Lhitung= Max │f(z)-S(z)│
i. Menentukan nilai Ltabel = L(α, n),
j. Membandingkan Lhitung dan Ltabel serta membuat
kesimpulan. Jika, maka diterima. 53
Kedua sampel dilakukan berdistribusi normal jika (-1 <
kemiringan < 1).

2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah uji persyaratan analisis tentang
kelayakan data untuk dianalisis dengan menggunakan uji
statistik tertentu.
a. Pretest hasil belajar kelas eksperimen dan hasil belajar
kelas kontrol.
Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0: data varians homogen
H1: data tidak varians homogen
b. Tes akhir hasil belajar kelas eksperimen dan hasil
belajar kelas kontrol
H0: data varians homogen
H1: data tidak varians homogen
Uji homogenitas data dilakukan dengan uji perbandingan
varians, yaitu:

53
Achi Rinaldi, Novalia, Muhammad Syzali, “Statistika Inferensial untuk Ilmu
Sosial dan Pendidikan”, (Bogor: IPB Press, 2020), h. 34.

45
46

Fhitung =
Prosedur uji statistiknya sebagai berikut:
a. Menentukan formulasi hipotesis
b. Menentukan taraf nyata (α) dan nilai X 2
 Taraf nyata yang sering digunakan adalah 5%, 1%.
 Nilai F dengan
db pembilang (v1) = n – 1 (untuk varian terbesar).
db penyebut (v2) = n – 1 (untuk varian terkecil).
F(v1)(v2) = .....
c. Menentukan kriteria pengujian
H0 : diterima apabila: F0 ≤ F(v1)(v2)
H0 : ditolak apabila: F0 ≥F(v1)(v2)
d. Menentukan kriteria pengujian
F0 =
e. Kesimpulan
Menyimpulkan apakah H0 diterima atau ditolak

H. Uji Hipotesis
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunkan jenis
kuantitatif, maka dari itu penelitian ini menggunakan hipotesis
atau dugaan sementara. Jenis-jenis dari hipotesis ini erat
kaitannya dengan rumusan masala l,,h. Dilihat dari tingkat
eksplanasinya, jenis rumusan masalah dalam penelitian itu ada
tiga, yakni sebagai berikut: deskriptif (variable mandiri),
komparatif (perbandingan) serta asosiatif (hubungan).

3. Untuk menguji hipotesis digunakan uji-t. Rumusan hipotesis


dalam uji statistik t dua sampel adalah Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Hal ini
berkenaan dengan uji statistik parameter atau uji t yang
hanya dapat digunakan bila data yang diperoleh berdistribusi
normal. Pada penelitian ini uji kenormalan yang digunakan
yaitu dengan rumus uji Liliefors sebagai berikut:
Lhitung = Max│f(z)-S(z)│, Ltabel = L(α,n)

46
47

Dengan Hipotesis:
H0: Data mengikuti sebaran normal
H1: Data mengikuti sebaran normal
Langkah-langkah uji Liliefors:
k. Mengurutkan data
l. Menentukan frekuensi masing-masing data
m. Menentukan frekuensi kumulatif
̅ ∑
n. Menentukan nilai Z dimana ZI = , dengan ̅ = , S=
∑ ̅

o. Menentukan nilai f(z), dengan menggunakan tabel z
p. Menentukan s(z)=
Menentukan nilai L= │f(z)-S(z)│
q.
Menentukan nilai Lhitung= Max │f(z)-S(z)│
r.
s.
Menentukan nilai Ltabel = L(α, n),
t.
Membandingkan Lhitung dan Ltabel serta membuat
kesimpulan. Jika, maka diterima.54
Kedua sampel dilakukan berdistribusi normal jika (-1 <
kemiringan < 1).
4. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah uji persyaratan analisis tentang
kelayakan data untuk dianalisis dengan menggunakan uji
statistik tertentu.
c. Pretest hasil belajar kelas eksperimen dan hasil belajar
kelas kontrol.
Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0: data varians homogen
H1: data tidak varians homogen
d. Tes akhir hasil belajar kelas eksperimen dan hasil
belajar kelas kontrol
H0: data varians homogen
H1: data tidak varians homogen
Uji homogenitas data dilakukan dengan uji perbandingan
varians, yaitu:

54
Rinaldi, “Statistika Inferensial untuk Ilmu Sosial dan Pendidikan”, h. 34.

47
48

Fhitung =
Prosedur uji statistiknya sebagai berikut:
f. Menentukan formulasi hipotesis
g. Menentukan taraf nyata (α) dan nilai X 2
 Taraf nyata yang sering digunakan adalah 5%, 1%.
 Nilai F dengan
db pembilang (v1) = n – 1 (untuk varian terbesar).
db penyebut (v2) = n – 1 (untuk varian terkecil).
F(v1)(v2) = .....
h. Menentukan kriteria pengujian
H0 : diterima apabila: F0 ≤ F(v1)(v2)
H0 : ditolak apabila: F0 ≥F(v1)(v2)
i. Menentukan kriteria pengujian
F0 =
j. Kesimpulan
Menyimpulkan apakah H0 diterima atau ditolak
sebagai berikut:
1. Hipotesis deskriptif
H1: Terdapat pengaruh metode pembelajaran tutor sebaya
terhadap hasil belajar bahasa Indonesia Kelas V SDN
3 Segalamider Bandar Lampung.
Hipotesis Nihil H0
H0: Tidak terdapat pengaruh metode pembelajaran
tutor sebaya terhadap hasil belajar bahasa
Indonesia kelas V SDN 3 Segalamider Bandar
Lampung.
2. Hipotesis Statistik
H0 :
H1 :
Keterangan: = skor rata-rata N-gain kelas
eksperimen
= skor rata-rata N-gain kelas control
Rumus uji-T Independent Sampel T-Test, yaitu:
=
√( )( )

48
49

Keterangan:
: Nilai t yang diperoleh
: Nilai mean kelompok 1
: Nilai mean kelompok 2
: Standar deVasi

Adapun statistik lainnya yang diperlukan sehubungan


dengan pengujian uji-t adalah :
1. Mentabulasi data kedalam daftar distribusi frekuensi
a. Urutkan data dari yang terkecil ke data terbesar.
b. Rentang (R) = Data tertinggi – Data terendah.
c. Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 log n.
d. Panjang kelas interval (p) =
e. Ujung bawah kelas interval pertama. Biasanya diambil
data terkecil atau data yang lebih kecil dari terkecil
tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang
telah didapat
2. Menentukan nilai rata-rata ( x ), varians (s2 ) dan simpangan
baku (s) Untuk data yang telah disusun dalam daftar
distribusi frekuensi, maka nilai rata-rata ( x ) dihitung
dengan :

(x) = ∑
Keterangan:
fi = Frekuensi kelas interval data
xi = Nilai tengah atau tanda kedua interval.
Sedangkan untuk mencari varians (s2 ) dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
∑ ∑
S2=
Keterangan:
n= banyaknya data

49
50

50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Data Hasil Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan dikelas V SDN 3 Segla
Mider Bandar Lampung, dengan mengetahui pengaruh
penggunaan metode pembaljaran tutor sebaya terhadap hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Teknik sampling yang telah digunakan dalam pengambilan
kelas eksperimen dan kelas control adalah random sampling.
Sampel yang di ambil dalam penelitian ini terdiri atas dua
kelas, yaitu kelas VA yang berjumlah 30 orang sebagai kelas
kontrol dan peserta didik kelas VB yang berjumlah 24 orang
sebagai kelas eksperimen.berdsarakan penelitian yang sudah
dilakukan oleh peneliti, hasil yang di dapatkan disajikan
dalam table sebagai berikut :
a. Kelas Eksperimen
Tabel 3 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar kelas
Eksperimen
Menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya
Kriteria Pre test Post test
penilaian
Jumlah 1504 2076

Nilai Rata Rata 60.16 83.04

Nilai Tertinggi 76 96

Nilai Terendah 56 72

Sumber : Hasil Penelitian (2022)


Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar
siswa sebelum menggunakan metode pembelajaran tutor
sebaya. Pada nilai pre test jumlah nilai keseluruhan yang
diperoleh adalah 1504 , dengan nilai rata rata 60.16 nilai
tertinggi diperoleh 76 , dan nilai terendah 56.

51
52

Kemudian setelah melakukan penelitian


menggunaakn metode pembelajaran tutor sebaya
dihasilkan data untuk post test berjumlah 2076, nilai rata-
rata 83,04 nilai tertinggi diperoleh 96 dan nilai terendah
diperoleh 72. Dengan presentase sebagai berikut
Tabel 4 Presentase pretest dan postest
kelas eksperimen
Pretest Postest
Nilai KKM Jumlah % Jumlah % Ket
≥ 70 70 7 29% 24 100% Lulus
˂ 70 17 71% - - T.
Lulus

Secara keseluruhan nilai hasil belajar anak di kelas


eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran
tutor sebaya terdapat peningkatan pada nilai post test.
Berikut diagram rekapitulasi nilai hasil belajar pada kelas
eksperimen menggunakan metode pembelajaran tutor
sebaya dilihat pada gambar 4:

Gambar 4 Rekapitulasi Nilai Kelas Eksperimen

b. Kelas Kontrol
Kelas control adalah kelas yang dijadikan kendali
oleh peneliti untuk mengetahui batas kemampuan belajar
peserta didik. Adapun berikut hasil rekapitulasi nilai pad
akelas control menggunakan metode pembelajaran tutor
sebaya yang dijelaskan pada table 4 berikut :

52
53

Tabel 5 rekapitulasi nilai kelas control


Kriteria Pre test Post test
penilaian
Jumlah 1404 1386

Nilai Rata Rata 56.16 73.44

Nilai Tertinggi 80 88

Nilai Terendah 44 64

Sumber : Data Hasil penelitian (2022)


Pada table tersebut dapat dilihat bahwa nilai hasil
belajar siswa menggunakan metode tutor sebaya pad
akelas control mendapati nilai pre test sebesar 1404 ,
niali rata rata sebesar 56.16 nilai tertinggi sebesar 80
dan nilai terendah sebesar 44.
Setelah melakukan penelitian , nilai post test
hasil belajar siswa dengan menggunakan metode tutor
sebaya dapat dikatakan meningkat. Keseluruhan nilai
pos t test berjumlah 1836, nilai rata rata adalah 73.44,
nilai tertinggi sebesar 88 dan nilai terendah sebesar
64. Dengan presentase sebagai berikut
Tabel 6 Presentase pretest dan postest
kelas control
Pretest Postest
Nilai KKM Jumlah % Jumlah % Ket
≥ 70 70 10 34% 17 57% Lulus
˂ 70 20 66% 13 43% T.
Lulus

Secara keseluruhan nilai hasil belajar kelas


control dengan menggunakan metode pembelajaran
tutor sebaya terdapat peningkatan pada nilai post test.
Diagram rekapitulasi nilai hasil belajar pad
akelas control dapat dilihat pada gambar berikut :

53
54

Gambar 5 Rekapitulasi Nilai Kelas Control

2. Analisis Data
a. Uji Normalitas kelas eksperimen dan kelas control
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel
berasal dari data yang berdistribusi normal dengan
menggunakan rumus lilliefors. Uji normalitas data
menggunakan rumus liliefors Lhitung = max |F(zi) –
S(zi)|.Uji Normalitas idlakuakn pad akelas eksperimen yang
berjumlah 40 peserta didik dan kelas control yang berjumlah
24 peserta didik.perumusan hipotesis yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Ho = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak
normal
Dan kriteria yang digunakan adalah jika Sig (2 Tailed) >0.05
maka data berdistribusi normal.

54
55

A. Uji Normaliatas
Tabel 7 Hasil uji normalitas
Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

Kelas eksperimen .087 40 .200*

Kelas Kontrol .098 24 .186

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber : Olah data penelitian (2022)


Pada table 4.4 dilihat bahwa hasil uji normalitas
menggunakan komogorov smirnov dengan bantuan
software SPSS Versi 26 di dapati hasil terkait , hasil
belajar peserta didik setelah menggunakan metode
pembelajaran tutor sebaya dengan hasil Sig >0.05 pada
kelas eksperimen sebesar 0.200 > 0.05, dan kelas control
sebesar 0.186>0.5 , yang mana dikategorikan normal atau
yang berarti hipotesis H0 diterima. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal.

B. Uji Homogenitas kelas eksperimen dan kelas control


Uji kesamaan 2 varians (homogenitas) digunakan
untuk melihat kesamaan kedua varians kelas eksperimen
dan kelas control , uji kesaman dua varians dilakukan
untuk mengetahui apakah data mempunyai varians yang
sama atau varians yang berbeda. Hasl uji homogenitas
yang dapat dilihat table berikut :

55
56

Tabel 8 Hasil Uji Homogenitas


Levene
Statistic df1 df2 Sig.

The Result of Based on Mean 1.292 1 54 .260


Students'
Based on Median 1.110 1 54 .296
Score

Based on Median and 1.110 1 52.29 .297


with adjusted df 3

Based on trimmed 1.238 1 54 .270


mean

Sumber : Olah data penelitian (2022)

Berdasarkan hasil uji homogenitas tersebut dapat


diketahui bahwa nilai sig Sig. (ρvalue) = 0.270 > α = 0.05
maka bisa disimpulkan bahwa H0 diterima karena Sig.
(ρvalue) > α = 0.05. sehingga dapat dikatakan bahwa data
penelitian sudah homogen.

C. Hasil Uji Hipotesis


Peneliti telah melakukan uji normalitas dan uji
homogeintas untuk melihat hasil belajar siswa, selanjutnya
dilakukan analisa data untuk menguji hipotesis yang telah
di ujikan. Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh penggunaan metode pembelajran Tutor
Sebaya terhadap hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN 3 Segla Mider
Bandar Lampung. Rumusan uji Hipotesis adalah sebagai
berikut :
H0 : Tidak terdapat Pengaruh penggunaan metode
pembelajran Tutor Sebaya terhadap hasil belajar
peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas V SDN 3 Seglamider Bandar Lampung.

56
57

H1 : Terdapat Pengaruh penggunaan metode pembelajran


Tutor Sebaya terhadap hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN 3
Seglamider Bandar Lampung.
Dan kriteria yang digunakan adalah jika Sig (2 Tailed) <
0.05 maka variable terdapat pengaruh.

Adapun hasil uji t dapat dilihat pada table berikut :


Tabel 9 Hasil Uji Hipotesis

Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95%
Confide
nce
Interval
of the
Sig. Std. Differe
(2- Mean Error nce
tailed Differe Differ
F Sig. T Df ) nce ence Lower

The Equal 1.292 .260 - 54 .000 -17.226 2.073 -21.373


Res variances 8.309
ult assumed
of
Stud Equal - 56.68 .000 -17.226 2.073 -21.378
ents‟ variances 8.309 7
Scor not
e assumed

57
58

Berdasarkan hasil uji hipotesis dpaat dilihat bahwa hasil


nilai Sig. (ρvalue) = 0.000 < α = 0.05. yang berarti H0 ditolak
H1 diterima. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat
simpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode
pembelajran Tutor Sebaya terhadap hasil belajar peserta
didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN 3
Seglamider Bandar Lampung.

B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode
pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar peserta didik
pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SDN 3 Segla
Mider Bandar Lampung. Pada penelitian ini telah menggunakan
dua kelas yaitu kelas VA dan VB sebagai sampel penelitian yang
di klasifikasikan kelas VA sebagai kelas kontrol dengan total 30
peserta didik dan kelas VB sebanyak 24 peserta didik sebagai
kelas eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada 3 kali pertemuan
pada kelas eksperimen dan 3 kali pertemuan pad akelas control
dengan masing masing 70 menit pembelajaran pada setipa kali
pertemuan. Di setiap pertemuan peserta didik melaksankaan
diskusi tanya jawab dan belajar bersama pada materi Bahasa
Indonesia. penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk
meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik.
Pada kelas eksperimen yang menerapkan metode
pembelajaran tutor sebaya peserta didik menjadi lebih aktif dan
bisa berdiskusi dengan seksama selama proses pembalajaran
berlangsung. Banyak terjadi interaksi antara peserta ddidik
dengan guru maupun interaksi antar peserta didik denagn peserta
didik lainya. Secara sederhanaya metode pembelajaran tutor
sebaya memberikan motivasi dan meningkatkan kreatifitas anak
dalam memahmi materi Bahasa Indonesia yang diberikan,
disamping itu dengan adanya penggunaan metode tutor sebaya ini
menjadikan setiap peserta didik berani percaya diri dan tidak
sungkan dalam bertanya dan berdiskusi dengan teman sebayanya.
Ini semua membuat peserta didik tidak ragu untuk mencoba
menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru.

58
59

Pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional


dan diskusi bahwa tidak semua peserta didik ikut aktif sat proses
pembelajarn berlangsung. Banyak peserta didik yang malu malu
untuk memberikan jawaban dan tanggapan maupun
menyimpulkan materi yang telah dibahas. Hanya peserta didik
yang pandai saja yang aktif berbicara dan mau maju kedepan.
Sedangkan yang lainya hanya diam mendengarkan pelajaran yang
di jelaskan.
Hasil rekapitulasi nilai post test kelas eksperimen memperoeh
nilai tertinggi sebesar 96 dan nilai terendah 72. Sedangkan nilai
post test kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi sebesar 88 dan
nilai terendah 64. Berdasarka n analisis data yang telah dilakukan
, maka dapat dikemukakan bahwa penggunaan metode
pembalajaran tutor sebaya yang diterapkan memiliki pengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Hal ini menegaskan bahwa
penggunaan metode tersebut dapt di aplikasikan dalam rangka
menignkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia.
Berdasarkan hasil uji normalitas kelas eksperimen dan kelas
kontrol dengan jumlah 54 peserta didik nilai rata rata adalah
83.04 berdasarkan perhitungan dengan bantuan software SPSS
Versi 26 di dapati hasil terkait , hasil belajar peserta didik setelah
menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dengan hasil Sig
>0.05 pada kelas eksperimen sebesar 0.200 > 0.05, dan kelas
kontrol sebesar 0.186>0.5 , yang mana dikategorikan normal atau
yang berarti hipotesis H0 diterima. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal.
Uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas control terkait
hasil belajar setelah diterapkan metode tutor sebaya adalah, nilai
sig Sig. (ρvalue) = 0.270 > α = 0.05 maka bisa disimpulkan bahwa
H0 diterima karena Sig. (ρvalue) > α = 0.05. sehingga dapat
dikatakan bahwa data penelitian sudah homogen.
Hasil uhi hipotesis yang telah dilakukan pad akelas
eksperimen dan kelas control maka didapatkan nilai Sig. (ρvalue) =
0.000 < α = 0.05. yang berarti H0 ditolak H1 diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat simpulkan bahwa

59
60

terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajran tutor sebaya


terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas V SDN 3 Segla Mider Bandar Lampung.

60
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa penggunaan metode tutor sebaya terdapat
pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran
Bahasa Indonesia di kelas V SDN 3 Segla Mider Bandar
Lampung. Dimana dapat dilihat dari nilai rata rata hasil belajar
siswa menggunakan metode tutor sebaya pada kelas eksperimen
sebesar 83.04 sedangkan nilai rata rata pada kelas kontrol yang
menggunaka metode lainnya mencapai 73.44.

B. Saran
1. Bagi Guru
Diharapkan dalam proses belajar mengajar, guru
menerapkan metode pembalajran tutoring yang beraneka
rgam untuk memudahkan sisw dalam berdiskusi dan
menyuarakan pendapatnya dengan baik di depan kelas.
2. Bagi peserta didik
Disarakan bagi peserta didik untuk lebih semangat
dalam belajar membaca dan giat dalam melaksanakan
latihan latihan membaca.
3. Bagi Sekolah
Diharapkan kepada pihak sekolah agar dapat melengkapi
fasilitas belajar dan Pihak sekolah dapat meningkatkan
kedisiplinan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar
sehingga proses KBM yang dilakukan akan berjalan
kondusif

61
62

62
63

DAFTAR PUSTAKA

Achi Rinaldi, N. M. (2020). Statistika Inferensial untuk Ilmu Sosial


dan Pendidikan. Bogor: IPB Press.

Ali, M. (2020). PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN


SASTRA (BASASTRA) DI SEKOLAH DASAR. PERNIK
Jurnal PAUD, VOL 3 NO. 1 September 2020 , 35-44.

Ani Kurniawati, A. F. (September 2021). Pengaruh Model


Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar Siswa
dalam Pembelajaran Renang Gaya Dada di Sekolah Dasar.
Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Vol. 7
No 2, 186-198.

Anwar, M. K. (2017). Pembelajaran Mendalam untuk Membentuk


Karakter Siswa sebagai Pembelajar . Tadris: Jurnal Keguruan
dan Ilmu Tarbiyah 02 (2) (2017) 97-104 , 97-104.

Ariskunto, S. (2018). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.


Bumi Aksara.

Darmawan, D. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung:


Rosda Karya.

Djali. (2020). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi


Aksara.

Dwi Reni Okta Riani, A. S. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran


Tutor Sebaya terhadap Hasil Bekajar IPS Sekolah Dasar.
Jurnal Pendidikan, Dasar Vol 5, No 10, 1-10.

Falah, I. F. (2014). Model Pembelajaran Tutorial Sebaya: Telaah


Teoritik. Jurnal pendidikan Agama Islam-Ta'lim Vol.12 No.2-
2014, 175-186.

Fauzan, M. A. (2020). Perencanaan Pembelajaran di SD/MI. Jakarta:


Kencana.

63
64

Fauziah, A. (2017). Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Minat


Belajar Peserta Didik Kelas IV SDN Poris Gaga 05 Kota
Tangerang. Jurnal JPSD Volume 4 No. 1 2017, 51-63.

Fred L Benu, A. S. (2019). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta:


Prenadamedia Group.

Gustini, N. (2016). Budaya Literasi (Model Pengembangan Budaya


Baca Tulis Berbasis Kecerdasan Majemuk Melalui Tutor
Sebaya). Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Hanif A. Sidiq, D. S. (2018). PENERAPAN METODE TUTOR


SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
KOMPETENSI DASAR MEMASANG SISTEM
PENERANGAN DAN WIRING KELISTRIKAN DI SMK .
Journal of Mechanic al Engineering Education, Vol. 5, No. 1,
Juni 2018 , 42-49.

Karim, R. (2021). Hipotesis Statistik: Pengertian, Rumus dan Contoh.


Yogyakarta: Deepublish.

Laila Nurul Sufa, F. C. (2017). Penerapan Media Diorama Skala


terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa.
MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2,
No.2, April 2017, 52-62.

Leni Marlina, S. (2020). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
KELAS IVSD MUHAMADIYAH MAJARAN KABUPATEN
SORONG. Sorong: Universitas Pendidikan Muhammadiyah
Sorong.

Majid, A. (2017). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Nafi'ah, S. A. (2018). Model-Model Pembelajaran Bahasa Indonesia.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

64
65

Ni Komang Sarini, D. N. (2018). Hasil Belajar Ipa Kelas IV SD di


Gugus II Santalia Melalui Tutor Sebaya . Jurnal Ilmiah
Sekolah Dasar Volume 2, Number 2, Tahun 2018, 94-102.

Parwati, N. N. (2018). Belajar dan Pembelajaran. Depok: PT.


Rajagrafindo Persada.

Prasetyo, A. (2019). Implementasi Metode Tutor Sebaya Pada


Pembelajaran Matematika Kelas V Mi Maarif Nu Beji
Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas.
Porwokerto: IAIN Porwokerto.

Salma. (2021). Definisi Operasional: Pengertian, Ciri-ciri, Contoh


dan Cara Menyusunnya. Yogyakarta: Deepublish.

Sani, R. A. (2019). Strategi Belajar Mengaajar. Depok: PT.


Rajagrafindo Persada.

Setiawan, A. (2017). Analisis Data Statistik. Salatiga: Tisara Grafika.

Setiawan, A. (2017). Analisis Data Statistik. Salatiga: Tisara Grafika.

Sudjana, N. (2004). Manajemen Program Pendidikan untuk Penidikan


Non Formal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Bandung: Falah Production.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif,


Kualitatif, Kombinasi, R&D dan Penelitian Pendidikan).
Bandung: Alfabeta cv.

Syaiful Bahri, D. A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Tri Ayu Anistiyani, S. E. (April 2018). Pengaruh Metode Tutor Sebya


Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas V Sekolah Dasar.
JKPM VOLUME 5 NOMOR 1, 15-22.

Yuliana Puspitasari, R. R. (2019). Studi Kasus Tentang Metode Tutor


Sebaya Terhadap Prestasi Belajar . Jurnal Ilmiah Sekolah
Dasar Volume 3, Number 2, Tahun 2019, 177-183.

65
66

Yusuf, M. B. (2018). Penerapan Metode Peer Tutoring untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII pada
Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadist di MTS Wathoniyah
Islamiyah Titiwangi Lampung Selatan. Bandar Lampung:
UIN RIL.

66
67

LAMPIRAN

67
68

68
Lampiran 1 Intrumen Penelitian Sebelum Try out

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Nama :

Kelas : V (Lima) No Absen :

Semester : I (Satu) Hari/tanggal :

Nilai :

I. Pilihan Ganda

Berilah tanda (x) pada jawaban yang benar !

Bacalah Dengan Cermat !

Organ Gerak Manusia dan Hewan


Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara
umum, gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi
sebagian atau seluruh bagian dari tubuh. Makhluk hidup akan
bergerak apabila ada rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh
bagian tubuhnya.
Gerak pada manusia dan hewan menggunakan organ gerak yang
tersusun dalam sistem gerak. Organ gerak berguna untuk berjalan,
berlari, melompat, meloncat, memegang, menggali, memanjat,
berenang, dan sebagainya.
Organ gerak pada hewan dan manusia memiliki kesamaan. Alat-
alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada dua macam,
yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot.

67
68

Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan.
Kerja sama antara kedua alat gerak tersebut membentuk suatu sistem
yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat bergerak
dengan sendirinya. Tanpa adanya alat gerak aktif yang memengaruhi
tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan
tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya.
Walaupun merupakan alat gerak pasif, akan tetapi tulang mempunyai
peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki suatu senyawa
kimia yang membuatnhya dapat bergerak. Pada saat otot yang
menempel pada tulang bergerak, otot tersebut akan membuat tulang
bergerak.
(sumber: Tematik terpadu Kurikulum 2013ntuk SD/MI Kelas
V)

1. Ada berapa jumlah paragraph dari bacaan di atas ?


a. 2
b. 3
c. 4
d. 5

2. Ide pokok dari paragraph pertama adalah ?


a. Gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan
posisi
b. Tulang membantu melindungi bagian-bagian tertentu pada
tubuh kita.
c. Salah satu ciri dari makluk hidup adalah bergerak.

68
69

d. Perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh

3. Paragraph ketiga menceritakan tentang?


a. Organ gerak manusia dan hewan memiliki kesamaan
b. Alat gerak psif berupa tulang
c. Alat gerak aktif berupa otot
d. Kerjasama membentuk system gerak

4. Dibawah ini merupakan ide pokok dalam wacana diatas, kecuali


….
a. Organ gerk manusia dan hewan
b. Salh satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak
c. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan organ gerk
yang tersusun dalam system gerak.
d. Kerja sama antara kedua alat gerak tersebut membentuk
suatu system yang disebut system gerak

5. Menceritakan tentang apa wacana diatas …


a. Organ gerak manusia dan hewan
b. Macam macam organ gerak
c. Fungsi organ gerak
d. Kerjasama organ gerak disebut system gerak

6. Apa yang dimaksud dengan ide pokok . . .


a. Tema dalam sebuah paragraf
b. Gagasan yang menjadi dasar sebuah paragraf
c. Kalimat utama dalam sebuah paragraf
d. Kalimat pendukung dalam sebuh paragraf

69
70

7. Dibawah ini merupakan fungsi dalam menentukan ide pokok, . .


.
a. Membaca paragraf dengan seksama
b. Untuk mengembangkn ide pokok pragraf
c. Untuk mengetahui inti atau pokok bahasan pada suatu
bacaaan
d. Untuk mengetahui gagasan utama dari paragraph tersebut

8. Cara pertama dalam menentukan ide pokok suatu paragraph


adalah ….
a. Membac paragraph
b. Mencri kata kunci dialam paragraf
c. Membandingkan info penting dalam paragraf
d. Menandai info penting didalam paragraph
9. Pak Rudi dan Edo memberi makan kelinci. Mereka memberikan
wortel. Kelinci sangat suka makan wortel. Semua kelinci
berkumpul mendekat pada Edo.
Gambar yang cocok untuk kalimat diatas adalah …

a.

70
71

b.

c.

d.

10. Paragraph yang tepat dari ide pokok “organ gerak terdiri dari dua
macam” adalah …
a. Orgn gerak manusia dan hewan terdiri dari 2 macam. Ada
organ gerak pasif, yaitu tulang, ada juga organ gerak aktif
yaitu otot. Tulang dan otot memiliki fungi masing masing
dalam system gerak manusia dan hewan.
b. Organ gerak banyak sekali fungsinya.dengan organ gerak kita
dapat melakukan gerakan-gerakan dalam kegiatan sehari-
hari. Misalnya berjalan, berlari, memanjat, memegang,
berenang, menggenggam, menoleh dan lainnya

71
72

c. Tanpa organ gerak manusia tidak akan bisa melakukan


gerakan apa-apa. Manusia tidak akan bisa melakukan
aktivitas sehari-hari
d. Dengan adanya organ gerak, manusia dan hewan dapat
melakukan kegiatan sehari-hari.

11.
Kalimat yang sesuai untuk gambar diatas adalah…
a. Edo menangis terharu melihat kelinci yang menggemaskan
b. Edo meiliki seekor kucing yang sangat lucu
c. Edo bermain dan mengamati gerakan kelinci yng berbeda
dengan gerakan kucing
d. Edo tertawa kegiragan melihat tingkah lucu kelinci-kelinci
dikandang milik Pak Rudi

12. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi beragamnya flora dan


fauna di Indonesia. Selain iklim, tanah, dan air yang merupakan
faktor abiotik, ada juga faktor biotik yang mempengaruhi kaya
dan beragamnya flora dan fauna di Indonesia, yakni manusia.
Manusia dengan ilmu dan pengetahuan serta teknologi yang
dimilikinya dapat mengembangkan varietas atau jenis-jenis flora
dan fauna baru. Begitu juga dengan tingkat mobilitasnya
(pergerakan), manusia bisa membawa dan menyebarkan flora dan
fauna dari daerah satu dengan yang lain.

72
73

Ide pokok paragraf tersebut adalah ....


a. Manusia dengan ilmu dan pengetahuan serta teknologi yang
dimilikinya.
b. Faktor yang mempengaruhi beragamnya flora dan fauna di
Indonesia.
c. Manusia dengan ilmu dan pengetahuan serta teknologi.
d. Iklim, tanah, dan air yang merupakan faktor abiotik.

13. (1) kupu-kupu adalh hewan yang lucu


(2) Kupu-kupu terbang dan hinggap pada bunga
(3) Banyak orang menyukai kupu-kupu
(4) Kupu-kupu memiliki badan kecil tetapi sayapnya lebar
(5) Warnanya yang indah sangat menarik perhatin
Susunan kalimat yang tepat agar menjadi sebuah paragraph
adalah …
a. 1-2-3-4-5
b. 1-3-5-2-4
c. 3-2-1-5-4
d. 2-3-5-4-1

14. Ide pokok pada susunan paragraph pada nomor 13 adalah …


a. Kupu-kupu adalah hewan yang lucu
b. Banyak orang menyukai kupu-kupu
c. Warnanya snagat menarik perhatian
d. Kupu-kupu memiliki badan kecil tetapi sayapnya lebar.

Bacalah wacana dibawah ini untuk menjawab soal nomor 15-18!

73
74

Kanguru memiliki keahlian yaitu gerakannya. Kondisi


Australia yang merupakan negara besar dengan wilayah yang
luas membuat seekor hewan, termasuk kanguru, diharuskan
memiliki kemampuan mencapai lokasi jarak jauh dengan cepat
demi mendapatkan makanan dan air untuk hidup. Nah, alasan
lingkungan tersebut diseimbangkan dengan keadaan fisik
kanguru yang mampu melompat jauh. Kanguru mampu
melompat sejauh 8 meter (5 kaki) dengan satu kali lompatan,
bahkan kanguru dapat mencapai jarak lebih dari 50 kilometer per
jam.
Rahasianya adalah kaki belakang yang besar dan kuat. Otot
kaki belakangnya sangat kuat dan elastis. Pada setiap lompatan,
otot kaki belakangnya akan menyimpan energi yang siap
digunakan untuk lompatan berikutnya. Kekuatan ini didukung
juga oleh kedua kaki belakang yang hanya mampu bekerja
bersama-sama, sehingga ketika melompat kedua otot kaki
belakang mendorong tubuh kanguru hingga mencapai jarak yang
jauh.
Selain kedua kaki belakangnya, lompatan kanguru juga
dibantu oleh ekornya sebagai penyeimbang. Pada saat melompat,
ekor dari kanguru diayunkan seperti menggerakkan kaki
belakangnya sehingga ada daya gerak atau momentum yang
didapatkan. Jadi, ketika kaki belakang kanguru direntangkan
maksimal, ekornya akan mengarah ke bawah juga, begitu juga
saat kaki belakang didorong ke depan, ekornya akan diangkat ke
udara.

15. Menceritakan tenatnag apa wacana diatas…


a. Gerak Kanguru
b. Kehidupan kanguru
c. Cara kanguru berkembang biak
d. Jenis-jenis kanguru

16. Apa ide pokok dari paragraph pertama . . .

74
75

a. Australia yang merupakan negara besar dengan wilayah yang


luas
b. Fisik kanguru yang mampu melompat jauh
c. Kanguru memiliki keahlian yaitu gerakannya
d. Kanguru mampu melompat sejauh 8 meter (5 kaki) dengan
satu kali lompatan

17. Gambar yang sesuai dengan wacan diatas adalah …

a.

b.

c.

d.

75
76

18. Lompatan kanguru juga dibantu oleh ekornya sebagai


penyeimbang .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

19. Perhatikan pernyataan berikut!


(1) Membaca sebagian kalimat dalam paragraph sevara sekilas
(2) Menetukan kalimat yang mengandung informasi paling
penting dari paragraph tersebut
(3) Menentukan jenis paragraph dengan melihat tata letak
kalimat utamanya
(4) Menentukan ide pokok yang dinyatakan dalam kalimat utama
tersebut.

Yang tidak termasuk langkah dalam menentukan ide pokok


dalam sebuah paragraph adalah …

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

20. Cara menentukan ide pokok adalah …


a. Membaca cepat
b. Menentukan inti paragraph
c. Membaca terlebih dahulu

76
77

d. Membaca terlebih dahulu kemudian menentukan inti


paragraph
21. Ide/gagasan yang menjadi dasar atau pokok pengembangan sebuh
paragraph disebut …
a. Ide pokok
b. Kalimat utama
c. Gagasan paragraph
d. Paragraph

22. Salah satu langkah yang tepat untuk mengembangkan ide pokok
menjadi sebuah paragraph adalah …
a. Rangkailah kalimat menjadi sebuah cerita
b. Agar lebih rapi tambahan ide pokok yang lain
c. Temukan atau tulis kata-kata yang berhubungan dengan ide
pokok
d. Kembangkan kata-kata menjadi sebuah kalimat yang
bertentangan dengan ide pokok.

23.
Ide pokok yang tepat untuk menceritakan gambar diatas adalah

a. Seekor induk kelinci memiliki 3 ekor anak
b. Kelinci menggigit anaknya
c. Kelinci meninggalkan anak-anaknya
d. Anak-anak kelinci menangis

77
78

Bacalah Teks berikut untuk menjawab soal nomor 24 & 25


Siput Bukanlah Hewan Lemah
Siput, menurut sebagian orang dianggap sebagai hewan yang
lamban dan menjijikkan. Bahkan karena gerakannya yang lamban,
tidak jarang orang membanding-bandingkannya dengan kelinci. Siput
juga dianggap menjijikan karena tubuhnya yang penuh lendir.
Sebenarnya siput memiliki kelebihan dan keistimewaan.
Kelebihan dan keistimewaan siput ini merupakan karunia Tuhan yang
tidak dimiliki oleh hewan-hewan lain. Apa saja kelebihan dan
keistimewaan tersebut? Siput merupakan hewan yang berjasa dalam
penguraian serpihan daun-daunan. Kenapa berjasa? Karena siput
memakan daun-daunan dan menjadikannya bagian-bagian yang kecil
(serpihan) sehingga mudah untuk diuraikan oleh bakteri pengurai. Jika
benda-benda yang besar seperti daun berubah menjadi serpihan dan
diuraikan akan bermanfaat bagi kelestarian lingkungan sekitar siput
berada. Hasil penguraian yang diawali oleh siput itu akan berfungsi
menjadi pupuk alami sehingga tanah pun menjadi subur.
Siput adalah sang pengembara yang mandiri. Meskipun siput
berjalan lamban, namun siput memiliki stamina yang sangat bagus.
Daerah pengembaraan siput pun sangat luas. Pengembaraan siput
dimulai sejak siput menetas. Setelah menetas, siput langsung mandiri.
Siput tidak lagi terikat dan bergantung pada induknya.
Siput memiliki pertahanan diri yang baik dalam beradaptasi
dengan lingkungan dan mempertahankan diri dari serangan predator.
Meskipun tubuhnya lunak, namun tubuh siput memiliki lendir. Lendir
ini berfungsi sebagai minyak pelumas dan pelindung bagi tubuhnya
ketika berjalandi permukaan. Jalan sekasar apa pun dan seterjal apa
apun akan mudah dilalui tanpa tubuhnya terluka. Selain itu siput juga
dikaruniai Tuhan dengan cangkang. Cangkang ini berfungsi sebagai
rumah yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi tubuhnya.
Cangkang juga berfungsi sebagai tempat persembunyian ketika ia
terancam oleh lingkungan atau predator. Meski terik panas atau pun
hujan, siput tetap bisa hidup nyaman dan aman dengan cangkangnya.
Predator pun akan kebingungan untuk memangsa siput, karena
tubuhnya terlindungi oleh cangkang yang keras.
(Sumber: Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas V)

78
79

24. Ide pokok paragraf pertama adalah . . .


a. Siput disebut hewan yang lamban dan menjijikan.
b. Siput lebih kuat dari kelinci.
c. Siput sering disbanding-bandingkan
d. Tubuh siput berlendir.

25. Paragraf ketiga bercerita tentang . . .


a. Siput yang lamban
b. Siput sang pengembara.
c. Siput yang kuat
d. Siput dan induknya

II. ESSAY
Jawablah pertanyaan ini dengan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan ide/gagasan pokok?
2. Apa saja langkah-langkah dalam menentukan ide pokok?

3. Apa fungsi dari ide pokok dalam suatu paragraph?

4. Tentukaan ide pokok dan rangkailah cerita


dari gambar disamping
Sumber: id.pinterest.com

5. Rangkailah suatu paragraph dari ide pokok “Kucing Edo


memiliki corak yang unik”!

79
80

6. Salah satu bentuk tubuh yang paling banyak dimilki oleh hewan
air adalah bentuk rudal. Bentuk tubuh inimemungkinkan ikan
meliuk ke kiri dan ke kanan. Bentuk tubuh yang seperti ini juga
berfungsi untuk mengurangi hambatan pada saat bergerk didalam
air. Ekor dan sirip yang lebar berfungsi untuk mendorong
gerakan ikan dalam air.
Ide pokok dari paragraph diatas adalah …

7.
Rangkailah cerita berdasarkan gambar
Disamping !

8. Tanpa organ gerak manusia tidak dapat melakukan apa-apa.


Manusia tidak akan bisa melakukan aktvitas sehari-hari. Hal
tersebut dikarenakan organ gerk adalah system yang meneruskan
perintah dari otak dalam mengendalikan gerakan-gerakan, baik
gerakan-gerakan spontan maupun gerakan-gerakan terencana.
Apa ide pokok yang tepat untuk paragraph diatas ?

9. . rangkailah cerita berdasarkan gambar


disamping !

10. Buatlah suatu ide pokok dan rangkailah menjadi sebuah cerita
singat !

80
81

KUNCI JAWABAN

PILIHAN GANDA
1. D 11. D 21.A
2. C 12. B 22. C
3. A 13. B 23. A
4. D 14. A 24. A
5. A 15. A 25. B
6. B 16. C
7. B 17. A
8. A 18. C
9. B 19. A
10. A 20. B

ESSAY
1. Ide pokok adalah gambaran keseluruhan dari suatu paragraph
2. 1. Baca seluruh paragraph
2. Menentukan kalimat yang mengandung informasi paling
penting dari paragraph
3. Menentukan jenis paragraph dengan melihat tata letak kalimat
utamanya
4. Menentukan ide pokok yang dinyatakan dalam kalimat utama
5. Tandai ide pokok
3. 1. Untuk menjelaskan inti dari suatu paraagraf
2. untuk mengetahui inti atau pokok bahasan pada suatu bacaan
3. untuk mengetahui gagasan utama dari suatu paragraph
4. Kupu-kupu hewan yang lucu. Banyak orang menyukai kupu-
kupu. Warnanya yang indah sangat menrik perhatian. Kupu-kupu
terbang dan hinggap pada bunga . kupu-kupu memiliki badn kecil
tetapi sayapnya lebar.
5. kucing Edo bernam Miu. Miu memiliki corak yang unik pada
tubuhnya. Corak Miu berbentuk seperti lingkaran yang ada
dibagian kepalanya, dan dibagian badannya bercork seperti bulan
sabit. Banyak orang yang mengagumi Miu karena corak nya yang
cantic dan enak dipandang
6. bentuk tubuh yang paling banyk dimiliki oleh hewan air twar
adalah bentuuk rudal

81
82

7. Pak Rudi mengajak Edo ke kendang kelinci milikknya.


Kandangnya sangat luas. Kelincinya banyak sekali. Edo sangat
gembira melihat kelinci-kelinci itu.
8. tanpa organ gerak manusia tidak akan bias melakukan gerakan
apa-apa
9. seekor induk kelinci memiliki 3 ekor anak. Induk kelinci ini
sangat enyayangi anaknya. Induk kelinci sabra menunggu
anaknya menyusu.
10. -

82
83

POST TEST
Mata Pelajaran : Nama :
Kelas : No Absen :
Hari/ Tanggal
Nilai

I. Pilihan Ganda
Bacalah wacana dibawah ini untuk menjawab soal nomor 1
sampai 5
Perindustrian
Industri adalah kegiatan memproses atau mengolah
barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, misalnya
mesin. Ada industri yang mengolah bahan baku atau mentah
menjadi produk olahan. Ada industri yang hanya mengolah
bahan mentah menjadi bahan setengah jadi. Ada pula industri
yang mengolah bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.
Ada industri besar dan industri kecil. Industri besar
menggunakan peralatan, modal, dan tenaga kerja dalam
jumlah besar. Industri kecil menggunakan peralatan, modal,
dan tenaga kerja dalam jumlah lebih kecil. Contoh industri
kecil, antara lain perajin mebel, pembuatan tahu atau tempe,
dan perajin keramik. Contoh industri besar antara lain industri
baja, industri mobil, dan industri tekstil.
Sumber : Soal Bahasa Indonesia SD.

1. Ada berapa jumlah paragraph dari teks diatas ?


A. 1
B. 2
C. 3

83
84

D. 4

2. Ide pokok dari paragraph pertama adalah?


A. Industri adalah suatu proses pembuatan atau menciptakan
suatu benda
B. Industry merupakan upaya penanggulangan bencana
C. Industry mampu memberikan dampak buruk
D. Pembuatan tempe adalah salah satu bentuk industry

3. Ide pokok pada paragraph kedua adalah?


A. Industri memiliki jenis hanya pembuatan keramik saja
B. Ada dua jenis industry yaitu besar dan kecil
C. Industry adalah proses menciptakan sesuatu dari hasil
pemikiran
D. Industry adalah proses rencana

4. Dibawah ini merupakan ide pokok dalam wacana diatas, kecuali?


A. Industri merupakan salah satu legiatan memproses dan
mengolah sesuatu dengan mesin
B. Industry itu ada kecil dan besar
C. Industri membutuhkan modal dan tenaga kerja
D. Industri merupakan kegiatan membuat video saja

5. Menceritakan tentang apa wacana diatas ?


A. Tentang industry
B. Tentang pekerjaan
C. Tentang kebersihan
D. Fungsi Benda

84
85

6. Apa yang dimaksud engan ide pokok ?


A. Tema dalam sebuah paragraf
B. Gagasan yang menjadi dasar sebuah paragraf
C. Kalimat utama dalam sebuah paragraf
D. Kalimat pendukung dalam sebuh paragraf

7. Dibawah ini merupakan Fungsi dalam Menentukan ide pokok ?


A. Membaca paragraf dengan seksama
B. Untuk mengembangkn ide pokok pragraf
C. Untuk mengetahui inti atau pokok bahasan pada suatu bacaaan
D. Untuk mengetahui gagasan utama dari paragraph tersebut

8. Cara pertama dalam menentukan ide pokok suatu paragraph


adalah ….
A. Membac paragraph
B. Mencri kata kunci dialam paragraf
C. Membandingkan info penting dalam paragraf
D. Menandai info penting didalam paragraph

9. Pak Rudi dan Edo memberi makan kelinci. Mereka memberikan


wortel. Kelinci sangat suka makan wortel. Semua kelinci
berkumpul mendekat pada Edo.
Gambar yang cocok untuk kalimat diatas adalah …

85
86

a.

b.

c.

d.

10. Paragraph yang tepat dari ide pokok “organ gerak terdiri dari dua
macam” adalah …
a. Orgn gerak manusia dan hewan terdiri dari 2 macam. Ada
organ gerak pasif, yaitu tulang, ada juga organ gerak aktif
yaitu otot. Tulang dan otot memiliki fungi masing masing
dalam system gerak manusia dan hewan.
b. Organ gerak banyak sekali fungsinya.dengan organ gerak kita
dapat melakukan gerakan-gerakan dalam kegiatan sehari-

86
87

hari. Misalnya berjalan, berlari, memanjat, memegang,


berenang, menggenggam, menoleh dan lainnya
c. Tanpa organ gerak manusia tidak akan bisa melakukan
gerakan apa-apa. Manusia tidak akan bisa melakukan
aktivitas sehari-hari
d. Dengan adanya organ gerak, manusia dan hewan dapat
melakukan kegiatan sehari-hari.

11.
Kalimat yang sesuai untuk gambar diatas adalah…
a. Edo menangis terharu melihat kelinci yang menggemaskan
b. Edo meiliki seekor kucing yang sangat lucu
c. Edo bermain dan mengamati gerakan kelinci yng berbeda
dengan gerakan kucing
d. Edo tertawa kegiragan melihat tingkah lucu kelinci-kelinci
dikandang milik Pak Rudi
Bacalah wacana dibawah ini untuk menjawab soal nomor 12-15!
Kanguru memiliki keahlian yaitu gerakannya. Kondisi
Australia yang merupakan negara besar dengan wilayah yang
luas membuat seekor hewan, termasuk kanguru, diharuskan
memiliki kemampuan mencapai lokasi jarak jauh dengan cepat
demi mendapatkan makanan dan air untuk hidup. Nah, alasan
lingkungan tersebut diseimbangkan dengan keadaan fisik
kanguru yang mampu melompat jauh. Kanguru mampu

87
88

melompat sejauh 8 meter (5 kaki) dengan satu kali lompatan,


bahkan kanguru dapat mencapai jarak lebih dari 50 kilometer per
jam.
Rahasianya adalah kaki belakang yang besar dan kuat. Otot
kaki belakangnya sangat kuat dan elastis. Pada setiap lompatan,
otot kaki belakangnya akan menyimpan energi yang siap
digunakan untuk lompatan berikutnya. Kekuatan ini didukung
juga oleh kedua kaki belakang yang hanya mampu bekerja
bersama-sama, sehingga ketika melompat kedua otot kaki
belakang mendorong tubuh kanguru hingga mencapai jarak yang
jauh.
Selain kedua kaki belakangnya, lompatan kanguru juga
dibantu oleh ekornya sebagai penyeimbang. Pada saat melompat,
ekor dari kanguru diayunkan seperti menggerakkan kaki
belakangnya sehingga ada daya gerak atau momentum yang
didapatkan. Jadi, ketika kaki belakang kanguru direntangkan
maksimal, ekornya akan mengarah ke bawah juga, begitu juga
saat kaki belakang didorong ke depan, ekornya akan diangkat ke
udara.
12. Menceritakan tentang apa wacana diatas…
a. Gerak Kanguru
b. Kehidupan kanguru
c. Cara kanguru berkembang biak
d. Jenis-jenis kanguru

13. Apa ide pokok dari paragraph pertama . . .


a. Australia yang merupakan negara besar dengan wilayah yang
luas

88
89

b. Fisik kanguru yang mampu melompat jauh


c. Kanguru memiliki keahlian yaitu gerakannya
d. Kanguru mampu melompat sejauh 8 meter (5 kaki) dengan
satu kali lompatan

14. Gambar yang sesuai dengan wacan diatas adalah …

a.

b.

c.

d.

15. Lompatan kanguru juga dibantu oleh ekornya sebagai


penyeimbang .
a. 1

89
90

b. 2
c. 3
d. 4

16. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi beragamnya flora dan


fauna di Indonesia. Selain iklim, tanah, dan air yang merupakan
faktor abiotik, ada juga faktor biotik yang mempengaruhi kaya
dan beragamnya flora dan fauna di Indonesia, yakni manusia.
Manusia dengan ilmu dan pengetahuan serta teknologi yang
dimilikinya dapat mengembangkan varietas atau jenis-jenis flora
dan fauna baru. Begitu juga dengan tingkat mobilitasnya
(pergerakan), manusia bisa membawa dan menyebarkan flora dan
fauna dari daerah satu dengan yang lain.
Ide pokok paragraf tersebut adalah ....
a. Manusia dengan ilmu dan pengetahuan serta teknologi yang
dimilikinya.
b. Faktor yang mempengaruhi beragamnya flora dan fauna di
Indonesia.
c. Manusia dengan ilmu dan pengetahuan serta teknologi.
d. Iklim, tanah, dan air yang merupakan faktor abiotik.

17. (1) kupu-kupu adalh hewan yang lucu


(6) Kupu-kupu terbang dan hinggap pada bunga
(7) Banyak orang menyukai kupu-kupu
(8) Kupu-kupu memiliki badan kecil tetapi sayapnya lebar
(9) Warnanya yang indah sangat menarik perhatin
Susunan kalimat yang tepat agar menjadi sebuah paragraph
adalah …

90
91

a. 1-2-3-4-5
b. 1-3-5-2-4
c. 3-2-1-5-4
d. 2-3-5-4-1

18. Ide pokok pada susunan paragraph pada nomor 13 adalah …


a. Kupu-kupu adalah hewan yang lucu
b. Banyak orang menyukai kupu-kupu
c. Warnanya snagat menarik perhatian
d. Kupu-kupu memiliki badan kecil tetapi sayapnya lebar.

Bacalah Teks berikut untuk menjawab soal nomor 19 & 20


Siput Bukanlah Hewan Lemah
Siput, menurut sebagian orang dianggap sebagai hewan yang
lamban dan menjijikkan. Bahkan karena gerakannya yang lamban,
tidak jarang orang membanding-bandingkannya dengan kelinci. Siput
juga dianggap menjijikan karena tubuhnya yang penuh lendir.
Sebenarnya siput memiliki kelebihan dan keistimewaan.
Kelebihan dan keistimewaan siput ini merupakan karunia Tuhan yang
tidak dimiliki oleh hewan-hewan lain. Apa saja kelebihan dan
keistimewaan tersebut? Siput merupakan hewan yang berjasa dalam
penguraian serpihan daun-daunan. Kenapa berjasa? Karena siput
memakan daun-daunan dan menjadikannya bagian-bagian yang kecil
(serpihan) sehingga mudah untuk diuraikan oleh bakteri pengurai. Jika
benda-benda yang besar seperti daun berubah menjadi serpihan dan
diuraikan akan bermanfaat bagi kelestarian lingkungan sekitar siput
berada. Hasil penguraian yang diawali oleh siput itu akan berfungsi
menjadi pupuk alami sehingga tanah pun menjadi subur.

91
92

Siput adalah sang pengembara yang mandiri. Meskipun siput


berjalan lamban, namun siput memiliki stamina yang sangat bagus.
Daerah pengembaraan siput pun sangat luas. Pengembaraan siput
dimulai sejak siput menetas. Setelah menetas, siput langsung mandiri.
Siput tidak lagi terikat dan bergantung pada induknya.
Siput memiliki pertahanan diri yang baik dalam beradaptasi
dengan lingkungan dan mempertahankan diri dari serangan predator.
Meskipun tubuhnya lunak, namun tubuh siput memiliki lendir. Lendir
ini berfungsi sebagai minyak pelumas dan pelindung bagi tubuhnya
ketika berjalandi permukaan. Jalan sekasar apa pun dan seterjal apa
apun akan mudah dilalui tanpa tubuhnya terluka. Selain itu siput juga
dikaruniai Tuhan dengan cangkang. Cangkang ini berfungsi sebagai
rumah yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi tubuhnya.
Cangkang juga berfungsi sebagai tempat persembunyian ketika ia
terancam oleh lingkungan atau predator. Meski terik panas atau pun
hujan, siput tetap bisa hidup nyaman dan aman dengan cangkangnya.
Predator pun akan kebingungan untuk memangsa siput, karena
tubuhnya terlindungi oleh cangkang yang keras.
(Sumber: Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas V)

19. Ide pokok paragraf pertama adalah . . .


a. Siput disebut hewan yang lamban dan menjijikan.
b. Siput lebih kuat dari kelinci.
c. Siput sering disbanding-bandingkan
d. Tubuh siput berlendir.

20. Paragraf ketiga bercerita tentang . . .


a. Siput yang lamban

92
93

b. Siput sang pengembara.


c. Siput yang kuat
d. Siput dan induknya

21. Perhatikan pernyataan berikut!


(5) Membaca sebagian kalimat dalam paragraph sevara sekilas
(6) Menetukan kalimat yang mengandung informasi paling
penting dari paragraph tersebut
(7) Menentukan jenis paragraph dengan melihat tata letak
kalimat utamanya
(8) Menentukan ide pokok yang dinyatakan dalam kalimat utama
tersebut.
Yang tidak termasuk langkah dalam menentukan ide pokok
dalam sebuah paragraph adalah …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

22. Cara menentukan ide pokok adalah …


a. Membaca cepat
b. Menentukan inti paragraph
c. Membaca terlebih dahulu
d. Membaca terlebih dahulu kemudian menentukan inti
paragraph

23. Ide/gagasan yang menjadi dasar atau pokok pengembangan sebuh


paragraph disebut …

93
94

a. Ide pokok
b. Kalimat utama
c. Gagasan paragraph
d. Paragraph

24. Salah satu langkah yang tepat untuk mengembangkan ide pokok
menjadi sebuah paragraph adalah …
a. Rangkailah kalimat menjadi sebuah cerita
b. Agar lebih rapi tambahan ide pokok yang lain
c. Temukan atau tulis kata-kata yang berhubungan dengan ide
pokok
d. Kembangkan kata-kata menjadi sebuah kalimat yang
bertentangan dengan ide pokok.

25.
Ide pokok yang tepat untuk menceritakan gambar diatas adalah

a. Seekor induk kelinci memiliki 3 ekor anak
b. Kelinci menggigit anaknya
c. Kelinci meninggalkan anak-anaknya
d. Anak-anak kelinci menangis

II. ESSAY
Jawablah pertanyaan ini dengan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan ide/gagasan pokok?

94
95

2. Apa saja langkah-langkah dalam menentukan ide pokok?

3. Apa fungsi dari ide pokok dalam suatu paragraph?

4. Tentukaan ide pokok dan rangkailah cerita


dari gambar disamping
Sumber: id.pinterest.com

5. Rangkailah suatu paragraph dari ide pokok “Kucing Edo


memiliki corak yang unik”!

6. Salah satu bentuk tubuh yang paling banyak dimilki oleh hewan
air adalah bentuk rudal. Bentuk tubuh inimemungkinkan ikan
meliuk ke kiri dan ke kanan. Bentuk tubuh yang seperti ini juga
berfungsi untuk mengurangi hambatan pada saat bergerk didalam
air. Ekor dan sirip yang lebar berfungsi untuk mendorong
gerakan ikan dalam air.
Ide pokok dari paragraph diatas adalah …

7.
Rangkailah cerita berdasarkan gambar
Disamping !

8. Tanpa organ gerak manusia tidak dapat melakukan apa-apa.


Manusia tidak akan bisa melakukan aktvitas sehari-hari. Hal
tersebut dikarenakan organ gerk adalah system yang meneruskan

95
96

perintah dari otak dalam mengendalikan gerakan-gerakan, baik


gerakan-gerakan spontan maupun gerakan-gerakan terencana.
Apa ide pokok yang tepat untuk paragraph diatas ?

9. . rangkailah cerita berdasarkan gambar


disamping !

10. Buatlah suatu ide pokok dan rangkailah menjadi sebuah cerita
singat !

KUNCI JAWABAN
PILIHAN GANDA
1. D 9. C 18. A
2. D 11. D 19. C
3. C 12. D 20. D
4. A 13. A 21. B
5. B 14. B 22. D
6. A 15. C 23. C
7. B 16. D 24. A
8. C 17. A 25.. C

ESSAY
1. Ide pokok adalah gambaran keseluruhan dari suatu paragraph
2. 1. Baca seluruh paragraph
2. Menentukan kalimat yang mengandung informasi paling
penting dari paragraph

96
97

3. Menentukan jenis paragraph dengan melihat tata letak kalimat


utamanya
4. Menentukan ide pokok yang dinyatakan dalam kalimat utama
5. Tandai ide pokok
18. 1. Untuk menjelaskan inti dari suatu paraagraf
2. untuk mengetahui inti atau pokok bahasan pada suatu bacaan
3. untuk mengetahui gagasan utama dari suatu paragraph
19. Kupu-kupu hewan yang lucu. Banyak orang menyukai kupu-
kupu. Warnanya yang indah sangat menrik perhatian. Kupu-kupu
terbang dan hinggap pada bunga . kupu-kupu memiliki badn kecil
tetapi sayapnya lebar.
20. kucing Edo bernam Miu. Miu memiliki corak yang unik pada
tubuhnya. Corak Miu berbentuk seperti lingkaran yang ada
dibagian kepalanya, dan dibagian badannya bercork seperti bulan
sabit. Banyak orang yang mengagumi Miu karena corak nya yang
cantic dan enak dipandang
21. bentuk tubuh yang paling banyk dimiliki oleh hewan air twar
adalah bentuuk rudal
22. Pak Rudi mengajak Edo ke kendang kelinci milikknya.
Kandangnya sangat luas. Kelincinya banyak sekali. Edo sangat
gembira melihat kelinci-kelinci itu.
23. tanpa organ gerak manusia tidak akan bias melakukan gerakan
apa-apa
24. seekor induk kelinci memiliki 3 ekor anak. Induk kelinci ini
sangat enyayangi anaknya. Induk kelinci sabra menunggu
anaknya menyusu.
25. -

97
98

INSTRUMEN SETELAH TRY OUT


PRE TES
Lampiran 2 Intrumen Penelitian Setelah Try out

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Nama :

Kelas : V (Lima) No Absen :

Semester : I (Satu) Hari/tanggal :

Nilai :

I. Pilihan Ganda

Berilah tanda (x) pada jawaban yang benar !


Bacalah Dengan Cermat !

Organ Gerak Manusia dan Hewan


Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara
umum, gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi
sebagian atau seluruh bagian dari tubuh. Makhluk hidup akan
bergerak apabila ada rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh
bagian tubuhnya.
Gerak pada manusia dan hewan menggunakan organ gerak yang
tersusun dalam sistem gerak. Organ gerak berguna untuk berjalan,
berlari, melompat, meloncat, memegang, menggali, memanjat,
berenang, dan sebagainya.
Organ gerak pada hewan dan manusia memiliki kesamaan. Alat-
alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada dua macam,
yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot.
Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan.

98
99

Kerja sama antara kedua alat gerak tersebut membentuk suatu sistem
yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat bergerak
dengan sendirinya. Tanpa adanya alat gerak aktif yang memengaruhi
tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan
tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya.
Walaupun merupakan alat gerak pasif, akan tetapi tulang mempunyai
peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki suatu senyawa
kimia yang membuatnhya dapat bergerak. Pada saat otot yang
menempel pada tulang bergerak, otot tersebut akan membuat tulang
bergerak.
(sumber: Tematik terpadu Kurikulum 2013ntuk SD/MI Kelas
V)

1. Ada berapa jumlah paragraph dari bacaan di atas ?


a. 2
b. 3
c. 4
d. 5

2. Paragraph ketiga menceritakan tentang?


a. Organ gerak manusia dan hewan memiliki kesamaan
b. Alat gerak psif berupa tulang
c. Alat gerak aktif berupa otot
d. Kerjasama membentuk system gerak

99
100

3. Dibawah ini merupakan ide pokok dalam wacana diatas, kecuali


….
a. Organ gerk manusia dan hewan
b. Salh satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak
c. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan organ gerk
yang tersusun dalam system gerak.
d. Kerja sama antara kedua alat gerak tersebut membentuk
suatu system yang disebut system gerak

4. Apa yang dimaksud dengan ide pokok . . .


a. Tema dalam sebuah paragraf
b. Gagasan yang menjadi dasar sebuah paragraf
c. Kalimat utama dalam sebuah paragraf
d. Kalimat pendukung dalam sebuh paragraf

5. Cara pertama dalam menentukan ide pokok suatu paragraph


adalah ….
a. Membac paragraph
b. Mencri kata kunci dialam paragraf
c. Membandingkan info penting dalam paragraf
d. Menandai info penting didalam paragraph

6. Pak Rudi dan Edo memberi makan kelinci. Mereka memberikan


wortel. Kelinci sangat suka makan wortel. Semua kelinci
berkumpul mendekat pada Edo.
Gambar yang cocok untuk kalimat diatas adalah …

100
101

a.

b.

c.

d.

7.
Kalimat yang sesuai untuk gambar diatas adalah…
a. Edo menangis terharu melihat kelinci yang menggemaskan

101
102

b. Edo meiliki seekor kucing yang sangat lucu


c. Edo bermain dan mengamati gerakan kelinci yng berbeda
dengan gerakan kucing
d. Edo tertawa kegiragan melihat tingkah lucu kelinci-kelinci
dikandang milik Pak Rudi

8. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi beragamnya flora dan


fauna di Indonesia. Selain iklim, tanah, dan air yang merupakan
faktor abiotik, ada juga faktor biotik yang mempengaruhi kaya
dan beragamnya flora dan fauna di Indonesia, yakni manusia.
Manusia dengan ilmu dan pengetahuan serta teknologi yang
dimilikinya dapat mengembangkan varietas atau jenis-jenis flora
dan fauna baru. Begitu juga dengan tingkat mobilitasnya
(pergerakan), manusia bisa membawa dan menyebarkan flora dan
fauna dari daerah satu dengan yang lain.
Ide pokok paragraf tersebut adalah ....
a. Manusia dengan ilmu dan pengetahuan serta teknologi
yang dimilikinya.
b. Faktor yang mempengaruhi beragamnya flora dan fauna di
Indonesia.
c. Manusia dengan ilmu dan pengetahuan serta teknologi.
d. Iklim, tanah, dan air yang merupakan faktor abiotik.

9. (1) kupu-kupu adalh hewan yang lucu


(2) Kupu-kupu terbang dan hinggap pada bunga
(3) Banyak orang menyukai kupu-kupu
(4) Kupu-kupu memiliki badan kecil tetapi sayapnya lebar
(5) Warnanya yang indah sangat menarik perhatin

102
103

Susunan kalimat yang tepat agar menjadi sebuah paragraph


adalah …
a. 1-2-3-4-5
b. 1-3-5-2-4
c. 3-2-1-5-4
d. 2-3-5-4-1

10. Ide pokok pada susunan paragraph pada nomor 13 adalah …


a. Kupu-kupu adalah hewan yang lucu
b. Banyak orang menyukai kupu-kupu
c. Warnanya snagat menarik perhatian
d. Kupu-kupu memiliki badan kecil tetapi sayapnya lebar.

Bacalah wacana dibawah ini untuk menjawab soal nomor 15-18!

Kanguru memiliki keahlian yaitu gerakannya. Kondisi


Australia yang merupakan negara besar dengan wilayah yang
luas membuat seekor hewan, termasuk kanguru, diharuskan
memiliki kemampuan mencapai lokasi jarak jauh dengan cepat
demi mendapatkan makanan dan air untuk hidup. Nah, alasan
lingkungan tersebut diseimbangkan dengan keadaan fisik
kanguru yang mampu melompat jauh. Kanguru mampu
melompat sejauh 8 meter (5 kaki) dengan satu kali lompatan,
bahkan kanguru dapat mencapai jarak lebih dari 50 kilometer per
jam.
Rahasianya adalah kaki belakang yang besar dan kuat. Otot
kaki belakangnya sangat kuat dan elastis. Pada setiap lompatan,
otot kaki belakangnya akan menyimpan energi yang siap
digunakan untuk lompatan berikutnya. Kekuatan ini didukung
juga oleh kedua kaki belakang yang hanya mampu bekerja
bersama-sama, sehingga ketika melompat kedua otot kaki

103
104

belakang mendorong tubuh kanguru hingga mencapai jarak yang


jauh.
Selain kedua kaki belakangnya, lompatan kanguru juga
dibantu oleh ekornya sebagai penyeimbang. Pada saat melompat,
ekor dari kanguru diayunkan seperti menggerakkan kaki
belakangnya sehingga ada daya gerak atau momentum yang
didapatkan. Jadi, ketika kaki belakang kanguru direntangkan
maksimal, ekornya akan mengarah ke bawah juga, begitu juga
saat kaki belakang didorong ke depan, ekornya akan diangkat ke
udara.

11. Apa ide pokok dari paragraph pertama . . .


e. Australia yang merupakan negara besar dengan wilayah yang
luas
f. Fisik kanguru yang mampu melompat jauh
a. Kanguru memiliki keahlian yaitu gerakannya
b. Kanguru mampu melompat sejauh 8 meter (5 kaki) dengan
satu kali lompatan

12. Gambar yang sesuai dengan wacan diatas adalah …

a.

b.

104
105

c.

d.
13. Lompatan kanguru juga dibantu oleh ekornya sebagai
penyeimbang .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

14. Perhatikan pernyataan berikut!


(1) Membaca sebagian kalimat dalam paragraph sevara sekilas
(2) Menetukan kalimat yang mengandung informasi paling
penting dari paragraph tersebut
(3) Menentukan jenis paragraph dengan melihat tata letak
kalimat utamanya
(4) Menentukan ide pokok yang dinyatakan dalam kalimat utama
tersebut.

Yang tidak termasuk langkah dalam menentukan ide pokok


dalam sebuah paragraph adalah …

105
106

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

15. Cara menentukan ide pokok adalah …


a. Membaca cepat
b. Menentukan inti paragraph
c. Membaca terlebih dahulu
d. Membaca terlebih dahulu kemudian menentukan inti
paragraph

16. Ide/gagasan yang menjadi dasar atau pokok pengembangan sebuh


paragraph disebut …
a. Ide pokok
b. Kalimat utama
c. Gagasan paragraph
d. Paragraph

17. Salah satu langkah yang tepat untuk mengembangkan ide pokok
menjadi sebuah paragraph adalah …
a. Rangkailah kalimat menjadi sebuah cerita
b. Agar lebih rapi tambahan ide pokok yang lain
c. Temukan atau tulis kata-kata yang berhubungan dengan ide
pokok
d. Kembangkan kata-kata menjadi sebuah kalimat yang
bertentangan dengan ide pokok.

106
107

18.
Ide pokok yang tepat untuk menceritakan gambar diatas adalah

a. Seekor induk kelinci memiliki 3 ekor anak
b. Kelinci menggigit anaknya
c. Kelinci meninggalkan anak-anaknya
d. Anak-anak kelinci menangis

Bacalah Teks berikut untuk menjawab soal nomor 24 & 25


Siput Bukanlah Hewan Lemah
Siput, menurut sebagian orang dianggap sebagai hewan yang
lamban dan menjijikkan. Bahkan karena gerakannya yang lamban,
tidak jarang orang membanding-bandingkannya dengan kelinci. Siput
juga dianggap menjijikan karena tubuhnya yang penuh lendir.
Sebenarnya siput memiliki kelebihan dan keistimewaan.
Kelebihan dan keistimewaan siput ini merupakan karunia Tuhan yang
tidak dimiliki oleh hewan-hewan lain. Apa saja kelebihan dan
keistimewaan tersebut? Siput merupakan hewan yang berjasa dalam
penguraian serpihan daun-daunan. Kenapa berjasa? Karena siput
memakan daun-daunan dan menjadikannya bagian-bagian yang kecil
(serpihan) sehingga mudah untuk diuraikan oleh bakteri pengurai. Jika
benda-benda yang besar seperti daun berubah menjadi serpihan dan
diuraikan akan bermanfaat bagi kelestarian lingkungan sekitar siput
berada. Hasil penguraian yang diawali oleh siput itu akan berfungsi
menjadi pupuk alami sehingga tanah pun menjadi subur.
Siput adalah sang pengembara yang mandiri. Meskipun siput
berjalan lamban, namun siput memiliki stamina yang sangat bagus.
Daerah pengembaraan siput pun sangat luas. Pengembaraan siput
dimulai sejak siput menetas. Setelah menetas, siput langsung mandiri.
Siput tidak lagi terikat dan bergantung pada induknya.

107
108

Siput memiliki pertahanan diri yang baik dalam beradaptasi


dengan lingkungan dan mempertahankan diri dari serangan predator.
Meskipun tubuhnya lunak, namun tubuh siput memiliki lendir. Lendir
ini berfungsi sebagai minyak pelumas dan pelindung bagi tubuhnya
ketika berjalandi permukaan. Jalan sekasar apa pun dan seterjal apa
apun akan mudah dilalui tanpa tubuhnya terluka. Selain itu siput juga
dikaruniai Tuhan dengan cangkang. Cangkang ini berfungsi sebagai
rumah yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi tubuhnya.
Cangkang juga berfungsi sebagai tempat persembunyian ketika ia
terancam oleh lingkungan atau predator. Meski terik panas atau pun
hujan, siput tetap bisa hidup nyaman dan aman dengan cangkangnya.
Predator pun akan kebingungan untuk memangsa siput, karena
tubuhnya terlindungi oleh cangkang yang keras.
(Sumber: Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas V)

19. Ide pokok paragraf pertama adalah . . .


e. Siput disebut hewan yang lamban dan menjijikan.
a. Siput lebih kuat dari kelinci.
b. Siput sering disbanding-bandingkan
c. Tubuh siput berlendir.

20. Paragraf ketiga bercerita tentang . . .


e. Siput yang lamban
f. Siput sang pengembara.
g. Siput yang kuat
h. Siput dan induknya

II. ESSAY
Jawablah pertanyaan ini dengan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan ide/gagasan pokok?

2. Apa fungsi dari ide pokok dalam suatu paragraph?

108
109

3. Salah satu bentuk tubuh yang paling banyak dimilki oleh hewan
air adalah bentuk rudal. Bentuk tubuh inimemungkinkan ikan
meliuk ke kiri dan ke kanan. Bentuk tubuh yang seperti ini juga
berfungsi untuk mengurangi hambatan pada saat bergerk didalam
air. Ekor dan sirip yang lebar berfungsi untuk mendorong
gerakan ikan dalam air.
Ide pokok dari paragraph diatas adalah …
4.
Rangkailah cerita berdasarkan gambar
Disamping !

5. Buatlah suatu ide pokok dan rangkailah menjadi sebuah cerita


singat !

109
110

KUNCI JAWABAN

PILIHAN GANDA
11. D 11. D
12. C 12. B
13. A 13. B
14. D 14. A
15. A 15. A
16. B 16. C
17. B 17. A
18. A 18. C
19. B 19. A
20. A 20. B

ESSAY
1. Ide pokok adalah gambaran keseluruhan dari suatu paragraph
2. 1. Untuk menjelaskan inti dari suatu paraagraf
2. untuk mengetahui inti atau pokok bahasan pada suatu bacaan
3. untuk mengetahui gagasan utama dari suatu paragraph
3. bentuk tubuh yang paling banyk dimiliki oleh hewan air twar
adalah bentuuk rudal
4. Pak Rudi mengajak Edo ke kendang kelinci milikknya.
Kandangnya sangat luas. Kelincinya banyak sekali. Edo sangat
gembira melihat kelinci-kelinci itu.
5. -

110
111

POST TEST

Mata Pelajaran : Nama :

Kelas : No Absen :

Hari/ Tanggal

Nilai

I. Pilihan Ganda
Bacalah wacana dibawah ini untuk menjawab soal nomor 1
sampai 5
Perindustrian
Industri adalah kegiatan memproses atau mengolah
barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, misalnya
mesin. Ada industri yang mengolah bahan baku atau mentah
menjadi produk olahan. Ada industri yang hanya mengolah
bahan mentah menjadi bahan setengah jadi. Ada pula industri
yang mengolah bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.
Ada industri besar dan industri kecil. Industri besar
menggunakan peralatan, modal, dan tenaga kerja dalam
jumlah besar. Industri kecil menggunakan peralatan, modal,
dan tenaga kerja dalam jumlah lebih kecil. Contoh industri
kecil, antara lain perajin mebel, pembuatan tahu atau tempe,
dan perajin keramik. Contoh industri besar antara lain industri
baja, industri mobil, dan industri tekstil.
Sumber : Soal Bahasa Indonesia SD.

111
112

1. Ada berapa jumlah paragraph dari teks diatas ?


A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
2. Ide pokok dari paragraph pertama adalah?
A. Industri adalah suatu proses pembuatan atau menciptakan
suatu benda
B. Industry merupakan upaya penanggulangan bencana
C. Industry mampu memberikan dampak buruk
D. Pembuatan tempe adalah salah satu bentuk industry
3. Dibawah ini merupakan ide pokok dalam wacana diatas, kecuali?
A. Industri merupakan salah satu legiatan memproses dan
mengolah sesuatu dengan mesin
B. Industry itu ada kecil dan besar
C. Industri membutuhkan modal dan tenaga kerja
D. Industri merupakan kegiatan membuat video saja
4. Menceritakan tentang apa wacana diatas ?
A. Tentang industry
B. Tentang pekerjaan
C. Tentang kebersihan
D. Fungsi Benda
5. Apa yang dimaksud engan ide pokok ?
A. Tema dalam sebuah paragraf
B. Gagasan yang menjadi dasar sebuah paragraf
C. Kalimat utama dalam sebuah paragraf
D. Kalimat pendukung dalam sebuh paragraf

112
113

6. Cara pertama dalam menentukan ide pokok suatu paragraph


adalah ….
A. Membac paragraph
B. Mencri kata kunci dialam paragraf
C. Membandingkan info penting dalam paragraf
D. Menandai info penting didalam paragraph
7. Pak Rudi dan Edo memberi makan kelinci. Mereka memberikan
wortel. Kelinci sangat suka makan wortel. Semua kelinci
berkumpul mendekat pada Edo.
Gambar yang cocok untuk kalimat diatas adalah …

a.

b.

c.

113
114

d.

8.
Kalimat yang sesuai untuk gambar diatas adalah…
a. Edo menangis terharu melihat kelinci yang menggemaskan
b. Edo meiliki seekor kucing yang sangat lucu
c. Edo bermain dan mengamati gerakan kelinci yng berbeda
dengan gerakan kucing
d. Edo tertawa kegiragan melihat tingkah lucu kelinci-kelinci
dikandang milik Pak Rudi
Bacalah wacana dibawah ini untuk menjawab soal nomor 12-15!
Kanguru memiliki keahlian yaitu gerakannya. Kondisi
Australia yang merupakan negara besar dengan wilayah yang
luas membuat seekor hewan, termasuk kanguru, diharuskan
memiliki kemampuan mencapai lokasi jarak jauh dengan cepat
demi mendapatkan makanan dan air untuk hidup. Nah, alasan
lingkungan tersebut diseimbangkan dengan keadaan fisik
kanguru yang mampu melompat jauh. Kanguru mampu
melompat sejauh 8 meter (5 kaki) dengan satu kali lompatan,

114
115

bahkan kanguru dapat mencapai jarak lebih dari 50 kilometer per


jam.
Rahasianya adalah kaki belakang yang besar dan kuat. Otot
kaki belakangnya sangat kuat dan elastis. Pada setiap lompatan,
otot kaki belakangnya akan menyimpan energi yang siap
digunakan untuk lompatan berikutnya. Kekuatan ini didukung
juga oleh kedua kaki belakang yang hanya mampu bekerja
bersama-sama, sehingga ketika melompat kedua otot kaki
belakang mendorong tubuh kanguru hingga mencapai jarak yang
jauh.
Selain kedua kaki belakangnya, lompatan kanguru juga
dibantu oleh ekornya sebagai penyeimbang. Pada saat melompat,
ekor dari kanguru diayunkan seperti menggerakkan kaki
belakangnya sehingga ada daya gerak atau momentum yang
didapatkan. Jadi, ketika kaki belakang kanguru direntangkan
maksimal, ekornya akan mengarah ke bawah juga, begitu juga
saat kaki belakang didorong ke depan, ekornya akan diangkat ke
udara.

9. Menceritakan tenatnag apa wacana diatas…


a. Gerak Kanguru
b. Kehidupan kanguru
c. Cara kanguru berkembang biak
d. Jenis-jenis kanguru

10. Gambar yang sesuai dengan wacan diatas adalah …

115
116

a.

b.

c.

d.

11. Lompatan kanguru juga dibantu oleh ekornya sebagai


penyeimbang .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

12. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi beragamnya flora dan


fauna di Indonesia. Selain iklim, tanah, dan air yang merupakan

116
117

faktor abiotik, ada juga faktor biotik yang mempengaruhi kaya


dan beragamnya flora dan fauna di Indonesia, yakni manusia.
Manusia dengan ilmu dan pengetahuan serta teknologi yang
dimilikinya dapat mengembangkan varietas atau jenis-jenis flora
dan fauna baru. Begitu juga dengan tingkat mobilitasnya
(pergerakan), manusia bisa membawa dan menyebarkan flora dan
fauna dari daerah satu dengan yang lain.
Ide pokok paragraf tersebut adalah ....
a. Manusia dengan ilmu dan pengetahuan serta teknologi
yang dimilikinya.
b. Faktor yang mempengaruhi beragamnya flora dan fauna di
Indonesia.
c. Manusia dengan ilmu dan pengetahuan serta teknologi.
d. Iklim, tanah, dan air yang merupakan faktor abiotik.

13. (1) kupu-kupu adalh hewan yang lucu


(2) Kupu-kupu terbang dan hinggap pada bunga
(3) Banyak orang menyukai kupu-kupu
(4) Kupu-kupu memiliki badan kecil tetapi sayapnya lebar
(5) Warnanya yang indah sangat menarik perhatin
Susunan kalimat yang tepat agar menjadi sebuah paragraph
adalah …
e. 1-2-3-4-5
f. 1-3-5-2-4
g. 3-2-1-5-4
h. 2-3-5-4-1

117
118

Bacalah Teks berikut untuk menjawab soal nomor 19 & 20


Siput Bukanlah Hewan Lemah
Siput, menurut sebagian orang dianggap sebagai hewan yang
lamban dan menjijikkan. Bahkan karena gerakannya yang lamban,
tidak jarang orang membanding-bandingkannya dengan kelinci. Siput
juga dianggap menjijikan karena tubuhnya yang penuh lendir.
Sebenarnya siput memiliki kelebihan dan keistimewaan.
Kelebihan dan keistimewaan siput ini merupakan karunia Tuhan yang
tidak dimiliki oleh hewan-hewan lain. Apa saja kelebihan dan
keistimewaan tersebut? Siput merupakan hewan yang berjasa dalam
penguraian serpihan daun-daunan. Kenapa berjasa? Karena siput
memakan daun-daunan dan menjadikannya bagian-bagian yang kecil
(serpihan) sehingga mudah untuk diuraikan oleh bakteri pengurai. Jika
benda-benda yang besar seperti daun berubah menjadi serpihan dan
diuraikan akan bermanfaat bagi kelestarian lingkungan sekitar siput
berada. Hasil penguraian yang diawali oleh siput itu akan berfungsi
menjadi pupuk alami sehingga tanah pun menjadi subur.
Siput adalah sang pengembara yang mandiri. Meskipun siput
berjalan lamban, namun siput memiliki stamina yang sangat bagus.
Daerah pengembaraan siput pun sangat luas. Pengembaraan siput
dimulai sejak siput menetas. Setelah menetas, siput langsung mandiri.
Siput tidak lagi terikat dan bergantung pada induknya.
Siput memiliki pertahanan diri yang baik dalam beradaptasi
dengan lingkungan dan mempertahankan diri dari serangan predator.
Meskipun tubuhnya lunak, namun tubuh siput memiliki lendir. Lendir
ini berfungsi sebagai minyak pelumas dan pelindung bagi tubuhnya
ketika berjalandi permukaan. Jalan sekasar apa pun dan seterjal apa
apun akan mudah dilalui tanpa tubuhnya terluka. Selain itu siput juga

118
119

dikaruniai Tuhan dengan cangkang. Cangkang ini berfungsi sebagai


rumah yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi tubuhnya.
Cangkang juga berfungsi sebagai tempat persembunyian ketika ia
terancam oleh lingkungan atau predator. Meski terik panas atau pun
hujan, siput tetap bisa hidup nyaman dan aman dengan cangkangnya.
Predator pun akan kebingungan untuk memangsa siput, karena
tubuhnya terlindungi oleh cangkang yang keras.
(Sumber: Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Untuk SD/MI Kelas V)

14. Paragraf ketiga bercerita tentang . . .


a. Siput yang lamban
b. Siput sang pengembara.
c. Siput yang kuat
d. Siput dan induknya
15. Perhatikan pernyataan berikut!
(5) Membaca sebagian kalimat dalam paragraph sevara sekilas
(6) Menetukan kalimat yang mengandung informasi paling
penting dari paragraph tersebut
(7) Menentukan jenis paragraph dengan melihat tata letak
kalimat utamanya
(8) Menentukan ide pokok yang dinyatakan dalam kalimat utama
tersebut.
Yang tidak termasuk langkah dalam menentukan ide pokok
dalam sebuah paragraph adalah …
a. 1
b. 2

119
120

c. 3
d. 4

16. Cara menentukan ide pokok adalah …


a. Membaca cepat
b. Menentukan inti paragraph
c. Membaca terlebih dahulu
d. Membaca terlebih dahulu kemudian menentukan inti
paragraph

17. Ide/gagasan yang menjadi dasar atau pokok pengembangan sebuh


paragraph disebut …
a. Ide pokok
b. Kalimat utama
c. Gagasan paragraph
d. Paragraph

18. Salah satu langkah yang tepat untuk mengembangkan ide pokok
menjadi sebuah paragraph adalah …
a. Rangkailah kalimat menjadi sebuah cerita
b. Agar lebih rapi tambahan ide pokok yang lain
c. Temukan atau tulis kata-kata yang berhubungan dengan ide
pokok
d. Kembangkan kata-kata menjadi sebuah kalimat yang
bertentangan dengan ide pokok.

120
121

19.
Ide pokok yang tepat untuk menceritakan gambar diatas adalah

a. Seekor induk kelinci memiliki 3 ekor anak
b. Kelinci menggigit anaknya
c. Kelinci meninggalkan anak-anaknya
d. Anak-anak kelinci menangis

II. ESSAY
Jawablah pertanyaan ini dengan benar !
1. Apa saja langkah-langkah dalam menentukan ide pokok?
2. Apa fungsi dari ide pokok dalam suatu paragraph?
3. Salah satu bentuk tubuh yang paling banyak dimilki oleh hewan
air adalah bentuk rudal. Bentuk tubuh inimemungkinkan ikan
meliuk ke kiri dan ke kanan. Bentuk tubuh yang seperti ini juga
berfungsi untuk mengurangi hambatan pada saat bergerk didalam
air. Ekor dan sirip yang lebar berfungsi untuk mendorong
gerakan ikan dalam air.
Ide pokok dari paragraph diatas adalah …

4.
Rangkailah cerita berdasarkan gambar
Disamping !

121
122

5. . rangkailah cerita berdasarkan gambar


disamping !

122
123

KUNCI JAWABAN
PILIHAN GANDA
9. D 9. C 18. A
10. D 6. D 19. C
11. C 7. D 20. D
12. A 8. A
13. B 9. B
14. A 10. C
15. B 11. D
16. C 12. A

ESSAY
1. 1. Baca seluruh paragraph
2. Menentukan kalimat yang mengandung informasi paling
penting dari paragraph
2. 1. Untuk menjelaskan inti dari suatu paraagraf
2. untuk mengetahui inti atau pokok bahasan pada suatu bacaan
3. untuk mengetahui gagasan utama dari suatu paragraph
3. bentuk tubuh yang paling banyk dimiliki oleh hewan air twar
adalah bentuuk rudal
4. Pak Rudi mengajak Edo ke kendang kelinci milikknya.
Kandangnya sangat luas. Kelincinya banyak sekali. Edo sangat
gembira melihat kelinci-kelinci itu.
5. seekor induk kelinci memiliki 3 ekor anak. Induk kelinci ini
sangat enyayangi anaknya. Induk kelinci sabra menunggu
anaknya menyusu.

123
124

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

PRE TES
NO Soal Rhitung R Tabel Keterangan
1 Item 1 0.675 0.381 Valid
2 Item 2 0.276 0.381 Tidak valid
3 Item 3 0.452 0.381 valid
4 Item 4 0.444 0.381 valid
5 Item 5 0.244 0.381 Tidak valid
6 Item 6 0.567 0.381 valid
7 Item 7 0.231 0.381 Tidak Valid
8 Item 8 0.677 0.381 valid
9 Item 9 0.732 0.381 valid
10 Item 10 0.223 0.381 Tidak Valid
11 Item 11 0.701 0.381 valid
12 Item 12 0.732 0.381 valid
13 Item 13 0.661 0.381 valid
14 Item 14 0.456 0.381 valid
15 Item 15 0.124 0.381 Tidak Valid
16 Item 16 0.554 0.381 valid
17 Item 17 0.444 0.381 valid
18 Item 18 0.534 0.381 valid
19 Item 19 0.765 0.381 valid
20 Item 20 0.480 0.381 valid
21 Item 21 0.701 0.381 valid
22 Item 22 0.732 0.381 valid
23 Item 23 0.661 0.381 valid
24 Item 24 0.456 0.381 valid
25 Item 25 0.657 0.381 valid
26 Item 26 0.724 0.381 valid
27 Item 27 0.213 0.381 Tidak Valid
28 Item 28 0.543 0.381 valid
29 Item 29 0.221 0.381 Tidak Valid
30 Item 30 0.254 0.381 Tidak Valid
31 Item 31 0.665 0.381 valid
32 Item 32 0.432 0.381 valid
33 Item 33 0.224 0.381 Tidak Valid
34 Item 34 0.201 0.381 Tidak Valid
35 Item 35 0.444 0.381 valid

124
125

VALIDITAS POST TEST

NO Soal Rhitung R Keterangan


Tabel
1 Item 1 0.776 0.381 valid
2 Item 2 0.564 0.381 valid
3 Item 3 0.214 0.381 Tidak Valid
4 Item 4 0.534 0.381 valid
5 Item 5 0.765 0.381 valid
6 Item 6 0.480 0.381 valid
7 Item 7 0.254 0.381 Tidak Valid
8 Item 8 0.675 0.381 valid
9 Item 9 0.780 0.381 valid
10 Item 10 0.222 0.381 Tidak Valid
11 Item 11 0.390 0.381 valid
12 Item 12 0.261 0.381 valid
13 Item 13 0.242 0.381 Tidak Valid
14 Item 14 0.701 0.381 valid
15 Item 15 0.732 0.381 valid
16 Item 16 0.661 0.381 valid
17 Item 17 0.456 0.381 valid
18 Item 18 0.261 0.381 Tidak Valid
19 Item 19 0.167 0.381 Tidak Valid
20 Item 20 0.420 0.381 valid
21 Item 21 0.415 0.381 valid
22 Item 22 0.414 0.381 valid
23 Item 23 0.392 0.381 valid
24 Item 24 0.441 0.381 valid
25 Item 25 0.456 0.381 valid
26 Item 26 0.190 0.381 Tidak Valid
27 Item 27 0.871 0.381 valid
28 Item 28 0.564 0.381 valid
29 Item 29 0.124 0.381 Tidak Valid
30 Item 30 0.241 0.381 Tidak Valid
31 Item 31 0.525 0.381 valid
32 Item 32 0.654 0.381 valid
33 Item 33 0.225 0.381 Tidak Valid
34 Item 34 0.445 0.381 valid
35 Item 35 0.278 0.381 Tidak Valid

125
126

Lampiran 4 Hasil Uji Reliability Pre dan Post tes

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 67 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 67 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized N of
Alpha Items Items
.915 .915 25

126
127

Lampiran 5 Data Siswa Kelas Try Out

No NAMA PESERTA JENIS


DIDIK KELAMIN
1 AAS L
2 AS P
3 AWP L
4 AFA L
5 AHK P
6 AS P
7 AYR P
8 AGRS P
9 AZBA P
10 B DS L
11 DBA P
12 DS L
13 FRS L
14 FZH P
15 GEK L
16 HRD P
17 INA P
18 JAZ L
19 KA P
20 KRAG L
21 LGW L
22 MAF L
23 MCP P
24 M P
25 NIR P
26 RTJ L
27 RA L
28 SARD L
29 S P
30 YSP P

127
128

Lampiran 6 Data Siswa Kelas Control

No NAMA PESERTA JENIS


DIDIK KELAMIN
1 AN P
2 AZN P
3 AYV L
4 AZPR P
5 BA P
6 FM P
7 GAS P
8 HH P
9 HR L
10 KR P
11 KS P
12 MFKA L
13 MAF L
14 MAM L
15 MRR L
16 NM P
17 NM L
18 RHA L
19 RS L
20 R L
21 RHS P
22 MHB L
23 KH L
24 SP P
25 THS P
26 TW L
27 VH P
28 WN L
29 WS L
30 YP L

128
129

Lampiran 7 Data Siswa Kelas Eksperimen

No NAMA PESERTA JENIS


DIDIK KELAMIN
1 AFP L
2 AS L
3 ARM L
4 ABS L
5 ATY P
6 AC P
7 AKH P
8 BBA L
9 HNA L
10 MAA L
11 MPAS L
12 MRR L
13 MGF P
14 MA P
15 MN P
16 MAA L
17 MF L
18 NAS P
19 NRFR P
20 RDS L
21 SDP P
22 SAP P
23 TA L
24 YH P

129
130

Lampiran 8 Hasil Kerja Kelas Control dan Eksperimen

Kode Score
No
siswa Pretest Postest
1 A1 68 88
2 A2 75 80
3 A3 80 70
4 A4 65 64
5 A5 60 75
6 A6 76 80
7 A7 78 68
8 A8 68 83
9 A9 70 64
10 A10 73 80
11 A11 60 70
12 A12 80 68
13 A13 76 68
14 A14 65 80
15 A15 78 64
16 A16 82 83
17 A17 79 75
18 A18 60 66
19 A19 75 88
20 A20 70 66
21 A21 78 64
22 A22 68 70
23 A23 70 68
24 A24 80 75
25 A25 65 66
26 A26 80 75
27 A27 78 68
28 A28 78 80
29 A29 65 64
30 A30 65 88
Kelas Control
KKM 70

130
131

No Kode Score
siswa Pretest Postest
1 F1 75 96
2 F2 72 80
3 F3 53 83
4 F4 52 72
5 F5 64 80
6 F6 51 83
7 F7 71 96
8 F8 48 75
9 F9 39 96
10 F10 54 72
11 F11 65 80
12 F12 76 80
13 F13 65 83
14 F14 57 72
15 F15 40 80
16 F16 67 96
17 F17 60 80
18 F18 75 96
19 F19 64 96
20 F20 57 80
21 F21 63 72
22 F22 72 83
23 F23 75 80
24 F24 64 72
Kelas Eksperimen
KKM 70

131
132

Lampiran 9 Dokumentasi Hasil Belajar

132
133

133
134

Lampiran 10 Silabus

134
135

135
136

136
137

Lampiran 11 RPP Kelas Eksperimen

137
138

138
139

139
140

140
141

141
142

142
143

143
144

144
145

145
146

146
147

147
148

148
149

Lampiran 12 RPP Kelas Control

149
150

150
151

151
152

152
153

153
154

154
155

155
156

156
157

157
158

158
159

159
160

160
161

Lampiran 13 Surat Pra Penelitian

161
162

Lampiran 14 Surat Balasan Pra Penelitian

162
163

Lampiran 15 Surat Izin Penelitian

163
164

Lampiran 16 Surat Balasan Penelitian

164
165

Lampiran 17 Surat Validasi Jurusan

165
166

166
167

Lampiran 18 Hasil Turnitin Akhir

PENGARUH METODE
TUTOR SEBAYA
TERHADAP HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK
PADAPEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
KELAS V SDN 3 SEGALA
MIDER BANDAR
LAMPUNG
by Robiatun Nafi’ah

Submission date: 26-Sep-2022 01:51PM (UTC+0700)


Submission ID: 1909219878
File name: Robiatun_Nafi_ah.docx (257.73K)
Word count: 4846
Character count: 30159

167
168

168
169

169
170

170
171

Lampiran 19 Dokumentasi Kelas Try Out

171
172

Lampiran 20 Dokumentasi Kelas Experimen

172
173

Lampiran 21 Dokumentasi Kelas Kontrol

173
174

Lampiran 22 Foto Bersama Kepala Sekolah SDN 3 Segalamider

174

Anda mungkin juga menyukai