Algae
Algae
Algae
Disusun Oleh :
Amalia Madah (1137020001)
Elis Suparni (11370200)
Ferbi Fajar Ramadhan (1137020020)
Fitri Anggraeni (1137020021)
Licca Purnama (1137020040)
Assalamualaikum ^_^
^ Alga ^
Algae (jamak Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan
perbedaan fungsi yang nyata.Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki "organ" seperti yang
dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan pula
sebagai tumbuhan bertalus (Waluyo, 2004).
Tumbuhan Ganggang atau lebih dikenal dengan nama alga ini merupakan tumbuhan talus yang
hidup di air, baik air tawar maupun laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang
lembab/basah. Yang hidup di air ada yang bergerak aktif ada yang tidak.Jenis-jenis yang hidup
bebas di air, terutama yang tubuhnya bersel tunggal dan dapat bergerak aktif merupakan penyusun
plankton, tepatnya fitoplankton.Yang melekat pada sesuatu yang ada di dalam air, misalnya batu
atau kayu.
Alga makroskopis merupakan tumbuhan yang masih berupa talus karena belum dapat dibedakan
antara akar, batang dan daunnya. Warna tubuhnya ada yang merah atau coklat sesuai dengan
pigmen dominan yang dimiikinya.
Sedangkan alga mikroskopis atau alga yang bersel tunggal (uniseluler), membentuk koloni yang
tidak membentuk filamen.Algae uniseluler ada yang dapat bergerak atas kekuatan sendiri (motil)
dan ada yang tidak dapat bergerak (nonmotil) (Waluyo, 2004).
Organisme ini dapat melakukan fotosintesis dan hidup dari nutrient anorganik serta menghasilkan
zat-zat organic dari CO2 oleh fotosintesis.Mikroalga mempunyai zat warna hijau daun
(pigmen)klorofil yang berperanpada proses fotosintesisdenganbantuan H2O, CO2 dan sinar
matahari untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan untuk biosintesis sel, pertumbuhan dan
pertambahan sel, (Chalid, dkk., 2003).
1. Chlorophyta
Chlorophyta merupakan kelompok besar (lebih dari 7000 spesies) yang anggotanya terdiri
dari algae hijau yang hidup sebagai plankton di air tawar dan sebagian kecil di air
laut.Berbentuk filamen nonmotil atau thaloid, dan mempunyai flagella. Sel-selnya
dikelilingi oleh dinding selulosa yang sama dengan tanaman hijau multiseluler seperti
halnya kloroplasnya (Pelczar, 1986). Chlorophyta umumnya hidup di air tawar (90%)
yang merupakan suatu penyusun plankton atau sebagai bentos bersel besar ada yang hidup
di air laut(10%), terutama dekat pantai. Ada jenis chlorophyceae yang hidup pada tanahtanah yang basah.(Waluyo, 2004)
Beberapa jenis alga hijau diantanya adalah sebagai berikut :
Sel tunggal (uniseluler) dan motil .Contoh:Chlamidomonas
Sel tunggal uniseluler dan non motil.Contoh:Chlorella
Sel senobium (koloni yang mempunyai jumlah sel tertentu sehingga mempunyai bentuk
yang relatif tetap). Contoh: Volvox, pandorina.
Filamen (ada yang bercabang dan tidak bercabang). Contoh tidak bercabang: ulothorix
sedangkan contoh yang bercabang: Pithophora (Pelczar,1986)
1. Xanthophyceae
Vaucheria
2. Chrysophyceae
Synura
3. Bacillariophyceae (diantomae)
Bacillariophyceae
Rhodophyceae
Pembelahan sel
Sel membelah menjadi 2 yang saling terpisah sehingga
membentuk sel sel tunggal, pada beberapa generasi sel sel
membelah searah dan tidak saling terpisah sehingga
membentuk filamen yang terdiri atas deretan mata rantai sel
yang disebut trikom. Tempat tempat tertentu dari filamen
baru setelah mengalami dormansi ( istirahat yang panjang ).
Heterokist dapat mengikat nitrogen bebas di udara contoh
pada Gleocapsa.Heterokist adalah sel yang pucat, kandungan
selnya terlihat homogen (terlihat dengan mikroskop cahaya)
dan memiliki dinding yang transparan.Heterokist terbentuk
oleh penebalan dinding sel vegetatif.Sedangkan akinet
terbentuk dari penebalan sel vegetatif sehingga menjadi besar
dan penuh dengan cadangan makanan (granula cyanophycin)
dan penebalan-penabalan eksternal oleh tambahan zat yang
kompleks. (Lay dan Hastowo, 1992)
Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan
yang kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi
terutama terjadi pada Oscillatoria.Pada filamen yang panjang
bila salah satu selnya mati maka sel mati itu membagi
filament menjadi 2 bagian atau lebih.Masing masing bagian
disebut hormogonium.Fragmentasi juga dapat terjadi dari
pemisahan dinding yang berdekatan pada trikom atau karena
sel yang mati yang mngkin menjadi potongan bikonkaf yang
terpisah atau necridia.Susunan hormogonium mungkin
meliputi kerusakan transeluler. (Lay dan Hastowo, 1992)
Spora
Pada keadaan yang kurang menguntungkan
Cyanobacteria akan membentuk spora yang
merupakan sel vegetatif. Spora membesar dan
tebal karena penimbunan zat makanan. (Lay dan
Hastowo, 1992).
Cyanophceae (Cholococus)
Pemanfaatan sistem adsorpsi untuk pengambilan logam-logam berat dari perairan telah banyak
dilakukan. Beberapa spesies alga telah ditemukan mempunyai kemampuan yang cukup tinggi
untuk mengadsorpsi ion-ion logam, baik dalam keadaan hidup maupun dalam bentuk sel mati
(biomassa). Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa gugus fungsi yang terdapat dalam
alga mampu melakukan pengikatan dengan ion logam. Gugus fungsi tersebut terutama adalah
gugus karboksil, hidroksil, sulfudril, amino, iomodazol, sulfat, dan sulfonat yang terdapat
didalam dinding sel dalam sitoplasma. Kemampuan alga dalam menyerap ion-ion logam
sangat dibatasi oleh beberapa kelemahan seperti ukurannya yang sangat kecil, berat jenisnya
yang rendah dan mudah rusak karena degradasi oleh mikroorganisme lain. Untuk mengatasi
kelemahan tersebut berbagai upaya dilakukan, diantaranya dengan mengimmobilisasi
biomassanya. Immobilisasi biomassa dapat dilakukan dengan mengunakan (1) Matrik polimer
seperti polietilena glikol, akrilat,
(2) Oksida (oxides) seperti alumina, silika,
(3) Campuran oksida (mixed oxides) seperti kristal aluminasilikat, asam polihetero, dan
(4) Karbon.
Berbagai mekanisme yang berbeda telah dipostulasikan untuk ikatan antara logam dengan
alga/biomassa seperti pertukaran ion, pembentukan kompleks koordinasi, penyerapan secara
fisik, dan pengendapan mikro. Tetapi hasil penelitian akhir-akhir ini menunjukan bahwa
mekanisme pertukaran ion adalah yang lebih dominan. Hal ini dimungkinkan karena adanya
gugus aktif dari alga/biomassa seperti karboksil, sulfat, sulfonat dan amina yang akan
berikatan dengan ion logam.
Kesimpulan
Alga atau ganggang merupakan tumbuhan bertalus, yang tidak
memiliki akar, batang, dan daun sejati. Ganggang ada yang bersel satu
dan bersel banyak, habitatnya di air tawar, air laut, dan daerah
daerah yang lembab. Berdasarkan ukuran alga dapat dibagi menjadi
alga mikroskopis (uniseluler) dan makroskopis (mutliseluler).
Berdasarkan jenisnya alga dapat dibedakan menjadi Chlorophyta (alga
hijau), Phaeophyceae (Alga coklat), Chrysophyta (Alga Keemasan),
Rhodophyceae ( Alga merah) dan Cyanophceae (Alga biru).
Bagi kehidupan alga memiliki manfaat Sebagai Sumber Makanan,
Sebagai Adsorben Logam Berat, Sebagai Sumber Senyawa Bioaktif,
Sebagai Sumber Senyawa Alginat, Sebagai Pupuk Organik dan
Sebagai Penghasil Bioetanol Dan Biodiesel.
Wassalamualaikum ^_^