Earning Per Share

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Rasio Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Bank BUMN yang terdaftar di BEI periode tahun 2012-2018. Metode dalam penelitian ini adalah metode assosiatif kausal.

Populasi dalam penelitian ini adalah sektor bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012 sampai 2018. Sampel penelitian sebanyak 4 perusahaan bank BUMN. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial rasio profitabilitas (Earning Per Share) berpengaruh positif dan signifikasn terhadap harga saham, sedangkan rasio likuiditas (Loand to Deposit Ratio) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Secara simultan rasio profitabilitas (EPS) dan rasio likuiditas (LDR) berpengaruh terhadap harga saham. Kemampuan prediksi dari kedua variabel independen terhadap harga saham sebesar 68.9%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor diluar penelitian.

Kata Kunci : Earning Per Share (EPS), Loand to Deposit Ratio (LDR), dan Harga Saham.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari Likuiditas Saham, Return saham, Earning Per Share dan Tingkat Kemahalan Harga pada Keputusan Stock Split pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah sampel yang digunakan adalah 56 perusahaan yang terdiri dari 28 perusahaan yang melakukan stock split dan 28 perusahaan yang tidak melakukan stock split berdasarkan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis binomial logistic regression menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 25. Berdasarkan hasil penelitian uji wald, menunjukan hasil bahwa secara parsial likuiditas saham dan earning per share berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan stock split, dan tingkat kemahalan harga berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan stock split. Sedangkan return saham tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan stock split.
Kata Kunci : likuiditas saham; return saham; earning per share; tingkat kemahalan harga; keputusan stock split.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh penerapan good corporate governance yang diproksikan dengan skor pemeringkatan corporate governance perception index terhadap corporate social responsibility dan kinerja perusahaan.  Indikator untuk menilai corporate social responsibility adalah dengan menggunakan teknik checklist berdasarkan indeks GRI. Sementara itu, variabel kinerja perusahaan menggunakan rasio return on asset dan earning per share. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan sampel sebanyak 14 perusahaan yang menjadi peserta corporate governance perception index dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode pengamatan tahun 2010-2012.

This paper is based to identify the dependence of internal and external factors affecting the stock price of Indian companies. This paper considers a wide variety of firms across all the sectors. Variables considered in the study are Inflation, Crude Oil Prices, USD Exchange rate, Repo Rate and Dividend. The method used is regression on a data which is spread across 10years to identify the dependence of these factors with the stock prices. The conclusion is there is significant relationship of Stock Price with USD exchange rate, Repo Rate and a partial dependence on crude oil prices as well. Research of the internal and external factors that affects the Indian stock price.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh return on asset, earning per share, current ratio, economic value added dan debt to equity ratio terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019. Variabelvariabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu harga saham, return on asset, earning per share, current ratio, economic value added dan debt to equity ratio. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Total sampel observasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 13 perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019 dengan menggunakan purposive sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Metode analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi data panel yang memakai software E-Views 10. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan return on asset, earning per share, current ratio, economic value added dan debt to equity ratio berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial earning per share dan economic value added berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Return on asset, current ratio dan debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Banking systems and financial institutions are integral parts of an economy. Seamless functioning of these sectors is important for an economy to grow. Due to the advent of digital technology, banking and financial services have undergone a massive shift in their mode of operations. New trends are gaining momentum at a fast pace as the customers find it convenient and flexible at the same time. The emergence of financial technology has resulted in the introduction of several technological advancements in the industry. Fintech companies, internet banking and mobile banking are just some examples that mark this shift. The modernization of banking attracted the investors towards banking industry. This paper focuses on the factors governing the market price of the shares in Banking Sector of Companies such as Axis Bank, CUB,

Infrastructure developments in Indonesia have experienced positive net profit growth over the past 5 years, this can occur due to the demand for work carried out by the Ministry of Public Works and Public Housing, and the work is supported by the existence of a State Budget and Revenue Draft that has a high consumptive value on infrastructure, the budget provided by the state to release infrastructure work receives special attention, which is in the first interest among the Ministries and other Institutions. This research was formed to be able to find out whether the influence can affect the level of profitability in construction sector companies. By using financial performance, we can see the effect on the level of profitability of the company. This study uses variables on financial performance such as: Debt to Equity Ratio, Log. N Total Sales, & Average Collection Period of the company's profitability using the ratio of Earning per Share. Data analysis using descriptive statistics, classic assumptions, and panel data regression to combine cross section and time series. Based on the results of partial data analysis (t test), the results of the debt to equity ratio have no effect on earnings per share, firm size has a positive direction on earnings per share, the average collection period of receivables has a negative effect on earnings per share. And then for the results (Test F) simultaneously all independent variables have an influence on the dependent variable, the value of R2 has a value about 20.2%. Conclusion in this study is 2 of the 3 existing hypotheses have been proven to have a significant positive and negative effect on the dependent variable, while 1 hypothesis was not proven to have a significant effect on the dependent variable.
Keywords: Capital Structure, Debt to Equity Ratio, Firm Size, Activity Ratio, Average Collection Period, Profitability, Earning per Share. Classic Assumption Test & Panel Data Regression.

Earning per Share (laba per lembar saham) adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan deviden, jika nilai EPS kecil maka kecil pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan deviden. Maka dapat dikatakan investor akan lebih meminati saham yang memiliki EPS tinggi dibandingkan saham yang memiliki EPS rendah. Penelitian mengenai EPS sejauh ini lebih banyak mengarah pada faktor-faktor fundamental perusahaan, namun pada penelitian ini ditambahkan dua faktor makro yang diduga berpengaruh terhadap EPS yaitu Suku Bunga Kredit dan Kurs USD.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh net sales, total assets turn over, tingkat suku bunga kredit dan kurs valuta asing terhadap EPS pada perusahaan yang tercatat pada BEI tahun 2007-2011. Populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak perusahaan yang tercatat dalam BEI. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 15 perusahaan Otomotif dan Komponen dari tahun 2007-2011, sehingga didapatkan sampel sebanyak 67.
Berdasarkan analisi yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai bahwa: (1) Net sales terbukti secara signifikan mempengaruhi EPS. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikasi sebesar 0.000 < 0,050. (2) Total assets turn over (TATO) tidak terbukti secara signifikan mempengaruhi EPS. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikasi sebesar 0.390 > 0,050.  (3) Suku bunga kredit terbukti secara signifikasn mempengaruhi EPS. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikasi sebesar 0.019 < 0,050. (4) Kurs USD tidak terbukti secara signifikan mempengaruhi EPS. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikasi sebesar 0.380 > 0,050.

Kata kunci: earning per share, net sales, total asset turn over, tingkat suku bunga kredit, kurs USD.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada suatu perusahaan. Objek penelitian yang digunakan ialah Perusahaan Consumer Goods (Barang dan Konsumsi) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan total sampel 20 perusahaan dalam kurun waktu 2015-2019 sehingga mendapatkan jumlah observasi yaitu 100 observasi. Metode Analisa regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Analisis Regresi Data Panel menggunakan software E-views 11. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel ROA dan EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham sedangkan variabel lain yaitu CR, TATO, DER secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Namun hasil penelitian secara simultan (bersama-sama) terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel CR, ROA, TATO, DER, EPS erhadap Harga Saham diperusahaan manufaktur Industri Barang dan Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Kata Kunci: Harga saham, Current Ratio, Return On Asset, Total Asset Turn Over, Debt Equity Ratio, Earning Per Share.

Populasi  dalam  penelitian  ini  adalah  laporan  keuangan  PT.Unilever
Indonesia  Tbk  dalam  bentuk  laporan  laba  rugi  yang  telah  diaudit  berupa  Laba bersih dan Penjualan bersih selama 34 (Tiga puluh empat) tahun yaitu dimulai dari tahun 1982 sampai 2016.kemudian teknik sampling yang digunakan adalah purposive  sampling  dan  diperoleh  jumlah  sampel  selama  5  tahun  (2012-2016).Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari laporan
keuangan  PT.Unilever  Indonesia  Tbk  yang  terdaftar  di  Bursa  Efek
Indonesia.Teknik  analisis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah regresi linear sederhana,korelasi seerhana,koefisien determinasi,dan uji hipotesis menggunakan  uji  t-statistik  untuk  mengetahui  pengruh  secara  persial  antara Degree of Operating Leverage(DOL) terhadap Earning Per Share (EPS) dengan tingkat signifikansi 5%. Penelitian  ini  dilakukan  dengan  tujuan  untuk  mengetahui  pengaruh Degree of Operating Leverage (DOL) terhadap Earning Per Share (EPS) pada PT.Unilever  Indonesia  Tbk  tahun  2012-2016.Variabel  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  yaitu  Degree  of  Operating  Leverage  (DOL)  sebagai  variabel Independen dan Earning Per Share (EPS) sebagai variabel dependen.

This paper investigates the relationship between dividend payout ratio and profitability of a firm. For this, two main sectors of Pakistan are selected, energy and textile. The study covers a time span of 1996-2008. Firm performance is measured by earning per share (EPS) and return on assets (ROA). The results of logarithmic regression show that no matter what industry is, there is a negative impact of dividend payout ratio on next year earnings of a firm.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Return On Assets (ROA)
berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan, mengetahui Return On Equity
(ROE) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan, mengetahui pengaruh
Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan, mengetahui
pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan
Current Ratio (CR) secara simultan terhadap Nilai Perusahaan. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
Pengujian asumsi klasik yang dilakukan terdiri atas uji normalitas, uji
autokorelasi, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Uji Regresi
Linier Berganda, Uji Koefisien Korelasi, Uji Koefisien Determinasi, dan
Uji Hipotesis. Hasil Penelitiannya adalah: (1) Terdapat pengaruh Return
On Assets (ROA) terhadap Nilai Perusahaan, (2) Terdapat pengaruh
Return On Equity (ROE) terhadap nilai perusahaan, (3) Terdapat
pengaruh Current Ratio (CR) terhadap nilai perusahaan, (4) Terdapat
pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan
Current Ratio (CR) secara simultan terhadap nilai perusahaan, (5)
Terdapat pengaruh Nilai Perusahaan terhadap Kebijakan Deviden

This study aims to: 1) To test and analyze the influence of Non-Performance Loans (NPLs) and Operating Costs Operating Income (BOPO) on Return On Equity (ROE) at PT Bank Sahabat Sampoerna, 2) To test and analyze the influence of Non-Performance Loans ( NPL) and Operational Costs Operating Income (BOPO) on the Earning Per Share (EPS) of PT Bank Sahabat Sampoerna, 3) To test and analyze the effect of Return On Equity (ROE) on the Earning Per Share (EPS) of PT Bank Sahabat Sampoerna, 4) To test and analyze Non-Performance Loans (NPL) ), on the Earning Per Share (EPS) through PT Bank Sahabat Sampoerna's Return On Equity (ROE) variable and 5) To test and analyze the Operating Cost of Operating Income (BOPO) on the Earning Per Share (EPS) through PT Bank Sahabat Sampoerna's Return On Equity (ROE). This study uses secondary data, namely data obtained from the annual report of Bank Sahabat Sampoerna from 2015 - 2018. PT Bank Sahabat Sampoerna with a research sample of 48. The sampling technique uses random sampling techniques. The data analysis method uses descriptive analysis and path analysis. The results showed that: 1) there was the influence of Non-Performance Loans (NPL) and Operational Income Operating Costs (BOPO) on Return On Equity (ROE) at PT Bank Sahabat Sampoerna, 2) there wasn't an influence of Non-Performance Loans (NPL) and Operating Costs Operational (BOPO) on PT Bank Sahabat Sampoerna's Earning Per Share (EPS), 3) Return on Equity (ROE) not influence on PT Bank Sahabat Sampoerna's Earning Per Share, 4) No Non-Performance Loan (NPL) effect, on the Earning Per Share through the Return On Equity variable (ROE) of PT Bank Sahabat Sampoerna and 5) there is no effect of Operational Income Operating Costs (BOPO) on the Earning Per Share (EPS) through the Return on Equity (ROE) of PT Bank Sahabat Sampoerna.

"Return acquisition" is the main objective of investment. Investors need suitable criterions to recognize the return on their investment. There are many efforts take in introducing these suitable criterions. Profit and its derivatives are some of the suitable criterions used to predicate capital return. This paper introduces "capital productivity" as a new criterion where Capital productivity is defined as the added value divided by invested assets. Invested assets may be circulating capital, long-term operative assets, or total assets. Therefore, there are three different models to measuring capital productivity. In this paper, our attempt is to expose the higher informative content of capital productivity relative to profit and its derivatives. To do this, we compared profit (earning per share and price-earning ratio) and return relationship with capital productivity (all models) and return relationship. Also we compared relationships between different models of measurement and return. Results show that there are significant relationships between all models of capital productivity and return. The correlation between capital productivity -if total asset is used as the denominator- and return is more than earning per share and P/E. however there is no significant deference between correlations of different measuring models of capital productivity with return.

Engineering sector plays a considerable role in Pakistan’s economy. The contribution of engineering industry to GDP is $2 billion and it provides employment to significant personnel. The engineering sector in a number of economies of the world, works as a major and speedy engine of economic growth. This study is an attempt to identify the factors affecting the earnings of

One of the basic tenets of capitalism is committed for creating and enhancing shareholders’ wealth. Nowadays, Economic Value Added as the best indicator of internal performance evaluation is mentioned. In this paper, superiority of Economic Value Added compare to the Earning per Share with Shareholders' Wealth in investment companies listed in Tehran Stock Exchange and proximity of these two criteria in investment companies and non-investment companies due to lower beta coefficient in investment companies will be reviewed. Financial data of a number of investment and non-investment companies listed in Tehran Stock Exchange has been collected and through statistical tests the correlation between Economic Value Added and Shareholders' wealth, Earning Per Share and Shareholders' Wealth in investment companies and also amount of difference between these two criteria in investment and non-investment companies due to their beta coefficient has been reviewed. The results showed that in sample companies Economic Value Added has significant correlation with Shareholders' Wealth, while Earning per Share has no significant correlation with Shareholders' Wealth, Also the Economic Value Added and Earning per Share in investment companies are closer to each other than in non-investment companies