Farhatun Hayati Fkik
Farhatun Hayati Fkik
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Keperawatan (S.Kep)
OLEH
FARHATUN HAYATI
1113104000030
ii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
SCHOOL OF NURSING SCIENCE
SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF
JAKARTA
Undergraduate Thesis, July 2017
ABSTRACT
Menopause is the time in most woman’s lives when the period stops permanently.
It usually occurs naturally after the age 45 years. When menopause happens,
women will experience various changes. Changes are both in terms of physical
and psychological like anxiety could disrupt the women’s daily life so that it can
cause anxiety for women in dealing with menopause. One of the way to reduce the
anxiety during menopause is using distraction techniques "classical music
therapy". This quantitative study aimed to determine the effect of classical music
therapy on anxiety levels in postmenopausal women in the Region Pisangan, East
Ciputat, South Tangerang. The research method used pre-experimental method
with One Group Pre-Post Test Design. Sampling technique used is purposive
sampling with 22 respondents. Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)
instrument was employed to assess the anxiety. The data were analyzed
statistically using Wilcoxon test. The result indicates that there is an influence of
classical music therapy on anxiety level of menopausal women with values (p =
0.000). The result of this study are expected to be considered for the nurse to
make the therapy as one of the independent nursing interventions to help out
anxiety in menopausal women who experience anxiety.
Keywords: menopausal woman, anxiety, classical music therapy
Referencens: 57 (2003-2016)
iii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Juli 2017
ABSTRAK
Menopause merupakan suatu waktu dalam kehidupan seorang wanita ketika
berhenti haid atau menstruasi. Menopause terjadi secara alami setelah usia 45
tahun. Saat menopause, seorang wanita akan mengalami berbagai macam
perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan yang muncul, baik dari segi fisik
maupun psikologis seperti kecemasan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari
seorang wanita sehingga hal tersebut dapat menimbulkan kecemasan bagi wanita
dalam menghadapi menopause. Salah satu cara untuk menurunkan kecemasan
adalah menggunakan teknik distraksi “terapi musik klasik”. Penelitian kuantitatif
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat
kecemasan pada wanita menopause di Wilayah Pisangan, Ciputat Timur,
Tangerang Selatan. Metode penelitian menggunakan metode pra-eksperiment
dengan One Group Pre-Post Test Design. Teknik sampling yang digunakan
adalah purposive sampling dengan 22 responden. Instrumen yang digunakan
untuk menilai kecemasan adalah Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Data
hasil penelitian dianalisis dengan uji statistik yaitu uji Wilcoxon. Hasil penelitian
ini menunjukkan terdapat pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap
tingkat kecemasan wanita menopause dengan nilai (p=0,000). Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi perawat untuk menjadikan terapi
tersebut sebagai salah satu intervensi mandiri keperawatan dalam membantu
meringankan kecemasan pada wanita menopause yang mengalami kecemasan.
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN
v
LEMBAR PENGESAHAN
vi
LEMBAR PENGESAHAN
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
E-mail : farhatunhayati94@gmail.com
PENDIDIKAN
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Berkat kuasa dan
Tangerang Selatan.
menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan
1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Hidayatullah Jakarta.
Hidayatullah Jakarta.
4. Kedua orang tua saya, Drs. H. Hawasi, M.Pd.I dan Munyati, S.Pd.I yang telah
ix
5. Ns. Fuad Almubarok, M.Kep, Sp.K.M.B selaku dosen pembimbing 1 saya
semangat dan motivasi kepada saya dalam proses penyusunan proposal ini.
telah meluangkan waktu untuk memberi bimbingan dan masukan kepada saya
8. Segenap staff bidang akademik dan karyawan fakultas dan jurusan yang
9. Seluruh teman-teman PSIK 2013 yang berjuang bersama dalam suka maupun
duka serta selalu memberikan dukungan selama proses penulisan skripsi ini
10. Sahabat-sahabat semasa duduk di bangku kuliah (Karen, Alin, Mira, Yuni,
Nabilah, Sari, Lisnani, Hanna) yang selalu memberikan dukungan hingga saat
ini.
11. Sahabat-sahabat semasa SMA selama di MAN 1 Garut dan MAN 2 Bogor
skripsi ini.
Atas bantuan serta segala dukungan yang telah diberikan, semoga Allah
SWT senantiasa membalas dengan pahala yang berlimpah. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca. Semoga kita semua
senantiasa diberikan petunjuk, rahmat, dan hidayah yang tak terhingga oleh Allah
SWT.
x
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Farhatun Hayati
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 8
xii
1. Tujuan Umum ........................................................................................... 9
A. Menopause ................................................................................................... 12
1. Pengertian ............................................................................................... 12
B. Kecemasan ................................................................................................... 25
1. Pengertian ............................................................................................... 25
6. Terapi Kecemasan................................................................................... 38
C. Terapi Musik................................................................................................ 40
xiii
1. Pengertian ............................................................................................... 40
B. Hipotesis ...................................................................................................... 54
1. Lokasi Penelitian..................................................................................... 58
xiv
3. Sampel Penelitian.................................................................................... 60
2. Prosedur Pelaksanaan.............................................................................. 63
Responden ............................................................................................... 74
xv
2. Tingkat Kecemasan Sesudah Diberikan Terapi Musik Klasik terhadap
Responden ............................................................................................... 77
Responden ............................................................................................... 79
A. Kesimpulan .................................................................................................. 83
B. Saran ............................................................................................................ 83
LAMPIRAN .......................................................................................................... 92
xvi
DAFTAR SINGKATAN
LH = Luteinizing Hormone
xvii
DAFTAR TABEL
Klasik ................................................................................................. 70
Klasik ................................................................................................. 71
Tabel 5.4 Perbedaan Rerata Skor Tingkat Kecemasan Wanita Menopause pada
xviii
DAFTAR BAGAN
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hadizadeh, Zabihi & Ganji, 2014). Hal ini biasanya terjadi secara alami
setelah usia 45 tahun (Jafari dkk, 2014). Ada juga yang menyatakan bahwa
mencapai 645 juta orang, pada tahun 2010 mencapai 894 juta orang dan
diperkirakan pada tahun 2030 mendatang akan mencapai 1,2 milyar orang.
Artinya, sebanyak 1,2 milyar perempuan akan memasuki usia 50 tahun dan
angka tersebut merupakan tiga kali lipat dari angka sensus tahun 1990
(Mulyani, 2013).
tahun 2025 akan mencapai 373 juta jiwa. Data yang diperoleh Kementerian
1
2
mencapai 20,24 juta jiwa atau sekitar 8,03% dari seluruh penduduk Indonesia.
Sensus Penduduk tahun 2010 yaitu 18,1 juta jiwa atau 7,6% dari total jumlah
penduduk pada tahun 2020 akan berusia 60 tahun ke atas dan akan terus
meningkat hingga mencapai 15,8 % pada tahun 2035. Bila dilihat berdasarkan
sedangkan laki-laki yaitu 8,0%. Hal ini menunjukkan bahwa harapan hidup
tanda dan gejala, seperti tanda gejala vasomotor yaitu rasa panas (hot flushes)
dan berkeringat di malam hari (night sweats), tanda gejala pada area vagina,
suasana hati labil, kehilangan memori, kelelahan, sakit kepala, nyeri pada
tulang dan berat badan berlebih. Selain perubahan hormon, banyak faktor lain
(Mulyani, 2013).
Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung
oleh situasi. Ketika merasa cemas, individu merasa tidak nyaman atau takut
mengerti mengapa emosi yang mengancam tersebut terjadi. Tidak ada obyek
memiliki efek pada regulasi suasana hati (mood) dan regulasi emosi di otak.
kesemuanya memiliki peran dalam regulasi emosi dan suasana hati (North
(Sastrawinata, 2008).
depresi dan cemas yang masing-masing sebesar 86,7% dan 88,9%. Artinya,
dilakukan dengan berbagai cara, namun dengan tujuan yang sama, yaitu
perawat, contoh seperti teknik relaksasi dan distraksi. Salah satu teknik
5
membuat jadi gembira, dan membantu serta melepaskan rasa sakit atau nyeri.
dalam arti untuk merefleksikan emosi diri, penerangan jiwa dan ekspresi.
terdapat di otak sehingga dapat merubah kerja sistem tubuh (Djohan, 2009).
Vivaldi’s Four Seasons, musik klasik yang diputar bersamaan dengan suara
alam (suara laut, hujan, dan suara air) serta musik klasik lain yang telah
banyak diteliti oleh para peneliti (Analia & Moekroni, 2016; Heijden, Araghi,
Dijk, Jeekel & Hunink, 2015; Mohammadi, Ajorpaz, Torabi, Mirsane &
jenis musik klasik. Telah terbukti bahwa musik yang disusun oleh Bach,
Mozart, dan komposer Italia lainnya adalah yang paling efektif dalam
memberikan efek distraksi pada pasien (Trappe, 2012). Hal ini sejalan dengan
Maliya (2011) yang berjudul “Effect of classical music therapy on the anxiety
keyakinan banyak ahli bahwa irama dan tempo kebanyakan musik klasik
(Campbell, 2006). Pasien yang paling banyak menerima manfaat dari terapi
otak kanan dan otak kiri yang akan memberikan dampak berupa kenyamanan
musik klasik dapat menjangkau wilayah kiri korteks serebri (Mindlin, 2009).
7
merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah sadar,
relaksasi tubuh sehingga dapat memperbaiki suasana hati (mood), baik itu
mampu membuat pasien merasa nyaman (Djohan, 2006 & Murtisari dkk,
2014).
Salah satu jenis musik klasik karya Mozart yang paling menarik beberapa
lainnya yaitu jenis sonata for Two Pianos in D Major, K. 448. Penelitian
yang dilakukan oleh Dastgheib dkk (2014) yang berjudul “The effects of
mendengarkan musik klasik karya Mozart khususnya sonata for Two Pianos
menderita epilepsy.
Tangerang Selatan didapatkan populasi pra lansia (45-59 tahun) sebesar 147
ringan, tiga orang wanita mengalami kecemasan sedang dan satu orang
tidak melakukan aktifitas apapun. Dari itulah peneliti tertarik untuk meneliti
B. Rumusan Masalah
psikologis, faktor sosiologis serta gaya hidup. Perubahan hormon yang berupa
perubahan yang muncul, baik dari segi fisik maupun emosi (psikologis) dapat
diperlukan mekanisme koping yang baik agar tidak berdampak lebih buruk
bagi kesehatan. Salah satu teknik koping yang selama ini terbukti efektif
Dalam berbagai penelitian terkait dengan terapi musik, salah satu jenis musik
musik klasik. Terapi musik klasik yang digunakan merupakan musik karya
Mozart. Musik karya Mozart merupakan musik klasik yang memiliki nada
Mozart yang didengarkan yaitu sonata for Two Pianos in D Major, K. 448
sebesar 147 orang. Sebanyak delapan orang wanita yang sudah memasuki
kecemasan ringan, tiga orang wanita mengalami kecemasan sedang dan satu
dengan tidak melakukan aktifitas apapun. Dari itulah peneliti tertarik untuk
Tangerang Selatan”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
menjadi pedoman bagi masyarakat untuk dapat mengurangi rasa cemas saat
baik. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi evidence based practice dalam upaya menurunkan rasa cemas pada
dengan rancangan One Group Pre-Post Test Design. Sampel dalam penelitian
ini yaitu wanita yang sudah memasuki masa menopause yang diperoleh
kuesioner pengukur kecemasan dan alat pemutar musik berupa MP3 dengan
menggunakan earphone.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Menopause
1. Pengertian
ketika berhenti haid atau menstruasi. Hal ini biasanya terjadi secara alami
setelah usia 45 tahun (Jafari dkk, 2014). Ada juga yang menyatakan
(FSH) dan Luteinizing Hormon (LH). Saat perempuan berada pada masa
Jafari dkk, 2014). Masa menopause ini tidak bisa serta merta diketahui,
12
13
(Andira, 2010).
2. Fase Klimakterium
fase:
a. Pramenopause
Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, memanjang
2004).
FSH dan estrogen yang tinggi atau normal. Kadar FSH yang tinggi
b. Perimenopause
haid yang tidak teratur. Pada kebanyakan wanita, siklus haidnya >38
hari, dan sisanya <18 hari. Sebanyak 40% wanita siklus haidnya
c. Menopause
biasanya tinggi. Bila seorang wanita tidak haid selama 12 bulan dan
dijumpai kadar FSH >35 mIU/ml dan kadar estradiol <30 pg/ml,
(Sastrawinata, 2004).
d. Pascamenopause
sangat tinggi (>35 mIU/ml) dan kadar estradiol yang rendah (<30
3. Klasifikasi Menopause
umumnya terjadi pada usia diakhir 40 tahun atau diawal 50 tahun yang
(Sastrawinata, 2008).
a. Menopause prematur
b. Menopause terlambat
(Sastrawinata, 2008).
beberapa tanda dan gejala, seperti tanda gejala vasomotor yaitu rasa
panas (hot flushes) dan berkeringat di malam hari (night sweats), tanda
kelelahan, sakit kepala, nyeri pada tulang dan berat badan berlebih.
diantaranya yaitu:
organ genital dalam tubuh, dan ketika kadar estrogen mulai turun
wanita) agar tetap kuat dan elastis. Ketika hanya terdapat sedikit
estrogen, area kulit di daerah tersebut menjadi tipis dan vulva dapat
kehilangan keelastisitasannya.
b. Perubahan hormon
c. Perubahan vasomotorik
2007).
malam hari atau menjelang pagi dan lambat laun akan dirasakan
d. Perubahan emosi
(sulit tidur) juga lazim terjadi pada waktu menopause, tetapi hal ini
mandi sehingga sulit untuk tidur kembali. Selain itu, kesulitan tidur
Proverawati, 2010).
a. Usia menarche
usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa
lain.
b. Faktor psikis
2010).
2003).
d. Usia melahirkan
f. Merokok
a. Menjaga pola makan yang teratur dengan gizi yang seimbang dan
tidak berlebihan.
alkohol.
untuk jangka waktu yang lama (lebih dari 5 tahun), seperti kanker
B. Kecemasan
1. Pengertian
tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan
26
tidak berdaya dan keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang spesifik
jelas dan tidak didukung oleh situasi. Ketika merasa cemas, individu
merasa tidak nyaman atau takut atau mungkin memiliki firasat akan
langsung.
2. Teori Kecemasan
Menurut Stuart & Sundeen (2007), ada beberapa teori yang telah
a. Faktor Predisposisi
adalah:
1) Teori Psikoanalitik
terdapat bahaya.
2) Teori Interpersonal
sangat berat.
3) Teori Perilaku
4) Teori Keluarga
suatu keluarga.
b. Faktor Presipitasi
a. Usia
c. Pendidikan
yang baru.
d. Keadaan fisik
badan, operasi, cacat badan lebih mudah mengalami stress. Selain itu
mengalami stress.
31
e. Respon koping
f. Dukungan sosial
g. Tahap perkembangan
stressor.
i. Pengetahuan
menjadi glukosa bebas guna menyokong jantung, otot, dan sistem saraf
2008).
a. Respon fisiologis
buang air besar lembek, sukar buang air besar (konstipasi). Respon
ada haid), masa haid amat pendek, haid beberapa kali dalam sebulan,
tangan), gatal, rasa panas dan dingin pada kulit, wajah pucat,
b. Respon perilaku
c. Respon kognitif
d. Respon afektif
dapat menjadi hal yang positif dan membantu individu beradaptasi dan
berurutan dari kepala sampai jari kaki, dan pernafasan yang lambat dan
sakit kepala akibat ketegangan, sindrom nyeri, dan respons terkait stres
5. Tingkat Kecemasan
kecemasan yang dialami oleh individu yaitu ringan, sedang, berat dan
panik yaitu:
a. Kecemasan Ringan
1Tabel 2.1
Respon Kecemasan Ringan
b. Kecemasan Sedang
sebagai berikut:
2Tabel 2.2
Respon Kecemasan Sedang
c. Kecemasan Berat
Pada tingkat ini, ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman,
3Tabel 2.3
Respon Kecemasan Berat
d. Panik
4Tabel 2.3
Respon Panik
6. Terapi Kecemasan
farmakologi, yaitu:
a. Terapi Farmakologi
b. Terapi Nonfarmakologi
1) Distraksi
sakit.
2) Relaksasi
C. Terapi Musik
1. Pengertian
Terapi musik terdiri dari dua kata, yaitu “terapi” dan “musik”. Kata
adalah penggunaan musik dalam lingkup pendidikan dan sosial bagi klien
diatas, dapat disimpulkan bahwa terapi musik adalah bentuk terapi yang
setiap orang. Ada klien yang lebih sesuai menggunakan model terapi
musik tertentu, ada pula yang terbantu dengan model yang lain. Setiap
terapi musik juga akan berbeda maknanya untuk orang yang berbeda.
dan meringankan rasa sakit atau nyeri (Djohan, 2006). Musik juga
bersamaan dengan suara alam/ nature sounds (suara laut, hujan, dan
suara air), serta musik klasik yang telah banyak diteliti oleh para peneliti
(Analia & Moekroni, 2016; Heijden dkk, 2015; Mohammadi dkk, 2014;
Trappe, 2012).
dasar. Kemudian vibrasi musik yang terkait erat dengan frekuensi dasar
tubuh atau pola getar dasar memiliki efek penyembuhan yang sangat
hebat pada seluruh tubuh, pikiran, dan jiwa manusia yang menimbulkan
perubahan emosi, organ, hormon, enzim, sel-sel dan atom (Kozier, Erb,
Berman, & Snyder, 2010). Frekuensi mengacu pada tinggi dan rendahnya
nada serta tinggi rendahnya kualitas suara yang diukur dalam Hertz, yaitu
batasan untuk tinggi rendahnya frekuensi yang bisa diterima oleh korteks
harmonis dan tidak berlirik, dengan tempo 60-80 bpm (beat per minute).
ketegangan, tempo yang cepat, irama yang keras, ritme yang irregular,
2009).
jenis musik klasik. Telah terbukti bahwa musik yang disusun oleh Bach,
klasik adalah usaha untuk meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan
bernilai tinggi yang terdiri dari melode, ritme, harmoni, bentuk dan gaya
dkk, 2014).
yang optimal. Musik klasik sering menjadi acuan karena berirama tenang
keyakinan banyak ahli bahwa irama dan tempo kebanyakan musik klasik
menit. Getaran musik klasik senada dengan getaran saraf otak, sehingga
Salah satu musik klasik yang bermakna medis yaitu musik karya
rentang nada luas dan tempo yang dinamis (Murtisari dkk, 2014).
Salah satu jenis musik klasik karya Mozart yang paling menarik
komposer lainnya yaitu yang berjudul sonata for Two Pianos in D Major,
K. 448. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dastgheib
saja, jaraknya sekitar setengah meter (50 cm) dari tape dapat juga
diganti untuk mencegah penularan bakteri dari telinga pasien yang satu
(dB). Staum dan Broton (2000) meneliti bahwa volume yang bisa
karena dapat mengaktifkan sel-sel pada sistem limbik dan saraf otonom
terbagi ke dalam dua hemisfer, yaitu hemisfer kanan dan kiri. Hemisfer
dalam musik klasik yang indah akan masuk telinga dalam bentuk suara
imajinasi di otak kanan dan otak kiri yang akan memberikan dampak
saraf tersebut mempunyai dua sistem saraf, yaitu saraf simpatis dan para
D. Penelitian Terkait
seluruhnya sebanyak 180 orang dengan rentang usia 40-60 tahun dan
dari 180 wanita berusia 40-60 tahun yang mengalami depresi dan cemas,
terapi musik terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di ruang
rawat bedah Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2015. Metode
kecemasan ringan. Uji statistik menggunakan uji Wilcoxon sign rank test
pre operasi di ruang rawat bedah Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
tahun 2015.
Scale Anxiety). Uji statistik menggunakan uji independent t-test dan uji
paired t-test. Berdasarkan uji paired t-test, diperoleh hasil pre test
perlakuan > post test perlakuan. Hal ini menunjukkan adanya penurunan
kontrol, diperoleh data pre test < post test. Hal ini menunjukkan
< 0.05, maka terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok
Muhammadiyah Surakarta.
52
E. Kerangka Teori
Distraksi Relaksasi
Hipokampus
A. Kerangka Konsep
variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti). Sedangkan kerangka konsep
yaitu konsep yang dipakai sebagai landasan berfikir dalam kegiatan ilmu
Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang
53
54
Keterangan:
Variabel independen
Variabel dependen
B. Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu hupo dan thesis. Hupo
berarti lemah, kurang, atau di bawah dan thesis berarti teori, proporsi.
C. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
1. Variabel Pemberian intervensi terapi MP3 dengan Observasi/ pengamatan Semua responden -
independen: Terapi musik klasik melalui earphone yang dilakukan peneliti mendengarkan terapi musik
musik klasik earphone kepada wanita klasik Mozart
Mozart jenis sonata menopause yang mengalami
for Two Pianos in kecemasan dengan
D Major, K. 448 memperdengarkan musik
klasik karya Mozart yang
telah ditentukan peneliti
sebagai musik untuk terapi,
yang ada di dalam MP3
peneliti. Waktu untuk
mendengarkan musik selama
15 menit.
2. Variabel dependen: Perasaan takut yang tidak Kuesioner Pre- Pengisian kuesioner 1. Skor < 14 = tidak ada Interval
Tingkat kecemasan jelas, terbagi dalam beberapa post test Hamilton Anxiety Rating kecemasan
tingkatan yang masing-masing Scale (HARS), yang 2. Skor 14-20 =
tingkatan menunjukkan gejala terdiri atas 14 kelompok kecemasan ringan
yang berbeda-beda. gejala, masing-masing 3. Skor 21-27 =
kelompok gejala diberi kecemasan sedang
penilaian antara 0-4 4. Skor 28-41 =
(Videbeck, 2008). kecemasan berat
5. Skor 42-56 = panik
(Videbeck, 2008)
Cat: yang diambil sebagai
responden hanya skor
kecemasan ringan dan skor
kecemasan sedang.
5Tabel 3.1 Definisi Operasional
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
2007). Peneliti menggunakan pendekatan one group pre post test design,
Keterangan:
57
58
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi Penelitian
Pisangan, jumlah pra lansia (45-59 tahun) yang ada di wilayah Pisangan
Dharma 2011):
(𝜇1 − 𝜇2)2
59
Keterangan:
n : Jumlah sampel
𝑧1 − 𝛽 : Kekuatan uji
sebelumnya
sebelumnya
Pada penelitian yang dilakukan oleh Çiftçi & Öztunç (2015) tentang
The effect of music on comfort, anxiety and pain in the intensive care
Deviasi 8,6, hasil penurunan rata-rata sebelum intervensi (µ1 = 43,6) dan
kekuatan uji 90% (𝑧1 − 𝛽) sebesar 1,282, maka besar sampe minimal
menjadi 20, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 sampel.
60
sebesar 10%. Sehingga total sampel pada penelitian ini adalah 22 sampel.
3. Sampel Penelitian
didasarkan atas strata, random atau daerah melainkan atas dasar adanya
tujuan tertentu. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi sampel penelitian ini
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
D. Instrumen Penelitian
atau angket dan satu jenis musik klasik karya Mozart. Jenis musik klasik
61
karya Mozart yang digunakan yaitu sonata for Two Pianos in D Major, K.
earphone dari MP3 peneliti selama 15 menit (Potter & Perry, 2005).
yaitu alat ukur Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hamilton Anxiety
Rating Scale (HARS) merupakan salah satu dari skala penilaian yang pertama
kali diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang telah menjadi standar
terdiri atas 14 item penilaian, antara lain yaitu: suasana hati, ketegangan,
kategori:
Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dari item
(2008) juga telah melakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner HARS.
0,84) dan (rtabel = 0,349). Hasil koefisien dianggap reliabel jika r > 0,40. Hal
ini menujukkan bahwa kuesioner HARS cukup valid dan reliabel. Izin
63
(Outcometracker.org).
Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung saat penelitian yaitu
ringan dan sedang yang diambil sebelum diberikan terapi musik klasik dan
1. Prosedur Administrasi
oleh peneliti.
2. Prosedur Pelaksanaan
eksklusi.
kecemasan responden.
musik klasik Mozart sonata for Two Pianos in D Major, K. 448 pada
B.
65
responden.
empat tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui (Hastono, 2006):
1. Editing
2. Coding
mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saar
3. Processing
Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, serta sudah melewati
satu paket program yang sudah umum untuk digunakan untuk entry data
4. Cleaning
data yang sudah di-entry untuk melihat apakah ada kesalahan atau tidak,
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini ada 2, yaitu:
1. Analisis Univariat
melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu uji Saphiro Wilk, hal ini
(Dahlan, 2013).
2. Analisis Bivariat
antara dua variabel, yaitu pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat
intervensi. Pada penelitian ini, karena sudah diuji normalitas data dan
H. Etika Penelitian
Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk
setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang
1. Otonom
2. Informed Consent
3. Beneficence
4. Nonamaleficence
5. Confidentiality
pribadi seperti nama, nomor telepon, alamat atau data lain yang diperoleh
6. Veracity
7. Justice
HASIL PENELITIAN
A. Analisis Univariat
7Tabel 5.1
Tingkat Kecemasan Responden Sebelum Dilakukan Terapi Musik Klasik
70
71
8Tabel 5.2
Tingkat Kecemasan Responden Sesudah Dilakukan Terapi Musik Klasik
(36,4%).
B. Analisis Bivariat
data untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji Saphiro Wilk, hal
72
9Tabel 5.3
Uji Normalitas Shaphiro-Wilk
Saphiro-Wilk
Variabel N
Statistic df Sig.
Pre test 22 ,891 22 ,020
Post test 22 ,906 22 ,040
hasilnya diperoleh nilai untuk variabel pretest sebesar 0,020 dan variabel
posttest sebesar 0,040 dimana nilai Sig < 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa data pre test maupun post test berdistribusi tidak normal (p<0.05).
menggunakan uji alternatif dari uji t berpasangan yaitu uji non parametrik
Wilcoxon.
menggunakan uji statistik non parametrik two related sample test wilcoxon
karena data berdistribusi tidak normal (Dahlan, 2013). Hasil uji alternatif
10Tabel 5.4
Perbedaan Rerata Skor Tingkat Kecemasan Wanita Menopause pada
Pretest dan Posttest
Std. Minimum - P
Variabel N Median
Deviation Maksimum
Pre test 22 21 4,065 14 – 26 0.000
Post test 22 15,5 3,594 9 - 20
test dan post test dengan analisis uji Wilcoxon yaitu didapatkan nilai
significancy 0,000 (p<0,05). Hal ini berarti setelah diberikan terapi musik
Tangerang Selatan”.
BAB VI
PEMBAHASAN
Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil
penelitian yang telah dilakukan dengan kondisi ideal yang seharusnya dicapai.
A. Pembahasan Hasil
Responden
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahadewi &
ketika berhenti haid atau menstruasi. Hal ini biasanya terjadi secara alami
74
75
setelah usia 45 tahun (Jafari dkk, 2014). Ada juga yang menyatakan bahwa
rata-rata usia menopause adalah 51 tahun (dari 47-53 tahun) (Noroozi dkk,
2013).
kegagalan, perasaan tidak aman dan konflik dan biasanya individu tidak
peran dalam regulasi emosi dan regulasi suasana hati (mood) (North
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain yaitu usia, nilai budaya dan
macam keluhan fisik yang dapat mempengaruhi suasana hati (mood) dan
Responden
musik klasik. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Prihananda dkk
(2011) dengan uji statistik menggunakan uji paired t-test diperoleh hasil
pre test perlakuan > post test perlakuan, artinya terdapat adanya penurunan
pre operasi sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik di RSUD
nyeri.
harmonis dan tidak berlirik, dengan tempo 60-80 bpm (beat per minute)
perilaku emosional serta saraf otonom klien, sistem limbik teraktivasi dan
Responden
kecemasan pada pasien pre operasi di ruang rawat bedah Rumah Sakit
baik untuk jangka waktu yang singkat. Salah satu teknik distraksi yang
musik klasik.
musik klasik yang masuk ke telinga dalam bentuk suara (audio) akan
di otak kanan dan otak kiri yang akan memberikan dampak berupa
yang merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah
terapi musik klasik karya Mozart jenis Sonata for Two Pianos in D Major,
K. 448. Hal ini disebabkan karena musik klasik yang mempunyai kategori
menjadi rileks dan membuat detak jantung menjadi stabil (Murtisari dkk,
di seluruh ruang antara sel-sel saraf atau neuron dan memiliki peran dalam
B. Keterbatasan Penelitian
antara lain:
mempunyai kaca mata dan tidak membawa kaca mata, responden menjadi
pengisiannya harus dibantu oleh peneliti dan hal tersebut dianggap peneliti
A. Kesimpulan
dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal dari
Tangerang Selatan.
B. Saran
83
84
sebagai bahan tambahan untuk penelitian lebih lanjut serta sebagai keperluan
untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh terapi musik klasik pada
Analia, & Moekroni, R. (2016). Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik dalam
5.
Plus Books.
Bansal, P., Chaudhary, A., Soni, R. K., Sharma, S., Gupta, V. K., & Kaushal, P.
Prawirohardjo.
Campbell, D. (2006). Music: Physician For Times to Come (3rd ed.). Wheaton:
Quest Books.
Chiang, et all. (2012). The Effects of Music and Nature Sounds on Cancer Pain
Çiftçi, H., & Öztunç, G. (2015). The Effect of Music on Comfort , Anxiety and
Dastgheib, S. S., Layegh, P., Sadeghi, R., Foroughipur, M., Shoeibi, A., & Gorji,
013-0420-x
Djohan. (2006). Terapi Musik, Teori dan Aplikasi. (L. L. Hidajat, Ed.) (1st ed.).
Yogyakarta: Galangpress.
Universitas Indonesia.
Heijden, M. J. E. Van Der, Araghi, S. O., Dijk, M. Van, Jeekel, J., & Hunink, M.
http://doi.org/10.1371/journal.pone.0133608
InfoDATIN. (2016). Situasi Lanjut Usia (LANSIA). Jakarta: Pusat Data dan
Isaacs, A. (2005). Keperawatan Kesehatan Jiwa Psikiatri (3rd ed.). Jakarta: EGC.
79. http://doi.org/10.5897/IJNM2014.0134
Jafari, F., Hadizadeh, M. H., Zabihi, R., & Ganji, K. (2014). Comparison of
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. (2010). Fundamentals of Nursing,
15 Desemberr 2016.
Mohammadi, A., Ajorpaz, N. M., Torabi, M., Mirsane, A., & Moradi, F. (2014).
http://doi.org/10.15452/CEJNM.2014.05.0011
Murtisari, Y., Ismonah, & Supriyadi. (2014). Pengaruh Pemberian Terapi Musik
Noroozi, E., Dolatabadi, N. K., Eslami, A. A., Hassanzadeh, A., & Davari, S.
Potter, & Perry. (2005). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik
Potter, & Perry. (2010). Fundamentals of Nursing. (A. M. Nggie. Adrina F., Ed.)
Nuha Medika.
pada pasien pre operasi sebelum dan sesudah pemberian terapi musik klasik
di RSUD Tugurejo.
Jakarta: EGC.
Satidarma, M. P. (2004). Cerdas dengan Musik (1st ed.). Jakarta: Puspa Suara.
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan (1st ed.). Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Shifren, J., & Schiff, I. (2007). Menopause (14th ed.). Stanford, California:
Pasien Pre Operasi di Ruang Rawat Bedah Rumah Sakit Santa Elisabeth
Spencer, R. F., & Brown, P. (2007). Menopause. (R. Astikawati & A. Safitri,
Stuart, G. W., & Sundeen, S. J. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa (5th ed.).
Jakarta: EGC.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (13th ed.).
Bandung: Alfabeta.
Tim MGBK. (2010). Bahan Dasar untuk Pelayanan Konseling pada Satuan
http://doi.org/10.4103/2229-5151.94893
INFORMED CONSENT
Peneliti Responden
Kode Responden:…………..
KUESIONER PENELITIAN
Identitas Responden
A. Data Demografi
1. Nama (Inisial) : …………………………………………
2. Umur : …………………………………………
3. Alamat rumah : …………………………………………
…………………………………………
4. Status perkawinan : …………………………………………
5. Jumlah anak : …………………………………………
6. Suku Bangsa : …………………………………………
7. Pendidikan terakhir : …………………………………………
8. Pekerjaan : …………………………………………
9. Tinggal dengan : …………………………………………
10. Penyakit yang diderita : …………………………………………
11. Gangguan pendengaran : …………………………………………
Keterangan
No Gejala Kecemasan 0 1 2 3 4
Statistics
Kategoripretest
N Valid 22
Missing 0
Mean 2.5455
Median 3.0000
Mode 3.00
Std. Deviation .50965
Minimum 2.00
Maximum 3.00
Kategoripretest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringan 10 45.5 45.5 45.5
Sedang 12 54.5 54.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
Statistics
Kategoriposttest
N Valid 22
Missing 0
Mean 1.64
Median 2.00
Mode 2
Std. Deviation .492
Minimum 1
Maximum 2
Kategoriposttest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak
8 36.4 36.4 36.4
cemas
Ringan 14 63.6 63.6 100.0
Total 22 100.0 100.0
Uji Normalitas
Descriptives
Statistic Std. Error
Pretest Mean 19.64 .867
95% Confidence Interval Lower Bound 17.83
for Mean Upper Bound 21.44
5% Trimmed Mean 19.60
Median 21.00
Variance 16.528
Std. Deviation 4.065
Minimum 14
Maximum 26
Range 12
Interquartile Range 8
Skewness -.229 .491
Kurtosis -1.477 .953
Posttest Mean 14.59 .766
95% Confidence Interval Lower Bound 13.00
for Mean Upper Bound 16.18
5% Trimmed Mean 14.61
Median 15.50
Variance 12.920
Std. Deviation 3.594
Minimum 9
Maximum 20
Range 11
Interquartile Range 7
Skewness -.289 .491
Kurtosis -1.393 .953
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest .177 22 .072 .891 22 .020
Posttest .152 22 .200* .906 22 .040
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Uji Wilcoxon
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Posttest - Pretest Negative Ranks 22a 11.50 253.00
b
Positive Ranks 0 .00 .00
Ties 0c
Total 22
a. Posttest < Pretest
b. Posttest > Pretest
c. Posttest = Pretest
Test Statisticsb
Posttest -
Pretest
Z -4.138a