LP Katarak
LP Katarak
LP Katarak
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI KATARAK
1. Katarak senilis
Katarak senilis sering terjadi di derita usia sekitar 40 tahun ke
atas,lensa mengalami kekeruhan, penebalan,serta penurunan daya
akomodasi, kondisi ini dinamkan 90% dari semua jenis katarak. (Hu et al.,
2020).
2. Katarak kongenital
Katarak kongenital merupakan penyakit mata yang langka, yaitu
salah satu penyebab utama gangguan penglihatan pada anak-anak di
seluruh dunia yang dapat diobati. Teknik bedah saat ini, yang
menggabungkan ekstraksi katarak mikroinsisi dan implantasi lensa
intraokular primer (IOL), telah meningkatkan hasil katarak pada masa
kanak – kanak. Komplikasi termasuk kekeruhan kapsul posterior (PCO),
glaukoma aphakic atau pseudophakic, uveitis, perpindahan pupil dan
desentralisasi IOL. Katarak kongenital menunjukkan fenotipe dan genotipe
yang sangat bervariasi, dan dapat dikaitkan dengan mutasi yang berbeda,
berupa genetik, dan faktor risiko lainnya. Katarak kongenital dapat
dikaitkan dengan kelainan perkembangan mata lainnya, termasuk
mikroftalmia, mikrokornea, atau aniridia dan dengan temuan sistemik.
(Khan et al., 2018).
3. Katarak juvenile
Katarak juvenile merupakan peningkatan dari katarak kongenital
yang terlihat di usia diatas satu tahun dan mecapai dibawah lima puluh
tahun katarak juvenile merupakan katarak yang di derita oleh orang muda
pada usia 1– 9 tahun katarak juvenile biasanya merupakan penyulit dari
penyakit sistemik maupun metabolik (Permana et al., 2016)
4. Katarak traumatik
Katarak traumatik merupakan katarak yang disebabkan oleh cedera
yang terjadi dimata seperti trauma perforasi luka tusuk, tembakan ataupun
disebabkan oleh benda tumpul yang dapat terlihat beberapa hari ataupun
beberapa tahu setelah cedera terjadi. (Dini, 2020)
B. ETIOLOGI
Penyebab terjadinya katarak ada berbagai macam umumnya adalah usia
lanjut (katarak senil), dan kongenital katarak yang didapat adanya akibat
infeksi di masa pertumbuhan janin, gangguan perkembangan dan tentunya
katarak keturunan (genetic) (Dini, 2018). Pada umumnya katarak disebabkan
oleh faktor utama yaitu proses degeneratif atau bertambahnya usia, selain itu
penyakit katarak pun bisa disesabkan oleh beberapa faktor non-degeneratif
diantaranya disebabkan oleh trauma atau cedera pada mata, komplikasi dari
penyakit mata sebelumnya, akibat tindakan pembedahan, adanya gangguan
sistemik atau metabolisme, terpapar sinar radiasi dan sinar ultra violet dalam
waktu yang lama, penggunaan obat-obatan jangka panjang seperti
kortikosteroid serta dipengaruhi oleh faktor keturunan (Dewi et al., 2017)
C. PATOFISIOLOGI
Katarak kongenital merupakan penyakit mata yang langka, yaitu salah satu
penyebab utama gangguan penglihatan pada anak-anak di seluruh dunia yang
dapat diobati. Teknik bedah saat ini, yang menggabungkan ekstraksi katarak
mikroinsisi dan implantasi lensa intraokular primer (IOL), telah meningkatkan
hasil katarak pada masa kanak – kanak. Komplikasi termasuk kekeruhan
kapsul posterior (PCO), glaukoma aphakic atau pseudophakic, uveitis,
perpindahan pupil dan desentralisasi IOL. Katarak kongenital menunjukkan
fenotipe dan genotipe yang sangat bervariasi, dan dapat dikaitkan dengan
mutasi yang berbeda, berupa genetik, dan faktor risiko lainnya. Katarak
kongenital dapat dikaitkan dengan kelainan perkembangan mata lainnya,
termasuk mikroftalmia, mikrokornea, atau aniridia dan dengan temuan
sistemik. (Khan et al., 2018).
D. PATWAYS
Defisiensi
pengetahuan Hilangnya tranparasi lensa KATARAK
Gangguan presepsi
Usia meningkat Risiko infeksi
sensori-perseptual
penglihatan
Penurunan enzim Post op
menurun
Nyeri akut
Degenerasi pd lensa
E. MANIFESTASI KLINIS