Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI Transformasi Pendidikan Tinggi Screen Shot 2020-03-01 Vokasi: Menuju Indonesia Emasat 3.18.51 PM 2045 Kiki Yuliati Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi 2022 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Arahan Presiden Terkait Pengembangan Pendidikan Tinggi Vokasi • Pembelajaran dari pelaku industri: memperbesar bobot SKS dalam belajar dari praktisi industri • Magang di industri, bahkan tenant industri di dalam kampus (TeFa) harus ditambah, serta mengajak organisasi praktisi. • Ajak industri untuk mendidik dengan kurikulum industri, bukan dengan kurikulum dosen. Arahan Presiden, 27 Juli 2021 Penambahan jumlah lulusan vokasi, memiliki sertifikat tenaga terampil, tambah teaching factory Ratas, 15 Maret 2018 • Pendidikan dan pelatihan vokasi agar dikerjakan secara besar-besaran. • Kelembagaan, pola pendidikan dan pelatihan vokasi harus melibatkan swasta dan korporasi karena mereka merupakan pengguna SDM (link and match). • Praktisi mengajar di SMK dan Politeknik • Revitalisasi pendidikan vokasi skala besar sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi. Ratas 21 November 2018 Ratas 16 Mei 2019 • Mendorong industri dalam kawasan industri dan UMKM untuk bekerja sama dengan pendidikan vokasi. • Kesempatan magang minimal 1 (satu) semester bagi mahasiswa. Arahan Presiden, 26 Agustus 2020 Kementerian Kebudayaan,Riset, Riset dan dan Teknologi Teknologi Kementerian Pendidikan, Pendidikan, Kebudayaan, Mengapa Presiden menaruh perhatian khusus pada pendidikan vokasi? Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi TIGA ALASAN UTAMA 1. masa depan mereka (dan bangsa kita) Perubahan iklim, kedaulatan pangan, energi, daya dukung lingkungan Kemajuan teknologi dan peran manusia 2. Kualitas tenaga kerja kita saat ini (dan kemudian hari) 3. bonus (?) demografi Indonesia 4 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi TANTANGAN MASA DEPAN TANTANGAN KEDAULATAN PANGAN TANTANGAN KEDAULATAN ENERGI TANTANGAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN Kementerian Kebudayaan,Riset, Riset dan dan Teknologi Teknologi Kementerian Pendidikan, Pendidikan, Kebudayaan, Bonus Demografi dan Indonesia Emas 2045? TANTANGAN LAPANGAN KERJA TANTANGAN PERUBAHAN PEKERJAAN DI MASA DEPAN ü 3,7 juta anak lulus dari SMA/SMK/MA (1,9 juta anak lanjut ke PT, 1,8 juta lainnya masuk pasar tenaga kerja). ü 1,65 juta lulusan perguruan tinggi. ü Setiap tahun ada 3,45 juta pencari kerja baru yang membutuhkan lapangan kerja. ü 8,75 juta pengangguran (BPS Februari 2021), ü Diperlukan 12,2 juta lapangan kerja baru. ü 80% pekerjaan di dunia akan digantikan dengan teknologi dan 50% menggunakan automasi. (Data WEF, 2020) TANTANGAN PRODUKTIVITAS SDM NASIONAL ü 72,72% penduduk usia produktif, hanya ±13% berpendidikan tinggi. ü produktivitas SDM nasional TIDAK BERDAYA SAING Kementerian Kebudayaan,Riset, Riset dan dan Teknologi Teknologi Kementerian Pendidikan, Pendidikan, Kebudayaan, KUALITAS ANGKATAN KERJA SAAT INI Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Penduduk Bekerja 135,61 Juta 144,01 Juta 12,4% Lulusan PT 32,0% Lulusan SLTA 55,6% Lulusan SLTP ke bawah 69,06% 83,65% 54.27% Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 8,4 Juta Laki-laki Perempuan Sumber: BPS, Februari 2022 ANGKATAN KERJA SAAT INI: 5,83% ? ? Kementerian Kebudayaan,Riset, Riset dan dan Teknologi Teknologi Kementerian Pendidikan, Pendidikan, Kebudayaan, Penduduk Indonesia Dan Angkatan Kerja Tahun 2045 GENERASI X kelahiran < 1980an > 65 tahun Masih memegang peranan penting saat ini. Namun, 25 tahun mendatang, masuk kategori lanjut usia. GENERASI Y kelahiran 1980an-1996an 50 – 64 tahun Generasi produktif saat ini, terbiasa dengan Internet of things, masih akan menjadi pengambil keputusan atau investor/pemilik bisnis saat 2045 GENERASI Z kelahiran 1996an-2015an 30-49 tahun Generasi yang sedang dididik saat ini, pada 2045 pemegang peranan utama dalam pemerintahan dan sektor penting lainnya. GENERASI ALPHA kelahiran 2015an-2024 21-29 tahun Pada 2045 akan memasuki pasar kerja. Kementerian Kebudayaan,Riset, Riset dan dan Teknologi Teknologi Kementerian Pendidikan, Pendidikan, Kebudayaan, MASA DEPAN Volatility Vision Uncertainty Understanding Complexity Clarity Ambiguity Adaptability/ Agility https://www.vuca-world.org/ 9 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Bagaimana Masa Depan? 10 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Perubahan yang Terjadi Rapid and nonlinear changes Berubah akibat teknologi Paling cepat berubah 11 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ●Arah Pendidikan Vokasi Masa Depan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi HAND – HEAD – HEART dalam PENDIDIKAN VOKASI Hand: to work, to give, and to care Head: to think logically, critically and creatively Heart: to guide, to nurture the humanity and to grow humility 13 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi NILAI DALAM PENDIDIKAN VOKASI Pendidikan vokasi, bukan hanya know things but also do things Nilai Pendidikan: menghapus kebodohan Nilai Ekonomi: pengentasan kemiskinan Nilai Sosial: penguatan kesetiakawanan sosial 14 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Trend Pendidikan Tinggi Masa Depan Termasuk Vokasi Trend 1: Academic Portfolios Focus On Skills For A New Employment Era Trend 5: Institutions Set Sights on Measurable Diversity, Equity, and Inclusion Results Trend 4: Grant Funding Supports Responsive Programming and Helps Stabilize Budgets Trend 2: Enrollment Strategies: Meet Students Where They Are Trend 3: Institutions Focus Brand Value on Practicality over Prestige Hanover Research (2022) 15 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi PENDIDIKAN BUKAN (LAGI) TENTANG PRESTISE To remain competitive, institutions must continue to demonstrate how they are evolving to meet the needs of a diverse student body, and how they plan to reduce enrollment barriers by keeping the latest challenges of potential applicants top of mind. 16 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Increased Demand For Reskilling Or Upskilling: the value of micro-credentials, stackable certificates, and other flexible, affordable learning option is urgent and critical opportunity Hanover Research, 2022 17 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi CAKUPAN LAYANAN PENDIDIKAN VOKASI Initial Development Refinement meraih kompetensi sebagai persiapan meraih pekerjaan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan menguatkan keahlian/kapasitas kerja untuk mengerjakan tugas tertentu Pendidikan Vokasi Upskilling Meningkatkan kompetensi sesuai tuntutan pekerjaan Pendekatan pembelajaran Pendidikan Vokasi adalah workintegrated learning atau yang kerap disebut dengan skema link and match. Reskilling Mengganti kompetensi sesuai kebutuhan baru pekerjaan Kementerian Kebudayaan,Riset, Riset dan dan Teknologi Teknologi Kementerian Pendidikan, Pendidikan, Kebudayaan, KARAKTERISTIK PENDIDIKAN VOKASI 1. Structured yet flexible Initial education untuk mereka bekerja/wirausaha 2. Up to date Refinement, upskilling, reskilling 3. Affordable 4. Easily accessed Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Transformasi Pendidikan Vokasi 1 Transformasi SMK • Pendidikan nyata, relevan dengan kebutuhan dunia kerja • Pembelajaran di SMK yang 'agile' dan responsif • SMK yang mandiri dan berkelanjutan 2 Transformasi PTV • PTV yang unggul dan globally recognized • PTV dengan future outlook yang kuat • PTV yang otonom dan mandiri 3 Transformasi Kursus dan Pelatihan • Kemandirian lembaga kursus dan pelatihan • Solusi bagi kebutuhan reskilling dan upskilling bagi masyarakat Kementerian Kebudayaan,Riset, Riset dan dan Teknologi Teknologi Kementerian Pendidikan, Pendidikan, Kebudayaan, Stackable certificates, micro credentials Kemitraan dengan Industri, PT lain, dan Masyarakat Transformasi Pendidikan Vokasi Melalui IKM, SMK-PK, MBKM, CF, MF Sistem MEME dan RPL Sistem Akuntabiltas Pembelajaran dengan dukungan teknologi (meet the students everywhere) Siswa sebagai cocreator dan co-designer of learning Hubungan siswa/mahasiswa dengan guru/dosen Sasaran: 1. Manusianya (cara pikir, cara pandang) 2. Cara kerjanya Kementerian Kebudayaan,Riset, Riset dan dan Teknologi Teknologi Kementerian Pendidikan, Pendidikan, Kebudayaan, Perubahan Kunci Menuju Indonesia Emas 2045 Bagian dari problem solvers, bukan sekedar pengindentifikasi(dan pengeluh) masalah Kementerian Kebudayaan,Riset, Riset dan dan Teknologi Teknologi Kementerian Pendidikan, Pendidikan, Kebudayaan, 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai "Petunjuk Arah" PTV Indikator Kinerja Utama (IKU) Sasaran Kualitas Lulusan Kualitas Dosen Kualitas Kurikulum dan Pembelajaran Setiap IKU mempunyai kriteria dan ketentuan yang berbeda untuk setiap jenis perguruan tinggi 1 1. Berfokus dan berorientasi pada Lulusan Mendapatkan Pekerjaan yang Layak 2 Mahasiswa Mendapat Pengalaman belajar di Luar Kampus 3 Dosen Berkegiatan di Luar Kampus 4 Praktisi Mengajar di Dalam Kampus 5 Hasil Kerja Dosen Digunakan Oleh Masyarakat Atau Mendapat Rekognisi Internasional 6 Program Studi Bekerjasama dengan Mitra 7 Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif 8 Program Studi Berstandar Internasional Proyeksi Perubahan mahasiswa 2. Bersifat Irreversible 3. Menuju transformasi sistemik yang irreversible. Transformasi pada mindset (cara pandang), cara pikir, dan cara kerja 4. Membangun ekosistem pendidikan berbasis nilai akademik, budaya dan kemanusiaan. Target Transformasi PT 1. PTV unggul yang globally recognized 2. PTV dengan future outlook yang kuat 3. PTV yang otonom Kementerian Kebudayaan,Riset, Riset dan dan Teknologi Teknologi Kementerian Pendidikan, Pendidikan, Kebudayaan, 23 IKU adalah "mercu suar" tujuan Kementerian Kebudayaan,Riset, Riset dan dan Teknologi Teknologi Kementerian Pendidikan, Pendidikan, Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi