Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Wahyuni et al, Pengaruh Pijat Bayi terhadap Bounding Attachment...

Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Bounding Attachment


di Ruang Dahlia RSD dr. Soebandi Jember
(The Influence of Baby Massage for Bounding Attachment
in Dahlia Room Soebandi General Hospital Jember)
Sri Wahyuni, Dini Kurniawati, Hanny Rasni
Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Jl. Kalimantan 37 kampus tegal boto Jember. Telp/fax. (0331) 323340
email:dini_k.psik@unej.ac.id

Abstract
Bounding attachment is very important for newborn to be adapted to the new environment. Mother’s
touch can help babies adapt to environmental differences between inside the womb and outside the
womb. How to improve the bounding attachment is early breastfeeding initiation, rooming in,
kangaroo mother care for premature, and baby massage. The purpose of this research is to
determine the impact of baby massage to bounding attachment. The method of research was quasi
experimental with design of research pretest-post test with control group. This research is in Dahlia
room in dr. Soebandi general Hospital, with samples as 40 respondent with 20 people for
experimental group and 20 people for control group. The research use standard operational
procedure of baby massage and quality of bounding attachment questionnaire. Take the sample by
purposive sampling. The results of research is give difference in average pretest-post test on the
experimental group of -7,35 whereas on the control group of -2,55. Statistic test result obtained the p
value 0.001, this mean on the alpha 5% can be expressed there is influence of baby massage for
bounding attachment. There are several factors that influence to the bounding attachment that is
emotional health of parent, family support, the proximity and match of the parents and baby. The
result of this research are recommended as the nursing treatment and to the public especially
mother postpartum.

Keywords : baby massage, bounding attachment

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.2), Mei, 2018 323


Wahyuni et al, Pengaruh Pijat Bayi terhadap Bounding Attachment...

Abstrak
Bounding attachment sangat penting bagi bayi baru lahir agar dapat beradaptasi dengan
lingkungannya yang baru. Sentuhan ibu dapat membantu bayi beradaptasi dengan perbedaan
antara lingkungan di dalam rahim dan lingkungan di luar rahim. Bounding attachment dapat
diwujudkan dengan beberapa cara yaitu Inisiasi Menyusui Dini (IMD), pelaksanaan rawat gabung,
Kangaroo Mother Care (KMC) untuk bayi prematur dan pelaksanaan pijat bayi. Tujuan dari
penelitian ini adalah menganalisis adanya pengaruh pijat bayi terhadap bounding attachment.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain
penelitian pretest-posttest dengan kelompok kontrol. Penelitian ini dilaksanakan di ruang Dahlia
RSD dr. Soebandi Jember dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden yang terbagi dalam 20
responden sebagai kelompok perlakuan dan 20 responden sebagai kelompok kontrol. Penelitian ini
menggunakan Standard Operational Procedure (SOP) pijat bayi dan kuesioner bounding
attachment. Pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dapat
diketahui bahwa rata-rata perbandingan bounding attachment pretest-posttest pada kelompok
perlakuan adalah -7,35, sedangkan rata-rata perbandingan bounding attachment pretest-posttest
pada kelompok kontrol adalah -2,55. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,001, hal ini berarti
ada pengaruh pijat bayi terhadap bounding attachment. Ada beberapa faktor yang mendukung
proses berjalannya bounding attachment diantaranya kesehatan emosional orang tua, dukungan
keluarga, kedekatan orang tua dan bayi serta kecocokan antara orang tua dan bayi. Hasil penelitian
ini direkomendasikan sebagai salah satu implementasi keperawatan pada masyarakat khususnya
ibu post partum.

Kata kunci : pijat bayi, bounding attachment

Pendahuluan Bayi sangat memerlukan bounding


attachment. Keadaan ini sangat penting bagi
Bayi baru lahir akan mengalami masa bayi untuk bisa beradaptasi dengan
yang paling dinamis dari seluruh siklus lingkungannya yang baru. Ibu seharusnya
kehidupannya. Dari keadaan yang sangat mendapatkan pengetahuan yang cukup
bergantung selama dalam rahim ibu menjadi mengenai pentingnya bounding attachment agar
mandiri ketika dia sudah berada di luar rahim. kebutuhan akan bounding attachment ini
Proses ini kita kenal dengan proses transisi dan terpenuhi untuk pertumbuhan dan
dapat berlangsung selama beberapa minggu perkembangan bayi. Apabila bounding
untuk sistem organ tertentu [1]. Salah satu cara attachment kurang atau tidak terpenuhi dapat
untuk menguatkan proses adaptasi bayi baru menyebabkan masalah potensial yang cukup
lahir adalah dengan cara menguatkan bounding serius bagi bayi diantaranya developmental
attachment, karena dengan bounding delays, eating, soothing behavior, emotional
attachment hubungan psikologis ibu dan bayi function, in-appropriate modeling, dan
menjadi lebih intens serta membantu bayi dalam aggression [2].
proses adaptasi dengan lingkungan baru [2]. Sebuah penelitian diperoleh data bahwa
Bounding attachment adalah sebuah bounding failure (kegagalan dalam proses
interaksi yang nyata antara orang tua dan bayi pembentukan ikatan ibu dan anak) berkaitan
yang dimulai sejak usia kehamilan memasuki dengan terjadinya child abuse (penganiayaan
kala IV dan ikatan ini akan semakin kuat ketika anak) serta kejadian maltreatment (kesalahan
bayi sudah dilahirkan. Interaksi ini meliputi fisik, dalam asuhan), dimana hal ini dapat
emosi dan sensori dimana interaksi yang terus menimbulkan masalah potensial berupa
menerus antara orang tua dan bayi akan kekerasan fisik terhadap anak serta dapat
membentuk suatu ikatan batin yang kuat menyebabkan penyimpangan perilaku dan
diantara keduanya. Bounding attachment emosional anak [4]. Sebuah penelitian
berperan penting dalam memberikan menyatakan bahwa pijat bayi mampu
kehangatan dan kenyamanan pada bayi. Bayi meningkatkan bounding attachment bayi baru
akan merasa diperhatikan, dicintai dan lahir secara efektif sehingga perkembangan bayi
dipercayai serta dapat menumbuhkan sikap lebih optimal [5]. Sebuah penelitian menyatakan
sosial, sehingga bayi dapat merasa aman dan bahwa pijat bayi mampu meningkatkan
berani untuk melakukan eksplorasi [3].

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.2), Mei, 2018 324


Wahyuni et al, Pengaruh Pijat Bayi terhadap Bounding Attachment...

bounding attachment bayi dalam proses perlakuan. Peneliti melakukan observasi awal
pertumbuhan dan perkembangan bayi [6]. pretest (Q1 & Q3) untuk mengetahui bounding
Banyak ahli yang sudah membuktikan attachment sebelum diberikan pijat bayi (X).
bahwa pijat bayi yang dilakukan sendiri oleh Kemudian dilakukan observasi posttest (Q2 &
orang tua, terutama ibu, dapat memberikan Q4) untuk mengetahui bounding attachment
banyak manfaat. Ibu merupakan satu-satunya bayi sesudah melakukan pijat bayi [8].
orang yang paling dikenal oleh bayi, dimana Dalam rancangan penelitian ini, kelompok
mereka melewati masa bersama selama 9 eksperimen diberi intervensi, sedangkan
bulan, melewati masa-masa kritis saat kelompok kontrol tidak [8]. Pada kelompok
persalinan sehingga diantara mereka terbentuk eksperimen dan kontrol dilakukan pengukuran
sebuah ikatan yang kuat. Pijat bayi yang sebelum pemberian intervensi dan kemudian
dilakukan oleh ibu adalah sentuhan atau dilakukan pengukuran kembali setelah
usapan halus penuh kasih sayang yang akan pemberian intervensi. Rancangan penelitian ini
memperkuat ikatan batin yang sudah terbentuk dapat di gambarkan sebagai berikut :
sejak bayi masih dalam kandungan [7].
Bounding attachment di rumah sakit dr. Pretest Perlakuan Posttest
Soebandi Jember dilakukan dengan dua cara
yaitu dengan melakukan IMD (Inisiasi Menyusui
Dini) dan pelaksaan Rawat Gabung. Dalam
pelaksanaan IMD ini, bayi segera diletakkan
diatas perut atau dada ibu dimana ada kontak
langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu yang Keterangan:
berfungsi sebagai barier bagi bayi untuk X : pijat bayi
mempertahankan suhu tubuhnya. IMD juga Q1 : pretest bounding attachment kelompok
mampu merangsang refleks primitif bayi yaitu perlakuan
refleks rooting dan refleks sucking. Sedangkan Q2 : posttest bounding attachment kelompok
dalam pelaksanaan rawat gabung, ibu diberi perlakuan
kesempatan untuk merawat bayinya sendiri. Q3 : pretest bounding attachment kelompok
Dekapan, sentuhan termasuk juga dalam hal ini kontrol
adalah pijat bayi, dapat mempercepat Q4 : posttest bounding attachment kelompok
terciptanya hubungan kasih sayang (bounding kontrol
attachment) antara ibu dan anak. Mengingat
pentingnya stimulasi pijat bayi baru lahir sejak Hasil Penelitian
dini dan belum ada penelitian pijat bayi di Ruang Karakteristik Responden
Dahlia RSD dr. Soebandi Jember yang Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden
berkaitan dengan bounding attachment, maka Berdasarkan umur
perumusan masalah pada penelitian ini adalah Kelompok Mean Median Modus SD Min –
apakah ada pengaruh pijat bayi terhadap Max
bounding attachment?. Kontrol 28,3 26,5 26 8.09 17 - 45
Perlakuan 27,1 25 25 7,2 18 - 40

Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan oleh
peneliti dalam penelitian ini adalah desain
penelitian eksperimen dengan menggunakan
metode quasi eksperimen. Metode quasi
eksperimen merupakan metode penelitian
eksperimen yang digunakan untuk mengungkap
sebab dan akibat dengan cara melibatkan
kelompok kontrol disamping kelompok
eksperimen. Peneliti menggunakan desain
penelitian pretest and posttest with control group
design. Pretest and posttest with control group
design merupakan desain penelitian yang
menggunakan kelompok kontrol dan kelompok

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.2), Mei, 2018 325


Wahyuni et al, Pengaruh Pijat Bayi terhadap Bounding Attachment...

Tabel 2. Distribusi Karakteristik Responden rata bounding attachment pada primiparitas dan
Berdasarkan Jumlah Paritas, Pendidikan, multiparitas. Sehingga, dapat dinyatakan bahwa
Pekerjaan, Riwayat Ante Natal Care (ANC), tidak ada perbedaan perbedaan bounding
Jenis Persalinan, dan Pelaksanaan (IMD) attachment pada primiparitas dan multiparitas.
Kontrol Perlakuan
Frekuen Persenta Frekuen Persen Bounding Attachment Sebelum dan Sesudah
Data Umum
si se (%) si tase Dilakukan Pijat Bayi pada kelompok
(Orang) (Orang) (%) perlakuan
Paritas Tabel 4. Perbedaan Rata-Rata Bounding
1.Primipara 6 30 8 40 Attachment Sebelum dan Sesudah Dilakukan
2.Multipara 14 70 12 60 Pijat Bayi
Total 20 100 20 100 Mean SD SE p
Pendidikan Value
1.SD 8 40 8 40 Pretest 44,05 5,55 1,24
0,001
Posttest 51,40 3,93 0,88
2.SMP 5 25 5 25
3.SMA 4 20 4 20 Hasil penelitian menujukkan bahwa rata-rata
4.D1 1 5 - - perbandingan bounding attachment pretest-
5.PT 2 10 3 15 posttest pada kelompok yang diberikan pijat bayi
Total 20 100 20 100 mengalami peningkatan sebanyak 7,35. Hasil uji
Pekerjaan statistik didapatkan nilai p value = 0,001, hal ini
1.IRT 17 85 18 90 berarti pada alpha 5% dapat dinyatakan bahwa
2. Pegawai ada perbedaan yang signifikan rata-rata
Swasta 3 15 2 10 perbandingan bounding attachment pretest-
posttest pada kelompok yang diberikan pijat
Total 20 100 20 100 bayi. Sehingga, dapat dinyatakan bahwa ada
ANC perbedaan yang signifikan bounding
1.< 4 x - - - - attachment sebelum dan sesudah diberikan pijat
bayi.
2.> 4 x 20 100 20 100
Total 20 100 20 100
Jenis
Bounding Attachment saat pretest dan
Persalinan posttest pada Kelompok kontrol
Tabel 5. Perbedaan Rata-Rata Bounding
1.Spontan 11 55 8 40
Attachment saat pretest dan posttest pada
2.SC 9 45 12 60 Kelompok kontrol
Total 20 100 20 100 Mean SD SE p
IMD Value
1.Ya 11 55 8 40 Pretest 46,55 4,20 0,94
0,001
2.Tidak 9 45 12 60 Posttest 49,10 4,01 0,90
Total 20 100 20 100
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
Bounding Attachment Primiparitas dan perbandingan bounding attachment saat pretest
Multiparitas dan posttest pada kelompok kontrol mengalami
Tabel 3. Perbedaan Rata-Rata Bounding peningkatan sebanyak 2,55. Hasil uji statistik
Attachment Primiparitas dan Multiparitas didapatkan nilai p value = 0,001, hal ini berarti
Mean SD SE p pada alpha 5% dapat dinyatakan bahwa ada
Value perbedaan yang signifikan rata-rata
Primipara 51,71 4,34 1,16 perbandingan bounding attachment pretest-
0,097
Multipara 49,46 3,80 0,74 posttest pada kelompok kontrol. Sehingga,
dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan yang
Hasil penelitian menujukkan bahwa rata-rata signifikan bounding attachment saat pretest dan
bounding attachment pada primiparitas sebesar posttest pada kelompok kontrol.
51,71, rata-rata bounding attachment pada
multiparitas sebesar 49,46. Hasil uji statistik
didapatkan nilai p value = 0,097, hal ini berarti
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan rata-

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.2), Mei, 2018 326


Wahyuni et al, Pengaruh Pijat Bayi terhadap Bounding Attachment...

Bounding attachment pretest-posttest pada attachment pada primiparitas lebih tinggi dari
kelompok kelompok kontrol dan kelompok pada multiparitas. Hal ini disebabkan oleh
perlakuan tingginya rasa keingintahuan pada primiparitas
Tabel 6. Perbedaan Selisih Rata-Rata Bounding terhadap hal-hal yang berhubungan dengan
Attachment Pretest-posttest pada Kelompok kesehatan bayinya dibandingkan dengan
Kontrol dan Kelompok Perlakuan. multiparitas yang sudah mempunyai
Kelompok Mean SD SE p pengalaman dari kelahiran sebelumnya.
Value Berdasarkan tingkat pendidikan baik untuk
Perlakuan -7,35 2.39 0,53 kelompok yang tidak diberikan pijat bayi maupun
0,001
Kontrol -2,55 1,19 0,27 kelompok yang diberikan pijat bayi sebagian
besar adalah Sekolah Dasar (SD) masing-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata masing sebesar 40%. Tingkat pendidikan yang
selisih bounding attachment pretest-posttest rendah mengakibatkan kurangnya pengetahuan
kelompok kontrol adalah -7,35, sedangkan rata- tentang kehamilan atau kelainan-kelainan dalam
rata perbandingan bounding attachment pretest- kehamilan kurang diperhatikan yang pada
posttest pada kelompok perlakuan adalah -2,55. akhirnya dapat membawa resiko yang tidak
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value = diinginkan. Akibat dari rendahnya pengetahuan
0,001, hal ini berarti pada alpha 5% dapat dari ibu hamil tidak jarang kehamilan banyak
dinyatakan bahwa ada perbedaan yang menimbulkan adanya kematian baik pada ibu
signifikan rata-rata perbandingan bounding maupun pada bayi yang dilahirkan atau bahkan
attachment pada kelompok kontrol dan kedua-duanya. Peneliti berpendapat bahwa
kelompok perlakuan. sehingga, dapat pendidikan berpengaruh terhadap pengetahuan
dinyatakan bahwa ada pengaruh pijat bayi responden terhadap bounding attachment
terhadap bounding attachment. namun pengetahuan ini bisa diperoleh
responden saat mereka melakukan Ante Natal
Pembahasan Care (ANC) selama kehamilan. Hal ini
Hasil penelitian diketahui bahwa umur ibu dibuktikan dengan tingginya nilai bounding
postpartum di Ruang Dahlia RSD dr. Soebandi attachment pretest pada semua responden.
kelompok kelompok kontrol memiliki rata-rata Berdasarkan pekerjaan baik untuk
28,3 tahun, sedangkan kelompok perlakuan kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan
yang diberikan pijat bayi memiliki rata-rata 27,1 sebagian besar adalah ibu rumah tangga yaitu
tahun. Pada kelompok kontrol umur termuda sebesar 85% dan 90%. Menurut Roesli, bayi
adalah 17 tahun dan umur tertua adalah 45 yang sering berada dalam dekapan ibu karena
tahun, sedangkan pada kelompok perlakuan menyusu akan merasakan kasih sayang ibunya
umur termuda adalah 18 tahun dan umur tertua [10]. Pada penelitian ini, responden sedang
adalah 40 tahun. Responden dengan usia muda dirawat di rumah sakit sehingga mempunyai
menunjukkan ketergantungan yang tinggi pada waktu penuh untuk dapat mencurahkan kasih
keluarga [20]. Usia 20-30 tahun adalah usia sayang kepada bayinya melalui pijat bayi.
yang tepat bagi seorang perempuan untuk Diharapkan ketika responden pulang ke rumah,
melahirkan seorang anak. Usia ini merupakan mereka dapat mempertahankan bounding
periode yang optimal bagi seorang ibu untuk attachment baik pada ibu yang bekerja maupun
merawat bayinya [9]. ibu rumah tangga.
Berdasarkan jumlah paritas baik untuk Berdasarkan Riwayat Ante Natal Care
kelompok kontrol bayi maupun kelompok (ANC) baik untuk kelompok kontrol maupun
perlakuan sebagian besar adalah multiparitas kelompok perlakuan seluruhnya lebih dari 4 kali.
yaitu sebesar 70% dan 60%. Primiparitas Hal ini menunjukkan tingginya kesadaran
menunjukkan respon emosional kebahagiaan responden terhadap kesehatan dirinya dan bayi
yang berlebihan, cemas, menghadapi keluhan yang dikandungnya. Tingginya kesadaran
dan berpikir pada kebutuhan jangka panjang [9]. responden ini berpengaruh pada bounding
Sedangkan ibu multiparitas lebih siap dalam attachment yang ditunjukkan pada tingginya nilai
menghadapi persalinan dan sudah mempunyai bounding attachment pretest.
pengalaman dari persalinan sebelumnya. Pada Berdasarkan jenis persalinan untuk
penelitian ini mayoritas responden adalah kelompok kontrol sebagian besar adalah
multiparitas yang sudah memiliki pengalaman spontan yaitu sebesar 55%, sedangkan untuk
mengasuh anak dari persalinan sebelumnya. kelompok perlakuan sebagian besar adalah
Pada penelitian ini nilai pretest bounding Sectio Caesaria (SC) yaitu sebesar 60%.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.2), Mei, 2018 327


Wahyuni et al, Pengaruh Pijat Bayi terhadap Bounding Attachment...

Responden yang melahirkan secara normal dilakukan sendiri oleh ibu akan semakin
akan segera dilakukan Inisiasi Menyusui Dini meningkatkan ikatan batin yang sudah terbentuk
(IMD) dan pelaksanaan Rawat Gabung (RG) sejak bayi masih dalam kandungan. Dalam
untuk mendukung terlaksananya bounding upaya mendukung pelaksanaan bounding
attachment. Sedangkan untuk responden yang attachment ini, rumah sakit dr. Soebandi sudah
melahirkan dengan Sectio Caesaria (SC) tidak menerapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan
dapat melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pelaksanaan Rawat Gabung. Hal ini sudah
dan pelaksanaan Rawat Gabung (RG) segera terbukti mampu meningkatkan bounding
karena bayi mendapatkan resusitasi bayi baru attachment. Namun masih diperlukan pijat bayi
lahir dan mendapatkan observasi selama 8 jam agar bounding attachment yang sudah
di Ruang Perinatologi yang terpisah dengan terlaksana dengan baik ini dapat lebih optimal
ruang rawat ibu sehingga menghambat proses guna mendukung tumbuh kembang bayi dalam
berjalannya bounding attachment. proses kehidupannya nanti.
Berdasarkan pelaksanaan Inisiasi Menurut Mercer, ada beberapa faktor yang
Menyusui Dini (IMD) untuk kelompok kontrol memperngaruhi proses berjalannya bounding
sebagian besar adalah melaksanaan Inisiasi attachment, diantaranya kesehatan emosional
Menyusui Dini (IMD) yaitu sebesar 55%, orang tua, ketrampilan dalam berkomunikasi
sedangkan untuk kelompok perlakuan adalah dan memberi asuhan yang kompeten, dukungan
tidak melaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sosial seperti keluarga, teman dan pasangan,
yaitu sebesar 60%. Hal ini disebabkan karena kedekatan orang tua dengan bayi serta adanya
pada kelompok yang diberikan pijat bayi sebesar kecocokan orang tua dengan bayi [11]. Selain
60% persalinan dilakukan dengan tindakan faktor-faktor yang mempengaruhi berjalannya
section caesaria. Bayi yang dilahirkan secara proses bounding attachment, ada beberapa
sectio caesaria harus segera dilakukan faktor yang menjadi hambatan dalam proses
resusitasi bayi baru lahir dan mendapatkan bounding attachment, diantaranya kurangnya
observasi intensive selama 8 jam di Ruang support sistem terutama dari pasangan dan
Perinatologi yang terpisah dengan ruangan ibu. keluarga dekat, Ibu dengan resiko (ibu sakit)
Setelah observasi selama 8 jam dan bayi dimana ibu tidak bisa merawat bayinya sendiri,
dinyatakan dalam kondisi stabil, bayi akan dan bayi dengan resiko (bayi dengan gangguan
dipindah ke Ruang Rawat Inap Dahlia untuk kesehatan dan cacat fisik) dimana bayi harus
dirawat bersama dengan ibunya. Selain itu, ibu dirawat di ruangan yang terpisah dengan ibunya,
yang melahirkan dengan tindakan sectio serta kelahiran bayi yang tidak diinginkan
caesaria akan mengalami nyeri yang akan kehadirannya. Kehadiran bayi yang telah lama
berdampak pada keterbatasan aktifitas. Apabila diharapkan juga mempengaruhi bounding
Activity Daily Living (ADL) terganggu, maka attachment antara orang tua dan bayi [12]. Hal
bounding attachment dan Inisiasi Menyusui Dini ini sesuai dengan pendapat Widarjono yang
(IMD) juga tidak akan terpenuhi karena adanya menyatakan bahwa kehadiran bayi dapat
peningkatan intensitas nyeri [11]. membuat pasangan suami istri memiliki
Hasil penelitian didapatkan data bahwa keterikatan dan tanggung jawab untuk
ada peningkatan rata-rata setelah dilakukan pijat membesarkan, merawat dan mencintai bayi
bayi pada kelompok perlakuan dibandingkan sehingga berpengaruh terhadap bounding
pada kelompok kontrol. Salah satu manfaat dari attachment [13].
pijat bayi yang dilakukan sendiri oleh ibu
terhadap bayinya adalah terbentuknya ikatan
kasih sayang antara ibu dan bayi (Bounding
attachment). Proses pemijatan berlangsung,
sentuhan lembut dan pandangan penuh kasih
dari orang tua terhadap anaknya akan mampu
mengalirkan kekuatan ikatan batin diantara
mereka. Hal ini menjadi dasar bagi tumbuh
kembang anak dalam membentuk pola
komunikasi yang efektif. Pembentukan pola
komunikasi yang efektif sejak dini menjadi
penentu dalam pembentukan karakter anak
yang berbudi pekerti baik dan percaya diri [11].
Peneliti berpendapat bahwa pijat bayi yang

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.2), Mei, 2018 328


Wahyuni et al, Pengaruh Pijat Bayi terhadap Bounding Attachment...

Simpulan
Dari hasil penelitian dapat diketahui
bahwa rata-rata perbandingan bounding
attachment pretest-posttest pada kelompok
perlakuan adalah -7,35, sedangkan rata-rata
perbandingan bounding attachment pretest-
posttest pada kelompok perlakuan adalah -2,55.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value =
0,001, hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang
signifikan selisih antara rata-rata bounding
attachment pretest-posttest pada kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol. Sehingga,
dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan yang
signifikan bonding attachment kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol.
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti
terkait hasil dan pembahasan adalah hasil
penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber
pengetahuan bagi ibu dalam meningkatkan
bounding attachment melalui pijat bayi.
Intervensi terapi pijat bayi diharapkan menjadi
salah satu Standard Operational Procedure
(SOP) dalam menguatkan bounding attachment.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.2), Mei, 2018 329


Wahyuni et al, Pengaruh Pijat Bayi terhadap Bounding Attachment...

Daftar Pustaka from http://download. portalgaruda.org/


[1] Setyorini, Satino. Pengaruh metode article.phparticle.
persalinan lotus terhadap adaptasi [6] Sari et al. Pengaruh pijat bayi baru lahir
fisiologis bayi baru lahir di Klinik Bidan terhadap bounding attachment. 2013.
Kita. 2015. Available from Available from
http://download.portalgaruda.org/article.p http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/h
hp?article=403738&val=6664. andle/ 123456789/1954
[2] Ethycasari. Perbedaan efektifitas antara [7] Utami R. Pedoman pijat bayi prematur dan
metode bounding (dekapan) dan stimulasi bayi usia 0 – bulan. Jakarta: Niaga
kutaneus dalam mengurangi rasa nyeri Swadaya; 2001.
suntikan intramuskuler pada bayi. 2015. [8] Notoatmodjo S. Metode penelitian
Available from http://download. kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
Portalgaruda.org/article. php? [9] Kusgoyo et.al. Kajian adaptasi sosial
article=31343. psikologis pada ibu postpartum di ruang
[3] Wahyuni, Anjani. Hubungan usia dan rawat inap RSUD Kota Semarang.
pendidikan ibu post partum dengan Semarang; 2013.
bounding attachment di Ruang Mawar [10] Utami R. Pedoman pijat bayi, Vol X .
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Jakarta: PT Trubus Argiwidya; 2008.
Wahab Sjahranie Samarinda. 2017. [11] Bobak. Buku ajar keperawatan maternitas:
Available from http://ojs.stikesmuda. edisi 4. Jakarta: EGC; 2004
[12] Maharani S. Pijat dan senam sehat untuk
ac.id/index.php/sehatbebaya/article/downl
bayi. Jogjakarta: Kata Hati; 2009.
oad/48/48
[13] Zulkaidah A. Kecemasan pasangan
[4] Yanti. Pentingnya bonding support dalam
menikah yang belum memiliki keturunan.
menjalani peran parenting awal. 2015.
Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas
Available from http://journal.stikeseub.ac.
Gunadarma; 2007.
id/index.php/jkeb/article/view/60/59.
[5] Andini et al. Pengaruh pijat bayi terhadap
perkembangan neonatus. 2014. Available

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.6 (no.2), Mei, 2018 330

You might also like