Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Bulan 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Batu Basalt : Pengertian – Penyebaran –

Manfaatnya
 Post authorBy Ika Lestari
 Post dateMarch 8, 2019

Secara struktur lapisan bumi, dibagi


menjadi tiga bagian, antara lain kerak bumi (crush), selimut atau selubung (mantie) dan
inti bumi (core). Kerak bumi sendiri merupakan kulit bumi bagian luar merupakan
lapisan yang terdiri atas daratan dan lautan serta menjadi tempat tinggal bagi seluruh
mahluk hidup. Lapisan dan struktur kerak bumi terdiri atas batuan beku, batuan
sedimen dan batuan metamorf.
Dalam pembentukannya struktur lapisan bumi terdapat tiga jenis bebatuan yang paling
banyak ditemukan dan didapatkan oleh peneliti sebagai pembentuk kerak bumi dan
pembatas antara lapisan kerak bumi dengan lapisan mantel pada bumi. Pembentuk
kerak bumi sendiri antara lain, batuan beku, batuan sedimen / endapan dan batuan
metamorf / malihan.

Pada kesempatan kali ini akan dibahas batuan beku khususnya batu basalt sebagai
salah satu bebatuan yang dimanfaatkan sebagai pondasi konstruksi bangunan.

Batuan beku atau dikenal sebagai igneous rocks merupakan batu yang terbentuk dari satu
atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan
teksturnya, batuan beku dapat dibedakan menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik.
Perbedaan terbesarnya berasal dari mineral penyusun batuannya. Batuan beku
plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relative lebih lambat
sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik
yang lebih sering dijadikan hiasan rumah adalah batu gabbro, diorite dan batuan
granit. Sedangkan, batuan beku vulkanik biasanya terbentuk dari pembekuan magma
yang sangat cepat, seperti akibat letusan gunung berapi, sehingga mineral penyusunnya
lebih kecil. Salah satu batuan beku vulkanik adalah batu basalt.
Pengertian batuan basalt
Apa itu batu basalt? Batu basalt adalah batuan yang termasuk kedalam batuan beku
ekstrusif yang mana merupakan beku vulkanik yang berasal dari hasil pembekuan
magma yang terjadi di permukaan bumi dengan komposisi basa. Sedangkan definisi
batu basalt menurut ahli adalah batuan beku aphanitic yang mempunyai kandungan
kuarsa tidak lebih dari 20%, kadar feldspathoid kurang dari 10% dan persentase mineral
felspar dalam bentuk plagioklas sebesar 65%. Komposisi batu basalt terdiri atas
mineral proksin, amfibol, plagioklas dan gelas vulkanik, keberadaan gelas vulkanik
hanya dimiliki oleh batu basalt. Untuk penampakan batu basalt, biasanya berwarna
abu-abu atau hitam, karena pembekuannya cepat di permukaan bumi. Basalt juga ada
dan terbentuk di di Bulan, planet Mars dan planet Venus.
Batu basalt biasanya bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik atau batuan beku
berbutir sangat halus sehingga mineral/kristal penyusunnya tidak dapat diamati
dengan mata telanjang. Batu basalt sendiri bisa dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu basalt
alkali dan theolitik. Hal itu terjadi dikarenakan perbedaan kandungannya yaitu Na2O
dan K2O. Batu basalt Alkali memiliki kandungan Na2O dan K2O lebih tinggi
daripada basalt theolitik.

Basalt alkali lebih sering dijumpai di daerah kerak benua yang terangkat berbentuk
kubah (updomed continental crust) dan kerak benua yang memiliki rifting (rifted continental
crust) dan berada di pulau-pulau oseanik seperti pulau Hawaii. Sementara basalt
theolitik banyak terdapat di permukaan samudra yang berbentuk sangat besar sehingga
membentuk plateau di kerak bumi. Plateau merupakan bentuk permukaan bumi yang
berbentuk dataran tinggi dengan bagian atas biasanya rata karena mengalami erosi. Di
Indonesia plateau basalt terdapat di Sukadana, Lampung.
Penyebaran Batu Basalt

Batu basalt yang termasuk batuan beku, memiliki sebaran hampir di seluruh Indonesia
menurut peta geologi Indonesia. Kepulauan di Paparan Sunda berawal dari Kepulauan
Anambas dan menyebar ke arah timur laut ke Natuna dan ke arah barat daya ke
Kepulauan Riau dan Bangka Belitong. Di kepulauan Natuna batuan tertua terdapat
batuan beku basalt dan di pulau Midai di barat daya kepulauan Natuna terdapat
vulkanik basalt.

Kemudian di Sumatera bagian barat terdapat batuan basalt, hal itu dikarenakan
Sumatera Barat tersusun atas endapan batuan tersier yang sangat tebal dan bersifat
resistensi terhadap erosi kecil. Singkapan-singkapan batuan yang berumur pretersier di
jalur non-vulkanik sangat jarang ditemukan, sedangkan untuk batuan basalt dapat
ditemukan secara lokal.

Batuan basalt dapat pula ditemukan di Sumatera Selatan. Di Sumatera Selatan terdapat
lava basalt dan terjadi sesar serta lava riolitik hingga ke daerah Sukada, di Lampung
terdapat plateau batu Basalt yang terjadi sejak zaman kuarter. Pulau Kalimantan di
sepanjang jalur utara Kalimantan barat dapat ditemukan batuan basalt.

Selain terdapat di pulau-pulau di atas, di Sulawesi, batuan basalt dapat ditemukan


intrusi pada ofiolit berupa batuan beku basalt. Intrusi sendiri adalah batuan beku yang
telah menjadi Kristal dari sebuah magma yang meleleh di bawah tanah sebelum
mereka mencapai permukaan bumi, sedangkan ofiolit merupakan penggalan kerak
samudera dan lapisan mantel atas di bawahnya yang telah terangkat atau terpindahkan
dan tersingkap di bagian tepi kerak benua.

Daerah lainnya yang terdapat batuan basalt adalah pulau jawa, tepatnya di daerah
Kebumen, Banjarnegara dan Wonosobo. Disana terdapat situs batu rijang dan lava
basalt berbentuk bantal di kali Muncar. Selain itu terdapat batuan basalt di daerah
Ciletuh, namun tidak hanya batuan basalt, terdapat juga batuan gabbro dan basalt.

Manfaat Batu Basalt

Batu basalt yang memiliki struktur padat amat diminati dan dimanfaatkan dalam
berbagai bidang, terutama untuk konstruksi bangunan. Dibawah adalah beberapa
manfaat dari batu basalt.

1. Sebagai fondasi suatu bangunan dan rumah

Batu basalt yang dihancurkan dengan berbagai bentuk digunakan untuk fondasi
bangunan agar lebih kuat dan kokoh. Contohnya penggunaan batu basalt yaitu
digunakan sebagai pembuatan pondasi landasan pesawat, jalan, dan pondasi rel kereta
api. Selain itu, batu basalt turut pula digunakan sebagai agregat atau pondasi aspal
jalan, agregat beton dan agregat trotoar.

2. Sebagai ornamen penghias bangunan dan rumah

Batu basal yang dipotong dihaluskan permukaannya dapat dijadikan ornamen


penghias bangunan seperti monumen, tugu dan juga lantai. Untuk saat ini kerap kita
jumpai sebagai penghias pagas rumah atau dinding rumah dengan konsep minimalis
monokrom. Perawatan batu basalt yang ekonomis sebagai penghias rumah
menjadikan batu tersebut masih difavoritkan masyarakat Indonesia.

Itulah tadi penjelasan tentang persebaran batu basalt yang ada di Indonesia. Semoga
informasi di atas bisa bermanfaat.

https://ilmugeografi.com/geologi/batu-basalt
Batuan Metamorf Karang
Sambung Menjadi Pembentuk
Dasar Pulau Jawa
Jumat, 22 Februari 2019 | 12 : 45
314

Berbagi di Facebook

Tweet di Twitter

Cagar Alam Geologi Karangsambung menjadi Kampus Lapangan Geologi


sejak 1964, yang dirintis oleh Prof. Dr. Sukendar Asikin, Guru Besar
Departemen Teknik Geologi ITB (pensiun 2003).
Sekitar tahun 1965 tercatat ada 22 orang mahasiswa dari ITB, UGM, PTPN
Veteran dan Asisten Geologi Akademi Perminyakan Pertamina yang
mengikuti pendidikan di Kampus Karangsambung. Peneliti pertama di tempat
ini adalah Verbeek (1891) yang kemudian dipetakan secara geologi oleh
Harlof pada tahun 1933.

Di Kali Brengkok terdapat batuan metamorf sekis mika berwarna abu-abu


dan mengkilap putih berumur sekira 121 juta tahun yang menjadi
pembentuk dasar Pulau Jawa. Di seluruh Indonesia batu jenis ini hanya
ditemukan di Karangsambung yang menjadi laboratorium alam dan
monumen geologi untuk penelitian dan objek geotourism. Area
Karangsambung menyerupai kotak – kotak hitam hasil proses alam yang
sangat menarik untuk dikunjungi. Batuan beku, batuan sedimen dan batuan
metamorf banyak ditemukan di sini. Lokasi wisata geologi Karangsambung
terletak di sebelah utara Kota Kebumen, Jawa Tengah. Jarak dari Kota
Kebumen kurang lebih 19 kilometer dapat ditempuh dengan kenderaan roda
empat dengan waktu sekitar 30 menit.

Kegiatan-kegiatan penelitian dan wisata ilmiah di Karangsambung dikelola


oleh Unit Pelaksana Teknis dan Balai Informasi dan Konservasi Kebumian
LIPI. Unit ini memiliki fasilitas, mencakup tempat tinggal, perpustakaan,
workshop kerajinan dan batu mulia. Sedangkan untuk kegiatan wisata
ilmiah, antara lain kuliah ilmiah populer, diskusi, kunjungan lapangan ke
berbagai lokasi penting, melihat koleksi batu permata dan proses
pembuatannya. Selain itu, wisatawan diperbolehkan untuk mengambil bagian
atau berburu mencari batu di Sungai Luk Ulo. Sebagai geowisata,
Karangsambung memiliki keunikan untuk simpanan jenis batuan yang
tersebar di kawasan seluas 22.000 Km persegi. Batuan samudera dan benoa
ada di sini. Bahkan tersimpan batuan berumur 117 juta tahun yang menjadi
salah satu koleksi Museum Melange Karangsambung.

Batuan tertua (mungkin) di muka bumi ini tersimpan di Museum Melange,


Balai Informasi Konservasi Kebumian (BIKK) Karangsambung. Batuan
bernama mica schist ini merupakan batuan benoa (metamorphic rock) yang
menjadi daya tarik wisatawan untuk melihatnya dan mempelajari proses
terbentuknya. Batuan ini, jika terkena sinar matahari, mengkilap seperti kaca
dan menjadi salah satu daya tarik Geowisata Karangsambung. Berbagai
catatan jenis batuan, umur dan proses terjadinya dipajang di bagian depan
kantor sebagai pengisi taman Museum Melange yang tiap tahun rata-rata
dikunjungi 12.000 orang. Sebagian besar berasal dari kalangan pelajar dan
mahasiswa fakultas geologi dari perguruan tinggi negeri dan swasta di
Indonesia.

Khusus untuk wisatawan pelajar dan umum, UPT BIKK Karangsambung


untuk mengunjungi Geowisata Karangsambung perlu stamina tubuh yang
benar-benar fit. Pengunjung yang mengambil paket edukasi 3 hari dan 1
hari, akan diajak ke lapangan untuk melihat beberapa jenis batuan yang
dikonservasi (dilindungi). Tidak mudah memang untuk menuju ke lokasi
batuan yang dikonservasi. Cagar Alam Geologi Karangsambung disebut oleh
LIPI sebagai lantai samudera purba yang kaya fosil dan batuan alam yang
menjadi bukti evolusi lempeng tektonik lebih dari 120 juta tahun lalu.
Batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf banyak ditemukan di
sini.

http://bisnisbandung.com/2019/02/22/batuan-metamorf-karang-sambung-menjadi-pembentuk-
dasar-pulau-jawa/

Anda mungkin juga menyukai