Bulan 1
Bulan 1
Bulan 1
Manfaatnya
Post authorBy Ika Lestari
Post dateMarch 8, 2019
Pada kesempatan kali ini akan dibahas batuan beku khususnya batu basalt sebagai
salah satu bebatuan yang dimanfaatkan sebagai pondasi konstruksi bangunan.
Batuan beku atau dikenal sebagai igneous rocks merupakan batu yang terbentuk dari satu
atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan
teksturnya, batuan beku dapat dibedakan menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik.
Perbedaan terbesarnya berasal dari mineral penyusun batuannya. Batuan beku
plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relative lebih lambat
sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik
yang lebih sering dijadikan hiasan rumah adalah batu gabbro, diorite dan batuan
granit. Sedangkan, batuan beku vulkanik biasanya terbentuk dari pembekuan magma
yang sangat cepat, seperti akibat letusan gunung berapi, sehingga mineral penyusunnya
lebih kecil. Salah satu batuan beku vulkanik adalah batu basalt.
Pengertian batuan basalt
Apa itu batu basalt? Batu basalt adalah batuan yang termasuk kedalam batuan beku
ekstrusif yang mana merupakan beku vulkanik yang berasal dari hasil pembekuan
magma yang terjadi di permukaan bumi dengan komposisi basa. Sedangkan definisi
batu basalt menurut ahli adalah batuan beku aphanitic yang mempunyai kandungan
kuarsa tidak lebih dari 20%, kadar feldspathoid kurang dari 10% dan persentase mineral
felspar dalam bentuk plagioklas sebesar 65%. Komposisi batu basalt terdiri atas
mineral proksin, amfibol, plagioklas dan gelas vulkanik, keberadaan gelas vulkanik
hanya dimiliki oleh batu basalt. Untuk penampakan batu basalt, biasanya berwarna
abu-abu atau hitam, karena pembekuannya cepat di permukaan bumi. Basalt juga ada
dan terbentuk di di Bulan, planet Mars dan planet Venus.
Batu basalt biasanya bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik atau batuan beku
berbutir sangat halus sehingga mineral/kristal penyusunnya tidak dapat diamati
dengan mata telanjang. Batu basalt sendiri bisa dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu basalt
alkali dan theolitik. Hal itu terjadi dikarenakan perbedaan kandungannya yaitu Na2O
dan K2O. Batu basalt Alkali memiliki kandungan Na2O dan K2O lebih tinggi
daripada basalt theolitik.
Basalt alkali lebih sering dijumpai di daerah kerak benua yang terangkat berbentuk
kubah (updomed continental crust) dan kerak benua yang memiliki rifting (rifted continental
crust) dan berada di pulau-pulau oseanik seperti pulau Hawaii. Sementara basalt
theolitik banyak terdapat di permukaan samudra yang berbentuk sangat besar sehingga
membentuk plateau di kerak bumi. Plateau merupakan bentuk permukaan bumi yang
berbentuk dataran tinggi dengan bagian atas biasanya rata karena mengalami erosi. Di
Indonesia plateau basalt terdapat di Sukadana, Lampung.
Penyebaran Batu Basalt
Batu basalt yang termasuk batuan beku, memiliki sebaran hampir di seluruh Indonesia
menurut peta geologi Indonesia. Kepulauan di Paparan Sunda berawal dari Kepulauan
Anambas dan menyebar ke arah timur laut ke Natuna dan ke arah barat daya ke
Kepulauan Riau dan Bangka Belitong. Di kepulauan Natuna batuan tertua terdapat
batuan beku basalt dan di pulau Midai di barat daya kepulauan Natuna terdapat
vulkanik basalt.
Kemudian di Sumatera bagian barat terdapat batuan basalt, hal itu dikarenakan
Sumatera Barat tersusun atas endapan batuan tersier yang sangat tebal dan bersifat
resistensi terhadap erosi kecil. Singkapan-singkapan batuan yang berumur pretersier di
jalur non-vulkanik sangat jarang ditemukan, sedangkan untuk batuan basalt dapat
ditemukan secara lokal.
Batuan basalt dapat pula ditemukan di Sumatera Selatan. Di Sumatera Selatan terdapat
lava basalt dan terjadi sesar serta lava riolitik hingga ke daerah Sukada, di Lampung
terdapat plateau batu Basalt yang terjadi sejak zaman kuarter. Pulau Kalimantan di
sepanjang jalur utara Kalimantan barat dapat ditemukan batuan basalt.
Daerah lainnya yang terdapat batuan basalt adalah pulau jawa, tepatnya di daerah
Kebumen, Banjarnegara dan Wonosobo. Disana terdapat situs batu rijang dan lava
basalt berbentuk bantal di kali Muncar. Selain itu terdapat batuan basalt di daerah
Ciletuh, namun tidak hanya batuan basalt, terdapat juga batuan gabbro dan basalt.
Batu basalt yang memiliki struktur padat amat diminati dan dimanfaatkan dalam
berbagai bidang, terutama untuk konstruksi bangunan. Dibawah adalah beberapa
manfaat dari batu basalt.
Batu basalt yang dihancurkan dengan berbagai bentuk digunakan untuk fondasi
bangunan agar lebih kuat dan kokoh. Contohnya penggunaan batu basalt yaitu
digunakan sebagai pembuatan pondasi landasan pesawat, jalan, dan pondasi rel kereta
api. Selain itu, batu basalt turut pula digunakan sebagai agregat atau pondasi aspal
jalan, agregat beton dan agregat trotoar.
Itulah tadi penjelasan tentang persebaran batu basalt yang ada di Indonesia. Semoga
informasi di atas bisa bermanfaat.
https://ilmugeografi.com/geologi/batu-basalt
Batuan Metamorf Karang
Sambung Menjadi Pembentuk
Dasar Pulau Jawa
Jumat, 22 Februari 2019 | 12 : 45
314
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
http://bisnisbandung.com/2019/02/22/batuan-metamorf-karang-sambung-menjadi-pembentuk-
dasar-pulau-jawa/