Fakultas Dakwah

Aktivitas dakwah merupakan sebuah keniscayaan dalam Islam. Hal ini karena dakwah merupakan tugas yang diwajibkan oleh Allah kepada hamba-Nya agar pesan-pesan Islam bisa sampai ke seluruh umat  manusia. Keberhasilan dakwah tergantung oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penguasaan da’i mengenai kondisi mad’u dan lingkungan mad’u. Hal ini karena strategi dakwah perlu disesuaikan dengan kondisi mad’u maupun lingkungannya. Oleh karena itu adanya peta dakwah merupakan suatu keharusan bagi da’i agar ia bisa menyiapkan strategi dakwah yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan  mad’u. Adapun latar belakang penelitian peta dakwah dilakukan di  desa paketingan, kecamatan sampang, kabupaten cilacap di karenakan peneliti berasal dari daerah tersebut dan paham akan situasi serta kondisi yang umumnya terjadi di desa paketingan tersebut

Mengenal Dakwah Syaikhul Islam Muhammad bin
Abdul Wahhab at-Tamimi
Diterjemahkan dari Da’iyah ‘ala Minhaj al-Nubuwwah,
terbitan syâbkâh Hâddâdi, Juli 2007
Karya Syekh Dr. Ali bin Yahya al-Haddadi
Ditulis dan diterjemahkan pada Zulhijjah 1441 H yang
bertepatan dengan 17 Agustus 2020 M
Penerjemah: Abu Hamzah Rizki
Penyunting: Nico
Perancang Sampul: Abu Ibrahim Syobrian
Mengenal Dakwah Syaikhul Islam Muhammad bin
Abdul Wahhab at-Tamimi.
Hak cipta ©Syekh Dr. Ali bin Yahya al-Haddadi, 2007.
https://www.haddady.com

Untuk menjadi orang pintar itu mudah, cukup membaca banyak buku dan mendapatkan pendidikan tinggi akan bisa menjadikan seseorang menjadi pintar. Tetapi menjadi orang baik sangatlah sulit, karena tidak ada sekolah atau lembaga pendidikan seperti Universitas di dunia ini yang menyediakan jurusan untuk menjadi orang baik. Mencari orang cerdas itu mudah, yang susah adalah mencari orang baik, tetapi yang lebih sulit lagi adalah mencari orang yang cerdas sekaligus baik. Apakah kita selalu mengambil ukuran seseorang baik dengan hasil studinya..?. Jika seperti itu, maka orang bodoh akan kalah seseorang dengan gelar profesor. Pertanyaan utamanya adalah di mana kita dapat mengirim anak-anak kita bersekolah untuk menjadi orang yang baik, karena saat ini sekolah konvensional tidak dapat kita andalkan terutama di negara Indonesia. Institusi perjumpaan adalah tempat di mana seseorang melatihan diri menjadi orang baik, jujur, toleransi, dan cara lain untuk memulai. Ini adalah tempat di mana melatih kebiasaan, menjadi tradisi, lalu budaya dan kemudian menjadi karakter. Sebagai makhluk sosial, perjumpaan dan tindak tutur tidak dapat dihindari dalam kehidupan sosial kita. Tulisan ini akan mengeksplorasi bagaimana Sekolah perjumpaan sebagai gerakan dakwah berbasis komunitas, studi kasus di Dusun Bangket Bilong

Islam adalah agama dakwah. Dan maksud dari dakwah kepada Allah adalah dakwah kepada agamaNya yaitu Islam. Rasulullah sebagai dai pertama mengajarkan kepada umatnya bagaimana cara berdakwah yang baik. Ada beberapa dasar dalam dakwah yang harus dipenuhi sehingga dakwah itu akan terjadi. Disamping dasar-dasar dakwah, ada juga halangan atau tantangan dakwah. Sehingga para dai dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan zaman agar bisa menyelesaikan problem dan tantangan dakwah

Indonesian democracy has been buffeted by repeatedly change in media technologies. In pre-colonial era until new-Order era, radio, television and newspapers are the receiving information channel with only a few ways to convey the opinions of the general public. in reformation era media expand rapidly, access to news can be enjoyed by anyone and at any time with the internet and social media applications. life of democracy becomes more vibrant. But the development of mass media in this current era has given rise to a very unsettling society caused by fake-news or hoax. This is because most of the news are negative, slander, lies and trying to offence particular group. In rresponding to this hoax phenomenon, the role of a da'i is very important. As the perpetrator da'i task is to convey the truth of the Islam to the community by relaying what the Holy Quran had truly said, in order to provide an understanding of society in being in receiving news, so hoax phenomenon soon could be overcome. This paper was written to giving importance of the Da’i effort to build a public criticism in the frame of Quranic propagation in the era of Social Media. This research uses library studies approach analysis.

Globalization can not be denied is a controversial issue in which the inter-country ridge that can not be separated from each other. globalization has destroyed local cultures, tore up markets in any part of the world and tore down the walls between countries. Globalization has created a huge gap in the country's political life. Globalization has also created a new pattern of relationships where state entities no longer become autonomous and have full control over their territorial territory or it can be said that the State is no longer the only political entity holding sovereignty, but has formed interdependent relationships and interrelationships between the nation-state and transnational actors who are globally integrated. Globalization led to the role of nationalism in the state increasingly weakened, first through imperialism directly, through various means imposed to master the post-independence economy of the country and also through programs imposed through the world's monetary institutions. In a global era the threats to human life are increasingly diverse. the threats not only come from major or nuclear wars, but also from the radical forces that developed in society and gave birth to terrorism. While the impact of globalization on the world economy are: poverty and global disparity, world food crisis, money laundering. The impact of globalization on the way people think is: the existence of virtual solidarity, the emergence of transnational women's movement. Globalization also affects ideology and da'wah. Impact on the world of da'wah are: changing the paradigm of da'wah and preparing da'i in preaching in the era that has been very advanced, then da'i must utilize information technology in carrying out da'wah activities. The era of globalization has brought together social, economic, political, security, cultural and environmental dimensions through processes of integration, interconnectivity and dependency. Therefore, the problems that arise are not only increasingly complex but crossing national (transnational) boundaries and consequently affecting and causing an unavoidable impact for all citizens of the world. A. Pendahu luan Globalisasi secara sederhana dapat dikatakan sebagai penyempitan dan percepatan keterkaitan seluruh dunia, batas-batas teritorial maupun budaya antar bangsa menjadi seolah hilang. Proses ini menjadi sebuah isu kontroversial dalam studi ilmu politik. Sebagian berpendapat bahwa globalisasi mendatangkan kematian negara-bangsa berdaulat, sebagai kekuatan global yang melemahkan kemampuan pemerintah untuk mengendalikan perekonomian mereka dan masyarakatnya sendiri. Ohmae menuliskan, "globalisasi telah menghancurkan budaya-budaya lokal, merobek pasar-pasar di belahan dunia manapun dan merobohkan dinding

Berbicara komunikasi berarti berbicara tentang peroses penyampaian pesan, baik verbal maupun non-verbal. Komunikasi dipandang berhasil jika suatu kadar komunikasi memiliki efek respon yang setara dengan kadar komunikasi yang disampaikan sedari komunikatornya. Komunikasi secara etimologis, komunikasi merupakan terjemahan dari communication yang mula-mula berkembang di Amerika. Secara terminologis menurut Webster New Dictionary sebagaimana dikutip oleh Sri Haryani komunikasi dapat diterjemahkan: " The art of expressing ideas especially in speech and writing " , atau dengan kata lain, seni mengekpresikan ide-ide baik melalui lisan maupun tulisan. Al-Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril yang merupakan mukjizat terbesar sepanjang sejarah manusia.

Abstrak

Demokrasi sebagai sebuah “sistem” telah memenangkan dirinya sebagai satu-satunya “The Best Among The Worst”.  Namun demikian penolakan terhadap dirinya tetap saja hadir di ruang publik terutama kalau dikaitkan-kaitkan “perkawinannya” dengan Islam. Para apparatus agama kini harus berfikir ulang tentang posisinya di ruang public (Habermas), karena hanya di ruang inilah setiap orang bisa membahasakan agamanya (Armando Salvatore, Eickleman dan James Piscatori) sesuai pengetahuannya.  Isu agama seperti fatwa MUI dan perda syariah yang kontroversial menjadi wacana empuk dalam publik Islam ini; penilaian, klarifikasi, diskusi, debat, hingga pada akhirnya orang-orang yang terlibat di dalam publik Islam harus berfikir ulang tentang Maqasid Al-Shariah atau maksud syariah (Jasser Auda).
Index Demokrasi Indonesia (IDI) menempatkan Masyarakat NTB, dari 34 provinsi di Indonesia NTB menempati posisi terendah kedua indeks demokrasi secara nasional. Begitu pula dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)-nya. Tentu ini merupakan pukulan yang begitu menyakitkan bagi masyarakat NTB yang kini sedang melakukan persiapan Pilkada serentak Desember 2015. Ditambah lagi ia sedang merayakan keberhasilannya menjadi ikon World Halal Travel Award 2015, baik nasional maupun internasional.
Tulisan ini ingin menjelaskan penyebab-penyebab menciutnya semangat berdemokrasi pada masyarakat NTB terutama hubungannya dengan Islam. Kemudian ingin melihat sejauh mana instrumen-instrumen demokrasi dan Islam bermunculan dalam wacana-wacana di Ruang Publik. Terakhir, dengan lahirnya public Islam, bagaimana posisi tokoh agama mempertahan privilege-nya.

Keyword: Public Sphere, Demokrasi, Islam, NTB

red0;Secara etimologi dakwah berasal dari bahasa Arab da'a, yad'u, da'watan yang berarti memanggil, menyeru, mengundang dan mengajak. Dakwah adalah denyut nadi Islam karena dengan dakwah itulah Islam berkembang maju sekali dan dengan dakwah, Islam akan dikenal. Kemudian tanpa adanya dakwah, Islam akan mati dan menghilang dari dunia ini. Dakwah dilakukan oleh Nabi Muhammad dan para sahabat dengan perjuangan yang begitu keras. Kemudian dilanjutkan oleh para tabi'in kemudian para muslin dan muslimah yang telah menyadari bahwa dakwah adalah suatu kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi oleh setiap umat muslim yang beriman. Berbicara tentang dakwah. Dakwah juga banyak mengandung arti para ulama dan para tabi'in berpendapat. Dakwah adalah kegiatan menyeru manusia ke jalan Allah dan melarang mereka untuk berbuat maksiat dan sepenuhnya beriman kepada Allah. Tujuan dakwah juga sangat jelas dari definisi di atas ialah tegaknya kalimat Allah di muka bumi sehingga tidak ada lagi fitnah dan agama ini keseluruhannya hanya bagi Allah. Demikian, hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 193: "Dan perangilah mereka itu sehingga tidak ada lagi fitnah dan ketaatan hanya semata-mata untuk Allah SWT. Jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka tidak ada permusuhan lagi kecualu terhadap orang-orang yang zalim" Untuk mencapai cita-cita luhur menegakkan kalimat Allah di atas. Pelaksanaannya harus disandarkan pada metode-metode yang telah digariskan Allah. Dengan upaya ini diharapkan dakwah yang dilakukan terjaga orisinalitasnya dan Allah berkenan menurunkan rahmat dan pertolongan Nya pada setiap langkah yang dilakukan untuk dakwah. Adapun metode yang dimaksud telah ditegaskan dalam surat An-Nahl ayat 125, yakni dengan hikmah , pengajaran yang baik, serta dengan kekuatan argument, tidak dengan paksaan dan kekerasan. Metode ini berpangkal pada aksiomatika Islam yang agung yang diambil dari kitab Allah dan perjalanan hidup Rasul Nya yang mulia. Pelaksanaan metode dakwah tersebut harus memperhatikan dan tidak lupa mengikutsertakan karakteristik berikut apapun bentuk metode yang di pilih yakni: a. Rabbaniyah artinya segala sesuatunya bersumber dari Allah