Foklore

A chair levée, si chair ne vaut, rien ne vaut la chair... sur le site Wikipedia, le lecteur averti observe un décalage de contenu sur les pages francophone et italienne : si la première, moins développée, évoque des « étymologies fantaisistes », la seconde, plus référencée, prend au sérieux la question linguistique en évoquant des dénominations latines qui sont référencées et datées des XIIIe, XIVe et XVe siècles .
Comme l’affirment la plupart des spécialistes, le Carnaval est « le produit du Carême, même s’il fut considéré comme l’ennemi du Carême » (Feuillet 1991 : 19). Comme le précise encore Julio Caro Baroja, il n’est pas concevable sans l’idée de Carême ou de Quadragésime, et « Qu’on le veuille ou non, le Carnaval ibérique est un enfant (enfant prodigue, il est vrai) du christianisme. » (Caro Baroja 1979 : 26)
Période de prévalence et de rupture d’abstinence, Carnaval coïncide avec les Fêtes des Fous qu’on observe partout en Europe et qui pouvaient s’étaler sur diverses périodes de l’année (février, début mai, mi-été, moissons, fin décembre). On y trouve des rites d’inversion avec le roi des cornus, l’évêque des Fous, les abbayes de jeunesse, renversement de l’ordre et institution d’un pays de Cocagne, les figurations du « monde à l’envers » : the world turned upside down, the land of Cockaigne, topsy-turvy, die verkehrte Welt, le monde renversé, il mondo alla rovescia, etc. La forme de ces inversions varie : les subalternes imitent les dominants, les moquent avec leurs rois rieurs, évêques, abbés, inversions de sexes et retournements de rites pieux, de lieux consacrés, moqueries et discours satyriques (Zemon-Davis 1979: 159-209).

Dini davranışın pratik ve transandantal boyutları çeşitli biçimlerde sosyal bilimsel araştırmaların konusunu oluştur¬ muştur. Bu boyutlar sosyal bilimlerde kutsal-dindışı bağlamında bu karşıtlığa denk düşen farklı kavramsallaştırmalar ile anlaşılmaya ve açıklanmaya çalışılmıştır. Bu kavramsallaştırmaların en yaygını, pratik olan boyutu büyüsel olanla bir tutmak ve bu minvalde din ile büyüyü birbirinden tamamen ayırmak biçiminde tezahür eder. Söz konusu ayrım özellikle geleneksel yaşam biçiminin ağır bastığı toplumlar için daha sık dile getirilir. Her ne kadar derin bir dönüşüm sürecinde olsa da, içinde bulunduğumuz coğrafya ve kültür için de benzer ayrımlar ve karşıtlaştırmalar yapmak mümkündür. Dinin pratik boyutu Türk kültüründe, tüm değişimlere rağmen, halen zengin bir nitelik arz etmektedir. Basım yayımın geliştiği çağdaş dönemde halk katında yaygın çeşitli dua kitaplarının varlığı da bu zengin niteliğin bir göstergesi olarak ele alınabilir. Bu tür eserlerin temel niteliği, halk dinselliğinin temel karakteristiği olan büyüsel mantığı ihtiva ediyor olmasıdır. Söz konusu edilen bu tür kaynakların eski örneklerini bulmak mümkündür. Ancak bu örnekler genellikle seçkin, kentli, okur-yazar kitleler için üretilmiştir. Halka hitap eden ve fakat modern öncesi döneme ait eserler bulmak ise daha zordur. Bu kapsamda bu çalışma, 19. yüzyılın başlarına tarihlenen, dualar ve tılsımlar içeren bir el yazması temelinde büyü-din ilişkilerini ve geleneksel dinselliğin büyüsel mantıkla ilişkisini tartışmaktadır. Çalışmanın temel argümanı ise büyü-din ilişkilerinin basit dikotomilerle ifade edilemeyecek kadar girift ve karmaşık olduğu yönündedir.

Selain mempunyai keragaman ras, budaya, suku bangsa, keyakinan, agama, serta bahasa. Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai keragaman budaya, ras, suku bangsa, keyakinan, agama, serta bahasa, Indonesia merupakan suatu bangsa yang mempunyai banyak pulau. Berdasarkan Bhineka Tunggal Ika, Indonesia tidak beubah walaupun mempunyai berbagai macam budaya. Bhineka Tunggal Ika, Indonesia sama walaupun mempunyai berbagai macam budaya. Kekayaan maupun keelokannya Indonesia merupakan sepasang dari keragaman yang berada di Indonesia. Oleh karena itu, maksud pemerintah hendak meneruskan serta mendukung keberagaman itu selaku bentuk dari tindakan penting guna memperoleh persepakatan nasional serta internasional guna memperkenalkan hingga menjadi lebih bermanfaat untuk Indonesia. Keberagaman itulah menjadi awal sebuah tindakan untuk memperoleh persepakatan nasional serta internasional hingga bermanfaat bagi Indonesia. Hal itulah yang membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki tradisi rakyat maupun cerita legenserta ya yang kuat. Kajian serta ilmu sosial hingga kini bersifat pralogis serta sedikit melawan sejarah. Hingga kini, kian bertambah penelitian mengenai cerita rakyat atau legenda yang berisi mengenai aktivitas manusia, melalui jumlah siswa yang bertambah untuk mendatangi desa nagah. Hal tersebut disebabkan melalui strategi pariwisata melalui banyaknya daerah di Indonesia yang mengutamakan sejarah serta kearifan lokal di salah satunya yaitu Kampung Nagah. Melalui kekhasan serta kecantikannya, Kampung Nagah ini sering didatangi pengunjung wisatawan, baik dari Indonesia maupun luar negeri yang bertmaksud meneliti maupun hanya untuk mencari ilmu lebih. Kampung Nagah berguna bagi Pemerintah Daerah Kabupaten kepunyaan Tasikmalaya. Salah satu lokasi pariwisat. Dianggap salah satu karena jarak menempuh ke desa tersebut hanya bisa melalui akses jalan Garut Tasikmalaya, pembuatan objek cukup mudah. Pemanfaatan jarak yang dekat desa dengan jalan di Garut Tasikmalaya, cukup gampang guna memindahkan objek.

Selain mempunyai keragaman ras, budaya, suku bangsa, keyakinan, agama, serta bahasa. Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai keragaman budaya, ras, suku bangsa, keyakinan, agama, serta bahasa, Indonesia merupakan suatu bangsa yang mempunyai banyak pulau. Berdasarkan Bhineka Tunggal Ika, Indonesia tidak beubah walaupun mempunyai berbagai macam budaya. Bhineka Tunggal Ika, Indonesia sama walaupun mempunyai berbagai macam budaya. Kekayaan maupun keelokannya Indonesia merupakan sepasang dari keragaman yang berada di Indonesia. Oleh karena itu, maksud pemerintah hendak meneruskan serta mendukung keberagaman itu selaku bentuk dari tindakan penting guna memperoleh persepakatan nasional serta internasional guna memperkenalkan hingga menjadi lebih bermanfaat untuk Indonesia. Keberagaman itulah menjadi awal sebuah tindakan untuk memperoleh persepakatan nasional serta internasional hingga bermanfaat bagi Indonesia. Hal itulah yang membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki tradisi rakyat maupun cerita legenserta ya yang kuat. Kajian serta ilmu sosial hingga kini bersifat pralogis serta sedikit melawan sejarah. Hingga kini, kian bertambah penelitian mengenai cerita rakyat atau legenda yang berisi mengenai aktivitas manusia, melalui jumlah siswa yang bertambah untuk mendatangi desa nagah. Hal tersebut disebabkan melalui strategi pariwisata melalui banyaknya daerah di Indonesia yang mengutamakan sejarah serta kearifan lokal di salah satunya yaitu Kampung Nagah. Melalui kekhasan serta kecantikannya, Kampung Nagah ini sering didatangi pengunjung wisatawan, baik dari Indonesia maupun luar negeri yang bertmaksud meneliti maupun hanya untuk mencari ilmu lebih. Kampung Nagah berguna bagi Pemerintah Daerah Kabupaten kepunyaan Tasikmalaya. Salah satu lokasi pariwisat. Dianggap salah satu karena jarak menempuh ke desa tersebut hanya bisa melalui akses jalan Garut Tasikmalaya, pembuatan objek cukup mudah. Pemanfaatan jarak yang dekat desa dengan jalan di Garut Tasikmalaya, cukup gampang guna memindahkan objek.

El relato de esta historia, a mano alzada, considera una serie de hitos, en secuencia cronológica, que dan cuenta de iniciativas que abrieron camino y fueron dibujando la ruta de esta travesía humana, documentadas a partir de fuentes vivas, fuentes secas, de nostálgicas vivencias con maestras y maestros, compañeras y compañeros de rutas. Se propone más bien una aproximación que aporte con identificar y valorar a las personas, grupos y circunstancias de lo que hoy en día conocemos y que fuera vivencia apasionada en la intrahistoria de los numerosos protagonistas de estas pioneras siete décadas fundacionales del movimiento de la proyección folklórica chilena.
Base documental de Charla de Incorporación a la Sociedad Chilena de Historia y Geografía, Sección Folklore, de 15 de diciembre del 2022

Resumen Este artículo trata de una versión novedosa del cuento folclórico ATU 1215 desconocida hasta la fecha para la crítica que se ha ocupado del mismo. Fue transmitida por el erudito iraquí Ibn Ṭāwūs y data del s. XIII. Dicho texto presenta varios puntos de interés: se trata de una de las muestras escritas más antiguas de este cuento folclórico e introduce la novedad de Luqmān como protagonista paterno respecto a las otras dos versiones árabes conocidas de época medieval, inaugurando una transmisión entre intelectuales chiíes que alcanza hasta la actualidad. A lo largo del trabajo, estudiamos las particularidades de esta versión árabe y la ponemos en relación con las demás árabes premodernas conocidas y otras que sacamos a la luz, comparándolas en ciertos aspectos con otras cristianas medievales. Además, tratamos de explicar por qué en algunos casos se ha considerado el cuento una fábula esópica. Por otro lado, prestamos atención a varias versiones orales protagonizadas por Ǧuḥā y su contribución a la difusión oral del cuento en el mundo árabe asociado a un antiguo refrán. Nuestras conclusiones insisten en la relevancia de la versión de Ibn Ṭāwūs, por los motivos mencionados. Además, concluimos que varios de los textos abordados demuestran la difusión del relato en Oriente en el s. XIII, desde donde una versión emparentada con la del escritor iraquí habría llegado a Europa y circulado en ejemplarios de autores cristianos.


This paper focuses on a particular version of the folktale ATU 1215 which has never been mentioned in modern studies. It was transmitted by the Iraqi scholar Ibn Ṭāwūs through his Fatḥ al-abwāb in the 13th century and it is one of the earliest written traces of this folktale, as well as the only medieval version —in opposition to the two others known to date from the same period— in which the main character, the father, is called Luqmān. This was the starting point of a transmission which has been taking place in shī’ī circles from the mentioned century until today. The particular characteristics of this Arabic version have been thoroughly studied and a connection between this and others —also premodern, both known and unknown to date— has been established. Moreover, a comparison with other medieval Christian versions has been carried out and a hypothesis on the alleged Aesopic origin of the tale has been formulated. On the other hand, oral versions with Juḥā as a main character have also been examined, considering their influence in the oral diffusion of the tale as well as their association with an old saying. Main
conclusions focus on the relevance of Ibn Ṭāwūs’s version. At the same time, light is shed on the fact that some of the studied texts were part of a broad diffusion which took place in the Islamic East in the 13th century, from which a version similar to the one recorded by the Iraqui writer travelled towards Europe and circulated through collections of exempla of Christian authors.

እንደ አንድ ክርስቲያን ፤ በኢትዮጽያ ክርስትና ውስጥ ፤ ከቅርብ ግዜ ወዲኽ ፤ ትንሽ ግርምት እየፈጠረብኝ የመጣው ነገር ፤ በኦርቶዶክሱም ሆነ በወንጌላዊውም ጎራ ፤ በአንድ አንድ መጽሐፍ ቅዱሳዊ ርዕሶች ላይ ፤ ተገናኝቶ መነጋገር ስለ አልተቻለ እንጂ ፤ የጋራ መግባባት ይኖር ነበር ፤ ብዬ በእምላቸው ጉዳዮች ላይ ፤ ሲጀምርም የየጎራው አቀንቃኞች ፤ ቆሜለታለኹ እና ተረድቼዋለኹ የእሚሉትን ነገር ፤ በአግባቡ አሰናድቶ በጽሑፍ ማቅረብ ዳገት የእሚሆንባቸው መሆኑን ማስተዋል ነበር።
የሐገራችንን ክርስትና ስታዩት ፤ በዕለታዊ ስብከት እንጂ በዘላለማዊ ምክሩ ( የእግዚአብሔር ) ዕውቀት እሚመራ አይመስልም ፤ በኹሉም ጎራ።
እንደ እምታውቁት ደግሞ ፤ መጽሐፍ ቅዱሳችን ፤ ለእሚጠይቋችኹ መልስ መስጠት ታውቁ ዘንድ ፤ ዘውትር የተዘጋጃችኹ ኹኑ ስለ እሚል ፦
“ዳሩ ግን ጌታን እርሱም ክርስቶስ በልባችሁ ቀድሱት። በእናንተ ስላለ ተስፋ ምክንያትን ለሚጠይቁአችሁ ሁሉ መልስ ለመስጠት ዘወትር የተዘጋጃችሁ ሁኑ፥ ነገር ግን በየዋህነትና በፍርሃት ይሁን።”
  — 1ኛ ጴጥሮስ 3፥15
አዲስ ኃሳብ መቶ ሲያከራክረን እንጂ ፤ ምዕተ ዓመታት ባስቆጠሩ ርዕሶች ላይ ፤ ህልም እንደ ፈችው የሆነ ፤ በእየ ቀኑ እና በእየ ኹኔታው የእሚቀያየር ፤ አንድ አንዴም እርስ በእርሱ የእሚጋጭ አቋም ሊኖረን አይገባም ፤ ይልቁንም በእሚታወቁ ርዕሶች ላይ ፤ መጽሐፍ ቅዱሳዊ የሆኑ ፤  በአግባቡ የተብራሩ መልሶች ሊኖረን ይገባል ብዬ አምናለኹ።
በመሆኑም ፦ በእዚኽ ፤ መጽሐፍ ውስጥ ፤ በ13 ምዕራፍ ፤ እኔ ባለኝ መጽሐፍ ቅዱሳዊ አረዳድ ፦
1. ስለ ቤተክርስቲያን
2. ስለ ኢትዮጵያ ኦርቶዶክስ ቤተክርስቲያን
3. ስለ ታላቁ መሰንጠቅ ተብሎ ስለ እሚታወቀው የቤተክርስቲያን ታሪክ
4. ተሐድሶ በመባል ስለ እሚታወቀው የማርቲን ሉተር እንቅስቃሴ ( Reformation )
5. ስለ መዳን ምስጢር
6. ስለ ማማለድ
7. ስለ ማሪያም
8. ስለ ቅዱሳን
9. በሥራ ስለ እሚገለጥ ዕምነት
10. ስለ ቤተክርስቲያን አስተዳደር
11. ስለ ኢትዮጵያ ኦርቶዶክስ ትምሕርት ቤት
12. ስለ ሽግግር እና
13. ስለ ቤተክርስቲያን ሕንጻ
እንደ ክርስትያን ትክክል ነው የእምለውን አቋም ለማንጸባረቅ እና ሌሎችም ተመሳሳይ ነገር እንዲያደርጉ ለመጋበዝ አስቤያለኹ።
ምክንያቱም ፦ ልዩነት የእማይጠፋ ወይንም ሊጠፋ የእማይችል ፤ አንዳንዴ እንዲያውም ተገቢ እና አስፈላጊ ልዩነት ቢኖርም ፤ ልዩነትን ለማቻቻል እና ሲሳካም ሊዩነትን ለማጥበብ ፤ መጀመሪያ በተለያዩ ጉዳዮች ላይ ያለንን አቋም ፤ ራሳችን በአግባቡ ማወቅ ይጠበቅብናልና።
ከጥናት እና ምርምር በኋላ የያዙት የዳበረ አቋም የሌላቸውን ሰዎች ፤ በአንድ ወይንም በተለያየ ጉዳዮች ላይ ፤ የጋራ አቋም ለመያዝ ወይንም ልዩነትን ግልጽ አድርጎ በልዩነት ለመቻቻል ተወያዩ ብንል ፤ ሊፈጠር የእሚችለውን ትርምስ ፤ እንኳን በተው ተው ፤ በጸበልም አይቆምም።
ውይይት ፣ ምክክር ፣ ሙግት ወይንም ስበሰባ ጥሩ ነገር ነው ፤ ወደ ውይይት ፣ ምክክር ፣ ሙግት ወይንም ስብሰባ በእሚመጡበት ጉዳይ ላይ ፤ ከእለት ስበከት ያለፈ ፤ በጥናት እና በምርምር ላይ የተመሠረተ የግል መረዳት እና አቋም የሌላቸው ሰዎች ግን ፤ አንድ ሺ ዓመት ፤ ብናወያያቸው ፣ ብናመካክራቸው ፣ በናሟግታቸው ወይንም በንሰበስባቸው ፤ ውኃ ቢወቅቱት እንቦጭ ነው እንጂ እሚሆንብን ፤ አንድ ጠብ የእሚል ነገር አይኖርም።
ዘመኑ ምስጋና ይግባውና ፤ በእየ ማሕበራዊ ሚድያው ፤ ሰዎች ፎረም እሚያደርጉበት በዙ እድል ስላለ ፤ ከሞላ ጎደል ፤ ከእላይ ለመዘርዘር ፤ በሞከርኳቸው ጉዳዮች ላይ ፤ አቋም አለኝ ብለው ሲወያዩ እንሰማለን።
ውይይቱ መልካም ቢሆንም ፤ ምን ያኽሎቹ በውይይቱ ፤ ተማምረው እና ተናንጸው እንደ ተለያዩ ግን ጥያቄ ይፈጥርብኛል።
ውይይቱ ፤ በጥናት እና በምርምር የተመሠረተ አቋም ከመያዝ በኋላ የእሚመጣ ስለ አልሆነ ፤ በማያከራክረው ሲከራከሩ ፤ በእሚያከራክረው ደግሞ ተከራካሪዎቹ የራሳቸው አቋም እንኳን እማያውቁ ሆነው ይገጥመኛል።
በመሆኑም ፤ ጌታችን ፤ እውር እውርን ቢመራው ተያይዘው ገደል ነው እሚገቡት እንዳለን ፦
“ተዉአቸው፤ ዕውሮችን የሚመሩ ዕውሮች ናቸው፤ ዕውርም ዕውርን ቢመራው ሁለቱም ወደ ጉድጓድ ይወድቃሉ አለ።”
  — ማቴዎስ 15፥14
የዕውር ድንብር ውስጥ እንደ አንገባ ፤ ይልቁንም ፤ በእማያከራክረው ስንከራከር ፤ በእሚያከራክረው ደግሞ ምን እንደ እምናምን እንኳን ማናውቅ ሆነን ከእምንገኝ ፤ አንድነታችን ብቻ ሳይሆን ልዩነታችን እንኳን ለበረከት እንዲሆንልን ፤ መጀመሪያ በጥናት እና በምርምር የያዝነው አቋም ይኑረን እና እርሱን ደግሞ ሰው ሊረዳው በእሚችለው አግባብ በጽሑፍ አስቀምጠን እንጀምር ለማለት እና በእዚኽ ዓይነቱ መንገድ ፋና ወጊ ለመሆን ፤ ይኽን መጽሐፍ ጽፌያለኹ።
መጽሐፉ በማይክሮሶፍት ወርድ ( Microsoft  Word ) ገጽ ከ 500 ገጾች በላይ ያሉት ሲሆን ፤ ለአቀራረብ እንዲመቸኝ ፤ በ3 ክፍል ከፍዬ አቀርበዋለኹ።
ይኽም የመጀመሪያዎቹን አራት ምዕራፎች የያዘው ፤ የመጀመሪያው ክፍል ነው።

Makam maduretno terletak di Magetan, Jawa Timur, Makam Maduretno menghadirkan perpaduan sejarah dan filosofi yang menarik. Artikel ini mengeksplorasi makna situs ini melalui lensa ontologi, cabang filsafat yang mempertanyakan keberadaan dan realitas. Kajian ini bertujuan untuk memahami esensi Makam Maduretno, melampaui batas sejarah dan membuka ruang untuk refleksi filosofis. Makam Maduretno merupakan makam keturunan kasultanan Jogjakarta yang berada di Gunung Bancak. Kompleks makam di puncak Gunung Bancak itu oleh warga sekitar biasa disebut sarean ratu. Di sana terdapat dua makam utama yang terletak di depan bangunan berbentuk rumah. Di depan bangunan berbentuk rumah itu terdapat dua buah pohon yang seakan-akan menjadi gerbang masuk. Ada dua tokoh besar yang dimakamkan disana yaitu Ratu Maduretno dan Ronggo Prawirodirdjo III Adipati Maospati. Kawasan makam ini sudah masuk ke dalam cagar budaya.

የዛሬዋ የኢትዮጵያ ኦርቶዶክስ ተዋህዶ ቤተክርስቲያን ፤ ቀኖናዊ የመጽሐፍ ቅዱስ መጽሐፍት ፤ 81 እንጂ 66 አይደሉም የእምትለው ፤ የዛሬ 1,700 ዓመታት ገደማ ፤ በታሪክ የመጀመሪያ ጳጳሷ ከነበረው ፤ የአሌክሳንደሪያው መንፈሳዊ አባት አትናስያስ ምክር እና ድንጋጌ ፤ እንዲኹም በብዙ ታሪኽ አጥኝዎች ፤ በኢትዮጵያ ውስጥ ከ15ኛው ክፍለ ዘመን አንስቶ ፤ የኢትዮጵያ ቤተክርስቲያናዊ እና ማሕበራዊ ጉዳይ መዳኛ ከነበረው እና  ዛሬም ቤተክርስቲያኗ በመመሪያነት ከእምታከብረው የፍትኃነገሥት ድንጋጌ ባፈነገጠ መልክ መሆኑ ፤ ይኽን ለመጀመሪያ ግዜ የእሚሰሙትን ሰዎች የእሚያስግርም ይመስለኛል።
በተለይ የዘመኑ ኦርቶዶክሳዊያን ፤ የኢትዮጵያ ኦርቶዶክስ ተዋህዶ ቤተክርስቲያን ፤ ይኽን የመጽሐፍ ቅዱስ ቀኖናዊ መጽሐፍት ፤ 46 የብሉይ ኪዳን እና 35 የአዲስ ኪዳን በድምሩ 81 ናቸው የእምትለው ፤ ቤተክርስቲያኗ የጥንት የአባቶችን ምክር እና ድንጋጌ ተከትላ ነው ፤ ሲሉ ለእሚሰማ ሰው ፤ ይኽ የ81 አሀዱ ባህል እነርሱ ከእሚሉት በተቃራኒ ፤ የጥንታዊ የቤተክርስቲያኒቱን ታሪክ እና ወግ በተቃረነ መልኩ በአንጻራዊነት በጣም ቅርብ ከእሚባል ግዜ አንስቶ የመጣ አዲስ ልማድ መሆኑን ሲያውቅ ደግሞ ፤ ጉዳዩ የበለጠ አስገራሚ ይሆናል።
ይኽ በአንጻራዊነት ዘመናዊ ሊባል የእሚችለው የቤተክርስቲያኒቱ ቀኖናን የተመለከተ አቋም ፤ ከቤተክርስቲያኒቱ የራሷ ቀደም ታሪክ ብቻም ሳይሆን ፤ በብሉይ ኪዳን እንደ መጽሐፈ ሔኖክ እና እንደ መጽሐፈ ኩፋሌ ያሉትን መጽሐፍት ፤ ከአዲስ ኪዳን ደግሞ እንደ የቅልመንጦስ መልዕክት ፣ ሥረዓተ ፅዮን ፣ ትዕዛዝ ፣ ወዘተ ፤ የእሚባሉ መጽሐፍትን በቀኖናዊነት በመያዝ ፤ ካልተሳሳትኩ ቤተክርስቲያኒቱ በዓለም ብቸኛ ቤተክርስቲያን መሆኗም ትንሽ ግርምት የእሚያጭር ነገር ነው።
በእርግጥ ፤ ቤተክርስቲያኒቱ ፤ ይኽን በዓይነቱ ለየት ያለ ቀኖና ስትይዝ ፤ የያዘችበት ፤ አሳማኝ መጽሐፍ ቅዱሳዊ እና ታሪካዊ ምክንያት ከነበረ ፤ ጉዳዩ ሊያስገርም አይገባም።
ሆኖም ፤ ይኽ የቤተክርስቲያኒቱ ልዩ ልማድ ግን ከቤተክርስቲያኒቱ ከራሷ ታሪክም ሆነ ከዓለም ዓቀፍ የመጽሐፍ ቅዱስ ቀኖና ታሪክ ያፈነገጠ ሆኖ ነው የእሚገኘው ።
ይኽም ቤተክርስቲያኒቱን ፤ ላልተገባ እና ልታስቀረው ለእምትችለው ፤ ብዙ ትችት አጋልጧታል።
በእርግጥ ፤ እንደ አልኩት የእራሷ አሳማኝ መጽሐፍ ቅዱሳዊ እና ታሪካዊ ምክንያት ኖሯት ቢሆን ኖሮ ፤ ትችቱ እዳው ገብስ ይሆን ነበር ፤ በቤተክርስቲያኒቱ ግን ለእዚኽ አንጻራዊ ዘመናዊ አቋሟ በቂ ታሪካዊውም ሆነ መጽሐፍ ቅዱሳዊ መከላከያ ማቅረብ እምትችል አይመስልም።
ከእዚኽም በመነሳት ፤ በእዚኽ ጽሑፍ ውስጥ ፤ የኢትዮጵያን ቀኖና በተናጠል ፤ በጠቅላላው ደግሞ በዓለም ዓቀፍ ደረጃ የቀኖና ምሥረታ የተጓዘበትን ታሪክ በማጋራት ፤ በጉዳዩ ላይ ፤ በዕውቀት የሆነ ውይይት ለመጋበዝ በማሰብ ፤ ይኽንን ጽሑፍ ላጋራው ወድጃለኹ።

Ölüm, yaşamla birlikte ortaya çıkan kaçınılmaz ve nihai bir sondur. İnsanlık tarihinden itibaren üzerine kafa yorulan ve çözümler aranan ölüm, tecrübe edilemeyen bir fenomen olması sebebiyle mahiyeti anlaşılamayan gizemli bir geçiş süreci olarak karşımıza çıkmaktadır. Bu bilinmezlik, ölümden korkan ve onu kendinden uzak tutmaya çalışan insan modelini karşımıza çıkarmıştır. Yaşam alanı ölüm tarafından devamlı tehdit edilen insan, bu tehlikeden korunmak ve tehlikenin yönünü çevirmek için çeşitli dinsel ve büyüsel pratiklere başvurmuştur.
Ölüm ve ölüye karşı duyulan korku sebebiyle bazı önlemler alınmak istenmiş, bunun sonucunda ölüm etrafında çeşitli inançlar ile uygulamalar kümelenmiştir. Bu çalışmada ele alınacak konu, Kula ilçesinde ölüm ve buna bağlı olarak ortaya çıkan inanış ve uygulamalar ile aş verme geleneğidir. Konunun daha iyi anlaşılması amacıyla Türklerin eski mitik inanışlarından itibaren ölüm ve ruh kavramları ele alınarak aş sunma geleneği üzerinde durulmuş ve günümüz Kula’sındaki benzer inanış ve uygulamalarla mukayese edilmiştir. Elde edilen sonuçlar ise çalışmanın sonuç bölümünde sunulmuştur.

INDONESIA: Terdapat sebuah stigma di masyarakat khususnya masyarakat dengan tingkat keagamaan yang tinggi terkait profesi sebagai kesenian samboyo, dan berdampak kepada pembentukan keluarga yang sakinah, terkait ekonomi, keharmonisan dan keagamaan di dalam keluarga, dalam penelitian ini ada dua rumusan masalah yang dibahas (1) bagaimana relasi suami istri pemain jaranan di Padepokan Samboyo Putro lalu (2) apa implikasi dari profesi tersebut dalam membangun keluarga yag sakinah. Penelitian ini merupakan penelitian empiris (field research) , sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Deskriptif Kualitatif, dalam penelitian ini data yang di gunakan adalah data primer yang di dapatkan dari hasil wawancara terhadap pelaku kesenian samboyo dan data sekunder yang di dapatkan dari kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah (1) relasi suami istri pemain jaranan dalam membentuk keluarga yang sakinah yaitu dengan menggunakan pola dari Scanzoni yaitu Owner Property, Senior Junior ...

El artículo profundiza en los itinerarios corporales de mujeres migrantes vinculadas a distintas prácticas dancísticas populares que se desarrollan en Arica (Chile). Desde el cuerpo y con una perspectiva interseccional como enfoques teórico- metodológicos, se comparan dos migraciones en la triple frontera andina: la migración aymara-boliviana y afro-colombiana. El objetivo es analizar los itinerarios corporales de ambos grupos, es decir, las prácticas del cuerpo dinámicas y mutables que son expresadas en sus biografías. A través de una metodología cualitativa, se construyeron historias de vida y mapas corporales con cuatro mujeres. El foco estuvo en comparar cómo las variables de género, étnico-raciales, clase social y nacionalidad 1) se manifiestan en sus recorridos migratorios, 2) son experimentadas a través del cuerpo y 3) generan estrategias corporales frente a contextos de desigualdad social. Se concluye que, al migrar, la danza representa una dimensión política para enfrentar situaciones de violencia, racismo y exclusión, y por tanto el cuerpo se convierte en un espacio de acción y transformación social.

Bu araştırma, üniversite öğrencilerinin Suriyeli sığınmacılarla ilgili tutumlarını sosyal sorumluluk bağlamında incelemek amacıyla yapılmıştır. Araştırmanın çalışma grubunu 2016-2017 eğitim öğretim yılında İstanbul’da bir vakıf üniversitesinden tesadüfi örneklem yöntemi ile seçilen 247 öğrencisi oluşturmaktadır. Tarama modeli kullanılan araştırmanın verileri Sivil Katılım Ölçeği ve Suriyeli Sığınmacılarla İlgili Tutum Ölçeği kullanılarak elde edilmiştir. Araştırma sonucunda; üniversite öğrencilerinin Suriyeli sığınmacılar hakkındaki olumsuz düşüncelere katıldığı, onlarla ilgili üretilebilecek hem radikal hem de ılımlı çözüm önerileri konusunda kararsız kaldığı; onların haklarını savunan ifadelere katıldığı ve yardımda bulunduğu belirlenmiştir. Araştırmada sonucunda üniversite öğrencilerinin sivil katılım düzeylerinin, Suriyeli sığınmacılar hakkındaki olumsuz ve radikal kararlara katılımlarıyla ilişkisiz olduğu; ılımlı çözüm üretmeleri, haklarını savunmaları ve yardımda bulunmalarıyl...

Âşıklar, gelenek içerisinde bulundukları kültür ortamlarında kendilerini yetiştirmişler ve bu kültür çevrelerinde sanatlarını icra ederek ortaya koydukları ürünlerle hem kendi duygularını dile getirmişler hem de toplumun duygu ve düşüncelerine tercüman olmuşlardır. Gelenek içerisinde yetişen ve mensubu olduğu Avşar aşiretinin duygu ve düşüncelerini şiirlerinde işleyen bu şairlerden biri de Cingözoğlu Seyit Osman’dır. XIX. yüzyıl ile XX. yüzyılın başlarında yaşadığı tahmin edilen Cingözoğlu Seyit Osman’ın “Cingözoğlu Geleneği” olarak ifade edilebilecek bir geleneğin temsilcisi olduğu ve Seyit Osman’ın aslında bu geleneğin iki güçlü temsilcisi olan Seyit ve Osman adlı iki farklı kişilik olduğu da ifade edilmektedir. Konar-göçer bir topluluğun şairi olan Cingözoğlu, Dadaloğlu geleneği içerisinde değerlendirilebilecek ve bu geleneğin taşıyıcısı ve temsilcisi olarak kabul edilebilecek bir âşıktır. Şiirlerinde daha çok aşiret kavgaları, Avşarların Çerkezlerle olan mücadeleleri, Osmanlı’nın iskân politikasına başkaldırı ve bu başkaldırının neticesi olan çatışmalar, bu mücadeleler, kavgalar içerisinde kahramanlaşan ya da ölen Avşar yiğitleri, onların tasvirleri ve övgüleri, sürgünler, yaşadığı coğrafyanın dağları, ovaları, yaylakları ve kışlakları, ırmakları, geçitleri, köyler, kazalar, şehirler gibi yerleşim yerleri canlı tasvirlerle dile getirilmiştir. Cingözoğlu, bunları temiz, sade, duru, süsten uzak bir dille, konar-göçerlerin diliyle söylemiştir. Onun şiirlerinde yabancı sözcük ve tamlamaları, tasavvufî terim ve kavramları, derin anlamlar içeren söz sanatlarını, mazmunları görmek mümkün değildir. Bu yönüyle o, çağının samimi ve güçlü bir Türkçecisidir. Bildiride, onun şiirlerindeki Türkçe kullanımını gösteren anlatım özellikleri ortaya konulmaya çalışılacaktır. Bu bağlamda, şiirlerindeki atasözleri ve atasözü değerindeki söyleyişler, deyimler, yöresel sözcükler ve dil özellikleri, tasvirler, kullandığı anlatım biçimleri, şiirlerinde karşılaşılan söz sanatları üzerinde durulacak ve bunlardan örnekler verilecektir.

Η Μικρασιατική Καταστροφή υπήρξε αναμφίβολα η μεγαλύτερη τραγωδία του νεότερου ελληνισμού. Με τη Σύμβαση για την υποχρεωτική ανταλλαγή των πληθυσμών μεταξύ Ελλάδας και Τουρκίας και με τη Συνθήκη της Λωζάννης (Ιούλιος 1923) 1.221.849 ελληνορθόδοξοι εκδιώχθηκαν βιαίως από τις πατρογονικές τους εστίες και ήρθαν μέσα σε άθλιες συνθήκες πρόσφυγες στην Ελλάδα. Εξ αυτών οι 182.169 προέρχονταν από την περιοχή του Πόντου, οι οποίοι εκτός από τη πατρώα τους γη άφησαν πίσω τους περισσότερους από 353.000 νεκρούς. Μέσα στη δίνη των γεγονότων η ανάμιξη της Ορθόδοξης Εκκλησίας και του ανώτερου κλήρου του Πόντου υπήρξε νευραλγική.  Ποιος ήταν ο ρόλος και η προσφορά της Ορθόδοξης Εκκλησίας κατά τη διάρκεια των διωγμών του ποντιακού ελληνισμού; Ποιος ήταν ο ρόλος του ανώτερου κλήρου την περίοδο 1914-1923; Πώς θα εξελίσσονταν τα πράγματα για τους χριστιανούς υπηκόους της περιοχής του Πόντου, αν η Ορθόδοξη Εκκλησία και ο ανώτερος κλήρος τηρούσαν αντίθετη στάση; Τα ερωτήματα αυτά καλείται να απαντήσει η παρούσα μελέτη. Ειδικότερα, σκοπός της έρευνας είναι η καταγραφή, μελέτη και ανάδειξη του ρόλου και της προσφοράς της Ορθόδοξης Εκκλησίας και του ανώτερου κλήρου του Πόντου κατά την περίοδο 1914-1923. Για την επίτευξη του  ερευνητικού σκοπού θα πραγματοποιηθεί αρχειακή έρευνα σε εφημερίδες της εποχής, βιβλιογραφική έρευνα και διαδικτυακή. Η μελέτη και εξέταση των δεδομένων θα γίνει με τη συνεπικουρία της ιστορικής και της συγκριτικής μεθόδου, ενώ η ανάλυσή τους με την ανάλυση περιεχομένου, τη συγκριτική μέθοδο και την κοινωνικοϊστορική. Τέλος, στα στάδια της ερμηνείας και της εξαγωγής των συμπερασμάτων θα χρησιμοποιηθούν η κοινωνικοϊστορική μέθοδος και η ανάλυση περιεχομένου. Με τη συγκεκριμένη μεθοδολογία θα γίνει αντιληπτό το ιστορικό πλαίσιο της εποχής και θα καταστεί εναργής ο ρόλος της Εκκλησίας και του ανώτερου κλήρου του Πόντου την περίοδο των ετών 1914-1923.

Kondisi wilayah Indonesia yang begitu luas membuat sebuah keaneragaman yang begitu banyak, di antaranya yakni mengenai penyebaran agama di Indonesia sendiri. Dukuh Kebakalan menjadi salah satu bukti penyebaran Islam yang memiliki keunikan tersendiri. Dalam kesempatan ini penulis menggunakan metode penelitian dengan berbasis wawancara : (1) proses masuknya Islam di dukuh kebakalan (2) perkembangan Islam di Dukuh Kebakalan.

Kondisi wilayah Indonesia yang begitu luas membuat sebuah keaneragaman yang begitu banyak, di antaranya yakni mengenai penyebaran agama di Indonesia sendiri. Dukuh Kebakalan menjadi salah satu bukti penyebaran Islam yang memiliki keunikan tersendiri. Dalam kesempatan ini penulis menggunakan metode penelitian dengan berbasis wawancara : (1) proses masuknya Islam di dukuh kebakalan (2) perkembangan Islam di Dukuh Kebakalan.

Folk music enjoys an almost mythic place in our popular imagination, a fact perhaps best evidenced by the cyclical revivals it experiences in public interest and the frequency with which major artists “return to their roots” in late career retrospectives. The aura of purity and sacredness that permeates popular understanding of folk music means that we rarely stop to question its origins, its ideological underpinnings, or its cultural effects. Ross Cole has expertly addressed this gap in our understanding in a book that is especially deserving of attention in our current political moment.

Upacara tradisional Ritual larung sesaji di kawah Gunung Kelud merupaka sebuah
tradisi yang di turunkan dan di wariskan oleh para leluhur terdahulu. Ritual larung
sesaji sudah ada sejak zaman penjajahan di selenggarakan satu tahun sekali pada
bulan Suro tepatnya saat tanggal 1 Suro pada penanggalan Jawa. Penyelenggaraan
ritual larung sesaji di kawah Gunung Kelud di bagi menjadi dua yaitu yang di
selenggarakan Desa dan yang di selenggarakan Pariwisata, yang di selenggarakan
Desa bersifat tertutup hanya di hadiri sesepuh desa dan masyarakat inti saja, dan
yang di selenggarakan Pariwisata di buka untuk umum boleh di hadiri oleh siapa
saja.
Pada ritual larung sesaji yang di selenggarakan Desa menggunakan ubo
rampe yang rumit dan memiliki makna di baliknya, dan pada ritual larung sesaji
yang di selenggarakan Pariwisata menggunakan ubo rampe serta buceng hasil
bumi, buceng nanas yang nantinya di perebutkan oleh pengunjung dan terdapat
festival budaya. Tujuan dari penelitian ini sebagai sarana untuk mengetahui
sejarah larung sesaji di kawah Gunung Kelud, proses ritual larung sesaji di kawah
Gunung Kelud sampai dengan penutupan ritual larung sesaji, makna dari simbol
sesaji ritual larung sesaji di kawah Gunung Kelud dan nilai-nilai yang terkandung
dalam ritual budaya larung sesaji di kawah Gunung Kelud, kepercayan warga
sekitar terhadap ritual larung sesaji di kawah Gunung Kelud, strategi
pengembangan tradisi larung sesaji sebagai objek wisata budaya serta daya
tariknya bagi masyarakat atau wisatawan, upaya masyarakat sekitar untuk
mempertahankan tradisi budaya ritual larung sesaji.

በታሪክ ፤ ኢትዮጵያ ፥ እጅግ ለእሚበዛው ዘመን ፤ ከምጽዋ አንስቶ እስከ ዘይላ ወደብ ድረስ ባለቤት የነበረችበት እና በእዚኽም የቀይ ባሕር አንድ ኃይል የነበረችበት ግዜ ስለ ነበር ፣ አብዛኛው በተለይ የተማረው ኢትዮጵያዊ የእሚጠላው ፤ የነገዳዊ ብሔርተኝነት እና የመገንጠል ፖለቲካ በኢትዮጵያ ተዋውቆ ፤ የኢትዮጵያ አንድ ታሪካዊ አካል ተደርጋ የዕምትታየው ኤርትራ ከኢትዮጵያ መገንጠሏ ፣ ከኤርትራ መገንጠልም ጋር ተያይዞ ፤ ኢትዮጵያ በታሪክ በባለቤትነት ከእምትጠቀምባቸው ወደቦች ፤ የመጨረሻ ተስፋ የነበሩትን ፦ የምጽዋን እና የአሰብን ወደቦች ማጣቷ ፤ በእዚኽም ኢትዮጵያ እራሷ የእምታዝበት ወደብ ማጣት ብቻ ሳይሆን ክስተቱ ለብዙ ፖለቲካዊ ተፅዕኖ ሊዳርጋት በእሚችለው የቀይ ባሕር ፖለቲካ ላይ ምንም ድርሻ የሌላት እንድትሆን ማድረጉ ፤ የወደብ ፖለቲካን አንድ ወሳኝ የኢትዮጵያ ፖለቲካ አካል እንዲሆን አድርጎታል።

የወደቡ ጉዳይ ከእላይ በተጠቀሱት ምክንያቶች በጣም ለብዙ ኢትዮጵያውያን ልብ ቅርብ የሆነ ጉዳይ በመሆኑ ፦ የተለያዩ የፖለቲካ ኃይሎች የተለያየ የመፍትኼ ኃሳብ ያቀርባሉ።

እኔም በእዚኽ ጽሑፍ ውስጥ ፤ ጉዳዩን በመዳሰስ ፤ የተሻለ የእምለውን አማራጭ ኃሳብ ለማቅረብ እሞክራለኹ።

El autor del libro "Santa Muerte El Movimiento Religioso de Más Rápido Crecimiento en el Mundo", Chesnut estima que los practicantes del culto serían unos 12 millones, la mayoría residentes en México, pero también en Estados Unidos y Centroamérica.

"Es el nuevo movimiento religioso que más crece en el planeta", dijo en una entrevista a la agencia de noticias AFP.

"My adaptation into Amharic of Shakespear's Othello in Addis Ababa ran for two years and to a capacity of over two thousand audience, perhaps holding the world record for the most continuous one-time performance of any Othello production." Tsegaye Gebre-Medhin

- Known as Folk-Lore, thanks to the neologism coined in 1845 by W. J. Thoms, the field of study of ethnographic knowledge was organised around a network of individuals who gradually formed an embryonic scientific community working towards the institutional recognition and empowerment of the discipline. Antonio Machado y Álvarez, an active member of this European folklorist movement between 1879 and 1889, was also a central figure in the network he set up to institutionalize the discipline in Spain between 1881 and 1888. The analysis of his relational cartography, from the period of his initial formation to his intellectual maturity, is thus a tool to explore the functionality of the network in the structuring of an emerging scientific community and in the institutionalization of the folkloric discipline, a historical stage at the origin of the modern human sciences.
- Key words: Antonio Machado y Álvarez – Folklore – Relational Cartography – Folklorist Network – Scientific Community

በ መስከረም 27, 2016 በጻፍኩት ፤ የሕገመንግሥታዊነት እና የሠላማዊነት መጣረስ በኢትዮጵያ በእሚለው ጽሑፍ መደምደሚያ ላይ ፤ የመፍትሔ ኃሳብ በእሚል ፤ ይኽን መጣረስ ማስተካከል እና ዳፋውን ማስቀረት ካስፈለገ ፤ ያለው አማራጭ አኹን በሥራ ላይ ያለውን ሕገመንግሥት አስወግዶ በአዲስ ሕገመንግሥት መተካት ነው የእሚል ነገር አስቀምጬ ነበር።

ሆኖም ፤ ይኽ የመፍትኼ ጥቆማዬ ፤ በእዚኽ ወቅት በሐገራችን ፤ የተገነባ ነገር እያፈረሱ እንደ ገና ከባዶ ከመጀመር አባዜ መላቀቅ አለብን እና ሕገመንግሥቱን እስከ እነ አካቴው አስወግዶ በአዲስ ከመተካት ይልቅ ሕገመንግሥቱን ማሻሻል ይሻላል የእሚለው የለዘብተኝነት አስተሳሰብ ለአንዳንድ ሰዎች ያለውን ቦታ ከግምት በማስገባት አግባብ ያለው ምላሽ የሰጠ ስለ አልመሰለኝ ፤ በእዚኽኛው ጽሑፍ ፤ ይኽ በሥራ ላይ ያለው ሕገመንግሥት ሙሉ በሙሉ መወገድ (ተቀዳዶ መጣል) እንጂ መሻሻል አይደለም ያለበት የእሚል እና ይኽንንም ያልኩበትን ምክንያት የእሚያስረዳ ኃሳብ አቀርባለኹ።

The article proposes methods for describing and classifying invariant structures of stories about prophetic dreams in the form of a motif index. The author raises the question of what elements of prophetic dream narratives can be defined as folkloric and introduces a classification system of prophetic dream narratives (according to their invariants). Revealing invariants (narrative structures) in the prophetic dream narratives allows the author to create a motif index, which lets us understand the traditional logic of dream interpretation: the rules of generating prophetic dream narratives and the ‘narrative grammar’ lying in the core of stories about prophetic dreams. The motif index covers stories about prophetic dreams recorded by ethnographers and folklorists in the Eastern Slavic regions from the early twentieth century to 2020.

Στη μελέτη αυτή, που δημοσιεύθηκε σε επιστημονικό περιοδικό του σερβικού πανεπιστημίου Singidunum University, παρουσιάζεται η συμβολή του Αρχιεπισκόπου Αθηνών και Πάσης Ελλάδος κ. Ιερωνύμου του Β΄ στον σχεδιασμό τόσο των γενικών αρχών, όσο και των επιμέρους εκδηλώσεων για τον εορτασμό των διακοσίων χρόνων από την Ελληνική Επανάσταση του 1821, που έλαβαν χώρα το 2021 στην Ελλάδα. Εκτίθενται λοιπόν τόσο οι αρχές των εορτασμών και της στάσης της Εκκλησίας της Ελλάδος έναντι του σχεδιασμού και του πνεύματος των ομιλιών, όσο και οι πραγματώσεις αυτών των γενικών αρχών, στα πλαίσια των ποικίλων επιστημονικών, καλλιτεχνικών και εκπαιδευτικών εκδηλώσεων που σχεδιάστηκαν και πραγματοποιήθηκαν, πάντοτε υπό το πρίσμα της διαμόρφωσης του όλου σκεπτικού από τον Αρχιεπίσκοπο Ιερώνυμο Β΄ και την δική του θέαση τόσο των ιστορικών γεγονότων, όσο και των εν γένει εορτασμών.

Çarlık Rusya ile başlayan Sovyet Rusya ile devam eden ve Sovyet Rusya döneminde parti politikasının temel hedefi olarak gösterilen “dinsiz, rejime uygun ve vatansız” insan tipi yaratma gayretleri ve bu gayretlerin sonucu olarak kimlikleri yok etme faaliyetleri, Türk kimliğine ve vatanına vurgu yapan Türkistan terimine de yansımış, söz konusu terim ideolojik gayelerle unutturulmaya çalışılmıştır. Bu çalışmada Türkistan kavramının tarihi süreçte ne ifade ettiği, Sovyet dönemi Kırgız edebi ve tarihi metinlerinde Türkistan mefhumunun nasıl ele alındığı, kavrama dair yaklaşımların nasıl şekillendiği, ansiklopedilerde, ders kitaplarında, destanlarda, şecere kitaplarında, tarihi metinlerde kavramın hangi yönleriyle ön plana çıktığı, kavrama yönelik algı ve anlayışın nasıl değiştiği ve dönüştüğü üzerinde durulacaktır.
The efforts to create a “religious, pro-regime, and stateless” human type (which started with Tsarist Russia, continued in Soviet Russia and was shown as the main goal of the party policy during the Soviet Russia period) and the activities to destroy identities as a result of these efforts were also reflected in the concept of Turkestan, which emphasizes the Turkic identity and homeland. This term has been suppressed for ideological purposes. This study focuses on various issues such as the historical meaning of the concept of Turkestan; how the concept of Turkestan was han- dled in the Soviet period Kyrgyz literary and historical texts; how the approaches to the concept were shaped; how the concept came to the fore in encyclopedias, textbooks, epics, genealogy books, and historical texts; and how the perception towards and understanding of the concept has changed and transformed.