Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Omelet

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com
OMELET

Ena Elisa1, R.Trikoriyanto E. Koritelu2, Aprilia J. Demetouw3


1,2,3
Program Studi Gizi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana

Email: 472017408@student.uksw.edu

ABSTRRACT
Eggs are a source of animal protein that is needed by the body to maintain the body's
metabolism. In society, eggs have been widely used for food needs, because eggs have good taste, are
easy to obtain and are inexpensive. Besides being used for side dishes by frying or boiling, eggs are
also an ingredient for making omelets. Omelette is a dish made from eggs that have been previously
shaken, cooked using oil on teflon, shaped, and filled with ingredients such as vegetables, cheese,
chives, ham, or a combination of the contents above1. The effect of consuming egg yolks over time on
the increase in plek in the arteries does not depend on gender, cholesterol, blood pressure, smoking,
body mass index and diabetes. The purpose of this practicum is to process eggs into omelets. The
method used in the processing of this practicum is by frying. This omelette is processed as a morning
menu with a proportion of 20% menu that meets the 99% energy adequacy level, 72% protein, 82%
fat, and 82% carbohydrates from the total weight processed from this omelette. Based on the
ingredients used to process this omelette contains good nutrition for the body where the nutritional
content contained in each of these omelette ingredients is very good for consumption. These
ingredients are eggs, rice flour, leeks, and carrots. From this practicum, eggs have been processed
into an omelette menu.
Keywords: egg, omelette, effect of egg yolk consumption
ABSTRAK

Telur merupakan sumber protein hewani yang sangat dibutuhkan oleh tubuh guna menjaga
berlangsungnya metabolisme tubuh. Di masyarakat, telur sudah banyak dimanfaatkan untuk
kebutuhan makanan, karena telur memiliki rasa enak, mudah didapat dan murah. Selain digunakan
untuk lauk dengan cara digoreng atau direbus, telur juga merupakan bahan untuk membuat omelet.
Omelette merupakan masakan yang terbuat dari telur yang sebelumnya sudah dikocok, dimasak
menggunakan minyak di atas teflon, dibentuk, dan diberi isian seperti sayuran, keju, chives, ham,
ataupun kombinasi dari isian di atas1. Efek mengkonsumsi kuning telur dari waktu ke waktu pada
peningkatan plek di arteri tidak tergantung pada jenis kelamin, kolesterol, tekanan darah, merokok,
indeks massa tubuh dan diabetes. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengolah telur menjadi
omelet. Metode yang digunakan dalam pengolahan praktikum ini adalah dengan penggorengan.
Omelet ini diolah sebagai menu pagi dengan proporsi menu 20% yg memenuhi tingkat kecukupan
energi 99%, protein 72%, lemak 82%, dan karbohidrat 82% dari total berat yang diolah dari omelet
ini. Berdasarkan dari bahan-bahan yang gunakan untuk mengolah omelet ini mengandung gizi yang
baik bagi tubuh dimana kandungan gizi yang terdapat pada setiap bahan-bahan omelet ini sangat baik
untuk dikonsumsi. Bahan –bahan tersebut yaitu telur, tepung beras, daun bawang, dan wortel. Dari
praktikum ini telah dilakukan pengolahan telur menjadi menu makan omelet.

1
Kata kunci : telur, omelet, efek konsumsi kuning telur

PENDAHULUAN

Telur merupakan sumber protein hewani yang sangat dibutuhkan oleh tubuh guna menjaga
berlangsungnya metabolisme tubuh. Di masyarakat, telur sudah banyak dimanfaatkan untuk
kebutuhan makanan, karena telur memiliki rasa enak, mudah didapat dan murah. Selain digunakan
untuk lauk dengan cara digoreng atau direbus, telur juga merupakan bahan untuk membuat omelet.
Omelette merupakan masakan yang terbuat dari telur yang sebelumnya sudah dikocok, dimasak
menggunakan minyak di atas teflon, dibentuk, dan diberi isian seperti sayuran, keju, chives, ham,
ataupun kombinasi dari isian di atas 1. Menurut 2, kandungan gizi yang cukup lengkap menjadikan
telur banyak dikonsumsi dan diolah menjadi produk olahan lain. Kandungan protein telur terdapat
pada putih telur dan kuning telur. Kandungan gizi telur antara lain : air 73,7 %; protein 12,9 %; lemak
11,2%; Karbohidrat 0,9%; dan lemak pada putih telur hampir tidak ada 3.

Ditambahkan 4, hampir semua lemak di dalam telur terdapat pada kuning telur, yaitu mencapai
32%, sedangkan pada putih telur tidak terkandung lemak, maka pengamatan lemak dan kolesterol
lebih efektif dilakukan pada kuning telur Karena kandungan lemak yang cukup tinggi pada kuning
telur, maka konsumsi telur secara berlebihan sangat berbahaya bagi kesehatan. Menurut Dr. Spence
dari Western University, Kanada, mengkonsumsi telur secara teratur, dua sampai tiga butir sehari
sama buruknya dengan merokok. Menurut Maxine Smith, RD, LD, satu telur per hari umumnya
aman, tetapi lebih dari itu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari. Dengan kata
lain, baik merokok maupun mengkonsumsi kuning telur ecara berlrbih dapat mempercepat
ateroklorosis.

Efek mengkonsumsi kuning telur dari waktu ke waktu pada peningkatan plek di arteri tidak
tergantung pada jenis kelamin, kolesterol, tekanan darah, merokok, indeks massa tubuh dan diabetes.
Salah satu cara untuk menurunkan kadar lemak yaitu dengan memanfaatkan ekstrak bawang putih
yang disuntikkan pada kuning telur, karena bawang putih mengandung senyawa saponin dan
flavonoid, senyawa saponin inilah yang dapat melarutkan lemak. Saponin memiliki molekul yang
dapat menarik air atau hidrofilik dan molekul yang dapat melarutkan lemak atau lipofilik sehingga
dapat menurunkan tegangan permukaan sel. Bawang putih membantu menurunkan kadar LDL,
menurunkan kadar kolesterol darah, menghambat agregasi trombosit, meningkatkan aktifitas
fibrinolitik dan menurunkan tekanan darah. Beberapa penelitian juga menunjukkan peranan bawang
putih sebagai anti oksidan maupun efek anti kanker . Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengolah telur menjadi omelet.

METODE

Waktu danTempat

2
Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis, 5 maret 2020, pukul 09.00-11.00 WIB di
Laboratorium Culinary, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen SatyaWacana.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu Teflon, spatula, mangkuk, talenan, pisau,
piring,sendok, garpu, parutan keju, dan baskom kecil. Bahan yang digunakan yaitu telur ayam 3 butir,
tepung beras 60 gr, wortel 100 gr, daun bawang 3 helai, minyak goreng 15 gr, apel 1 buah, garam,
saus sambal 2 sachet, dan wortel garnish 10 gr.

Prosedur

Pertama-tama bahan yang digunakan ditimbang dulu yaitu tepung beras 60 gr, telur yang sudah
dipecahkan sebanyak 2 butir 100 gr, wortel yang sudah dicuci dan diparut sebanyak 50 gr, daun
bawah yang sudah dicuci dan diiris 25 gr, minyak goreng ditimbang 15 gr, wortel untuk garnis
ditimbang 10 gr, yang terakhir yaitu buah apel ditimbang sebanyak 75 gr. Setelah bahan-bahan
ditimbang dan dibersihkan /dicuci, pertama-tama telur telur dicampurkan dengan tepung beras,
dicampurkan bawang dan wortel parut kemudian diaduk secara merata kemudian ditambahkan garam
secukupnya. Masuk pada tahap penggorengan pertama-tama dinyalakan kompor gas, dipanaskan
Teflon dan dan dituangkan minyak goreng, setelah minyak goreng panas dituang semua bahan yang
sudah dicampurkan . keemudian tunggu beberapa menit dan dibolak balik untuk melihat
kematangannya. Setelah matang, diangkat dan sajikan pada piring saji, omelet dipotong menjadi 4
bagian. Untuk garnishnya yaitu wortel iris, saus dan daun seledri disajikan bersamaan dengan omelet
dipiring saji. Yang terakhir omelet siap disajikan.

HASIL

Menu makan pagi : Omelet Goreng dan Buah Apel potong

Waktu : 1 jam (memasak, membersihkan, dan platting)

30 menit (juri mencoba dan menilai masakan)

Perhitungan Proporsi Makan


Makan pagi : 20%
Selingan pagi : 10%
Makan siang : 40%
Selingan sore : 10%
Makan malam : 20%
 Makan pagi( 20%)
Energi = TEE x 20%

3
= 2191,7 x 20%
= 438,34kkal
Protein = protein x 20%
= 82,1 x 20%
= 16,42 gr
Lemak = lemak x 20%
= 60,8 x 20%
= 12,16 gr
KH = KH x 20%
= 328,75 x 20%
= 65,74 gr
Tabel 1.
Energi 438,34kkal ; protein 16,42 gr ; lemak 12,16 gr ; karbohidrat 65,74 gr
Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat
Menu Bahan URT
(gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Omelet Tepung 8 sdm 60 gr 175 kkal 4 gr - 40 gr
Goreng beras
Telur 2 btr 100 gr 150 kkal 7 gr 5 gr -
ayam
Wortel ½ bh 50 gr 12,5 kkal 0,5 gr - 2,5 gr
parut
Wortel ½ bh 10 gr 2,5 kkal 0,005 gr - 0,025 gr
garnish
Minyak ½ sdm 5 gr 45 kkal - 5 gr -
goreng
Saus 1 sdm
sambel

Buah Apel 1 bh 75 gr 50 kkal - - 12 gr


potong
Total 435 kkal 11,50 gr 10 gr 54,52 gr

Perhitungan Tingkat Kecukupan (%)


435
 Energi = x 100 %
438,34

= 99 %
11,50
 Protein = x 100 %
16,42

= 70 %
10
 Lemak = x 100 %
12,16

4
= 82 %
54,52
 Karbohidrat = x 100 %
65,74

= 82 %
Tabel 2.
Nama masakan Warna Tekstur Rasa
8 7 7

Omelet Goreng
7 8 8

Buah apel potong

PEMBAHASAN

Omelette adalah salah satu masakan yang mudah untuk dibuat, tidak mahal, dan cocok untuk
sarapan, makan siang, maupun makan malam 5. Omelette adalah salah satu jenis makanan yang
mempunyai kandungan protein tinggi dan rendah lemak dikarenakan dalam pembuatannya
ditambahkan sayuran 6. Bahan baku utama dari omelette ini adalah telur, dimana telur merupakan
bahan yang paling mudah didapatkan, selain itu juga digunakan sayuran yang dapat menmbah zat gizi
pada produk olahan telur ini. Omelette pembuatannya seperti scrambled egg namun dibentuk hampir
menyerupai amplop. Omelette yang diolah pada praktikum yaitu modifikasi omelette dengan
campuran tepung beras dimana telur yang akan digunakan dikocok dan dimasak dengan cepat
menggunakan panas langsung. Jenis omelette ini berbeda-beda, salah satu contoh lainnya yaitu souffle
atau puffy omelette dimana kuning telur dan putih telur dikocok secara terpisah, dibentuk dan
dimasak bersama di atas api langsung sampai bagian bawah berwarna kecoklatan.

5
Dari praktikum pengolahan omelet ini bahan-bahan yang digunakan adalah telur, tepung
beras, daun bawang dan wortel. Omelet ini diolah sebagai menu pagi dengan proporsi menu 20% yg
memenuhi tingkat kecukupan energi 99%, protein 72%, lemak 82%, dan karbohidrat 82% dari total
berat yang diolah dari omelet ini. Berdasarkan dari bahan-bahan yang gunakan untuk mengolah
omelet ini mengandung gizi yang baik bagi tubuh dimana kandungan gizi yang terdapat pada setiap
bahan-bahan omelet ini sangat baik untuk dikonsumsi. Bahan –bahan tersebut yaitu telur, tepung
beras, daun bawang, dan wortel.

Telur merupakan salah satu makanan yang bernutrisi dengan banyak keuntungan dalam
kesehatan yang didapatkan. Dalam hal ini telur digunakan untuk dibuat menjadi sebuah masakan yaitu
omelette. Untuk membuat omelette dalam jumlah banyak diperlukan pengumpulan telur dalam satu
tempat dengan cara memecahkan dan mencampurkan lebih dari satu telur ke dalam sebuah wadah.
Telur yang sudah dikumpulkan ini kemudian dicampurkan menjadi satu sampai tercampur semua 7.
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani di samping daging, ikan, dan susu 8.Daun bawang
merupakan kelompok dari bawang-bawangan. Daun bawang mengandung asam folat, vitamin A, dan
vitamin C 9. Bawang bombay banyak digunakan untuk membumbui sebuah masakan, selain itu
bawang bombay juga memiliki beragam manfaat diantaranya yaitu untuk mencegah penyakit
kardiovaskular khususnya untuk mengurangi pengumpalan darah, bersifat anti-infeksi dan mencegah
kanker perut. Dengan mengonsumsi bawang bombay dapat memperbaiki fungsi paruparu terutama
10
untuk yang menderita penyakit asma . Senyawa di dalam bawang bombay yang mempunyai
kegunaan untuk mencegah penggumpalan darah sehingga peredaran darah lancar yaitu allisin, selain
itu allisin juga memiliki fungsi lain yaitu dapat mencegah infeksi bakteri pada sistem pernapasan,
kerja hati, ginjal dan pankreas menjadi lebih lancar, serta membantu sistem pencernaan.

Sementara senyawa lain pada bawang bombay yang dapat berguna untuk mencegah kanker
perut yakni senyawa dialil sulfida, flavonoid, dan quersetin, dengan adanya ketiga jenis senyawa
tersebut di dalam bawang bombay maka sel kanker yang tumbuh di perut dapat dihambat selain itu
kemungkinan osteoporosis dapat dikurangi hingga 20% 11. Dalam bawang bombay terdapat vitamin C,
B6, biotin, chromium, kalsium, sejumlah besar asam folat, vitamin B1 dan vitamin K. Selain itu
sejumlah besar sulfur juga ditemukan dalam bawang bombay yang sangat bagus kegunaannya untuk
hati, apabila sulfur ini dicampur dengan protein akan menstimulasi aksi asam amino ke otak dan
jaringan saraf. Bawang bombay juga mempunyai aktivitas antibakteri yang dapat menghilangkan
banyak penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen diantaranya E. coli dan Salmonella (Sharma,
2014). Selain itu, bawang bombay juga mengandung flavonoids yang penting untuk mencegah
kanker12.

Tepung beras sendiri memiliki kegunaan sebagai pengganti tepung gandum, serta sangat
disarankan karena cocok bagi para penderita intoleransi terhadap gluten. Karena pada gluten

6
terkandung sebuah protein yang ada pada sebuah tepung terigu serta keberadaannya tidak bisa
dihilangkan atau dihindari. Selain tepung beras, tepung ketan bebas gluten juga bisa dipakai untuk
para penderita intoleransi terhadap gluten.

Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 - 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat
dalam jumlah besar. Kandungan paling banyak pada wortel adalah air dan karbohidrat. Wortel sedikit
mengandung lemak dan protein, namun kaya akan vitamin. Salah satunya adalah vitamin A dalam
bentuk beta karoten. β-Karoten adalah pigmen berwarna dominan merah-jingga yang ditemukan
secara alami pada tumbuhan dan buah-buahan. Beta karoten merupakan senyawa organik, secara
kimiawi diklasifikasikan sebagai hidrokarbon, dan secara spesifik diklasifikasikan sebagai terpenoid
(isoprenoid), mencerminkan bahwa ia merupakan turunan unit isoprena. Beta karoten disintesis oleh
tumbuhan dari geranilgeranil pirofosfat. Penyerapan beta karoten oleh tubuh meningkat dengan
meningkatnya asupan lemak, karena karoten larut oleh lemak.

Pada manusia, empat karotenoid (beta-karotena, alfa-karotena, gamma-karotena, dan beta-


kriptoxantin) memiliki aktivitas vitamin A (yang berarti dapat dikonversi menjadi retinol) dan juga
dapat bertindak sebagai antioksidan. Pada mata manusia, dua karotenoid lainnya (yaitu lutein dan
zeaxantin) berperan langsung sebagai penyerap cahaya biru dan cahaya di sekitar sinar ultraviolet
yang bersifat merusak sehingga melindungi makula pada retina. Manusia dapat menyerap dan
membawa sekitar 25 jenis karetonoid ke dalam aliran darah.Karetonoid tersebut ditransportasikan
oleh partikel kolesterol yang kaya lipid (LDL di dalam tubuh karena senyawa tersebut paling baik
larut dalam lipid.

Omelet ini sangat baik untuk dikonsumsi disemua kalangan baik orang sakit mau pun orang
sehat. Omelet banyak mengandung gizi yang baik untuk tubuh. Yaitu dari bahan telur, tepung beras,
daun bawang, dan wortel. Untuk penderita diabetes tidak direkomendasikan mengonsumsi omelet
tepung dikarenakan kandungan glukosa yang tinggi pada tepung beras.

KESIMPULAN

Dari praktikum ini telah dilakukan pengolahan telur menjadi menu makan omelet. Dimana
bahan-bahan dasar yang digunakan untuk mengolahnya yaitu telur, tepung beras, daun bawang, dan
wortel.

DAFTAR PUSTAKA

1
Rizzo, N. (2013). The French Omelette "Fine-Herbs Omeleltte". USA: Palos Heights IL.

2
Rahayu, W.P. dkk. (2003). Klasifikasi Bahan Pangan dan Resiko Keamanannya.. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.

7
3
Komala, I. 2008. Kandungan Gizi Produk Peternakan. Student master Animal. Science, Fac.
Agriculture-UPM.

4
Sudaryani. 2003. Kualitas Telur. Penebar Swadaya. Jakarta.

5
Egg Farmer Canada. (2018). Eggs 101. Canada: Eggfarmer.ca.

6
Madhankumar, M., & Padmavati, R. (2015). Development of Vegetable Omelette Mix. Food and
Nutritional Biotechnology Volume IV, Issue II, 117-121.

7
BC Centre of Disease Control. (2016). Food Premises "Guideline for Pooling Egg Safely".
Vancouver: Environmental Health Services.

8
Suprapti, M.L. 2002. Pengawetan Telur. Kanisius, Yogyakarta.

9
Traunfeld, J. (2010). Growth It Eat It: Leeks. USA: University of Maryland Extension.

10
Sharma, A. (2014). Nutritional Benefits of Onion. India: Market Survey.

11
Murnah, & Wuryanti. (2009). Uji Ekstrak Bawang Bombay terhadap Anti Bakteri Gram Negatif
Pseudomonas aeruginosa dengan Metode Difusi Cakram. Jurnal Sains dan Matematika Vol 17 No 3,
159-163.

12
Aoyama, Y., Ioku, K., Nakatani, N., Takei, Y., Terao, J., & Tokuno, A. (2001). Various Cooking
Methods and the Flavonoid Content in Onion. Journal Nutritional Science Vitaminol 47, 78-83.

8
9

You might also like