Bab II PTK Card Sort
Bab II PTK Card Sort
Bab II PTK Card Sort
Tinjauan Pustaka
II.1. Model Pembelajaran
II.1.1. Pengertian Model pembelajaran
Menurut Joyce dalam Trianto (2009: 22) model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan
perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer,
kurikulum, dan lain-lain.
Menurut Soekamto dalam Trianto (2007: 5) model pembelajaran adalah
kerangka
konseptual
yang
melukiskan
prosedur
yang
sistematis
dalam
kenyataan), dan efektif (peryataan efektif dari ahli dan secara operasional memberikan
hasil sesuai dengan yang diharapkan). Model pembelajaran adalah suatu rancangan
yang disusun secara sistematis sebagai pedoman guru dalam pembelajaran di kelas
sehingga dapat memberikan hasil sesuai dengan tujuan pembelajaran.
II.1.2 Pembelajaran Aktif (active learning) card sort
II.1.2.1. Pengertian Pembelajaran aktif (active learning)
Pembelajaran aktif adalah belajar yang meliputi berbagai cara untuk membuat
siswa aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan
dalam waktu singkat membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran (Silberman,
2007: 1). Pembelajaran aktif (active learning) merupakan salah satu tipe dari
pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa dalam melakukan sesuatu dan berfikir
tentang apa yang mereka lakukan (Suyatno, 2009: 107).
Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan
penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh siswa, disini siswa dituntut untuk
mengunakan otak dalam berfikir sehingga semua siswa dapat mencapai hasil belajar
yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping
itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian
siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. Active learning mulai digunakan
dalam dunia pendidikan diawali oleh seorang filosofi Cina yang bernama Confucius
yang menyatakan:
Tiga peryataan diatas menjadi dasar dari munculnya belajar aktif, kemudian
menurut Silbermen (2007: 2) belajar aktif itu memuat hal-hal berikut :
Apa yang saya dengar, saya lupa
Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit
Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan dengan beberapa teman, saya mulai
paham
Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan, saya memperoleh
pengetahuan dan keterampilan
Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya menguasainya
Pernyataan di atas menyatakan dalam pembelajaran aktif siswa tidak hanya
mendengarkan penjelasan guru tetapi siswa melihat, mendengar, bertanya dengan guru
atau teman, berdiskusi dengan teman, melakukan, dan mengajarkan pada siswa lainnya
sehingga mereka menguasai materi pembelajaran. Di dalam pembelajaran aktif siswa
mendapatkan tantangan-tantangan yang mengharuskan kerja keras karena harus lebih
aktif dan mandiri untuk mengugkapakn, menjelaskan, dan bertanya tentang materi
pelajaran yang diajarkan.
Menurut John Holt dalam Silberman (2007: 5) belajar semakin baik jika siswa
diminta untuk melakukan hal-hal berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
mengajak siswa untuk belajar secara aktif dalam setiap pembelajaran dengan
menggunakan otak/pikiran, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran,
memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam
Fase-1
siswa
memotivasi siswa.
Fase-2
Menyajikan informasi
Fase-3
caranya
membentuk
kelompok
belajar
dan
telah
dipelajari
atau
masing-masing
Evaluasi
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik
Fase-6
upaya
maupun
hasil
belajar
individu
Memberikan penghargaan
kelompok.
Sumber: Ibrahim dalam Trianto (2009: 66)
II.1.2.2
Card sort
Card sort adalah suatu strategi dari pembelajaran aktif (active learning) yang
berarti memilah dan memilih kartu/menyortir kartu,card sort merupakan kegiatan
dan
kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta
tentang suatu objek, atau mengulangi informasi. Card sort lebih mengutamakan gerakan
fisik yang dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas yang telah letih/kurang
bersemangat (Silberman, 2007: 157).
Hisyam Zaini (2009) menjelaskan bahwa Metode Card Sort (Mensortir kartu)
yaitu suatu strategi yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik,
klasifikasi, fakta, tentang objek atau mereview informasi.
Ismail (2009) menjelaskan bahwa Metode Card Sort (Mensortir Kartu)
merupakan suatu metode atau strategi yang memiliki tujuan untuk mengaktifkan
individu sekaligus kelompok di dalam kelas.
Menurut Silberman (2002) strategi belajar aktif tipe card sort adalah kegiatan
kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta
tentang suatu objek, atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang diutamakan dapat
membantu untuk memberi energi kepada kelas yang telah letih.
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode card sort
adalah suatu metode atau strategi pembelajaran dengan memberikan masing-masing
peserta didik dengan kartu indeks yang berisi informasi tentang materi pelajaran,
kemudian meminta kepada siswa untuk mencari temannya yang mempunyai kartu
dengan kategori yang sama.
Card sort mengunakan kartu yang berisi kategori-kategori dapat berupa
informasi, konsep, fakta tentang suatu objek, dan contoh-contoh sesuai dengan materi
yang akan diajarkan dimana ukuran kartu tidak ditentukan, dalam penelitian ini peneliti
menggunakan kartu dengan ukuran 6 x 9 cm karena untuk memudahkan dalam
pengocokan dan kertas yang berwarna agar menarik minat siswa.
Di dalam mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal pada sub materi sistem
peredaran darah manusia, card sort merupakan salah satu model pembelajaran yang
didasarkan pada kebutuhan siswa sesuai dengan tingkat kemampuan intelektual siswa.
Beberapan hal yang harus diperhatikan dalam menyusun kartu antara lain :
a. Pada kedua sisi kartu
1) Sisi pertama terdiri atas gambar yang berkaitan dengan materi dan gambar
bersifat realistis dan animasi.
2) Sisi lainnya terdiri atas kategori yang berhubungan dengan gambar pada sisi
pertama dan setiap kartu yang berisi kategori sama memiliki warna yang
sama.
3) Sifat gambar yang digunakan adalah bersifat sematis berfungsi agar kartu
lebih menarik.
b. Kumpulan pertanyaan tentang sistem peredaran darah manusia yang harus
dijawab yang digunakan sebagai pengukur daya serap siswa dengan
menggunakan kartu kategori.
Ada beberapa tahapan operasional penggunaan card sort antara lain:
1) Sebelum kartu kategori dibagikan kepada siswa, guru perlu memberikan :
a) Apresiasi dan motivasi
b) Penjelasan singkat materi dan kegiatan belajar
c) Penjelasan skor nilai individu dan kelompok
d) Mengocok kartu kategori dan membagikan ke seluruh siswa
2) Bila kartu kategori sudah dibagikan :
a) Untuk siswa
1. Mintalah siswa untuk berusaha mencari temannya di ruang kelas
dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan kategori sama
(warna sama).
2. Siswa dengan kartu kategori sama membentuk satu tim dan belajar
bersama menggunakan kartu kategori tersebut.
3. Tim yang masih memiliki kartu kategori yang belum terselesaikan
sesuai batas waktu yang ditentukan maka akan dikurangi nilainya.
4. Setiap tim mempresentasikan sesuai kategori.
5. Setiap tim menjawab soal yang telah tersedia pada lembar petunjuk
penggunaan card sort.
b) Untuk guru
1. Jika ada siswa yang mengalami kesulitan, guru hendaknya
memberikan bimbingan dan pengarahan.
2. Guru membantu keadaan kelas saat
proses
pembelajaran
berlangsung.
3. Kira-kira 10 menit sebelum istirahat guru dan siswa membahas
materi pada pertemuan hari ini.
4. Guru memberi penghargaan pada siswa yang memperoleh nilai
tertinggi sebagai penghargaan tim.
II.1.2.3 Tinjauan Tentang Metode Card Sort
1. Pengertian Metode Card Sort.
Metode ditinjau dari segi etimologis (bahasa) berasal dari bahasa Arab yakni althariqah, al-manhaj, dan al-wasilah. Al-thariqah yang berarti jalan, al-manhaj yang
berarti system dan al-wasilah yang berarti mediator atau perantara (Ismail,2009).
Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan oleh fasilitator dalam interaksi
belajar dengan memperhatikan keseluruhan system untuk mencapai suatu tujuan.
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan
pelajaran kepada peserta didik. Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi
edukatif, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan oleh guru
dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya pengajaran.
Dengan demikian metode pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses
belajar mengajar (DEPAG RI, 2002).
Menurut Winarno Surakhmad dalam buku Suryosubroto menegaskan bahwa
metode pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan dari pada proses pengajaran, atau soal
metode pengajaran yang akan digunakan. Banyak para ahli yang member batasan
tentang pengertian metode card sort sebagai berikut :
a. Hisyam Zaini (2009) menjelaskan bahwa Metode Card Sort (Mensortir kartu)
yaitu suatu strategi yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang objek atau mereview informasi.
b. Ismail (2009) menjelaskan bahwa Metode Card Sort (Mensortir Kartu)
merupakan suatu metode atau strategi yang memiliki tujuan untuk mengaktifkan
individu sekaligus kelompok di dalam kelas.
c. Menurut Silberman (2002) strategi belajar aktif tipe card sort adalah kegiatan
kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat,
fakta tentang suatu objek, atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang
diutamakan dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas yang telah
letih.
d. Menurut Fatah Yasin (2008), card sort (mensortir kartu) yaitu suatu strategi yang
digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan
konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran.
Strategi pembelajaran card sort dengan menggunakan media kartu dalam praktek
pembelajaran akan membantu siswa dalam memahami pelajaran dan menumbuhkan
minat mereka dalam pembelajaran, sebab dalam penerapan strategi pembelajaran card
sort guru hanya berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswanya dalam
pembelajaran, sementara siswa belajar secara aktif dengan fasilitas dan arahan dari
guru, sehingga yang aktif disini bukan guru melainkan siswa itu sendiri yang harus aktif
dalam pembelajaran.
Card sort yaitu motivasi dari guru, bagi kartu kosong secara acak, guru mencari
kata kunci di papan, siswa mencari kata sejenis (satu tema) dengan temannya. Diskusi
Langkah kedua, siswa diminta untuk mencari teman (pemegang kartu) yang
sesuai dengan kosakata yang ada pada kartunya untuk satu kelompok.
c.
d.
b.
c.
d.
e.
f.
Dalam penyampaian pesan melalui dua bahasa, pemilihan kosakata tang tepat
merupakan hal penting untuk mengungkapkan makna yang dikehendaki. Pemahaman
yang tepat terhadap pesan yang disampaikan melalui bahasa, banyak ditentukan oleh
pemahaman yang tepat terhadap kosa kata yang digunakan di dalamnya. Pembelajaran
mufrodat berkaitan dengan penguasaan makna kata-kata, disamping kemampuan
menggunakanya pada konteks yang tepat dan tempat yang tepat pula.
Dalam mengajarkan kosa kata pada siswa, ada beberapa langkah yang harus
diperhatikan agar pembelajaran unsure tersebut berhasil. Ada beberapa tahapan dalam
mengajarkan kosa kata berikut dibawah ini (Abdul,2009) :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
II.1.3.1 Penerapan Metode Card Sort Dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Mufradat Bahasa Arab.
Materi mufradat Bahasa Arab pada siswa kelas VIII akan membantu siswa
dalam mengetahui dan mengembangkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran
mufradat Bahasa Arab. Dalam penerapannya siswa akan lebih tertarik untuk
mempelajari materi jika mereka terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, baik
Banyak kosa kata yang tidak dapat dipahami secara tepat tanpa mengetahui
pemakaiannya dalam kalimat. Kosa kata semacam ini harus lah diajarkan
sesuai konteks agar tidak mengacaukan pemikiran siswa.
d. Terjemahan dalam kosa kata
Menagajarakan makna kata dengan cara menterjemahkannya ke dalam bahasa
ibu adalah cara paling mudah, tetapi bisa mengurangi spontanitas siswa ketika
menggunakannya dalam ungkapan, lemah daya ingatan siswa, dan tidak semua
kosa kata dalam bahasa asing terdapat padanannya yang tepat dalam bahasa
ibu.
e. Tingkat kesukaran
Kosa kata bahasa arab memiliki tingkat kesukaran bagi pelajar Indonesia :
1. Kata-kata mudah, karena terdapat beberapa kata-kata dalam bahasa Indonesia,
seperti kata kursi dan kitab
2. Kata-kata tidak sukar karena tidak terdapat persamaan dengan bahasa
indonesia, seperti madinah dan siwak
3. Kata-kata sukar, baik karena bentuknya maupun pengucapannya.
Apabila ditinjau dari segi bentuk, kosa kata (mufradad) terdapat dalam tiga bentuk:
a) Kata yang memiliki padanan kata sendiri.
b) Kata yang beridir sendiri atau memiliki makna atau tersendiri.
c) Kata yang dapat ddipahami dari siyaqoh kalamnya.
II.1.3.3
Penerapan
Strategi
Card
Sort
dalam
Peningkatan