Psikologi Sosial

This milestone text provides a comprehensive and state-of-the art overview of perfectionism theory, research, and treatment from the past 25 years, with contributions from the leading researchers in the field. The book examines new theories and perspectives including the social disconnection model of perfectionism and the 2 × 2 model of perfectionism. It also reviews empirical findings, with a special focus on stress, vulnerability, and resilience, and examines perfectionism in specific populations. Finally, it considers how perfectionism relates to physical health and psychophysiological processes and introduces new approaches to effective prevention and treatment. By increasing our understanding of perfectionism as a complex personality disposition and providing a framework for future explorations, this landmark publication aims to promote further research in this field. It will be invaluable reading for academics, students, and professionals in personality psychology, clinical and counselling psychology, applied psychology and related disciplines.

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa yang ditandai dengan beberapa perubahan, seperti perubahan fisik, emosi,
kognitif, dan lainnya. Pada masa ini, remaja mulai mencari identitas diri,
pengontrolan emosi yang baik, dan tujuan hidupnya. Namun, dalam menentukan
pencarian identitas diri yang berhasil, pengontrolan emosi yang baik, serta tujuan
hidup yang jelas, peran kelekatan orangtua (parent attachment) sangat berperan
penting dalam proses kehidupannya. Parent attachment adalah suatu hubungan
kelekatan yang dilakukan antara orangtua dan anak, serta pengaruhnya dapat
berlaku untuk waktu yang lama.. Lalu, emosi adalah perasaan yang sangat
kompleks yang disertai dengan beberapa karakteristik. Artikel ini merupakan kajian
literatur mengenai pengaruh secure parental attachment terhadap emosi anak
remaja. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui apakah adanya
pengaruh secure parental attachment terhadap emosi anak remaja. Metode yang
digunakan adalah kajian literatur. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa adanya
pengaruh secure parental attachment terhadap emosi remaja(siswa) saat di sekolah
Kata kunci: Secure parental attachment, remaja, emosi.

Objective: Although perfectionism is a prominent personality disposition, only a few longitudinal studies have investigated how perfectionism develops. Theoretical models and qualitative studies have posited that academic success is a developmental antecedent of perfectionism. Yet, quantitative studies tend to interpret the cross-sectional relationships as academic success being an outcome of perfectionism. In light of these gaps in the literature, the present study was the first to investigate the longitudinal relationships between perfectionistic strivings, perfectionistic concerns, academic achievement, and academic efficacy examining academic success as an antecedent of perfectionism. Method: The study examined 487 adolescents (aged 12-19 years, 54% female) using a crosslagged longitudinal design with three time points spaced 4-5 months apart. Results: Results showed that academic achievement predicted relative increases in both perfectionistic strivings and perfectionistic concerns, even when including academic efficacy. In addition, academic efficacy predicted relative increases in perfectionistic strivings. Discussion: This is the first study to show that academic achievement is a common factor in the development of perfectionistic strivings and perfectionistic concerns, whereas academic efficacy plays a role only in the development of perfectionistic strivings. Conclusions: Implications of the findings for the development of perfectionism are discussed.

With the development of painting in Indonesia is so rapid now that painting can be one tool to convey the message symbolically. The problem is when a painter describes a message through contemporary paintings of many communities or targets of the painter who can not understand the elements / messages in the painting, such as the meaning of the colors, the intentions of the characters and shapes made, the rough textures As well as the lines that even have different messages of each form, so that many people do not know clearly the content of the message in the painting made by the painter The purpose of research to determine the effectiveness of the use of colors, characters and shapes, streaks and lines, Texture through contemporary painting techniques in conveying messages. Descriptive research method with interview techniques, observation, and literature review that explains or discusses events without testing the hypothesis or numbers. The results of the discussion show that the use of colors, characters and shapes, streaks and lines, and textures through contemporary painting techniques can be said to be effective because the message contained in the painting can be understood its meaning and understood by contemporary paint lovers.

Abstrak. Dengan berkembangnya seni lukis di Indonesia yang begitu pesat sekarang lukisan bisa menjadi salah satu alat untuk menyampaikan pesan secara simbolis. Permasalahannya adalah ketika seorang pelukis menggambarkan sebuah pesan melalui lukisan kontemporer banyak masyarakat atau target dari si pelukis yang tidak dapat memahami unsur-unsur/pesan yang ada di dalam lukisan itu, seperti arti dari warna, maksud dari karakter dan bentuk yang dibuat, tekstur yang kasar maupun halus, dan garis yang bahkan memiliki pesan yang berbeda setiap bentuknya, sehingga banyak orang yang tidak mengetahui secara jelas isi pesan yang ada di dalam lukisan yang dibuat oleh sang pelukis Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas penggunaan warna, karakter dan bentuk, coretan dan garis, tekstur melalui teknik lukis kontemporer dalam menyampaikan pesan. Metode penelitian deskriptif dengan teknik wawancara, observasi, dan tinjauan pustaka yang memaparkan atau membahas peristiwa tanpa menguji hipotesis atau angka-angka. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa penggunaan warna, karakter dan bentuk, coretan dan garis, serta tekstur melalui teknik lukis kontemporer dapat dikatakan efektif karena pesan yang terdapat di dalam lukisan dapat dimengerti maknanya dan dipahami oleh para pencinta seni lukis kontemporer.

En Antígona podemos ver como el papel de la mujer a través de confrontarse ante la decisión de respetar las leyes divinas o seguir las leyes humanas toma gran fuerza, puesto que la mujer en el siglo V a. C. no tenía gran importancia como integrante de la sociedad, dado que no participaba en la toma de decisiones, ni tenía un lugar destacado jerárquicamente, como el hecho de no pertenecer a la ciudadanía. Es por ello que la decisión de Antígona de respetar la ley divina ante la de los hombres sin importar las consecuencias que este hecho le acarreara toma gran importancia al ser un contraste destacado en cuanto a la sociedad en la que se desarrolla la historia.

Authentic Happiness terjemah Indonesia- Martin Seligman- Menciptakan Kebahagiaan dengan Psikologi Positif (12 hal.awal)
Penerbit Mizan
Buku “Authentic Happiness” merupakan buku yang memberi wawasan kepada pembacanya bagaimana cara menciptakan kebahagiaan dengan psikologi positif.

Kualitas organisasi atau lembaga biasanya dilihat dari kuantitas dan kulitas produk yang berupa barang atau jasa. Untuk mendapatkan produk dengan kuantitas yang banyak dan kualitas yang baik, kinerja pimpinan dan anak buahnya sangat menentukan. Manusia yang ada di dalamnya sangat besar pengaruhnya sekalipun suatu perusahaan menggunakan alat modern dan canggih faktor. Hal ini seperti apa yang dikatakan Robert L. Mathis dan John H Jackson (2001; 4) “Sumber Daya Manusia dipandang semakin besar peranannya bagi kesuksesan organisasi, maka banyak organisasi kini menayadari bahwa unsur manusia dalam organisasi dapat memberikan keunggulan bersaing”.
Organisasi berisi sekumpulan sumber daya manusia yang mempunyai tujuan, visi dan misi yang sama. Semua kegiatan yang ada dalam organisasi akan bermuara pada satu atau beberapa tujuan yang semuanya telah tertuang  pada saat perencanaan (planning). Planning pada suatu organisasi sangatlah penting karena bisa dikatakan planning adalah pedoman dan kompas bagi suatu organisasi.Tetapi sumber daya manusia adalah bagian vital bagi organisasi, karena yang bisa menggerakkan organisasi adalah sumber daya manusia, yang bisa membawa kemana arah orientasi adalah sumber daya manusia, yang bisa memajukan dan meruntuhkan organisasi juga sumber daya manusia yang ada di organisasi tersebut.Maka, manajemen sumber daya manusia adalah lembaga yang seharusnya paling bertanggung jawab atas sumber daya-sumber daya manusia yang tepat untuk mengisi jabatan yang ada. Para manajer seharusnya bisa menyeimbangkan antara dimensi pekerjaan dan kebutuhan para karyawannya.

Kebahagiaan merupakan kebutuhan asasi umat manusia. kebahagiaan adalah konsep yang mengacu pada emosi positif saat manusia berada dalam satu puncak ketakwaan sebagai manifestasi berharga dari mengingat Allah SWT. Namun banyak orang yang menempuh jalan yang salah dan keliru. Sebagian menyangka bahwa kebahagiaan adalah dengan memiliki mobil mewah, memiliki rumah real estate, dapat melakukan tur wisata ke luar negeri, dan lain sebagainya Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki dan perempuan di Yogyakarta dengan menggunakan tinjauan  Indigenous Psychology. Hasil penelitian ini dapat tidak ada perbedaan makna kebahagiaan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan.
Kata kunci : Makna Kebahagiaan, Mahasiswa, Laki-laki, Perempuan

Özet 
İnşirâh Sûresi, İslâm’ın ilk dönemlerinde Hz. Peygamber’in mâruz kaldığı psikolojik ve sosyolojik sıkıntılar karşısında kendisini ve fakirlikten dolayı aşağılananları teselli etmek amacıyla nâzil olduğu düşünülmektedir. Sûrenin başında Hz. Peygamber’e, “Senin göğsünü açıp genişletmedik mi?” şeklinde hitap edilerek kendisine sıkıntı veren maddî ve manevî ağır yükün üzerinden kaldırıldığı bildirilir. Daha sonra şanının yüceltildiği vurgulanıp her güçlükle birlikte bir kolaylığın bulunduğu iki defa zikredilir. En sonunda Hz. Peygamber üzerinden bütün mü’minlere boş kaldığı zamanlarda psiko-sosyal işlerde bulunmaları, çaba sarf etmeleri ve Rabbe yönelmeleri emredilir. Bu makalede Fahreddin Râzî’ye (ö. 606/1210) göre İnşirâh Sûresi’nde inanç problemlerine çözüm arayışlarında İnşirah Sûresi’nin psiko-sosyal imânî hakikatleri incelenmekte ve değerlendirilmektedir.
Anahtar Kelimeler: İnşirâh Sûresi, İmân, Psiko-Sosyal, Fahreddin Râzî

INSHIRAH (THE EXPANSION) SURAH’S PSYCHO-SOCIAL TRUTHS OF FAITH ACCORDING TO FAHREDDIN RAZI
Summary
Inshirah (The Expansion) Surah, in early Islam that happened to the Prophet in the face of difficulties psychological and sociological itself, and the comfort of those who were mistreated by poverty, it is believed that in order to was revealed. At the beginning of the period of The Prophet, “Have We not expanded thee thy breast?” that beset himself by being addressed in the form of financial and moral from the heavy load that has been removed, be informed. Then you are exalted, where are highlighted, and with every hardship comes ease two times where it is mentioned. Finally, all the believers through the prophet in his spare time, psycho-social movements are found in the fact that, to try to turn to Allah and ordered. This article examined and evaluated, in search of solutions to the problems of faith psycho-social signs leading to faith in Inshirah (The Expansion) Surah, according Fahreddin Razi (d.606/1210).
Keywords: Inshirah (The Expansion) Surah, Faith, Psycho-Social, Fahreddin al-Razi

Ajib Rosidi menulis puisi Kusaksikan Manusia "…..Kukatakan : Ini tanah kita,orang lain tak usah campur! Tapi kulihat mereka mengangkat senjata, lalu menggempur: Berikan segala tanah, semua punya kami! Yang menang pun mengibarkan panji-panji".

Media saat ini marak menyoroti Papua mulai dari masalah sosial, ekonomi dan politik, juga kerusuhan, konflik masih sering terjadi. Pendekatan kesejahteraan saat ini belum semuanya menjawab.  Seperti  mau dikatakan Jakarta pusing,  kurang memahami Papua. Mantan Gubernur Papua, Barnabas Suebu menggambarkan bahwa orang yang tinggal di Papua seperti gerbong kereta api yang panjang ada yang hidup sudah sangat maju alias modern seperti layaknya di kota metropolitan tetapi ada juga juga masih hidup sangat sederhana dan tergantung dari kemurahan alam.
Geert Hofstede adalah salah satu maha guru manajemen  dan bisnis di dunia yang berasal dari Belanda  mengajarkan pentingnya memahami budaya (National Culture) , jika kita tidak dapat memahami nilai yang ada (value)  maka bisa konflik dan kita tidak dapat bersaing atau berkompetisi.Hofstede melihat 5(lima ) dimensi utama dan memberikan penilaian, Indonesia juga memiliki scorenya. Papua adalah salah satu provinsi di ujung Timur Indonesia yang unik secara budaya dan masyarakatnya. Penelitian score Hofstede kuantitatif belum pernah dilakukan di Papua tetapi saya akan melihatnya secara kualitatif saja.

Parapsikoloji: Bireyin olağanüstü yeteneklerinin ve ruhsal gücünün araştırılması ve incelenmesi diyebiliriz. • Parapsikoloji kelimesi 20. Yüzyıl' dan sonra kullanılmaya başlanmıştır. Yunanca kökenlidir. • Parapsikolojisinin 20. Yüzyıl' dan Amerika' da bir bilim dalı olarak kabul edilmiştir. • Parapsikoloji büyük bir ihtiyaç halinde olan özellikle son yüzyıllarda insanların içinde bulunmuş olduğu buhranı stres, kaygı, maneviyatına olan özlem, huzur ve dinginlik ve özellikle nerden geldim ve nereye gidiyorum, tüm bu çabanın, dünyada var olmanın amacını bulmaya yönelik gelişmiştir. • Parapsikoloji, insan odaklıdır. • Parapsikoloji medyum, falcılık, büyücülük değildir. İnsanoğlunun beş duyusu dışında gerçekleşen • Ve ispatlanmış, kanıtlanmış enerji türlerinin tamamını kapsar. • Gözleme dayalı olmamasının, süreç ve zamanı kontrol altında tutamayış, belirli bir sistematiğe dâhil olmayışı, hala parapsikolojinin bazı ülkelerde bilim dalı olup olmama konusunda tartışmalar yer almaktadır. • İnsanoğlunun parapsikolojik yetenekleri vardır. • Her insanın yaradılışından gelen yaşam enerjisini içinde barındıran büyük bir gücü vardır. Ruhunda bilim kullandığı, yeteneklerinin farkında olup olmadığı tartışılır. TELEPATİ: Parapsikoloji anlamda bir insanın düşüncesini okuyabilme sanatıdır. DURUGÖZÜ: Dünyanın herhangi bir yerinde olup biten her şeyin bir televizyon ekranında olup biten her şeyin bir televizyon ekranında seyredercesine şekiller, imajinasyonlar, canlı bir film izlercesine görebilme yeteneğidir. ASTRAL SEYAHAT: Ruh ve bedenin birbirinden ayrılıp astral düzeyde yolculuk yapılmasına denir. Parapsikologların hekimlerden, biyologlardan, fizikçilerden ve çok farklı alanlardan mezun olmuş insan gruplarından çıktığı görülmüştür.

Perfectionism has been associated with higher levels of psychological maladjustment and disorder in adolescence and lower levels of subjective well-being and psychological adjustment. Perfectionism, however, is a multidimensional disposition, and not all dimensions of perfectionism are necessarily unhealthy or maladaptive. This entry presents an overview about perfectionism in adolescence and the main dimensions of perfectionism: perfectionistic strivings and perfectionistic concerns. It shows how the two dimensions are related to subjective well-being, psychological adjustment and maladjustment, and disorder. Moreover, it informs on how perfectionism can be measured and what factors influence the development of perfectionism in children and adolescents. Finally, the entry will discuss what is still unknown about perfectionism and why the notion that perfectionism can be healthy or adaptive is controversially debated.

Cinta merupakan hal yang sulit untuk dijelaskan, karena banyak kalangan memiliki pandangan menurut perspektifnya masing-masing. Definisi cinta di dalam paper ini diambil berdasarkan pandangan Helen Fisher, seorang antropolog dan filosof yang mencoba menjelaskan cinta sebagai suatu aktivitas otak yang dapat dijelaskan secara ilmiah.

Perilaku kolektif merupakan suatu fenomena dimana terjadinya perkumpulan besar atau gerakan massa yang tersebar luas di seluruh ruang dan waktu, serta berjuang untuk mencapai tujuan, minat, atau aspirasi bersama.tersebar luas di seluruh ruang dan waktu, yang berjuang untuk mencapai tujuan, minat, atau aspirasi bersama.

Abstrak Kebahagiaan tentu dapat dirasakan oleh setiap individu tanpa memandang usia, terutama bagi remaja. Namun orientasi kebahagiaan pada remaja laki-laki dan perempuan berbeda-beda, pada remaja perempuan, peristiwa yang berhubungan dengan keluarga berdampak pada kebahagiaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana makna pemaknaan kebahagiaan oleh remaja perempuan yang orang tuanya bercerai. Data pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Responden pada penelitian ini merupakan seorang remaja perempuan yang orang tuanya telah bercerai. Pengumpulan data penelitian dengan cara wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden memiliki makna kebahagiaan dari diri sendiri maupun dari lingkungan sosial.

[AMAZON LINK BELOW TO BOOK ITSELF -- TOC and book summary in downloadable .doc]      Our instincts—for food, sex, or territorial protection— evolved for life on the savannah 10,000 years ago, not in today’s world of densely populated cities, technological innovations, and pollution. We now have access to a glut of larger-than-life objects, from candy to pornography to atomic weapons—that gratify these gut instincts with often-dangerous results. Animal biologists coined the term “supernormal stimuli” to describe imitations that appeal to primitive instincts and exert a stronger pull than real things, such as soccer balls that geese prefer over eggs. Evolutionary psychologist Deirdre Barrett applies this concept to the alarming disconnect between human instinct and our created environment, demonstrating how supernormal stimuli are a major cause of today’s most pressing problems, including obesity and war. However, Barrett does more than show how unfettered instincts fuel dangerous excesses. She also reminds us that by exercising self-control we can rein them in, potentially saving ourselves and civilization.

Four studies investigating the convergent validity, discriminant validity, and relationship with age of the Social Desirability Scale-17 (SDS-17) are presented. Where convergent validity is concerned, SDS-17 scores showed correlations between .52 and .85 with other measures of social desirability (Eysenck Personality Questionnaire-Lie Scale, Sets of Four Scale, Marlowe-Crowne Scale). Moreover, scores were highly sensitive to social-desirability provoking instructions (job-application instruction). Finally, with respect to the Balanced Inventory of Desirable Responding, SDS-17 scores showed a unique correlation with impression management, but not with self-deception. Where discriminant validity is concerned, SDS-17 scores showed nonsignificant correlations with neuroticism, extraversion, psychoticism, and openness to experience, whereas there was some overlap with agreeableness and conscientiousness. With respect to relationship with age, the SDS-17 was administered in a sample stratified for age, with age ranging from 18 to 89 years. In all but the oldest age group, the SDS-17 showed substantial correlations with the Marlowe-Crowne Scale. The influence of age (cohort) on mean scores, however, was significantly smaller for the SDS-17 than for the Marlowe-Crowne Scale. In sum, results indicate that the SDS-17 is a reliable and valid measure of social desirability, suitable for adults of 18 to 80 years of age.

Hubungan Psikologi Sosial dalam Bidang Hukum dan Contoh Kasusnya-Psikologi sosial mempelajari banyak topik yang berkaitan dengan pemikiran dan perilaku sosial. Karenanya tidak mengejutkan bahwa riset psikologi sosial juga dilakukan pada sejumlah topik hukum. Pada bahasan berikut akan diulas mengenai identifikasi saksi mata (eye witness) dan kesaksian, saksi palsu, deteksi kebohongan, keputusan juri, kesaksian ahli, sikap terhadap hukuman mati, dan diskriminasi dalam sistem hukum.

Perfectionism is a multidimensional personality disposition characterized by striving for flawlessness and setting exceedingly high standards of performance accompanied by overly critical evaluations of one’s behavior. Perfectionism is a complex characteristic. It comes in different forms and has various aspects. This chapter has a dual purpose: It aims to serve as an introduction to “The Psychology of Perfectionism” (the edited book you are holding in your hands) and an introduction to the psychology of perfectionism (what the book is about). To these aims, I first present a brief history of perfectionism theory and research. Then I introduce the two-factor theory of perfectionism—differentiating perfectionistic strivings and perfectionistic concerns—with the intention to provide readers with a conceptual framework that may serve as a “compass” guiding them through the different models and measures of perfectionism they will encounter in this book. Going beyond the two-factor model, I next introduce three aspects of perfectionism that are important for a comprehensive understanding of perfectionism: other-oriented perfectionism, perfectionistic self-presentation, and perfectionism cognitions. The chapter will conclude with a brief overview of the organization of the book and the contents of the individual chapters.

Abstrak Dawla al-Islamiya al-Iraq wa al-Sham (Daesh) adalah satu gerakan kumpulan pengganas yang baru dikenali secara meluas pada alaf ini. Ianya menjadi satu ancaman kepada generasi hari ini khususnya di negara Malaysia. Permasalahan dalam kajian ini adalah mengenai penglibatan masyarakat Malaysia dalam kumpulan pengganas ini seharusnya dipandang serius kerana ianya merupakan ancaman kepada negara. Pertambahan jumlah penglibatan dengan jumlah penangkapan adalah berbeza dan mendatangkan kebimbangan kepada negara Malaysia. Oleh yang demikian, kajian ini ditulis adalah untuk mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat di Malaysia terlibat dengan kumpulan Daesh. Faktor-faktor ini perlulah dipandang dengan lebih serius kerana sekiranya tidak diatasi, ia boleh menyebabkan keadaan negara menjadi huru-hara. Metadologi bagi kajian ini adalah kaedah kualitatif dan instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah analisis dokumen. Analisis dokumen diperolehi daripada buku-buku, majalah Dabiq dan Rumiyah, artikel-artikel dan jurnal yang berkaitan dengan gerakan kumpulan Daesh ini. Dapatan kajian ini menunjukkan bahawa salah faham konsep jihad, media massa sebagai alat propaganda dan daya penarik ideologi merupakan antara faktor kepada penglibatan rakyat Malaysia dalam kumpulan Daesh. Justeru itu, semua pihak perlu memainkan peranan masing-masing dalam menangani masalah ini.

Artikel ini mendeskripsikan konsep dasar yang dibangun oleh Festinger (1954) dalam paper klasik yang diusunnya mengenai teori perbandingan sosial. Teori perbandingan sosial melihat bahwa proses pengaruh sosial dan beberapa perilaku kompetitif tertentu berasal dari kebutuhan untuk mengevaluasi diri dan kepentingan untuk evaluasi ini berdasar pada perbandingan dengan orang lain. Selain itu dalam artikel ini juga terdapat implikasi atau penggunaan teori tersebut dalam beberapa penelitian lain yang memiliki relasi dengan perbandingan sosial. Tujuan dari penulisa artikel ini adalah untuk memberikan mengenai pemahaman yang mendalam mengenai teori perbandingan sosial, termasuk arah dari perbandingan sosial dan beberapa variabel yang memiliki korelasi dengan konsep perbandingan sosial itu sendiri.

Kata kunci: teori perbandingan sosial, evaluasi diri, arah perbandingan sosial