Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)

ISSN 2623-1573 (Print)


EVALUASI PROGRAM POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS HARAPAN RAYA KEC. BUKIT RAYA KOTA
PEKANBARU TAHUN 2019
Muhammad Dedi Widodo1, Leon Candra2, Elfia Elmasefira3
Program Studi Kesehatan Masyarakat
STIKes Hang Tuah Pekanbaru
dediwidodo89@gmail.com1, leoncandraARS@yahoo.com2

ABSTRACT
Implementation of the health service post elderly Harapan Raya Public Health Center not maximum
this because lack of human resources, limited budgets, facilities and infrastructure that are not
available, and the lack of the elderly in utilizing the integrated of the health service post elderly. The
purpose of this research is to Evaluation of Elderly Integrated Service Post Program in the Working
Area of Harapan Raya Public Health Center, Bukit Raya City, Pekanbaru District. This study used a
qualitative with a qualitative descriptive design with in-depth interview method and observation of 10
informants consisting of program managers in the elderly, nurses, elderly post service cadres, and the
elderly. This research was conducted in June 2019 at the Elderly Post Service in the Working Area of
Harapan Raya Public Health Center in Bukit Raya City, Pekanbaru. The results of this study state
that the availability of human resources is quite adequate, the financing of integrated service posts for
the elderly is not sufficient, the availability of facilities and infrastructure is inadequate, the policy is
in line with Law No. 36 of 2009 concerning Health Article 138, the implementation of integrated
service posts for the elderly has not been optimal. It is recommended that the Harapan Raya Public
Health Center to provide guidance and skills to all cadres, improve cooperation with community
leaders to get material support, facilities and infrastructure, follow and adjust to the policies that
have been set.

Keywords : Financing, Facilities, Human Resources, Implmentation, and Policy

ABSTRAK
Pelaksanaan posyandu lansia Puskesmas Harapan Raya belum maksimal, dikarenakan kurangnya
sumber daya manusia, keterbatasan anggaran, sarana dan prasarana yang belum tersedia dengan
lengkap, dan kurangnya minat lansia dalam memanfaatkan kegiata posyandu lansia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Evaluasi Program Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
Harapan Raya Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan
desain deskriptif kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan observasi 10 orang informan
terdiri dari penanggung jawab program lansia, perawat, kader posyandu lansia, dan lansia. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Juni 2019 di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya
Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru. Hasil penelitian ini menyatakan ketersediaan sumber daya
manusia cukup memadai, pembiayaan posyandu lansia belum memadai, ketersediaan sarana dan
prasarana belum memadai kebijakan sudah sejalan dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan pasal 138, pelaksanaan posyandu lansia belum optimal. Disarankan Puskesmas
Harapan Raya untuk melakukan pembinaan dan keterampilan pada semua kader, meningkatkan
kerjasama dengan tokoh masyarakat agar mendapat dukungan materil, sarana dan prasarana,
mengikuti dan menyesuaikan dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

Kata Kunci : Kebijakan , Pembiayaan, Sarana dan Prasarana , Posyandu Lansia, dan Sumber
Daya Manusia

PENDAHULUAN bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan


Salah satu upaya meningkatkan berkeluarga dan masyarakat sesuai dengan
derajat kesehatan dan mutu kehidupan meningkatkan kesadaran para lansia untuk
lansia untuk mencapai masa tua yang membina sendiri kesehatannya,

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 11


Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
meningkatkan kemampuan dan peran serta menjadi 700 Juta di tahun 2009 dan
keluarga dan masyarakat dalam mengatasi diproyeksikan di tahun 2050 mencapai 2
kesehatan lansia, meningkatkan jenis dan milyar, 3 kali lebih tinggi dibandingkan
jangkauan pelayanan kesehatan lansia serta yang terjadi di tahun 2009 (Mengko, et.al,
mutu pelayanan kesehatan. Hal ini dapat 2015).
dilaksanakan di Pelayanan Posyandu Lanjut Berdasarkan Pusdatin Lansia 2017,
Usia, yang merupakan wadah pelayanan jumlah lansia di Indonesia diperkirakan
kepada lansia di masyarakat, yang proses terdapat 23,66 juta jiwa, setara dengan
pembentukan dan pelaksanaannya 9,03% dari seluruh penduduk Indonesia
dilakukan oleh masyarakat bersama tahun 2017. Diprediksi jumlah penduduk
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lansia tahun 2020 adalah 27,08 juta jiwa,
lintas sektor pemerintah dan non- tahun 2025 33,69 juta jiwa, dan tahun 2030
pemerintah, swasta, organisasi sosial, dan terdapat 40,95 juta jiwa (Kemenkes RI,
lain-lain yang menitikberatkan pada 2017).
pelayanan promotif, preventif, tanpa Pada tahun 2016 sebanyak 56.104
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif lansia (68,58%) dari jumlah keseluruhan
(Notoatmodjo, 2012). 92.619 lansia mendapat pelayanan
Posyandu lansia di Indonesia kesehatan. Sedangkan pada tahun 2017
dilaksanakan berdasarkan Peraturan sebanyak 7.849 lansia dari jumlah
Perundang-Undangan sebagai landasan keseluruhan 52.460 lansia mendapat
dalam menentukan kebijaksanaan pelayanan kesehatan sebanyak 14,96% dari
pembinaan sesuai dengan Undang-Undang seluruh lansia yang ada. Ini berarti terjadi
RI No. 13 Tahun 1998 tentang penurunan persentase pelayanan kesehatan
Kesejahteraan Lanjut Usia yang terhadap lansia selama tahun 2017. Hal ini
menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan dikarenakan pada tahun ini disesuaikan
dimaksudkan untuk memelihara dan dengan Pelaksanaan Posyandu Lansia
meningkatkan derajat kesehatan dan bahwa yang terdata adalah lansia yang
kemampuan lansia, upaya penyuluhan, benar-benar melaksanakan skrining
penyembuhan dan pengembangan lembaga kesehatan (Profil Dinas Kesehatan Kota
(Kominas Lansia, 2010). Pekanbaru, 2017).
Hasil penelitian Yulanda (2017) Pada tahun 2018 penduduk lansia
dalam Pelaksanaan Posyandu Lansia Desa yang mendapat pelayanan kesehatan
Kotabaru Seberida Wilayah Kerja sebanyak 1.432 orang (45,3%) dari 3.163
Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang orang lansia. Sedangkan Jumlah kunjungan
Kabupaten Indragiri Hilir, mengatakan yaitu lansia di Posyandu lansia Puskesmas
sumber daya manusia sudah cukup Harapan Raya masih rendah yaitu 28% dari
memadai, kebijakan posyandu lansia sudah target program 75% dengan jumlah lansia
ada dari Dinas Kesehatan, sarana dan 3.163 orang (Profil Puskesmas Harapan
prasarana untuk pelaksanaan posyandu Raya, 2018).
lansia belum tersedia dengan lengkap, Berdasarkan survei awal di 3
pembiayaan untuk pelaksanaan posyandu Puskesmas di Kota Pekanbaru, yaitu
lansia belum memadai, belum ada alokasi Puskesmas Garuda, Puskesmas Sapta
dana khusus kegiatan posyandu lansia, dan Taruna, dan Puskesmas Harapan Raya. Pada
pelaksanaan posyandu lansia belum 2 Puskesmas yang telah dilakukan survei,
terlaksana secara rutin setiap bulan. kunjungan posyandu lansia nya sudah
Secara global United Nations (PBB) mencapai target. Sedangkan di Puskesmas
telah memprediksi pertambahan lansia Harapan Raya merupakan Puskesmas yang
hingga 2,6%. Pertambahan jumlah ini memiliki jumlah lansia terbanyak tetapi
melebihi pertambahan populasi keseluruhan dengan jumlah kunjungan lansia terendah
yaitu (1,2%). Jumlah lansia meningkat

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 12


Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
dalam pemanfaatan Posyandu yaitu dengan HASIL
cakupan 28%.
Berdasarkan hasil wawancara dan Sumber Daya Manusia
observasi kepada penanggung jawab Berdasarkan hasil penelitian yang
program yang peneliti lakukan di dilakukan melalui wawancara mendalam
Puskesmas Harapan Raya mengenai dengan informan terkait sumber daya
posyandu lansia, bahwa 4 posyandu lansia manusia dalam penelitian ini adalah
yang ada di wilayah kerja Puskesmas pelaksana posyandu lansia yang terdiri dari
Harapan Raya kunjungan lansianya masih kader serta tenaga kesehatan dari
rendah. Secara garis besar masalah yang Puskesmas dengan melihat aspek
dihadapi dari program posyandu lansia ketersediaan serta karakteristik sumber daya
antara lain kurangnya Sumber Daya manusia yang meliputi tingkat pendidikan
Manusia dalam pelaksanaan Posyandu serta dilihat dari pendidikan dan pelatihan.
sehingga kader memiliki peran ganda, Jumlah kader keempat posyandu lansia
keterbatasan anggaran seperti uang jasa adalah berjumlah 20 orang yang dipilih oleh
tenaga kesehatan dan kader, sarana dan Ibu PKK untuk perwakilan dari masing-
prasarana yang belum tersedia dengan masing RT. Jumlah kader di keempat
lengkap seperti alat pemeriksaan gula darah, posyandu lansia sudah sesuai dengan yang
kolestrol, dan asam urat serta belum adanya dianjurkan dalam pedoman pelaksanaan
tempat khusus untuk pelaksanaan posyandu posyandu lansia dimana setiap posyandu
lansia karena sampai saat ini masih minimal harus terdapat 5 orang kader. Akan
bergabung dengan posyandu balita dan hari tetapi, setelah dilakukan wawancara dengan
pelaksanaan yang bersamaan, mekanisme 5 kader posyandu lansia Anggrek 7 dan
meja yang belum berjalan.Tujuan dari Anggrek 9 jumlah kader yang aktif di
penelitian ini adalah untuk mengetahui masing-masing posyandu adalah 2 orang.
Evaluasi Program Posyandu Lansia di Namun demikian, dalam pelaksanaannya
Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya posyandu lansia tetap berjalan tetapi dengan
Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru. adanya kekurangan kader maka dapat
konsekuensi tugas kader menjadi rangkap.
METODE Upaya yang telah dilakukan penanggung
jawab program lansia dan ketua kader untuk
Jenis penelitian yang digunakan dalam mendapatkan kader pengganti, masyarakat
penelitian ini adalah kualitatif dengan tidak ada yang mau menjadi kader dengan
desain deskriptif kualitatif dilakukan di alasan banyak pekerjaan dirumah dan
empat posyandu lansia yang ada di wilayah tanggung jawab kader yang banyak.
kerja Puskesmas Harapan Raya Kecamatan Selanjutnya karakteristik kader yang
Bukit Raya Kota Pekanbaru. Waktu dilihat dari rata-rata pendidikan terakhir
penelitian ini dilakukan pada bulan Juli kader posyandu lansia di wilayah kerja
2019. Subjek dipilih sesuai dengan prinsip Puskesmas Harapan Raya adalah minimal
kesesuaian dan kecukupan, dimana kriteria SMA dan maksimal D3.
informan yang dipilih dalam penelitian ini Upaya yang telah dilakukan
bersedia diwawancarai, mengetahui penanggung jawab program lansia dan
permasalahan dengan jelas dan dapat ketua kader untuk mendapatkan kader
dipercaya untuk menjadi sumber data yang pengganti, masyarakat tidak ada yang mau
baik. Subjek penelitian ini yaitu, pemegang menjadi kader dengan alasan banyak
program lansia 1 orang, perawat pelaksana pekerjaan dirumah dan tanggung jawab
posyandu lansia 1 orang, kader 4 orang, dan kader yang banyak. Selain itu, perlu adanya
lansia 4 orang. pelatihan bagi semua kader posyandu.
Padahal pada dasarnya sangat perlu
dilakukan upaya pengembangan dan

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 13


Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
pelatihan terhadap semua kader posyandu Harum Sari, Anggrek 7 dan Anggrek 9 di
lansia, agar posyandu lansia dapat Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya
terlaksana dengan baik dan sesuai dengan Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
standar kegiatan yang telah ditetapkan. dengan melihat ketersediaan dan kelayakan.
Berdasarkan hasil observasi yang Mengacu pada pedoman pelaksanaan
dilakukan peneliti terhadap informan posyandu lansia, sarana dan prasarana
didapatkan bahwa tenaga kesehatan yang meliputi ruangan; formulir registrasi lansia,
ada di puskesmas harapan raya sudah alat pengukur tinggi badan, penimbangan
mendukung pelaksanaan kegiatan posyandu berat badan, alat pengukur tekanan darah,
lansia. Hal ini dapat dibuktikan dengan gula darah, dan hemoglobin; PMT; dan
petugas kesehatan dan kader posyandu formulir pencatatan ditemukan bahwa
lansia selalu ada pada waktu pelaksanaan sarana dan prasarana yang ada pada
posyandu lansia berlangsung, serta petugas keempat posyandu lansia belum lengkap,
selalu mencatat dan melakukan pendataan karena masih terdapat kekurangan.
setiap kali melakukan posyandu lansia. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan, sarana dan prasarana yang ada di
Pembiayaan keempat posyandu lansia dari segi alat
Berdasarkan hasil penelitian yang kesehatannya sudah cukup baik. Hal ini
dilakukan melalui wawancara mendalam terlihat dari tersedianya alat timbangan,
dengan informan terkait pembiayaan tensimeter, alat pemeriksaan gula darah,
posyandu lansia Anggrek 1, Harum Sari, kolestrol dan asam urat. Akan tetapi, untuk
Anggrek 7 dan Anggrek 9 Puskesmas tempat pelaksanaan kegiatan posyandu
Harapan Raya Kecamatan Bukit Raya Kota lansia belum memadai dikarenakan masih
Pekanbaru dengan melihat aspek bergabung dengan posyandu balita. Serta
ketersediaan dan kecukupannya ditemukan PMT tidak selalu disediakan dengan alasan
bahwa pembiayaan untuk pelaksanaan keterbatasan anggaran.
posyandu lansia bersumber dari swadaya Ditemukan bahwa keempat sarana
masyarakat dengan mekanisme iuran rutin dan prasarana yang ada pada posyandu
yang diberikan pada pelaksanaan posyandu lansia masih belum lengkap, karena masih
maupun saat acara wirid lansia. Sedangkan terdapat beberapa kekurangan. Hal ini dapat
pemerintah kota maupun puskesmas hanya dilihat belum adanya tempat khusus
memberikan bantuan berupa stik untuk posyandu lansia serta belum ada daya tarik
pengecekan gula darah, kolestrol, dan asam yang dibuat oleh petugas untuk
urat. Pembiayaan untuk pelaksanaan menumbuhkan minat lansia untuk
posyandu lansia dirasa masih belum mengikuti kegiatan posyandu lansia.
mencukupi dan belum adanya dana khusus Pada aspek kelayakan didapatkan
untuk pelaksanaan posyandu lansia di pula informasi dari dua informan yang
keempat posyandu lansia wilayah kerja menyatakan bahwa alat pengecekan gula
Puskesmas Harapan Raya. Padahal kegiatan darah, kolestrol dan asam urat mengalami
tersebut memerlukan biaya yang besar. Hal kerusakan pada satu bulan terakhir.
ini dapat dilihat dari masih kurangnya alat Informan lainnya menyatakan bahwa tidak
kesehatan, biaya untuk jasa petugas dan terdapat pengukuran tinggi badan dan
kader serta biaya untuk Pemberian Makanan pengukuran lingkar lengan.
Tambahan (PMT).
Kebijakan
Ketersediaan Sarana dan Prasarana Berdasarkan hasil penelitian yang
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara mendalam
dilakukan melalui wawancara mendalam dengan informan terkait kebijakan
dengan informan terkait sarana dan pelaksanaan kegiatan posyandu lansia di
prasarana di posyandu lansia Anggrek 1, wilayah kerja puskesmas harapan raya

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 14


Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
kecamatan bukit raya sudah cukup baik. Penelitian ini juga sejalan dengan
Kebijakan pelaksanaan posyandu lansia penelitian yang dilakukan Yulanda (2017)
sudah sesuai dengan Undang-Undang No. di Puskesmas Kotabaru yang menyatakan
36 Tahun 2009 pasal 138 tentang bahwa sumber daya manusia yang ada di
Kesehatan. puskesmas sudah cukup memadai, hanya
Disebutkan dalam Undang-Undang saja sumber daya manusia yang ada belum
No. 36 pasal 138 tentang kesehatan bahwa dilakukan upaya pengembangan dan
upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut pelatihan agar lebih terampil lagi.
usia harus ditujukan untuk menjaga agar Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang
tetap hidup sehat dan produktif secara sosial relevan maka peneliti berpendapat bahwa
maupun ekonomis sesuai dengan martabat sumber daya manusia merupakan faktor
kemanusiaan. Pemerintah wajib menjamin terpenting dalam suatu organisasi yang
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan sangat tergantung pada sumber daya
dan memfasilitasi kelompok lanjut usia manusia yang ada didalamnya, karena
untuk dapat tetap hidup mandiri dan sumber daya manusia merupakan faktor
produktif secara sosial dan ekonomis. penggerak yang utama dalam berjalannya
tugas tersebut. Sumber daya manusia sudah
Pelaksanaan cukup memadai hanya saja terdapat dua
Berdasarkan hasil penelitian yang posyandu yang memiliki tugas rangkap.
dilakukan melalui wawancara mendalam Akan tetapi masih ada kendala mengenai
dengan informan terkait pelaksanaan belum adanya pelatihan bagi semua kader
posyandu lansia Anggrek 1, Harum Sari, pelaksana posyandu lansia. Oleh karena itu,
Anggrek 7 dan Anggrek 9 Puskesmas agar tercapai pelaksanaan posyandu lansia
Harapan Raya Kecamatan Bukit Raya Kota yang maksimal di wilayah kerja puskesmas
Pekanbaru ditemukan bahwa pelaksanaan harapan raya, sebaiknya pihak puskesmas
program posyandu lansia belum berjalan mengadakan pelatihan keterampilan
efektif dikarenakan masih adanya lansia terhadap kader posyandu lansia.
yang tidak hadir dalam pelaksanaan
kegiatan posyandu lansia berlangsung Pembiayaan
karena kurangnya minat lansia ke posyandu, Menurut Alamsyah (2012) untuk
jarak pelayanan yang jauh, belum ada melakukan aktivis membutuhkan uang,
tempat khusus untuk pelaksanaannya seperti upah atau gaji manusia yang
posyandu dan belum ada KMS dan PMT melakukan perencanaan, mengadakan
untuk lansia dan belum berjalannya sistem 5 pengawasan. Uang sebagai sarana
meja. manajemen harus digunakan sedemikian
rupa agar tujuan yang ingin dicapai bila
PEMBAHASAN dinilai dengan uang yang lebih besar dari
uang yang digunakan untuk mencapai
Sumber Daya Manusia tujuan tersebut.
Menurut Meisari (2017) sumber daya Penelitian ini sejalan dengan
manusia adalah human resoures atau Yulanda (2017) di wilayah keja Puskesmas
manpower yang memiliki perasaan, Kotabaru pembiayaan belum memadai
keinginan, keterampiran, pengetahuan yang karena tidak terdapat alokasi dana khusus
sangat berpengaruh terhadap upaya untuk menjalankan kegiatan posyandu
organisasi dalam mencapai tujuan. Sumber lansia, hanya saja dalam pelaksanaannya
Daya Manusia (SDM) juga merupakan dana yang digunakan diambil dari dana
modal yang dimiliki oleh organisasi yang BOK (Bantuan Operasional Kesehatan).
harus dikelola secara efektif untuk mampu Akan tetapi dana tersebut belum cukup
memberikan persepsi baik terhadap untuk melaksanakan kegiatan posyandu
organisasi. lansia secara rutin setiap bulan.

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 15


Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang merupakan faktor penting agar kegiatan
relevan maka peneliti berasumsi bahwa posyandu lansia berjalan dengan baik.
adanya keterbatasan anggaran sehingga
pelaksanaan kegiatan posyandu lansia tidak Kebijakan
berjalan optimal. Sebaiknya untuk Menurut Mustopadidjaja kebijakan
mengatasi keterbatasan anggaran dalam adalah keputusan suatu organisasi yang
pelaksanaan posyandu lansia perlu dimaksudkan untuk mengatasi
diupayakan donatur tetap atau kerjasama permasalahan tertentu sebagai keputusan
lintas sektor untuk kegiatan posyandu atau untuk mencapai tujuan tertentu,
lansia. berisikan ketentuan-ketentuan yang dapat
dijadikan pedoman perilaku.
Ketersediaan Sarana dan Prasarana Penelitian ini sesuai dengan penelitian
Menurut Ismawati (2011) agar Idris (2015) di Puskesmas Tambang
posyandu lansia terlaksana dan berjalan Kabupaten Kampar dimana hasil
secara efektif diperlukan sarana dan penelitiannya juga menunjukkan bahwa
prasarana penunjang, seperti kegiatan kebijakan tentang kegiatan program usia
(gedung, ruangan atau tempat terbuka), lanjut sudah cukup baik, namun dalam
meja dan kursi, alat tulis, buku pencatatan realisasi kebijakannya kurang maksimal
kegiatan, timbangan, meteran pengukuran dikarenakan sarana dan pendanaan belum
tinggi badan, stetoskop, tensi meter, memadai. Hal ini menyebabkan
peralatan laboratorium sederhana, pelaksanaan kegiatan usia lanjut tidak
termometer, serta Kartu Menuju Sehat terlaksana dengan baik.
(KMS) lansia. Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang
Penelitian ini sejalan dengan relevan maka peneliti berpendapat bahwa
penelitian Anugerah (2015) di Kecamatan kebijakan tentang posyandu lansia sudah
Medan Deli menyatakan bahwa sarana dan sesuai, namun pelaksanaannya belum
prasarana yang ada dalam pelaksanaan berjalan optimal oleh karena itu sebaiknya
posyandu lansia belum mencukupi dan tidak pelaksanaan kebijakan juga harus di dukung
tersedia secara merata, sehingga oleh pelaksanaan tentang tenaga kesehatan
kegiatannya belum dapat berjalan dengan puskesmas dan kader serta dukungan oleh
baik. Disalah satu posyandu lansia yang ada sarana dan prasarana seperti alat kesehatan
di Kelurahan Mabar, alat-alat untuk dan gedung khusus untuk posyandu lansia
pemeriksaan gula, kolestrol dan asam urat dan anggaran khusus agar terlaksanya
belum ada tersedia, sedangkan posyandu di pelaksanaan kebijakan tentang posyandu
Kelurahan Mabar Hilir alat-alat tersebut lansia.
sudah tersedia dan dibawa oleh petugas
puskesmas dan itu harus mengeluarkan Pelaksanaan
biaya untuk melakukan pemeriksaan Pelaksanaan adalah suatu tindakan
misalnya gula, kolestrol dan asam urat. yang mengusahakan menggerakkan dan
Pihak puskesmas seharusnya dalam mengarahkan pelaksanaan program dengan
pengadaan alat-alat untuk pemeriksaan cara menciptakan iklim kerjasama antara
tersebut harus dibuat secara merata agar pegawai pelaksanaan program sehingga
lansia tersebut mau datang ke posyandu dan pelaksanaan program berjalan sesuai
dapat memantau kesehatannya. dengan rencana dalam rangka pencapaian
Berdasarkan hasil penelitian dan tujuan (Sulaiman, 2011).
teori yang relevan maka peneliti berasumsi Penelitian ini sejalan dengan
bahwa pelaksanaan posyandu lansia penelitian Yulanda (2017) di Desa Kotabaru
tentunya memerlukan sarana dan prasarana belum dilakukan secara optimal dan masih
yang lengkap agar kegiatan dapat berjalan terdapat kendala dalam pelaksanaannya,
optimal. Karena sarana dan prasarana mulai dari kegiatan yang tidak rutin setiap

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 16


Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
bulannya, kurangnya minat lansia ke karena masih terbatasnya alat kesehatan
posyandu, jarak pelayanan yang jauh, belum seperti tidak adanya pengukur tinggi badan,
ada tempat khusus untuk pelaksanaan thermometer, KMS, serta tempat yang
posyandu dan belum ada KMS untuk lansia. digunakan untuk kegiatan posyandu lansia
Secara garis besar kendala dalam masih bergabung dengan balita.
pelaksanaannya posyandu lansia Desa Pembiayaan pada Program Posyandu Lansia
Kotabaru Seberida Wilayah Kerja di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya
Puskesmas Kotabaru adalah kurangnya Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru
dana khusus untuk posyandu lansia. belum memadai karena belum adanya
Berdasarkan hasil penelitian dan teori alokasi dana khusus untuk menjalankan
yang relevan maka peneliti berpendapat program, sehingga dalam pelaksanaannya
bahwa pelaksanaan merupakan alur proses hanya menggunakan uang swadaya
untuk menjalankan suatu program agar masyarakat dan dana tersebut juga belum
dapat berjalan dengan baik dan tercapai cukup untuk melaksanakan kegiatan
suatu tujuan yang diinginkan. Sehingga posyandu lansia. Kebijakan pada Program
perlu adanya pembiayaan khusus untuk Posyandu Lansia di Wilayah Kerja
pelaksanaan posyandu lansia karena apabila Puskesmas Harapan Raya Kecamatan Bukit
terdapat kekurangan anggaran maka Raya Kota Pekanbaru sudah sejalan dengan
mengakibatkan suatu kegiatan tidak Undang-Undang No. 36 Tahun 2009
berjalan secara baik. tentang Kesehatan pasal 138. Namun dalam
Untuk meningkatkan minat dan antusias penerapannya belum terlaksana dengan
lansia dalam pemanfaatan posyandu lansia optimal dikarenakan oleh sarana dan
dapat dicapai dengan pemberian reward prasarana serta pembiayaan yang masih
secara langsung kepada lansia. Mengenai terbatas.
pentingnya kesehatan di usia lanjut serta Pelaksanaan pada Program Posyandu
diadakannya kegiatan yang lain seperti Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
TOGA dan keterampilan. Harapan Raya Kecamatan Bukit Raya Kota
Pekanbaru belum optimal pelaksanaannya.
KESIMPULAN Mulai dari kurangnya minat lansia dalam
pemanfaatan posyandu lansia, belum
Berdasarkan hasil penelitian dan adanya tempat khusus untuk kegiatan
pembahasan yang peneliti uraikan tentang posyandu lansia, belum adanya KMS untuk
Evaluasi Program Posyandu Lansia di lansia.
Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya
Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru DAFTAR PUSTAKA
Tahun 2019, sebagai berikut Ketersediaan
Sumber Daya Manusia pada Program Report
Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (2017).
Puskesmas Harapan Raya Kecamatan Bukit Profil Dinas Kesehatan Kota
Raya Kota Pekanbaru sudah cukup Pekanbaru. Pekanbaru.
memadai pada pelaksanaan kegiatan Profil Puskesmas Harapan Raya Tahun
posyandu lansia. Hanya saja Sumber Daya 2018.
Manusia belum semuanya mendapatkan
pelatihan agar lebih terampil lagi dan bisa Journal
memotivasi lansia untuk datang dan Indarwati, Kustanti, & Dayaningsih, S.
memanfaatkan posyandu lansia. (2017). Studi Pemanfaatan Posyandu
Ketersediaan Sarana dan prasarana pada Lansia dan Evaluasi Penggunaan
Program Posyandu Lansia di Wilayah Kerja KMS di Sukoharjo. Jurnal Profesi,
Puskesmas Harapan Raya Kecamatan Bukit Volume 15(1), 44–50.
Raya Kota Pekanbaru belum memadai

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 17


Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
Melita, & Nadjib, M. (2018). Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
Kunjungan Lansia Ke Posbindu Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipta.
Kelurahan Bintara Kota Bekasi
Tahun 2017. Jurnal Kebijakan Notoatmodjo, S. (2012). Promosi
Kesehatan Indonesia (JKKI), 7(4), Kesehatan dan Ilmu Perilaku,
158–167. Jakarta: Rineka Cipta.

Nilasari, M. G., & Prabawati, I. (2014).


Evaluasi Peraturan Daerah Kota Thesis, Desertation
Surabaya No 3 2014 tentang Meisari, E. (2017). Peningkatan Kualitas
Kesejahteraan Lanjut Usia (Studi Sumber Daya Manusia Guna
pada Posyandu Lansia Sekar Melati Penanggulangan Pengangguran Kota
di RW II Kelurahan Baratjaya Bandar Lampung Dalam Perspektif
Kecamatan Gubeng Kota Surabaya). Ekonomi Islam. UIN Raden Intan
Jurnal Fisip Universitas Negeri Lampung.
Surabaya.

Sulaiman. (2016). Faktor-Faktor Yang Yulanda, T. (2017). Pelaksanaan Posyandu


Berhubungan Dengan Pemanfaatan Lansia Desa Kotabaru Seberida
Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Wilayah Kerja Puskesmas Kota Baru
Desa Sukaraya Kecamatan Pancur Kecamatan Keritang Kabupaten
Batu. Jurnal Ilmiah Research Sains. Indra Giri Hilir Riau Tahun 2017.
Volume 2, NO 2 2 Juni 2016 Skripsi. Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat STIKes Hang
Book Tuah Pekanbaru. Pekanbaru.
Alamsyah, D. (2012). Manajemen
Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: Laws, Regulations, Ministerial Decrees
Nuha Medika. Kemenkes, RI Nomor
128/MENKES/SK/II/2004, (2004).
Azuar, A. (2010). Pengantar Administrasi Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Kesehatan (Edisi Ketiga). Jakarta: Masyarakat.
Bina Rupa Aksara.
Kepres. (2004). Keputusan Presiden Nomor
Efandi. (2014). Posyandu Lansia 52 Tahun 2004 Tentang Komisi
Mewujudkan Lansia Sehat, Mandiri, Nasional Lanjut Usia. Jakrta:
& Produktif. Jakarta: EGC. Keputusan Presiden.

Gunawan, I. (2016). Metode Penelitian


Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: Permenkes RI. (2014). Peraturan Menteri
Bumi Aksara. Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Imron, A. (2002). Kebijaksanaan Pusat Kesehatan Masyarakat.
Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: PT. Jakarta: Menkes RI.
Bumi Aksara.
Permenkes RI. (2015). Peraturan Menteri
Ismawati, S. C. (2010). Posyandu (Pos Kesehatan Republik Indonesia
Pelayanan Terpadu) Dan Desa Siaga. Nomor 67 Tahun 2015 Tentang
Yogyakarta: Nuha Medika. Penyelenggaraan Pelayanan

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 18


Volume 4, Nomor 1, April 2020 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
Kesehatan Lanjut Usia Di Pusat Lanjut Usia Tahun 2016-2019.
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Jakarta: Menkes RI.
Menkes RI.
Perpres, RI (2004). Peraturan Pemerintah
Permenkes RI. (2016). Peraturan Menteri Republik Indonesia No. 43 Tahun
Kesehatan Republik Indonesia 2004 Tentang Pelaksanaan Upaya
Nomor 25 Tahun 2016 Tentang Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia. Jakarta: Menkes RI.

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 19

You might also like