This study is related to the perception of Islamic Education teachers on their teaching practices in the Qur'an recitation skills due to the national primary schools under the administration of Education Ministry Malaysia. A total of 120... more
This study is related to the perception of Islamic Education teachers on their teaching practices in the Qur'an recitation skills due to the national primary schools under the administration of Education Ministry Malaysia. A total of 120 Islamic Education teachers involved as respondents in this study. They randomly selected from ten districts in Selangor Malaysia. Data collected through a set of questionnaires consisting of 32 items. Descriptive statistics consisted of frequency, percentage and meant were used to report the findings. Findings showed that the average means of all four components in teaching practices were high. The element of lesson induction showed mean=4.03, the aspect of lesson expansion showed mean=4.18, the aspect of lesson closure showed mean=4.03, and the component of teaching aids showed mean=3.77. In conclusion, teachers should ensure continuous improvement in their teaching practices, especially in Quran recitation skills. Studi ini terkait dengan persepsi guru Pendidikan Islam tentang praktik mengajar mereka dalam keterampilan membaca Al-Qur'an karena sekolah dasar nasional di bawah Departemen Pendidikan Malaysia. Sebanyak 120 guru Pendidikan Agama Islam dilibatkan sebagai responden dalam penelitian ini. Mereka dipilih secara acak dari sepuluh distrik di Selangor Malaysia. Data dikumpulkan melalui seperangkat kuesioner yang terdiri dari 32 item. Statistik deskriptif terdiri dari frekuensi, persentase dan rata-rata digunakan untuk melaporkan temuan. Temuan menunjukkan bahwa rata-rata rata-rata keempat komponen dalam praktik mengajar tinggi. Komponen induksi pelajaran menunjukkan rata-rata = 4.03, komponen ekspansi pelajaran menunjukkan rata-rata = 4.18, komponen penutupan pelajaran menunjukkan rata-rata = 4.03 dan komponen alat bantu mengajar menunjukkan rata-rata = 3.77. Sebagai kesimpulan, guru harus memastikan peningkatan berkelanjutan dalam praktik pengajaran mereka terutama dalam keterampilan membaca Al-Quran.
The implementation of tahfiz programme in polytechnics is aimed towards producing highly marketable graduates and skilled human capital in technical and vocational education (TVE). This programme is developed to integrate worldly and... more
The implementation of tahfiz programme in polytechnics is aimed towards producing highly marketable graduates and skilled human capital in technical and vocational education (TVE). This programme is developed to integrate worldly and ukhrawi knowledge to produce professional huffaz who are skilled and competent, conforming to the needs of the ummah and the nation. In line with the current global development and demand, the curriculum for polytechnic's tahfiz programme is developed in collaboration with Darul Quran (DQ) to produce dynamic and deductive semi-professional workforce. The combination of the core courses, elective courses and the in-stitution's compulsory courses becomes the essential components for the curriculum. Elements like the programme synopsis, programme overview, delivery methods, assessment methods and referencing, complement the main aspects of the programme proforma. Strategic approach to be considered in order to comply with the standard curriculum demand of tahfiz programme in TVET institutions; small number of students, lack of promotions, and limited number of trained lecturers are among the main challenges that need to be addressed in the future.
MI Hidayatul athfal Jonggol Kab. Bogor mengadakan program pembiasaan tahfiz juz amma, agar anak didik kami di MI Hidayatul athfal Jonggol lulus hafal Juz 30 atau Juz amma. dan kami membuat buku setoran hafalan tersebut agar terprogram,... more
MI Hidayatul athfal Jonggol Kab. Bogor mengadakan program pembiasaan tahfiz juz amma, agar anak didik kami di MI Hidayatul athfal Jonggol lulus hafal Juz 30 atau Juz amma. dan kami membuat buku setoran hafalan tersebut agar terprogram, berdasarkan tingkatan kelas, sehingga memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakannya. semoga Allah SWT mengabulkan doa kami...amiiin.
Abstrak Kursus Tamadun Islam (TI) di Politeknik Malaysia merupakan kurikulum wajib yang menjadi syarat bergraduasi kepada semua pelajar. Penawaran kurikulum TI di Politeknik adalah pada Semester Ketiga (3) dengan pemberatan sebanyak 2... more
Abstrak Kursus Tamadun Islam (TI) di Politeknik Malaysia merupakan kurikulum wajib yang menjadi syarat bergraduasi kepada semua pelajar. Penawaran kurikulum TI di Politeknik adalah pada Semester Ketiga (3) dengan pemberatan sebanyak 2 kredit. Kursus TI memberikan penekanan kepada hubungan manusia terhadap Allah SWT, sesama manusia dan alam semesta. Penawaran TI mampu meningkatkan kemajuan diri, memotivasikan masyarakat Islam ke arah pembangunan idea dan inovasi, menganalisis isu semasa, dan kesannya terhadap kehidupan manusia. Justeru, TI di Politeknik diharapkan menjadi sumber pembinaan peradaban, memperkuatkan unsur kemanusiaan melalui pembentukan peribadi dan intelek yang mampu melihat, memahami dan menyesuaikan diri dengan perubahan dan pergolakan masyarakat semasa. Kata kunci : Halatuju, Kursus Tamadun Islam, Politeknik Malaysia 1. Pengenalan Kursus Tamadun Islam adalah antara kursus pengajian penting di Politeknik Malaysia. Kepentingan kursus Tamadun Islam adalah dilihat dari sudut akademik, pemikiran dan ketamadunan sebagai tuntutan fardhu dalam Islam sebagaimana yang dinyatakan di dalam al-Quran. Hampir keseluruhan ayat al-Quran berhubung dengan sejarah, di mana ia dilihat daripada sudut objektif sebagai mengambil iktibar dan berlandaskan kebenaran. Menurut pandangan al-Khawarizmi sejarah adalah sebahagian daripada bidang ilmu yang disifatkan oleh para ulama daripada kedudukan ilmu yang memberi khidmat kepada syariah seperti yang diperjelaskan: "Bahawa ilmu sejarah adalah antara ilmu yang diperlukan dalam membantu memahami syariah". Al-Quran menyifatkan bahawa kehadiran Islam sebagai rahmat kepada seluruh alam. Bertitik tolak daripada hakikat ini, Islam menuntut umatnya agar memperkenalkan prinsip-prinsip ajaran Islam yang baik kepada umat manusia. Al-Quran memberi garis panduan dalam pembinaan peradaban yang menjadi sumber penentuan nila-nilai tamadun untuk pembinaan masyarakat. Oleh itu, secara umumnya, kursus Tamadun Islam bertujuan melahirkan graduan yang progresif, berdaya saing, memiliki jatidiri, bersifat global dan berwawasan ke arah pembangunan serta perkembangan semasa yang sentiasa berubah.
Ikhtilaf bukanlah suatu yang baru di dalam masyarakat Islam. Ia telah berlaku dari zaman Rasulullah SAW dan zaman sahabat. Ikhtilaf berlaku dalam berbagai keadaan sama ada berpunca dari pentafsiran sesuatu nas atau dalil yang mempunyai... more
Ikhtilaf bukanlah suatu yang baru di dalam masyarakat Islam. Ia telah berlaku dari zaman Rasulullah SAW dan zaman sahabat. Ikhtilaf berlaku dalam berbagai keadaan sama ada berpunca dari pentafsiran sesuatu nas atau dalil yang mempunyai pelbagai makna, lahjah yang berbeza atau sudut pandangan seseorang. Ikhtilaf juga berkembang menerusi perkembangan suasana masyarakat Islam dalam aspek pemikiran, sosial dan politik. Fenomena ikhtilaf yang berlaku menawarkan suatu alternatif baru yang boleh memperkayakan umat Islam menerusi kepelbagaian perbezaan yang wujud di dalam masyarakat. Ia merupakan satu fitrah dalam kehidupan yang dibenarkan oleh Allah SWT.
Pengajaran Al-Quran merupakan salah satu bentuk syiar agama. Sesungguhnya mempelajari Al-Quran dapat melahirkan keberkahan dan mendatangkan pahala. Sesuatu yang paling berhak dihafal adalah Al-Quran, karena Al-Quran adalah firman Allah,... more
Pengajaran Al-Quran merupakan salah satu bentuk syiar agama. Sesungguhnya mempelajari Al-Quran dapat melahirkan keberkahan dan mendatangkan pahala. Sesuatu yang paling berhak dihafal adalah Al-Quran, karena Al-Quran adalah firman Allah, pedoman hidup umat Islam, sumber dari segala sumber hukum, dan bacaan yang paling sering diulang-ulang oleh manusia.
Berpijak dari paparan di atas, maka penulis terdorong untuk mengambil judul penelitian “Penerapan Metode Pakistani Dalam Rangka Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Tahfidhul Quran di Pondok Pesantren Bina Qolbu Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor”. Dimana penulis mengambil penelitian di Pondok Pesantren Bina Qolbu, Cisarua-Bogor.
Adapun rumusan masalah yang penulis ambil adalah Bagaimana penerapan metode Pakistani dalam pembelajaran Tahfidhul Quran di Pondok Pesantren Bina Qolbu. Bagaimana efektivitas pembelajaran Tahfidhul Quran di Pondok Pesantren Bina Qolbu.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, test dan dokumentasi. Teknik analisis datanya adalah dengan tiga langkah yaitu reduksi data, display data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Tahfidhul Quran dengan metode Pakistani dan jadwal yang selalu teratur adalah efektif. Hal tersebut terbukti lebih banyaknya anak yang menghafal Al-Quran dengan bacaan yang baik dan benar.
Kemudian berkenaan dengan tingkat kelancaran menghafal di Pondok Pesantren Bina Qolbu juga efektif. Terbukti saat menyetorkan hafalan tambahan dan hafalan muroja’ahnya sangat lancar dan berdasarkan hasil test hafalan yang penulis lakukan juga demikian. Ada beberapa hal yang dilakukan oleh pesantren untuk memperkuat hafalan santri, dalam internal pesantren meliputi: halaqah Quran, partner, ujian tahfidh persemester dan akhir tahun, motivasi dan stimulus, tahsin, praktek imam shalat dan pelajaran bahasa Arab. Eksternal pesantren meliputi: MHQ (Musabaqah Hifdhul Quran) dan tasmi’.
ABSTRAK : Pelaksanaan Transformasi Politeknik (PTP) sejajar dengan Pelan Strategik Pengajian Tinggi Negara (PSPTN) yang bermatlamatkan memberi impak yang tinggi dalam usaha mempertingkatkan penguasaan ilmu secara meluas, berterusan dan... more
ABSTRAK : Pelaksanaan Transformasi Politeknik (PTP) sejajar dengan Pelan Strategik Pengajian Tinggi Negara (PSPTN) yang bermatlamatkan memberi impak yang tinggi dalam usaha mempertingkatkan penguasaan ilmu secara meluas, berterusan dan bersepadu mencakupi ilmu naqliah dan akliah. Ia juga menggabungjalinkan ilmu fardu ain dan ilmu fardu kifayah sesuai dengan peranannya sebagai peneraju pendidikan, latihan teknik dan vokasional (TVET) serantau. Penawaran Program Tahfiz di Politeknik adalah bertujuan bagi melahirkan graduan yang mempunyai tahap kebolehpasaran yang tinggi, melahirkan modal insan yang mahir dalam TVET dan professional keagamaan berlandaskan al-Quran dan al-Sunnah serta bertujuan untuk menyepadukan ilmu duniawi dan ukhrawi bagi melahirkan golongan professional yang hafiz, mahir lagi berketerampilan selaras dengan keperluan ummah dan negara. Sejajar dengan perkembangan global dan keperluan semasa Kurikulum Program Tahfiz Politeknik dibangunkan seiring bagi melahirkan tenaga kerja separa profesional yang dinamik dan deduktif. Justeru itu, penawaran Program Tahfiz di Politeknik adalah sebahagian daripada transformasi Pendidikan Islam (PI) yang menjadi wadah penting menjana anjakan paradigma bersesuaian dengan tahap perkembangan individu. Proses pembangunan kurikulum tahfiz melibatkan beberapa aspek utama iaitu metode penyampaian, format penulisan dan kaedah pentaksiran. Keperluan membangunkan kurikulum yang standard adalah bertujuan untuk mendapatkan pengiktirafan daripada badan pengiktiraf disamping menjadikan ia sejajar dengan program seumpamanya yang ditawarkan di institusi lain.
Kajian ini memberikan tumpuan kepada kesan daripada aktviti membaca dan menghafaz al-Quran keatas pembentukan disiplin pelajar. Bacaan al-Quran yang baik diukur melalui lima (5) perkara asas, iaitu sebutan huruf (makharij al-harf),... more
Kajian ini memberikan tumpuan kepada kesan daripada aktviti membaca dan menghafaz al-Quran keatas pembentukan disiplin pelajar. Bacaan al-Quran yang baik diukur melalui lima (5) perkara asas, iaitu sebutan huruf (makharij al-harf), panjang dan pendek (mad), dengung yang sempurna (ghunnah), baris yang betul (dhabt) dan rentak bacaan yang sesuai (tartil). Hafazan al-Quran yang baik pula dapat dicapai apabila pelajar melalui kaedah hafazan yang betul, iaitu dengan bacaan yang baik (tajwid), bacaan yang lancar, ulangan yang banyak, mengetahui makna ayat dan membahagikan ayat hafazan untuk memudahkan proses menghafaz. Kajian ini dihasilkan melalui pemerhatian terhadap pelajar-pelajar Tahfiz di Universiti Tenaga Nasional yang kini memasuki generasi kesepuluh. Berdasarkan pemerhatian yang dijalankan, proses membaca al-Quran dan menghafaz al-Quran dengan kaedah yang bersesuaian serta disiplin yang betul dapat membentuk disiplin dan nilai positif dalam diri pelajar. Proses didikan dan pengajaran dari al-Quran tidak terbatas kepada memahami isi kandungan al-Quran sahaja, malah juga melalui proses pembacaan dan hafazan.
Tujuan kajian dijalankan adalah untuk mengaplikasikan kurikulum Al-Quranic sebagai mata pelajaran wajib universiti untuk memartabatkan Al-Quran sebagai wahyu agung di dalam sistem pendidikan di Malaysia. Oleh itu, merupakan kewajipan... more
Tujuan kajian dijalankan adalah untuk mengaplikasikan kurikulum Al-Quranic sebagai mata pelajaran wajib universiti untuk memartabatkan Al-Quran sebagai wahyu agung di dalam sistem pendidikan di Malaysia. Oleh itu, merupakan kewajipan pemimpin untuk menyusun semula sistem pendidikan di Negara ini demi meningkatkan tamadun intelektual di Negara kita. Tenaga professional yang terdiri daripada sarjana yang lahir daripada Intitusi Pengajian Tinggi (IPT) di Negara ini perlu di berikan pendidikan Al-Quran sebagai mata pelajaran asasi. Al-Quran sebagai sumber rujukan kehidupan tidak sepatutnya di belakangkan walaupun pelajar daripada aliran kedoktoran atau kejuruteraan mahupun undang-undang. Banyak manfaat dan syafaat daripada mempelajari al-Quran justeru kajian ini harus dilakukan. Kajian dijalankan adalah dengan menemuramah individu-individu yang menyelaras dan mengajar kursus teras universiti di Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (IIUM) dan Kolej Universiti Islam Antarbangsa (KUIS) yang telah melaksanakan kurikulum Al-Quran, serta pensyarah dan pentadbir universiti lain terutamanya Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Politeknik Malaysia dan juga Universiti Kuala Lumpur (UniKL). Data yang diperolehi dianalisis dengan menggunakan kaedah dialektik untuk melihat secara mendalam kaedah untuk menerapkan kursus al-Quran yang sesuai diaplikasikan di dalam kurikulum bersepadu institusi pengajian tinggi di Malaysia.
Tugas hafiz al-Quran untuk mengekalkan hafazan adalah berlaku sepanjang hayatnya. Oleh kerana tujuan utama al-Quran dihafaz adalah untuk menjaga mutawatir al-Quran, maka penelitian terhadap panduan setelah tamat hafazan al-Quran adalah... more
Tugas hafiz al-Quran untuk mengekalkan hafazan adalah berlaku sepanjang hayatnya. Oleh kerana tujuan utama al-Quran dihafaz adalah untuk menjaga mutawatir al-Quran, maka penelitian terhadap panduan setelah tamat hafazan al-Quran adalah amat penting. Justeru artikel ini bertujuan untuk mengenal pasti garis panduan pelajar setelah berjaya menghafaz al-Quran menurut al-Nawawi dalam karyanya al-Tibyan fi Adabi Hamlatil Quran. Hasil penelitian mendapati bahawa al-Nawawi menggariskan dua panduan utama kepada hafiz alQuran, iaitu imej hafiz serta ingatan hafiz terhadap hafalan al-Quran. Bagi panduan pertama iaitu imej hafiz, mereka hendaklah berperilaku mulia serta tidak menjadikan al-Quran sebagai sumber pendapatan. Manakala panduan yang kedua ialah ingatan hafiz yang perlu konsisten dalam mengulang dan mengkhatamkan bacaan al-Quran, membaca al-Quran pada waktu malam secara lazim, serta memelihara hafazan al-Quran. Dapatan kajian ini akan menjadi panduan buat guru dan pelajar dalam merangka strategi setelah menghafaz al-Quran dengan lebih baik.
Memory consolidation is greatly influenced by an adequate quantity and quality of sleep. There are a number of studies that have looked at the effects of night time time sleep as well as afternoon naps on learning especially memory, but... more
Memory consolidation is greatly influenced by an adequate quantity and quality of sleep. There are a number of studies that have looked at the effects of night time time sleep as well as afternoon naps on learning especially memory, but there is a paucity of studies looking at this relationship in the context of Quranic memorisation. In this project paper, we set out to determine three things: 1) Adequacy of sleeping time allocated by tahfiz schools; 2) The practice of afternoon napping(qaylulah) in Khalifah Model School Secondary (KMSS); and 3) The effect of qaylulah on recall of Quran memorised in the morning of 20 students in that school. Of the thirteen tahfiz schools surveyed, none provided adequate sleeping time for their students as measured against the recommendations of the National Sleep Foundation, with tahfiz combined with academic schools doing worse. KMSS uses the practice of qaylulah to supplement night time sleep and can be a model for schools that want to ensure their students get adequate sleep. For the test of recall, using ANCOVA analysis with pre-intervention scores as a covariate, we found a significant and large effect (p=0.051, partial Eta Squared= 0.231) of qaylulah on recall of Quran memorised in the morning whereby students who slept for 45 minutes during qaylulah did much better than those who used the equivalent time watching a documentary. Tahfiz schools should ensure their students get adequate night time sleep which can be supplemented with qaylulah as it will help the students memorise better.
Menjadi satu kefardhuan bagi umat Islam agar sentiasa berpegang teguh dengan tali Allah SWT dalam semua perkara pada setiap waktu sama ada dalam kenikmatan atau ketika musibah. Berlandaskan kepada kefahaman tersebut, setiap mukmin... more
Menjadi satu kefardhuan bagi umat Islam agar sentiasa berpegang teguh dengan
tali Allah SWT dalam semua perkara pada setiap waktu sama ada dalam
kenikmatan atau ketika musibah.
Berlandaskan kepada kefahaman tersebut, setiap mukmin hendaklah meletakkan keutamaan kepada soal akidah dalam seluruh aktiviti kehidupannya. Ia termasuklah dalam aspek yang berkaitan dengan pembangunan ummah agar seluruh perancangan dan perlaksanaan program-program pembangunan yang ditelusurinya tidak terkeluar dari matlamat untuk menyelaraskan urusan kehidupan seiring dengan prinsip-prinsip keimanan yang diyakininya.
Institusi pendidikan tahfiz di Malaysia semakin mendapat perhatian sama ada di kalangan masyarakat mahupun pihak pemerintah. Namun di sebalik kewujudan madrasah atau maahad tahfiz tersebut timbul beberapa isu yang yang berkait. Oleh itu... more
Institusi pendidikan tahfiz di Malaysia semakin mendapat perhatian sama ada di kalangan masyarakat mahupun pihak pemerintah. Namun di sebalik kewujudan madrasah atau maahad tahfiz tersebut timbul beberapa isu yang yang berkait. Oleh itu kajian kecil ini dijalankan bagi meninjau isu-isu berkaitan dan seterusnya membuat beberapa cadangan bagi menangani isu-isu tersebut. Kajian yang dijalankan ini adalah menggunakan kaedah analisis kes dan temubual dari responden yang terdiri dari pegawai Jabatan Agama Islam dan Pengetua atau Mudir pusat tahfiz. Maklumat dan data yang diperolehi adalah berdasarkan sumber autoriti iaitu data Jabatan Agama Islam Negeri. Selain itu sumber surat khabar juga menjadi salah satu rujukan terutama isu-isu berkaitan. Kemudian maklumat dan data tersebut diolah dan disimpulkan berdasarkan analisis kes yang diperolehi dengan melihat kekurangan dari sudut peruntungan undang-undang dan pelaksanaan yang timbul sama ada dari pihak umara' (pemerintah) mahupun pusat-pusat tahfiz itu sendiri. Di akhir penulisan, pengkaji mengemukakan beberapa cadangan agar institusi tahfiz di negeri Johor mempunyai piawaian standart sama ada dari sudut hafazan, kurikulum, pengurusan dan hala tuju institusi dan pelajar.
Pelaksanaan kelas hifz al-Quran bagi Program Tahfiz UNITEN telah bermula pada tahun 2012. Walaubagaimanapun, sejak negara memasuki fasa PKP pada Mac 2020 hingga kini, pelaksanaan kelas hifz al-Quran menjadi lebih mencabar dan fleksibel.... more
Pelaksanaan kelas hifz al-Quran bagi Program Tahfiz UNITEN telah bermula pada tahun 2012. Walaubagaimanapun, sejak negara memasuki fasa PKP pada Mac 2020 hingga kini, pelaksanaan kelas hifz al-Quran menjadi lebih mencabar dan fleksibel. Kajian ini merupakan kajian kualitatif yang bertujuan melihat pelaksanaan kelas hifz al-Quran fasa perintah kawalan pergerakan di UNITEN. Kajian menunjukkan pelaksanaan kelas hifz al-Quran tidak terikat dengan kaedah tradisional malah ia boleh diinovasi mengikut situasi dan kondisi semasa. Implikasi kajian ini dapat memberi impak dalam meningkatkan kualiti pengajaran dan pembelajaran tahfiz khususnya di peringkat pengajian tinggi. Program tahfiz di peringkat pengajian tinggi perlu diteruskan agar kemukjizatan al-Quran ini terus terpelihara dan akan melahirkan generasi berilmu dan celik al-Quran.
Pengajaran Al-Quran merupakan salah satu bentuk syiar agama. Sesungguhnya mempelajari Al-Quran dapat melahirkan keberkahan dan mendatangkan pahala. Sesuatu yang paling berhak dihafal adalah Al-Quran, karena Al-Quran adalah firman Allah,... more
Pengajaran Al-Quran merupakan salah satu bentuk syiar agama. Sesungguhnya mempelajari Al-Quran dapat melahirkan keberkahan dan mendatangkan pahala. Sesuatu yang paling berhak dihafal adalah Al-Quran, karena Al-Quran adalah firman Allah, pedoman hidup umat Islam, sumber dari segala sumber hukum, dan bacaan yang paling sering diulang-ulang oleh manusia. Berpijak dari paparan di atas, maka penulis terdorong untuk mengambil judul penelitian “Penerapan Metode Pakistani Dalam Rangka Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Tahfidhul Quran di Pondok Pesantren Bina Qolbu Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor”. Dimana penulis mengambil penelitian di Pondok Pesantren Bina Qolbu, Cisarua-Bogor. Adapun rumusan masalah yang penulis ambil adalah Bagaimana penerapan metode Pakistani dalam pembelajaran Tahfidhul Quran di Pondok Pesantren Bina Qolbu. Bagaimana efektivitas pembelajaran Tahfidhul Quran di Pondok Pesantren Bina Qolbu. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, test dan dokumentasi. Teknik analisis datanya adalah dengan tiga langkah yaitu reduksi data, display data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Tahfidhul Quran dengan metode Pakistani dan jadwal yang selalu teratur adalah efektif. Hal tersebut terbukti lebih banyaknya anak yang menghafal Al-Quran dengan bacaan yang baik dan benar. Kemudian berkenaan dengan tingkat kelancaran menghafal di Pondok Pesantren Bina Qolbu juga efektif. Terbukti saat menyetorkan hafalan tambahan dan hafalan muroja’ahnya sangat lancar dan berdasarkan hasil test hafalan yang penulis lakukan juga demikian. Ada beberapa hal yang dilakukan oleh pesantren untuk memperkuat hafalan santri, dalam internal pesantren meliputi: halaqah Quran, partner, ujian tahfidh persemester dan akhir tahun, motivasi dan stimulus, tahsin, praktek imam shalat dan pelajaran bahasa Arab. Eksternal pesantren meliputi: MHQ (Musabaqah Hifdhul Quran) dan tasmi’.
Abstrak Sistem pendidikan hari ini perlu mengalami tranformasi apabila dilihat gagal melahirkan insan ta'dibi kerana dinilai melalui faktor luaran yang mengikut pandangan Eurocentrism tanpa menilai sahsiah rohani seseorang.Orientasi... more
Abstrak Sistem pendidikan hari ini perlu mengalami tranformasi apabila dilihat gagal melahirkan insan ta'dibi kerana dinilai melalui faktor luaran yang mengikut pandangan Eurocentrism tanpa menilai sahsiah rohani seseorang.Orientasi peperiksaan dan menilai prestasi pelajar berdasarkan pencapaian dalam peperiksaan belum mampu mengembalikan pendidikan menurut falsafah tasawwur Islam melalui 'Islam as Core' yang menjadi kanvas kurikulumAllah SWT.Justeru kertas kerja inimembincangkan kepentingan program usrah sebagai kurikulum rasmidi segenap institusi pendidikan sebagai wadah pembentukan insani dengan menumpukan komponen utama dalam usrah iaitu pembimbing usrah (naqib), modul dan silibus, penilaian usrah dan penglibatan tenaga pengajar dalam program tersebut.
Islamic Studies Curriculum (PI) is a compulsory all Muslim students in Malaysia Polytechnic.This curriculum is offered in the First, Second and Third Semester. The enactment of this curriculum is to produce religious individuals with... more
Islamic Studies Curriculum (PI) is a compulsory all Muslim students in Malaysia Polytechnic.This curriculum is offered in the First, Second and Third Semester. The enactment of this curriculum is to produce religious individuals with noble conscious and highly knowledgeable.In line with global development and current needs, PI Curriculum is developed to form a dynamic and sub-professional workforce. Thus, Islamic curriculum (PI) is important as a platform for students. This is to ensure it is compatible with development of student individually. The expansion process of PI Curriculum in Malaysian Polytechnics only involves few main aspects which are, method of delivery, writing format and assessment methods.These changes are in line with current industrial needs, Islamization of knowledge and use of various method of delivery. Abstrak Kurikulum Pendidikan Islam (PI) adalah kurikulum wajib yang perlu diikuti oleh semua pelajar muslim di Politeknik Malaysia. Kursus PI ditawarkan di Semester Pertama, Kedua dan Ketiga. Kurikulum ini digubal bertujuan untuk melahirkan insan yang beriman, berakhlak mulia, berpengetahuan dan beramal soleh. Sejajar dengan perkembangan global dan keperluan semasa Kurikulum PI dibangunkan seiring bagi melahirkan tenaga kerja separa profesional yang dinamik dan deduktif. Justeru itu, transformasi kurikulum PI menjadi wadah penting menjana anjakan paradigma bersesuaian dengan tahap perkembangan individu. Proses pembangunan kurikulum PI di Politeknik Malaysia hanya melibatkan beberapa aspek utama iaitu metode penyampaian, format penulisan dan kaedah pentaksiran. Perubahan yang berlaku ini, adalah sejajar dengan keperluan terkini industri, Islamisasi ilmu dan menggunakan metode penyampaian pelbagai.
The background of this study is the current real conditions regarding the lack of understanding of students of the Koran. The future of the nation and state in the present generation, namely students who are educated in religious... more
The background of this study is the current real conditions regarding the lack of understanding of students of the Koran. The future of the nation and state in the present generation, namely students who are educated in religious knowledge and knowledge. The future generation is very dependent on the current generation of teachers. So there is a need for teacher efforts to improve the learning of tahfidz of the Koran so that students are enthusiastic about learning and memorizing the Koran. Studying and teaching students about the Koran requires a learning method that is appropriate. Dimadrasah Darul Marhamah Lil Aytam, Bogor Regency, qualitative research was used, as the principal's correspondent, deputy headmaster of curriculum and teacher of the Koran. The results showed (1) the learning conditions of the Koran in Madulite Diniyah Darul Marhamah Lil Aytam went well, where students in learning the Koran were active, creative and also fun. (2) Learning Techniques used classical...
The results of this study are as follows: First, the condition of memorizing Al-Qur'an for fifth grade students at SDIT Qatrunnada Ciomas Bogor has been going well. Second, the efforts of Al-Qur'an teachers in improving the memorization... more
The results of this study are as follows: First, the condition of memorizing Al-Qur'an for fifth grade students at SDIT Qatrunnada Ciomas Bogor has been going well. Second, the efforts of Al-Qur'an teachers in improving the memorization of Al-Qur'an, including the talaqqi method, the teacher reads and students follow it so that the students 'reading is in accordance with the laws of reading Al-Quran and to improve students' reading. Third, the supporting factors for students memorizing the Qur'an include good morals so that students are motivated to memorize the Qur'an, a comfortable and cool environment, earnest in memorizing, have high hopes, especially in memorizing the Koran. Fourth, the inhibiting factors, namely the frequent change of Al-Qur'an manuscripts used in memorizing, too much use of electronic media to the limit, and too much joking among friends. Fifth, the solution taken by the Al-Qur'an Sadalah teacher instills good morals so that students have so that they are motivated to memorize the Al-Qur'an.
This study is related to the perception of Islamic Education teachers on their teaching practices in the Qur'an recitation skills due to the national primary schools under the administration of Education Ministry. A total of 120... more
This study is related to the perception of Islamic Education teachers on their teaching practices in the Qur'an recitation skills due to the national primary schools under the administration of Education Ministry. A total of 120 Islamic Education teachers were involved as respondents in this study. They were randomly selected from ten districts in Selangor. Data were collected through a set of questionnaires consisting of 32 items. Descriptive statistics consisted of frequency, percentage and mean were used to report the findings. Findings showed that the average means of all four components in teaching practices were high. The component of lesson induction showed mean=4.03, the component of lesson expansion showed mean=4.18, the component of lesson closure showed mean=4.03 and the component of teaching aids showed mean=3.77. In conclusion, teachers should ensure a continuous improvement in their teaching practices especially in Quran recitation skills.Penelitian ini terkait den...
Sabtu lalu (1/2), saya berkesempatan memberikan orasi ilmiah pada kegiatan Wisuda Tahfizh Al Quran di SMAN 2 Sumbar, Kab. Solok. Wisuda kali ini merupakan generasi keempat. Syahdu dan bergetar jiwa ini saat mendengar 10 peserta terbaik... more
Sabtu lalu (1/2), saya berkesempatan memberikan orasi ilmiah pada kegiatan Wisuda Tahfizh Al Quran di SMAN 2 Sumbar, Kab. Solok. Wisuda kali ini merupakan generasi keempat. Syahdu dan bergetar jiwa ini saat mendengar 10 peserta terbaik men-tasmi’-kan hafalannya. Secara kasat mata, wajah para remaja itu teduh, tenang, dan jauh dari kesan kasar dan pembangkang.